Perbaikan Proses Produksi Wastafel Dengan Pendekatan Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing Pada PT. Prima Indah Saniton

ABSTRAK
PT Prima Indah Saniton merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
produksi produk-produk sanitasi. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT
Prima Indah Saniton adalah wastafel berbahan keramik. Dari data yang
diperoleh, diketahui bahwa dalam proses produksi produk sanitary ware ini
masih terjadi kecacatan yang cukup tinggi dimana secara keseluruhan produk
cacat yang dihasilkan untuk setiap periode produksinya mencapai 20,26%..
Melalui masalah yang diuraikan, peneliti mengharapkan pemecahan masalah
dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) sebagai alat
untuk mengidentifikasi kebutuhan akan proses produksi yang baik serta
menghubungkannya dengan karakteristik teknis produk dan part kritis produk
serta metode Design forManufacturing (DFM) yang digunakan untuk perbaikan
rancangan produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu,
tenaga, dan biaya. karakteristik-karakteristik teknik dalam hal ini adalah urutan
dari proses produksi yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah produk. Hasil
pengolahan QFD menunjukkan bahwa seluruh proses memiliki tingkat kesulitan
yang sama kecuali pencampuran tanah, penuangan, pembersihan sumbat dan
pembuatan pencetakan yaang relatif lebih mudah. Sedangkan proses dengan
tingkat kepentingan paling tinggi yaitu proses penjemuran dan pembakaran
dengan nilai 12. Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling
utama pada produk wastafel. Part kritis diperoleh dari literatur mengenai produk

wastafel dan wawancara dengan manajer produksi di PT.Prima Indah Saniton
Hasil penelitian menunjukkan part yang paling penting untuk segera diperbaiki
adalah jumlah tanah liat dan jumlah air yang memiliki tingkat kesulitan dengan
nilai 5 dan 4, derajat kepentingan dengan nilai 41 dan 30 serta perkiraan biaya
dengan nilai 33 dan 27. Part yang paling penting diperbaiki ini kemudian
dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode Design for Manufacturing
(DFM). Perbaikan dilaksanakan dengan Penggabungan elemen pekerjaan
pembongkaran hasil cetakan dan pendinginan hasil cetakan. Proses
penggabungan dilakukan mengingat dengan adanya perubahan komposisi bahan
baku, maka lama kegiatan pengeringan dapat dikurangi. Pengurangan waktunya
dilakukan dengan cara menambahakan zat flokulan pengganti air. Flokulan
ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas tanah dan mengurangi lamnya
proses pengeringan. Flokulan yang ditambahkan yakni zat biosludge seperti
limbah pulp kertas sebanyak 1 kg untuk setiap komposisi 8 kg bahan per 1 unit
wastafel. Hasil penambahan terebut akan mengurangi elemen kegiatan yakni
pengeringan hasil cetakan serta pengurangan waktu pengeringan hasil
pengamplasan. Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan menunjukkan
terdapat perbedaan waktu operasi. Secara teoritis telah terjadi pengurangan
elemen kerja sehingga mengurangi waktu operasi Selain itu terjadi pengurangan
biaya produksi antara perbaikan desain dengan desain awal. Pengurangan ini

terjadi pada biaya bahan langsung dan biaya upah tenaga kerja langsung.
Kata Kunci: QFD, DFM, Wastafel, Karakteristik Teknis, Part Kritis

Universitas Sumatera Utara