Perbaikan Proses Produksi Wastafel Dengan Pendekatan Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing Pada PT. Prima Indah Saniton

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pasar yang kompetitif serta siklus hidup produk yang semakin pendek

telah menjadi suatu ancaman bagi perusahaan saat ini. Agar perusahaan dapat
bertahan, maka perlu adanya jaminan terhadap kualitas produk, pengurangan
terhadap cost, serta penurunan ketidaksesuaian jadwal produksi agar produk dapat
dihasilkan tepat waktu. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka diperlukan
pendekatan yang sistematis.
PT Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang sanitary ware. PT Prima Indah Saniton memproduksi 5 jenis
produk, salah satu produk yang dihasilkan adalah wastafel yang diproduksi
dengan sistem make-to-stock. Dalam menjalankan kegiatan produksi, PT. Prima
Indah Saniton menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya adalah masih
tingginya produk cacat yang dihasilkan untuk setiap periode produksi.
Berdasarkan data perusahaan, produk cacat yang dihasilkan dari proses
pencetakan, pengerokan, pengamplasan, dan label serta pengecatan mencapai

rataan 12 %. Data perusahaan juga menyatakan bahwa produk cacat yang
dihasilkan hanya dari proses pembakaran dapat mencapai rataan 8 % dari total
unit yang diproduksi. Adapun data produk cacat untuk masing-masing proses
produksi pada periode bulan Juli 2014 – Juni 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. Data Produk Cacat Per Proses Produk untuk Bulan Juli 2014 –
Juni 2015
Produk Cacat Per Proses Produksi
Proses
Proses
Proses
Proses
Proses
Proses
Bulan
III
IV
V

VI
VII
VIII
(unit)
(unit)
(unit)
(unit)
(unit)
(unit)
Jul 2014
334
109
76
162
389
0
Agus 2014
357
121
71

171
353
2
Sept 2014
322
116
89
176
361
0
Okt 2014
349
106
83
189
417
1
Nov 2014
327
98

75
155
394
2
Des 2014
314
105
88
82
326
0
Jan 2015
355
113
92
66
375
2
Feb 2015
348

119
90
96
330
0
Mar 2015
362
124
85
103
378
3
Apr 2015
371
127
93
125
445
1
Mei 2015

363
110
79
145
411
0
Jun 2015
329
95
82
104
434
2

Dan persentase produk cacat terhadap total produksi produk sanitary ware
untuk bulan Juli 2014 – Juni 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Persentase Produk Cacat untuk Bulan Juli 2014 – Juni 2015

Bulan


Produk Cacat
(Unit)

Juli 2014
Agustus 2014
September 2014
Oktober 2014
November 2014
Desember 2014
Januari 2015
Februari 2015
Maret 2015
April 2015
Mei 2015
Juni 2015

1070
1073
1064
1144

1049
915
1001
983
1052
1161
1108
1044

Total
Produksi
(Unit)
5520
5166
5544
5796
4960
4464
5368
4880

5124
5456
5040
5280

Persentase
Produk
Cacat (%)
19,38406
20,77042
19,19192
19,73775
21,14919
20,49731
18,64754
20,14344
20,53084
21,27933
21,98413
19,77273


Sumber data : PT. Prima Indah Saniton

Universitas Sumatera Utara

Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa dalam proses produksi
produk sanitary ware ini masih terjadi kecacatan yang cukup tinggi dimana secara
keseluruhan produk cacat yang dihasilkan untuk setiap periode produksinya
mencapai 20,26%. Angka yang relatif besar dimana jika permasalahan produk
cacat ini dibiarkan terus-menerus maka perusahaan akan mengalami kerugian di
dalam memasarkan produknya. Biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan produksinya semakin meningkat. Perusahaan menginginkan untuk
dapat mengurangi tingkat kecacatan yang terjadi.
Munculnya potensi produk cacat yang tentunya berujung pada kerugian
finansial, berpangkal dari banyaknya pekerjaan yang memakan waktu yang sangat
lama. Masalah produksi yang dihadapi perusahaan adalah tidak terlaksananya
proses produksi yang terstandarisasi oleh pekerja sehingga banyak pekerjaan yang
dilakukan tanpa urutan yang tetap, tingkat prioritas yang kurang jelas, proses yang
belum dibakukan dan konsep-konsep produksi yang belum efisien dan efektif.
Proses produksi sendiri pada PT Prima Indah Saniton meliputi 8 proses utama

dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Proses Produksi Sanitary ware
Proses
Proses Pencampuran
Proses Penyaringan dan
Pemasakan

Proses Pencetakan

Deskripsi
Bahan baku dimasukkan ke
dalam mesin ball mill.
Bahan baku yang telah
diaduk disalurkan ke
dalam sumur
penampungan lalu
dimasak yang kemudian
disalurkan ke tower.
Menyalurkan campuran ke
dalam cetakan yang
dituang melalui corong
dan didiamkan

Waktu Proses
±12 jam
48 jam

6 jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.3. Proses Produksi Sanitary ware (lanjutan)
Proses
Proses Pengerokan
Proses Pengamplasan

Proses Label dan Pengecatan

Proses Pembakaran

Proses Pengepakan

Deskripsi
Dikerok dengan
menggunakan scraper
Pengamplasan dengan
menggunakan kertas pasir
dan kemudian dibersihkan
dengan menggunakan air
dan sponge dan dijemur
Dicat menggunakan mesin
kompressor kemudian
diberikan label
Produk disusun di kereta
sorong dan dimasukan ke
dalam mesin kiln dan
dibakar lalu didiamkan
Produk dimasukkan ke
dalam rak kayu

Waktu Proses
1 jam
48 jam

1 jam

14,5 jam

1 jam

Sumber data : PT. Prima Indah Saniton

Dari uraian diatas maka ditemukan permasalahan yang berkaitan lama
proses produksi. Untuk menyelesaikan permasalahan waktu produksi tersebut,
pendekatan yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses produksi wastafel
tersebut dengan metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for
Manufacture (DFM). Pada tahap awal, metode yang akan digunakan adalah
Quality Function Deployment (QFD), yakni management tools yang secara
sistematis mengidentifikasi tuntutan pelanggan pada produk dan parameter fitur
desain,

menerjemahkan tuntutan ini menjadi karakteristik produk, dan

memasukkannya ke dalam proses manufaktur. Proses selanjutnya ialah dengan
menggunakan pendekatan Design for Manufacturing akan dilakukan analisis
kuantitatif dan kualitatif untuk memperbaiki waktu proses, tenaga dan biaya

Universitas Sumatera Utara

manufaktur pada produk dan komponennya. 1 Pendekatan menggunakan DFM
dapat memberikan perbaikan rancangan produk ataupun konsep produksi dengan
meminimumkan waktu, tenaga, dan biaya.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang terjadi pada perusahaan adalah

proses produksi yang memakan waktu yang lama yang mengakibatkan banyaknya
kecacatan produk yang terjadi selama proses produksi, sehingga perlu dilakukan
perbaikan proses di lantai produksi.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

merancang usulan perbaikan proses produksi yang dapat meminimumkan biaya,
waktu dan tenaga pada proses perancangan produk dengan menggunakan metode
QFD dan DFM.
Tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi proses produksi dan produk
2. Mengidentifikasi critical part proses dengan menggunakan QFD
3. Mengidentifikasi penyebab masalah pada critical part dengan menggunakan
peta operasi
4. Menemukan usulan untuk perbaikan proses dengan pendekatan DFM

1

Johan Vallhagen, Julia Madrid, Rikard Soederberg dan Kristina Warmefjord. 2013. An
approach for producibility and DFM-methodology in aerospace engine Component
development. CIRP: Swedia.

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di
lapangan kerja dan menambah pengalaman terhadap dunia kerja serta
menambah ketrampilan dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan
nyata yang ada dilapangan.
2. Manfaat bagi Perusahaan
Perusahaan dapat memperoleh masukkan untuk perbaikan dan pengembangan
perusahaan dalam berbagai aspek, terutama dibidang pengurutan kerja.
1. Manfaat bagi Departemen Teknik Industri USU
Departemen dapat membangun hubungan kerjasama antara perusahaan
dengan Departemen Teknik Industri USU, serta mempererat hubungan
hubungan yang telah ada.

1.5.

Batasan dan Asumsi
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Produk yang dijadikan fokus adalah wastafel yang diproduksi oleh PT Prima
Indah Saniton.
2. Perbaikan proses hanya dilakukan untuk produk wastafel yang diproduksi oleh
PT Prima Indah Saniton
3. Konsumen yang akan digunakan sebagai sumber data adalah konsumse
internal, yakni para pekerja bagian produksi.

Universitas Sumatera Utara

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Fasilitas yang digunakan untuk proses produksi bekerja secara baik tanpa
adanya gangguan.
2. Hubungan antar karakteristik yang diamati memiliki hubungan korelasi yang
positif.
3. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi
produk.

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini sebagai

berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah
perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, stuktur organisasi perusahaan, sistem
pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi produk wastafel, serta
mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, konsep
dasar quality function deployment (QFD), Design For Manufacturing, uji
keseragaman dan kecukupan data, uji validitas, dan reliabilitas.

Universitas Sumatera Utara

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional,
identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik
sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur
penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan
saran.
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang
dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan
penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data
tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan
permasalahan tersebut.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan
pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara