Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dalam Perbaikan Rancangan Menggunakan Quality Function Deployment dan Design For Manufacturing

(1)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DALAM PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK

MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN

DESIGN FOR MANUFACTURING

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

FINA BONITA F. T. S. 1 0 0 4 0 3 1 2 7

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dalam Perbaikan Rancangan Menggunakan Quality Function Deployment dan Design For Manufacturing”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.

Medan, Februari 2015 Penulis,


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan kesehatan dan ilmu kepada penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

3. Bapak Erwin Sitorus, ST, MT selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.


(6)

5. Kedua orangtua tercinta, A.E. Simbolon dan S.S. Sinambela, yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga tugas sarjana ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya, oleh karena itu izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta.

6. Abang dan Adik tercinta, Herianto Evan Simbolon dan Krisna Margianto Simbolon yang selalu mendukung dalam memberikan semangat selama perkuliahan hingga penyelesaian tugas sarjana ini.

7. Ibu Mery dan Pak Rudiks selaku Pembimbing Lapangan di PT XYZ Medan yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.

8. Sahabat-sahabat terdekat Vita, Agnes, Rini, dan Uni yang selalu menjadi penyemangat.

9. Sahabat-sahabat yang juga sedang berjuang dalam pencapaiannya di tempat lain: Angie, Debora, Dea, Catty, Irma, Laras, Vio, Intan, Icha, Margareth, Lia, Wulan, Maria, Kerin, Gabby, Marini, Dian, Aldo, Ben, Daniel, dan OSB. Terima kasih untuk setiap dukungan dan semangat.

10.Seluruh keluarga Asisten Sistem Produksi Teknik, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Stambuk 2010 Novri, Cici, Ayu, Arie, Andy, dan Suryadi, dan adik-adik stambuk 2011 Fitri, Wahyuni, Ayu, Ifra, Julius, Hendro, Rizky dan Andy Prima yang memberi semangat dalam pengerjaan laporan ini.


(7)

11.Teman-teman tersayang: Rahel, Theresia, Sandrina, Marco, Gavri, Donny, Nixon, Edgar, Yoko, Aven, Sandrina, Tanesia, Sary, Martha, Jevier, Arnold, Sheihan, Azhar, Liyana, Fojik, Reza dan semua teman teman TITEN.

12.Adik-adik terkasih: Dicky, Corry, Tomi, Novi, Inka, Widya, Laurent, Yolanda, Sarah, Grace, dan Miska. Terima kasih untuk doa dan semangatnya. 13.Teman-teman seperjuangan Rois, Adel, dan Lisa yang saling membantu dan

bekerja sama selama penelitian.

14.Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Ridho, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam urusan administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

15.Seluruh keluarga dan pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(8)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxvi

ABSTRAK ... xix

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Rumusan Masalah ... I-5 1.3 Tujuan Penelitian ... I-6 1.4 Manfaat Penelitian ... I-6 1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-7 1.6. Sistematika Penulisan Laporan ... I-8


(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Perusahaan ... II-1 2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-1 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-1 2.4. Daerah Pemasaran ... II-2 2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-2 2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... II-2 2.5.2 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab ... II-4 2.6. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja ... II-5 2.7. Proses Produksi ... II-5 2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk ... II-6 2.7.2. Bahan yang Digunakan ... II-6 2.7.2.1. Bahan Baku ... II-6 2.7.2.2. Bahan Penolong ... II-7 2.7.2.3. Bahan Tambahan ... II-7 2.7.3. Uraian Proses ... II-7 2.8. Mesin dan Peralatan ... II-10

II LANDASAN TEORI


(10)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2. Metode Kano ... III-3 3.3. Sistem Pendukung Keputusan ... III-8 3.3.1. Pendekatan Proses ... III-8 3.3.2. Pendekatan Data ... III-9 3.4. Pendekatan SADT ... III-10 3.5. Quality Function Deployment ... III-13 3.6. Design Deployment ... III-22 3.7. DFM (Design for Manufacturing) ... III-24 3.8. Pengukuran Waktu ... III-32 3.8.1. Tahapan Penentuan Waktu Normal ... III-34 3.9. Teknik Pembuatan Diagram dan Peta ... III-35 3.9.1. Operation Chart (Peta Operasi) ... III-36 3.10.Perkiraan Daftar Material (Bill of Materials) ... III-39 3.11. Kuesioner ... III-40 3.12. Validitas Data ... III-41 3.13. Reliabilitas Data ... III-42

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1


(11)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.3. Objek Penelitian ... IV-1 4.4. Variabel Penelitian ... IV-1 4.5. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2 4.6. Defenisi Variabel Operasional ... IV-3 4.7. Rancangan Penelitian ... IV-4 4.8. Pengumpulan Data... IV-6 4.8.1. Sumber Data ... IV-6 4.8.2. Metode Pengumpulan Data ... IV-8 4.8.3. Instrumen Penelitian ... IV-9 4.8.4. Populasi dan Sampel ... IV-10 4.9. Pengolahan Data ... IV-12 4.10. Kesimpulan dan Saran ... IV-25

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data... V-1 5.1.1. Kuesioner Terbuka ... V-1 5.1.2. Kuesioner Tertutup ... V-4 5.1.2.1. Kuesioner Kano ... V-4 5.1.2.2. Kuesioner Derajat Kepentingan ... V-18 5.1.3. Data Desain Produk Awal ... V-21


(12)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.1.3.1. Komponen Penyusun Produk ... V-21 5.1.3.2. Proses Produksi Produk Sandal Swallow

Tipe 05 ... V-22 5.1.4. Pengukuran Waktu ... V-23 5.1.4.1. Pengukuran Rating Factor ... V-23 5.1.4.2. Pengukuran Waktu Proses Setiap Stasiun

Kerja ... V-28 5.1.4.3. Penetapan Allowance (Kelonggaran

Waktu) ... V-31 5.2. Pengolahan Data ... V-34 5.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Model Kano ... V-34 5.2.1.1. Uji Validitas Model Kano ... V-34 5.2.1.2. Uji Reliabilitas Model Kano ... V-44 5.2.2. Identifikasi Atribut Berdasarkan Metode Kano ... V-46 5.2.2.1. Analisis Kuantitas Kano ... V-48 5.2.2.1.1. Menghitung Nilai CS dan DS ... V-48 5.2.2.1.2. Menentukan Titik CS dan DS ... V-50 5.2.2.1.3. Menentukan Fungsi Kepuasan


(13)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.2.1.4. Melakukan Plotting Kurva Fungsi Kepuasan

Konsumen ... V-54 5.2.2.1.5. Uji Validitas Tingkat

Kepentingan ... V-59 5.2.2.1.6. Uji Reliabilitas Tingkat

Kepentingan ... V-68 5.2.3. Membangun Quality Function Deployment (QFD) .... V-69

5.2.3.1. Penentuan Customer Requirement (CR) ... V-69 5.2.3.2. Menentukan Tingkat Kepentingan/

Customer Importance (CI) ... V-70 5.2.3.3. Menentukan Karakteristik Produk Sandal .... V-71 5.2.3.4. Menetapkan Hubungan Antara

Karakteristik Teknis ... V-72 5.2.3.5. Menetapkan Tingkat Hubungan Antara

Karakteristik Teknis Produk dengan

Keinginan Konsumen ... V-74 5.2.3.6. Penentuan Planning Matrix ... V-75


(14)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.3.7. Membangun Matriks House of Quality

(HOQ) Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-78 5.2.4. Membangun Quality Function Deployment (QFD)

Fase II ... V-82 5.2.4.1. Menetapkan Karakteristik Teknis Prioritas

Berdasarkan QFD Fase I ... V-82 5.2.4.2. Menetapkan Part Kritis ... V-83 5.2.4.3. Menetapkan Hubungan Antara Part Kritis ... V-83 5.2.4.4. Menetapkan Hubungan Antara

Karakteristik Teknis dengan Part Kritis ... V-84 5.2.4.5. Penentuan Technical Matrix ... V-85 5.2.5. Pengolahan Design for Manufacture (DFM) ... V-90 5.2.5.1. Pengolahan Waktu ... V-90 5.2.5.1.1. Uji Keseragaman Data ... V-90 5.2.5.1.2. Uji Kecukupan Data ... V-94 5.2.5.1.3. Perhitungan Waktu Normal dan

Waktu Baku ... V-99 5.2.6. Perbaikan Rancangan dengan Metode DFM ... V-100 5.2.6.1. Mempertimbangkan Biaya Manufaktur ... V-101 5.2.6.2. Mengurangi Biaya Komponen ... V-106


(15)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.6.3. Mengurangi Biaya Produksi ... V-111 5.2.6.4. Menghitung Ulang Biaya Manufaktur ... V-117

VI PERANCANGAN SISTEM

6.1. Struktur Sistem ... VI-1 6.1.1. Ciri Sistem ... VI-1 6.1.2. Sistem Input-Output ... VI-2 6.1.2.1. Input ... VI-2 6.1.2.2. Transformasi ... VI-3 6.1.2.3. Ouput ... VI-3 6.2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem ... VI-4 6.3. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VI-6 6.3.1. Intelligence ... VI-7 6.3.2. Design ... VI-31 6.3.2.1. Perancangan Worksheet ... VI-31 6.3.3. Choice ... VI-33 6.3.3.1. Penentuan Interface ... VI-33 6.3.3.2. Penentuan Prosedur Pemrograman ... VI-33 6.3.3.3. Pemilihan Alternatif Penyelesaian ... VI-40 6.3.4. Implementation ... VI-41


(16)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VII ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

7.1. Analisis Metode Kano ... VII-1 7.1.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... VII-1 7.1.2. Analisis Kategori Terpilih ... VII-2 7.1.3. Analisis Kuantitatif Kano ... VII-3 7.2. Analisis Metode Quality Function Deployment (QFD)

Fase I ... VII-4 7.2.1. Analisis Planning Matrix ... VII-4 7.2.2. Analisis Matriks Ukuran Kinerja pada QFD Fase I.... VII-6 7.3. Analisis Metode Quality Function Deployment (QFD)

Fase II ... VII-7 7.3.1. Analisis Part Kritis ... VII-7 7.3.2. Analisis Matriks Ukuran Kinerja pada QFD Fase II .. VII-8 7.4. Analisis Design for Manufacturing (DFM) ... VII-10 7.4.1. Analisis Proses Produksi ... VII-10 7.4.2. Analisis Biaya Produksi ... VII-11 7.5. Analisis Perancangan Sistem Pendukung Keputusan... VII-12

VIII KESIMPULAN DAN SARAN


(17)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

8.2. Saran ... VIII-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(18)

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

1.1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ... I-2 1.2. Jumlah Produksi Produk Sandal ... I-2 3.1. Atribut Produk ... III-2 3.2. Evaluasi Kano ... III-6 3.3. Simbol-simbol Hubungan Karakteristik Teknis dan

Keinginan

Konsumen ... III-19 3.4. Simbol yang Digunakan dalam Peta Operasi ... III-36 3.5. Daftar Pertanyaan yang Digunakan Untuk Menganalisa

Peta

Operasi ... III-37 4.1. Defenisi Variabel Operasional ... IV-3 4.2. Simbol-simbol Hubungan Karakteristik Teknis dan

Keinginan

Konsumen ... IV-17 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka ... V-2 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional ... V-4 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Disfungsional ... V-7 5.4. Ketentuan Rekapitulasi Model Kano ... V-10 5.5. Contoh Rekap Kuesioner Kano Fungsional untuk


(19)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.6. Contoh Rekap Kuesioner Kano Disfungsional untuk

Responden 1 ... V-11 5.7. Contoh Berdasarkan Tabel Ketentuan Evaluasi Model Kano .... V-11 5.8. Contoh Hasil Rekapitulasi Model Kano untuk Responden 1 ... V-11 5.9. Rekapitulasi Hasil Model Kano ... V-12 5.10. Ketentuan Pembobotan Model Kano ... V-15 5.11. Hasil Pembobotan Model Kano ... V-15 5.12. Rekapitulasi Kuesioner Derajat Kepentingan ... V-19 5.13. Komponen Penyusun Swallow Tipe 05 ... V-21 5.14. Uraian Proses Produksi Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-22 5.15. Penilaian Rating Factor ... V-23 5.16. Data Pengukuran Waktu Operasi (Detik) Produksi Produk

Sandal Swallow Tipe 05 ... V-29 5.17. Perhitungan Allowance Masing-masing Stasiun Kerja ... V-31 5.18. Tabulasi Jawaban Responden untuk Model Kano ... V-35 5.19. Proporsi dan Nilai Z Setiap Skala ... V-36 5.20. Nilai Skala Interval ... V-37 5.21. Nilai Skala Interval Model Kano ... V-38 5.22. Uji Validitas Atribut 1 Model Kano ... V-41 5.23. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano ... V-44 5.24. Perhitungan Varians Model Kano ... V-45


(20)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.25. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut ... V-47 5.26. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut Menurut Blauth’s

Formula ... V-48 5.27. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-50 5.28. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-51 5.29. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut ... V-54 5.30. Tabulasi Jawaban Responden untuk Tingkat Kepentingan ... V-60 5.31. Proporsi dan Nilai Z Setiap Skala ... V-60 5.32. Nilai Skala Interval ... V-62 5.33. Nilai Skala Interval Derajat Kepentingan ... V-62 5.34. Uji Validitas Atribut 1 ... V-64 5.35. Hasil Perhitungan Validitas Derajat Kepentingan ... V-67 5.36. Perhitungan Varians Tingkat Kepentingan ... V-68 5.37. Customer Requirement (CR) Terhadap Produk Sandal ... V-69 5.38. Customer Importance (CI) ... V-70 5.39. Karakteristik Teknis Produk Sandal ... V-72 5.40. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen ... V-76 5.41. Nilai Importance dan Relative Weight ... V-78 5.42. Karakteristik Teknik Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-82 5.43. Part Kritis Produk Sandal ... V-83 5.44. Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesulitan ... V-86


(21)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.45. Rekapitulasi Perhitungan Derajat Kepentingan ... V-87 5.46. Rekapitulasi Perhitungan Perkiraan Biaya ... V-88 5.47. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Waktu Elemen

Kegiatan Produksi Sandal Swallow Tipe 05 ... V-92 5.48. Uji Kecukupan Data Elemen Kegiatan 1 ... V-96 5.49. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Elemen Kegiatan

Produksi Sandal Swallow Tipe 05 ... V-96 5.50. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku (Detik) Proses

Produksi Sandal Swallow Tipe 05 ... V-100 5.51. Perhitungan Biaya Bahan Langsung ... V-101 5.52. Perhitungan Biaya Bahan Tak Langsung ... V-103 5.53. Kapasitas Produksi Elemen Pekerjaan Per Hari ... V-104 5.54. Upah Tenaga Kerja Per Unit ... V-105 5.55. Komponen Penyusun Produksi Sandal Swallow Tipe 05 ... V-108 5.56. Perhitungan Biaya Bahan Langsung ... V-118 5.57. Perhitungan Biaya Bahan Tak Langsungs ... V-119 5.58. Kapasitas Produksi Elemen Pekerjaan Per Hari ... V-120 5.59. Upah Tenaga Kerja Per Unit ... V-121 5.60. Perbandingan Biaya Desain Awal dan Perbaikan Desain ... V-122 5.61. Waktu Produksi Sesudah Perbaikan Desain ... V-123 7.1. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano ... VII-1


(22)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

7.2. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut ... VII-2 7.3. Fungsi Kepuasan Konsuen untuk Tiap Atribut ... VII-3 7.4. Nilai Importance Weight dan Relative Weight ... VII-4 7.5. Karakteristik Teknis Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... VII-5 7.6. Part Kritis Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... VII-8 7.7. Perbandingan Waktu Produksi Sebelum dan Sesudah

Perbaikan Desain ... VII-10 7.8. Perbandingan Biaya Desain Awal dan Perbaikan Desain ... VII-11 7.9. Perbandingan Antara Waktu Manual dengan Waktu Sesudah


(23)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Contoh Produk Sandal ... I-3 2.1. Struktur Organisasi PT. XYZ ... II-3 3.1. Diagram Model Kano ... III-4 3.2. Diagram Aktivitas Pendekatan Process-Oriented ... III-9 3.3. Diagram Aktivitas Pendekatan Object-Oriented ... III-10 3.4. Dekomposisi SADT ... III-11 3.5. House of Quality ... III-15 3.6. Matriks Design Deployment ... III-23 3.7. Metode DFM ... III-24 3.8. Elemen-elemen Biaya Manufaktur ... III-29 3.9. Peta Operasi untuk Subassembly Product ... III-39 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2. Rancangan Penelitian ... IV-5 4.3. Diagram Alir Pembuatan Kuesioner ... IV-7 4.4. Stopwatch ... IV-7 4.5. Blok Diagram Identifikasi Atribut dengan Metode Kano ... IV-13 4.6. Diagram Alir QFD ... IV-15 4.7. Diagram Alir Pembangunan QFD Fase II ... IV-21 4.8. Blok Diagram Pengolahan dengan DFM ... IV-22 4.9. Blok Diagram Perancangan Sistem Keputusan ... IV-23


(24)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.1. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Ukuran Lebar

Tali Sandal 1 cm ... V-55 5.2. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut Warna

Tali Sandal Merah ... V-55

5.3. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut

Permukaan Sandal Kasar ... V-56 5.4. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut Warna

Sandal Putih ... V-57 5.5. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut Ketebalan

Sandal 1,5 cm ... V-57 5.6. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut Ukuran

Berat Sandal 300 gr ... V-58 5.7. Kurva Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Atribut Bahan

Sandal Terbuat dari Karet ... V-59 5.8. Hubungan Antar Karakteristik Teknik Produk Sandal ... V-73 5.9. Matriks Antara CI dengan Karakteristik Teknis Produk

Sandal ... V-74 5.10. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya ... V-80 5.11. QFD Fase I Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-81


(25)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.12. Hubungan Part Kritis Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-84 5.13. Hubungan Antar Part Kritis dan Spesifikasi Teknis Produk

Sandal Swallow Tipe 05 ... V-85 5.14. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya ... V-88 5.15. QFD Fase II Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... V-89 5.16. Peta Kontrol Waktu Siklus Elemen Kegiatan 8 ... V-91 5.17. Struktur Produk Awal ... V-107 5.18. Struktur Produk Usulan ... V-110 5.19. Operation Chart Awal ... V-112 5.20. Operation Chart Usulan ... V-116 5.21. Perbandingan Desain Awal dan Akhir ... V-125 6.1. Struktur Sistem pada Sistem Pendukung Keputusan di PT.

XYZ ... VI-4 6.2. Diagram Aktifitas Pendektan Proses Oriented ... VI-5 6.3. Diagram Aktifitas PT. XYZ ... VI-6 6.4. Context Diagram dari Aktivitas Data Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Memperbaiki Rancangan Produk ... VI-7 6.5. Simbol Data Flow Diagram Level 0 Proses 1.0 ... VI-8 6.6. Simbol Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 ... VI-8


(26)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.7. Simbol Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0 ... VI-9 6.8. Simbol Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.0 ... VI-10 6.9. Simbol Data Flow Diagram Level 4 Proses 5.0 ... VI-11 6.10. Simbol Data Flow Diagram Level 5 Proses 6.0 ... VI-12 6.11. Data Dictionary dari Gudang Data D1 ... VI-13 6.12. Data Dictionary dari Gudang Data D2 ... VI-13 6.13. Data Dictionary dari Gudang Data D3 ... VI-14 6.14. Data Dictionary dari Gudang Data D4 ... VI-15 6.15. Data Dictionary dari Gudang Data D5 ... VI-15 6.16. Data Dictionary dari Gudang Data D6 ... VI-16 6.17. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan

Gudang Data D1 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-17 6.18. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan

Gudang Data D2 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-17 6.19. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan

Gudang Data D3 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-18 6.20. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan

Gudang Data D4 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-19 6.21. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan


(27)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

6.22. Data Structure Diagram yang Menunjukkan Hubungan

Gudang Data D6 dengan Struktur Data Lainnya ... VI-21 6.23. Data Access Diagram untuk Pemilihan Atribut Produk ... VI-22 6.24. Data Access Diagram untuk Kano ... VI-22 6.25. Data Access Diagram untuk QFD Fase I ... VI-23 6.26. Data Access Diagram untuk QFD Fase II ... VI-24 6.27. Data Access Diagram untuk DFM ... VI-25 6.28. Data Access Diagram untuk Keputusan ... VI-25 6.29. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 1.0 ... VI-26 6.30. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 2.0 ... VI-27 6.31. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 3.0 ... VI-28 6.32. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 4.0 ... VI-29 6.33. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 5.0 ... VI-30 6.34. Dokumentasi Minispesification untuk Proses 6.0 ... VI-31 6.35. Flowchart Prosedur Pemrograman Pemilihan Atribut Desain ... VI-34 6.36. Flowchart Prosedur Pemrograman Kano ... VI-35 6.37. Flowchart Prosedur Pemrograman QFD Fase I ... VI-36 6.38. Flowchart Prosedur Pemrograman QFD Fase II ... VI-37 6.39. Flowchart Prosedur Pemrograman DFM ... VI-38 6.40. Flowchart Prosedur Pemrograman Keputusan ... VI-39


(28)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

7.1. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan

Perkiraan Biaya QFD Fase I ... VII-6 7.2. QFD Fase II Produk Sandal Swallow Tipe 05 ... VII-9 7.3. Perbandingan Desain Awal dan Akhir ... VII-11


(29)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Kuesioner Terbuka ... L.1 2. Kuesioner Tertutup ... L.2 3. Kuesioner Derajat Kepentingan ... L.3 4. Kuesioner Wawancara Karakteristik Teknik ... L.4 5. Kuesioner Wawancara Hubungan Karakteristik Teknik ... L.5 6. Kuesioner Wawancara Part Kritis ... L.6 7 Kuesioner Wawancara Hubungan Part Kritis ... L.7 8. Tabel Nilai Kritis untuk Product Moment ... L.9 9. Form Tugas Akhir ... L.10 10. Surat Penjajakan ... L.11 11. Surat Balasan Perusahaan ... L.12 12. Surat Keputusan Tugas Akhir... L.13 13. Lembar Asistensi Dosen ... L.14 14. Lembar Asistensi Pembimbing Lapangan ... L.15


(30)

ABSTRAK

PT XYZ memerlukan suatu perancangan untuk mengambil keputusan terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat dalam perbaikan rancangan produk Perusahaan memerlukan suatu perancangan secara terintegrasi dalam mengambil keputusan, terutama dalam kaitannya dengan perbaikan rancangan produk. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan (metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan. SPK dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS menggunakan data, memberikan kemudahan pengguna dan dapat diintegrasikan sebagai dasar pengambilan keputusan. PT XYZ memerlukan suatu perancangan untuk mengambil keputusan terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat. Model Kano dapat menentukan karakteristik produk yang perlu dirancang pada produk untuk memenuhi kepuasan konsumen, serta mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap adanya rencana perbaikan pada produk. Quality Function Deployment merupakan suatu metodologi yang memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memodifikasi produk sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan. QFD dapat mentransformasikan kebutuhan pelanggan menjadi kualitas desain, membangun fungsi pembentukan kualitas, dan membangun metode untuk mencapai kualitas desain menjadi subsistem dan part komponen, dan mejadi elemen yang spesifik dari proses manufaktur. Metode QFD digunakan untuk memberikan pendekatan terstruktur untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan setiap keinginan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan menggunakan Design For Manufacturing (DFM) dapat memberikan perbaikan rancangan produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu, usaha, dan biaya. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mengambil keputusan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan keinginan konsumen dan kemampuan dari pihak perusahaan. Sistem pendukung keputusan mampu memberikan efisiensi terutama dari segi waktu dalam pengambilan keputusan perbaikan rancangan produk.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kano, Quality Function Deployment, Design For Manufacturing


(31)

ABSTRAK

PT XYZ memerlukan suatu perancangan untuk mengambil keputusan terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat dalam perbaikan rancangan produk Perusahaan memerlukan suatu perancangan secara terintegrasi dalam mengambil keputusan, terutama dalam kaitannya dengan perbaikan rancangan produk. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan (metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan. SPK dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS menggunakan data, memberikan kemudahan pengguna dan dapat diintegrasikan sebagai dasar pengambilan keputusan. PT XYZ memerlukan suatu perancangan untuk mengambil keputusan terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat. Model Kano dapat menentukan karakteristik produk yang perlu dirancang pada produk untuk memenuhi kepuasan konsumen, serta mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap adanya rencana perbaikan pada produk. Quality Function Deployment merupakan suatu metodologi yang memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memodifikasi produk sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan. QFD dapat mentransformasikan kebutuhan pelanggan menjadi kualitas desain, membangun fungsi pembentukan kualitas, dan membangun metode untuk mencapai kualitas desain menjadi subsistem dan part komponen, dan mejadi elemen yang spesifik dari proses manufaktur. Metode QFD digunakan untuk memberikan pendekatan terstruktur untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan setiap keinginan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan menggunakan Design For Manufacturing (DFM) dapat memberikan perbaikan rancangan produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu, usaha, dan biaya. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mengambil keputusan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan keinginan konsumen dan kemampuan dari pihak perusahaan. Sistem pendukung keputusan mampu memberikan efisiensi terutama dari segi waktu dalam pengambilan keputusan perbaikan rancangan produk.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kano, Quality Function Deployment, Design For Manufacturing


(32)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengambilan keputusan dalam perusahaan memerlukan suatu perancangan secara terintegrasi, terutama dalam kaitannya dengan perbaikan rancangan produk. Perusahaan biasanya memerlukan waktu satu sampai 2 hari dalam pengambilan keputusan tersebut. Decision Support System (DSS) merupakan suatu pendekatan (metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan. DSS menggunakan dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS menggunakan data, memberikan kemudahan pengguna dan dapat diintegrasikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dengan waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan kinerja perusahaan. (Frada Burstein, 2008).

Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Banyaknya perusahaan pesaing yang menghasilkan sandal jepit mengharuskan PT XYZ untuk terus berinovasi terhadap rancangan produk sandal jepit ditambah dengan besarnya keinginan konsumen merupakan faktor penting dalam proses pembuatan produk yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan keluhan konsumen terhadap kinerja atribut produk yang rendah mendesak perusahaan untuk mampu meningkatkan kinerja atribut dengan memperbaiki rancangan produk. Maka itu, perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan untuk dapat mempertahankan eksistensi di pasar


(33)

yang penuh persaingan. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Harapan pelanggan terhadap fungsi produk dan harga yang rendah mendesak para desainer dalam perusahaan agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

Sandal sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua kalangan masyarakat. Sandal saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan untuk melindungi kaki dari cidera atau menjaga agar kaki tetap bersih namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Produsen bersaing untuk menciptakan produk sandal dengan aneka bentuk dan warna yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menarik konsumen. Produk yang sesuai dengan keinginan konsumen akan memberikan daya tarik dan memenuhi kebutuhan konsumen. 1

Peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan akan sandal. Data jumlah penduduk Sumatera Utara untuk 3 periode terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara

Tahun Jumlah Penduduk (Orang)

1990 11.114.667

2000 11.649.655

2010 12.982.204

Sumber : Bps.go.id (berdasarkan sensus penduduk)

PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan produk sandal. PT XYZ memproduksi 13 jenis produk sandal. Produk hasil produksi dari perusahaan ini yang akan diangkat menjadi contoh


(34)

rancangan perbaikan adalah sandal dengan tipe produk 05. Produk sandal swallow yang dihasilkan PT. XYZ masih belum memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini dapat dilihat dari keluhan konsumen terhadap produk berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap konsumen yang menggunakan produk tersebut. keluhan konsumen antara lain adalah desain dan warna yang kurang menarik, tali yang mudah putus, sandal yang terlalu tipis, warna sandal yang mudah hilang, dan permukaan sandal yang licin. Menanggapi keluhan tersebut, PT. XYZ dituntut untuk terus melakukan perbaikan pada rancangan produknya.

Spesifikasi dari produk sandal yaitu ketebalan sandal, ukuran lebar tali sandal, berat sandal, bahan sandal, warna sandal, warna tali sandal, dan permukaan alas. Produk sandal dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Contoh Produk Sandal

Proses manufaktur sangat erat kaitannya dengan biaya produksi secara keseluruhan. Efisiensi dari penggunaan kebutuhan untuk setiap proses akan

1


(35)

mempengaruhi besarnya biaya yang perlu dikeluarkan. Kajian perlu dilakukan suatu kajian untuk melihat efisiensi proses secara keseluruhan dan perancangan sistem pendukung keputusan yang terintegrasi dengan seluruh komponen dalam proses manufaktur.

Pendekatan dengan model Kano untuk menilai unsur-unsur kualitas yang berbeda. Penggunaan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan fungsional dan disfungsional untuk setiap atribut produk/jasa, sedangkan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tabel evaluasi khusus2. Model KANO dapat menentukan karakteristik produk yang perlu ditunjukkan pada produk untuk memenuhi kepuasan konsumen, serta mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap adanya rencana perbaikan pada produk.

QFD merupakan suatu metodologi yang memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memodifikasi produk sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan. QFD dapat mentransformasikan kebutuhan pelanggan menjadi kualitas desain, membangun fungsi pembentukan kualitas, dan membangun metode untuk mencapai kualitas desain menjadi subsistem dan part komponen, dan mejadi elemen yang spesifik dari proses manufaktur3.

Penerapan metode Design for Manufacture (DFM) juga memberikan kemampuan untuk mengestimasi biaya proses manufaktur pada tahap awal desain produk. Pendekatan menggunakan DFM dapat memberikan perbaikan rancangan

Menggunakan Integrasi Metode Kansei Engineering Dan Model Kano. Yogyakarta.

2

Josip Mikulic,M.Sc.2006. The Kano Model – A Review of its Application in Marketing Research from 1984 to 2006

3

Hui-Ming Kuo dan Cheng-Wu Chen.2011. Aplication of Quality Function Deployment To Improve The Quality of Interface Design.


(36)

produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu, usaha, dan biaya.4

Penelitian yang membahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan melihat bahwa proses QFD dapat ditinjau sebagai sistem pendukung keputusan tentang bagaimana untuk memprioritaskan bagian produk yang penting dari perspektif pelanggan. Metode QFD digunakan untuk memberikan pendekatan terstruktur untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan setiap keinginan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan.5

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan diperlukan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan secara terintegrasi. Perusahaan biasanya memerlukan waktu satu sampai 2 hari dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan rancangan produk. Maka, diperlukan suatu perancangan keputusan untuk membantu perusahaan mengambil keputusan perbaikan rancangan produk secara terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini merancang suatu sistem pendukung keputusan yang mampu mengintegrasikan setiap aspek perbaikan rancangan produk sehingga produk didapatkan suatu rancangan perbaikan secara terintegrasi dan dalam waktu yang lebih singkat.

4

Syam Prasad, Tom Zacharia, dan J. Babu. 2014. Design for Manufacturing (DFM) Approach for Productivity Improvement in Medical Equipment

5

Paryani, K. 2007.Product Development Decision Support System Customer-Based. Amerika


(37)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah membuat rancangan sistem pendukung keputusan dalam perbaikan rancangan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi proses produksi

2. Mengidentifikasi karakteristik teknis dan keinginan konsumen dengan menggunakan QFD

3. Menemukan alternatif rancangan usulan untuk perbaikan produk dengan Design For Manufacturing.

4. Merancang Sistem Pendukung Keputusan sebagai penyelesaian terhadap lamanya waktu pengambilan keputusan dalam perbaikan rancangan produk.


(38)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

PT. XYZ berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal bermerek swallow. Perusahaan yang memiliki status swasta nasional ini, terletak di daerah yang berlokasi di Jl. Kol. Yos Sudarso km 6,5, Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini memiliki beberapa cabang yaitu di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Tenaga kerja perusahaan ini berjumlah 600 orang dengan kapasitas 3000 lusin per jam.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. XYZ memproduksi sandal dalam ukuran yang berbeda-beda dan dalam tipe yang berbeda pula. Terdapat 13 tipe produk sandal yang diproduksi oleh perusahaan.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. XYZ berlokasi di Jl. Kol. Yos Sudarso km 6,5, Medan, Sumatera Utara.


(39)

2.4. Daerah Pemasaran

Target Lokasi pemasaran PT. XYZ adalah Sumatera Utara. Sebagian produk juga dikirimkan ke cabang-cabang yang ada di pulau Jawa sepertidi Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk pengaturan formal dari bagian-bagaian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas pembagian kegiatan dalam unit-unit yang dibentuk sesuai dengan pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut.

Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan ini berjeniskan fungsional, dengan demikian pegawai atau karyawan dalam satu perusahaan terhubung dalam satu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian tugas kerja.

Pengumpulan orang-orang dalam satu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjaan yang berkaitan diadakan kegiatan departementalisasi. Tugas dan wewenang masing-masing diuraikan pada struktur organisasi PT XYZ yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.


(40)

DIREKTUR UTAMA

Manajer Pabrik

Manajer Pemasaran Manajer Keuangan dan

Administrasi

Kabag Gudang Kabag Produksi Kabag Bengkel

Bahan Baku Spare part Bahan Pembungkus Bahan Pembantu Laboratorium Petugas Mandor II Mesin Kendaraan Listrik/ Diesel Bangunan Kabag Promosi Kabag Penjualan Kabag Distribusi

Iklan

Hadiah/Bonus

Adm. Penjualan

Salesman luar Kota

Salesman dalam Kota Pengiriman Gudang barang jadi Kasir Kabag Akuntansi Kabag Pembelian Bank Kas Kecil Akuntansi Umum Perpajakan Akuntansi Biaya Operasional Pembelian Kabag Umum Personalia Absensi Keamanan Humas/Izin Rumah Tangga Mandor I

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. XYZ Sumber : PT. XYZ


(41)

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan harus digunakan secara maksimal untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Pembagian tugas dan tanggung jawab dilakukan agar keuntungan yang diperoleh pabrik bisa maksimal, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Direktur utama sebagai pemegang tanggung jawab tertinggi di dalam perusahaan dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menentukan kebijakan usaha, mengkoordinir kegiatan perusahaan.

2. Wakil Direktur Utama

Wakil direktur utama mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menggantikan peran Direktur Utama jika berhalangan hadir.

3. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran mempunyai wewenang dan tanggung jawab melporkan kegiatan pemasaran kepada Direktur Utama.

4. Kepala Bagian Pembelian

Kepala bagian pembelian mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyediakan bahan mentah untuk kegiatan produksi.

5. Kepala Bagian Umum

Kepala bagian umum mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur tenaga-tenaga teknik atau produksi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.


(42)

6. Kepala Bagian Personalia

Kepala bagian personalia mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur urusan kepegawaian.

7. Manajer Keuangan dan Administrasi

Manajer keuangan dan administrasi mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan antara lain pemasukan dan pengeluarannya.

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja pada PT XYZ diperkirakan sekitar 600 pekerja yang terdiri dari pekerja tetap dan pekerja tidak tetap. PT. XYZ memiliki 6 hari kerja dan untuk per harinya 8 jam per hari. Jam kerja Non Shift dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift

Hari Waktu Kerja Istrirahat

Senin-Sabtu 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB

Minggu Libur


(43)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Proses Perancangan Produk6

Perancangan adalah formalisasi dari ide atau konsep ke dalam informasi nyata. Perancangan, berdasarkan ilmu keteknikan, adalah aplikasi konsep sains, matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam struktur, mesin dan sistem yang menampilkan fungsi perspektif engineering. Produk didisain untuk konsumen selain bentuk dan fungsi produk, disiplin rekayasa dan industrial desaigner adalah sangat penting dalam pengembangan produk. Produk konsumen bergantung pada engineer dan industrial designer, dimana engineer berfungsi sebagai penentu fungsi produk dan industrial designer berfungsi untuk menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut.

Proses desain menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pembuatannya. Format informasi ini telah berubah selama bertahun-tahun. Informasi, dahulu, tersebut dibuat dalam bentuk gambar secara manual pada kertas, namun sekarang gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk elektronik.

3.2. Metode Kano7

Konsultan TQM di Jepang Noriaki Kano, telah memberikan model yang sangat berguna mengenai kepuasan pelanggan yang berkaitan dengan karakteristik

6

Anil Mital, et all. Product Development A structured Approach to Consumer Product

Development, Design and Manufacture. (Cet. USA : Elsevier, 2008). h. 37-51

7

Lou Cohen. Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You. USA :


(44)

produk. Karakteristik istilah yang tepat di kemudian hari, dan kita akan menggambar perbedaan yang tajam antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik produk.

Karakteristik produk Model Kano terbagi menjadi tiga kategori yang berbeda yang masing-masing mempengaruhi pelanggan dengan cara yang berbeda. Ketiga kategori tersebut adalah:

1. Tidak Puas (Dissatisfiers), juga dikenal sebagai karakteristik "Must be" , "Basic" atau “Expected"

2. Pemuas (Satisfiers), juga dikenal sebagai karakteristik "One-Dimensional" , atau "Straight Line "

3. Menyenangkan (Delighter) , juga dikenal sebagai karakteristik "Attractive" atau "Exciting"

8

N. Kano telah mengembangkan diagram berguna untuk mencirikan kebutuhan pelanggan. Menurut model Kano, atribut pelanggan dapat secara efektif dikategorikan menjadi enam kategori , dijelaskan di bawah ini :

1. Attractive : atribut kualitas tertentu dapat berasal kepuasan besar di pelanggan. Namun, tidak adanya atribut kualitas yang sama tidak berasal ketidakpuasan. Tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan.

2. Must Be : Pelanggan tidak akan puas ketika kualitas saat ini atribut memenuhi. Produk atau jasa yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan, pelanggan akan

8

Gupta, Parul. 2011. Customer Satisfaction for Designing Attractive Qualities of Healthcare

Service in India using Kano Model and Quality Function Deployment. Institute of Technology : Moradabad. Hal : 2


(45)

menjadi sangat tidak puas. Tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.

3. One-Dimensional : Tingkat kepuasan pelanggan berbanding lurus dengan atribut kualitas tertentu. Semakin tinggi kualitas satu dimensi elemen, kepuasan pelanggan yang lebih tinggi akan dan sebaliknya . Dengan demikian, pelanggan biasanya dan secara eksplisit menuntut persyaratan satu – dimensi. 4. Indefferent : Kualitas tertentu yang tidak berpengaruh pada kepuasan

pelanggan apakah atribut kualitas hadir atau tidak

5. Reverse : Tingkat kepuasan pelanggan berbanding terbalik dengan hasil kinerja atribut

6. Questionable : Pelanggan salah tafsir dari jawaban pada survey atau mengisi kuesioner kesalahan. apabila tingkat kepuasan pelanggan tidak dapat didefinisikan (terdapat kontradiksi pada jawaban pelanggan)

3.3. Sistem Pendukung Keputusan9

Decision Support System (DSS) merupakan suatu pendekatan (terkomputerisasi) untuk mendukung dan memproses pengetahuan pengambilan keputusan. DSS menyediakan pengambilan keputusan baik secara eksternal maupun internal yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS memberikan kemudahan pengguna dan dapat diintegrasikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

9

Frada Burstein and Clyde W. Holsapple, Handbook on Decision Support System, (Cet. USA :


(46)

DSS biasanya menggunakan berbagai model dan (sering oleh pengguna akhir) oleh suatu proses interaktif dan iteratif. DSS mendukung semua fase keputusan dan dapat memasukkan suatu komponen pengetahuan. DSS dapat digunakan oleh pengguna tunggal pada satu PC atau bisa menjadi basis web untuk digunakan oleh banyak orang pada beberapa lokasi.

3.3.1. Pendekatan Proses10

Pendekatan berorientasi proses ini mendasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses yang sudah tertentu, jelas dan terdefinisi. Spesfikasi proses seperti ini, database dapat dibuat dan diimplementasikan (Kowal, 1988). Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan kembali penggunaan kode-kode yang ada, mengeveluasi keterkaitan proses, menilai produktivitas proses dan biaya, serta akhirnya membuat suatu proses standar.

3.4. Quality Function Deployment11

QFD (Quality Function Deployment) adalah metode untuk membangun kerangka perencanaan dan pengembangan produk yang mensyaratkan tim pengembangan untuk menspesifikasikan secara jelas mengenai keinginan

10

Suryadi Kadarsih dan Ramdhani Ali, Sistem Pendukung Keputusan, (Bandung : PT. Remaja

Rosdkarya, 2000).h.63-64

11

Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA :


(47)

konsumen, dan kemudian mengevaluasi setiap produk atau jasa secara sistematik dalam menganalisis keinginan pelanggan tersebut.

Proses QFD melibatkan pembangunan satu atau lebih matriks (terkadang disebut “tabel quality”). Matriks pertama disebut sebagai House of Quality (HOQ) yang menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen (Voice of Costumer) pada sisi kiri, dan tim pengembang teknis merespon keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut terhadap bagian atas. Gambar komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality.

3.5. DFM (Design for Manufacturing)12

Design for Manufacturing (DFM) adalah filosofi dan pola pikir di mana input yang digunakan untuk proses manufaktur pada tahap awal desain untuk merancang bagian dan produk yang dapat diproduksi lebih mudah dan lebih ekonomis. Design for Manufacturing melibatkan setiap aspek dari proses desain di mana isu-isu yang terlibat dalam pembuatan objek yang dirancang dianggap eksplisit dengan maksud untuk mempengaruhi desain. Pertimbangan biaya perkakas atau waktu diperlukan, biaya pengolahan atau pengendalian, waktu perakitan atau biaya, perlindungan untuk manusia selama manufaktur (misalnya, keselamatan pekerja atau kualitas kerja yang dibutuhkan), ketersediaan bahan atau peralatan, merupakan contoh dari aspek desain. Desain untuk manufaktur terjadi sepanjang proses desain.

12

Corrado Poli, “Design for Manufacturing: A Structured Approach”, (Elsevier


(48)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Kl.Yos Sudarso KM 65, Medan. Penelitian dilakukan selama Oktober 2014 sampai dengan Desember 2014.

4.2. Jenis Penelitian13

Jenis penelitian yang digunakan adalah action research yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dilakukan sebagai bentuk solusi dalam permasalahan yang ada dan dapat diaplikasikan perusahaan untuk memperbaiki sistem.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah desain awal produk sandal swallow dan urutan proses pembuatan produk dari awal hingga akhir.

4.4. Variabel Penelitian

13


(49)

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen

a. Respon konsumen didefinisikan bahwa penilaian konsumen terhadap produk

2. Variabel Dependen a. Karakteristik produk

b. Perbaikan rancangan produk 3. Variabel Moderator

Karakteristik teknis adalah persayaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka konseptual yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka konseptual inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Karakteristik Produk

Karakteristik teknis

Perbaikan rancangan produk Respon konsumen:

a. Ketebalan sandal b. Ukuran lebar tali sandal

c. Berat sandal d. Bahan sandal e. Warna sandal f. Warna tali sandal g. Permukaan alas

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian 4.6. Defenisi Variabel Operasional


(50)

Definisi variabel operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Defenisi Variabel Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur

1 Atribut produk Atribut produk yaitu daftar kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap atribut produk sandal

a. Kuesioner Terbuka b. Observasi

c. Wawancara 2 Respon

Konsumen

Respon konsumen dalam atribut layanan yang dikategorikan dengan menggunakan metode KANO

a. Observasi

b. Kuesioner Terbuka c. Wawancara

3 Karakteristik produk

Karakteristik produk yaitu daftar kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap proses perakitan produk sandal swallow.

a. Kuesioner Terbuka b. Kuesioner Tertutup 4 Karakteristik

Teknis

Karakteristik teknis yaitu persyaratan kemampuan teknis dalam perancangan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Wawancara

5 Perbaikan

rancangan produk

Atribut perancangan perbaikan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan nilai poduk yang diproduksi.

QFD dan DFM

4.7. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. 3. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:


(51)

a. Data primer berupa data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke perusahaan.

b. Data sekunder berupa data yang diperoleh melalui pihak perusahaan dan karyawan dengan teknik wawancara.

4. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. 5. Analisis terhadap hasil pengolahan data.

6. Penarikan kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian

Adapun langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.


(52)

Identifikasi Masalah Kesenjangan Antara keinginan pelanggan terhada produk dengan yang

telah diperoleh dari produk

Perumusan Masalah Persyaratan Pelanggan Terhadap

Produk

Penetapan Tujuan Meningkatkan Kualitas mutu

produk

Pengumpulan Data Primer - Persepsi dan harapan pelanggan - Urutan proses perakitan produk

Pengumpulan Data Sekunder - Sejarah perusahaan - Jenis pelayanan yang diberikan - Jumlah konsumen

Pengolahan Data

-Pengujian Validitas dan Reliabilitas data -identifikasi kelemahan dan keunggulan tiap atribut -identifikasi atribut dengan metode KANO Pengolahan dengan Metode QFD - QFD Fase I

- QFD Fase II

Pengolahan dengan Metode DFM -Memperkirakan biaya manufaktur -Mengurangi biaya komponen -Mengurangi biaya perakitan -Mengurangi biaya pendukung produksi

-Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya

Kesimpulan dan Saran Mulai

Selesai Rancangan Sistem Pendukung Keputusan 1. Struktur Sistem

A. Identifikasi Ciri Sistem B. Sistem Input Output

2. Process Oriented/Data Oriented 3. Langkah-langkah SADT

A. Intelligent B. Design C. Choice D. Implementation


(53)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Kuesioner Terbuka

Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagi kuesioner. Kuesioner dibagi dalam 2 tahap. Tahap pertama berupa kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan. Kuesioner ini berisi pertanyaan yang diajukan kepada 30 responden yaitu konsumen tentang penilaian terhadap produk sandal.

Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terbuka ini berjumlah 7 pertanyaan yang berasal dari spesifikasi produk. Spesifikasi produk tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ketebalan sandal 2. Ukuran lebar tali sandal 3. Berat sandal

4. Bahan sandal 5. Warna sandal 6. Warna tali sandal 7. Permukaan alas

Hasil dari kesimpulan jawaban responden pada kuesioner terbuka akan didapatkan beberapa modus yang akan menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup. Rekapitulasi kuesioner terbuka dapat dilihat pada Tabel 5.1.


(54)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka

No Nama Umur

(Tahun)

Atribut Pertanyaan

Jenis

Kelamin 1 2 3 4 5 6 7

1 Elita Fia 18 P 1,5 cm 0,5 cm 200 gr karet pink putih

bersih kasar

2 Dennys 19 L 1,5 cm 1 cm 200 gr busa hijau hitam lembut

3 Joko Pambudi 27 L 1 cm 1,5 cm 150 gr karet putih merah kasar

4 Frans 22 L 1 cm 1 cm 200 gr karet putih hitam tidak licin

5 Edo Suprapto 29 L 1 cm 1 cm 300 gr bahan yang

kuat coklat biru tidak licin

6 Harry 31 L 1,5 cm 0,5 cm 100 gr karet putih merah kasar

7 Melissa 23 P 2,5 cm 1,5 cm 300 gr karet merah hitam kasar

8 Fahrul 21 L 2 cm 2 cm 200 gr busa putih hijau tidak licin

9 Ronny 29 L 2 cm 1 cm 300 gr busa coklat hitam lembut

10 Cecilia

Verayanti 19 P 1,5 cm 1 cm 300 gr spons kuning coklat lembut

11 Chandra 26 L 1,5 cm 1 cm 300 gr karet abu-abu hitam kasar

12 Bella 22 P 1,5 cm 1,5 cm 250 gr karet putih hijau kasar

13 Donny 21 L 1 cm 0,5 cm 200 gr karet abu-abu coklat tidak licin

14 Heru 25 L 1,5 cm 0,5 cm 300 gr karet hitam merah tidak licin

15 Mastikah 20 P 2 cm 1 cm 300 gr karet hitam hijau kasar

16 Caca Milasari 26 P 2 cm 1 cm 200 gr busa putih merah lembut

17 Brenda 22 P 2,5 cm 1,5 cm 150 gr karet merah merah kasar

18 Kiko 20 L 1 cm 1 cm 300 gr bahan yang

tidak licin putih biru tidak licin

19 Fathin 21 P 1,5 cm 2 cm 300 gr karet putih biru kasar

20 Armando 28 L 1 cm 1 cm 300 gr busa abu-abu hijau lembut


(55)

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka (Lanjutan)

No Nama Umur

(Tahun)

Atribut Pertanyaan

Jenis

Kelamin 1 2 3 4 5 6 7

21 Lindawati 28 P 1 cm 1 cm 250 gr karet putih merah kasar

22 Fera Ferdianti 21 P 1,5 cm 1 cm 300 gr Busa putih hijau tidak licin

23 Putra 24 L 2 cm 1,5 cm 150 gr Busa putih merah bergelembung

24 Winna 19 P 1,5 cm 1 cm 100 gr karet merah hitam kasar

25 Hendra Amar 33 L 1,5 cm 0,5 cm 300 gr karet coklat hitam kasar

26 Elisa 20 P 2,5 cm 2 cm 300 gr Busa merah biru lembut

27 Sudibyo 36 L 1 cm 1 cm 100 gr karet coklat hitam kasar

28 Petra 24 L 1 cm 2 cm 200 gr karet putih merah kasar

29 Jefta 19 L 2 cm 0,5 cm 150 gr Busa biru hijau tidak licin

30 Siska Eri 26 P 1,5 cm 1 cm 100 gr Busa putih merah lembut

Modus 1,5 cm 1 cm 300 gr karet putih merah kasar


(56)

5.1.2. Kuesioner Tertutup 5.1.2.1.Kuesioner Kano

Kuesioner Kano disebarkan kepada 97 responden yang merupakan konsumen (pengguna sandal) dengan menggunakan metode Convinience Sampling. Kuesioner Kano dibuat berdasarkan tabel fungsional dan disfungional. Rekapitulasi Kuesioner fungsional dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Keterangan:

1 = Suka

2 = Harap

3 = Netral 4 = Toleran 5 = Tidak suka

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional

Responden FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 6 7

1 3 2 2 1 1 4 3

2 1 3 1 2 2 3 1

3 2 1 3 1 2 1 2

4 1 1 2 1 2 1 3

5 1 3 2 2 1 3 1

6 2 1 3 1 2 1 2

7 1 1 2 1 2 1 3

8 3 1 1 3 1 1 1

9 1 1 3 1 2 1 1

10 2 3 1 2 1 3 3

11 1 2 1 3 2 3 1

12 3 3 4 2 1 1 1

13 1 3 1 3 1 2 1

14 1 2 1 1 2 1 4

15 2 2 2 1 1 1 4


(57)

Tabel 5.2. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)

Responden FUNGSIONAL

1 2 3 4 5 6 7

16 1 1 1 2 2 3 3

17 3 2 1 2 1 1 1

18 1 1 1 2 1 3 1

19 1 2 2 3 2 1 2

20 1 2 3 3 1 1 3

21 4 2 2 3 2 3 2

22 3 1 1 2 2 3 3

23 3 2 1 1 1 1 2

24 1 1 2 1 2 3 1

25 1 2 2 1 1 1 3

26 2 3 3 3 2 2 1

27 3 1 1 2 1 1 2

28 2 1 3 2 1 1 1

29 3 3 1 1 1 1 2

30 2 3 2 4 3 1 1

31 1 1 1 1 2 2 3

32 2 1 2 3 1 1 1

33 3 1 1 3 3 2 1

34 1 3 1 4 2 1 3

35 3 2 2 2 1 2 1

36 1 2 1 2 2 1 2

37 2 1 2 1 1 3 2

38 1 4 1 4 1 3 4

39 1 1 2 2 2 1 3

40 3 1 1 3 3 3 4

41 3 3 3 3 1 3 1

42 1 1 3 1 1 1 3

43 1 1 1 1 3 1 1

44 2 2 3 3 2 2 2

45 1 1 3 1 2 3 2

46 3 2 3 3 1 1 1

47 3 1 2 1 2 1 1

48 2 1 2 2 1 1 3

49 3 2 1 1 1 2 1


(58)

BAB VI

PERANCANGAN SISTEM

6.1. Struktur Sistem

Struktur sistem terdiri dari ciri sistem dan sistem input-output untuk memperbaiki rancangan produk sandal swallow tipe 05 di PT. XYZ.

6.1.1. Ciri Sistem

Ciri-ciri sistem di PT. XYZ adalah sebagai berikut: 1. Komponen.

Komponen-komponen pada sistem ini yaitu manusia, informasi dan metode. 2. Interaksi

Interaksi terjadi antara manusia, informasi dan metode. 3. Tujuan

Tujuan dari sistem ini yaitu sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi rancangan desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen

b. Mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling prioritas untuk diperbaiki dalam memenuhi atribut desain produk keinginan pelanggan c. Mengidentifikasi part kritis yang paling prioritas untuk diperbaiki dalam

memenuhi perbaikan karakteristik teknis

d. Melakukan perbaikan rancangan produk dengan menggunakan metode design for manufacturing.


(59)

e. Menghitung efisiensi desain rancangan produk awal dan usulan 4. Atribut

Atribut pada sistem ini yaitu atribut produk awal, kategori kano, karakteristik teknis, part kritis, perbaikan rancangan produk, dan pemrograman dengan microsot visual basic serta metode yang digunakan adalah metode Qualtiy Function Deployment dan Design For Manufacturing.

6.1.2. Sistem Input-Output

6.1.2.1.Input

Input merupakan bagian awal dari sistem yang menyediakan kebutuhan operasi bagi sistem. Input ini akan berbeda-beda sesuai dengan sasaran operasi dari suatu sistem. Inputdari sistem PT. XYZ adalah sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi PT XYZ 2. Kuesioner Terbuka

3. Kuesioner Kano

3. Kuesioner Derajat Kepentingan 4. Wawancara Karakteristik Teknis 5. Wawancara Part Kritis

6. Metode yang dipakai yaitu metode Quality Function Deployment dan Design For Manufacturing

7. Software Microsoft Visual Basic


(60)

Transformasi merupakan cara untuk merubah input menjadi suatu output. Kombinasi input yang berbeda, atau urutan pemakaiannya yang berbeda mungkin akan menghasilkan output yang berbeda. Proses transformasi dari input PT. XYZ terdiri dari:

1. Pengolahan data

Pengolahan data memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengolahan Hasil Kuesioner Terbuka Atribut Produk Sandal b. Pengolahan Hasil Kuesioner Kano

c. Pembuatan Quality Function Deployment Fase I d. Pembuatan Quality Function Deployment Fase II e. Pembuatan Design For Manufacturing

f. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

2. Tahapan proses perancangan sistem pendukung keputusan yaitu intelligent, design, choice dan implementasi.

3. Merancang sistem pendukung keputusan dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic.

6.1.2.3.Output

Output mungkin dapat berbentuk fisik maupun non-fisik. Output ini adalah hasil operasi dari proses, sasaran dimana sistem berada. Output dari sistem pada PT. XYZ adalah pengambilan keputusan terhadap penentuan desain rancangan perbaikan produk usulan. Struktur Sistem di PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 6.1.


(61)

1. Manusia: a. Konsumen b. Manajer Pemasaran c. Kepala Bagian Produksi d. Manager Pabrik e. Kepala Bagian Umum 2. Data :

a. Kuesioner Terbuka b. Kuesioner Kano c. Kuesioner Derajat Kepentingan d. Kuesioner Karakteristik Teknis e. Kuesioner Part Kritis 3. Metode : a. Kano - Atribut produk dan Kuesioner b. QFD Fase I

- Kuesioner Derajat Kepentingan - Kuesioner Karakteristik Teknis c. QFD fase II

- Kuesioner Part Kritis d. DFM

- Proses produksi e. Software Microsoft Visual Basic

Pengolahan Data

1. Pengolahan Respon Atribut Produk - Pengujian Kuesioner Terbuka 2. Pengolahan Kano - Pengujian Kuesioner Kano 3. Pembuatan QFD Fase I - Penentuan Karakteritik Teknis 4. Pembuatan QFD Fase II - Penentuan Part Kritis

5. Perbaikan rancangan produk dengan Design For Manufacturing

6. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) - Penentuan Sistem dan Ciri Sistem - Penentuan Jenis Orientasi Sistem - Pemrograman

1. Modus Atribut Desain Produk

2. Kategori Kano 3. Karakteristik Teknis yang Perlu Diperbaiki 4. Part Kritis yang Perlu Diperbaiki 5. Perbaikan rancangan produk dengan DFM 6. Efisiensi Desain

INPUT TRANSFORMASI OUTPUT

FEEDBACK

1. Umpan balik informasi bentuk, karakteristik, spesifikasi produk Sandal Swallow di PT. Garuda Mas Perkasa 2. Umpan balik informasi pihak manajemen di PT. Garuda Mas Perkasa

Pembatas Sistem

Lingkungan

Gambar 6.1. Struktur Sistem pada Sistem Pendukung Keputusan di PT. XYZ

6.2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem14

Jenis orientasi sistem yang digunakan pada PT. Indah XYZ adalah proses oriented. Pendekatan berorientasi proses ini berdasarkan metodologinya pada

14

Suryadi, Kadarsah, dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana


(62)

kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses seperti ini, maka database dapat diproses dengan merancang model dan implementasi hasilnya. Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan penggunaan kembali kode-kode proses yang ada, penilaiannya terhadap Efisiensi Rancangan Produk Sandal Swallow Tipe 05 Gambar sederhana dari pendekatan berorientasi proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Proses Data Kontrol

(Kendali)

OUTPUT INPUT

Data Atribut Produk Data Respon Konsumen Data Karakteristik Teknis Data Part Kritis

Data Proses Produksi

Mekanisme Pendukung

Sumber : Pengolahan Data

Gambar 6.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented

BAB VII

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL


(63)

7.1.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner kano disebarkan kepada 97 responden pengguna produk sandal dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano Atribut Koef. Korelasi r Tabel N Keterangan

1 0.302 0.2 97 Valid

2 0.414 0.2 97 Valid

3 0.302 0.2 97 Valid

4 0.352 0.2 97 Valid

5 0.367 0.2 97 Valid

6 0.369 0.2 97 Valid

7 0.479 0.2 97 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Nilai koefisien korelasi product moment untuk semua atribut desain berada di atas 0,2020, maka dapat disimpulkan bahwa atribut- atribut pertanyaan pada kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam variabel tersebut.

Nilai reliabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,2122. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5%, dengan jumlah responden 97 diperoleh nilai kritis sebesar 0.2020. Nilai r hitung > r tabel, maka data dinyatakan reliabel, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner kano dapat dipercaya kebenaran datanya


(64)

Berdasarkan nilai yang diberikan oleh konsumen didapatkan kategori terpilih metode Kano. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 7.2. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut

No Atribut Kategori Kano

1 Ketebalan sandal 1,5 cm M

2 Ukuran lebar tali sandal 1 cm A

3 Berat sandal 300 gr M

4 Bahan sandal terbuat dari karet M

5 Warna sandal putih O

6 Warna tali sandal merah A

7 Permukaan sandal kasar A

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Pemetaan kategori kano menghasilkan 3 atribut yang berada pada kategori Attractive, 3 atribut yang berada pada kategori One dimensional, dan 3 atribut yang berada pada kategori Must be. Dengan melihat kategori Kano pada tiap atribut, perusahaan dapat melakukan prioritas pengembangan produk tersebut. Contohnya pada atribut-atribut yang masuk dalam kategori must be akan lebih baik bila tidak dikembangkan lebih lanjut dengan investasi yang tinggi. Hal ini karena atribut tersebut memang merupakan atribut yang harus ada. 15Lebih baik pengembangan atribut dilakukan pada kategori one dimensional. Perusahaan seharusnya memenuhi kategori attractive karena akan menciptakan kemungkinan besar untuk perbedaan, yaitu membedakan produk perusahaan dengan pihak pesaing.

15

Mokh Suef. 2013.”Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Responses: a Conceptual


(65)

7.1.3. Analisis Kuantitatif Kano

Tujuan analisis kuantitatif kano adalah mengkuantifikasi hubungan antara kepuasan konsumen (S) dengan pemenuhan keinginan konsumen (CR) dengan sebuah persamaan16. Persamaan kepuasan konsumen untuk masing-masing atribut yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 6.3

Tabel 7.3. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut

No Atribut Kategori Kano si = a f(y) + b Kepuasan Konsumen

1 Ketebalan sandal 1,5

cm M S1 = -1.288

-y1

+ 0.876 0.402

2 Ukuran lebar tali

sandal 1 cm A S2 = 0.411 e

y2

– 0.737 0.380

3 Berat sandal 300 gr M S3 = -1.249-y3 + 0.389 -0.071

4 Bahan sandal terbuat

dari karet M S4 = -1.236

-y4

+ 0.840 0.385

5 Warna sandal putih O S5 = 0.926 y5 – 0.468 0.458

6 Warna tali sandal

merah A S6 = 0.449 e

y6

– 0.740 0.480

7 Permukaan sandal

kasar A S7 = 0.446 e

y7

– 0.808 0.404

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Nilai persamaan yang paling tinggi terdapat pada kategori Kano attractive pada atribut “warna tali sandal merah” dan yang paling rendah terdapat pada kategori Kano must be pada atribut “berat sandal”

Pendekatan analisis kuantitatif kano dalam menentukan fungsi kepuasan kepuasan konsumen menunjukkan bahwa berat sandal yang termasuk kategori Must Be memiliki tingkat kepuasan yang paling rendah yaitu -0.071 sehingga menjadi prioritas perbaikan yang diperlukan.

16

Yuhazri. 2012. How To Measure And Identify The Ultimate Improvement Required For


(66)

7.2. Analisis Metode Quality Function Deployment (QFD) Fase I 7.2.1. Analisis Planning Matrix17

Total tingkat kepentingan atribut perancangan produk ditunjukkan dengan nilai sales point, importance weight dan bobot perencanaan relatif dari suatu variabel terhadap variabel lainnya ditunjukkan oleh relative weight. Nilai sales point, importance weight dan normalize weight dari produk sandal dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 7.4. Nilai Importance Weight dan Relative Weight

Kategori Atribut Sales Point Importance Weight Relative Weight Attractive

Ukuran lebar tali sandal 1 cm berpengaruh

terhadap proses produksi 1.2 87 10.394

Warna tali sandal merah berpengaruh

terhadap proses produksi 1.0 75 8.961

Permukaan sandal kasar berpengaruh

terhadap proses produksi 1.5 160 19.116

One Dimensional

Warna sandal putih berpengaruh terhadap

proses produksi 1.0 66 7.885

Must Be

Ketebalan sandal 1,5 cm berpengaruh

terhadap proses produksi 1.2 170 20.311

Berat sandal 300 gr berpengaruh terhadap

proses produksi 1.2 135 16.129

Bahan sandal terbuat dari karet

berpengaruh terhadap proses produksi 1.5 144 17.204

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Ketebalan sandal menjadi bobot kepentingan dan bobot relatif tertinggi dengan nilai kepentingan 170 dan 20,31 % sebagai prioritas. Sedangkan permukaan sandal dan bahan sandal menjadi prioritas perbaikan pada produk oleh PT. XYZ untuk meningkatkan nilai jual.

17

Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA :


(67)

Penentuan karakteristik teknis merupakan salah satu tahap penting dalam pembuatan QFD. Karakteristik teknis merupakan kemampuan teknis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen18

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan 18


(68)

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel yang mempengaruhi proses produksi sandal diidentifikasi dengan metode Quality Function Deployment.

2. Karakteristik teknis yang berpengaruh terhadap proses produksi sandal adalah waktu produksi, biaya produksi, komposisi pencampuran bahan, standarisasi spesifikasi produk, kesesuaian dimensi, kehandalan mesin/ peralatan, dan efisiensi desain.

3. Alternatif rancangan usulan dengan metode Design For Manufacturing didapatkan dengan memperbaiki proses produksi, komponen yang digunakan, dan waktu produksi.

4. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mengambil keputusan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan keinginan konsumen dan kemampuan dari pihak perusahaan. Sistem pendukung keputusan yang dirancang mampu memberikan efisiensi dari segi waktu pengambilan keputusan. Efisiensi yang didapatkan dari hasil perancangan sistem pendukung keputusan dalam perbaikan rancangan produk adalah sebesar 90 %.

8.2. Saran

Saran yang dapat diajukan setelah melakukan penelitian tugas sarjana ini adalah :


(69)

1. Pihak perusahaan PT. XYZ dapat mempertimbangkan perbaikan rancangan produk sandal guna meningkatkan nilai jual produk

2. Perusahaan perlu menerapkan Sistem Pendukung Keputusan dalam mengambil keputusan perbaikan rancangan produk secara terintegrasi.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dapat mengembangkan analisis kano dan pendekatannya dengan metode lain dan produk lain sehingga dapat diketahui bentuk perbaikannya.


(70)

Cohen , Lou 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for You. USA : Addison-Wesley Publishing Company.

Ginting, Rosnani,. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gupta, Parul. 2011. Customer Satisfaction for Designing Attractive Qualities of Healthcare Service in India using Kano Model and Quality Function Deployment. Institute of Technology :Moradabad.

Mital, Anil. 2008. Product Development A Structured Approach to Costumer Product Development, Design and Manufacture. USA: Elvesier Sinulingga, Sukaria. 2012. Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Suef, Mokh. 2013. Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Re-sponses: a Conceptual Model. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science.

Ulrich, K. T. dan Eppinger, S. D. 2000. “Product Design and Development” 2nd Edition. New York: Irwin Mcgraw-Hill.


(1)

7.1.3. Analisis Kuantitatif Kano

Tujuan analisis kuantitatif kano adalah mengkuantifikasi hubungan antara kepuasan konsumen (S) dengan pemenuhan keinginan konsumen (CR) dengan sebuah persamaan16. Persamaan kepuasan konsumen untuk masing-masing atribut yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 6.3

Tabel 7.3. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut

No Atribut Kategori Kano si = a f(y) + b Kepuasan Konsumen 1 Ketebalan sandal 1,5

cm M S1 = -1.288

-y1

+ 0.876 0.402 2 Ukuran lebar tali

sandal 1 cm A S2 = 0.411 e y2

– 0.737 0.380 3 Berat sandal 300 gr M S3 = -1.249-y3 + 0.389 -0.071 4 Bahan sandal terbuat

dari karet M S4 = -1.236 -y4

+ 0.840 0.385 5 Warna sandal putih O S5 = 0.926 y5 – 0.468 0.458 6 Warna tali sandal

merah A S6 = 0.449 e

y6

– 0.740 0.480 7 Permukaan sandal

kasar A S7 = 0.446 e

y7

– 0.808 0.404

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Nilai persamaan yang paling tinggi terdapat pada kategori Kano attractive pada atribut “warna tali sandal merah” dan yang paling rendah terdapat pada kategori Kano must be pada atribut “berat sandal”

Pendekatan analisis kuantitatif kano dalam menentukan fungsi kepuasan kepuasan konsumen menunjukkan bahwa berat sandal yang termasuk kategori Must Be memiliki tingkat kepuasan yang paling rendah yaitu -0.071 sehingga menjadi prioritas perbaikan yang diperlukan.

16

Yuhazri. 2012. How To Measure And Identify The Ultimate Improvement Required For Customer Satisfaction. Universiti Teknikal Malaysia Melaka Malaysia.


(2)

7.2. Analisis Metode Quality Function Deployment (QFD) Fase I 7.2.1. Analisis Planning Matrix17

Total tingkat kepentingan atribut perancangan produk ditunjukkan dengan nilai sales point, importance weight dan bobot perencanaan relatif dari suatu variabel terhadap variabel lainnya ditunjukkan oleh relative weight. Nilai sales point, importance weight dan normalize weight dari produk sandal dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 7.4. Nilai Importance Weight dan Relative Weight

Kategori Atribut Sales Point Importance Weight Relative Weight Attractive

Ukuran lebar tali sandal 1 cm berpengaruh

terhadap proses produksi 1.2 87 10.394

Warna tali sandal merah berpengaruh

terhadap proses produksi 1.0 75 8.961

Permukaan sandal kasar berpengaruh

terhadap proses produksi 1.5 160 19.116

One Dimensional

Warna sandal putih berpengaruh terhadap

proses produksi 1.0 66 7.885

MustBe

Ketebalan sandal 1,5 cm berpengaruh

terhadap proses produksi 1.2 170 20.311

Berat sandal 300 gr berpengaruh terhadap

proses produksi 1.2 135 16.129

Bahan sandal terbuat dari karet

berpengaruh terhadap proses produksi 1.5 144 17.204

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Ketebalan sandal menjadi bobot kepentingan dan bobot relatif tertinggi dengan nilai kepentingan 170 dan 20,31 % sebagai prioritas. Sedangkan permukaan sandal dan bahan sandal menjadi prioritas perbaikan pada produk oleh PT. XYZ untuk meningkatkan nilai jual.

17

Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA : Addison-Wesley Publishing Company, 1995), hal : 94.


(3)

Penentuan karakteristik teknis merupakan salah satu tahap penting dalam pembuatan QFD. Karakteristik teknis merupakan kemampuan teknis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen18

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

18


(4)

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel yang mempengaruhi proses produksi sandal diidentifikasi dengan metode Quality Function Deployment.

2. Karakteristik teknis yang berpengaruh terhadap proses produksi sandal adalah waktu produksi, biaya produksi, komposisi pencampuran bahan, standarisasi spesifikasi produk, kesesuaian dimensi, kehandalan mesin/ peralatan, dan efisiensi desain.

3. Alternatif rancangan usulan dengan metode Design For Manufacturing didapatkan dengan memperbaiki proses produksi, komponen yang digunakan, dan waktu produksi.

4. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mengambil keputusan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan keinginan konsumen dan kemampuan dari pihak perusahaan. Sistem pendukung keputusan yang dirancang mampu memberikan efisiensi dari segi waktu pengambilan keputusan. Efisiensi yang didapatkan dari hasil perancangan sistem pendukung keputusan dalam perbaikan rancangan produk adalah sebesar 90 %.

8.2. Saran

Saran yang dapat diajukan setelah melakukan penelitian tugas sarjana ini adalah :


(5)

1. Pihak perusahaan PT. XYZ dapat mempertimbangkan perbaikan rancangan produk sandal guna meningkatkan nilai jual produk

2. Perusahaan perlu menerapkan Sistem Pendukung Keputusan dalam mengambil keputusan perbaikan rancangan produk secara terintegrasi.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dapat mengembangkan analisis kano dan pendekatannya dengan metode lain dan produk lain sehingga dapat diketahui bentuk perbaikannya.


(6)

Cohen , Lou 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for You. USA : Addison-Wesley Publishing Company.

Ginting, Rosnani,. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gupta, Parul. 2011. Customer Satisfaction for Designing Attractive Qualities of Healthcare Service in India using Kano Model and Quality Function Deployment. Institute of Technology :Moradabad.

Mital, Anil. 2008. Product Development A Structured Approach to Costumer Product Development, Design and Manufacture. USA: Elvesier Sinulingga, Sukaria. 2012. Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Suef, Mokh. 2013. Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Re-sponses: a Conceptual Model. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science.

Ulrich, K. T. dan Eppinger, S. D. 2000. “Product Design and Development” 2nd Edition. New York: Irwin Mcgraw-Hill.