Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Barata Indonesia (Persero) didirikan pada tahun 1971. PT. Barata

Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha
Milik Negara) yang bergerak dalam 3 bidang usaha yaitu Foundry (Pengecoran),
Metalworks (manufaktur peralatan industri), dan Proyek EPC (Engineering
Procurement dan Construction) berbasis manufaktur.
PT. Barata Indonesia (Persero) pada awal berdirinya berpusat di Surabaya
dan kemudian dilakukan relokasi kantor dan pabrik ke Gresik. Perusahaan ini
telah membangun beberapa cabang yang terdapat di Medan, Cilegon dan Tegal.
Objek penelitian penulis dilakukan di PT. Barata Indonesia (Persero) cabang
Medan yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 7,5 No.273, Medan, Sumatera
Utara.

2.2.


Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Barata Indonesia (Persero) cabang Medan ini bergerak dalam bidang

usaha manufaktur peralatan industri. Produk yang dihasilkan yaitu:
1. Hydro Mechanicals contohnya watergates, penstock, turbine, dan lain-lain.
2. Process Industry contohnya crane, kiln, heat exchanger, tankage, pressure
vessel, electrostatic precipitator, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

3. Sugar cane factory contohnya evaporator, vacuum pan, juice heater, dan lainlain.
Produk diproduksi berdasarkan Engineering To Order. Konsumen akan
menyediakan spesifikasi dari produk yang diinginkannya dan berdasarkan
spesifikasi tersebut perusahaan akan membuat desain produk, menyediakan bahan
yang dibutuhkan, membuat komponen-komponen yang dibutuhkan, dan merakit
komponen menjadi produk yang dipesan.

2.3.

Sistem Pemasaran

PT

Barata

Indonesia

(Persero)

memasarkan

produknya

kepada

perusahaan-perusahaan dalam negeri seperti Inalum, PTPN, Pertamina, PLN,
Pelindo, dan lain-lain. Perusahaan ini sangat memperhatikan tingkat kepuasan
konsumen dengan memperhatikan tiga faktor yaitu harga, kualitas, dan waktu
pengiriman. Harga dari produk yang dipesan direncanakan sesuai dengan
kebutuhan akan bahan yang diperlukan, biaya proses produksi, biaya tenaga kerja
dan lain-lain dimana harga ini harus dapat bersaing dengan harga yang ditawarkan

pesaing lain. Kualitas produk dijaga dengan dilakukannya pengendalian kualitas
terhadap produk bahkan jika produk mengalami masalah atau kerusakan saat
sampai pada konsumen, pihak perusahaan akan bertanggungjawab dengan
memperbaikinya. Waktu pengiriman dilakukan sesuai dengan yang telah
ditetapkan pada perjanjian dimana pengiriman produk dilakukan secara langsung
kepada konsumen dengan menggunakan jalur darat dan laut.

Universitas Sumatera Utara

2.4.

Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang diharapakan. Struktur organisasi yang
terdapat pada perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan adalah lini dan
fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana
wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan

organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi
fungsional adalah struktur organisasi dimana organisasi diatur berdasarkan
pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja
yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Struktur organisasi PT. Barata
Indonesia (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

General Manager

Kepala Bagian
Produksi

Kepala Bagian
Administrasi dan
Personalia Umum

Kepala Bagian
Pemasaran


Bagian Teknologi
Bagian
Pengendalian
Kualitas
Bagian Logistik

Bagian P.P.P

Bagian
Operasi dan
Pabrik

Bagian
Bengkel dan
Produksi

Bagian
Administrasi
dan
Pemasaran


Bagian
Sales
Engineer

Bagian
Estimator

Bagian
Keuangan

Bagian
Akutansi

Bagian
Personalia
dan Umum

Bagian Seketariat
Bagian Kamtib

Bagian Skrining

Keterangan:
Garis kerja fungsional
Garis kerja lini

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan sesuai dengan jabatannya diuraikan sebagai berikut.
1. General Manager
General manager bertugas untuk:
a. Memimpin, membina, merencanakan, mengkordinir, dan mengelola serta
mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sehingga menjadi suatu unit
yang berhasil guna, berdaya guna, dan menguntungkan.
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan komersial dengan


jalan membina

hubungan dengan para langganan dan calon langganan serta membina
promosi/penjualan sedemikian rupa, sehingga sasaran pesanan dapat
tercapai.
c. Membina kegiatan dan kelancaran perencanaan dan pengendalian produksi
dari segi persiapan bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan serta
pengendaliannya dengan sebaik-baiknya.
d. Mengembangkan, mengarahkan, dan menyempurnakan cara-cara kerja
dalam usaha peningkatan pengendalian kualitas dan daya guna.
e. Membina kegiatan-kegiatan produksi untuk mewujudkan kelancaran
jalannya produksi sehingga hasil produksi dapat selesai pada waktunya
dengan kualitas yang baik dan memuaskan pemakai.
f. Menjaga dan memelihara mesin-mesin serta peralatannya dengan sebaikbaiknya untuk menghindarkan kemacetan produksi.
g. Menyusun rencana kerja dan anggaran.

Universitas Sumatera Utara

h. Mengarahakan kebijaksanaan pembiayaan.
i.


Memimpin, membina, dan mengendalikan seluruh pegawai.

j.

Mewujudkan ketenangan dan kegairahan kerja.

k. Menjamin keamanan pegawai, instalasi, dan dokumen perusahaan.
l.

Menempatkan pegawai didasarkan pada “the right man on the right place.”

m. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan membina keterampilan kerja
pekerja.
n. Memelihara hubungan baik dengan organisasi pegawai.
o. Memelihara hubungan baik dengan instansi-instansi setempat.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan direksi.
q. Membuat laporan berkala kepada direksi.
2. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertugas untuk:

a. Mengatur semua fasilitas produksi agar berada dalam keadaan baik dan
sehat serta siap untuk dipakai.
b. Mengusahakan

agar

pesanan

masuk

dapat

dikerjakan

dengan

memanfaatkan fasilitas produksi secara optimal sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
c. Membuat rencana biaya produksi dan melaksanakan pengendalian produksi
untuk menurunkan unit cost perusahaan.

d. Mengajukan rencana kebutuhan bahan baku, bahan penolong, komponen,
alat dan peralatan dengan memperhatikan jumlah, mutu, serta waktu
penggunaan yang tepat untuk keperluan produksi.

Universitas Sumatera Utara

e. Menyusun

dan

mengajukan

rencana

kebutuhan

tenaga

kerja

di

bengkel/proyek.
f. Membina dan memelihara tata tertib dan disiplin kerja, kondisi dan
kegairahan kerja serta mengawasi keselamatan dan kesehatan kerja di
bengkel dan proyek.
g. Memelihara dan meningkatkan keterampilan kerja.
h. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas bengkel dan seluruh
proyek-proyek order yang ada di bawahnya.
i.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.

j.

Membuat laporan berkala kepada general manager.

3. Bagian P.P.P
Bagian P.P.P bertugas untuk:
a. Mempelajari dan menelaah gambar kerja serta menyusun master
scheduling.
b. Membuat

perencanaan

sebaik-baiknya

meliputi

persiapan

kerja,

penyediaan/pengadaan bahan-bahan, peralatan, yaitu mesin dan jam kerja
serta cara-cara pengerjaan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk
pelaksanaan produksi.
c. Merencanakan tempat produksi dan jumlah produksi yang akan dilakukan,
membuat jadwal pelaksanaan proses produksi dan proyek yang dikaitkan
dengan waktu penyerahan.

Universitas Sumatera Utara

d. Melaksanakan pengendalian dengan cara mengamati terus menerus proses
produksi dan proyek untuk menjamin agar sesuai jadwal dan mutu yang
telah ditetapkan.
e. Mengumpulkan data realiasi penggunaan bahan-bahan, alat peralatan, jam
mesin, dan jam orang yang diperlukan untuk pengawasan, penyusunan
standar produksi, serta laporan/statistik dan penyusunan RKAP.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di
bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
produksi.
h. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi.
4. Bagian Operasi dan Pabrik
Bagian operasi dan pabrik bertugas untuk:
a. Menyusun jadwal pemeriksaan, reparasi pemeliharaan dan perbaikan
secara berkala terhadap mesin, jaringan listrik, sarana transportasi pabrik,
kendaraan dinas, alat peralatan dan bangunan gedung, kantor, pabrik, dan
rumah instansi.
b. Melaksanakan sebaik mungkin teknik-teknik, cara-cara dan metode-metode
kerja yang telah ditetapkan untuk meningkatkan daya guna proses reparasi
pemeliharaan.
c. Menyusun dan memelihara data dari setiap mesin, jaringan listrik, sarana
transportasi pabrik, kendaraan dinas, alat peralatan dan bangunan gedung,
kantor, pabrik, dan rumah instansi.

Universitas Sumatera Utara

d. Mengadakan kordinasi serta melaksanakan lankah-langkah perbaikan
dengan bagian-bagian terkait atas kebutuhan reparasi pemeliharaan.
e. Secara berkala melakukan inspeksi untuk meneliti keadaan dan kondisi
mesin-mesin, alat peralatan listrik, trasnportasi, dan bangunan baik kantor,
rumah instansi maupun pabrik.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas pegawai yang berada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
produksi.
h. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi.
5. Bagian Bengkel dan Produksi
Bagian bengkel dan produksi bertugas untuk:
a. Melaksanakan sebaik mungkin penggunaan tenaga kerja, bahan baku dan
bahan penolong, mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya dalam lantai
produksi.
b. Melaksanakan sebaik mungkin teknik-teknik, cara-cara dan metode-metode
kerja yang telah ditetapkan untuk meningkatkan daya guna.
c. Mengawasi secara teratur setiap tahapan proses pelasanaan pekerjaan
dalam bengkel agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
d. Memelihara tata tertib dan disiplin kerja, kondisi dan kegairahan kerja,
serta mengawasi keselamatan kerja dalam lantai produksi.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh tukang yang ada di bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
produksi.

Universitas Sumatera Utara

g. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi.
6. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran bertugas untuk:
a. Mengusahakan agar data untuk keperluan pemasaran dapat dikumpulkan
dan diolah sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh
pesanan.
b. Melaksanakan usaha-usaha untuk memperoleh pesanan yang cukup guna
menjamin kesibukan yang optimal bagi aparat produksi yang ada.
c. Melakukan kegiatan promosi penjualan dan purna jual.
d. Membiana hubungan baik dengan pemesan dan calon pemesan.
e. Mengushakan agar bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan untuk
produksi dapat disediakan tepat pada waktunya, terjamin mutunya, dan
dengan harga yang wajar.
f. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas seluruh urusan yang ada
di bawahnhya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
7. Bagian Administrasi Pemasaran
Bagian administrasi pemasaran bertugas untuk:
a. Menyiapkan

surat

penawaran/tender,

kartu

penerimaan

pesanan,

memberitahukan pesanan selesai, pembuatan berita acara dan lain kegiatan
surat menyurat di bidang pemasaran.
b. Menyusun kebutuhan bahan baku dan komponen lainnya yang diperlukan
perusahaan beserta daftar harga yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara

c. Menghimpun kalkulasi awal, menyimpan surat-menyurat mengenai
pesanan yang masuk maupun yang keluar.
d. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di
bawahnhya.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
pemasaran.
8. Bagian Sales Engineer
Bagian sales engineer bertugas untuk:
a. Mengikuti secara terus-menerus keadaan terakhir dari harga, macam tipe
dan barang-barang hasil produksi dan jasa perusahaan.
b. Mempelajari order-order yang masuk.
c. Melakukan perhitungan kalkulasi awal dan harga penawaran.
d. Melakukan kegiatan promosi penjualan dan purna jual.
e. Meneliti kemauan pengerjaan pesanan di bengkel agar sesuai jadwal
penyerahan.
f. Menyiapkan dan melengkapi surat-surat penawaran.
g. Mengirim hasil produksi kepada pemesan serta membuat berita acara serah
terima.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
pemasaran.
9.

Bagian Estimator
Bagian estimator bertugas untuk:
a. Mempelajari order-order yang masuk.

Universitas Sumatera Utara

b. Melakukan perhitungan kalkulasi awal dan harga penawaran.
c. Mengumpulkan data tentang harga bahan, upah dan komponen lainnya
dari barang-barang yang diproduksi perusahaan.
d. Menetapkan jadwal penyerahan hasil produksi kepada pemesan.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di
bawahnhya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
pemasaran.
10. Bagian Administrasi Keuangan dan Personalia & Umum
Bagian administrasi keuangan dan personalia & umum bertugas untuk:
a. Menyusun RAPB perusahaan.
b. Melaksanakan dan mengendalikan anggaran pendapatan dan belanaja
perusahaan.
c. Mengusahakan agar administrasi keuangan dan pembukuan dapat
terlaksana secara tertib, lengkap, tepat waktu, konkrit dan konsisten.
d. Melakukan usaha pengumpulan dana dan mengatur rencana pengeluaran
dana.
e. Menyiapkan semua laporan berkala bidang administasi keuangan tepat
pada waktunya sesuai dengan ketentuan perusahaan.
f. Melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan daya guna dan tertib
administrasi order.
g. Mengadakan analisa terhadap perkembangan dan daya guna pelaksanaan
order.

Universitas Sumatera Utara

h. Mengusahakan agar kebutuhan tenaga kerja dapat dipenuhi sesuai dengan
persyaratan.
i.

Menyelenggarakan administrasi mutasi dan dokumentasi serta mengolah
data personil.

j.

Menyelenggarakan kondisi lingkungan kerja yang baik agar terwujud
ketenangan dan kegairahan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja secara
personil, instalasi/material dan bahan-bahan keterangan/dokumen.

k. Melakukan usaha-usaha peningkatan kemampuan kerja pegawai sesuai
carrier planning.
l.

Mengusahakan agar tata tertib dan disiplin kerja dapat dipelihara dan
ditingkatkan.

m. Membina dan memelihara hubungan baik dengan organisasi pegawai,
instansi pemerintah/swasta dan militer.
n. Membina, mengkordinir dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang
ada di bawahnya.
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
11. Bagian Keuangan
Bagian keuangan bertugas untuk:
a. Melakukan segala kegiatan untuk mengumpulkan dana serta mengatur
pelaksanaan dan penggunaannya (cash flow).
b. Mengawasi penyelenggaraan administrasi keuangan (pembuatan voucher,
register kas/bank dan lain-lain).

Universitas Sumatera Utara

c. Mengawasi pelaksanaan pembayaran dan administrasi gaji, upah dan
hutang piutang.
d. Menyelesaikan masalah perbankan dan pajak.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai di bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi
keuangan dan personalia & umum.
12. Bagian Akutansi
Bagian akutansi bertugas untuk:
a. Melaksanakan sistem dan prosedur pembukuan sesuai dengan pedoman
direksi.
b. Memeriksa dan memberi kode pada bukti-bukti pembukuan memorial
(tentang bahan masuk, bahan keluar, jam oran dan jam mesin, rekening
koran dan lain-lain bukti intern perusahaan).
c. Mengawasi dan membimbing pelaksanaan administrasi persediaan kantor
serta mengusahakan penyesuaiannya dengan administrasi persediaan
gudang.
d. Mengumpulkan dan mengolah data biaya order dan kemajuan fisik.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di
bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi
keuangan dan personalia & umum.
13. Bagian Personalia & Umum
Bagian personalia & umum bertugas untuk:

Universitas Sumatera Utara

a. Mempersiapkan dan memproses penerimaan tenaga kerja baru.
b. Menyelenggarakan administrasi personil dan pelayanan personil.
c. Mengatur, merencanakan dan menyelenggarakan masalah kamtib dan
saran-saran pengamatan yang dibutuhkan.
d. Mempersiapkan daftar gaji personil.
e. Menghimpun dan memelihara data personil.
f. Mengurus dan menyelesaikan masalah-masalah kecelakaan kerja.
g. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di
bawahnya.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi
keuangan dan personalia & umum.
14. Bagian Teknologi
Bagian teknologi bertugas untuk:
a. Mengadakan penelitian terhadap substitusi material yang mudah didapat
di dalam negeri.
b. Mengadakan evaluasi kerusakan mesin, menyempurnakan desain produk
dengan membuat perinciannya, baik untuk kalkulasi awal maupun untuk
gambar-gambar suku cadang yang akan diproduksi.
c. Merencanakan peralatan/modifikasi yang disesuaikan dengan permintaan
pemesan.
d. Mengadakan penelitian terhadap proses produksi guna pengembangan
teknik produksi.

Universitas Sumatera Utara

e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di
bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
15. Bagian Pengendalian Kualitas
Bagian pengendalian kualitas bertugas untuk;
a. Mengadakan pemeriksaan yang bersifat fisik dan kimiawi terhadap
bahan-bahan dan bahan penolong yang akan digunakan dalam proses
produksi.
b. Melakukan pengamatan pada unit-unit kerja terhadap barang-barang yang
sedang dalam proses pengerjaan.
c. Menyelenggarakan pengkajian yang bersifat fisik, mekanis dan kimiawis
terhadap barang-barang hasil produksi sebelum diserahkan kepada
pemesan.
d. Mengadakan analisa terhadap barang-barang hasil produksi yang belum
memenuhi persyaratan dan memberikan saran-saran pemecahannya.
e. Melakukan penelitian dan usaha-usaha pengembangan mutu.
f. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang
berada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
16. Bagian Logistik
Bagian logistik bertugas untuk:
a. Menyusun kode-kode barang persediaan.
b. Mengatur penyimpanan data-data barang/alat-alat yang ada di gudang.

Universitas Sumatera Utara

c. Menyusun laporan barang masuk dan barang keluar.
d. Mengatur pengadaan stok opname persediaan barang dan alat.
e. Mempelajari dan meneliti hasil stok opname.
f. Menyusun daftar permintaan dan pengadaan barang/alat.
g. Melaksanakan pembelian bahan peralatan dan kebutuhan lain-lain sesuai
permintaan dan menaati sistem dan prosedur yang berlaku.
h. Mengatur dan melaksanakan sistem administasi logistik yang baik.
i.

Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.

17. Bagian Sekretariat
Bagian sekretariat bertugas untuk:
a. Menyelenggarakan

agenda,

ekspedisi

surat-surat

masuk/keluar,

memelihara arsip-arsip/dokumentasi dna pengetikan surat-surat.
b. Mengurus kebutuhan, alat-alat tulis kantor, alat-alat kantor, telepon, telex,
dan perpustakaan yang dibutuhkan di kantor.
c. Mengurus dan mengatur penyelenggaraan rapat-rapat serta menghimpun
dokumentasi rapat-rapat yang diadakan oleh perusahaan.
d. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di
bawahnya.
e. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.

Universitas Sumatera Utara

18. Bagian Kamtib
Bagian kamtib bertugas untuk:
a. Mengatur tugas penjagaan keamanan istalasi maupun pabrik, meliputi
keamanaan personil, materiil, dan keterangan termasuk sarana dan
prasarana, harta kekayaan dan kegiatan.
b. Mengatur ketertiban lalu lintas orang, barang dan kendaraan yang keluar
dan masuk kompleks perusahaan.
c. Merencanakan dan menyelenggarakan sarana-sarana keamanan, termasuk
pencegahan serta penanggulangan terhadap bahaya kriminalitas dan
kebakaran.
d. Mengadakan penyelidikan dan pemeriksaan pendahuluan yang perlu,
apabila terjadi suatu tindak pidana di dalam kompleks perusahaan.
e. Menyelenggarakan administrasi bidang keamanan yang tertib.
f. Memimpin dan mengawasi kegiatan satpam, hansip perusahaan dan
seluruh pegawai yang ada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
19. Bagian Skrining
Bagian skrining bertugas untuk:
a. Melakukan skrining pegawai dalam lingkungan perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Mengajukan hasil penilaian dan data-data “clearance test” masingmasing pegawai kepada general manager.

Universitas Sumatera Utara

c. Melaksanakan kebijaksanaan general manager dalam rangka pelaksanaan
hasil skrining pegawai.
d. Mengadakan hubungan dengan bakorstranasda setempat sebagai instansi
yang berwenang untuk mendapatkan bimbingan teknis bidang skrining
personil.
e. Menyelenggarakan administrasi tim skrining yang baik.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas pegawai yang ada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.

2.5.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.5.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja tetap di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan saat ini
adalah sebanyak 47 orang. Pekerja di bagian produksi merupakan tenaga kerja
borongan yang dapat dipanggil kapan saja apabila terdapat proyek atau order yang
akan dikerjakan. Jumlah tenaga kerja borongan ini besarnya tergantung pada
proyek atau order yang akan dikerjakan. Rincian jumlah tenaga kerja tetap di PT
Barata Indonesia (Persero) Medan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Barata Indonesia
(Persero) Medan
No.
Jabatan
Jumlah
1
General Manager
1
2
Kepala Bagian Produksi
1
3
Kepala Bagian Pemasaran
1
Kepala Bagian Administrasi dan
4
1
Personalia Umum
5
Bagian P.P.P
4
6
Bagian Operasi dan Pabrik
7

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Barata Indonesia
(Persero) Medan (Lanjutan)
No.
Jabatan
Jumlah
7
Bagian Bengkel dan Produksi
3
8
Bagian Administrasi dan Pemasaran
6
9
Bgaian Sales Engineering
1
10
Bagian Estimator
2
11
Bagian Keuangan
3
12
Bagian Akutansi
1
13
Bagian Personalia dan Umum
2
14
Bagian Teknologi
3
15
Bagian Pengendalian Kualitas
4
16
Bagian Sekretariat
1
17
Bagian Logistik
3
18
Bagian Kamtib
2
19
Bagian Skrining
1
Jumlah
47

2.5.2. Jam Kerja
Jam kerja di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan
Hari
Jam Kerja (WIB)
Istirahat (WIB)
Senin-Kamis
08.00-17.00
12.00-13.30
Jumat
08.00-17.00
12.00-14.00

2.6.

Proses Produksi
Proses produksi di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan dilakukan secara

on site dan off site. Secara on site, proses produksi dilakukan langsung di tempat
produk tersebut akan digunakan sedangkan secara off site, proses produksi
dilakukan di lantai produksi (workshop) PT. Barata Indonesia (Persero) Medan.

Universitas Sumatera Utara

Proses produksi yang akan diuraikan adalah proses produksi yang dilakukan di
lantai produksi (workshop) PT. Barata Indonesia (Persero) Medan.

2.6.1. Standar Mutu Bahan
Bahan yang digunakan di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan telah
memiliki standar mutu yang disesuaikan dengan Standard of The American
Society for Testing and Materials (Standard ASTM) dan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Bahan baku yang dipesan sesuai spesifikasi yang diminta
pelanggan, sesuai jumlah yang dipesan pihak perusahaan, dan tidak cacat serta
lulus pemeriksaan oleh bagian pengendalian kualitas.

2.6.2. Standar Mutu Produk
Spesifikasi dan standar mutu dari masing-masing produk yang dihasilkan
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan bervariasi berdasarkan pada keinginan
konsumen saat memberikan order. Pihak PT. Barata Indonesia (Persero) Medan
akan memproduksi produk dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan
oleh konsumen sehingga perusahaan tidak memiliki standar mutu produk yang
tetap karena produknya variatif.

2.6.3. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu bahan baku, bahan
tambahan dan bahan penolong.

Universitas Sumatera Utara

2.6.3.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat suatu
produk yang memiliki persentase paling besar dibandingkan bahan-bahan lainnya
dan yang akan mengalami perubahan fisik maupun kimia dan langsung ikut dalam
proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi. Bahan baku yang digunakan
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan yaitu plat besi dan besi silinder.

2.6.3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi
dalam rangka meningkatkan mutu produk dimana bahan ini juga merupakan
bagian dari produk. Bahan tambahan yang digunakan PT. Barata Indonesia
(Persero) Medan yaitu:
1. Pasir silika dan cat yang digunakan untuk melapisi permukaan produk.
2. Baut dan mur yang digunakan untuk menghubungkan komponen.

2.6.3.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dengan tujuan untuk
memperlancar proses produksi namun tidak tampak pada hasil akhir. Bahan
penolong yang digunakan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan yaitu:
1. Kapur besi yang digunakan untuk membuat pola dan menandai dimensi
produk.
2. Gas oksigen dan acetylene yang digunakan dalam proses gas cutting.
3. Kawat las digunakan yang digunakan dalam proses proses assembling.

Universitas Sumatera Utara

2.6.4.

Uraian Proses
Uraian proses produksi vertical sterilizer pada PT. Barata Indonesia

(Persero) Medan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Proses cutting
Proses cutting terbagi menjadi dua bagian yaitu gas cutting dan cutting profil.
Proses gas cutting dan cutting profil dilakukan setelah dibuat sketsa atau pola
gambar dalam bentuk garis atau titik-titik sesuai gambar teknik untuk setiap
komponen dari suatu produk. Proses gas cutting dilakukan dengan
menggunakan mesin gas cutting dengan bantuan gas oksigen dan acetylene
sedangkan proses cutting profil dilakukan dengan menggunakan mesin
potong profil.

2.

Proses rolling
Proses rolling atau pengerolan adalah proses pembentukan benda kerja secara
melingkar. Proses rolling dilakukan dengan mesin rolling dimana terdapat
satu set rol yang berputar dan menekan benda kerja sehingga terjadi
perubahan bentuk atau membentuk lingkaran.

3.

Proses drilling
Proses drilling dilakukan dengan mesin bor. Proses drilling terjadi dengan
adanya prinsip dasar gerakan berputar spindel utama dan gerakan pemakanan
(gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu). Besarnya
putaran spindel tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan
diameter mata bor.

Universitas Sumatera Utara

4.

Proses turning
Proses turning atau bubut dilakukan dengan mesin bubut. Mesin bubut yang
digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut kecil dan mesin bubut
besar. Proses turning merupakan proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda
kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu
putar benda kerja. Proses ini memiliki kekhususan untuk membuat benda
kerja yang berbentuk silinder.

5.

Proses shaping
Proses shaping dilakukan dengan menggunakan mesin skrap dengan tujuan
untuk menghaluskan permukaan benda. Proses ini dilakukan setelah proses
cutting. Proses kerjanya ialah dengan menempatkan benda kerja pada pada
plat penjepit kemudian pisau akan bergerak maju-mundur menyayat benda
kerja.

6.

Proses bending
Proses bending dilakukan dengan menggunakan mesin bending. Proses
bending merupakan proses deformasi dari benda kerja terhadap sumbu linier
yang menyebabkan benda kerja bengkok. Proses bending menyebabkan
benda kerja pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada
sisi lainnya mengalami tekanan.

Universitas Sumatera Utara

7.

Proses milling
Proses milling dilakukan dengan menggunakan mesin milling. Proses milling
terjadi ketika benda kerja dijepit di meja mesin milling dan terjadi pemakanan
benda kerja oleh suatu pisau yang berputar yang akibat terjadinya gesekan
antara pisau dan benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena material
penyusun pisau tersebut mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

8.

Proses grinding
Proses grinding dilakukan dengan mesin gerinda tangan. Proses grinding
terjadi ketika terjadi penghalusan bagian permukaan benda kerja karena
adanya gesekan antara benda kerja dengan batu gerinda. Proses grinding
dilakukan supaya bagian yang disambungkan dapat menyatu dengan baik saat
proses welding.

9.

Proses assembling
Proses assembling dilakukan dengan cara pengelasan dengan mesin trafo las.
Proses ini berkaitan dengan melelehkan kawat las mengenai bagian benda
kerja yang akan disatukan. Sebelum dilakukan pengelasan terlebih dahulu
dilakukan setting atau fit up untuk memastikan kesesuaian ukuran.
Pengelasan dilakukan dengan dua tahap yaitu tack welding (mengantisipasi
kesalahan dimensi) dan full welding.

10. Proses sandblasting
Proses sandblasting dilakukan dengan bahan baku pasir kwarsa yang
disemprotkan dari mesin sandblasting dengan bantuan compresor yang
berfungsi untuk mengalirkan udara bertekanan. Proses ini dilakukan agar

Universitas Sumatera Utara

permukaan logam bersih dari semua jenis pengotor seperti debu, karat dan
pengotor lainnya, serta memiliki kekasaran permukaan yang merata.
11. Proses painting
Proses painting atau pengecatan dilakukan dengan mesin painting untuk
pencegahan terjadinya korosi. Hasil pengecatan sangat ditentukan oleh jenis
cat, kondisi permukaan produk, jarak pengecatan, dan juga cuaca. Proses
pengecatan juga memerlukan bantuan mesin compressor seperti halnya pada
proses sandblasting. Sebelum pengecatan dilakukan pada permukaan produk
maka terlebih dulu dilakukan pengujian pada benda lain. Pengecatan
dilakukan dengan tiga tahap yaitu primer painting, second painting dan finish
painting. Setelah proses painting, beberapa produk biasanya mengalami
proses quality control yaitu hydrotest (hydrostatic test) untuk mengetahui
kekuatan suatu material dan untuk mengetahui apakah terdapat kebocoran
atau tidak.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Systematic Layout Planning di PT. Kharisma Abadi Sejati

6 58 128

Usulan Perancangan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Group Technology Dengan Pendekatan Algoritma Genetika (Studi Kasus Di PT.Sinar Terang Logamjaya, Bandung).

0 1 244

Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Group Technology Dengan Pendekatan Algoritma Genetika (Studi Kasus di PT.Press Metal Indo Jaya, Bandung).

0 1 233

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 0 14

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 0 1

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 1 10

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan Chapter III VII

0 8 93

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 1 2

Strategi Tata Letak Layout Strategy

0 0 11

RANCANGAN TATA LETAK (LAYOUT) PABRIK PADA PT. SUMBER INDAH PLASTIK SEMARANG - Unika Repository

0 0 13