Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sasaran dari perencanaan tata letak fasilitas ialah mendapatkan rancangan

susunan atau tata letak fasilitas fisik yang mampu mendukung seluruh kegiatan
produksi dalam suatu pabrik secara efisien. Salah satu gejala untuk mengetahui
apakah tata letak fasilitas produksi baik atau tidak adalah jarak tempuh dalam
pemindahan bahan yang relatif besar. Jika gejala ini ditemukan maka dapat
dipastikan bahwa rancangan tata letak perusahaan bersangkutan sedang
bermasalah sehingga perlu dilakukan perbaikan (Sukaria Sinulingga, 2008: 194).
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan merupakan suatu perusahaan
manufaktur peralatan industri. Produk yang diproduksi terbagi menjadi tiga
bagian yaitu Hydro Mechanicals, Process Industry, dan Sugar Cane Factory.
Produk yang diproduksi di antaranya adalah vertical sterilizer, nut cyclone, feed
tank, dan pintu air dimana setiap produk terdiri dari beberapa komponenkomponen penyusun. Tipe produk PT. Barata Indonesia (Persero) Medan adalah
Engineering To Order dimana pelanggan menyediakan spesifikasi produk
kemudian perusahaan membuat desain hingga produk selesai.

Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan, penyusunan stasiun kerja
membentuk jarak yang tidak diperlukan yang disebabkan adanya area yang tidak
digunakan di antara dua stasiun kerja yang bersebelahan sehingga mempengaruhi
jarak perpindahan bahan. Jarak perpindahan bahan untuk produk yang diproduksi

Universitas Sumatera Utara

pada tahun 2016 (vertical sterilizer, nut cyclone, feed tank, dan pintu air) yaitu
sebesar 8041,6 meter dimana momen perpindahan yang dihasilkan yaitu sebesar
17537,47 meter per tahun. Tata Letak lantai produksi PT. Barata Indonesia
(Persero) dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan perancangan ulang tata letak
lantai produksi usulan. Tipe-tipe tata letak dalam perancangan tata letak adalah
Product Layout, Process Layout, Group Technology Layout, dan Fixed Position
Layout (Hari Purnomo, 2004: 69). Pendekatan Process Layout dipilih karena
perusahaan ini memiliki variasi produk yang tinggi sementara kuantitas produk
rendah, biasanya berdasarkan order. Pendekatan Group Technology Layout juga
dipilih

karena perusahaan


ini

memiliki komponen-komponen penyusun

produknya dimana komponen-komponen tersebut memiliki kesamaan proses dan
hal ini sesuai dengan konsep Group Technology yaitu mengelompokkan produk
berdasarkan kesamaan desain atau karakteristik manufaktur.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.1. Tata Letak Lantai Produksi Awal PT. Barata Indonesia
(Persero) Medan

Universitas Sumatera Utara

Penelitian mengenai perancangan ulang tata letak dengan menggunakan
metode Grafik sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Keerthi UR dan Dr. M S
Jayamohan (2013) pada sebuah perusahaan pembuatan mobil yang menyebabkan
terjadinya penghematan biaya sebesar 15% untuk setiap bus yang diproduksi.

Penelitian dengan metode ini juga sudah pernah dilakukan oleh Pinto Wilsten J
dan Shayan E (2007) di sebuah perusahaan pembuatan furniture yang
menyebabkan terjadinya penurunan momen perpindahan.
Penelitian mengenai perancangan ulang tata letak menggunakan metode
Rank Order Clustering (ROC) sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Rajendra
Godwa dan Sanjay Kumar (2014) dalam mengimplementasikan cellular
manufacturing di sebuah perusahaan penerbangan yang menyebabkan terjadinya
penurunan jarak pada delapan kelompok komponen. Penelitian dengan metode ini
juga sudah pernah dilakukan oleh S Prakasam dan Abdulla Fajri (2015) pada
perusahaan yang memproduksi alat transportasi yang menyebabkan terjadinya
penurunan jarak perpindahan sebesar 63,67%.
Berdasarkan penelitian di atas maka metode yang digunakan dalam
perancangan ulang tata letak lantai produksi dengan menggunakan pendekatan
Process Layout yaitu dengan metode Grafik dan dengan pendekatan Group
Technology Layout yaitu dengan metode Rank Order Clustering. Analisa
kemudian dilakukan untuk memilih rancangan tata letak lantai produksi usulan
terbaik yang menjadi perbaikan tata letak lantai produksi PT. Barata Indonesia
(Persero) Medan dimana rancangan yang terpilih adalah yang memiliki momen
perpindahan terkecil. Metode grafik dipilih karena lebih mudah dimana tidak


Universitas Sumatera Utara

memperhitungkan ukuran fasilitas seperti metode heuristik lainnya dan lebih
efektif karena mempertimbangkan kembali hubungan kedekatan antar stasiun
kerja. Metode Rank Order Clustering dipilih karena lebih mudah dalam
pengelompokan mesin, efektif, dan efisien dibandingkan dengan metode analisis
cluster lainnya.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, yang menjadi rumusan

permasalahan pada penelitian ini adalah penyusunan stasiun kerja membentuk
jarak yang tidak diperlukan yang disebabkan adanya area yang tidak digunakan di
antara dua stasiun kerja yang bersebelahan dan penyusunan stasiun kerja juga
tidak memperhatikan hubungan proses produksi sehingga mempengaruhi jarak
perpindahan bahan. Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan perancangan
ulang tata letak lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Process Layout
dan Group Technology Layout kemudian dilakukan analisa untuk memilih

rancangan tata letak lantai produksi usulan terbaik yang menjadi perbaikan tata
letak lantai produksi PT. Barata Indonesia (Persero) Medan dimana rancangan
yang terpilih adalah yang memiliki momen perpindahan terkecil.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan tata

letak lantai produksi usulan pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan. Tujuan
khusus dilakukannya penelitian ini antara lain:

Universitas Sumatera Utara

1.

Mengetahui momen perpindahan material awal tata letak lantai produksi pada
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan.

2.


Mendapatkan tata letak lantai produksi usulan PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan dan momen perpindahannya dengan pendekatan Process Layout dan
Grup Technology Layout.

3.

Memilih tata letak lantai produksi usulan dengan momen perpindahan terkecil
sebagai tata letak lantai produksi usulan PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan.

1.4.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :

1.

Hanya menghitung momen perpindahan pada lantai produksi PT. Barata
Indonesia (Persero) Medan sebagai acuan dalam memilih rancangan tata letak

lantai produksi usulan dan tidak dilakukan perhitungan biaya perpindahan
bahan dan waktu produksi.

2.

Hanya membahas masalah perpindahan bahan pada lantai produksi PT.
Barata Indonesia (Persero) Medan dalam kaitannya dengan menentukan
momen perpindahan dan tidak dilakukan kelayakan dari segi biaya dan waktu
pengimplementasian.

3.

Ukuran dan bentuk ruang lantai produksi PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan tidak mengalami perubahan.

4.

Produk yang diteliti pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan adalah
produk yang diproduksi satu tahun terakhir (2016) yaitu Vertical Sterilizer,


Universitas Sumatera Utara

Nut Cyclone, Feed Tank, dan Pintu air dimana produk-produk ini memiliki
kesamaan proses produksi dengan produk yang diproduksi pada periode
sebelumnya.
Pengurutan mesin pada tata letak dengan pendekatan Grup Technology

5.

Layout dilakukan dengan metode Hollier II.
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah :
1.

Tidak terjadi perubahan proses produksi dan penambahan produk baru pada
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan selama penelitian berlangsung.

2.

Tidak ada penambahan mesin baru pada PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan selama penelitian berlangsung.


3.

Frekuensi perpindahan bahan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan pada
PT. Barata Indonesia (Persero) Medan tetap sama.

1.5.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti
Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang
diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah yang ada di
perusahaan serta menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja
khususnya pada perusahaan manufaktur.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk perbaikan tata letak bagian
produksi.


Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri
USU dan untuk menambah referensi perpustakaan.

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika penulisan tugas sarjana ini dibagi menjadi beberapa bab

sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan dan asumsi penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang
menjadi objek studi yaitu sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, sistem
pemasaran, organisasi dan manajemen yang terdiri dari struktur organisasi dan

pembagian tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja, serta
proses produksi yang terdiri dari standar dan mutu bahan baku, standar dan mutu
produk, bahan yang digunakan, dan uraian proses produksi.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang
teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam
pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan
adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan

Universitas Sumatera Utara

persoalan perusahaan. Landasan teori yang digunakan mengenai tata letak
fasilitas, jenis tata letak berdasarkan fasilitas sitem produksi, tipe-tipe tata letak
yang terdiri dari pendekatan Process Layout dengan metode Grafik dan
pendekatan Group Technology Layout dengan metode Rank Order Clustering,
dan permasalahan material handling.
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
meliputi tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, jenis penelitian, dan
variabel penelitian.
BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari
data jenis dan jumlah komponen, data luas mesin dan stasiun kerja, data proses
produksi, dan data block layout bagian produksi. Data sekunder yang
dikumpulkan terdiri dari data jenis produk dan volume produksi, data jenis dan
jumlah mesin, dan data block layout pabrik. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Process Layout dengan metode
Grafik dan pendekatan Group Technology Layout dengan metode Rank Order
Clustering.
BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Bab ini menjelaskan analisis terhadap tata letak lantai produksi awal dan tata letak
lantai produksi usulan dengan pendekatan Process Layout dan pendekatan Group
Technology Layout yang berkenaan dengan susunan stasiun kerja, jarak

Universitas Sumatera Utara

perpindahan, momen perpindahan, dan rancangan tata letak lantai produksi usulan
yang terpilih.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh berdasarkan pada tujuan
penelitian dan saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Systematic Layout Planning di PT. Kharisma Abadi Sejati

6 58 128

Usulan Perancangan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Group Technology Dengan Pendekatan Algoritma Genetika (Studi Kasus Di PT.Sinar Terang Logamjaya, Bandung).

0 1 244

Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Group Technology Dengan Pendekatan Algoritma Genetika (Studi Kasus di PT.Press Metal Indo Jaya, Bandung).

0 1 233

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 0 14

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 0 1

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 0 26

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan Chapter III VII

0 8 93

Analisa Pemilihan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi Usulan dengan Pendekatan Process Layout Dan Group Technology Layout Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan

0 1 2

Strategi Tata Letak Layout Strategy

0 0 11

RANCANGAN TATA LETAK (LAYOUT) PABRIK PADA PT. SUMBER INDAH PLASTIK SEMARANG - Unika Repository

0 0 13