KEWENANGAN DAN KEBIJAKAN LAN docx

KEWENANGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SEBAGAI INSTANSI PEMBINA DIKLAT
A. Kewenangan Dalam Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil
Negara
Dalam melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan Diklat Aparatur
Sipil Negara, Lembaga Administrasi Negara mendapatkan kewenangan
dari peraturan perundangan berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menekankan ASN (UU ASN) dalam dunia birokrasi sebagai sumber
daya (aset) Negara yang wajib dikelola, dihargai, dan dikembangkan
dengan menerapkan sistem merit, yaitu sistem kebijakan manajemen
ASN yang menerapkan prinsip profesionalisme, kualifikasi, kompetensi,
kinerja, transparansi, dan obyektivitas secara adil dan wajar.
Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN, LAN:
a. menerima sebagian pendelegasian kekuasaan Presiden selaku
pemegang kekuasaan pemerintahan dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN,
berkaitan dengan kewenangan untuk melakukan penelitian,
pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN. (Pasal 25 ayat 2
huruf c)

b. menjalankan fungsi pengembangan standar kualitas pendidikan dan
pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan
kompetensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara
sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan
lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN;
dan melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah
lainnya. (Pasal 43)
c. menjalankan tugas meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi
Manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan; membina dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN berbasis
kompetensi; merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional; menyusun standar dan
pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan
teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian
akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan
kementerian dan lembaga terkait; memberikan sertifikasi kelulusan
peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan; membina dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan publik;

dan membina Jabatan Fungsional di bidang pendidikan dan
pelatihan. (Pasal 44)

d. memiliki kewenangan mencabut izin penyelenggaraan pendidikan
dan latihan Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan; memberikan rekomendasi kepada Menteri
dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN; dan mencabut
akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN yang
tidak memenuhi standar akreditasi. (Pasal 45)
2. Peraturan Pemerintah No.101/2000 tentang Diklat Jabatan PNS
menempatkan LAN sebagai Instansi Pembina Diklat yang selanjutnya
disebut Instansi Pembina yang secara fungsional bertanggung jawab
atas pengaturan, koordinasi, dan penyelenggaraan Diklat.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.101/2000 tentang Diklat
Jabatan PNS, LAN:
a. melakukan pembinaan Diklat dalam hal, penyusunan pedoman
Diklat; bimbingan dalam pengembangan kurikulum Diklat; bimbingan
dalam penyelengaraan Diklat; standarisasi dan akreditasi Diklat;
standarisasi dan akreditasi widyaiswara; pengembangan sistem

informasi
Diklat;
pengawasan
terhadap
program
dan
penyelenggaraan Diklat; pemberian bantuan teknis melalui
konsultasi, bimbingan di tempat kerja, kerja sama dalam
pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi Diklat. (Pasal 26
ayat 2);
b. melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Stakeholders
kediklatan: Kementerian PAN dan RB, BKN, Pejabat Pembina
Kepegawaian Instansi, Instansi Pembina Jabatan Fungsional,
Instansi Pembina Teknis, Penyelenggara Diklat Pemerintah Pusat
dan Daerah Terakreditasi, Baperjakat dan TSPDI. (Pasal 24-29)
B. Strategi Dalam Menjalankan Kewenangan Di Bidang Diklat
Aparatur Sipil negara
Agar seluruh Aparatur Sipil Negara di Indonesia mendapatkan hak
pengembangan kompetensi yang berkualitas, maka LAN menjalankan
kewenangannya dalam dua kategori besar, sebagai berikut:

1. Pembinaan Diklat
Untuk memastikan penyelenggaraan kebijakan Diklat pada setiap
lembaga pengembangan kompetensi tersebut, maka ditetapkan suatu
sistem pembinaan yang dilakukan oleh instansi pembina (LAN) secara
fungsional dengan menerapkan prinsip total quality management, dengan
tiga kegiatan utama, yaitu:
a. Penetapan Standar Kualitas Diklat (Quality Standard)

Dalam penetapan standar kualitas, LAN telah menerbitkan berbagai
pengaturan kebijakan Diklat, sebagai berikut:
Tabel 1: Kebijakan yang mengatur tentang Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dan Diklat Kepemimpinan
N
O
1.
2.
3.

4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.

PERATURAN / PEDOMAN
Perkalan
Nomor 15 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III
Perkalan

Nomor 16 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II
Perkalan
Nomor 10 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I, II, dan III Bagi
CPNS yang Diangkat dari Tenaga Honorer Kategori I dan/atau
Kategori II
Perkalan
Nomor 17 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat I
Perkalan
Nomor 18 Tahun
2015 Tentang
Pedoman

Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II
Perkalan
Nomor 19 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Perkalan
Nomor 20 Tahun
2015 Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Perkalan Nomor 25 Tahun 2015 Tentang Pedoman Akreditasi
Lembaga Diklat Pemerintah
Perkalan Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rincian Biaya
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan
Surat Edaran Kepala LAN Nomor 787/K.1/01.1 Tahun 2014
Tentang Status Peserta Diklat saat BT 1 dan BT 2 kembali ke
jabatannya;
Surat Edaran Kepala LAN Nomor 1248/K-1/KTU. 01-1 Tahun 2014
Tentang Peserta diperbolehkan tidak kembali ke instansi pada

tahap Break Through 1;
Surat Edaran Kepala LAN Nomor 135/K.1/PDP.09.2 Tahun 2015
Tentang Peningkatan Kualitas Pembelajaran Diklat Kepemimpinan;
Surat Edaran Kepala LAN No 2056/K1./PDP.09.1 tahun 2015
tentang Kepesertaan dalam Diklat Prajabatan CPNS yang
Diangkat dari Tenaga Honorer Golongan I, II, dan III;
Surat Edaran Kepala LAN No 13/K1./HKM.02.3 tahun 2016
tentang
Penyempurnaan
dalam
penyelenggaraan
Diklat
Kepemimpinan;
Surat Edaran Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor
41/D.2/PDPP.08.1 Tahun 2016 Tentang Larangan Penggunaan
Bahan Ajar Diklatpim Selain yang Telah Ditetapkan Oleh LAN.
Surat Edaran Kepala LAN Nomor 2501/K.1/HKM.02.3 Tahun 2016
Tentang Penyesuaian Tarif Penyelenggaraan Diklat Prajabatan

CPNS.

Tabel 2: Dasar Hukum yang dijadikan acuan dalam Penyelenggaraan
Diklat Teknis dan Fungsional
N
O
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

PERATURAN / PEDOMAN
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Diklat
Jabatan PNS (sambil menunggu ditetapkannya Rancangan
Peraturan Pemerintah Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil).
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2016 tentang PNBP di
Lingkungan Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 22 Tahun 2016 Tentang

Jabatan Fungsional Widyaiswa dan angka kreditnya.
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan angka kreditnya.
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi /
Reform Leader Academy- RLA.
Peraturan Kepala LAN Nomor 37 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi
/ Reform Leader Academy- RLA.
Peraturan Kepala LAN Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Diklat Teknis.
Peraturan Kepala LAN Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Diklat Fungsional.

b. Penjaminan Kualitas Diklat (Quality Assurance)
Langkah penjaminan kualitas Diklat dilakukan dengan melakukan
akreditasi
lembaga
Diklat
pemerintah;

pengembangan
dan
penyempurnaan kurikulum program Diklat, strategi dan metoda
pembelajaran; dan pengembangan modul dan media pembelajaran.
Di samping itu, LAN juga menjamin penyelenggaraan Diklat melalui
kebijakan Akreditasi Lembaga Diklat. Kebijakan ini merupakan instrumen
pengendali kebijakan penyelenggaraan suatu program Diklat oleh
lembaga penyelenggara Diklat Pemerintah. Melalui kebijakan akreditasi
Instansi Pembina atau instansi jabatan teknis atau jabatan fungsional
yang telah mendapatkan pendelegasian wewenang akreditasi dari instansi
pembina memberikan kepercayaan terhadap kelayakan Lembaga Diklat
dalam menyelenggarakan program diklat tertentu berdasarkan penilaian
atas unsur organisasi lembaga Diklat dan program Diklat dan
pengelolaanya.
Lembaga Diklat yang dinyatakan terakreditasi akan mendapatkan
sertifikat akreditasi dari Instansi Pembina atau instansi jabatan teknis atau
jabatan fungsional yang telah mendapatkan pendelegasian wewenang
akreditasi dari instansi pembina berhak menyelenggarakan program Diklat
tertentu selama durasi waktu sesuai perolehan akreditasi dan

memfasilitasi lembaga diklat lain yang belum terakreditasi dalam
penyelenggaraan program Diklat tertentu.
Hasil akreditasi akan menjadi dasar Instansi Pembina atau instansi
jabatan teknis atau jabatan fungsional dalam melakukan pembinaan
penyelenggaraan kebijakan program Diklat melalui kegiatan monitoring
dan evaluasi Lembaga Diklat.
Data Lembaga Diklat yang masih berlaku akreditasinya hingga tahun
2017 sampai dengan tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 3: Lembaga Diklat Kementerian yang masih berlaku
akreditasinya

NO.

1

INSTANSI

LEMBAGA DIKLAT

KEMENTERIAN ESDM
1

2

KEMENTERIAN PERTANIAN

3

KEMENTERIAN PERTAHANAN

4

KEMENTERIAN PU

2
3

4

5

PUSDIKLAT MINYAK DAN GAS
BUMI
PUSLAT MANAJEMEN &
KEPEMIMPINAN PERTANIAN
BADAN DIKLAT KEMENTERIAN
PERTAHANAN
BALAI DIKLAT WILAYAH IV
BANDUNG

1

4
4
1

REAKREDITASI 2015 : BALAI
DIKLAT WILAYAH IV BANDUNG

1

BALAI DIKLAT WILAYAH V
MAKASSAR

1

5
6

BALAI DIKLAT WILAYAH VI DKI
JAKARTA

1

7

REAKREDITASI 2015: PUSDIKLAT
PENGEMBANGAN SDA

2

REAKREDITASI 2016: PUSDIKLAT
PENGEMBANGAN SDA

2

KEMENTERIAN KEUANGAN
REAKREDITASI 2016: BALAI
DIKLAT KEPEMIMPINAN
MAGELANG

9

REAKREDITASI 2015: PUSDIKLAT
APARATUR KEMENTRIAN
KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN
KESEHATAN JAKARTA

10

6

JUMLAH
PROGRAM
YANG
DIAKREDITASI

KEMENTERIAN KESEHATAN

REAKREDITASI 2015: BALAI
BESAR PELATIHAN KESEHATAN
JAKARTA

11

1

4

1

3
3

AKREDITASI 2015 : BALAI BESAR
PELATIHAN KESEHATAN
CIKARANG

12

7

KEMENTRIAN NAKERTRANS

8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
& KEBUDAYAAN

9

10

KEMENTERIAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN SOSIAL

AKREDITASI 2015 : BALAI BESAR
PELATIHAN KESEHATAN
MAKASSAR

3

13

AKREDITASI 2015 : BALAI BESAR
PELATIHAN KESEHATAN CILOTO

3

14

PUSDIKLAT PEGAWAI
KEMENAKERTRANS

2

REAKREDITASI 2015: PUSDIKLAT
PEGAWAI KEMDIKBUD
15
16

4
AKREDITASI 2015 : BALAI DIKLAT
APARATUR SUKAMANDI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN

4

17

REAKREDITASI 2015 : PUSDIKLAT
KESEJAHTERAAN SOSIAL
KEMENSOS

4

11

KEMENTERIAN
PERDAGANGAN

18

PUSDIKLAT PERDAGANGAN

4

12

KEMENTERIAN SEKRETARIAT
NEGARA RI

19

REAKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT
KEMENSETNEG

4

13

KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

20

REAKREDITASI 2016 : PUSAT
PENGEMBANGAN SDA

4

14

KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN

21

REAKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT
INDUSTRI

4

15

KEMENTERIAN KEHUTANAN

22

REAKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT
KEHUTANAN DAN LH

4

16

KEMENTERIAN RISET
TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI

23

REAKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT
KEMENTERIAN RISTEK DIKTI

2

17

KEMENTERIAN DALAM
NEGERI

24

REAKREDITASI 2016 : BPSDM
KEMENDAGRI

4

Tabel 4: Lembaga Diklat Non Kementerian yang masih berlaku
akreditasinya
II. LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN /LEMBAGA PEMERINTAH
LAINNYA

NO.

INSTANSI

LEMBAGA DIKLAT

JUMLAH
PROGRAM
YANG
DIAKREDITASI

1

KEJAKSAAN AGUNG

1

PUSDIKLAT

4

2

BPKP

2

REAKREDITASI 2015: PUSDIKLAT
PENGAWASAN

4

3
4

BKKBN

REAKREDITASI 2015: PUSDIKLAT
KEPENDUDUKAN DAN KB
REAKREDITASI 2015: PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN
KEPEMIMPINAN (REAKREDITASI
2012)
AKREDITASI 2016 :
PUSDIKLATMANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
AKREDITASI 2015 : BALAI DIKLAT
BNN

3
4

RRI

5
5

MAHKAMAH AGUNG (MA)

4
2
2
2

6

BNN

6

2

7

BPN

7

AKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4

8

POLRI

8

AKREDITASI 2016 : PUSDIKMIN
POLRI

2

9

BPS

9

AKREDITASI 2016 : PUSDIKLAT BPS

4

Tabel 5: Lembaga Diklat Provinsi yang masih berlaku akreditasinya

NO.

1
2
3

INSTANSI

PROV. JAWA TENGAH
PROV. KALIMANTAN TIMUR
PROV. KALBAR

LEMBAGA DIKLAT

1
2
3

4

PROV. JABAR

4

5

PROV. BALI

5

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

5

BANDIKLAT PROV

4

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV
REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV
BANDIKLAT PROV

6
7
8
9
10

PROV. MALUKU
PROV. LAMPUNG
PROV. SULSEL
PROV. BENGKULU
PROV. SUMSEL

6

JUMLAH
PROGRAM
YANG
DIAKREDITASI

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV
REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4
5
2
3
4

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

9

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

10

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

7
8

11

PROV. DIY

11

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

12

PROV. SULAWESI TENGAH

12

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

13

PROV. BABEL

13

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

4

REAKREDITASI 2015 : BANDIKLAT
PROV

14

PROV. KALSEL

14

4

15

PROV. JAWA TIMUR

15

16

PROV. NAD

16

17

PROV. BANTEN

17

18

PROV. MALUKU UTARA

18

REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV

4

19

PROV. KALTENG

19

REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV

4

20

PROV. SUMBAR

20

REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV

4

21
22
23

PROV. SUMUT
PROV. NTB
PROV. GORONTALO

21
22
23

24

PROV. JAMBI

24

REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV
REAKREDITASI 2016 : BKPP
REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV

5
4
4

REAKREDITASI 2016 : BANDIKLAT
PROV
REAKREDITASI 2016 : BKDPP
REAKREDITASI 2016 : BKPPD
REAKREDITASI 2016 :BANDIKLAT
PROV

4
4
4
4

Tabel 6: Lembaga Diklat Kabupaten/Kota yang masih berlaku
akreditasinya

NO.

LEMBAGA DIKLAT

JUMLAH
PROGRAM
YANG
DIAKREDITASI

AKREDITASI 2015 : BADAN DIKLAT
PEGAWAI

1

INSTANSI

1

KAB. BENGKALIS

1

2

KAB. SRAGEN

2

3

KOTA TARAKAN
KAB. SUKABUMI PROV
JABAR

3

AKREDITASI 2015 : BADAN DIKLAT
DAN LITBANG
AKREDITASI 2015 : BADAN DIKLAT

4

AKREDITASI 2015 : BADAN DIKLAT

3

AKREDITASI 2015 : BADAN DIKLAT

4

4

5

KOTA LUBUK LINGGAU
PROV. SUMATERA SELATAN

3
4

5

Tabel 7: Lembaga Diklat Tenis yang masih berlaku akreditasinya

NO.

1

INSTANSI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta

c. Kontrol Kualitas (Quality Control)

LEMBAGA DIKLAT

1

PUSDIKLAT

JUMLAH
PROGRAM
YANG
DIAKREDITASI

3

Kebijakan kontrol kualitas dijalankan melalui monitoring dan evaluasi
Lembaga Diklat. Lembaga Diklat yang menyalahi norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan, maka akan diberikan
pembinaan dalam bentuk teguran, supervisi langsung, dan lain-lain.
Apabila pelanggaran tidak diindahkan maka Akreditasi suatu lembaga
Diklat dapat dicabut.
2. Penyelenggaraan Diklat
Terminologi pendidikan dan pelatihan (Diklat) di Indonesia diambil dari
terjemahan ”training”. Istilah Diklat dalam UU ASN digunakan sebagai
salah satu metoda pengembangan kompetensi pegawai ASN yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
pegawai sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dalam rangka
mencapai kinerja optimal berdasarkan tugas yang diberikan sebagai
pelayan publik, sehingga dapat mencapai tujuan individual dan tujuan
organisasi saat ini dan di masa yang akan datang.
Diklat aparatur diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi
aparatur guna mewujudkan aparatur negara yang memiliki jati diri sebagai
abdi negara dan pelayan masyarakat dengan komitmen, integritas, dan
kemampuan profesional yang tinggi dalam mengemban tugas dinas
kepemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu,
peningkatan kompetensi aparatur memiliki posisi yang dilaksanakan
dalam satu pengaturan kebijakan sistem pengembangan kompetensi
(Diklat) secara nasional yang mampu mendukung terwujudnya birokrasi
kelas dunia dengan mempersiapkan SDM Aparatur yang berkualitas dan
kompeten untuk mendukung pencapaian rencana strategis organisasi.
Perencanaan pengembangan kompetensi disusun untuk memenuhi
kebutuhan jangka panjang dan kebutuhan umum organisasi dalam satu
sistem perencanaan yang rasional, holistik (terintegrasi), terarah, efektif
dan efisien.
Lembaga Administrasi Negara telah menetapkan pedoman
perencanaan pengembangan kompetensi nasional yang dijadikan acuan
oleh setiap instansi pemerintah dalam menyusun perencanaan
pengembangan kompetensi ASN di lingkungan instansinya masingmasing, untuk kemudian dituangkan dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi sebagai bentuk komitmen Pejabat Pembina
Kepegawaian dalam memenuhi hak pegawai (Pasal 21 dan 22 UU ASN)
guna mewujudkan profesionalitas ASN dengan mempertimbangkan
kebutuhan individu pegawai dan organisasi.
Kebijakan pengembangan kompetensi bagi ASN merupakan upaya
untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi ASN dengan standar
kompetensi jabatan dan rencana pengembangan karier yang
bersangkutan. Metode pengembangan kompetensi dapat dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran, selain
itu dapat juga dengan melakukan pembimbingan, praktik kerja di intansi
lain atau melalui pertukaran antara PNS dan pegawai swasta.

Diklat bagi ASN diselenggarakan bertujuan untuk:
1) meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk
dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan
dilandasi kepribadian dan etika ASN sesuai kebutuhan instansi;
2) menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
3) memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat;
4) menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi
terwujudnya kepemerintahan yang baik.
Untuk mencapai tujuan Diklat sebagaimana disebutkan di atas, maka
terdapat tiga kompetensi yang akan dibangun, yaitu:
1) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan;
2) Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja
secara teknis;
3) kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan;
Jenis-Jenis Diklat untuk Mewujudkan Aparatur yang Kompeten
Pemenuhan kompetensi yang akan dibangun dapat dilakukan dalam
berbagai jenis Diklat. Diklat bagi aparatur dibedakan menjadi dua, yaitu
Diklat Pra Jabatan dan Diklat dalam jabatan (calon aparatur dan aparatur).
1. Diklat Pra Jabatan
Diklat Prajabatan yaitu Diklat Terintegrasi yang dirancang untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Sejalan dengan telah ditetapkannya UU ASN, maka dilakukan
penyempurnaan dan pengayaan program Diklat Prajabatan sebagai Diklat
yang strategis bagi CPNS dalam membentuk karakter PNS yang kuat
ditunjukan melalui sikap dan perilaku disiplin PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar PNS dan
memperhatikan pengetahuan tentang peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Diklat Prajabatan diselenggarakan dengan menggunakan berbagai
media dan metoda pembelajaran yang inovatif dan dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta

kompetensi bidang,  dengan memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal sehingga dapat menghasilkan PNS profesional dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Lembaga Administrasi Negara menyelenggarakan Diklat Prajabatan
secara terbatas pada empat lembaga Diklat yang berada di bawah
Lembaga Administrasi Negara, yaitu di Pusat Kajian dan Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur di Bandung, Makasar, Samarinda. Sejalan dengan
kebijakan otonomi daerah, LAN mendesentralisasikan penyelenggaraan
Diklat Prajabatan ke Lembaga Diklat di Daerah, termasuk ke Kementerian
dan Lembaga.
Tabel 8: Jumlah alumni Diklat Prajabatan dari tahun 2013 s.d. Semester I
Tahun 2016
Data Alumni Diklat Sesuai SIDA

Diklat Prajabatan Gol I
Diklat Prajabatan Gol II
Diklat Prajabatan Gol III

2013

2014

2015

2016

2391
15104
7489

3762
21772
18374

9371
87599
72215

2199
24966
22330

2. Diklat Kepemimpinan
Diklat Kepemimpinan yaitu Diklat yang dirancang untuk memenuhi
kompetensi yang dibutuhkan dalam jabatan (jabatan pengawas,
adminisrator dan pimpinan tinggi.
Diklat Kepemimpinan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
jenjangan jabatan Aparatur Sipil Negara yaitu JPT Madya (eselon 1),
Pratama (eselon II, dan selanjutnya Administrator (eselon III) dan
Pengawas (eselon IV). Diklatpim Tk. I untuk pejabat dan calon pejabat
eselon I, Diklatpim Tk. II untuk pejabat dan calon pejabat eselon II,
Diklatpim Tk. III untuk pejabat dan calon pejabat eselon III, dan Diklatpim
Tingkat IV untuk pejabat dan calon pejabat eselon IV.
a) Diklat Kepemimpinan Tingkat IV (Jabatan Pengawas)
Jabatan pengawas (pejabat struktural eselon IV) memainkan peranan
yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan
kegiatan operasional instansi dan mampu mempengaruhi serta
memobilisasi bawahan dan pemangku kepentingan strategisnya dalam
melaksanakan kegiatan operasional yang telah direncanakan.
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
diselenggarakan untuk menunjukkan kinerja peserta Diklat dalam
merancang suatu perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan
tersebut sehingga memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat
menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi
kepemimpinan operasional, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya
dalam memimpin perubahan di unitnya.
b) Diklat Kepemimpinan Tingkat III (Jabatan Administrator)
Jabatan administrator (pejabat struktural eselon III) memainkan
peranan yang sangat menentukan dalam mengelola program kegiatan

strategis dan mampu mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan
pemangku kepentingan strategisnya dalam mengelola program
kegiatan strategis yang telah direncanakan.
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III
diselenggarakan untuk menunjukkan kinerja peserta Diklat dalam
merancang suatu perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan
tersebut sehingga memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat
menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi
kepemimpinan mengelola program kegiatan strategis unit, tetapi juga
mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan di
unitnya.
c) Diklat Kepemimpinan Tingkat II (Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama)
Jabatan pimpinan tinggi pratama (pejabat struktural eselon II)
memainkan peranan yang sangat menentukan dalam menetapkan
kebijakan strategis instansi dan memimpin bawahan dan seluruh
Pemangku Kepentingan strategis untuk melaksanakan kebijakan
tersebut secara efektif dan efisien. Tugas ini menuntutnya memiliki
kemampuan kepemimpinan strategis, yaitu kemampuan dalam
merumuskan kebijakan strategis dan kemampuan mempengaruhi
pejabat struktural dan fungsional dibawahnya termasuk Pemangku
Kepentingan lainnya untuk melaksanakan kebijakan strategis yang
telah ditetapkannya.
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II
diselenggarakan untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang
suatu perubahan di unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut
hingga menimbulkan hasil yang signifikan, sehingga dapat
menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga
mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan.
d) Diklat Kepemimpinan Tingkat I (Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
dan Utama)
Jabatan pimpinan tinggi Madya dan Utama (pejabat struktural eselon I)
memainkan peranan yang menentukan dalam menangani isu-isu
nasional strategis yang memerlukan penanganan lintas kementerian,
lembaga atau wilayah bahkan antar negara. Di samping itu,sudah
menjadi tugas pejabat struktural eselon I untuk meningkatkan kinerja
sektor atau wilayah yang dipimpinnya melalui penetapan visi atau arah
kebijakan sektor dan wilayah yang tepat. Tugas ini menuntutnya
memiliki kemampuan yang tinggi dalam memimpin pejabat struktural
dan fungsional di bawahnya termasuk stakeholder (pemangku
kepentingan) lainnya agar dapat lebih termotivasi dalam
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk
mewujudkan visi sektor atau wilayah yang telah ditetapkannya,
termasuk mewujudkan sinergi antar kementerian dan lembaga serta
daerah dalam menangani berbagai isu nasional strategis.
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I
diselenggarakan untuk menjadi pemimpin visioner dengan
menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan yang

terkait dengan arah kebijakan sektor, wilayah, dan isu strategis
nasional, dan selanjutnya memimpin perubahan tersebut hingga
menimbulkan hasil yang signifikan, sehingga dapat menghasilkan
alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu
menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan.
Sesuai kewenangan yang dimiliki LAN menyelenggarakan Diklatpim Tk
Adapun penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II, III, dan IV dilaksanakan
secara terbatas, karena penyelenggaraan Diklat-Diklat ini juga telah
didesentralisasikan kepada Lembaga Diklat Daerah, termasuk ke
Kementerian dan Lembaga.
Tabel 9: Jumlah alumni Diklat Kepemimpinan dari tahun 2013 s.d.
Semester I Tahun 2016
Data Alumni Diklat Sesuai SIDA

Diklatpim I
Diklatpim II
Diklatpim III
Diklatpim IV

2013

2014

2015

2016

8977
25922

30
892
5762
12927

60
1249
6486
15133

0
893
2843
8421

3. Diklat Teknis
Diklat Teknis yaitu Diklat yang dirancang untuk memenuhi persyaratan
kompetensi atau penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas pokok instansi/unit
organisasi yang dapat dilaksanakan secara berjenjang atau tidak
berjenjang.
Menyadari bahwa pemerintah memerlukan Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, maka metode pembelajaran perlu
didisain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pelatihan yang ideal untuk mencapai tuntutan tersebut adalah pelatihan
yang tidak hanya sekedar membekali peserta pelatihan dengan
kemampuan kognitif saja, melainkan peserta tersebut harus mampu
memiliki kemampuan skill dalam mengimplementasikan kompetensi yang
diperoleh dalam pelatihan di tempat kerja masing-masing. Dengan
demikian, hubungan antara dunia ruang pelatihan dan dunia tempat kerja
tidak terpisah. Metode pembelajaran yang didisain harus mampu
menghubungkan kedua dunia tersebut.
Strategi untuk menghubungkan kedua dunia tersebut tertuang dalam
rancangan kurikulum setiap pelatihan dimana setiap pelatihan
mengharuskan peserta membuat rencana aksi (action plan) yang
merupakan rancangan aktualisasi kompetensi ketika mereka kembali

ketempat kerja masing masing. Kelulusan peserta ditentukan oleh
kemampuannya dalam membuat rencana aksi tersebut. Seluruh pelatihan
yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Teknis dan Fungsional mengharuskan
peserta membuat rencana aksi, termasuk pelatihan revolusi mental.

Sejak pendiriannya, Pusdiklat Teknis dan Fungsional telah
menyelenggarakan sejumlah Diklat Teknis seperti terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 10: Jenis-Jenis Diklat Teknis yang diselenggarakan oleh
Pusdiklat Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi
Negara:
NO

JENIS DIKLAT

1.
Diklat Khusus Reformasi Birokrasi
2.
Diklat Penyusunan SOP
3.
Diklat Pelayanan Publik
4.
Diklat Penyusunan Standar Pelayanan
5.
Diklat Percepatan Penyusunan StandarPelayanan Minimal (SPM)
6.
Diklat Pelayanan Prima
7.
8.

Diklat Manajemen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Diklat Manajemen Kontrak & Penyelesaian Sengketa Kontrak
Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

9.
Diklat Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
10.
Diklat Penilaian Barang Milik Negara/Daerah
11.
Diklat Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa dan HPS
12.
Diklat Public Relations
13.
Diklat Legal Drafting
14.
Diklat Character Building
15.
Diklat Tata Naskah Dinas
16. Diklat Sekretaris yang Efektif

17.
Diklat Manajemen Keprotokolan
18.
Diklat Manajemen Perkantoran
19. Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Reform Leader
Academy)
20.
Pendidikan Damai Bagi ASN
21.
Diklat Pengembangan Budaya Kerja
22.
Diklat Manajemen Stress
23.
Diklat Organisasi dan Manajemen
24.
Diklat Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
25.
Diklat Sistem Pelaporan Berbasis Kinerja
26.
Diklat Penyusunan LKIP
27.
Diklat Penyusunan Renstra
28.
Diklat Balanced Scorecard
29.
Diklat Mind Setting Dalam Mendukung Reformasi Birokrasi
30.
Diklat Capasity Building Dalam Rangka RB
31.
Diklat Creative Problem Solving
32.
Diklat Cange Management
33.
Diklat Motivasi Kerja
34.
Diklat Pengembangan Kerjasama
35.
Diklat Tehnik Komunikasi dan Negosiasi
36.
Diklat Ekselensi Legislatif
37.
Diklat Manajemen Kebijakan Publik
38.
Diklat Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
39.
Diklat Manajemen Strategik
40. Diklat Teknis Analisis Manajemen (Analisis Swot, BSC, Zig Sigma
System Dynamic)
41.
Diklat Tata Pemerintahan
42. Diklat Telaahan Staf Paripurna

43.
Diklat Presentasi Yang Efektif
44.
Diklat RRA & PRA untuk Lurah dan Camat
45.
Diklat Management Of Training (MOT) : 9 hr
46.
Diklat Training Officer Course (TOC) : 9 hr
47.
Diklat Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) : 7 hr
48.
Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) : 5 hr
49.
Diklat Evaluasi Diklat
50.
Diklat Rancang Bangun Kurikulum Diklat
51.
Diklat Pengembangan Modul Diklat
52.
Diklat Penyusunan Silabus Diklat
53. Diklat Aplikasi Neuro Linguistic Program (NLP) dalam
Pengelolaan Diklat
54. TOT Substansi Diklat Prajabatan, Diklatpim Tingkat I, II, III dan IV
Diklat Teknis dan Fungsional
55.
TOT Umum bagi Non Widyaiswara
56.
TOT Metodologi Soft Competency
57. Pelatihan Revolusi Mental Dalam Membangun Karakter
Kepemimpinan Yang Melayani Masyarakat
58. Pelatihan Revolusi Mental Bagi Pegawai ASN Menuju Indonesia
Yang Berkepribadian
59. Pelatihan Revolusi Mental Bagi Pegawai ASN Dalam
Membangun Budaya Kerja Pelayanan
60.
TOT Diklat Revolusi Mental Dalam Pelayanan Publik

Di samping penyelenggaraan Diklat Teknis di Lembaga Administrasi
Negara, Lembaga Diklat Pemerintah baik di Pusat maupun di daerah juga
menyelenggarakan Diklat Teknis. Subtansi Penyelenggaraan Diklat Teknis
menjadi tanggungjawab Kementerian dan Lembaga yang membina sektor
teknis masing-masing.
4. Diklat Fungsional
Diklat Fungsional yaitu Diklat yang dirancang untuk memenuhi
persyaratan kompetensi atau penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional yang sesuai jabatan fungsional yang diampunya baik jabatan
fungsional keahlian atau jabatan fungsional keterampilan.

Jenis dan jenjang Diklat Fungsional yang diselenggarakan oleh
Pusdiklat Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara adalah
sebagai berikut:
Tabel 11: Jenis-Jenis Diklat Fungsional yang diselenggarakan oleh
Pusdiklat Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi
Negara

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

DIKLAT FUNGSIONAL
Diklat Calon Widyaiswara dgn seleksi
Dioklat Calon Widyaiswara tanpa seleksi
Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda
Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya
Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama
Diklat Perhitungan Angka Kredit JFWI
Diklat Pengusunan Karya Tulis Ilmiah bagi WI
Diklat Calon Analis Kebijakan
Diklat Lanjutan Analis Kebijakan
Diklat Khusus/Inpassing Analis Kebijakan

Gabungan Jumlah alumni Diklat Teknis dan Fungsional yang dihasilkan
oleh Pusdiklat Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara
berfluktuasi dari tahun ke tahun mengikuti besaran anggaran rupiah murni
yang dialokasikan oleh pemerintah dan besaran anggaran PNBP yang
dialokasikan oleh instansi pemerintah untuk pegawai dalam mengikuti
pelatihan di Pusdiklat Teknis dan Fungsional.
Gabungan Alumni Diklat Teknis dan Fungsional yang diselenggarakan
oleh Lembaga Administrasi Negara dari tahun 2013 s.d. Semester I tahun
2016:
Tabel 12: Gabungan Alumni Diklat Teknis dan Fungsional yang
diselenggarakan oleh Pusdiklat Teknis dan Fungsional
Lembaga Administrasi Negara
TH 2013

TH 2014

TH 2015

TH 2016

17 Kegiatan
19 kelas

11 Kegiatan
14 kelas

18 Kegiatan
22 kelas

24 Kegiatan
30 kelas

705 peserta

494 peserta

619 peserta

(910 peserta )

Tahun
Kegiatan
Jumlah
Kelas
Alumni

Di antara alumni pada tahun 2015 dan 2016, terdapat 202 alumni
pelatihan revolusi mental dan 204 alumni TOT revolusi mental yang diikuti

oleh widyaiswara di seluruh Indonesia. Mereka saat ini sedang berada di
instansinya
masing-masing,
menyusun
strategi
untuk
mengimplementasikan rencana aksi revolusi mental yang telah disusun
menjadi revolusi aksi yang nyata guna membawa perubahan yang
signifikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.