PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM PERSPEKTIF H (1)

PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Syamsuri Ali

IAIN Raden Intan Lampung Jl. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung E-mail: syamalie@gmail.com

Abstract: Alternative Medicine in the Perspective of Islamic Law. his article discusses the model of Islamic medicine. his is done because there are many opinions and views on what exactly is meant by the term Islamic medicine. Whether it is a medical discipline based on the Quran and al-Sunnah, or a method of treatment taken by the Muslims through the best formula when they are in the best condition, or whether it is a model of alternative treatment that is obtained through the God Guidance. hese questions are of particular interest to answer, given the Quran and al-Sunnah, besides regulating the relations among human beings, between man and God, and between man and his environment, also contain cues and meanings that can be used as guidance in the practice of healing various diseases, both psychiatric and physical illnesses.

Keywords: alternative medicine, the Qur’an, the Sunnah

Abstrak: Pengobatan Alternatif dalam Perspektif Hukum Islam. Artikel ini mendiskusikan tentang model pengobatan Islami. Hal ini dilakukan karena ada banyak pendapat dan pandangan tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah pengobatan Islami itu. Apakah hal itu merupakan disiplin medis yang berlandaskan kepada Alquran dan al-Sunnah, ataukah merupakan metode pengobatan yang ditempuh umat Islam dalam formula yang paling baik ketika mereka sedang dalam kondisi yang terbaik, atau apakah ia merupakan model pengobatan alternatif yang diperoleh lewat petunjuk-petunjuk ilahiyah? Pertanyaan- pertanyaan ini menarik untuk dibahas mengingat Alquran dan al-Sunnah selain mengatur hubungan antar sesama manusia, antara manusia dengan Tuhan, dan antara manusia dengan lingkungannya, juga mengandung isyarat dan makna yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam praktek penyembuhan berbagai penyakit, baik penyakit psikis (jiwa) maupun penyakit isik (jasmani).

Kata Kunci: pengobatan, alternatif, Alquran, Sunnah

Pendahuluan

berkhasiat menyembuhkan jenis penyakit Dunia pengobatan semenjak dahulu selalu

tertentu, atau sistem pemijatan, pembekaman berjalan seiring dengan kehidupan umat

hingga operasi dan pembedahan. Semuanya manusia. Sebagai makhluk hidup, manusia

dilakukan dengan try and error. amatlah akrab dengan berbagai macam

Seiring dengan perkembangan peradaban penyakit ringan maupun berat. Keinginan

manusia, dan seiring dengan meningkat- untuk berlepas diri dari segala jenis penyakit

nya heterogensi lingkungan masyarakat, itulah yang mendorong manusia berupaya

teknologi pertanian, teknologi produksi menyingkap berbagai metode pengobatan,

makanan juga mengalami peningkatan tajam. mulai dari mengonsumsi berbagai jenis

Budaya konsumerisme dan materialisme tumbuhan secara tunggal ataupun yang

meng arah kan manusia untuk mengonsumsi sudah terkomposisikan, yang diyakini ber bagai jenis makanan yang dianggap

868| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 praktis, lezat dan variatif. Sayangnya, ke-

Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah banyakan tidak menyadari bahwa produksi

juga menciptakan obatnya. Hanya ada makanan semacam ini seringkali terpaksa

manusia yang mengetahuinya dan ada yang menggunakan berbagai jenis bahan kimia

tidak mengetahuinya. Kenyataan lain yang berbahaya, seperti borax (bahan pembuat

harus disadari oleh manusia bahwa apabila detergen) dan formaline (bahan pembersih

Allah secara tegas memberikan petunjuk tingkat tinggi) sebagai bahan pengawet,

pengobatan, maka petunjuk pengobatan water glass (bahan pembuat sabun colek)

itu sudah pasti lebih bersifat pasti bernilai sebagai pengenyal makanan seperti mie dan

absolut. Dan memang demikianlah sejenisnya, bahan pewarna tekstil (untuk

kenyataannya. Islam yang diajarkan oleh membuat warna lebih cerah, seperti roti,

Rasullah Saw., bukan saja memberi petunjuk krupuk, dan sejenisnya) yang disinyalir bisa

tentang pri kehidupan dan tata cara ibadah menyebabkan kanker, belum lagi berbagai

kepada Allah secara khusus yang akan bahan kimia pengemulsi, perencah, pelezat

membawa keselamatan dunia dan akhirat, dan lainnya yang kesemuanya amat merusak

tetapi juga memberikan banyak petunjuk kesehatan.

praktis dan formula-formula umum yang Orang-orang dahulu, ketika makan dan

dapat digunakan untuk menjaga keselamatan minum berasal dari bahan tunggal (gandum,

lahir dan batin, termasuk yang berkaitan beras, juice buah dan sejenisnya), ketika

dengan terapi atau pengobatan. Petunjuk terserang penyakit cukup menggunakan obat-

praktis dan kaidah-kaidah medis tersebut obatan yang berasal dari bahan tunggal pula.

banyak sekali didemonstrasikan oleh Madu, telur ayam, daun ketela dan berbagai

Rasullah Saw. dan diajarkan kepada para jenis bahan tunggal lain sudah cukup sahabat. Bila kesemua formula dan kaidah me ngobati berbagai jenis penyakit yang

praktis itu dipelajari secara seksama, tidak mereka derita. Namun orang-orang sekarang

syak lagi bahwa kaum Muslimin dapat sudah banyak mengonsumsi berbagai jenis

mengembangkannya menjadi sebuah sistem makanan berkomposisi kimia, menjadi sering

dan metode pengobatan yang tidak ada terserang penyakit komplikasi yang beragam.

duanya. Dengan demikian terlihat korelasi Sehingga obat-obatan yang diperlukan juga

yang erat antara sistem pengobatan Ilahi obat-obatan berkomposisi kimia berat. dengan sistem pengobatan manusia. Teknologi pengobatan manusia pun semakin

Sejatinya umat Islam menghidupkan disibukkan dengan berbagai penelitian untuk

kembali kepercayaan terhadap berbagai jenis menemukan berbagai formula obat-obatan

obat dan pengobatan yang diajarkan oleh baru untuk mengatasi berbagai jenis penyakit

Rasulullah sebagai metode terbaik mengatasi aneh yang muncul belakangan. Sistem berbagai macam penyakit. Sebut saja madu, pengobatan dengan pembedahan, dengan

jintan hitam, air mawar, cuka buah, air zam- sinar ultra violet, sinar-x, pencangkokan,

zam, kurma dan berbagai jenis makanan dan dan berbagai metode pengobatan canggih

minuman sehat lainnya. Pengobatan seperti lainnya pun diujicobakan oleh banyak orang.

bekam (bisa hampir diserupakan dengan Teknologi medis boleh saja merambati

sistem pengobatan akupuntur, pijat releksi modernisasi dan sophisticasi (pengalaman

dan sejenisnya), kompres, sistem karantina, dalam soal-soal duniawi) yang sulit diukur.

ruqyah (pengobatan dengan bacaan ayat Namun perkembangan jenis penyakit juga

Alquran) dan lainnya.

tidak kalah cepat beregenerasi. Sementara banyak manusia yang tidak menyadari

Pengobatan dalam Perspektif Alquran

bahwa Allah tidak pernah menciptakan Tidak diragukan lagi bahwa Alquran manusia dengan ditinggalkan begitu saja.

merupakan obat penyakit hati sebagaimana

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |869 irman Allah dalam surat Yûnus [10]: 57

sebagai terapi musik. Keempat, dengan yang berbunyi:

konsep religiopsikoneoruimunologi (seni penyembuhan dengan menggabungkan antara dimensi ruhani, psikologis, dan isik.

Memperhatikan dari apa yang menjadi acuan Mustamir tersebut memang mendekati Hai manusia, Sesungguhnya telah datang

kebenaran. Pendapatnya yang mengatakan kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

bahwa Alquran mengajarkan cara bernapas penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang yang baik memang tidak dapat dipungkiri

berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat lagi, karena ketika seseorang membaca bagi orang-orang yang beriman. (Q.s. Yûnus

Alquran maka ada rambu-rambu (baca: waqaf [10]: 57).

dan washal) yang harus diikuti serta panjang Makna “ Syifâ’ lima i shudûr” ( ءافشلا

pendeknya bacaan, kapan harus berhenti dan رودصلا ي ام) pada surat Yûnus [10]: 57,

kapan harus meneruskan baca an dengan tidak menunjukkan bahwa Alquran merupakan

boleh memotong antar satu kalimat, karena obat penyembuh bagi penyakit hati, yaitu

akan menyalahi arti yang dibaca tersebut. penyembuh dari penyakit kebodohan, Tentunya ketika mem baca Alquran seseorang keragu-raguan dan juga kebimbangan. Allah

harus mengatur pernapasannya agar bacaan Swt. tidak menurunkan obat penyembuh

yang bica tidak rancu dan terputus-putus. dari langit yang sifatnya lebih umum, lebih

Masih menurut Mustamir, bernapas bermanfaat, lebih besar dan lebih mujarab

adalah perantara strategis antara pikiran untuk menyingkirkan penyakit selain dari

dengan tubuh. Karena organ yang berperan Alquran.

dalam bernapas adalah hubungan antara Setelah meneliti dan memahami makna

hidung dan paru-paru. Di dalam rongga ayat-ayat syifâ’, secara zahir tidak diragukan

hidung bermuara beberapa saluran yang lagi bahwa Alquran merupakan obat, penawar

menghubungkannya dengan mata, telinga, dan penyembuh bagi penyakit hati. Namun

dan sinus hidung. Napas adalah pembawa pertanyaannya apakah Alquran juga sebagai

kesadaran dan energi. Bernafas adalah satu- obat bagi penyakit jasmani?.

satunya proses isiologi yang disadari sekaligus

tidak disadari. Karena dengan bernafas yang dapat mengobati penyakit ruhani juga dapat

Menurut Mustamir, 1 Alquran di samping

teratur maka udara yang ada diparu-paru menjadi obat penyakit jasmani. Menurutnya

akan keluar, dan kemungkinan jika dalam ada 4 (empat) hal yang menjadi mekanisme

paru-paru terdapat kotoran maka dengan Alquran dalam mengobati penyakit isik,

bernafas yang teratur dapat mem bersihkannya. yaitu: pertama, Alquran mengajarkan cara

Ada huruf-huruf dari ayat-ayat yang bernapas yang baik. Kedua, huruf-huruf

dibaca dari Alquran tersebut yang hanya Alquran ketika dibaca dapat melatih organ-

keluar melalui organ-organ tubuh seperti: organ di hidung, mulut, dan tenggorokan,

paru-paru, tenggorok, ruang mulut ( cavum bahkan organ-organ dada dan perut. Ketiga,

oris), lidah, bibir, hidung, dan sebagainya. Jika bacaan Alquran yang merdu dapat ber peran

membaca Alquran sesuai dengan makhârij hurufnya, tentu akan membantu melatih organ-organ tubuh tersebut. Latihan-latihan

1 Mustamir adalah seorang dokter muda yang telah menguji

tersebut tentunya akan mempermudah

kemuliaan mukjizat Alqur’an dalam bidang kesehatan. Dengan konsep terbarunya yakni metode religiopsikoneuroimunologi

organ-organ tersebut bergerak dengan teratur.

yang mengupas secara mendalam tentang beragam manfaat

Membaca Alquran dengan makhârij

Alqur’an bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Lihat Mustamir, Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Alqur’an, (Yogyakarta:

al-hurûf yang benar dapat memfungsikan

Lingkaran, 2007), h. 84.

organ-organ tubuh yang terkait dengan

870| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 huruf-huruf yang dibaca. Sehingga dapat

sifat-Nya, memuji-Nya dan menyanjung- dikatakan bahwa membaca Alquran benar-

Nya, seperti mengucapkan, “ Subhânallah” benar ibarat latihan bagi organ-organ (Mahasuci Allah), “ al-Hamdulillah” (Segala tersebut untuk bekerja. Olah raga bagi

puji bagi Allah), “ Lâ ilâha illa Allah” (Tiada tangan, kaki, leher, dan sebagainya adalah

Tuhan selain Allah), “ Allâhu Akbar” (Allah dengan menggerak-gerakkannya, demikian

Maha Besar), dan lainnya. 3 pula olah raga bagi organ-organ makhârij

Kata yang berkaitan dengan dzikir dalam hurûf di atas. Cara menggerakannya adalah

Alquran diulang sebanyak 292 kali yang dengan membaca Alquran.

dimuat dalam 264 ayat, dengan beraneka Bacaan Alquran yang merdu juga dapat

ragam tema yang dituju oleh Alquran itu berpengaruh terhadap kestabilan tubuh.

sendiri. Namun terlepas dari keberagaman Rangsangan dari bacaan ayat-ayat Alquran

tema yang dituju Alquran tersebut, dzikir yang dibaca dengan pariasi lagu dapat

merupakan sarana terbaik untuk meneguhkan menyejukkan jiwa. Terlepas perdebatan

hati, mengokohkan iman, dan meningkatkan boleh tidaknya membaca Alquran dengan

ketakwaan kepada Allah Swt. Sebagaimana lagu-lagu selain bacaan murattal, sebagian

irman Allah:

orang kadang terpesona ketika mendengarkan lagu-lagu atau puisi-puisi yang dibaca dengan syahdu, sehingga tanpa disadari seseorang dapat “hanyut” dalam lagu dan atau puisi yang dibacakan. Hal tersebut

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati dapat menghibur dan mengobati kekecewaan

mereka manjadi tenteram dengan mengingat hatinya, manakala ia dalam keadaan gelisah.

Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alquran mengandung kualitas nada huruf

Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.s. al- Ra’d [13]: 28). yang bervariasi yang diciptakan oleh Allah 4

Swt., sehingga menghasilkan rentetan huruf Urgensi dzikir untuk hati sebagaimana yang harmonis, sehingga bila dibaca akan

tersebut pada ayat di atas, sangat besar sekali terasa keindahannya. Oleh karena itu, Alquran

manfaatnya. Di samping dapat menenangkan apabila dibaca dengan baik dan benar, maka

hati, dzikir juga dapat membersihkan akan memberikan efek sebagaimana terapi

kotoran-kotoran yang melekat pada hati musik.

sehingga menjadi suci dan bersih. Jika hati Setelah memperhatikan dan menelaah

sudah suci dan bersih, maka pikiran pun ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan

menjadi jernih, dan jika pikiran seseorang pengobatan, maka dapat ditarik benang

jernih, maka perbuatannya akan selalu baik, merah bahwa konsepsi pengobatan Alquran

dan mengutamakan kebaikan. untuk penyakit hati dan penyakit jasmani

Sesungguhnya dzikir merupakan makan- dapat dibedakan menjadi: dzikir, istighfar,

an pokok bagi hati dan ruh manusia. Apabila do’a, ruqyah, neuroisiologi Alquran.

seseorang betul-betul memahaminya, maka dzikir itu seperti makanan bagi tubuh yang

Dzikir

memberikan kekuatan. Di antara kekuatan Dzikir berasal dari bahasa Arab, yang secara

dzikir adalah ia akan dapat mengusir setan, bahasa berarti menyebut, mengingat. 2 mengundang keridhaan Allah, meng-

Sedangkan secara istilah dzikir adalah menyebut nama-nama Allah dan sifat-

3 Syaikh Ahmad Farid, Ahmad Yaman Syamsudin, (Pent.), Tazkiyah al-Nafs, (Surakarta: Shafa Publishing, 2008), h. 64.

4 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 2 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan

Alquran dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsiran Alqur’an, 1973), h. 134.

Penterjemah/Pentafsir Al-Quran, 1971), h. 373.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |871 hilang kan gundah gelisah dalam hati, jasmani. Jika seseorang ingin mendapatkan

memberikan kebahagiaan, ketenangan dan kesehatan jasmani dan ruhani, maka ia harus kelapangan hati, serta menerangi hati dan

menjaga hatinya.

wajah. Orang yang selalu berdzikir akan Oleh karena itu, jika ingin sehat baik itu terlihat berwibawa, dan berseri-seri dalam

sehat jasmani maupun ruhani, maka yang hidupnya, ia diwarisi rasa cinta kepada

harus dijaga dan dipelihara adalah hati, pun Allah, bertakwa kepada-Nya, dan senantiasa

sebaliknya jika seseorang menderita sebuah dekat dengan-Nya. Demikian juga Allah

penyakit, maka pengobatan pertama yang akan senantiasa mengingat hamba-Nya yang

harus dilakukannya adalah mengobati hatinya selalu mengingat-Nya.

terlebih dahulu. Obat penyakit hati adalah dengan berdzikir kepada Allah. Dengan dzikir, hati akan menjadi suci, bersih, tentram, dan

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya damai sebagaimana yang tersebut dalam surat aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah

al-Ra’d [13]: 28 di atas. kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari

5 (nikmat)-Ku. (Q.s. al-Baqarah [2]: 152). Banyak berdzikir kepada Allah adalah upaya menjaga hati agar tetap sehat jasmani Kalau pun manfaat dari dzikir hanyalah

maupun ruhani yang juga berarti telah menghasilkan seperti yang tersebut dalam

menjaga dan memelihara diri dari berbagai ayat di atas, maka hal itu sudah sangat

macam penyakit jasmani dan ruhani. mencakupi dalam memberikan keutamaan dan kemuliaan, serta menyadarkan hati dari

Istighfar

kelalaian, dan menjauhkan dari perbuatan Istighfar berasal dari bahasa Arab yang artinya dosa. Sebaliknya jika seseorang yang enggan memohon maghirah (ampunan). Maghirah berdzikir dan berpaling darinya, maka Allah adalah penjagaan dan penghalang dari jahat- mengancamnya dengan kehidupan yang nya perbuatan dosa. Ucapan istighfar banyak sempit. Sebagaimana irman Allah: disebut di dalam Alquran, terkadang dalam

bentuk perintah. Sebagaimana Allah telah memerintahkan untuk senantiasa beristighfar dalam irman-Nya:

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang

…dan mohonlah ampunan kepada Allah. sempit, dan Kami akan menghimpunkannya

pada hari kiamat dalam keadaan buta. (Q.s. Sesung guh nya Allah Maha Pengampun lagi

6 haha: 124). Maha Penyayang. (Q.s. al-Muzammil [73]:

Akar segala macam penyakit, baik Kadang pula dalam bentuk pujian

penyakit ruhani maupun penyakit jasmani kepada orang-orang yang selalu beristighfar, pada hakikatnya bermula pada hati. Jika sebagaimana tersebut dalam surat Ali Imran

hati seseorang sakit, maka ruh dan jasad [3]: 17 yang berbunyi: seseorang akan ikut sakit. Sebaliknya jika hati

seseorang baik maka, ruh dan jasadnya juga akan baik. Hati merupakan pusat kesehatan

…dan yang memohon ampun di waktu sahur. manusia, baik itu kesehatan ruhani maupun

(Q.s. Ali Imran [3]: 17). 8

5 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, Alquran dan Terjemahnya, h. 38.

7 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 6 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an,

Alquran dan Terjemahnya, h. 990.

Alquran dan Terjemahnya, h. 491. 8 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an,

872| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 Terkadang juga disebutkan bahwa Allah

membacanya, demi meneladani Nabi Saw. akan mengampuni orang yang memohon

Di antara lafadz-lafadz tersebut adalah ampunan-Nya, seperti dalam surat al-Nisa’

lafadz istighfar ketika selesai menunaikan [4]: 110 yang berbunyi:

shalat. (H.r. Muslim, 94), lafadz istighfar ketika berada di majlis-majlis ta’lim (H.r. Abû Daud, 559), lafadz istighfar ketika mengetahui me lakukan suatu kesalahan (H.r. Abû Daud, 560), lafadz istighfar ketika

Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan berada di tempat-tempat umum baik di dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon

waktu pagi, sore, atau pun malam hari (H.r. ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati

Abû Daud, 478).

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Adapun manfaat istighfar di antaranya (Q.s. al-Nisa [4]: 110). 9

adalah sebab diampuninya dosa-dosa serta Sedangkan makna taubat adalah me-

dihapuskannya kesalahan-kesalahan (Q.s. lepaskan hati dan anggota tubuh dari Ali Imrân [3]: 135), di samping istighfar cengkeraman perbuatan dosa, dan hukum

dapat memberikan kesehatan dan kekuatan, istighfar seperti hukum yang berlaku pada

ia juga akan menambahkan pada diri orang penyakit. Apabila Allah berkehendak, maka

yang beristighfar daya, dan tenaga. (Q.s. Allah akan menerima dan mengampuni

Hûd [11]: 52).

orang yang memohon ampunan tersebut,

terutama bila permohonan tersebut keluar

Doa

dari orang yang hatinya tengah diselimuti Doa ialah ibadah yang agung dan amal dosa atau diucapkan pada awaktu-waktu

shalih yang utama, bahkan ia merupakan diterimanya ampunan, seperti waktu sahur

esensi ibadah dan substansinya. Dalam dan setelah shalat.

sebuah hadits Nabi Saw. menamainya sebagai Sebagian ulama menyamakan antara arti

ibadah, dan dalam riwayat yang lain juga istighfar dengan taubat, namun sebagian

Beliau menamainya sebagai sumsumnya ulama lain membedakan antara keduanya.

ibadah.

Dan pendapat kedua inilah kelihatannya lebih tepat. Karena istighfar hanya bentuk

aplikasi paling utama dari taubat, yakni melalui ucapan permohonan ampunan yang

disebut istighfar. Namun hanya menjadi

ُءاَعُدلا« َلاَق - ملسو هيلع ها ىلص- ِِبَنلا ِنَع

taubat bila bila mememnuhi persyaratan

taubat, yaitu menyesal, meninggalkan .»)ْمُكَل ْبِجَتْسَأ ِنوُعْدا ُمُكُبَر َلاَق( ُةَداَبِعْلا َوُه

Meriwayatkan kepada kami Hafs bin Umar, perbuatan dosa yang selama ini dilakukan, meriwayatkan kepada kami Syu’bah dari

bertekad untuk tidak mengulangi lagi, serta Mansûr dari Żarr dari Yusai’ al-Hadhramî, mengembalikan hak orang yang dizhalimi

dari al-Nu’mân bin Basyîr, bahwa Rasullah atau meminta maaf kepadanya.

Saw. bersabda, “Doa adalah ibadah, (Tuhan Banyak lafadz istighfar yang disebutkan

kalian berirman, “Berdoalah kalian kepada- dalam hadis-hadis shahih yang diriwayatkan

Ku, niscaya akan Ku-perkenankan doa kalian”). (H.r. Abû Daud). dari Nabi Saw. Sudah menjadi keharusan 10

bagi seorang muslim untuk memperbanyak

Alquran dan Terjemahnya, h. 77. 9 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an,

10 Abû Daud Sulaiman, Sunan Abî Daud, Juz 1, (Bayrût: Alquran dan Terjemahnya, h. 140.

Dâr al-Kitâb al-‘Arabi, t.t.), h. 551.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |873

نابأ نع رفعج يأ نب ها ديبع نع ةعيل نبا maupun lapang, susah dan senang. Sebab,

Allah tempat meminta pertolongan dan

ىلص ينلا نع : كلام نب سنأ نع حاص نب tempat bergantung bagi hamba-hamba-

ةدابعلا خم ءاعدلا لاق ملس و هيلع ها Nya. Doa akan dikabulkan dengan izin

Allah apabila syarat-syaratnya ada padanya Meriwayatkan kepada kami Alî bin Hajar,

serta ada pada diri orang yang berdoa. Di mengabarkan kepada kami al-Walîd bin

antara syaratnya ialah: 1) ikhlas, 2) bersabar Muslim dari Ibnu Luhai’ah dari Ubaidillah dan tidak tergesa-gesa, 3) bertaubat dari bin Abi Ja’far dari Abân bin Soleh dari Anas

bin Malik, bahwa Rasullah Saw. bersabda, berbagai kemaksiatan dan mengumum- “Doa adalah sumsumnya ibadah”. (H.r. al-

kan kesadaran kembali kepada Allah, 4) Tirmidzi). 11 mengonsumsi yang halal, 5) berbaik sangka

kepada Allah, 6) hadirnya hati, 7) tidak Dalam Alquran kata doa dan segala

melampaui batas dalam berdoa, 8) amar bentuk turunannya disebutkan sebanyak

ma’ruf nahi munkar.

184 ayat, dengan pengulangan sebanyak Jika memperhatikan ayat-ayat di atas,

214 kali. Ini artinya bahwa Allah benar- maka wajib bagi setiap muslim untuk berdoa

benar memperhatikan hamba-Nya untuk kepada-Nya baik di saat sempit maupun

selalu beroda kepada-Nya. Karena dengan lapang, susah dan senang. Sebab, Allah

berdoa hati menjadi kuat, bersemangat, tempat meminta pertolongan dan tempat

teguh sentosa, aman dan tenteram. bergantung bagi hamba-hamba-Nya. Setiap Muslim berhak untuk memohon Akan tetapi ketika doa seorang Muslim langsung kepada Allah. Dan Allah tidak belum diijabah secara langsung oleh

membeda-bedakan hamba-Nya, kecuali Allah Swt., maka yakinlah bahwa doa dengan ukuran taqwanya. Oleh karena tersebut pada hakikatnya bukan tidak di-

itu, apa bila bencana menimpa seseorang perkenankan, melainkan kemungkinan dan perkara menyusahkannya, segeralah dalam berdoa tersebut terdapat hal-hal yang

untuk mengingatn-Nya, menyebut nama- dapat menghalangi terijabahnya doa secara Nya meminta bantuan-Nya, serta memohon

langsung.

rezeki dan pertolongan-Nya. Tetaplah berada di pintu-Nya, tunggulah belas kasih-Nya,

Berobat dengan doa akan menambah nantikan kemudahan dari-Nya, berbaik

nilai plus lain. Sebab, dalam doa meng- sangkalah kepada-Nya, berharap sepenuh

andung unsur ketundukan kepada Allah hatilah kepada-Nya, beribadahlah kepada-

Swt. Bahkan meninggalkan doa dapat di- Nya dengan ketekunan, bersegeralah kepada-

kategorikan meninggalkan amal shaleh dan Nya dalam segala musibah dan bencana,

hanya bersandar kepada takdir semata, bersimpulah di depan pintu-Nya dengan

sehingga hal tersebut dapat mengarah penuh rendah diri, memohon, menangis,

kepada meninggalkan seluruh amal. Menolak bertaubat, dan kembali kepada ketaatan

musibah dengan doa ibarat menolak anak kepada-Nya. (Q.s. al-Naml [27]: 62, al-

panah dengan tameng. Keimanan kepada Mu’min [40]: 60, al-Baqarah [2]: 186, al-

takdir tidak berarti tidak membentengi diri A’râf [7]: 55).

dari anak panah dengan tameng. Jika memperhatikan ayat-ayat di atas,

Bila doa bersih dari hal-hal yang meng- maka wajib bagi setiap Muslim untuk

halangi terkabulnya doa, maka ia termasuk berdoa kepada-Nya baik di saat sempit

obat yang paling mujarab untuk menolak hal-hal yang tidak menyenangkan dan untuk

mendapatkan hal-hal yang diinginka. Ia

Muhammad bin Isa Abû Isa al-Tirmidzi al-Sulami, Sunan al-Tirmidzi, Juz 5, (Bayrût: Dâr Ihyâ al-Turâts al-‘Arabi,

adalah obat, terutama bila diiringi dengan

t.t.), h. 456.

“rengekan” kepada Allah Swt. Doa adalah

874| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 musuh dari musibah yang dapat menolak

menimpa anggota badan. Ruqyah syar’iyah dan mengobatinya serta mencegah turunnya

bukan sebagaimana yang difahami oleh musibah atau memperingannya bilamana

sebagian manusia bahwa ia bagian dari sihir musibah tersebut telah turun sebagaimana

atau bid’ah dan tidak punya dasar dalam sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh

agama.

Imam Tirmidzi (552): Rasullah Saw. memerintahkan umatnya

dan mengamalkan نع نوره نب ديزي انثدح ةفرع نب نسحا انثدح ruqyah syar’iah ini se-

bagai pengobatan bagi umat Islam. Hal ini

نع يكيلما يشرقلا ركب يأ نب نمرلا دبع dikarenakan Rasullah Saw. sendiri sering لاق :لاق رمع نبا نع عفان نب ةبقع نب ىسوم melakukannya sebagaimana hadits yang

diriwayatkan oleh Aisyah r.a.:

ىلص- َِبَنلا َنَأ َةَشِئاَع ْنَع َةَوْرُع ْنَع ٍباَهِش ِنْبا لأسي نأ نم هيلإ بحأ ىطعي ائيش ها لئس ِهِسْفَـن ىَلَع ُأَرْقَـي ىَكَتْشا اَذِإ َناَك -ملسو هيلع ها

Meriwayatkan kepada kami Yahya bin Yahya Meriwayatkan kepada kami al-Hasan bin

berkata, saya membaca di hadapan Malik ‘Urfah, meriwayatkan kepada kami Yazid bin

dari Ibnu Hisyam dari ‘Urwah dari Aisyah Harun dari Abdirrahman bin Abi Bakar al-

r.a. bahwasanya Nabi Saw. apabila ada Qarsyî al-Malîkî dari Musa bin ‘Uqbah bin

keluhan beliau membaca Mua’wizat (surat Nai’ bin dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasullah

al-Falaq dan al-Nas) dan meniupkan pada Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membuka

badannya, jika agak parah sakitnya, saya baginya pintu doa, maka akan dibukakan

membaca untuknya dan mengusap bagian baginya rahmat dan apa-apa yang dimintanya

yang sakit dengan tangannya dengan berharap kepada Allah akan diberinya lebih dari apa

berkahnya. (H.r. Bukhâri). 13 yang disukainya seperti meminta kesehatan. Rasullah Saw. bersabda lagi, “Doa bermanfaat

Sudah menjadi anggapan umum bahwa (untuk menghindari musibah) yang telah turun

ruqyah hanya untuk penyakit ruhani saja, maupun yang belum turun. Maka, wahai

seperti terkena sihir, ain dan sejenisnya. sekalian hamba Allah, berdoalah!”. (H.r. al-

Tidak bermanfaat untuk penyakit lain, Tirmidzi). 12 seperti penyakit jasmani. Anggapan ini tidak benar dan pemahaman ini keliru karena

Ruqyah Syar’iyah

ruqyah bermanfaat untuk terapi semua jenis Ruqyah syar’iyah adalah kumpulan ayat-ayat penyakit baik lahir maupun batin.

Alquran dan hadits serta doa-doa yang dibaca Adapun dalil-dalil dari Alquran dan al- seorang Muslim pada dirinya, anaknya,

Sunnah tentang manfaat ruqyah terhadap istrinya atau orang lain untuk mengobati

semua jenis penyakit yaitu: penyakit jasmani maupun rohani atau

1. Dalil dari Alquran

penyakit akibat santet, mantra-mantra atau Surat Fushilat [41]: 44 yang berbunyi: gangguan syetan, sihir atau penyakit yang

12 Muhammad bin Isa Abû Isa al-Tirmidzi al-Sulami, 13 Lihat al-Bukhâri, Shahîh al-Bukhâri, Juz 6, (Ttp.: Tnp., Sunan al-Tirmidzi, h. 552.

t.t.), h. 1916.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |875 (Q.s. Yûnus [10]: 57). 16

2. Dalil dari al-Sunnah

a. Ruqyah Jibril a.s. ketika mendatangi Nabi Saw.

Dan jikalau Kami jadikan Alquran itu

suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa

tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah

(patut Alquran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Kata-

kanlah: “Alquran itu adalah petunjuk dan

penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada

telinga mereka ada sumbatan, sedang Meriwayatkan kepada kami Basyar bin Alquran itu suatu kegelapan bagi mereka.

Hilal al-Basarî al-Sawâf, meriwayatkan Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil

kepada kami Abdul Waris bin Sa’id dari tempat yang jauh”. (Q.s. Fushilât

dari Abdul Aziz bin Suhaib dari Abi [41]: 44). 14

Nadrah dari Abî Sa’id, bahwasanya Surat al-Isrâ’ [17]: 82 yang berbunyi:

Jibril datang kepada Nabi Saw. lantas berkata, “Apakah engkau sakit ya Muhammad? Beliau menjawab, “Ya”, lalu Jibril berkata, “Dengan nama Allah saya meruqyahmu dari

Dan Kami turunkan dari Alquran suatu segala sesuatu yang menyakitimu, dari yang menjadi penawar dan rahmat bagi

kejahatan setiap jiwa dan ain hasad, orang-orang yang beriman dan Alquran

dengan nama Allah saya meruqyahmu itu tidaklah menambah kepada orang-

dan Allah lah yang menyembuhkanmu. orang yang zalim selain kerugian. (Q.s.

(H.r. al-Tirmidzi). 17 al-Isrâ’ [17]: 82). 15

b. Hadits Aisyah r.a. yang mengatakan Surat Yunus [10]: 57:

bahwasanya Rasullah Saw. mengusap dengan tangan kanannya pada bagian tubuh kami yang sakit dan membaca doa sebagaimana hadits di bawah ini.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang

kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta

ها ىلص- ِهَللا َلوُسَر َنَأ َةَشِئاَع ْنَع

rahmat bagi orang-orang yang beriman.

ُلوُقَـي اًضيِرَم َداَع اَذِإ َناَك -ملسو هيلع

14 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 16 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, Alquran dan Terjemahnya, h. 779. 15 Alquran dan Terjemahnya, h. 315.

Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 17 Muhammad bin Isa Abû Isa al-Tirmidzi al-Sulami, Alquran dan Terjemahnya, h. 437.

Sunan al-Tirmidzi, Juz 3, h. 3030.

876| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 Abdillah bin Ka’ab al-Sulamî, ia

mengabarkan bahwa Nai’ bin Jubair,

َا ًءاَفِش َكُؤاَفِش َاِإ َءاَفِش َا ِفاَشلا ia mengabarkan tentang ‘Usman bin .»اًمَقَس ُرِداَغُـي Abî al-’Âs datang kepada Rasullah

Saw. dengan mengeluhkan sakitnya Meriwayatkan kepada kami Syaiban

sehingga hampir membinasakannya, bin Furukh, meriwayatkan kepada kami

Rasullah Saw. bersabda, “usaplah Abu ‘Awânah dari Mansur dari Ibrahim

(tempat yang sakit) dengan tangan dari Masruq dari Aisyah bahwasanya

kananmu tujuh kali dan ucapkan, “aku Rasullah Saw. ketika kembali sakit,

berlindung dengan kemuliaan Allah beliau membaca, “hilangkan penyakit

dan kekuatan-Nya dari keburukan yang wahai Rabb manusia dan sembuhkan-

aku dapat”. Lalu Utsman berkata, “saya lah, sesungguhnya engkaulah yang me-

telah melakukannya dan Allah Swt. nyembuh kan, tidak ada kesembuhan

menghilangkan penyakit itu dari diriku, melainkan kesembuhan dari-Mu,

lantas saya menyuruh keluarga saya dan kesembuhan yang tidak meninggalkan

yang lainnya untuk melakukan hal penyakit. (H.r. Muslim). 18 yang sama”. (H.r. Abû Daud). 19

d. Riwayat dari Abdurrahman bin Al- al-Tsaqai r.a. yang mengadu kepada

c. Hadits dari Utsman bin Abû al-Ash

Aswad dari bapaknya yang menceritakan Rasullah Saw. tentang sakit perutnya

Rasullah Saw. membolehkan meruqyah sejak ia masuk Islam, lalu Rasullah

orang yang terkena racun berbisa Saw. menyuruhnya meletakkan

seperti sengatan kalajengking, ular tangannya kepada bagian yang sakit

dan lain sebagainya. sambil membaca doa.

ٍْرَـبُج َنْب َعِفاَن َنَأ ُهَرَـبْخَأ َىِمَلُسلا ٍبْعَك ِنْب ىلص- ِهَللا ُلوُسَر ىَهَـنَـف ِبَرْقَعْلا َنِم ىِقْرَـي

ىَتَأ ُهَنَأ ِصاَعْلا ِبَأ ِنْب َناَمْثُع ْنَع ُهَرَـبْخَأ ُهاَتَأَف - َلاَق - ىَقُرلا ِنَع -ملسو هيلع ها

ُناَمْثُع َلاَق -ملسو هيلع ها ىلص- َِبَنلا ىَقُرلا ِنَع َتْيَهَـن َكَنِإ ِهَللا َلوُسَر اَي َلاَقَـف ُلوُسَر َلاَقَـف َلاَق ِنُكِلْهُـي َداَك ْدَق ٌعَجَو ِبَو َعاَطَتْسا ِنَم« َلاَقَـف . ِبَرْقَعْلا َنِم ىِقْرَأ اَنَأَو ُهْحَسْما « -ملسو هيلع ها ىلص- ِهَللا .»ْلَعْفَـيْلَـف ُهاَخَأ َعَفْـنَـي ْنَأ ْمُكْنِم ِهَللا ِةَزِعِب ُذوُعَأ ْلُقَو ٍتاَرَم َعْبَس َكِنيِمَيِب

Meriwayatkan kepada kami Abû Bakar

ُتْلَعَفَـف َلاَق .» ُد ِجَأ اَم ِرَش ْنِم ِهِتَرْدُقَو bin Abî Syaibah dan Abû Sa’id al- ِب َناَك اَم َلَجَو َزَع ُهَللا َبَهْذَأَف َكِلَذ Asyju, keduanya berkata, meriwayatkan

kepada kami Waki’ dari al-A’masy dari

ْمُهَرْـيَغَو ىِلْهَأ ِهِب ُرُمآ ْلَزَأ ْمَلَـف Abi Sufyan dari Jabir r.a. berkata,

Meriwayatkan kepada kami Abdullah “saya memiliki paman yang diruqyah al-Qanabî dari Malik dari Yazid

karena sengatan kalajengking, akan bin Khusaifah bahwa Amru bin

tetapi Rasullah Saw. melarang kami melakukan ruqyah, Jabir berkata,

18 Abû al-Husein Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi al-Nisaburi, Shahîh Muslim, Juz 7, (Ttp.: Tnp., t.t.), h. 16.

19 Abû Daud Sulaiman, Sunan Abî Daud, Juz 4, h. 17.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |877 “lalu saya mendatangi Nabi dan dibutuhkan kekuatan orang yang meng-

berkata, “Ya Rasulullah sesungguhnya gunakannya yang kemungkinannya menyalahi engkau melarang untuk meruqyah, dan

cara penyembuhannya atau tertolaknya saya telah meruqyah seseorang dari

kekuatan orang yang diobati atau ada sesuatu sengatan kalajengking. Beliau bersabda,

yang menjadi penghalang kesembuhan. 21 “barangsiapa mampu memberikan

Dan dalam kitabnya “Zâdu al-Ma’âd”, manfaat untuk saudaranya, maka Ibn Qayyim mengatakan bahwa sesungguh-

kerjakanlah”. (H.r. Muslim). 20 nya pengobatan dengan ruqyah meliputi dua Dan hadis-hadis lain yang tidak bisa

hal, yaitu dari orang yang diruqyah dan disebutkan semuanya bahwasanya meruqyah

dari orang yang meruqyah. Adapun dari isik yang dianggap asing di zaman sekarang

orang yang sakit (yang diruqyah) terdiri ini, sudah menjadi ruqyah dan pengobatan

dari: kekuatan jiwa, keyakinan yang benar alternatif bagi penyakit seperti demam,

terhadap Allah Swt. serta keyakinan yang gigitan kalajengking, bisul, luka-luka, sakit

kuat bahwa Alquran itu adalah penyembuh kepala dan sebagainya.

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman Seiring dengan ajakan untuk meng-

dan doa perlindungan yang senantiasa gunakan ruqyah syar’iyah sebagai sarana

mengisi hati dan lisan. Karena sesungguhnya pengobatan dari seluruh penyakit, maka yang

ini (ruqyah) merupakan pengusir yang penting diketahui bahwa bukan berarti tidak

tidak akan sempurna kecuali dua hal yaitu, boleh mengambil sebab lain dalam rangka

menjadi senjata yang benar pada dirinya dan penyembuhan seperti berobat ke dokter,

menjadi alat bantu yang kuat. Sedangkan minum obat, atau ke klinik professional.

dari orang yang meruqyah dengan Alquran Semua hal tersebut dibolehkan oleh dan al-Sunnah meliputi dua hal sebagaimana syariat dengan dalil bahwa Rasullah Saw.

orang yang di ruqyahnya. memerintah hal itu. Diriwayatkan oleh Abû Khuzaimah bahwa

Neurofisiologi Alquran

aku bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana Neuroisiologi Alquran adalah sebuah terapi pendapatmu tentang ruqyah semantara dengan membaca dan mendengarkan ayat- kami juga minum obat dan menghindari

ayat Alquran sebagai media pengobatan. pantangannya, apakah ini berarti menolak

Pengaruh Alquran dapat dirasakan dengan takdir Allah?, Rasullah Saw. bersabda, “itu

jalan mendengarkan untaian kata-kata dalam adalah takdir Allah. (H.r. Ahmad dan al-

Alquran tanpa harus memahami maknanya Tirmidzi).

sekalipun. Pengaruh ini semakin kuat jika Ketika seseorang mampu meruqyah

di samping mendengarkan, si penderita juga diri nya, atau orang lain akan tetapi belum

bisa memahami makna ayat yang sedang ada tanda pengaruh atau ciri-ciri ke-

ia dengar.

sembuhan. Pada saat seperti itu muncul Mendengarkan lantunan ayat-ayat suci keraguan terhadap ruqyah. Dalam menyikapi

Alquran memiliki efek langsung dalam hal semacam ini, Ibn Qayyim menjawab

menurunkan perasaan gelisah (depresi), dan bahwa, “hendaklah seseorang yang melakukan

efek tidak langsung-atau barangkali bisa hal semacam ini harus cerdas melihatnya

juga langsung-dalam menguatkan sistem dimana ayat-ayat, zikir-zikir dan doa-doa

kekebalan tubuh, yaitu tentu saja hal ini yang dibaca dalam me ruqyah sebenarnya

memberikan andil yang cukup signiikan sangat bermanfaat dan penyembuh. Namun

dalam proses penyembuhan.

20 Abû al-Husein Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi 21 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, al-Jawab al-Kai, (Bayrût: al-Nisaburi, Shahîh Muslim, Juz 7, h. 19.

Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, t.t.), h. 4.

878| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 Jikalau diperhatikan secara seksama

menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan irman Allah surat al-A’râf [7]: 204 yang

barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya berbunyi:

tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.s. al-Zumar [39]: 23). 23

Hal ini karena ketika membaca ayat- ayat Alquran seorang muslim terlebih dahulu harus terbebas dari hadas besar dan

Dan apabila dibacakan Alquran, maka hadas kecil, dan dianjurkan untuk bersuci dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah

(berwudhu) terlebih dahulu. Semuanya ini dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (Q.s. al-A’raf [7]: 204). 22

pada hakikatnya sangat berpengaruh pada pola kejiwaan seseorang. Karena pada saat syaraf

Ayat di atas, menegaskan bahwa jika seseorang mengalami ketegangan, kemudian dibacakan ayat-ayat Alqurn, maka kewajiban

dianjurkan baginya untuk membaca Alquran, seorang muslim adalah mendengarkannya

maka ketika dihadapkan kepadanya ayat- dan memperhatikan dengan tenang. Terlepas

ayat Alquran untuk dibacanya, maka secara ia paham atau pun tidak terhadap maksud

seksama sarafnya bekerja untuk berikir ayat yang dibaca tersebut, yang jelas ke-

terhadap bacaan yang dibacanya baik dari wajibannya adalah mendengarkan dan segi maknanya mapun dari segi susunan mem perhatikan bacaan ayat tersebut. Jika

hurufnya yang tertata rapih. Sehingga sudah mendengarkan dan memperhatikan

menjadikannya harus berkonsentrasi terhadap apa yang dibaca pada akhir ayat dijanjikan

Alquran yang dibacanya. bahwa bagi mereka yang mendengarkan dan

memperhatikan akan mendapat rahmat dari

Pengobatan Perspektif al-Sunnah

Allah Swt. Rasullah Saw. adalah seorang utusan Allah Sebagaimana telah dibahas sebelumnya,

yang senantiasa dirahmati. Beliau sedemikian bahwa membaca Alquran di samping sebagai

cintanya kepada umatnya sehingga selalu ibadah, ia juga dapat melatih, menjaga dan

memikirkan kepentingan umat, dan me- memelihara kesehatan bagi jiwa seseorang.

menuhi malam harinya dengan doa dan Alquran juga dapat menurunkan ketegangan

pengharapan akan keselamatan umat. Salah syaraf relektif.

satu hal yang menjadi perhatian beliau adalah kesehatan. Karena jika umatnya selalu sehat, maka akan mudah baginya untuk menunaikan ibadah kepada Allah. sebaliknya jika umatnya banyak yang sakit maka tentunya akan memersulit mereka dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari.

Rasulullah memiliki pemahaman yang Allah telah menurunkan perkataan yang

sangat luar biasa terhadap kesehatan manusia. paling baik (yaitu) Alquran yang serupa (mutu

Anjuran-anjuran beliau mengenai kesehatan ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar

dan proses penjagaannya serta obat-obat karenanya kulit orang-orang yang takut kepada

yang beliau berikan sangat luar biasanya Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit

khasiatnya. Hal ini bisa dimaklumi karena dan hati mereka di waktu mengingat Allah.

semua yang beliau sarankan merupakan Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu. Dia

bimbingan dari Allah Swt. berirman:

22 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 23 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, Alquran dan Terjemahnya, h. 256.

Alquran dan Terjemahnya, h. 749.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |879 pada masa Rasullah Saw., akan tetapi pad

beberapa kasus menimbulkan kecacatan Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran)

pada pasien, oleh karena itu dilarang oleh menurut kemauan hawa nafsunya. Ucap an nya

Nabi Saw. kecuali dalam keadaan terpaksa. itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan

Dalam hal ini Nabi Saw. sendiri pernah (kepadanya). (Q.s. al-Najm [53]: 3-4).

menjalani al-kay 1 (satu) kali saja sepanjang Satu hal penting bagi mereka yang

hidupnya. Sementara kedokteran modern menginginkan kesembuhan dalam men-

belum menemukan rahasia dibalik al-kay ini. jalankan pengobatan anjuran Nabi Saw.

Pengobatan Nabi Saw. pada masalah ini adalah keharusan iman sepenuhnya atas

penggunaan obat harus memperhatikan 9 kekuasaan Allah Swt. sebagai satu-satunya

hal penting, meliputi:

penyembuh. Bagi mereka yang me yakininya,

1) Pengobatan harus dimulai dari perbaikan niscaya akan menemukan keajaiban-keajaiban

gizi.

pertolongan Allah Swt. Untuk meyakini

2) Jika tidak sembuh digunakan obat alami. metode pengobatan yang datang dari

3) Metode pengobatan lain dibolehkan Rasulullah dan para salafus shalih, kita harus

seuai anjuran tabib (baca: dokter). memilah-milah yang mana diantara riwayat

4) Tidak berobat dengan barang yang dan hadits itu yang benar-benar bisa dipercaya haram. Karena Allah Swt. tidak men- dan yang mana yang meragukan dengan

jadikan barang yang haram sebagai obat. rujukan utama Alquran, hadits dan tradisi

5) Pembekaman merupakan pengobatan salafus shalih. Kemudian kita hendaknya medis untuk kesehatan tubuh. mencoba dengan terus mengamati, dan bukan

6) Pada beberapa keadaan ruqyah bisa perkembangan manfaatnya bagi pasien.

hanya sekedar memberi obat tanpa mengikuti

digunakan sebagai pengobatan baik jasmani maupun rohani, kadang-kadang

Mengikuti petunjuk Nabi Saw. dalam berdiri sendiri dan sering kali campuran proses pengobatan dan pemeliharaan ke- dengan metode lain. sehatan yang didasarkan cinta kepada beliau

7) Tidak ada istilah obat bebas, semua obat akan mendatangkan berkah tersendiri. Berikut harus diberikan oleh yang ahli (tabib/ ini sebagian anjuran-anjuran beliau tentang dokter) yang mengetahui tata cara, dosis proses pengobatan, sebagaimana hadits yang obat, dan efek sampingnya diriwayatkan oleh al-Bukhari. Rasullah Saw.

bersabda, “Kesembuhan terdapat pada tiga

8) Keyakinan yang kuat bahwa tidak ada hal, besetan bekam, meminum madu, dan

yang bisa menyembuhkan orang sakit dengan tusukan panas (al-kay), dan saya

kecuali Allah Swt.

melarang umatku menggunakan tusukan

9) Penggunaan bahan beracun dan ber- besi panas”. (H.r. al-Bukhâri). Dari hadits

bahaya hanya boleh jika keadaan men- di atas dapat dipahami bahwa bekam

desak dan dalam pengawasan yang ketat adalah sistem pengobatan medis sebagai

oleh yang ahli (dokter/tabib) yang pengobatan dari luar yang sering dilakukan

mengetahui seluk beluk obat tersebut. Nabi Saw. untuk medapatkan kesembuhan

Obat adalah salah satu sarana pe- manakala beliau sakit, dan juga beliau

nyembuhan dari penyakit yang paling anjurkan untuk umatnya. Sementara madu

popular, sehingga sering sekali para pasien sendiri beliau jadikan sebagai nutrisi untuk

yang datang berobat ke dokter/tabib akan penyembuhan dari dalam tubuh sekaligus

merasa kecewa jika tidak diberikan obat. untuk menetralkan racun-racun yang ada di

Bahkan orang menganggap seorang dokter dalam tubuh. Penggunaan al-kay (besi panas)

itu hebat jika memberikan obat dalam sudah sangat populer di kalangan masyarakat

banyak jenis. Praktik semacam ini perlu

880| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 diubah agar kita tidak keliru dalam menilai

maksud pengobatan yang sesungguhnya. Obat harus diberikan oleh tenaga yang

mengerti benar manfaat dan mudharatnya. Oleh karena itu janganlah seseorang meng- klaim dirinya menguasai jenis obat maupun penyakit, dangan jangan pula menganggap dirinya bisa menyembuhkan penyakit ter- tentu, karena semua penyakit hanya di- sembuhkan oleh Allah Swt.

Rasullah Saw. bersabda, “ Allah tidak menjadikan barang yang haram sebagai obat”. (H.r. Muslim). Oleh karena itu, apabila kita mendapat tawaran obat dan pengobatan yang kadungannya dan tata caranya terdapat unsur- unsur yang haram hendaknya kita tanpa ragu-ragu menolaknya. Carilah yang halal karena setiap penyakit yang Allah turunkan pastilah Allah juga menurunkan obatnya dari yang halal. Allah sendiri yang menjamin kesembuhan setiap hamba-Nya yang sedang sakit jika berobat, seperti dalam irman- Nya, “ Dan Apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku” (Q.s. al-Syuarâ [26]: 80).

Analisis Penyembuhan Alquran dan Al- Sunnah

Dalam hidup ini, manusia pasti mengalami berbagai macam situasi yang menegaskan ketidakberdayaannya dan kebutuhannya kepada rabbnya. Di antaranya adalah berbagai penyakit, rasa sakit, dan penderitaan yang menimpanya, baik yang bersifat isik maupun psikis. Kendati penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor yang bersifat isik maupun metaisik (spiritual), namun bagaimanapun juga adanya penyakit- penyakit tersebut merupakan perkara yang telah ditakdirkan dan ditetapkan oleh Allah dengan suatu hikmah yang hanya diketahui oleh-Nya. Bisa saja penyakit-penyakit itu ditimpahkan sebagai ujian dan cobaan terhadap keyakinan dan sikap ridha seorang hamba, atau untuk menyelidiki sejauh mana kesabaran dan keteguhannya dalam memikul beban-beban yang tidak disukai. Terkadang pula, penyakit-penyakit itu ditimpahkan

sebagai pembersih dari dosa-dosa yang telah ia lakukan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

اجر نأ ديعس نب يي نع كلام نع نثدحو هيلع ها ىلص ها لوسر نامز ي توما هءاج ضرب لتبي مو تام هل ائينه لجر لاقف ملسو امو كيو ملسو هيلع ها ىلص ها لوسر لاقف هتائيس نم هب رفكي ضرب هاتبا ها نأ ول كيردي Meriwayatkan kepadaku dari Malik dari Yahya

bin Said, bahwa pada zaman Rasullah Saw. ada seorang laki-laki yang datang ajalnya, maka laki-laki itu berkata dengan sukacita ketika wafat dan belum lepas penyakit dari dirinya, maka Rasullah Saw. berkata, “Kasihan engkau dan engkau tidaklah tahu bahwa sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dengan penyakitnya untuk mengampuni dosa-

dosanya. (H.r. Mâlik). 24 Sikap sabar dan ridha menghadapi

penyakit tidaklah bertentangan dengan upaya penyembuhan dan pengobatan. Karena Rasullah Saw. juga pernah berobat. Beliau juga meresepkan beberapa macam obat kepada sahabat yang mengeluhkan sakit. Beliau Saw. juga me ruqyah sebagian istti dan sahabat-sahabat. Bahkan, beliau memerintahkan untuk berobat sebagaimana dalam hadits-hadits yang telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya.

Di antara sarana pengobatan yang paling agung dan paling bermanfaat adalah Alquran al-Karim. Telah ditegaskan dalam banyak nas-nas syar’i bahwa Alquran me- rupakan media penyembuhan yang ber- manfaat dan efektif untuk mengobati ber bagai penyakit ruhani dan jasmani. Tentu saja syaratnya harus yakin dan tidak tergesa-gesa. Sebagaimana telah terbukti nyata dalam realita kehidupan manusia semenjak zaman Nabi Saw. hingga hari ini, dimana banyak umat manusia yang dapat

24 Malik bin Anas bin Malik bin Amir al-Ashbahi al-Madani, Muwaththa’ Mâlik, Juz 1, (Mishr: Wazârah al-Auqâf al-Mishriyah,

t.t.), h. 552.

Syamsuri Ali: Pengobatan Alternatif |881 mengambil manfaat melalui pengobatan

yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut dengan Alquran ini. Dan juga terlah lebah itu ke luar minuman (madu) yang terbukti banyaknya orang yang sembuh dari

bermacam-macam warnanya, di dalamnya berbagai penyakit bagaimanapun ragamnya,

terdapat obat yang menyembuhkan bagi setelah sebelumnya diduga bahwa penyakit-

manusia. Sesungguhnya pada yang demikian penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan

itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

dan tidak ada obatnya. (Q.s. al-Nahl [16]: 69). 26

Ibn Qayyim dalam Zâd al-Ma’âd, me- ngatakan bahwa, “Sesungguhnya Alquran

Surat al-Isra’ [17]: 82, berbunyi: itu adalah penyembuhan yang sempurna

dari segala bentuk penyakit hati maupun penyakit jasmani, dari penyakit dunia dan akhirat, dan barang siapa yang belum men- dapatkan penyembuhan dari Alquran maka

Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang ia belum mendapatkan penyembuhan dari

menjadi penawar dan rahmat bagi orang- Allah, dan barang siapa yang belum merasa

orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim

berkecukupan dengan Alquran maka Allah

selain kerugian. (Q.s. al-Isra’ [17]: 82).

tidak akan mencukupinya”. 25

Dalam Alquran kata penyembuhan ( syafa Surat Fushilat [41]: 44, berbunyi: dan segala turunannya) berulang sebanyak 8

kali. Namun yang mengandung pengertian penyembuhan dan yang berkaitan dengannya disebutkan sebanyak 6 kali sebagaimana daftar di bawah ini:

No Kata Bentuk

Arti Kata

Frekuensi

Obat, Penyembuh, 1 Syifa’

Mashdar

Penawar

Dan jikalau Kami jadikan Alquran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,

2 Yasyfîn Fi’il Menyembuhkan Mudhâri’ 1

tentulah mereka mengatakan: “Mengapa

3 Yasyfî Fi’il Melegakan

1 tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah

Mudhari’

(patut Alquran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Katakanlah:

Kata syifâ’ ( ءافش) terdapat pada surat al- “Alquran itu adalah petunjuk dan penawar

Nahl [16]: 69, surat al-Isrâ’ [17]: 82, surat bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang Fushilât [41]: 44, dan surat Yunûs [10]: 57.

yang tidak beriman pada telinga mereka Surat al-Nahl [16]: 69, berbunyi:

ada sumbatan, sedang Alquran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”. (Q.s. Fushilat [41]: 44). 28

Surat Yunus [10]: 57, berbunyi:

Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)

26 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alquran,

buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu

Alqur’ân dan Terjemahnya, h. 412. 27 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alquran,

Alqur’ân dan Terjemahnya, h. 437. Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Zâd al-Ma’âd, Juz 4, (Bayrût:

28 Tim Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alquran, Muassasah al-Risalah, t.t.), h. 352.

Alqur’ân dan Terjemahnya, h. 779.

882| AL-‘ADALAH Vol. XII, No. 4, Desember 2015 tiga sifat dari madu. Sifat pertama, bahwa

madu itu adalah minuman. Karena madu itu di samping untuk makanannya sendiri juga diambil darinya untuk diminum manusia.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang Sifat kedua, ungkapan “ هناولأ فلتخ” bahwa madu kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

yang keluar dari lebah tersebut memiliki tiga penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang

warna, yaitu: merah, putih, dan kuning. Sifat berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat

ketiga, ungkapan “ سانلل ءافش هيف” merupakan bagi orang-orang yang beriman. (Q.s. Yunus

sebuah kebenaran jika disebutkan bahwa ia merupakan obat yang menyebuhkan bagi