RPP KELAS_VII Bahtera.rar

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP No. 5

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

  bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana itunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang

  2.1.5. Membantu teman yang kesulitan menyelesaikan tugas

  2.1.4. Menyelesaikan tugas tepat waktu

  2.1.3. Berani memngemukakan pendapat

  2.1.2. Berbicara dengan tutur kata yang halus

  2.1.1. Menyampaikan informasi yang benar

  2

  Satuan Pendidikan : SMP N… Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : 1. Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia Sub Tema : C. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa

  1.3.2. Bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran tentang kehidupan masyarakat masa praaksara

  1.3.1. Menyucapkan rasa syukur atas nenek moyang kita yang menjadi cikal bakal kehidupan manusia Indonesia dan pemberian alam yang kaya raya akan SDA

  1.3. Menghargai karuniaTuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungan

  1

  No Kompetensi dasar Indikator

  

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

  

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

  

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

  Praaksara Alokasi Waktu : 12 x 40 menit

2.1. Meniru perilaku jujur, disiplin

  konektivitas antar ruang dan waktu dalam ketergantung pada alam sekitarnya dalam lingkup regional serta

  3.1.2. Menyebutkan tempat-tempat yang perubahan dan keberlanjutan merupakan tempat tinggal dan hidupnya kehidupan manusia (ekonomi, sosial, manusia praaksara budaya, pendidikan dan politik

  3.1.3. Menjelaskan alasan manusia praaksara hidup secara berpindah-pindah

  4

4.1. Menyajikan hasil pengamatan

  4.1.1 Menyajikan hasil diskusi peserta didik mengenai, cara memenuhi kebutuhan hidup tentang hasil hasil kebudayan dan (berburu dan mengumpulkan makanan) , pikiran masyarakat indonesia pada peralatan-peralatan hidup manusia masa praaksara masa Hindu, praaksara Budha,dan masa Islam dalam

  4.1.2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok aspek geografis ,ekonomi,budaya mengenai cara memenuhi kebutuhan hidup dan politik yang masih hidup dalam (berburu dan mengumpulkan makanan) , masyarakat sekarang peralatan-peralatan hidup manusia praaksara

C. MATERI PEMBELAJARAN:

  1. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.

  1.1 Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara. : 4 x 40’

  a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

  b. Masa Bercocok Tanam c.

  Masa Perundagian

  1.2. Kehidupan Masyarakat Masa Hindu dan Buddha : 4 x 40’

  a. Bidang Keagamaan

  b. Bidang Politik

  c. Bidang Sosial

  d. Bidang Pendidikan

  e. Bidang Sastra dan Bahasa

  f. Bidang Arsitektur

  1.3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam : 4 x 40’

  a. Bidang Politiki

  b. Bidang Pendidikan

  c. Bidang Sastra dan Bahasa

  d. Bidang Arsiektur dan Kesenian

  ALOKA

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI

WAKTU

  Pendahuluan

  80 Pertemuan ke – 1 dan 2 (4 X 40 menit ) menit

  1. Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan 10 menit mengucapkan salam dan berdoa bersama

  2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

  3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

  4. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Nenek Moyangku seorang Pelaut”, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu di hubungkan dengan kehidupan nenek moyang manusia.

  Kegiatan Mengamati

  60 Inti Menit

  8 menit 5 menit

  

1. Membagi siswa menjadi 4 kelompok ( A, B, C, D ) masing-

masing beranggotakan 6 orang.

  2. Pelaksanaan Diskusi

  Penugasan menggunakan LKS untuk dikerjakan dalam kelompok masing masing, dengan pembagian : tentang cara

  Kelompok A mengerjakan LKS I

   mengumpulkan makanan dan berburumanusia masa praaksara 25 tentang kegiatan

  Kelompok B mengerjakan LKS II

   menit awal manusia praaksara dalam bercocok tanam. tentang perilaku

  Kelompok C mengerjakan LKS III

   interaksi manusia praaksara dalam menentukan tempat tinggalnya 20 tentang budaya

  Kelompok D mengerjakan LKS IV 

  ALOKA

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI

WAKTU

  manusia praaksara berkaitan dengan peralatan hidup menit Semua kelompok mencari hubungan fenomena

   antararuang dan waktu

  

3. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam untuk

  5 menit saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatat hasil diskusi )

  

4. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi, setiap kelompok yang

  maju presentasi kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya

  5. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan

  balik berdasarkan hasil presentasi

  6. Pengisian Quiz Penutup

  a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu

  10 dilakukan siswa bersama guru menit test secara lisan

  b. Melaksanakan

  c. Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk

  pertemuan berikutnya (PR) tentang: 1). Bentuk-bentuk dinamika interaksi sosial di lingkungan sekitar (dapat dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan, melalui internet, dan buku sumber yang dimiliki siswa). 2) Melakukan kajian/analisis hubungannya dengan permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, budaya melalui interview orang tuanya,

  3) Membuat rencana aksi untuk menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel kelompok) d. Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

  e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

  ALOKA

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI

WAKTU

  Pertemuan 3 – 4 ( 4 x 40 menit ) Pendahuluan 10 menit

  1. Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama

  2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

  3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

  4. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya : Apakah kalian suka film Mahabarata ? Dari mana asal film

   tsb ?

  Kegiatan

  60 Mengamati Inti menit

  Menampilkan gambar peninggalan Hindu Budha

  1. Membagi siswa menjadi 5 kelompok ( A, B, C, D, E ) masing- masing beranggotakan 6 orang.

  2. Pelaksanaan Diskusi Penugasan menggunakan LKS untuk dikerjakan dalam kelompok masing masing, dengan pembagian :

  Kelompok A mengerjakan LKS I tentang kehidupan

   keagamaan masyarakat pada masa Hindu-Budha tentang kekehidupan Kelompok B mengerjakan LKS II

   politik masyarakat pada masa Hindu-Budha tentang kekehidupan Kelompok C mengerjakan LKS III

   social masyarakat pada masa Hindu-Budha

ALOKA KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI WAKTU

  tentang tentang Kelompok D mengerjakan LKS IV

   kekehidupan pendidikan, sastra dan bahasa masyarakat pada masa Hindu-Budha tentang kekehidupan Kelompok E mengerjakan LKS V

   arsitektur masyarakat pada masa Hindu-Budha

  3. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatathasil diskusi )

  4. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi, setiap kelompok yang maju presentasi kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya

  5. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil presentasi

  6. Pengisian Quiz

  Penutup

a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu

  10 menit

  dilakukan siswa bersama guru

  b. Melaksanakan test secara lisan

  pengamatan untuk

  c. Menugaskan peserta didik melakukan

  pertemuan berikutnya (PR) tentang: 1). Bentuk-bentuk dinamika interaksi sosial di lingkungan sekitar (dapat dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan, melalui internet, dan buku sumber yang dimiliki siswa). 2) Melakukan kajian/analisis hubungannya dengan permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, budaya melalui interview orang tuanya,

  3) Membuat rencana aksi untuk menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel kelompok)

ALOKA KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI WAKTU

  d. Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

  e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

  Pertemuan 5 – 6 ( 4 x 40 menit ) Pendahuluan 10 menit

  1. Persiapan psikis dan fisik, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama

  2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran

  3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran

  4. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan memberi pertanyaan: Apa agama kalian ?

   Kegiatan

  60 Mengamati Inti Peserta didik mengamati video pada masa Islam menit

  Mempertanyakan

  Peserta didik diajak berpikir kritis dengan diadakan tanya- jawab antara guru dan peserta didik, tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa Islam

  Mengumpulkan Data

  Dari hasil pengamatan tentang tayangan video peristiwa kehidupan manusia pada masa Islam, peserta didik membaca buku teks / buku / referensi lain yang relevan dengan materi pembelajaran

  Mengasosiasikan Peserta didik berdiskusi tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Islam

  Mengomunikasikan

  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kehidupan masyarakat pada masa Islam

  ALOKA

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN SI

WAKTU

  Penutup 10 menit

a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu

  dilakukan siswa bersama guru

  b. Melaksanakan test secara lisan pengamatan untuk

c. Menugaskan peserta didik melakukan

  pertemuan berikutnya (PR) tentang:

  d.

  Menyimpulkan kesesuaian antarruang dan waktu

  e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing Mengetahui Jakarta, Juli 2014 Kepala SMP N ….. Guru Mata Pelajaran IPS

  Diktiana DH

  ………………………….. ………………………………… NIP. 196706152008012018

E. PENILAIAN

  1. Jenis/ teknik penilaian :Tes lisan, produk diskusi, proyek, hasil kinerja peserta didik

  2. Bentuk instrumen dan instrumen: proyek

  3. Pedoman penskoran: lihat lampiran

  1. PENILAIAN SIKAP

  1. 1. Pengamatan Guru Kelas : 7

  Tanggal : Pengamatan :

  Materi Pokok : Spiritual :

  N

  Aspek Pengamatan

  o

  Nama Memberi salam Mengungkapkan

  Berdoa Mengucapka

  JM Skor

  sebelum dan kekaguman secara sebelum n rasa

  L Akhi Nilai

  sesudah lisan maupun tulisan dan syukur atas

  Sko

  menyampaikan terhadap Tuhan YME

  r

  sesudah karunia

  r

  pendapat/presenta saat melihat pelajaran Tuhan si kebesaran Tuhan

  (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)

  1

  2

3 DAFTAR NILAI SIKAP (OBSERVASI)

  Mata Pelajaran : IPS Kelas/ Semester :7.1 Sikap yang dinilai : Santun Indikator : 1. Menghormati orang yang lebih tua.

  2. Tidak berkata-kata kotor, kasar, da tuan tidak menyakitkan.

  3. Tidak meludah di sembarang tempat.

  4. Tidak menyela pembicaraan orang lain pada waktu yang tidak tepat

  Penilaian :

  1. Skor 4 = selalu

  2. Skor 3 = sering 3. skor 2 = kadang-kadang 4. skor 1 = tidak pernah

  Menghormat i orang yg lbh tua

Tidak meludah sembaranga n Tidak menyela pembicaraan

  Jumlah Rerata

  1

  2

3 DAFTAR NILAI SIKAP (OBSERVASI)

  :

  Menerima perbedaan

  3. Sumber Belajar: Buku Siswa IPS, LKS, Internet

  2. Alat/bahan: Komputer/laptop, LCD, Power Point,

  1. Media: Peta Indonesia, gambar tentang kehidupan masa pra aksara, hindu, islam

  3 F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

  2

  1

  Jumlah Rerata

  Tdk memak sakan pndpt

  1. Dapat menerima kekurangan orang lain

  Menerima kekurangan

Memaafkan

kesalahan

  No Nama Aspek yang diamati Nilai

  Mata Pelajaran : IPS Kelas/ Semester :7.1 Sikap yang dinilai : Toleransi Indikato r

  1. Skor 4 = selalu

  5. Menerima perbedaan dengan orang lain dalam hal sikap Penilaian :

  4. Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan pada orang lain

  3. Dapat memaafkan orang lain

  2. Dapat membantu teman yang kesulitan

  2. Skor 3 = sering 3. skor 2 = kadang-kadang 4. skor 1 = tidak pernah

  KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRAAKSARA

  1. Gambar-gambar yang berkaitan dengan Materi homo Disamping sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME, manusia adalah makhluk sosial ( socialis) yang selalu hidup bersama dengan manusia yang lainnya. Sejak dilahirkan, manusia sangat bergantung pada orang lain.Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.

  Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga masyarakat, dan warga negara.

  Pada jaman purba, manusia purba memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap alam

semesta dibandingkan dengan manusia sekarang. Mengapa demikian? Peradaban manusia saat itu

belum tinggi sehingga dalam mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba

tergantung sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan kemajuan

peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia sekarang dengan akal budinya dapat

memanfaatkan alam secara lebih maksimal sesuai dengan kebutuhannya.Sejak keberadaan manusia

purba yang sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu, mereka telah menjalin kerjasama dengan

membentuk suatu kelompok komunitas yang saling berinteraksi di dalam aktifitas memanfaatkan

lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya Kebersamaan itu didasari suatu kenyataan bahwa mereka

tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, mereka sebagai makhluk social.

  Manusia adalah makhluk yang sejak dahulu telah hidup berkelompok, mereka kesulitan bahkan

tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada zaman praaksara, nenek moyang

kita sudah mulai hidup berkelompok. Mereka bekerja sama, saling membutuhkan, saling menyayang

terhadap sesama. Praktek manusia sebagai makhluk sosial mulai diterapkan, karena sadar bahwa

mereka tidak bisa berdiri sendiri, tanpa bantuan dan membantu orang lain. Mereka sebagai makhluk

sosial dan manusia yang berfikir. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan

manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

  Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan

dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat, karena pada hakekatnya manusia sebagai makhluk

sosial tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok. Kondisi demikian sudah diterapkan pada

zaman prasejarah.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan sangat banyak, antara lain seperti iklim,

ketersediaan air, kesuburan tanah, bentuk-bentuk muka bumi, dan lain sebagainya. Coba kamu

renungkan mengapa orang yang tinggal di lereng gunung selalu memakai pakaian yang tebal?

Jawabannya adalah akibat cuaca sehingga yangbersangkutan perlu melindungi tubuh dari sengatan

cuaca yang sangat dingin. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah padat dan panas, cenderung

memakai pakaian yang tipis. Contoh yang lain, lihatlah gunung berapi yang erupsi, banyak sekali

material yang berguna bagi lahan pertanian dikeluarkan melalui kawah, sehingga tanah menjadi lebih

subur.

  Manusia memerlukan alam untuk tinggal dan sekaligus untuk kemudahan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Untuk itu, terdapat kecenderungan manusia memilih tinggal dekat dengan

sumber-sumber air, jalan raya, dan daerah subur yang berlokasi dekat dengan gunungapi karena

gunungapi dapat memberikan kesuburan tanah. Hal ini dapat dibuktikan melalui fosil-fosil manusia

purba pada umumnya ditemukan di lembah sungai. Sementara itu, kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

Nusantara, terutama di Jawa pada umumnya dekat dengan gunung berapi. Ini menunjukkan bahwa

manusia dari jaman purba sampai sekarang ,sangat tergantung dari alam. Demikian pula alam

memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Kecenderungan manusia dalam memanfaatan alam bagi

kehidupan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan pola muka bumi.

  Antara manusia dengan alam lingkungan sekitar terjadi interdependensi, atau saling ketergantungan antar keduanya. Sebagai contoh; pada masa praaksara, dimana saat itu bumi dihuni oleh manusia purba, yang sangat tergantung pada alam jika dibandingkan dengan manusia sekarang. Hal ini disebabkan peradaban manusia saat itu belum tinggi sehingga dalam mempertahankam diri untuk kelangsungan hidup, manusia purba tergantung sepenuhnya kepada potensi alam sekitarnya. Dalam perkembangan jaman dan kemajuan peradaban, manusia tetap tergantung pada alam meski manusia dengan akal budinya dapat memanfaatkan alam secara maksimal sesuai dengan kebutuhannya.

  Manusia memerlukan alam untuk tinggal dan sekaligus untuk kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari situ terdapat kecenderungan manusia untuk memilih tempat tinggal seperti tinggal dekat dengan sumber-sumber air, jalan raya, dan daerah subur yang berlokasi dekat dengan gunungapi karena gunungapi dapat memberikan kesuburan tanah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa fosil-fosil manusia purba pada umumnya ditemukan di lembah, sungai.

  Kaitan antara faktor-faktor geografi fisik terhadap sebaran budaya manusia sangat erat sekali karena keduanya saling mempengaruhi. Budaya memberikan ciri-ciri atau their living karakter suatu tempat dan masyarakat budaya tertentu mentransformasikan space atau ruang kehidupan dengan membangun struktur di atasnya, creating lines of contact and communication, tilling the land, channeling the water (membangun komunikasi serta kontak antar sesama, bercocok tanam, membuat irigasi).

  Kaitan dimaksud tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan, dan keberadaan yang satu tanpa ada yang lain tidak (thinking animal) yang mampu memiliki makna. Manusia merupakan makhluk dengan akal budi mengadakan adaptasi, seleksi dan perubahan. Dengan teknologi, manusia berusaha agar tidak sepenuhnya tergantung pada kekuasaan alam, sehingga akhirnya manusia mampu menguasai alam. Namun banyak bukti menunjukkan bahwa alam tidak seluruhnya dapat dikuasai oleh manusia melalui teknologi. Fenomena bencana alam seperti ledakan gunung api, banjir, melebihi keampuhan teknologi manusia.

  Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia banyak mengambil sebanyak-banyaknya SDA yang ada. Hal ini tentunya membahayakan lingkungan yang ada. Oleh karenanya pemanfaatan SDA hendaknya di atur sedemikian rupa , jika tidak alam bakal rusak. Terdapat daerah

  

tertentu yang memiliki potensi untuk terkena bencana alam , seperti banjir, gempa, angin

topan dan lain-lain. Akibat bencana tersebut , penduduk daerah yang terlanda bencana

membutuhkan bantuan berupa makanan, kesehatan , tenaga untuk meringankan mereka dari

penderitaan. Sebagai makhluk sosial, maka sudah seharusnya penduduk dari daerah lain

yang tidak terkena musibah, dan mereka yang berkelebihan untuk memiliki kepedulian

membantu pada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Bantuan tersebut bisa berupa

: uang, makanan, pakaian, tenaga, dan obat obatan. sumber-sumber air, jalan raya, dan daerah subur yang berlokasi dekat dengan gunungapi karena

  

purba pada umumnya ditemukan di lembah sungai. Sementara itu, kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

Nusantara, terutama di Jawa pada umumnya dekat dengan gunung berapi. Ini menunjukkan bahwa

manusia dari jaman purba sampai sekarang ,sangat tergantung dari alam. Demikian pula alam

memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Kecenderungan manusia dalam memanfaatan alam bagi

kehidupan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan pola muka bumi.

  Dalam ekonomi, dua hal yang selalu bertentangan yaitu sumber daya ekonomi yang terbatas

berhadapan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.Ketidakseimbangan inilah yang

menyebabkan “Masalah pokok dalam ekonomi”.Masalah pokok ekonomi itu adalah “bagaimana cukup

keseimbangan antara kebutuhan dan alat-alat pemuas kebutuhan”. Sebagai makhluk social dalam

memecahkan permasalahan ekonomi perlu adanya kerja sama yang saling membantu antara kelompok

satu dengan kelompok lain.

  Permasalahan pokok ekonomi adalah kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan barang dan

jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kebutuhan manusia tidak terbatas, karena

kebutuhan senantiasa mengikuti kemajuan zaman, dan sifat manusia selalu merasa kurang, bahkan

manusia terkadang memiliki sifat serakah. Oleh karena perlu memiki sikap peduli terhadap

kepentingan umum dalam memenuhi kebutuhannya. Dan agar kebutuhan dapat lebih terbatas maka

manusia perlu meningkatkan rasa syukurnya atas karunia yang diberikan oleh Tuhan TME. Barang dan

jasa sangat terbatas, SDA yang merupakan bagian alat pemuas yang sangat penting , jika diambil

terus menerus akan habis. Untuk itu kita perlu peduli untuk melestarikannya.

  

2. Gambar beberapa bangunan candi, patung, dan relief yang bercorak Hindu dan Budha

yang ada di Indonesia

  

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya

dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik.Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat

dan laut.Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang

terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

  1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,

  2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,

  3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan 4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan

timbulnya percampuran budaya.India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada

Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

  1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya

Hindu di Indonesia.Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan.Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

  2. Hipotesis Ksatria Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria.Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat.Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India.Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia.Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

  3. Hipotesis Waisya

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah

berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara.Para pedagang banyak berhubungan dengan

para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

  4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan

sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya.Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran

  

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama

Hindu dan Buddha ke India.Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha.Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.

  

Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu

ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri.Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga

(Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang

dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha.Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno.Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi. Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.

  1. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan

dinamisme.Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India.Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.

  2. Pemerintahan Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India.Dalam sistem ini kelompok- kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

  3. Arsitektur Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi

Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi

bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

  4. Bahasa

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

5. Sastra

  

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya

sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata.Adanya kitab-kitab itu

memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul

di Indonesia adalah:

  1. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,

  2. Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan 3. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

  Agama Hindu Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:

  1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.

  2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.

  3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.

  4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit. Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu: 1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.

  2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan

Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

  1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.

  2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.

  3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak. Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara- upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:

  1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.

  2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.

  4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak. Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.

  Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

  Agama Buddha

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja

bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya.Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.

Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli.

Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

  

1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat

Buddha.

  2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.

  3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan. Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu: 1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.

  2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.

  3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau

Astavidha yaitu:

  1. Pandangan yang benar.

  2. Niat yang benar.

  3. Perkataan yang benar.

  4. Perbuatan yang benar.

  5. Penghidupan yang benar.

  6. Usaha yang benar.

  7. Perhatian yang benar.

  8. Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam

agama Buddha yaitu:

  2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu. Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu: 1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.

  2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.

  

3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.

  4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

  3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam

  Masuknya Islam berpengaruh besar pada masyarakat Indonesia. Kebudayaan Islam terus berkembang sampai sekarang. Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain pada bidang-bidang berikut.

  a. Bidang Politik

  Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.

  Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.

  b. Bidang Sosial

  Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh Islam yang berkembang pesat membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar di masyarakat.

  Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah ( syajaratun), majlis), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi. majelis (

  Kelas VII SMP/MTs

  Begitu pula dengan sistem penanggalan. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).

c. Bidang Pendidikan

  Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai. Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren. Kiai juga tinggal di kompleks pesantren.

  d. Bidang Sastra dan Bahasa

  Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca huruf Arab. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karyakarya sastra. Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam di antaranya sebagai berikut.

  Hikayat, cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.

  1. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat yang terkenal adalah Hikayat Amir Hamzah.

  2. Babad, kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.

  3. Suluk, kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan lainnya.

  Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.

  4. Syair, seperti

  e. Bidang Arsitektur dan Kesenian

  Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten. Ilmu Pengetahuan Sosial Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara yang diperindah. Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Media yang sering digunakan adalah nisan makam, dinding masjid, mihrab, kain tenunan, kayu, dan kertas sebagai pajangan. Setelah kamu mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, bersama teman-temanmu, identifikasi dan terapkan pengamatanmu tentang hasil-hasil dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, masa Hindu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

  Aspek Masa Aspek Kehidupan Geografis Ekonomi Sosial Budaya Politik

  Praaksara Hindu-Buddha Islam

  II SMP/MTs Rangkuman

  1. Perkembangan kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia atau masa Praaksara berlangsung melalui beberapa tahap.

  2. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.

  3. Manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus sampai dengan manusia Wajak, mengalami kehidupan yang sangat bergantung pada kondisi alam.

  4. Pada masa bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga.

  5. Manusia Praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid.

  6. Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam.

  7. Sebelum masuknya kebudayaan Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang cukup maju.

  8. Sebelum kebudayaan Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang.

  9. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta.

  10. Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.

3. Metode dalam diskusi

  Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang dengan kemampuan Heterogen Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat tugas yang lain  Setiap anggota saling membantu memahami bahan pelajaran

   Secara individu tiap 1 atau 2 minggu diberi kuis  Kuis di skor, dan tiap individu diberi skor perkembangan

   4. Tata Tertib dan Prosedur Berdiskusi

  TEMA: KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS MANUSIA INDONESIA SUB TEMA: KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA

  PRAAKSARA

  Tata Tertib Kelompok:

  

a. Mengumpulkan semua data, informasi tentang issue dan contoh-contoh interaksi manusia

masa praaksara dalam kehidupan sehari-hari melalui media massa, internet, maupun bahan ajar lainnya.

  b. Membuat catatan yang dapat digunakan untuk acuan pembuktian/referensi

  c. Memahami posisi setiap individu dalam kelompok d.

  Prosedur dan aturan Diskusi:

  a. Memahami permasalahan/isu yang didiskusikan

  b. Mendengarkan dengan seksama, serta memperhatikan ketika kelompok lain sedang berbicara

  c. Saling menghormati pendapat teman

  

d. Tidak menghina ataupun emosional dalam memberikan kritikan dan tanggapan kepada teman

  e. Menghindari dominasi dalam kelompok

  f. Gaya/cara berbicara simpati, menarik, sopan

  

g. Cara mengkritik ataupun melontarkan tanggapan: tidak mengkritik penampil/ siapa yang

berbicara tetapi mengkritisi pendapatnya h.

  Hal-hal yang harus lebih diperhatikan:

  a. Tiga gejala gugurnya argumen : 1) Terdapat pertentangan antara satu argumen dengan argumen yang lain 2) Pernyataan beralih dari argumen ke fitnahan 3)Terjadi pengalihan pokok pembicaraan ke topik yang tidak berhubungan

  b. Hal yang mendasar dalam berdiskusi; 1) Memahami metode berpikir 2) Tetapkan tolok ukur kebenaran 3) Fokus bukan mental perang/debat 4) Balikkan logika 5) Cari akar permasalahan

  Kegiatan arahan:

  Beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam diskusi untuk membangun proses saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan):

  a. Apa yang kamu ketahui tentang praaksara?

  b. Sebagai anak sekolah, haruskah kamu peduli dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di lingkungan sekitar, bukankah di lingkungan tersebut (kota/kabupaten) sudah ada yang mengurusi?

  c. Sebagai siswa, haruskah terpengaruh atau ikut-ikutan dengan kebiasaan dan budaya orang luar agar dapat disebut anak gaul? d. Bagaimana pendapatmu tentang hukum rimba?