ORANG TUA DAN PEMAIN GITAR
1.LAUT
N
O
1
KALIMAT PUISI
MUSIK LAIN
TABUHAN
KETERANGAN
-
SULING MAIN
-
2
-
BEDUG : DDDD
3
-
BEDUG : DDDD
4
LAUT karya : Kuntowijoyo
BEDUG : DDDD
T
T
T
-
T DD TD T.D
POLA 2
-
TT D TT DD
POLA 3
BEDUG : DDDD
-
BEDUG : DDDD
T
T
-
TT D TT DD
POLA 3
-
-
KOSONG
-
-
-
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Siapa menghuni pulau ini kalau
bukan pemberani? Rimba
menyembunyikan
harimau dan ular berbisa. Malam
membunuhmu, bila sekejap kau
pejam mata. Tidak. Di pagi hari
kautemukan bahwa engkau di sini.
SEGAR BUGAR.
Kita punya tangan dari batu sungai.
Karang laut menyulapmu jadi
pemenang. Dan engkau berjalan ke
sana. Menerjang ombak yang
memukul dadamu.
Engkau bunuh naga raksasa.
Jangan takut. Sang kerdil yang
berdiri di atas buih itu adalah
DEWA RUCI.
Engkau menatapnya: menatap
dirimu
Matanya adalah matamu.
Tubuhnya
adalah tubuhmu. SUKMANYA
ADALAH SUKMAMU.
Laut adalah ruh kita yang baru!
Tenggelamkan rahasia ke
rahimnya:
Bagai kristal kaca, nyaring
bunyinya.
Sebentar kemudian,
sebuah debur gelombang yang jauh
menghiburmu. SAKSIKANLAH.
-
-
T
Tidak ada batasnya bukan?
TABUHAN REBANA FULL
.
BEDUG : DDDD
-
-
-
2.ORANG TUA DAN PEMAIN GITAR
N
O
KALIMAT PUISI
1
-
2
-
3
Orang Tua dan Pemain Gitar
Karya W. S. Rendra
4
5
6
7
8
9
10
Memberi jiwa pada tali-tali gitar
kesepuluh jarinya berbulu
bagai udara dalam sumur bergetar
simpanan pekik nestapa rindu.
Mata seorang kakek direbutnya
tertenung di depan dan bulan
adalah tungku.
Bulan punya siapa,
jantung mereka atau waktu?
Pada gitar tertinggi dan terakhir
napas langit atas air
apalagi yang bisa tersisa
kecuali pertukaran mata mereka!?
- Lagu itu tentang putri naik kuda
dan hati jenaka bagai padang
belantara
bagaimana masuk di telinga
bapak?
- Tidak tergelar di telapak tangan
tak ada yang kugenggam, tak ada
yang kutahu. Bagiku: Lagu itu
telah membunuh waktu
dengan cara yang menyenangkan.
-
MUSIK
LAIN
GITAR
MAIN
MUSIK
MAIN
KETERANGA
N
MENGIRINGI
GITAR
T..TD
-
-
MUSIK
MAIN
DDDD.TT 4X -
TABUHAN
DDDD.TT 4X
-
D| T TD
KOSONGAN
DDD
D TT D T
D TT D TT
AKHIRAN
DDD
D TT D TT
D TT D TT
AKHIRAN
DDD
AKHIRAN
D| T TD
KOSONGAN
DDD
AKHIRAN
D TT D TT
D TT D TT
ROPEL
DDD
AKHIRAN
-
-
MUSIK
MAIN
ISI
-
-
ROPEL
-
-
JIMBE
MAIN
3.DONGENG SEBELUM TIDUR
N
O
KALIMAT PUISI
MUSIK LAIN
2
-
SULING & GITAR
ELEKTRIK MAIN
SULING SOLO
3
-
SULING SOLO
Dongeng Sebelum Tidur
Karya Goenawan Mohamad
“Cicak itu, cintaku, berbicara
tentang kita.
YAITU NONSENS
-
Itulah yang dikatakan baginda
kepada permaisurinya
PADA MALAM ITU
-
1
4
5
6
7
8
9
-
DD
DD
-
-
Nafsu di ranjang telah jadi teduh
dan senyap merayap antara sendi
DAN SPREI
D
D..D
-
“Mengapakah tak percaya?
Mimpi akan meyakinkan seperti
matahari pagi.”
KETERANGAN
CEPAT
CEPAT
-
-
Perempuan itu terisak, ketika
Anglingdarma menutupkan
kembali
KAIN KE DADANYA
10
TABUHAN
SELINGAN
DENGAN
BEDUG
SELINGAN
DENGAN
ORGEN
TT..T.T
-
dengan nafas yang dingin,
meskipun ia mengecup rambutnya
D.D.D.D.T
D
SELINGAN
DENGAN
BEDUG
Esok harinya permaisuri
membunuh diri DALAM API
BONANG MAIN
11
12
13
“Batik Madrim, Batik Madrim,
mengapa harus, patihku?
Mengapa harus seorang mencintai
kesetiaan lebih dari kehidupan
dan sebagainya dan sebagainya?”
-
-
-
GEMURUH
GEMURUH
PUKULAN LAMBAT
-
N
O
1
KALIMAT PUISI
MUSIK LAIN
TABUHAN
KETERANGAN
-
SULING MAIN
-
2
-
BEDUG : DDDD
3
-
BEDUG : DDDD
4
LAUT karya : Kuntowijoyo
BEDUG : DDDD
T
T
T
-
T DD TD T.D
POLA 2
-
TT D TT DD
POLA 3
BEDUG : DDDD
-
BEDUG : DDDD
T
T
-
TT D TT DD
POLA 3
-
-
KOSONG
-
-
-
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Siapa menghuni pulau ini kalau
bukan pemberani? Rimba
menyembunyikan
harimau dan ular berbisa. Malam
membunuhmu, bila sekejap kau
pejam mata. Tidak. Di pagi hari
kautemukan bahwa engkau di sini.
SEGAR BUGAR.
Kita punya tangan dari batu sungai.
Karang laut menyulapmu jadi
pemenang. Dan engkau berjalan ke
sana. Menerjang ombak yang
memukul dadamu.
Engkau bunuh naga raksasa.
Jangan takut. Sang kerdil yang
berdiri di atas buih itu adalah
DEWA RUCI.
Engkau menatapnya: menatap
dirimu
Matanya adalah matamu.
Tubuhnya
adalah tubuhmu. SUKMANYA
ADALAH SUKMAMU.
Laut adalah ruh kita yang baru!
Tenggelamkan rahasia ke
rahimnya:
Bagai kristal kaca, nyaring
bunyinya.
Sebentar kemudian,
sebuah debur gelombang yang jauh
menghiburmu. SAKSIKANLAH.
-
-
T
Tidak ada batasnya bukan?
TABUHAN REBANA FULL
.
BEDUG : DDDD
-
-
-
2.ORANG TUA DAN PEMAIN GITAR
N
O
KALIMAT PUISI
1
-
2
-
3
Orang Tua dan Pemain Gitar
Karya W. S. Rendra
4
5
6
7
8
9
10
Memberi jiwa pada tali-tali gitar
kesepuluh jarinya berbulu
bagai udara dalam sumur bergetar
simpanan pekik nestapa rindu.
Mata seorang kakek direbutnya
tertenung di depan dan bulan
adalah tungku.
Bulan punya siapa,
jantung mereka atau waktu?
Pada gitar tertinggi dan terakhir
napas langit atas air
apalagi yang bisa tersisa
kecuali pertukaran mata mereka!?
- Lagu itu tentang putri naik kuda
dan hati jenaka bagai padang
belantara
bagaimana masuk di telinga
bapak?
- Tidak tergelar di telapak tangan
tak ada yang kugenggam, tak ada
yang kutahu. Bagiku: Lagu itu
telah membunuh waktu
dengan cara yang menyenangkan.
-
MUSIK
LAIN
GITAR
MAIN
MUSIK
MAIN
KETERANGA
N
MENGIRINGI
GITAR
T..TD
-
-
MUSIK
MAIN
DDDD.TT 4X -
TABUHAN
DDDD.TT 4X
-
D| T TD
KOSONGAN
DDD
D TT D T
D TT D TT
AKHIRAN
DDD
D TT D TT
D TT D TT
AKHIRAN
DDD
AKHIRAN
D| T TD
KOSONGAN
DDD
AKHIRAN
D TT D TT
D TT D TT
ROPEL
DDD
AKHIRAN
-
-
MUSIK
MAIN
ISI
-
-
ROPEL
-
-
JIMBE
MAIN
3.DONGENG SEBELUM TIDUR
N
O
KALIMAT PUISI
MUSIK LAIN
2
-
SULING & GITAR
ELEKTRIK MAIN
SULING SOLO
3
-
SULING SOLO
Dongeng Sebelum Tidur
Karya Goenawan Mohamad
“Cicak itu, cintaku, berbicara
tentang kita.
YAITU NONSENS
-
Itulah yang dikatakan baginda
kepada permaisurinya
PADA MALAM ITU
-
1
4
5
6
7
8
9
-
DD
DD
-
-
Nafsu di ranjang telah jadi teduh
dan senyap merayap antara sendi
DAN SPREI
D
D..D
-
“Mengapakah tak percaya?
Mimpi akan meyakinkan seperti
matahari pagi.”
KETERANGAN
CEPAT
CEPAT
-
-
Perempuan itu terisak, ketika
Anglingdarma menutupkan
kembali
KAIN KE DADANYA
10
TABUHAN
SELINGAN
DENGAN
BEDUG
SELINGAN
DENGAN
ORGEN
TT..T.T
-
dengan nafas yang dingin,
meskipun ia mengecup rambutnya
D.D.D.D.T
D
SELINGAN
DENGAN
BEDUG
Esok harinya permaisuri
membunuh diri DALAM API
BONANG MAIN
11
12
13
“Batik Madrim, Batik Madrim,
mengapa harus, patihku?
Mengapa harus seorang mencintai
kesetiaan lebih dari kehidupan
dan sebagainya dan sebagainya?”
-
-
-
GEMURUH
GEMURUH
PUKULAN LAMBAT
-