PERAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENEGAKAN

JUDUL KARYA TULIS
PERAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENEGAKAN KEMBALI
KOPERASI INDONESIA SEBAGAI SOKO GURU PEREKONOMIAN
INDONESIA DAN GERAKAN EKONOMI RAKYAT DALAM
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

TEMA
PEMUDA SEBAGAI AGEN PENGERAK KOPERASI DI INDONESIA

Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Nasioanal PEKAN KU

Oleh :
Muhamad Firmansyah

5551120623

Dhimas Priambodo

5551120884

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG
2014

i

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul

: Peran Koperasi Mahasiswa dalam
Menegakan Kembali Koperasi Indonesia
sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia
dan Gerakan Ekonomi Rakyat Dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015
2. Tema
: Pemuda Sebagai Agen Pengerak Koperasi di
Indonesia
3. Ketua Tim
:
a. Nama Lengkap

: Muhamad Firmansyah
b. NIM
: 5551120623
c. Jurusan / Fakultas
:Manajemen / Ekonomi
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
e. Alamat Rumah
: Tridaya Indah 2 Blok C14 No 12 Jalan
Kembang Raya Kabupaten Bekasi Provinsi
Jawa Barat
f. No. Telepon / HP
: 089690045769
4. Dosen Pembimbing
:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Vera Maria, SE., MM.
b. NIP
: 197305102008122001
c. Alamat Rumah
: Jalan Prof. Halwany Michrob Blok Madrasah

No. 6 Ciceri Jaya, Serang
d. No. Telepon / HP
: 087774461401
Serang, 1 November 2014
Dosen Pembimbing

Ketua Tim

Vera Maria, SE., MM.
NIP. 197305102008122001

Muhamad Firmansyah
NIM. 5551120623

Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan

Pembina Koperasi Kesejahteraan
Mahasiswa Untirta


Drs. Hidayatullah Haila, MM.
NIP. 195303151926031003

ii

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul

: Peran Koperasi Mahasiswa dalam
Menegakan Kembali Koperasi Indonesia
sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia
dan Gerakan Ekonomi Rakyat Dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015
2. Tema
: Pemuda sebagai Agen Pengerak Koperasi di
Indonesia
3. Anggota Tim
:
a. Nama Lengkap

: Dhimas Priambodo
b. NIM
: 5551120884
c. Jurusan / Fakultas
: Manajemen / Ekonomi
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
e. Alamat Rumah
: Lingkungan Prisen 001/003 Desa Kiara
Kecamatan Walantaka Serang Banten
f. No. Telepon / HP
: 08974398007
4. Dosen Pembimbing
:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Vera Maria, SE., MM.
b. NIP
: 197305102008122001
c. Alamat Rumah
: Jalan Prof. Halwany Michrob Blok Madrasah
No. 6 Ciceri Jaya, Serang

d. No. Telepon / HP
: 087774461401
Serang, 1 November 2014
Dosen Pembimbing

Anggota Tim

Vera Maria, SE., MM.
NIP. 197305102008122001

Dhimas Priambodo
NIM. 555110884

Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan

Pembina Koperasi Kesejahteraan
Mahasiswa Untirta

Drs. Hidayatullah Haila, MM.

NIP. 195303151926031003

iii

PERAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENEGAKAN KEMBALI
KOPERASI INDONESIA SEBAGAI SOKO GURU PEREKONOMIAN
INDONESIA DAN GERAKAN EKONOMI RAKYAT DALAM
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
Muhamad Firmansyah dan Dhimas Priambodo
Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
muhamadfirmansyah99@gmail.com ; dr.kentung@gmail.com
Abstrak
Menerut Deputi Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan Kemenko
Perekonomian menjelaskan, jumlah koperasi yang ada saat ini mencapai angka
200 ribu unit, dengan jumlah anggota hingga 35 juta orang. Dari jumlah tersebut,
kontribusi Koperasi baru mencapai 2% Produk Domestik Bruto, sedangkan 78%
disumbangkan oleh swasta ataupun asing dan 20% sisnya disumbangkan oleh
BUMN. Padahal jelas bahwa Koperasi merupakan soko guru perekonomian
Indonesia dan merupakan gerakan ekonomi rakyat sesuai dengan UUD 1945.
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi (LePPeK) menyatakan, hasil

studi yang dilakukannya pada 2012 menyimpulkan bahwa 71 persen koperasi di
Indonesia berstatus tidak aktif, yang mana tahun 2015, Indonesia akan
menghadapi pasar bebas ASEAN. Hal ini ditandai dengan pencapaian Komunitas
ASEAN yang semakin kuat dengan ditandatanganinya ”Cebu Declaration on the
Estabilishment of an ASEAN Community by 2015” oleh para pemumpin ASEAN
pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu Filiphina, 13 Januari 2007. Dengan
ditandatanganinya deklarasi ini, para pemimpin ASEAN menyepakati percepatan
pembentukan Komunitas ASEAN/ASEAN Community dari tahun 2020 menjadi
2015.Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa ASEAN Economic Community
adalah merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam ASEAN Community
2015, yang ingin membentuk integrasi ekonomi di kawasan ASEAN Tenggara.
Maka dari itu Koperasi Mahasiswa yang merupakan tempat membentuk kaderkader Koperasi yang sejati. Dengan kekhasan generasi muda sebagai sosok yang
dinamis, kreatif, inovatif, dan idealis, maka Koperasi mahasiswa dalam
pembangunan Koperasi sebagi soko guru perekonomian Indonesia dan gerakan
ekonomi rakyat menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Kata Kunci : Koperasi Mahasiswa, Soko Guru Perekonomian, Gerakan Ekonomi
Rakyat, ASEAN Economic Community 2015

iv


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh puji syukur penulis
ucapkan kepada Allah swt dan tidak lupa salawat serta salam semoga selalu
terucap kepada nabi kita Muhammad saw. Alhamdulillah karya tulis ilmiah yang
dibuat untuk keikutsertaan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional PEKAN KU
yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa Universitas Andalas dengan judul
“Peran Koperasi Mahasiswa dalam Menegakan Koperasi Sebagai Soko Guru
Perekonomian Indonesia dan Gerakan Ekonomi Rakyat Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” penulis dapat menyusun secara maksimal
walaupun dengan kendala waktu yang terbatas. Namun itu semua tidak menjadi
kendala yang berarti sebab semangat untuk berkoperasi menjadi kekuatan bagi
penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
Tidak lupa penulis ingin berterima kasih kepada penerbit jurnal-jurnal
ilmiah yang sangat membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dan juga
pembina serta rekan-rekan dari Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa (Kokesma Untirta). Penulis berharap semoga tulisan ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pengerak koperasi. Penulis
juga menyadari dalam penulisan karya tulis ilmiah ini pasti ada kekurangan
maupun kesalahan oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis terima dengan
senang hati demi kemajuan penulis kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan

terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Serang, 1 November 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................................... ii
Abstrak................................................................................................................... iv
Kata Pengantar....................................................................................................... v
Daftar Isi................................................................................................................ vi
Daftar Tabel.......................................................................................................... vii
Daftar Grafik........................................................................................................ viii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat............................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................... 5

2.1 Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dan Gerakan
Ekonomi Rakyat.................................................................................... 5
2.1.1 Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia.............. 6
2.1.2 Koperasi sebagai Gerakan Ekonomi Rakyat............................... 7
2.2 Peran Aktif Koperasi Mahasiswa dalam Pembangunan Koperasi
Sebagai Gerakan Ekonomi Kerakyatan................................................ 9
2.3 Peluang dan Tantangan serta Langkah Stratregis Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015................................................... 11
2.3.1 ASEAN Economic Community 2015....................................... 11
2.3.2 Peluang AEC 2015.................................................................... 14
2.3.3 Tantangan AEC 2015................................................................ 16
2.3.4 Langkah-langkah Strategis dalam Menghadapi AEC 2015...... 21
BAB III PENUTUP............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 25

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 GCI 2013-2014........................................................................................ 16

vii

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Indonesian Logistics Perfomance Index................................................. 18

viii

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 mendefinisikan Koperasi sebagai
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi tidak hanya berada di Indonesia, namun
koperasi berada dan tumbuh juga di negara-negara lain, termasuk dinegara-negara maju.
Menurut Kadin-Indonesia (2010) kebaradaan koperasi di negara-negara maju, seperti di Eropa
dan Amerika Serikat, dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang notabene
bukanlah koperasi, jauh berbeda dengan kondisi Koperasi di Indonesia. Menerut Deputi
Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian menjelaskan, jumlah
koperasi yang ada saat ini mencapai angka 200 ribu unit, dengan jumlah anggota hingga 35
juta orang. Dari jumlah tersebut, kontribusi Koperasi baru mencapai 2% Produk Domestik
Bruto, sedangkan 78% disumbangkan oleh swasta ataupun asing dan 20% sisnya
disumbangkan oleh BUMN. Padahal menurut pasal 33 UUD 1945, koperasi ditetapkan
sebagai badan usaha yang sesuai dalam tata ekonomi kita berlandaskan demokrasi ekonomi.
Oleh karena itu seyogyanya koperasi perlu dipahami secara lebih luas yaitu sebagai suatu
kelembagaan yang mengatur tata ekonomi kita berlandaskan jiwa dan semangat kebersamaan
dan kekeluargaan. Jiwa dan semangat kebersamaan serta kekeluargaan itulah yang perlu
ditempatkan sebagai titik sentral dalam memahami pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya
secara lebih luas dan mendasar. Dan di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992,
koperasi juga katakan “sebagai gerakan ekonomi rakyat”. Ketua Umum Dewan Koperasi
Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan, saat era Orde Baru sampai 1998, jumlah
koperasi di Indonesia masih sekitar 115 ribu unit. "Kini, data kami menunjukkan jumlah
koperasi sudah mencapai 206 ribu unit," katanya di Jakarta (www.republika.co.id). Namun,
perkembangan koperasi di Indonesia masih sangat kurang dimana kuantitas yang semakin
tahun semakin meningkat tidak diiringi oleh perkembangan kualitas yang dimiliki oleh
koperasi-koperasi di Indonesia, bahkan untuk bersaing dalam negeri sendiri, apalagi

2
menghadapi ekonomi global, padahal tahun 2015 akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi
ASEAN

(MEA)

atau

ASEAN

Economic

Community.

Lembaga

Pengkajian

dan

Pengembangan Koperasi (LePPeK) menyatakan, hasil studi yang dilakukannya pada 2012
menyimpulkan bahwa 71 persen koperasi di Indonesia berstatus tidak aktif. Ketua LePPek
Suroto mengatakan, dari sekitar 200 ribu unit koperasi, 71 persen di antaranya tinggal papan
nama dan 22 persen sisanya dalam kondisi mati suri alias hidup segan mati tak mau."Jadi,
total hanya tujuh persen yang dalam kondisi sehat dan mandiri," katanya.Suroto mencatat,
jumlah koperasi Indonesia, menurut BPS, pada 2013 sebanyak 200.808 primer koperasi
dengan jumlah anggotanya sebanyak 35 juta orang. Dari data diatas ditemukan gap dalam
pembangunan koperasi di Indonesia. Hal yang paling mendasar adalah pendidikan tentang
perkoperasian, banyak koperasi di Indonesia berdiri tetapi pengurusnya tidak mengerti hakikat
dari koperasi itu sendiri, disinilah dibutuhkan kaum muda dan intelektual yang dimana
memiliki peran strategis dalam membangun kembali koperasi sebagai gerarakan ekonomi
rakyat dan pembangunan koperasi pada tatanan era ekonomi global.
Mahasiswa merupakan golongan dari kaum muda dan terdidik dan sebab itu
mahasiswa mempunyai peran strategis dalam menegakan koperasi Indonesia sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang diharapkan koperasi Indonesia nantinya dapat bersaing di
tatanan ekonomi global. Mahasiswa sebagai kaum intelektual memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan berbangsa. Yang pertama Sebagai Agent Of Change, mahasiswa
sebagai agen perubahan dituntut bersifat kritis dan diperlukan implementasi yang nyata.
Peranan Mahasiswa yang kedua adalah sebagai Social Control, Mahasiswa sebagai penengah
antara Pemerintah dan masyarakat, disinilah peranan mahasiswa sebagai pengontrol.Peran
Mahasiswa yang ketiga adalah Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia –
manusia tangguh yang memilik kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi – generasi sebelumnya. Dari ketiga peran itulah mahasiwa diharapkan
dapat membangun koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dan membagun koperasi
Indonesia pada tatanan era ekonomi global khususnya pada Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015 yang akan diberlakukan per 31 Desember 2015.
Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya Visi ASEAN 2020
di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-citakan ASEAN sebagai Komunitas negara-negara
Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil, sejahtera, saling perduli, diikat bersama dalam

3
kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Komunitas ASEAN terdiri dari tiga pilar yang
termasuk di dalamnya kerjasama di bidang ekonomi, yaitu: Komonitas Keamanan ASEAN (
ASEAN Security Comunity/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community/AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Sosio-Cultural
Community/ASCC).Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya
”Cebu Declaration on the Estabilishment of an ASEAN Community by 2015” oleh para
pemumpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu Filiphina, 13 Januari 2007. Dengan
ditandatanganinya

deklarasi

ini,

para

pemimpin

ASEAN

menyepakati

percepatan

pembentukan Komunitas ASEAN/ASEAN Community dari tahun 2020 menjadi 2015.Seperti
yang telah disebutkan di atas, bahwa AEC adalah merupakan salah satu dari tiga pilar utama
dalam ASEAN Community2015, yang ingin membentuk integrasi ekonomi di kawasan
ASEAN Tenggara. AEC memiliki lima plar utama, yakni:
1.Aliran bebas barang (free flow of goods),
2.Aliran bebas jasa (free flow of sevice),
3.Aliran bebas investasi (free flof of investment),
4.Aliran bebas tenaga kerja terampil (free flow of skilled labour),dan
5.Alian bebas modal (free flow of cap)
Secara umum AEC memiliki 12 sektor prioritas, yakni: produk-produk berbasis
pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, poduk berbasis karet, tekstil dan pakaian, produk
berbasis kayu, perjalanan udara, e-ASEAN, kesehatan, pariwisata, dan logistik. Inilah sectorsektor yang paling diminati, anggota ASEAN, dan menjadi ajang mereka untuk bersaing satu
sama lain. Oleh karena itu dalam hal ini mahasiswa yang notabene kalangan muda dan
intelektual memiliki peran sebagai garda terdepan dalam menegakan koperasi sebagai soko
guru perekonomian Indonesia menuju tatanan ekonomi global.
Berangkat dari fenomena tersebut, hal ini menarik keinginan penulis untuk melakukan
penulisan dengan judul “PERAN KOPERASI MAHASISWA DALAM MENEGAKAN
KOPERASI

SEBAGAI

GERAKAN

EKONOMI

EKONOMI ASEAN 2015”

SOKO

GURU

RAKYAT

PEREKONOMIAN

DALAM

INDONESIA

MENGHADAPI

DAN

MASYARAKAT

4

1.2Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain ;
1. Membagun kembali Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan gerakan
ekonomi rakyat.
2. Koperasi mahasiswa dapat berperan aktif dalam pembangunan Koperasi sebagai soko
guru perekonomian Indonesia dan gerakan ekonomi rakyat menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015.
3. Mahasiswa dapat membaca peluang dan tantangan serta langkah strategis Koperasi
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

5

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dan Gerakan
Ekonomi Rakyat.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992, dimana koperasi merupakan salah satu pilar ekonomi negara indonesia selain BUMN
dan BUMS. Oleh karena itu hendaknya koperasi dapat bersaing dengan BUMN dan BUMS
dan tidak hanya itu koperasi Indonesia juga harus mampu bersaing di tatanan Masyarakat
Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community dan mahasiswa yang merupakan
pemuda dan kaum intelektual mampu berperan aktif dalam perkembangan Koperasi di
Indonesia.
Ditinjau dari segi definisinya, koperasi seringkali dianggap sebagai organisasi swadaya
rakyat kecil (petani, pengrajin, pedagang, pekerja dan sebagainya) yang otonom, terorganisasi
secara demokratis dan partisipatif. Itu menyebabkan koperasi secara otomatis dianggap
mampu menangani berbagai fungsi, seperti menunjang para anggota dalam meningkatkan
pendapatan mereka, menjamin dan memperbaiki basis eksistensinya, menawarkan kepada
mereka berbagai kemudahan dibidang pendidikan dan latihan, dan mampu memberikan
sumbangan positif terhadap proses pembangunan ekonomi sosial dan mewujudkan berbagai
tujuan pembangunan pemerintah. Hal hal inilah yang menjadi alasan utama berbagai bantuan
dan dukungan pemerintah yang intensif terhadap koperasi selama ini. Kita masih ingat bahwa
selama beberapa dasawarsa, sejak Orde lama hingga Orde Baru, terdapat berbagai harapan
positif terhadap dampak yang berlipat ganda daripembangunan koperasi sebagai organisasi
yang berusaha lebih efisien. Namun, sebagaimana dituntut oleh banyak pihak, maka koperasi
harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai organisasi swadaya rakyat dan merupakan
implementasi dari bangun ekonomi kerakyatan.
Kini, pada saat memasuki era pasar global, maka bantuan, fasilitas dan dukungan
pemerintah yang intensif dan berlebihan terhadap koperasi tersebut tampaknya harus
dikurangi, walaupun dalam hal hal tertentu masih diperlukan. Koperasi harus mampu
membangun dirinya sendiri dan diberi kemampuan untuk membangun sistem perkoperasian

6
yang diperlukannya, sehingga mampu mandiri dan siap bersaing. Dukungan pemerintah
terhadap gerakan koperasi harus lebih terfokus pada upaya pemberdayaan koperasi.
Penciptaan iklim usaha yang kondusif dan pembinaan oleh pemerintah terhadap koperasi
harus lebih konsepsional, sistematis dan berkelanjutan, agar mereka mampu membangun
demokrasi ekonomi, serta menjadi mandiri dan siap bersaing. Selain itu, koperasi dituntut
untuk lebih kredibel, lebih efisien dan lebih transparan dimata anggota dan publik.

2.1.1 Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia.
Koperasi dapat diartikan sebagai perkumpulan orang atau badan usaha
yang memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai kesejahteraan ekonomi yang
berlandaskan asas kekeluargaan. Koperasi disebut sebagai soko guru
perekonomiandi Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu menjadi
penopang perekonomian. (Sri Edi Swasono dalam Hendar Kusnadi 2005: 19)
menjelaskan alasan koperasi menjadi tulang punggung perekonomian
Indonesia yaitu:
1) Koperasi merupakan wadah menampung pesan politik bangsa terjajah
yang miskin ekonominya dan didominasi oleh sistem ekonomi penjajah.
Koperasi menyadarkan kepentingan bersama, menolongdiri sendiri
secara bersama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan
produktif. Koperasi adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung
tetapi juga mempertahankan serta memperkuat idealitas dan budaya
bangsa

Indonesia.

Kepribadian

bangsa

bergotong

royong dan

kekolektivan akan tumbuh subur di dalam koperasi.
2) Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina golongan ekonomi
kecil (pribumi). Kelompok ekonomi kecil adalah masalah makro
bukanmasalah partial di dalam kehidupan ekonomi Indonesia, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
3) Koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial. Koperasi dapat
hidup baik dalam bangunan usaha swasta seperti PT, CV, Firma, dan
lain-lain maupun bangun usaha Negara (perusahaan Negara), serta
didalam instansi-instansi pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan.

7
4) Koperasi adalah wahana yang tepat untuk merealisasikan ekonomi
Pancasila terutama karena terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas
kekeluargaan.

Dalam

keseluruhan

koperasi

adalah

pusat

kemakmuranrakyat.
Melihat penjelasan di atas koperasi dapat dan mampu bersaing baik di
Indonesia maupun tatanan global sehingga terciptanya tatanan masyarakat
sejahtera.

2.1.2 Koperasi sebagai Gerakan Ekonomi Rakyat.
Kelahiran koperasi yang awalnya didasari oleh ketidak adilan ekonomi
akibat sistim ekonomi yang kapitalistik dan kepetingan individu dalam
menumpuk kekayaan yang sebesar – besarnya. Bicara sistem ekonomi tak lepas
dari perdebatan sistim ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Di Indonesia di
kenal istilah sistim Ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi pasar dengan
pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali” yang mengadopsi
kedua sistim ekonomi sebelumnya,sebuah sistim ekonomi yang ibarat bandul
jam yang bergerak seimbang kekiri dan kekanan (Dawam Raharjo,2004). Ada
beberapa pengertian dasar dan tujuan koperasi, baik yang di keluarkan oleh
International Cooperative Alliance (ICA) maupun pendapat para ahli koperasi
lainnya. Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Sedangkan tujuan koperasi menurut UU ini adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

8
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Ekonomi rakyat seperti ini dapat dikategorikan sebagai
bisnis tetapi sesunguhnya merupakan “way of life”, kegiatan hidup sehari-hari
yang sama sekali bukan kegiatan bisnis yang mengejar untung.
Pengalaman membuktikan bahwa kehidupan rakyat kecil (ekonomi
rakyat) makin berat karena penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus
bekerja pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Produksi pangan rakyat merosot dan timbul kelaparan di berbagai tempat di
Jawa. Dengan demikian kalau konsep Ekonomi kerakyatan ini benar-benar
bangkit maka secara otomatis mata pencaharian sebagian besar rakyat (rakyat
banyak) memiliki daya tahan tinggi terhadap ancaman. Dari penjelasan diatas
bisa ditarik kesimpulan bahwa Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
dan dengan ini sebuah gerakan ekonomi rakyat merupakan gerakan Koperasi,
dan gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan
perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama
Koperasi. (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian). Oleh karena itu cita-cita atau tujuan koperasi menurut UndangUndang Nomor 25 Tahun 1992 adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

9

2.2 Peran Aktif Kerakyatan Koperasi Mahasiswa dalam Pembangunan
Koperasi sebagai Gerakan Ekonomi.
Koperasi Mahasiswa sebagai Koperasinya mahasiswa, yang masa pendidikannya di
perguruan tinggi juga disiapkan sebagai insan pembangun masa depan, mestinya juga melalui
pengkajian keterkaitan antara Koperasi dengan program idustrialisasi yang dilaksanakan
sebagai bagian pembangunan. (Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, 2007: 203).
Musyawarah Nasional (Munas) Koperasi mahasiswa Indonesia I dalam Pandji Anoraga
dan Ninik Widiyanti, (2007: 203) merumuskan model Koperasi Mahasiswa dalam gerakan
Koperasi Nasional sebagai berikut:
1. Koperasi mahasiswa adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial yang merupakan
wadah transformasi nilai-nilai Koperasi dalam usaha mensejahterakan anggota dan
kehidupan berbangsa.
2. Koperasi mahasiswa merupakan lembaga pengkaderan yang fungsional, ideal, kreatif,
dan konstruktif.
3. Koperasi mahasiswa merupakan lembaga yang memperjuangkan nilai-nilai ekonomi
dan merupakan katalisator dalam iklim kondusif.
4. Koperasi Mahasiswa merupakan suatu lembaga ekonomi yang berwatak sosial
bertujuan meningkatkan perekonomian bangsa dan kesejahteraan anggota.
Perumusan model Koperasi mahasiswa diatas, berlandaskan sejarah gerakan Koperasi
dan berpegang pada tren masa yang akan datang. Landasan konstitusional rumusan tersebut
adalah Undang-Undang Dasar 1945. Perkoperasian, dan GBHN. Lebih penting lagi adalah
rumusan ini dijiwai oleh tekad untuk mewujudkan demokrasi ekonomi. Hereg Muljianto
dalam Panji Anoraga dan Ninik Widiyati, 2007: 205 mengemukakan bahwa “lewat gerakan
ini, diharapkan jiwa kekoperasian dan akan dapat membantu memecahkan masalah bangsa
secara mendasar.
Koperasi Mahasiswa yang tumbuh sejak lebih dari 20 tahun yang lalu pada awalnya
dimaksudkan untuk memberi wadah bagi mahasiswa untuk belajar berkoperasi secara riil,
tidak hanya membaca dan mempelajari Koperasi dalam bahan kuliah saja. Koperasi
mahasiswa merupakan tempat membentuk kader-kader Koperasi yang sejati. Dengan
kekhasan generasi muda sebagai sosok yang dinamis, kreatif, inovatif, dan idealis, maka

10
Koperasi mahasiswa dalam pengembangan ekonomi rakyat khususnya perkoperasian dapat
berperan sebagai:
1. Wadah transformasi nilai-nilai Koperasi dalam usaha mensejahterakan anggota dan
kehidupan bangsa.
2. Lembaga pengkaderan yang profesional, ideal, kreatif, dan konstruktif.
3. Lembaga yang memperjuangkan nilai-nilai ekonomi dan merupakan katalisator dalam
iklim kondusif.
4. Lembaga ekonomi yang berwatak sosial bertujuan meningkatkan perekonomian bangsa
dan kesejahteraan anggota.1
Dari penjelasan di atas koperasi mahasiswa yang diisi oleh kader-kader muda intelektual
dapat mebangun koperasi Indonesia sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan gerakan
ekonomi rakyat menuju tatanan ekonomi global khususnya ASEAN Economic Community
2015.
Koperasi mahasiswa sebagai organisasi yang berbasis pendidikan / pengkaderan dengan
demikian diharapkan koperasi mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
pembangunan perekonomian bangsa terutama pada era ekonomi global. Beberapa hal yang
bisa dilakukan oleh koperasi mahasiswa untuk menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi
rakyat menuju era ekonomi global.
1. Koperasi mahasiswa dijadikan wadah untuk pedidikan dan kaderisasi kader-kader
kopma serta tempat penelitian dan pengkajian perkoperasian yang hasilnya akan
diimplementasikan kepada masyarakat.
2. Koperasi mahasiswa menjadi wadah bagi masyarakat dalam menciptakan gerakan
ekonomi rakyat dan gerakan koperasi yang masif dan terstruktur.
3. Koperasi mahasiswa menjadi wadah bagi pemerintah untuk membantu proses
pembangunan koperasi indonesia menuju ekonomi global melalui pedidikan koperasi
dan wawasan ekonomi global degan cara pengabdian kepada masyarakat agar
membuka wawasan di masyarakat.

1

Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, 2007: 204

11
4. Kemampuan intelektual dan komunikasi anggota koperasi mahasiswa yang diisi oleh
kaum terdidik dijadikan wadah penghubung antara pemerintah dengan masyarakat,
masyarakat dengan pemerintah maupun pemerintah dan masyarakat dengan
masyarakat internasional.

2.3 Peluang dan Tantangan serta Langkah Stratregis Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Untuk mengetahui peluang dan tantangan sertah langkah strategis apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, maka kita harus
mengetahui dulu apa itu ASEAN Economic Community 2015 yang dimana ASEAN
Economic Community 2015 merupakan salah satu tiga pilar dari penandatanganan
kesepahaman para pemimpin negara-negara ASEAN.

2.3.1 ASEAN Economic Community 2015.
Penandatanganan Piagam ASEAN beserta cetak birunya AEC adalah
merupakan babak baru dalam kerjasama ASEAN di bidang ekonomi
diusianya yang kempat puluh tahun. Seperti yang telah disebutkan di atas,
bahwa AEC adalah merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam ASEAN
Community 2015, yang ingin membentuk integrasi ekonomi di kawasan
ASEAN Tenggara. AEC memiliki lima plar utama, yakni: 1. Aliran bebas
barang (free flow of goods), 2. Aliran bebas jasa (free flow of sevice), 3.
Aliran bebas investasi (free flof of investment), 4.Alran bebas tenaga kerja
terampil (free flow of skilled labour), dan 5. Alian bebas modal ( free flow of
capital)

12
Gambar 1 ASEAN Economic Community dalam Piagam ASEAN2

PIAGAM ASEAN

ASEAN Economic Community (AEC) 2015
Agenda Strategis

Cetak biru

Pasar tunggal dan
basis produksi

Kawasan Ekonomi
yang berdaya saing

Pertumbuhan
ekonomi yang
merata

Melalui aliran bebas
di :
1. Barang
2. Jasa
3. Investasi
4. TK Terampil
5. Modal

1. Kebijakan
Ekonomi yang
berdaya saing
2. Perlindungan
konsumenintelectual
proverty rights
3. Pengembanga n
infrastruktur
4. Perpajakan
5. E-Commerce

1. Pengembangan
UKM
2. inisiatif integrasi

1. Pendekatan
koeheren hubungan
ekonomi eksternal.
2. Partisipasi di global
supply network

Kerangka institusi
nasional

Political will dan
implementasi

1. 12 sektor prioritas
2. Pengembangan
sector
makanan,
pertanian
dan
kehutanan
Penelitian

Pengembangan
SDM

Integerasi ke
perekonomian global

Secara umum AEC memiliki 12 sektor prioritas, yakni: produk-produk
berbasis pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, poduk berbasis karet,
tekstil dan pakaian, produk berbasis kayu, perjalanan udara, e-ASEAN,
kesehatan, pariwisata, dan logistik. Inilah sector-sektor yang paling diminati,
anggota ASEAN, dan menjadi ajang mereka untuk bersaing satu sama lain.
Gagasannya adalah jika sektor-sektor ini diliberalisasikan secara penuh,
2

Syamsul Arifin. Dkk, opcit, hal 5

13
sektor-sektor ini akan berintegrasi (menyatu) anggota ASEAN akan
mengembangkan keunggulan sektor-sektor ini dengan menarik investasi dan
perdagangan di dalam ASEAN (contohnya dengan saling melakukan
outsourching) serta membantu mengembangkan produk-poduk buatan
ASEAN. Selain itu dilakukan pengembangan terhadap sektor prioritas
pangan, pertanian dan kehutanan.
Gambar 2 skema cetak biru aliran bebas barang AEC 20153
Cetak biru aliran
bebas barang AEC
2015

Penghapusan
hambatan tarif

Penghapusan
hambatan non-tarif

Fasilitas perdagangan

CEPT

Asesmen terhadap
kesesuaian dengan
standart internasional

Komitmen terhadap
penyesuaian
kebijakan

Peningkatan
transparansi

Kerjasama
kepabeanan

Integrasi sector
prioritas

3

Syamsul Arifin. Dkk, opcit, hal 73

14

Di dalam aliran bebas barang (free flow of goods) sesuai dengan skema
AEC 2015 memiliki tiga sector pioritas, yakni hambatan tarif, hambatan nontarif dan fasilitas perdagangan. Ketiga sekor prioritas in adalah merupakan
instrumen

untuk

meliberalisasikan

perdagangan

dengan

berusaha

menghilangkan hambatan-hambatan di dalam perdagangan internasional.
Dalam pengurangan tarif dalam AEC, skema CEPT akan terus dievaluasi dan
dikembangkan menjadi perjanjian yang kompeherensif dalam rangka
mewujudkan aliran bebas barang 2015, ASEAN melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghapuskan bea masuk bagi semua barang yang tergolong dalam
sensitive list dan hightly sensitive list pada 2010 untuk ASEAN6, dan 2015
untuk CLMV (dengan fleksibilitas hingga 2018 untuk sensitive product),
2. Menghapuskan bea masuk dari barang yang tergolong 12 sekor prioitas
pada 2007 untuk ASEAN6 dan 2012 untuk CLMV,
3. Memindahkan barang yang ada di SL ke IL dan mengurangi tarifnya
menjadi 0-5% pada 1 Januari 2007 (Laos dan Myanmar) dan 1 Januari
2018 (Kamboja).
Untuk dapat memainkan peranan dalam AEC, diperlukan persiapan yang
matang dengan memperhatikan peluang yang dimiliki dan tantangan yang
dihadapi serta langkah strategi yang harus disiapkan.

2.3.2 Peluang AEC 2015
Pembentukan AEC akan memberikan peluang bagi negara-negara anggota
ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik sebagai tujuan bagi investor
dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan, serta memperbaiki
fasilitas perdagangan dan bisnis. Di samping itu, pembentukan AEC juga akan
memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra-ASEAN serta
meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan
dan standardisasi domestik. Beberapa potensi Indonesia untuk merebut persaingan
AEC 2015, antara lain:

15

1. Indonesia merupakan pasar potensial yang memiliki luas wilayah dan
jumlah penduduk yang terbesar di kawasan (40% dari total penduduk
ASEAN). Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara
ekonomi yang produktif dan dinamis yang dapat memimpin pasar
ASEAN di masa depan dengan kesempatan penguasaan pasar dan
investasi.
2. Indonesia merupakan negara tujuan investor ASEAN. Proporsi
investasi negara ASEAN di Indonesia mencapai 43% atau hampir
tiga kali lebih tinggi dari rata-rata proporsi investasi negara-negara
ASEAN di ASEAN yang hanya sebesar 15%.
3. Indonesia berpeluang menjadi negara pengekspor, dimana nilai
ekspor Indonesia ke intra-ASEAN hanya 18-19% sedangkan ke luar
ASEAN berkisar 80-82% dari total ekspornya, Hal ini berarti
peluang untuk meningkatkan ekspor ke intra-ASEAN masih harus
ditingkatkan agar laju peningkatan ekspor ke intra-ASEAN
berimbang dengan laju peningkatan impor dari intra-ASEAN.
4. Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran
arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di
kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non-tarif sudah tidak ada
lagi. Kondisi pasar yang sudah bebas di kawasan dengan sendirinya
akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha lainnya untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara
efisien sehingga mampu bersaing dengan produk-produk dari negara
lain. Di sisi lain, para konsumen juga mempunyai alternatif pilihan
yang beragam yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan, dari yang paling murah sampai yang paling mahal.
Indonesia sebagai salah satu negara besar yang juga memiliki tingkat
integrasi tinggi di sektor elektronik dan keunggulan komparatif pada
sektor berbasis sumber daya alam, berpeluang besar untuk
mengembangkan industri di sektor-sektor tersebut di dalam negeri.
5. Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar akan
memperoleh keunggulan tersendiri, yang disebut dengan bonus

16

demografi. Perbandingan jumlah penduduk produktif Indonesia
dengan negara-negara ASEAN lain adalah 38:100, yang artinya
bahwa setiap 100 penduduk ASEAN, 38 adalah warga negara
Indonesia. Bonus ini diperkirakan masih bisa dinikmati setidaknya
sampai dengan 2035, yang diharapkan dengan jumlah penduduk yang
produktif akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan pendapatan per kapita penduduk Indonesia.

2.3.3 Tantangan AEC 2015
Untuk dapat menangkap keuntungan dari AEC 2015 tantangan yang
dihadapi Indonesia adalah meningkatkan daya saing. Faktor-faktor untuk
meningkatkan daya saing, yang masih menjadi tantangan bagi Indonesia, yakni:
1. Infrastruktur
Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2013/2014 yang dibuat
oleh World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia berada pada
peringkat ke-38. Sementara itu kualitas infrastruktur

Indonesia

menempati peringkat ke-82 dari 148 negara atau berada pada peringkat
ke-5 diantara negara-negara inti ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa
infrastruktur Indonesia masih jauh tertinggal.
Tabel 1. GCI 2013-2014

17

Beberapa infrastruktur yang harus disiapkan Indonesia menjelang
AEC 2015, antara lain: darat, berupa jejaring jalan ASEAN dan jalur rel
kereta Kunming-Singapura; laut, berupa jejaring perhubungan laut; udara,
berupa jalur pengiriman udara; teknologi informasi, berupa jaringan
komunikasi; dan energi, berupa keamanan energi.
Beberapa infrastruktur yang telah dibangun, meliputi: penataan
pelabuhan Tanjung Priok; pembangunan bandara internasional Lombok
Praya dengan rute internasional Malaysia, Singapura, Australia, dan
Hongkong (menyusul); Sabuk Selatan Nusantara yang menghubungkan 16
pulau dari Sabang sampai Merauke (5.330 km jalan dan 1.600 km jalur
laut) dan Sabuk Tengah Nusantara sepanjang 3.800 km yang
menghubungkan 12 provinsi dari Sumatra Selatan hingga Papua Barat.
Beberapa infrastruktur yang belum dibangun atau masih dalam
tahap penyelesaian, yakni: Indonesia mengajukan perpanjangan jalur
kereta Kunming-Singapura hingga ke Surabaya; rencana pembangunan
Jembatan Selat Sunda (diproyeksikan rampung 2025); dan Sabuk Utara
Nusantara diproyeksikan rampung pada 2015.
Pembangunan infrastruktur yang rendah di Indonesia, dipengaruhi
oleh beberapa faktor penghambat, yakni:
1.

Anggaran infrastruktur yang rendah, hanya 2,5% dari PDB, dimana
jumlah ini tidak dapat mengakomodir biaya pembebasan lahan dan biaya
feasibility study serta AMDAL yang kerap muncul dalam pembangunan
infrastruktur.

2.

Konflik kepentingan, seperti politik, bisnis, atau pesanan pihak-pihak
tertentu dalam pembangunan infrastruktur.

3.

Koordinasi yang sulit, jika merujuk area pembangunan infrastruktur
terkait dengan hutan lindung atau pertanian dimana koordinasi antara
lintas kementerian dan lintas otoritas sulit dilakukan.

18

2. Biaya Logistik
Dampak dari rendahnya infrastruktur berpengaruh pada semakin
mahalnya biaya logistik di Indonesia. Perdagangan menjadi kurang
efisien mengingat biaya logistik yang mahal dibandingkan negara
anggota ASEAN lainnya, yang dibebankan sebesar 14,08%, jika
dibandingkan dengan biaya logistik yang wajar sebesar 7%. Berdasarkan
Logistic Performance Index (LPI, 2012), Indonesia menempati peringkat
ke-59 dari 155 negara, di bawah peringkat Thailand, Filipina, dan
Vietnam.
Grafik 1. Indonesian Logistics Perfomance Index

Dengan pengurangan biaya logistik, maka permasalahan dalam bidang
perdagangan diharapkan dapat teratasi sehingga menaikkan daya saing
Indonesia.
3. Sumber Daya Manusia
Bonus demografi yang dimiliki Indonesia, tidak akan memberikan
keuntungan apa pun tanpa adanya perbaikan kualitas SDM. Data dari
ASEAN Productivity Organization (APO) menunjukkan dari 1000 tenaga
kerja Indonesia hanya ada sekitar 4,3% yang terampil, sedangkan Filipina
8,3%, Malaysia 32,6%, dan Singapura 34,7%. Berdasarkan struktur
pasar, tenaga kerja didominasi oleh pekerja lulusan SD (80%) sementara
lulusan Perguruan Tinggi hanya 7%, dimana saat ini sebagian dunia kerja
mensyaratkan lulusan Perguruan Tinggi. Hal ini sangat berbanding
terbalik dengan Malaysia yang sebagian besar penduduknya lulusan S1.

19

Kesempatan memperoleh pendidikan secara merata di seluruh
Indonesia sulit dilakukan sehingga kesadaran untuk menempuh
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sangat rendah. Kondisi ini
mengakibatkan tenaga kerja Indonesia hanya dilirik sebagai buruh atau
tenaga kerja kasar di pasar tenaga kerja internasional.
4. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
Dari delapan aturan kunci (golden rules) peringkat kompetitif
dunia yang dikeluarkan oleh International Institute for Management
Development (IMD), salah satunya adalah dukungan terhadap UMKM.
Pada masa krisis moneter, UMKM mampu bertahan dan terus
berkembang, hal tersebut dapat memberikan peluang peningkatan daya
saing. Namun demikian, UMKM masih berada pada area kurang
diperhatikan

oleh

pemerintah

untuk

pemerintah.

Ketiadaan

menstandarkan

pendampingan

produk

lokal

dari
dan

menginternasionalkan UMKM, membuat UMKM sulit bersaing dan
kalah pada pasar lokal. Kerap kali terjadi ungkapan bagi UMKM
“Unggul di Produk, Kalah di Promosi”. Keanekaragaman yang dimiliki
UMKM Indonesia berpeluang untuk membentuk pasar ASEAN, salah
satu contohnya adalah kerajinan tangan, furniture, makanan daerah, dan
industri lainnya.
5. Pertanian
Salah satu jantung perekonomian Indonesia adalah pertanian.
Peningkatan keunggulan komparatif di sektor prioritas integrasi, antara
lain adalah pembangunan pertanian perlu terus dilakukan, mengingat
bahwa luas daratan yang dimiliki Indonesia lebih besar dan tingkat
konsumsi yang tinggi terhadap hasil pertanian.
Tindakan pemerintah untuk menopang komitmen Indonesia dalam
mewujudkan AEC 2015 melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2014 tentang Daftar Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha
Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, dipandang
hanya akan memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu, bukan
petani Indonesia. Perpres tersebut mengatur mengenai:

20

1. Investasi asing diperbolehkan hingga 49% untuk usaha budidaya
tanaman pangan seluas lebih dari 25 hektar.
2. Investasi asing diperbolehkan hingga 95% untuk usaha perkebunan
dalam hal perbenihan bagi usaha seluas lebih dari 25 hektar.
3. Investasi asing diperbolehkan hingga 30% untuk usaha perbenihan
dan budidaya hortikultura.
Melihat bahwa sektor pertanian masih tertinggal dan dibebani
volume impor komoditas pangan dan hortikultura; kegagalan panen akibat
kemarau dan gangguan hama; serta petani Indonesia rata-rata berusia 5560 tahun dan tidak memiliki pengetahuan dan pendidikan yang memadai
akan menyulitkan memasuki pasar bebas ASEAN.
Indonesia dengan populasi luas kawasan dan ekonomi terbesar di
ASEAN, dapat menggerakkan pemerintah untuk lebih tanggap terhadap
kepentingan nasional, khususnya pertanian.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah:
1. Menghitung kesiapan dan daya dukung nasional dalam menghadapi
pasar bebas ASEAN. Untuk itu Perpres No.39/2014 perlu dievaluasi
mengingat sangat merugikan petani Indonesia.
2. Mendongkrak

kapasitas

produksi,

kualitas

pengetahuan

dan

permodalan agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
3. Menyiapkan perlindungan bagi petani dengan penetapan tarif
maksimal untuk produk impor.
4. Menyediakan subsidi dan pengadaan kredit lunak bagi petani guna
meningkatkan kemampuan mereka memasok kebutuhan pertanain
seperti benih dan pupuk.

21

2.3.4 Langkah-langkah Strategis dalam Menghadapi AEC 2015.
Indonesia akan dapat ikut berperan dalam AEC jika dapat meningkatkan
daya saing dan mengejar ketertinggalan dari negara anggota ASEAN lainnya.
Untuk itu, diperlukan suatu langkah-langkah strategis, di antaranya:
1. Penyesuaian, persiapan dan perbaikan regulasi baik secara kolektif
maupun individual (reformasi regulasi organisasi Koperasi);
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Koperasi baik dalam
birokrasi maupun dunia usaha ataupun profesional;
3. Penguatan posisi Koperasi serta usaha skala menegah, kecil, dan usaha
pada umumnya;
4. Penguatan kemitraan Koperasi sesuai dengan prinsip Koperasi
5. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya
tinggi, yang juga merupakan tujuan utama pemerintah dalam program
reformasi komprehensif di berbagai

bidang seperti perpajakan,

kepabeanan, dan birokrasi;
6. Pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditi
unggulan;
7. Peningkatan partisipasi masyarakat di dalam Koperasi serta institusi
pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint;
8. Reformasi kelembagaan dan kepemerintahan terutama Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Pada hakikatnya AEC Blueprint
juga merupakan program reformasi bersama yang dapat dijadikan
referensi bagi reformasi di Negara Anggota ASEAN termasuk Indonesia;
9. Penyediaan kelembagaan dan permodalan yang mudah diakses oleh
masyarakat sebagai pelaku Koperasi dan usaha dari berbagai skala;
Perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan
infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, jalan tol, pelabuhan,
revitalisasi, dan restrukturisasi Koperasi di Indonesia.

22

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi mahasiswa merupakan tempat membentuk kader-kader Koperasi
yang sejati. Dengan kekhasan generasi muda sebagai sosok yang dinamis,
kreatif, inovatif, dan idealis, maka Koperasi mahasiswa dalam pengembangan
ekonomi rakyat khususnya perkoperasian dapat berperan sebagai, wadah
transformasi nilai-nilai Koperasi dalam usaha mensejahterakan anggota dan
kehidupan bangsa, lembaga pengkaderan yang profesional, ideal, kreatif, dan
konstruktif. lembaga yang memperjuangkan nilai-nilai ekonomi dan
merupakan katalisator dalam iklim kondusif. lembaga ekonomi yang
berwatak sosial

bertujuan meningkatkan perekonomian bangsa

dan

kesejahteraan anggota.
Koperasi mahasiswa sebagai organisasi yang berbasis pendidikan /
pengkaderan dengan demikian diharapkan koperasi mahasiswa dapat
memberikan kontribusi yang positif

bagi pembangunan perekonomian

bangsa terutama menegakan koperasi sebagai soko guru perekonomian
bangsa dan menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang dapat
dapat bersaing di tatanan ekonomi global terutama ASEAN Economic
community yang akan diberlakukan per 31 Deseber 2015. ASEAN Economic
Community akan memberikan peluang bagi Koperasi Indonesia untuk mampu
bersaing di tatanan ekonomi global khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Namun, banyak juga tantangan yang akan dihadapkan kepada koperasi di
Indonesia oleh karena itu mahasiswa sebagai kaum muda intelektual dapat
mengurangi problematika yang akan dihadapi koperasi Indonesia pada
persainagn ekonomi global.

23

3.2 Saran
Untuk dapat bersaing di ASEAN Economic Community 2015 Pemerintah
harus melibatkan mahasiswa dalam hal ini yaitu Koperasi mahasiswa dalam
pembagunan koperasi di Indonesia. Karena mahasiswa merupakan generasi
muda penerus bangsa dan mahasiswa merupakan kaum intelektual yang
pikiran dan ide-idenya sangat dibutuhkan demi penegakan koperasi sebagai
soko guru perekonomian Indonesia dan gerakan ekonomi rakyat yang
berdaulat menuju ekonomi global.
3.3. Keterbatasan Penulisan
Keterbatasan dalam penulisan ini bahwa ASEAN Economic Community
2015 belum diberlakukan, sehingga penulis menganalisis melauli blue print
Komunitas ASEAN dan dari jurnal-jurnal yang membahasan ASEAN
Economic Community dan mempelajari perjanjian-perjanjian yang telah
diberlakukan Negara-negara ASEAN sebelumnya.

24

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Muhamad. 2014. Peran Koperasi Mahasiswa dalam Menegakan
Kembali Koperasi Indonesia sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia
Menghadapi ASEAN Economic Community 2015. Karya Tulis Ilmiah,
disajikan pada Jambore Pemuda Koperasi Provinsi Banten. Serang :
Dewan Koperasi Wilayah Banten.
Hanzian, Beby. 2011. Analisis Perkembangan Koperasi dan Peranannya
Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan Penyerapan Tenaga Kerja
di Indonesia, Periode 2000 - 2010. Tugas Metodologi penelitian.
Purwokerto: Magister Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana, Universitas
Jenderal Soedirman.
Nirbito, J.G. 2003. Arah Baru Kebijakan Pembangunan Koperasi di Indonesia
dan Strateginya Lewat Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional:
Universitas NegeriMalang.
https://www.academia.edu/4631795/Peran_dan_Fungsi_Mahasiswa
http://artikata.com/arti-364247-gerakan.html
http://www.beritasatu.com/ekonomi/167512-kontribusi-koperasi-terhadap-pdbbelum-signifikan.html
http://www.damandiri.or.id/file/buku/subiaktobukukoperasibab3.pdf
http://indriria.blogspot.com/2011/10/sistem-ekonomi-kerakyatan-melalui.html
http://www.setneg.go.id//index.php?option=com_content&task=view&id=7836
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/03/15/194616

25

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA KELOMPOK
DATA PRIBADI
Nama Lengkap

: Muhamad Firmansyah

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 02 Oktober 1994

Alamat Sekarang

: Perumahan Bumi Mutiara
Serang Blok B

Alamat Rumah

: Tridaya Indah Estate 2
Blok C14 No 12

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Status

: Mahasiswa

No. Hp

: 089690045769

E-mail

: muhamadfirmansyah99@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL
TK Lembah Jaya Tahun 1999-2000
SDN Mangun Jaya Tahun 05 2000-2006
SMPN 3 Tambun Selatan Tahun 2006-2009
SMAN 3 Tambun Selatan Tahun 2009-2012
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Tahun2012

PENDIDIKAN NON FORMAL
Intensive English Course 2012
Cambridge School of Englis 2012
Pendidikan Dasar Perkoperasian 2012

26

PRESTASI

Juara 1 Lomba Kreatifitas Kewirausahaan Tingakat Universitas 2012
Juara 1 Lomba Debat Ekonomi Tingkat Mahasiswa se-Provinsi Banten 2014
Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Perkoperasian Dewan Koperasi Wilayah
Provinsi Banten 2014
Penerima Dana Hibah Program kreatifitas Mahasiswa-Kewirausahaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

PENGALAMAN ORGANISASI
Ketua Koperasi Siswa SMAN 3 Tambun Selatan 2011-2012
Staff Departemen Riset dan Edukasi Tirtayasa Research and academic Society
2013-2014
Direktur Kominfo Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Untirta 2013
Ketua 4 Asosiasi Koperasi Mahasiswa Se-Jabodetabek & Banten 2013
Direktur Utama Koperasi Kesejahteraan mahasiswa Untirta 2014
Ketua Perindustrian dan Perdagangan Dewan Perwakilan Daerah Banten
Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Pemuda Indonesia 2014-2016

PENGALAMAN LAINNYA
Penyusun standar kurikulum pendidikan dan kaderisasi koperasi mahasiswa seIndonesia

27

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA KELOMPOK

DATA PRIBADI
Nama Lengkap

: Dhimas Priambodo

Tempat, Tanggal Lahir

: Serang, 19 April 1994

Alamat Rumah

: Kp. Prisen desa Kiara
Kecamatan Walantaka

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Status

: Mahasiswa

No. Hp

: 08974398007

E-mail

: dr.kentung@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL
TKIT IbadurrahmanTahun 1999-2000
SDN 1 Ciruas 2000-2006
SMPN 1 Ciruas 2006-2009
SMAN 1 Kota Serang 2009-2012
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Tahun
2012
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pelatihan Ipteks Bagi Kewirausahaan 2014

PRESTASI
Finalis Fun Life In Green Hill Tournament