BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGUE PADA MASYAR

BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGUE
PADA MASYARAKAT

DISUSUN :


APRIYANTIYUNI LESTARI
 JIHAN MAWAFASYAH
 NADYA SYAWITRI
 RR. ANIS ILLAHI

STIKES MUHAMADIYAH SAMARINDA
Jalan Ir. H Juanda No.15, Sidodadi, Samarinda Ulu, Sidodadi, Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75124
Telepon: (0541) 74851

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan
rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

yang berjudul “BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGUE PADA MASYARAKAT
INDONESIA” Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk memenuhi nilai mata kuliah bahasa
Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu adanya bantuan dari semua pihak yang terkait dalam menyusun karya tulis ini penulis
sudah berusaha menyajikan semaksimall mungkin ,namun penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan pada makalah ini ,maka penulis mengharapkan masukan dan saran yang
berguna.
Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermafaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Samarinda Januari 2017

Hormat kami

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. Ruang Lingkup

C. Tujuan
D. Rumusan Masalah
BAB II ISI
A. PENGERTIAN
B. PENYEBAB PENYAKIT
C. GEJALA-GEJALA DBD
D. PENCEGAHAN PENYAKIT DBD
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Penyakit tropis merupakan penyakit yang ditemukan didaerah tropis, hal ini karena
Serangga seperti nyamuk dan lalat yang pembawa penyakit yang paling umum, atau vector aktif

pada daerah beriklim tropis. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang
menular kepada manusia dan hewan. Salah satu yang menyerang manusia adalah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit
ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali
daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal
ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap
merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain
seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD
bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali
menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare. Masalah bisa bertambah karena
virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh
karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang.
C. Rumusan Masalah
1.
2.
3.

4.

Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD ?
Apa penyebab penyakit DBD ?
Apa gejala-gejala yang akan ditimbulkan penyakit DBD ?
Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan yang tepat bagi penderita penyakit
DBD ?

D. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue dan gejala-gejala yang
ditimbulkan
2. Mengetahui penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue tersebut serta cara pencegahan
terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya dari penyakit Demam Berdarah Dengue.
Dan tidak ada lagi kesalahpahaman dalam mendiagnosis penyakit Demam Berdarah
Dengue dalam lingkungan masyarakat awam, sehingga mampu melakukan langkahlangkah pengobatan terhadap penyakit DBD dengan benar.

BAB II
ISI
a. Pengertian

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
b. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe
Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne
Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di
Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe
Den 1 dan Den 3.
Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap serotipe
cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa
serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) ini disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus.
c. Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue
Pada awal serangan penderita Demam Berdarah Dengue memiliki hal-hal sebagai berikut :
1.

Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C – 40 0C)


2.
Manifestasi pendarahan, dengan bentuk uji tourniquet positif puspura pendarahan,
konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
3.

Hepatomegali (pembesaran hati)

4.
Syok, tekan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg
atau lebih rendah.
5.

Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3.

6.

Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.

7.


Pendarahan hidung dan gusi.

8.
Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.

d. Cara-cara Pencegahan dan Pengobatan
Cara Pencegahan
Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk
demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Upaya ini
merupakan cara yang paling mudah, murah, ampuh, terbaik dan dapat dilakukan oleh masyarakat
dengan cara sebagai berikut :
a) Membersihkan atau menguras tempat penyimpanan air seperti : bak mandi, drum, vas
bunga, tempat minum burung, perangkat semut, dan lain-lain sekurang-kurangnya satu
minggu sekali.
b) Tutuplah tempat penampungan air dengan rapat, agar supaya nyamuk tidak dapat masuk
dan berkembang biak di tempat itu.
c) Kuburlah atau buang pada tempatnya barang-barang bekas seperti : kaleng bekas, ban
bekas, botol-botol pecah dan barang yang lainnya yang dapat menampung air hujan agar
tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

d) Tutuplah lubang-lubang pada pagar yang terbuat dari bambu dengan tanah atau adukan
semen.
e) Lipatlah kain atau pakaian yang bergelantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap
di situ.
f) Untuk tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit untuk dibersihkan dan dikuras,
taburkanlah bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut yang fungsinya untuk
membunuh jentik-jentik nyamuk.

Selain 6 cara di atas, cara memberantas nyamuk Aedes Aegypti dapat juga dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
a) Penyemprotan menggunakan zat kimia
b) Pengasapan dengan insektisida
c) Memutus daur hidup nyamuk dengan menggunakan ovitrap dan memelihara ikan cupang
atau ikan pemakan jentik

Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk dapat menggunakan serbuk ABATE, dengan
komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter air.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3 M PLUS” yaitu menutup,


menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus lainnya yang sesuai dengan
kondisi setempat.

Cara-cara Pengobatan
Pengobatan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a) Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol.
b) Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter – 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula
sirup, jus buah-buahan atau susu.
c) Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok
makan tiap 3-5 menit.
d) Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer.
e) Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.
f) Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen.
g) Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang
signifikan.
h) Penggantian cairan tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian cairan pengganti tubuh atau infus, harus diawasi
selama 24 jam sampai dengan ditandai jumlah urine cukup, denyut nadi yang kuat dan tekanan

darah membaik. Apabila pemberian cairan intravena diteruskan setelah ada tanda-tanda tersebut
maka akan terjadi over hidrasi yaitu dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan dalam
pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Dari pembahasan dalam paper di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a) Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah
tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
b) Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah virus dengue dengan tipe Den 1,
Den 2, Den 3, dan Den 4.
c) Perlunya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue
terutama pada waktu musim penghujan.
d) Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue
adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M PLUS.


B.

Penutup

Dalam upaya mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue ada beberapa saran dari penulis yang
dapat diikuti, diantaranya :
a) Bagi setiap masyarakat hendaknya mau menerapkan pola hidup sehat serta menjaga
kebersihan lingkungan.
b) Hendaknya diberikan penyuluhan dan bimbingan terhadap para siswa di sekolah tentang
penyakit Demam Berdarah Dengue.
c) Perlunya dilakukan 3M PLUS yaitu menutup, menguras, menimbun serta beberapa plusplus lainnya seperti memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik.
d) Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) perlu dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna.

DAFTAR PUSTAKA
Harian Kompas, 11 Maret 2004
Harian Radar Mojokerto, 24 Januari 2009
http://www.depkes.go.id Dirjen PPM-PL Depkes 2004 Kebijaksanaan Program P2 DBD
dan Situasi Terkini DBD di Indonesia
http://www.geocities.com/mitra-sejati-2000/dbd.htm, konsultasi “bagaimana cara
mengenali demam berdarah ?”
http://id.wikipedia.org/wiki/demam berdarah
http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/05-2004/demamberdarah.htm

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124