FUNGSI ILMU DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT IS (1)
FUNGSI ILMU DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM
( AKSIOLOGI )
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Machrus, M.Ag
Oleh :
Yuniar Rahmawati
1504046022
Yuli susilawati
1504046025
TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHLUAN
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Tidak
bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat bergantung pada ilmu. Ilmu banyak
mengubah wajah dunia seperti halnya memberatas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan
berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan adanya ilmu manusia bisa merasakan
kemudahan dalam hal transportasi,pemukiman, pendidikkan, komunikasi, dan lain
sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia untuk mencapai
tujuan hidupnya.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi Aksiologi ?
2. Bagaimana Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam ?
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Aksiologi.
2. Untuk mengetahui fungsi ilmu dalam perspektif Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aksiologi.
Aksiologi berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori.
Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.1 aksiologi juga merupakan bagian filsafat yang
mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal
mengenai nilai. 2
1 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 163.
2 sutardjo A.Wiramihardja,pengantar filsafat,Bandung,PT Refika Aditama,2007,hlm.36
Gagasan mengenai aksiologi dipelopori oleh Lotze kemudian Brentano, Husserl,
Scheller, dan Nicolai Hatmann.
Scheller mengontraskanya dengan praeksologi, yaitu pengertian umum mengenai hakikat
tindakan. secara khusus, bersangkutan dengan Deontologi, yaitu teori moralitas mengenai
tindakan yang benar.
Menurut Jujun S. Suria Sumantri dalam bukunya “ filsafat ilmu sebuah pengantar
populer” menyebutkan bahwa aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh.
Dalam enciklopedia of philosophi dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and
valuation. ada tiga bentuk value and valuation :
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. teori nilai atau aksiologi merupakan
bagian dari etika. lewis menyebutkan sebagai alat untuk mencapai beberapa tujuan,
sebagai nilai intrumental atau menjadi baik atau sesuatu menjadi menarik, sebagai nilai
inheren atau kebaikan seperti estetis dari sebuah karya seni, sebagai nilai intrinsik atau
menjadi baik dalam dirinya sendiri. sebagai nilai kontributor yang merupakan
pengalaman yang memberikan kontribusi.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai – nilai yang sering dipakai untuk merujuk
kepada sesuatu yang bernilai. kemudian dipakai untuk apa saja yang memiliki nilai atau
bernilai sebagaimana berlawanan dengan apasaja yang dianggap baik atau bernilai.
c. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan
dinilai. menilai umumnya sinonim dengan evaluasi, ketika hal tersebut secara aktif
digunakan untuk menilai kekuatan. menilai bisa diartikan menghargai dan
mengevaluasi. 3
Dari definisi diatas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai
nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada etika
dan estetika.
Etika merupakan bagian dari filsafat yang mempersoalkan penilaian atas perbuatan
manusia dari sudut baik dan jahat. perbuatan manusia senantiasa mendapat penilaian baik dan
jahat. tentu mudah bagi seseorang untuk menilai arti baik, tetapi mengapa yang sebaliknya
disebut jahat, bukan buruk atau tidak baik. yang dimaksud jahat adalah perbuatan-perbuatan
yang merendahkan atau merusak kualitas kehidupan orang lain.
3 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, ... hlm. 165
Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari
sudut indah dan jelek. secara umum, Estetika disebut sebagai kajian filsafati mengenai apa
yang membuat rasa senang. secara fisual dan imajinasi estetika disebut juga kajian mengenai
keindahan, atau teori tentang cita rasa dan kritik dalam kesenian kreatif serta pementasan.
B.
Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam.
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu alima ya’ lamu ilman dengan wazan fa’
ila, yaf’ alu yang berarti mengerti dan memahami. Dalam bahasa Inggris disebut science
Islam
mewajibkan untuk umatNya mencari ilmu. Nabi Muhammad menegaskan
dalam sebuah hadis :
طلب العم فر يضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu itu wajib untuk setiap muslim.”
( AKSIOLOGI )
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Machrus, M.Ag
Oleh :
Yuniar Rahmawati
1504046022
Yuli susilawati
1504046025
TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHLUAN
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Tidak
bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat bergantung pada ilmu. Ilmu banyak
mengubah wajah dunia seperti halnya memberatas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan
berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan adanya ilmu manusia bisa merasakan
kemudahan dalam hal transportasi,pemukiman, pendidikkan, komunikasi, dan lain
sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia untuk mencapai
tujuan hidupnya.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi Aksiologi ?
2. Bagaimana Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam ?
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Aksiologi.
2. Untuk mengetahui fungsi ilmu dalam perspektif Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aksiologi.
Aksiologi berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori.
Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.1 aksiologi juga merupakan bagian filsafat yang
mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal
mengenai nilai. 2
1 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 163.
2 sutardjo A.Wiramihardja,pengantar filsafat,Bandung,PT Refika Aditama,2007,hlm.36
Gagasan mengenai aksiologi dipelopori oleh Lotze kemudian Brentano, Husserl,
Scheller, dan Nicolai Hatmann.
Scheller mengontraskanya dengan praeksologi, yaitu pengertian umum mengenai hakikat
tindakan. secara khusus, bersangkutan dengan Deontologi, yaitu teori moralitas mengenai
tindakan yang benar.
Menurut Jujun S. Suria Sumantri dalam bukunya “ filsafat ilmu sebuah pengantar
populer” menyebutkan bahwa aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh.
Dalam enciklopedia of philosophi dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and
valuation. ada tiga bentuk value and valuation :
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. teori nilai atau aksiologi merupakan
bagian dari etika. lewis menyebutkan sebagai alat untuk mencapai beberapa tujuan,
sebagai nilai intrumental atau menjadi baik atau sesuatu menjadi menarik, sebagai nilai
inheren atau kebaikan seperti estetis dari sebuah karya seni, sebagai nilai intrinsik atau
menjadi baik dalam dirinya sendiri. sebagai nilai kontributor yang merupakan
pengalaman yang memberikan kontribusi.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai – nilai yang sering dipakai untuk merujuk
kepada sesuatu yang bernilai. kemudian dipakai untuk apa saja yang memiliki nilai atau
bernilai sebagaimana berlawanan dengan apasaja yang dianggap baik atau bernilai.
c. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan
dinilai. menilai umumnya sinonim dengan evaluasi, ketika hal tersebut secara aktif
digunakan untuk menilai kekuatan. menilai bisa diartikan menghargai dan
mengevaluasi. 3
Dari definisi diatas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai
nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada etika
dan estetika.
Etika merupakan bagian dari filsafat yang mempersoalkan penilaian atas perbuatan
manusia dari sudut baik dan jahat. perbuatan manusia senantiasa mendapat penilaian baik dan
jahat. tentu mudah bagi seseorang untuk menilai arti baik, tetapi mengapa yang sebaliknya
disebut jahat, bukan buruk atau tidak baik. yang dimaksud jahat adalah perbuatan-perbuatan
yang merendahkan atau merusak kualitas kehidupan orang lain.
3 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, ... hlm. 165
Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari
sudut indah dan jelek. secara umum, Estetika disebut sebagai kajian filsafati mengenai apa
yang membuat rasa senang. secara fisual dan imajinasi estetika disebut juga kajian mengenai
keindahan, atau teori tentang cita rasa dan kritik dalam kesenian kreatif serta pementasan.
B.
Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam.
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu alima ya’ lamu ilman dengan wazan fa’
ila, yaf’ alu yang berarti mengerti dan memahami. Dalam bahasa Inggris disebut science
Islam
mewajibkan untuk umatNya mencari ilmu. Nabi Muhammad menegaskan
dalam sebuah hadis :
طلب العم فر يضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu itu wajib untuk setiap muslim.”