Tugas Psikologi belajar nda Pembelajaran
A. Definisi Konsep
1. Tugas guru dalam konteks pendidikan (education) antara lain sebagai:
a. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma
kedewasaan dan inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
b. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada sasaran didik.
c. Trasnformer (penerjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam
pribadinya dan perilakunya melalui proses interaksinya dengan sasaran didik.
d. Organisator
(penyelenggara)
terciptanya
proses
edukatif
yang
dapat
dipertanggungjawabkan baik secara formal maupun moral.
2. Tugas guru dalam konteks pengajaran (instructional),antara lain sebagai:
a. Planner (perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan
didalam proses belajar-mengajar
b. Organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
rencana,
c. Evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
3. Perilaku dalam konteks S-O-R banyak diwarnai oleh pandangan aliran behaviorisme,
dimana pola-pola perilaku dapat dibentuk melalui proses-proses pembiasaan dan
reinforcement dengan mengkondisikan stimulus dalam lingkungan, sehingga
organisme memberikan respon terhadap rangsangan tersebut. Maka, perubahann
perilaku, sangat mungkin terjadi.
4. Perilaku dalam konteks What-Why-How banyak diwarnai oleh pandangan aliran
humanisme yang menekankan bahwa perilaku itu memiliki tujuan, yang berarti aspek
intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor penentu yang paling penting
untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya stimulus. What
menunjukkan kepada tujuan apa yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How
menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan. Sedangkan why
menunjukkan
kepada
motivasi
yang
menggerakan
terjadinya
dan
berlangsungnya perilaku.
5. Reinforcement adalah segala bentuk penguatan baik verbal maupun non verbal yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku yang bertujuan untuk memberikan
feed back bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan
maupun koreksi.
6. Perilaku bertujuan (purposive behavior) adalah perilaku yang terarah pada tujuan.
Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respon, tetapi ada
keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus
pada perilaku sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori, dibawa
ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak. Hasil olahan otak berupa tanggapan,
kemudian dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh
efektor.
8. Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi
secara otomatis terhadap stimulus.
9. Stereotype behavior adalah perilaku yang berulang-ulang atau perilaku rutinitas yang
bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya
10. Perilaku kognitif adalah perilaku yang menyangkut kemampuan intelektual dan
berfikir individu dari yang termudah sampai yang tersulit.
11. Perilaku afektif adalah perilaku yang menyangkut aspek emosional dan sikap
individu.
12. Perilaku konatif adalah perilaku yang menyangkut keterampilan individu, yaitu yang
berfokus pada kerja otot dan perintah syaraf.
13. Tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) adalah tugas yang terdapat pada
tahap kehidupan individu, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilan dalam tugas-tugas perkembangan berikutnya apabila tahap kehidupan
tersebut
berhasil
dijalani.
Sedangkan
kegagalan
dalam
menjalani
tugas
perkembangan akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia dan kesukaran lain
dalam hidupnya kelak.
14. Conditioning adalah proses penciptaan respon baru dengan cara mengkondisikan
stimulus sebelum terjadinya respon tersebut.
15. Behavior change (perubahan perilaku) adalah perubahan perilaku individu baik
karena kejadian alamiah (natural change) maupun karena direncanakan (planned
change), dan kesediaan untuk berubah terhadap hal-hal baru (readiness to change).
B. Aplikasi Konsep
Konsep
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Pewarisan sistem nilai
Evaluasi belajar-mengajar
Perilaku sadar
Perilaku spontan (refleks)
Reinforcement
Conditioning
Perilaku bertujuan
Perilaku instrumental
Recalling
Analysis
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
Apresiasi
Sikap (Attitudes)
Keterampilan
Perilaku normatif
Tugas perkembangan
Perubahan perilaku (behaacior change)
Motivasi
Incentives
Need
Achievement
Pernyataan
C
1
Ahmad memperhatikan dengan tekun penjelasan gurunya, yang membuat
A
2
catatan dan bertanya bila perlu waktu belajar dikelasnya
Pak Surya menjelaskan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
G
3
Indonesia sepanjang masa
Pak Bino selalu mengadakan pertanyaan-pertanyaan setiap menjelang akhir
D
4
jam pelajaran
Bu Melly menyentakkan tangannya tatkala tersentuh kompor listrik yang
E
5
masih panas di ruang PKK
Pak Dadang tiap pagi selalu memperhatikan kebersihan serta kerapian
pakaian dan bada siswa-siswanya serta memberikan teguran terhadap mereka
L
6
yang kurang mengindahkannya
Hampir tidak ada siswa yang bolos kalau Pak Rohman memberikan pelajaran
H
7
Matematika karena mereka sangat menyenanginya
Si Gentong selalu sopan santun dan bermuka manis kepada gurunya waktu
sebelum lulus tes sumatif dalam pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan
guru tersebut, tapi seteah lulus menegur pun hampir tidak pernah selalu
R
8
bertemu dengan bekas gurunya
Tintin tidak pernah melewatkan belajar secara saksama karena ia sangat
P
9
berharap untuk menjadi siswa teladan di sekolahnya
Pak Adjat pada bulan-bulan pertama selalu memperhitungkan kehadiran
siswa sebagai salah satu kriteria penilaian yang akan menentukan kelulusan
dalam mata pelajarannya, tetapi setelah ternyata kehadiran siswa berjalan
secara mantap kriteria itupun tidak ditekankannya lagi
Cucu dengan cermat berlatih menguraikan berbagai bentuk kalimat ke dalam
J
1
I
0 subjek, predikat, objek, keterangan dan sebagainya
11 Cece berusaha untuk mengingat kembali nama-nama gurunya sewaktu di
M
1
Sekolah Dasar
Hanya dalam beberapa menit saja Pak Furqon dapat membuat beberapa
K
2
1
bentuk konstruksi bangunan dengan sejumlah balok-balok mainannya.
Siswa kelas III SMP asyik sekali menikmati beberapa lagu yang tengah
F
3
1
diperdengarkan Bu Popon, guru Seni Suara
Pak Dahlan tentu tidak akan memperkenankan siswa yang tidak mengenakan
B
4
1
seragam sekolah untuk mengikuti upacara bendera tiap hari Senin
Pak Hendar mencoba menghitung rata-rata nilai prestasi kelas IA dan IB
T
5
1
dalam mata pelajaran IPA
Pada waktu di dalam pretest, Viona hanya mendapat nilai 4 dalam pelajaran
N
6
1
IPA, tetapi dalam post test ia memperoleh nilai 9
Dalam bimbingan pak Barnas, siswa kelas III SMP tengah berdisukusi untuk
O
7
1
menyusun acara perpisahan menjelang akhir tahun sekolahnya
Taufiq tidak pernah ketinggalan membawa dekak-dekaknya setiap ada
8
pelajaran berhitung (Matematika) tatkala ia masih duduk di kelas 1 SD, tetapi
kini ia tidak pernah membawanya lagi karena telah duduk di kelas 1 SMP
meskipun masih ada pelajaran Matematika juga.
C. Penjelasan Skematik Beberapa Konsep Utama
1. Gambarkan tugas-tugas instruksional seorang guru, sebelum, selama, dan sesudah
proses belajar mengajar secara skematik!
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Perencanaan
Instruksional
Pelaksanaan
Kegiatan Instruksional
Evaluasi
Instruksional
Keterangan:
a. Tahap I adalah tugas guru sebelum proses belajar mengajar yaitu sebagai planner
(perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan didalam proses
belajar-mengajar
b. Tahap II adalah tugas guru selama proses belajar mengajar yaitu sebagai
organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
rencana
c. Tahap III adalah tugas guru sesudah proses belajar mengajar yaitu sebagai
evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
2. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks S-OR dan berikan
penjelasan dengan contoh untuk perilaku sadar dan perilaku spontan!
a. Perikaku Sadar
O
W
S
r
e
R
W
Keterangan:
W = Lingkungan (world)
S = Stimulus
r = Receptors
O = Organisme
e = Effectors
R = Respon
Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus (S)
yang berasal dari lingkungan (W) diterima oleh reseptor (r). Selanjutnya organisme
(O) mengolah stimulus tersebut untuk di olah di otak. Hasil olahan otak dibawa oleh
efektor (e) berupa respon (R).
Contoh perilaku sadar: Ketika sedang proses belajar-mengajar salah seorang siswa
meminta izin kepada guru untuk mencuci muka ke belakang (toilet) dikarenakan
mengantuk.
b. Perilaku Spontan
W
S
O
R
W
Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi
secara otomatis terhadap stimulus.
Contoh: Pada proses belajar mengajar guru melemparkan penghapus papan tulis
kepada salah seorang siswa dikarenakan tidak memperhatikan penjelasannya, secara
spontan siswa tersebut menghindar agar tidak terkena lemparan penghapus.
3. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks What-Why-How dengan
penjelasan disertai contoh dalam kegiatan belajar mengajar.
Kebutuhan
dirasakan
(Felt needs)
Dorongan
timbul
(Motivation)
Aktivitas
dilakukan
(Instrumental
behavior)
Tujuan dihayati
(Perceived
goals/incentives
)
Perilaku dalam konteks What-Why-How menekankan bahwa perilaku itu memiliki
tujuan, yang berarti aspek intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor
penentu yang paling penting untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa
adanya stimulus. What menunjukkan kepada tujuan apa yang hendak dicapai
dengan perilaku itu. How menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai
tujuan. Sedangkan why menunjukkan kepada motivasi yang menggerakan
terjadinya dan berlangsungnya perilaku.
Contoh: Setelah lulus SMA Fanji bercita-cita menjadi seorang polisi. Oleh
karena itu, Fanji rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat daripada
biasanya agar dapat diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Menurutnya, menjadi polisi adalah tugas yang mulia.
What = cita-cita menjadi polisi
How = rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat agar dapat diterima
di STIK
Why = menjadi polisiadalah tugas yang mulia.
1. Tugas guru dalam konteks pendidikan (education) antara lain sebagai:
a. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma
kedewasaan dan inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
b. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada sasaran didik.
c. Trasnformer (penerjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam
pribadinya dan perilakunya melalui proses interaksinya dengan sasaran didik.
d. Organisator
(penyelenggara)
terciptanya
proses
edukatif
yang
dapat
dipertanggungjawabkan baik secara formal maupun moral.
2. Tugas guru dalam konteks pengajaran (instructional),antara lain sebagai:
a. Planner (perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan
didalam proses belajar-mengajar
b. Organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
rencana,
c. Evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
3. Perilaku dalam konteks S-O-R banyak diwarnai oleh pandangan aliran behaviorisme,
dimana pola-pola perilaku dapat dibentuk melalui proses-proses pembiasaan dan
reinforcement dengan mengkondisikan stimulus dalam lingkungan, sehingga
organisme memberikan respon terhadap rangsangan tersebut. Maka, perubahann
perilaku, sangat mungkin terjadi.
4. Perilaku dalam konteks What-Why-How banyak diwarnai oleh pandangan aliran
humanisme yang menekankan bahwa perilaku itu memiliki tujuan, yang berarti aspek
intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor penentu yang paling penting
untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya stimulus. What
menunjukkan kepada tujuan apa yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How
menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan. Sedangkan why
menunjukkan
kepada
motivasi
yang
menggerakan
terjadinya
dan
berlangsungnya perilaku.
5. Reinforcement adalah segala bentuk penguatan baik verbal maupun non verbal yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku yang bertujuan untuk memberikan
feed back bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan
maupun koreksi.
6. Perilaku bertujuan (purposive behavior) adalah perilaku yang terarah pada tujuan.
Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respon, tetapi ada
keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus
pada perilaku sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori, dibawa
ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak. Hasil olahan otak berupa tanggapan,
kemudian dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh
efektor.
8. Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi
secara otomatis terhadap stimulus.
9. Stereotype behavior adalah perilaku yang berulang-ulang atau perilaku rutinitas yang
bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya
10. Perilaku kognitif adalah perilaku yang menyangkut kemampuan intelektual dan
berfikir individu dari yang termudah sampai yang tersulit.
11. Perilaku afektif adalah perilaku yang menyangkut aspek emosional dan sikap
individu.
12. Perilaku konatif adalah perilaku yang menyangkut keterampilan individu, yaitu yang
berfokus pada kerja otot dan perintah syaraf.
13. Tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) adalah tugas yang terdapat pada
tahap kehidupan individu, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilan dalam tugas-tugas perkembangan berikutnya apabila tahap kehidupan
tersebut
berhasil
dijalani.
Sedangkan
kegagalan
dalam
menjalani
tugas
perkembangan akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia dan kesukaran lain
dalam hidupnya kelak.
14. Conditioning adalah proses penciptaan respon baru dengan cara mengkondisikan
stimulus sebelum terjadinya respon tersebut.
15. Behavior change (perubahan perilaku) adalah perubahan perilaku individu baik
karena kejadian alamiah (natural change) maupun karena direncanakan (planned
change), dan kesediaan untuk berubah terhadap hal-hal baru (readiness to change).
B. Aplikasi Konsep
Konsep
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Pewarisan sistem nilai
Evaluasi belajar-mengajar
Perilaku sadar
Perilaku spontan (refleks)
Reinforcement
Conditioning
Perilaku bertujuan
Perilaku instrumental
Recalling
Analysis
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
Apresiasi
Sikap (Attitudes)
Keterampilan
Perilaku normatif
Tugas perkembangan
Perubahan perilaku (behaacior change)
Motivasi
Incentives
Need
Achievement
Pernyataan
C
1
Ahmad memperhatikan dengan tekun penjelasan gurunya, yang membuat
A
2
catatan dan bertanya bila perlu waktu belajar dikelasnya
Pak Surya menjelaskan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
G
3
Indonesia sepanjang masa
Pak Bino selalu mengadakan pertanyaan-pertanyaan setiap menjelang akhir
D
4
jam pelajaran
Bu Melly menyentakkan tangannya tatkala tersentuh kompor listrik yang
E
5
masih panas di ruang PKK
Pak Dadang tiap pagi selalu memperhatikan kebersihan serta kerapian
pakaian dan bada siswa-siswanya serta memberikan teguran terhadap mereka
L
6
yang kurang mengindahkannya
Hampir tidak ada siswa yang bolos kalau Pak Rohman memberikan pelajaran
H
7
Matematika karena mereka sangat menyenanginya
Si Gentong selalu sopan santun dan bermuka manis kepada gurunya waktu
sebelum lulus tes sumatif dalam pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan
guru tersebut, tapi seteah lulus menegur pun hampir tidak pernah selalu
R
8
bertemu dengan bekas gurunya
Tintin tidak pernah melewatkan belajar secara saksama karena ia sangat
P
9
berharap untuk menjadi siswa teladan di sekolahnya
Pak Adjat pada bulan-bulan pertama selalu memperhitungkan kehadiran
siswa sebagai salah satu kriteria penilaian yang akan menentukan kelulusan
dalam mata pelajarannya, tetapi setelah ternyata kehadiran siswa berjalan
secara mantap kriteria itupun tidak ditekankannya lagi
Cucu dengan cermat berlatih menguraikan berbagai bentuk kalimat ke dalam
J
1
I
0 subjek, predikat, objek, keterangan dan sebagainya
11 Cece berusaha untuk mengingat kembali nama-nama gurunya sewaktu di
M
1
Sekolah Dasar
Hanya dalam beberapa menit saja Pak Furqon dapat membuat beberapa
K
2
1
bentuk konstruksi bangunan dengan sejumlah balok-balok mainannya.
Siswa kelas III SMP asyik sekali menikmati beberapa lagu yang tengah
F
3
1
diperdengarkan Bu Popon, guru Seni Suara
Pak Dahlan tentu tidak akan memperkenankan siswa yang tidak mengenakan
B
4
1
seragam sekolah untuk mengikuti upacara bendera tiap hari Senin
Pak Hendar mencoba menghitung rata-rata nilai prestasi kelas IA dan IB
T
5
1
dalam mata pelajaran IPA
Pada waktu di dalam pretest, Viona hanya mendapat nilai 4 dalam pelajaran
N
6
1
IPA, tetapi dalam post test ia memperoleh nilai 9
Dalam bimbingan pak Barnas, siswa kelas III SMP tengah berdisukusi untuk
O
7
1
menyusun acara perpisahan menjelang akhir tahun sekolahnya
Taufiq tidak pernah ketinggalan membawa dekak-dekaknya setiap ada
8
pelajaran berhitung (Matematika) tatkala ia masih duduk di kelas 1 SD, tetapi
kini ia tidak pernah membawanya lagi karena telah duduk di kelas 1 SMP
meskipun masih ada pelajaran Matematika juga.
C. Penjelasan Skematik Beberapa Konsep Utama
1. Gambarkan tugas-tugas instruksional seorang guru, sebelum, selama, dan sesudah
proses belajar mengajar secara skematik!
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Perencanaan
Instruksional
Pelaksanaan
Kegiatan Instruksional
Evaluasi
Instruksional
Keterangan:
a. Tahap I adalah tugas guru sebelum proses belajar mengajar yaitu sebagai planner
(perencana) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan didalam proses
belajar-mengajar
b. Tahap II adalah tugas guru selama proses belajar mengajar yaitu sebagai
organizer (pelaksana) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
rencana
c. Tahap III adalah tugas guru sesudah proses belajar mengajar yaitu sebagai
evakuator (penilai) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan
memberikan pertimbangan keberhasilan belajar-mengajar berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
2. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks S-OR dan berikan
penjelasan dengan contoh untuk perilaku sadar dan perilaku spontan!
a. Perikaku Sadar
O
W
S
r
e
R
W
Keterangan:
W = Lingkungan (world)
S = Stimulus
r = Receptors
O = Organisme
e = Effectors
R = Respon
Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi karena proses yang disadari. Stimulus (S)
yang berasal dari lingkungan (W) diterima oleh reseptor (r). Selanjutnya organisme
(O) mengolah stimulus tersebut untuk di olah di otak. Hasil olahan otak dibawa oleh
efektor (e) berupa respon (R).
Contoh perilaku sadar: Ketika sedang proses belajar-mengajar salah seorang siswa
meminta izin kepada guru untuk mencuci muka ke belakang (toilet) dikarenakan
mengantuk.
b. Perilaku Spontan
W
S
O
R
W
Perilaku spontan adalah perilaku yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu. Perilaku spontan terjadi sangat cepat dan respon terjadi
secara otomatis terhadap stimulus.
Contoh: Pada proses belajar mengajar guru melemparkan penghapus papan tulis
kepada salah seorang siswa dikarenakan tidak memperhatikan penjelasannya, secara
spontan siswa tersebut menghindar agar tidak terkena lemparan penghapus.
3. Buat gambaran skematik mekanisme perilaku dalam konteks What-Why-How dengan
penjelasan disertai contoh dalam kegiatan belajar mengajar.
Kebutuhan
dirasakan
(Felt needs)
Dorongan
timbul
(Motivation)
Aktivitas
dilakukan
(Instrumental
behavior)
Tujuan dihayati
(Perceived
goals/incentives
)
Perilaku dalam konteks What-Why-How menekankan bahwa perilaku itu memiliki
tujuan, yang berarti aspek intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor
penentu yang paling penting untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa
adanya stimulus. What menunjukkan kepada tujuan apa yang hendak dicapai
dengan perilaku itu. How menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai
tujuan. Sedangkan why menunjukkan kepada motivasi yang menggerakan
terjadinya dan berlangsungnya perilaku.
Contoh: Setelah lulus SMA Fanji bercita-cita menjadi seorang polisi. Oleh
karena itu, Fanji rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat daripada
biasanya agar dapat diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Menurutnya, menjadi polisi adalah tugas yang mulia.
What = cita-cita menjadi polisi
How = rutin melakukan latihan fisik dan belajar lebih giat agar dapat diterima
di STIK
Why = menjadi polisiadalah tugas yang mulia.