MILITER MAJAPAHIT PADA MASA HAYAM WURUK.

MILITER MAJAPAHIT PADA MASA HAYAM WURUK
Oleh: Muhammad Rifki (14407141005)
Ilmu Sejarah (A)
A. Latar Belakang
Majapahit pada awalnya didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan salah
satu anggota keluarga dari Kerajaan Singhasari yang selamat dari peristiwa
penyerangan yang dilakukan oleh Raja Jayakatwang dari Kerajaan Kadiri. Dalam
prasasti Kudadu menyebutkan bahwa setelah selamat dari Serangan Jayakatwang
Raden Wijaya kemudian pergi ke Madura dan di Madura ia diterima oleh Bupati
Arya Wijaya yang merupakan salah seorang bekas bawahan Raja Kertanagara.
Raden Wijaya meundapatkan saran dari Bupati Arya Wiraraja agar mengabdikan
diri kepada Raja Jayakatwang di Kadiri. Setelah mengabdikan diri kepada Kadiri
Raden Wijaya berhasil mendapatkan kepercayaan dari Jayakatwang dan diberi
Hutan Tarik untuk dijadikan tempat tinggal. Hutan Tarik dibuka oleh Raden
Wijaya dengan bantuan orang-orang dari Wiraraja dan pada perkembangannya
kemudian tempat ini menjadi sebuah desa dan diberi nama Majapahit.
Setelah memiliki daerah sendiri Raden wijaya kemudian menghimpun
kekuatan untuk melakukan serangan balas dendam kepada Kerajaan Kadiri.
Sementara itu di Madura Bupati Arya Wiraraja juga memperisiapkan kekuatan
untuk membantu Raden Wijaya dan Majapahit. Dalam waktu yang bersamaan
Kubhilai Khan dari Cina mengirimkan tentaranya ke Jawa untuk menghukum

Kertanagara yang dianggap telah menghina Kubhilai Khan. Mendengar kabar itu,
Raden Wijaya kemudian bersiasat dengan berpura-pura menyerahkan diri pada
tentara Cina dengan tujuan merebut kembali takhta kerajaan dari Jayakatwang.
Pada tanggal 15 bulan ketiga tahun 1293 pasukan Cina menyerbu Daha yang
merupakan Ibu Kota Kerajaan Kadiri dan berhasil memukul mundur pasukan
Kadiri dan sore harinya tentara Cina berhasil menawan Jayakatwang bersama
seratus anggota keluarga dan pejabat tinggi Negara.
Setelah mendengar kabar bahwa tentara Cina mampu menguasai Kerajaan
Kadiri, Raden Wijaya yang berpura-pura menyerahkan diri kepada pasukan Cina

kemudian melakukan perlawanan dan menyerang tentara Cina. Dengan bantuan
pasukan dari Bupati Arya Wiraraja akhirnya raden Wijaya mampu menghancurkan
tentara Cina dan sekitar 3.000 orang tentara Cina tewas. Tentara Cina yang tersisa
saat itu terpaksa melarikan diri dan meninggalkan Pulau Jawa. Dengan runtuhnya
kekuasaan Raja Jayakatwang dan berhasil mengusir tentara Cina, Raden Wijaya
kemudian naik takhta dan resmi menjadi Raja Majapahit. Kerajaan Majapahit
pada perkembangannya akan mencapai masa kejayaannya pada saat masa Raja
Hayam Wuruk. Pada masa Hayam Wuruk ini Majapahit memliki wilayah yang
luas dan untuk mempertahankan wilayahnya yang luas Majapahit memiliki militer
yang kuat.

B. Pemerintahan Hayam Wuruk
Hayam Wuruk mulai memerintah dan diangkat menjadi Raja Majapahit pada
tahun 1350. Setelah diangkat menjadi raja Hayam Wuruk kemudian mendapatkan
gelar Sri Rajasanagara. Hayam Wuruk sebenarnya telah dinobatkan sebagai
rajakumara atau raja muda dan memiliki daerah Jiwana sebagai daerah
lungguhnya ketika Tribhuwanottunggadewi memerintah Majapahit. Saat Hayam
Wuruk memerintah dengan didampingi oleh Patih Gajah Mada dan Werdhamantri
Adityawarman Kerajaan Majapahit berhasil mencapai masa kejayaannya.
Majapahit mampu meluaskan pengaruhnya berkat adanya gagasan politik
Nusantara yang digagas oleh Gajah Mada yang nantinya akan melahirkan sumpah
palapa. Untuk menjalankan gagasannya Gajah Mada mulai melakukan
penaklukan-penaklukan terhadap daerah-daerah yang belum berada dibawah
kekuasaan Majapahit untuk nantinya dipersatukan dibawah kekuatan Majapahit.
Seperti yang dituliskan dalam Kakawin Nagarakartagama Majapahit berhasil
meluaskan pengaruh kekuasaanya mulai dari seluruh kepulauan Indonesia hingga
mencakup beberapa wilayah di Asia Tenggara seperti Semenajung Malaya dan
Singapura. Untuk menjaga keutuhan wilayahnya Majapahit membangun sebuah
militer yang kuat dan menjalin hubungan kerjasama dengan Negara-negara

tetangga seperti Ceylon, Siam, Birma, Campa, Kamboja, India, Annam, dan Cina. 1

Pada masa pemerintahannya, Hayam Wuruk memaksimalkan berbagai macam
sektor yang ada di Majapahit untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya
terutamanya dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Penghasilan kerajaan yang
didapat dari upeti dan pajak dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat dan
pembangunan kerajaan. Dalam kakawin Nagarakertagama dan beberapa prasasti
yang berasal dari masa pemerintahan Hayam Wuruk menjelaskan mengenai hal
itu

seperti

untuk

peningkatan

kesejahteraan

dibidang

pertanian


raja

memerintahkan pembuatan bendugan-bendungan, saluran pengairan, serta
pembukaan tanah-tanah baru untuk perladangan. Di beberapa tempat sepanjang
sungai-sungai besar dibuat tempat-tempat penyebrangan untuk memudahkan
lalulintas antar daerah. Raja Hayam Wuruk juga sangat memerhatikan daerahdaerah kekuasaannya hal ini bisa dibuktikan dengan dilakukanya beberapa kali
perjalan kenegaraan guna meninjau wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari
Majapahit yang disertai para pembesar kerajaan.2 Kerajaan Majapahit pada masa
Hayam Wuruk mulai mengalami kemunduran setelah Patih Gajah Mada
mengundurkan diri dari tugasnya setelah terjadinya Perang Bubat dan Raja
Hayam Wuruk wafat.
C. Militer Majapahit Masa Hayam Wuruk
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk militer Kerajaan Majapahit mencapai
masa puncaknya dan sangat disegani. Majapahit memiliki sekitar 30.000 kekuatan
tempur jumlah ini belum ditambah dengan pasukan-pasukan dari wilayah-wilayah
yang menjadi bagian dari majapahit. Kesuksesan militer Majapahit tidak bisa
dilepaskan dari peranan seorang Mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah
Mada dalam struktur pemerintahan Majapahit menjabat sebagai panglima militer.
Dalam mengelola kekuatan militer Majapahit untuk ekspansi maupun untuk
Taufik Abdullah, Dkk., Indonesia Dalam Arus Sejarah Kerajaan Hindu

– Buddha, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2011), Hlm. 243.
1

Marwati Djoened poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah
Nasional Indonesia Zaman Kuno, (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), Hlm. 463-465.
2

menjaga keamanan wilayah kekuasaan baik daratan maupun lautan setelah
ekspansi, Gajah Mada memiliki strategi yang sangat baik. Menurut Gajah Mada,
untuk mencapai suatu kesuksesan harus ada kerjasama yang baik dan rasa saling
membutuhkan antara anggota dan pemimpinnya. Seperti yang dituliskan dalam
Kitab Niti Sastra hubungan antara anggota dan pemimpinannya diibaratkan
seperti hubungan singa dengan hutan yang saling melindungi dan bekerjasama
satu dengan yang lainnya. 3 Hingga abad ke-15 militer Majapahit cukup disegani
oleh kerajaan-kerajaan lain karena kekuatan yang dimilikinya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya peristiwa pembunuhan utusan Raja Dinasti Ming yang
sedang melakukan perjalanan menuju Raja Sumatera Timur. Pembunuhan ini
tidak mendapatkan balasan dari Kerajaan Dinasti Ming justru Raja Dinsati Ming
membebaskan utusan dari Jawa tanpa syarat.
Diseganinya militer Majapahit ini bukan tanpa dasar selain karena reputasi

militer Majapahit yang mampu menghancurkan tentara Mongol yang merupakan
tentara terkuat di dunia pada masa itu tentara Majapahit juga merupakan pasukan
profesional yang setara dengan pasukan-pasukan profesional lain pada masanya,
misalnya seperti pasukan militer dari Sriwijaya. Militer Majapahit sendiri
memiliki pasukan bersenjata yang terbagi dalam tiga divisi. Pertama Pasukan
Fedral yang berfungsi sebagai pasukan tempur. Kedua Wadwa Haji yaitu pasukan
cadangan atau polisonil, pasukan ini dibentuk untuk melindungi keselamatan raja
dan menjaga keamanan Negara bagian. Ketiga Bhayangkari yaitu pasukan khusus
yang memilki fungsi untuk mengawal raja. Bila disamakan dengan kondisi saat ini
Bhayangkari adalah pasukan pengawal presiden. Untuk mengatur militernya
Majapahit memiliki susunan sistem komando yang menempatkan Raja dan
Dewan Raja yang terdiri dari keluarga raja sebagai pemegang kekuassan tertinggi.
Setelah itu ada Patih yang memiliki kekuasaan untuk mengorganisasi persiapan
perang. Setelah Patih komando militer di pegang Tumenggung yang memiliki
tugas menangani pertahanan dari serangan musuh dan menjaga keamanan Negara.

Purwadi, The History Of Javanese Kings, (- : Ragam Media, 2010), Hlm.
204 – 205.
3


Dibawah Tumenggung terdapat posisi Juru Pangalasan atau pasukan penjaga
kerajaan. 4
D. Pencapaian Militer Majapahit
Kerajaan Majapahit memilki militer yang sangat kuat pada saat mencapai
masa kejayaannya. Militer Kerajaan Majapahit dibawah pemerintahan Hayam
Wuruk dan dibantu Oleh Mahapatih Gajah Mada pernah melakukan beberapakali
ekspedisi ke wilayah-wilayah lain seperti berikut:5
1. Panusantara 2
Ekpedisi Panusantara 2 dicatat dalam pararaton dimulai pada masa Raja
Tribhuwana. Ekspedisi ini dilakukan karena adanya sumpah Amukti Palapa yang
dilakukan oleh Gajah Mada saat ia menjabat sebagai Patih Majapahit. Ekspedisi
ini berakhir dengan takluknya Sunda oleh Majapahit. Ekspedisi ini dipimpin oleh
Gajah Mada
2. Pabali
Ekspedisi Pabali tercatat didalam Nagarakertagama ekspedisi ini dilakukan
karena Raja Bali dianggap melanggar kesepakatan dengan Majapahit. Ekspedisi
ini dipimpin oleh Pemimpin perang armada Laut Jawa saat itu yaitu, Patih Gajah
Mada dan dibantu oleh Aditya Warman dari Malayu.
3. Padompo
Ekspedisi ini tercatat didalam Nagarakertagama ekspedisi ini dilakukan karena

Raja Dompo dianggap melanggar perjanjian dengan Majapahit dan dalam
ekpedisi ini Dompo dapat dikalahkan.
4. Pasingapura
Ekpedisi Pasingapura dilakukan sebanyak dua kali ekspedisi pertama tercatat
dalam sejarah Malayu ekspedisi ini dilakukan karena Raja Singapura tidak
menunjukan diri takluk pada Majapahit. Pada Ekspedisi pertma ini Majpahit
mengalami kekalahan. Kemudian ekspedisi Pasingapura kembali dilakukan
Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, (Jakarta: Suluh
Nusantara Bakti, 2011), Hlm. 190.
4

5

Ibid., Hlm. 324 – 325.

setelah Majapahit mendapat bantuan dari Radjuna Tapa seorang Bendahari Raja
Singapura yang membelot dari Kerajaan Singapura. Ekspedisi yang kedua ini
akhirnya menghasilkan kemenangan dan kerajaan Singapura takluk terhadap
Majapahit.
5. Panusantara 3

Ekspedisi ini dicatat dalam Hikayat Raja-raja Pasai ekspedisi ini dilakukan
karena Raja Pasai dianggap sebagai penyebab bunuh dirinya Putri Raja Majapahit
dan pada ekspedisi ini akhirnya Pasai behasil dihancurkan oleh Majapahit.
E. Alutsista Militer Majapahit
Militer Kerajaan Majapahit selain memiliki pasukan yang tangguh Majapahit
mempunyai persenjaatan dan alat militer yang dapat menunjang kegiatan
kemiliterannya. Berikut beberapa alutsista yang dimiliki oleh Kerajaan Majapahit:
1. Keris
Semasa pemerintahan Majapahit, teknik pembuatan kersis sudah mengalami
penghalusan dan lebih selektif dalam memilih bahan. Selain itu, keris pada masa
Majapahit memiliki perbedaan dengan keris dari era sebelumnya yang mana keris
pada masa Majapahit lebih ringan dan kuat bila dibandingkan dengan keris dari
era sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa keris pada masa Majapahit telah
menunjukan kualitasnya. Kerajaan Majapahit memiliki beberapa wilayah
kekuasaan yang disana terdapat sentra pembutan keris misalnya di daerah Tuban
terdapat seorang ahli keris yang benama Empu Larasembaga dan di daerah
Balambangan ada tiga ahli keris yang terkenal yaitu Empu Ki Surowisesa, Ki
Supadi, dan Ki Jokosuro. Keris pada masa Majapahit ini sendiri kebanyakan
bagian hulu nya menjadi satu dengan bilahnya. Semua bagian dari ujung bilah
sampai hulu keris dibuat dari logam dan dibagian hulunya diberi ukiran berbentuk

patung manusia. Keris-keris yang dimiliki oleh Majapahit yaitu: pertama, keris
luk, kedua, keris lurus, dan ketiga, keris kudi.6
2. Kapal Majapahit
6

Hamzuri, Keris, (Jakarta: Djambatan, 1988), Hlm. 7 – 8.

Menurut Gaspar Correia Jawa memiliki kapal yang sangat kuat terhadap
tembakan meriam dan memiliki empat lapis papan. Kapal ini dibuat dengan
menggunakan teknik yang berbeda dengan kapal-kapal lain, seperti teknik papan
yang diikat menjadi satu menggunakan tali dan penggunaan teknik pasak dan ikat
untuk memasang dan penyambungan papan di dingding. Selain itu kapal Jawa
memiliki teknik paku khusus sehingga mampu menahan gempuran meriam dan
dilengkapi pula dengan meriam. Kapal yang dimiliki oleh Majapahit memiliki
fungsi ganda selain berfungsi untuk perdagangan kapal ini juga berfungsi sebagai
pertahanan laut.7 Kapal yang yang digunakan oleh Majapahit bernama kapal Jong.
Kapal ini memiliki ukuran yang cukup lebar dan sangat panjang namun belum
bisa dipastikan berapa angka pastinya. Kapal ini memiliki bagain rendah yang
digunakan untuk jembatan dan kapal ini tidak menggunakan tundan atau
penyeimbang luar. Kapal ini memiliki dingding yang tebal dan kuat yang terdiri

dari 4 lapisan kayu yang tebal dan menggunakan layar besar dengan tiang tinggi
serta dilengkapi meriam.
3. Baju Perang
Di dalam literer Jawa Kuno terdapat kosakata yang menyebutkan tentang
pakaian seperti Waju dan Kalambi, yang arinya adalah baju. Selain itu, terdapat
istilah Kawaca yang berarti kemeja dan untuk mnyebutkan celana terdapat
kosakata Lancingan dan Gadag. Adanya kosakata untuk baju dan celana hal ini
dapat membuktikan bahwa orang Jawa telah menggunakannya. Sejarah Cina yang
berasal dari Dinasti Song mencatat bahwa di Nusantara terdapat pakaian perang
yang berfungsi untuk melindungi dada dan punggung. Baju ini berbentuk tabung
panjang dan dibuat dari tembaga yang di cetak. Ciri-ciri pakaian perang tersebut
memiliki kesamaan dengan pakaian perang Romawi. Di Jawa sendiri terdapat
pakaian dari logam yang berbentuk tabung yang di sebut dengan Kawaca. Selain
itu terdapat arca yang memiliki ukiran baju perang yang terangkai dari susunan
pelat yang ditemukan dari Candi Singasari. Hal ini membuktikan bahwa di jawa
sudah terdapat pakaian perang yang digunakan sebagai pelindung.
Paul Michel Munoz, Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia
Dan Semenanjung Malaysia, (Yogyakarta: Mitra Abadi, 2009), Hlm. 397.
7

Hikayat Banjar pernah mencatat mengenai pakaian dan perlengkapan perang
di Jawa dalam jumlah besar. Pakaian perang ini digunakan oleh pasukan
Bhayangkari atau pasukan khusus pengawal raja. Akan tetapi pakaian perang itu
bukan baju yang berbentuk tabung melainkan baju rantai. Catatan Hikayat banjar
tersebut memiliki banyak kesamaan dengan catatan kidung dan kakawin. Baju
rantai sendiri di Jawa dikenal dengan istilah Waju Rante baju ini memiliki
kesamaan dengan baju perang yang berasal dari Timur Tengah dan Eropa.

F. Kemunduran Majapahit
Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran pada sekitar abad 16 yang
mana kemunduran Majapahit sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama
setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk wafat, tidak adalagi pemimpin berkualitas
yang mampu menjalankan pemerintahan di Majapahit. Sehingga pada tahun 1453
– 1456 bahkan Majapahit pernah mengalami kekosongan pemimpin karena tidak
ada calon pengganti yang mampu memimpin kerajaan Majapahit. Kedua adanya
perebutan kekuasaan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya perang saudara
yang dikenal dengan nama Perang Paregreg yang berlangsung mulai tahun 1401
sampai 1406. Pada masa ini semua keuangan Majapahit dihabiskan hanya untuk
membiayai perang saudara.
Ketiga daerah kekuasaan Majapahit yang luas banyak yang melepasakan diri
akibat dari kurangnya perhatian dari pemerintah pusat. Majapahit sendiri memiliki
wilayah yang sangat lus, sehingga membutuhkan kemampuan yang besar untuk
mengaturnya. Ketika terjadinya perang saudara di Majapahit menyebabkan
pengawasan terhadap daerah-daerah kekuasaan tidak dilakukan secara maksimal
sampai akhirnya banyak daerah yang melepaskan diri. Dengan banyaknya daerah
yang melepaskan diri pendapatan kerajaan pada akhirnya menurun. Keempat
lepasnya daerah pesisir yang memiliki peranan penting dalam bisnis perdagangan.
Menguatnya pengaruh Islam di wilayah pesisir juga membuat pengaruh Majapahit
mulai melemah. Lepasnya daerah pesisir berpengaruh sangat besar bagi

perkembangan Kerajaan Majapahit karena Majapahit mulai kehilangan aspek
perdagangan dalam kehidupan perekonomian mereka.8

Esa Damar Pinuluh, Pesona Majapahit, (Yogyakarta: Buku Biru, 2010),
Hlm. 81 – 82.
8

G. Kesimpulan
Kerajaan Majapahit dibawah kepemimpinan Raja Hayam wuruk mampu
mencapai masa kejayaannya. Pada masa kejayaannya Kerajaan Majapahit mampu
memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas mulai dari seluruh kepulauan
Indonesia hingga mencakup beberapa wilayah di Asia Tenggara seperti
Semenajung Malaya dan Singapura. Untuk menjaga wilayah yang cukup luas ini
Majapahit memaksimalkan penggunaan militer. Pada saat itu militer Majapahit
merupakan militer yang cukup kuat sehingga mampu menjaga keutuhan wilyah
Majapahit. Kuatnya militer Majapahit ini didukung juga dengan peralatan militer
yang cukup baik dengan adanya senjata seperti keris dan baju pelindung yang
digunakan untuk melindungi diri pada saat berperang. selain itu Majapahit
memiliki armada laut yang mampu mendukung mereka untuk memperthankan
wilayahnya yang cukup luas. Armada laut ini berupa kapal yang biasa disebut
dengan kapan jong kapal ini sendiri memiliki dua fungsi sekaligus selain untuk
berdagang kapal ini berfungsi juga sebagi pertahanan laut. Majapahit juga
melakukan kerjasama militer dengan Negara-negara lain untuk menjaga keutuhan
wilayahnya. Pada akhirnya masa kejayaan Majapahit beserta militernya mulai
melemah dan hancur dikarenakan adanya masalah didalam Kerjaan Majapahit
sendiri yang nantinya akan menimbulkan perang saudara yang berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA
Esa Damar Pinuluh, Pesona Majapahit, Yogyakarta: Buku Biru, 2010
Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, Jakarta: Suluh Nusantara
Bakti, 2011
Marwati Djoened poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional
Indonesia Zaman Kuno, Jakarta: Balai Pustaka, 2009
Paul Michel Munoz, Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia Dan
Semenanjung Malaysia, Yogyakarta: Mitra Abadi, 2009
Purwadi, The History Of Javanese Kings, - : Ragam Media, 2010
Taufik Abdullah, Dkk., Indonesia Dalam Arus Sejarah Kerajaan Hindu – Buddha,
Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2011

LAMPIRAN

Dua Keris Majapahit

Keris Luk Majapahit
Sumber: Hamzuri, Keris, (Jakarta: Djambatan, 1988), Hlm. 7 – 8.

Keris Lurus Majapahit

Kudi
Sumber: Hamzuri, Keris, (Jakarta: Djambatan, 1988), Hlm. 7 – 8.

Pakaian perang Romawi dari logam kuningan berbentuk tabung dan gambar detai
baju perang Romawi.
Sumber: Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, (Jakarta: Suluh
Nusantara Bakti, 2011), Hlm. 202 – 203.

Detail baju pelindung pada masa lalu.
Sumber: Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, (Jakarta: Suluh
Nusantara Bakti, 2011), Hlm. 203 – 204.

Baju rantai dan detail.
Sumber: Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, (Jakarta: Suluh
Nusantara Bakti, 2011), Hlm. 206 – 207.

Sumber: Replika kapal majapahit di Museum Bahari, Jakarta. (VIVA.co.id/Dody
Handoko)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124