PEMANFAATAAN BUKTI REGISTRASI PASIEN WAR

PEMANFAATAAN BUKTI REGISTRASI PASIEN (WARNA
KUNING) DALAM DISTRIBUSI REKAM MEDIS POLI
BEDAH RSUP SANGLAH DENPASAR DENGAN
METODE FOCUS PDCA
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG
PKL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Program D-IV Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

Oleh:
TYA SISTUNING WULANDARI
NIM G41120925

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN
TINGGI RI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016


ii

HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil Praktek Kerja Lapangan ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di RSUP Sanglah Denpasar
2. Orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberi support dalam
Praktek Kerja Lapangan dan pembuatan laporan ini
3. dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes, Bapak Dony Setiawan H.P, S.Kep NS.,
MM dan Ibu Vita Permatasari, S.T., M.T yang selalu membimbing dan
memberi semangat.
4. Dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM selaku kepala instalasi Rekam
Medis

RSUP

Sanglah

Denpasar yang selalu


membimbing

dan

mengarahkan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini
5. Dosen-dosen dari Politeknik Negeri Jember dan Bapak/Ibu praktisi rekam
medis di RSUP Sanglah Denpasar
6. Seluruh staf dan semua pihak RSUP Sanglah Denpasar yang membantu
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam Praktek Kerja
Lapangan ini
7. Teman-teman seperjuangan Rekam Medis 2012

iii

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tya Sistuning Wulandari
NIM

: G41120925


Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam Laporan
Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Pemanfaataan Bukti Registrasi Pasien
(Warna Kuning) Dalam Distribusi Rekam Medis Poli Bedah RSUP Sanglah
Denpasar Dengan Metode FOCUS PDCA” merupakan gagasan dan hasil karya
sendiri dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam
bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Denpasar, 12 April 2016

Tya Sistuning Wulandari
NIM G41120432

iv

RINGKASAN


Salah satu kewajiban rumah sakit adalah menyelenggarakan rekam
medis. Dalam pengelolaan rekam medis di RSUP Sanglah terdapat beberapa
kegiatan yaitu mulai dari pengambilan berkas rekam medis, distribusi,
pengembalian, penataan, penyortiran, dan penyimpanan. Salah satu kegiatan yang
berkaitan dengan respon time terhadap pelayanan pasien adalah distribusi. Saat
distribusi, petugas mendapat complain dari pasien karena belum dipangggil ke
loket pendaftaran poli bedah setelah menunggu rata-rata 1,5 jam (terdapat 8
pasien complain) serta masih banyak pasien tidak menancapkan bukti registrasi
pasien yang mereka terima ke tancapan yang telah disediakan (lebih dari 52
pasien) yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui berkas sudah
terdistribusi atau belum dan petugas distribusi kesulitan memilah rekam medis
yang sudah didistribusikan ke poli bedah.
Metode yang digunakan untuk pemanfaatan bukti registrasi pasien
dalam distribusi rekam medis di poli bedah adalah FOCUS PDCA. FOCUS
PDCA yang ditemukan oleh Walter Shewhart dan disempurnakan oleh Edwards
Deming merupakan proses perbaikan mutu yang banyak dipakai dan sudah diakui
di dunia. Merupakan singkatan yang menggambarkan komponen dari proses
peningkatam mutu kinerja
Hasilnya pasien complain berkurang dari 8 pasien menjadi 2 pasien
dan pasien yang tidak menancapkan bukti registrasi pasien dari 55 menjadi 39

pasien.

v

ABSTRAK

Salah satu kewajiban rumah sakit adalah menyelenggarakan rekam medis.
Dalam pengelolaan rekam medis di RSUP Sanglah terdapat beberapa kegiatan
yaitu mulai dari pengambilan berkas rekam medis, distribusi, pengembalian,
penataan, penyortiran, dan penyimpanan. Salah satu kegiatan yang berkaitan
dengan respon time terhadap pelayanan pasien adalah distribusi. Saat distribusi,
petugas mendapat complain dari pasien karena belum dipangggil ke loket
pendaftaran poli bedah setelah menunggu rata-rata 1,5 jam (terdapat 8 pasien
complain) serta masih banyak pasien tidak menancapkan bukti registrasi pasien
yang mereka terima ke tancapan yang telah disediakan (lebih dari 52 pasien) yang
nantinya akan digunakan untuk mengetahui berkas sudah terdistribusi atau belum
dan petugas distribusi kesulitan memilah rekam medis yang sudah didistribusikan
ke poli bedah. Metode yang digunakan untuk pemanfaatan bukti registrasi pasien
dalam distribusi rekam medis di poli bedah adalah FOCUS PDCA. Hasilnya
pasien complain berkurang dari 8 pasien menjadi 2 pasien dan pasien yang tidak

menancapkan bukti registrasi pasien dari 55 menjadi 39 pasien.
Kata kunci : pemanfaatan, bukti registrasi pasien, distribusi rekam medis, FOCUS
PDCA

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKL ini
dengan baik dan tepat waktu.
Laporan PKL yang berjudul “Pemanfaataan Bukti Registrasi Pasien
(Warna Kuning) Dalam Distribusi Rekam Medis Poli Bedah RSUP Sanglah
Denpasar Dengan
Metode FOCUS PDCA” dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
laporan PKL di Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan, Program Studi
Rekam Medik. Namun demikian, laporan ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, sehingga
diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan di kemudian hari.
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Anak Ayu Sri Saraswati selaku Direktur Utama RSUP Sanglah
Denpasar
2. Dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM selaku Kepala Instalasi Rekam
Medis RSUP Sanglah Denpasar
3. dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes, Bapak Dony Setiawan HP, S.Kep, NS.
MM dan Ibu Vita... selaku dosen pembimbing (supervisi) RSUP Sanglah
Denpasar
4. Pembimbing lapang PKL RSUP Sanglah Denpasar
5. Seluruh staf dan karyawan RSUP Sanglah Denpasar yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
6. Teman-teman Rekam Medik angkatan 2012 PKL RSUP Sanglah Denpasar
Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini banyak memberikan manfaat kepada
penulis sendiri khususnya dan pembaca sekalian umumnya.
Denpasar, 12 April 2016

vii

PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama

: Tya Sistuning Wulandari

NIM

: G41120925

Program Studi

: Rekam Medik

Jurusan

: Kesehatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan

kepada UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti NonEksklusif (Non Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan
Praktek Kerja Lapang saya yang berjudul :
PEMANFAATAAN BUKTI REGISTRASI PASIEN (WARNA KUNING)
DALAM DISTRIBUSI REKAM MEDIS POLI BEDAH RSUP SANGLAH
DENPASAR DENGAN METODE FOCUS PDCA
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, UPT Perpustakaan Politeknik
Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam
bentuk Pangkalan Data (database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis atau pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di

: Jember

Pada tanggal : 07 Mei 2016

Yang menyatakan
Nama : Tya Sistuning Wulandari
NIM : G41120925
viii

DAFTAR ISI

ix

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................iv
RINGKASAN..................................................................................................v
ABSTRAK.....................................................................................................vi
KATA PENGANTAR......................................................................................vii
PERSETUJUAN PUBLIKASI...........................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................xii

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
1.4.1 Teoritis.............................................................................................2
1.4.2 Praktis..............................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1 Pemanfaatan...............................................................................................3
2.7 Profil RSUP Sanglah Denpasar.....................................................................4
2.8 Visi, Misi, Falsafah, Tujuan dan Nilai Dasar Rumah Sakit...................................6
2.8.1 Visi.................................................................................................6
2.8.2 Misi.................................................................................................6
2.8.3 Falsafah............................................................................................6
2.8.4 Tujuan..............................................................................................7
2.8.5 Nilai/Keyakinan Dasar..........................................................................7
2.9 Struktur Organisasi Rumah Sakit..................................................................7
2.10 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis....................................................8
2.11 Find-Organize-Clarify-Understand-Select- Plan-Do-Check-Action (FOCUS PDCA) 8
2.11.1 F (Find): Menemukan atau Mengidentifikasi............................................8
2.11.2 O (Organize): Mengorganisir Tim Kerja.................................................8
2.11.3 C (Clarify): Mengklarifikasi Teori Terbaru Tentang Permasalahan.................9
2.11.4

U (Understand): Memahami Penyebab Masalah......................................9

2.11.5

S (Select): Memilih Proses Potensial Untuk Menyelesaikan Masalah.............9

2.11.6

P (Plan) : Perencanaan......................................................................9
10

2.11.7

D (Do) : Pelaksanaan........................................................................9

2.11.8 C (Check): Pemeriksaan......................................................................9
2.11.9

A (Action): Perbaikan.......................................................................9

BAB 3. METODE KEGIATAN.........................................................................11
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................................11
3.2 Prosedur pengumpulan data.......................................................................11
3.3 Bahan dan Alat.......................................................................................11
3.4.1 Bahan.............................................................................................11
3.5 Metode penelitian...................................................................................11
3.6 Alur Penelitian.......................................................................................12
BAB 4. PEMBAHASAN..................................................................................14
BAB 5. PENUTUP.........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
LAMPIRAN..................................................................................................21

DAFTAR GAMBAR
X

Gambar 3.1 Alur Penelitian .....................................................................................................12
Gambar 4.1 FOCUS PDCA......................................................................................................14

11

DAFTAR LAMPIRAN
xi
1. Jumlah Pasien .......................................................................................................................22
2. Tanpa kuning sebelum perbaikan sistem..............................................................................22
3. Tanpa kuning setelah perbaikan system................................................................................24
4. Pasien complain sebelum perbaikan system.........................................................................25
5. Pasien complain setelah perbaikan sistem...........................................................................25
12

xii

13

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Di rumah sakit juga mengatur apa yang menjadi hak
dan kewajiban pasien serta hak dan kewajiban rumah sakit itu sendiri. Salah satu
kewajiban rumah sakit adalah menyelenggarakan rekam medis. Rekam medis merupakan
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang idenditas pasien, pemeriksaan,
pemerikasaan penunjang, pengobatan, tidakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
Dalam pengelolaan rekam medis di RSUP Sanglah terdapat beberapa kegiatan
yaitu mulai dari pengambilan berkas rekam medis, distribusi, pengembalian, penataan,
penyortiran, dan penyimpanan. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan respon time
terhadap pelayanan pasien adalah distribusi. Dalam SOP tentang distribusi didalamnya
menyebutkan bahwa berkas rekam medis di distribusikan ke poli setiap 10 menit atau
bila rekam medis sudah penuh di keranjang penuh (sebelum 10 menit) sedangkan dalam
SOP respon time disebutkan bahwa target pencapaian 30 menit rekam medis diterima di
poliklinik. Dalam SOP waktu pendistribusian rekam medis ke setiap poli adalah sama.
Setiap poli letaknya berbeda, ada yang dekat dan juga jauh. Terdapat pasien yang banyak
atau pasien yang relatif sedikit. Setiap poli tidak sama jumlah pasiennya. Salah satu poli
dengan pasien terbanyak adalah poli bedah dimana pasien berkisar rata-rata 156 perhari
dengan 10 sub bedah (bedah umum, digestif, plastik, orthopedi, anak, trauma, onkologi,
urologi, thorax, dan saraf).
Petugas dalam mendistribusikan rekam medis tak jarang mendapat complain dari
pasien karena mereka belum dilayani. Penyebab mereka belum dilayani adalah karena
memang belum dipanggil tetapi rekam medis pasien sudah ada di pendaftaran poli bedah
atau berkas memang belum didistribusikan. Untuk mengetahui rekam medis sudah di
tempat pendaftaran poli bedah atau belum biasanya petugas distribusi mengecek bukti
registrasi pasien yang berwarna kuning yang sudah ditancapkan di tempat yang telah
disediakan. Jika bukti registrasi pasien masih berada di paku tancapan berarti berkas
rekam medis pasien belum terdistribusi. Setelah itu petugas akan mengecek ke ruang

1

2
rekam medis dengan membawa bukti registrasi pasien berwarna kuning tersebut untuk
mengecek di ruang rekam medis.
Terkadang pasien tidak menancapkan bukti registrasi pasien sehingga disaat
mereka complain petugas harus meminta bukti registrasi pasien, mengecek satu persatu
berkas yang sudah terdistribusi. Jika rekam medis tidak ada, petugas akan mengecek ke
ruang rekam medis. Yang menjadi kendala bagi petugas distribusi adalah saat memilah
bukti registrasi pasien untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam pasien sesuai dengan
bukti registrasi pasien berwarna putih dalam berkas yaitu hanya terdapat 1 tancapan paku
dengan jumlah pasien yang berkisar 156 perhari, petugas merasa kesulitan dan memakan
waktu lama.
Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sistem distribusi di poli bedah agar
mempermudah petugas distribusi dalam menjalankan sistem yang ada serta dapat segera
menanggulangi jika ada complain dari pasien.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana pemanfaataan bukti registrasi pasien (warna kuning) dalam distribusi rekam
medis poli bedah RSUP Sanglah Denpasar ?
1.3 Tujuan
Mengidentifikasi pemanfaataan bukti registrasi pasien (warna kuning) dalam distribusi
rekam medis poli bedah RSUP Sanglah Denpasar
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
a. Bagi penulis
1) Memberikan pengetahuan bagaimana sistem distribusi rekam medis yang
ada di poli bedah RSUP Sanglah Denpasar
1.4.2 Praktis
a. Bagi RSUP Sanglah Denpasar
1) Mempermudah petugas distribusi dalam menjalankan sistem distribusi yang
sudah ada.
2) Mempermudah petugas distribusi memberikan penjelasan saat ada pasien
complain di bagian pendaftaran poli bedah

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemanfaatan
Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah
(Fibriyanti dan Murtiningsih, 2013)
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pemanfaatan adalah proses,
cara, perbuatan memanfaatkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpilkan bahwa pemanfaatan merupakan
kegiatan memanfaatkan atau menggunakan sesuatu.
2.2 Bukti registrasi pasien
Bukti registrasi pasien di RSUP Sanglah Denpasar merupakan suatu kertas
rangkap 3 yang terdiri dari warna putih, meah muda, dan kunuing. Warna putih untuk
dimasukkan ke dalam rekam medis saat akan didistribusikan, warna merah muda untuk
tracer dan diletakkan di dalam rak, sedangkan yang berwarna kuning diserahkan pada
pasien sebagai bukti bahwa pasien telah mendaftar. Bukti registrasi pasien ini berisi poli
yang dituju, no register pasien,tanggal saat pasien mendaftar, nomor urut, nomor rekam
medis, nama pasien, jenis kunjungan, tanggal lahir dan umur pasien, nama asuransi, no
peserta asuransi, nama petugas registrasi.
2.3 Rekam medis
Menurut Permenkes nomor 269 tahun 2008 rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang idenditas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien .
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang idenditas,
anamnesis, pemeriksaan, diagnosis pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unitunit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan unit rawat inap (Mauren, 2011).
Berdasarkakan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rekam medis merupakan
suatu berkas atau dokumen yang berisi keterangan tentang data sosial dan data medis
pasien yang diberikan kepada pasien selama mendapatkan perawatan.
2.5 Distribusi rekam medis
Distribusi rekam medis adalah proses pengiriman berkas rekam medis ke klinik
yang dituju untuk dilakukan pelayanan kesehatan. Pendistribusian atau pengiriman
3

4
berkas dilakukan setiap kali ada permintaan dari TPP (Tempat Pendftraran Pasien),
berdasarkan keinginan pasien menuju klinik yang diinginkan (Mauren, 2011)
Distribusi rekam medis adalah kegiatan pendistribusian rekam medis ke
poliklinik dan IGD yang sesuia dengan tujuan pasien berobat dan dilakukan oleh petugas
rekam medis. Distribusi rekam medis ini merupakan salah satu rantai pelayanan rekam
medis yang harus diperhatikan sistemnya agar asas kemanan dan kerahasiannya bisa
terjaga dengan baik (SPO distribusi rekam medis RSUP Sanglah, 2015)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi rekam medis
adalah proses pengiriman rekam medis ke poliklinik yang dituju pasien yang dilakukan
oleh petugas rekam medis.
2.6 Poli bedah
Poli bedah merupakan poliklinik untuk penderita post operasi, post kecelakaan
dan pemeriksaan pasien dengan penyakit bedah (hernia, apendix, prostat, retensi urine,
abses, tumor maupun kelainan bawaan) (RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, 2016).
Poliklinik bedah memberikan pelayanan pada pasien dengan berbagai macam
gangguan/penyakit yang membutuhkan tindakan pembedahan (RS Saiful Anwar, 2015)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa poliklinik bedah merupakan
poliklinik yang memberikan pelayanan bagi pasien yang memerlukan tindakan
pembedahan.
2.7 Profil RSUP Sanglah Denpasar
RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30
Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan
FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe
B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes
RI No.134/1978). Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali
perubahan status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/
Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan
Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan (Perusahaan
Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah
menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI No.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan
ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal
12 Desember 2005.
Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi
sebagai arah yang akan dituju, yaitu menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang

5
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam
mewujudkan visi tersebut RSUP Sanglah selalu berusaha dengan segala upaya agar
pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan yang prima sehingga dapat memuaskan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Dimana hal ini dikarenakan RSUP Sanglah
yang merupakan rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur. Di samping itu dengan berlokasi di daerah tujuan wisata
dunia, RSUP Sanglah diharapkan untuk terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan quality and safety dan dengan didukung sumber daya
manusia yang professional serta fasilitas medis canggih. Dengan demikian diharapkan
RSUP Sanglah mampu menjadi rumah sakit Indonesia kelas dunia.
Saat ini RSUP Sanglah memiliki tempat tidur sebanyak 718 tempat tidur yang
terbagi dalam beberapa kelas perawatan yaitu kelas VIP, Kelas I, kelas II, dan kelas III.
Jenis pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap, pelayanan bedah, pelayanan intensif, haemodialisa, forensik, dan
beberapa pelayanan unggulan seperti implant cochlear, pelayanan trauma, pelayanan
jantung terpadu, bayi tabung, pelayanan tumbuh kembang, HIV-AIDS.

Disamping

pelayanan-pelayanan tersebut, terdapat pula pelayanan pasien dengan menggunakan
peralatan canggih seperti cath lab, ESWL, ECG, CT Scan, Argon Laser. Colposcopy,
Hyperbaric Chamber, dan cobalt.
Sebagai rumah sakit pendidikan kelas A sejak tahun 2005, RSUP Sanglah
merupakan tempat pendidikan dan penelitian bagi calon dokter spesialis, dokter umum,
dan profesi lainnya. Hal ini menjadikan RSUP Sanglah sebagai pusat pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Di samping itu secara ketenagaan, RSUP Sanglah
memiliki beberapa jenis tenaga yang secara spesifik sangat menunjang pemberian
pelayanan kesehatan yang beragam. Tenaga spesialis yang dimiliki RSUP Sanglah
diantaranya adalah:
1.

Spesialis bedah,

2.

Spesialis penyakit dalam,

3.

Spesialis anak,

4.

Spesialis obgyn,

5.

Spesialis patologi klinik,

6.

Spesialis patologi anatomi,

7.

Spesialis radiologi,

8.

Spesialis gigi,

6
9.

Spesialis anaestesi,

10.

Spesialis andrologi,

11.

Spesialis bedah mulut,

12.

Spesialis urologi,

13.

Spesialis orthopedic,

14.

Spesialis saraf,

15.

Spesialis THT,

16.

Spesialis jiwa,

17.

Spesialis jantung,

18.

Spesialis mata,

19.

Spesialis kulit kelamin,

20.

Spesialis mikrobiologi,

21.

Spesialis rehab medis,

22.

Spesialis gizi klinik,

23.

Spesialis bedah onkologi,

24.

Spesialis bedah anak,

25.

Spesialis bedah saraf,

26.

Spesialis onkologi radiologi.

2.8 Visi, Misi, Falsafah, Tujuan dan Nilai Dasar Rumah Sakit
2.8.1 Visi
Visi RSUP Sanglah adalah menjadi rumah sakit Indonesia kelas dunia untuk
mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
2.8.2 Misi
RSUP Sanglah sebagai rumah sakit pemerintah berkomitmen untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan
berkeadilan untuk seluruh lapisan masyarakat
b. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan
nasionalis
c. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan
2.8.3 Falsafah
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam bidang pelayanan,
pendidikan, dan penelitian.

7
2.8.4 Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas dunia agar tercapai
derajat kesehatan amasyarakat setinggi-tingginya.
2.8.5 Nilai/Keyakinan Dasar
a. RSUP Sanglah adalah rumah kita
b. Kepentingan pasien adalah yang utama
c. Sinergi pelayanan, pendidikan, dan penelitian
d. Insan pembelajar
e. Insan professional
f. Insan panutan
g. Tat twam Asi
h. Bekerja dalam team work
i. Mempersembahkan kinerja terbaik
2.9 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 167 /Menkes/ Per
/XII 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat, maka RSUP
Sanglah Denpasar adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan dan dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur
Utama (struktur organisasi terlampir).
Susunan organisasi RSUP Sanglah Denpasar terdiri dari Direktorat Medik dan
Keperawatan, Direktorat Sumber Daya Manusia, Direktorat Keuangan, Direktorat
Umum dan Operasional, dan Unit-unit Non Struktural. Setiap direktorat dipimpin oleh
direktur yang membawahi beberapa bidang / bagian dan sub bagian / seksi. Sedangkan
unit non struktural dikepalai oleh Kepala / Ketua. Yang termasuk unit non struktural
adalah Satuan Pemeriksaan Intern, Komite Medik, Komite Etik dan Hukum, Komite
Keperawatan, Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI), Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Barang/Jasa, Unit Penjaminan Mutu (UPM), Divisi Penelitian dan
Pengembangan.

8
2.10 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis
Instalasi Rekam Medis berada langsung dibawah Direktorat Umum dan
Operasional dan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya Kepala Instalasi Rekam
Medis berkonsultasi ke Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi. Kepala Instalasi
dibantu oleh tiga orang koordinator, yaitu Koordinator Pengelolaan Rekam Medis ,
Koordinator Umum dan Pelaporan dan, Koordinator Pengelolaan Rekam Medis yang
dibantu oleh 3 orang Penanggung Jawab, yaitu: PJ Rekam Medis di Instalasi Wing
Amerta, PJ. Pencarian, Penyimpanan, dan Peminjaman dan PJ Distribusi, dan
Koordinator Umum dan Pelaporan yang membawahi dua orang Penanggung Jawab
yaitu: PJ. Inventaris dan PJ. Mutu Rekam Medis. Koordinator Koding, membawahi
semua petugas koding, baik rawat jalan, rawat inap dam rawat darurat.
2.11 Find-Organize-Clarify-Understand-Select- Plan-Do-Check-Action (FOCUS PDCA)
FOCUS-PDCA yang ditemukan oleh Walter Shewhart dan disempurnakan oleh
Edwards Deming merupakan proses perbaikan mutu yang banyak dipakai dan sudah
diakui di dunia. Merupakan singkatan yang menggambarkan komponen dari proses
peningkatam mutu kinerja. Siklus FOCUS-PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan
untuk penyelesaian masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Adapaun pengertian dari masing-masing siklus F-O-C-U-S P-D-C-A yang terdiri dari
sembilan tahapan (Spath, 2009 dalam Peraturan Direktur Utama RSUP Sanglah
Denpasar, 2015) yaitu:
2.11.1 F (Find): Menemukan atau Mengidentifikasi
Menemukan/mengidentifikasi merupakan kegiatan mencari proses yang
perlu perbaikan. Mementukan proses dan komponen yang terlibat dalam proses
tersebut. Mencatat keuntungan yang dapat diterima bila dilaksanakan perbaikan
pada proses

tersebut. Memahami bagaimana proses tersebut sesuai dengan

ketentuan dan prioritas Rumah Sakit.
2.11.2 O (Organize): Mengorganisir Tim Kerja
Memilih tim yang berpengetahuan luas dalam proses tersebut.
Menentukan ukuran tim, yang terdiri dari anggota yang mewakili berbagai
komponen yang terlibat dalam organisasi, memilih anggota, dan mempersiapkan
diri untuk mendokumentasikan rencana perbaikan.

9
2.11.3 C (Clarify): Mengklarifikasi Teori Terbaru Tentang Permasalahan
Memperjelas pengetahuan terkini dalam proses. Tim yang telah terbentuk
harus mengulas pengetahuan terkini yang kemudian menghubungkan dengan
proses yang telah terlaksana untuk dapat menganalisa dan membedakan
kesenjangan dalam proses tersebut.
2.11.4 U (Understand): Memahami Penyebab Masalah
Memahami

penyebab

variasi/kesenjangan/permasalah.

Tim

akan

mengukur proses dan mempelajari penyebab variasi/kesenjangan/permasalahan.
Mereka kemudian akan merumuskan rencana untuk pengumpulan data
(indikator), dengan menggunakan informasi spesifik tentang permasalahan pada
proses untuk membangun gambaran proses yang terukur dan terkendali.
2.11.5 S (Select): Memilih Proses Potensial Untuk Menyelesaikan Masalah
Memilih proses perbaikan yang potensial. Menentukan tindakan yang perlu
diambil untuk meningkatkan proses (harus didukung oleh bukti yang
terdokumentasi).
2.11.6 P (Plan) : Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian
masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling
terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan
cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya

rencana

kerja

penyelesaian

masalah

mutu

yang

akan

diselenggarakan.
2.11.7 D (Do) : Pelaksanaan
Melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana
tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih
dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksanaan tersebut dapat
memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
2.11.8 C (Check): Pemeriksaan
Yang dilakukan dalam tahap ini ialah secara berkala memeriksa kemajuan
dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2.11.9 A (Action): Perbaikan
Tahapan terakhir yang dilakukan adalah melaksanakan perbaikan rencana
kerja. Lakukan penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan
pemilihan dengan cara penyelesaian masalah ini. Untuk selanjutnya rencana kerja

10
yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk
memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian tergantung dari
kemajuan serta hasil tersebut kemudian melaksanakan tindakan yang sesuai.

11
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan di loket pendaftaran poli bedah RSUP Sanglah Denpasar
pada 2 Maret-18 Maret 2016.
3.2 Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan kegiatan observasi dan dokumentasi di loket
pendaftaran poli bedah RSUP Sanglah Denpasar
3.3 Bahan dan Alat
3.4.1 Bahan
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :
a. Data jumlah pasien poli bedah
b. Data pasien yang tidak menancapkan bukti registrasi pasien (warna kuning)
3.4.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a.

Tancapan paku sebanyak 9 buah

b.

Papan kecil sebanyak 9 buah

3.5 Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode FOCUS PDCA. FOCUS PDCA yang
ditemukan oleh Walter Shewhart dan disempurnakan oleh Edwards Deming merupakan
proses perbaikan mutu yang banyak dipakai dan sudah diakui di dunia. Merupakan
singkatan yang menggambarkan komponen dari proses peningkatam mutu kinerja

12
3.6 Alur Penelitian
Berikut alur penelitian pemanfaatan bukti registrasi pasien (warna kuning) dalam
distribusi rekam medis di poli bedah RSUP Sanglah Denpasar dapat dilihat pada gambar 3.1.
Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Rumusan Maslah

Menentukan Tujuan
Penelitian

Hasil dan Pembahasan
(FOCUS PDCA)
Find
Organize
Clarify
Understanding
Select
Plan
Do
Check
Action

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Deskripsi alur penelitian diatas sebagai berikut:
1.

Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap mencari permasalahan-permasalahan
yang menyebabkan peneliti ingin melakukan penelitian tentang pemanfaatan

13
bukti registrasi pasien (warna kuning) dalam distribusi rekam medis poli bedah
RSUP Sanglah Denpasar.
2.

Studi Pendahuluan
Tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan di RSUP Sanglah
Denpasar.

3. Studi Literatur
Studi literatur adalah tahapan dimana peneliti memperoleh teori-teori yang
mendukung dan menjadi dasar peneliti untuk menyelesaikan masalah yang ada
rumusan masalah.
4. Tujuan Penelitian
Tahap ini peneliti menentukan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
5. Hasil dan Pembahasan (FOCUS PDCA)
Tahap ini peneliti membahas hasil FOCUS PDCA pemanfaatan bukti
registrasi pasien (warna kuning) dalam distribusi rekam medis di poli bedah
RSUP Sanglah Denpasar.
6. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan
memberikan saran yang membangun untuk instalasi rekam medis RSUP Sanglah
Denpasar.

BAB 4. PEMBAHASAN

LAPORAN KEGIATAN FOCUS-PDCA
NAMA
NIM
JUDUL

INSTALASI
BULAN-TAHUN
F
(Find)

-

: Tya Sistuning Wulandari
: G41120925
: Pemanfaatan Bukti Registrasi Pasien (Warna
Kuning) Dalam Distribusi Rekam Medis Poli
Bedah RSUP Sanglah Denpasar Dengan
Metode FOCUS PDCA
: Rekam Medis
: Tahun 2016

Pasien complain karena belum dipangggil ke loket pendaftaran
poli bedah setelah menunggu rata-rata 1,5 jam (terdapat 8 pasien
complain)

-

Pasien tidak menancapkan bukti registrasi pasien yang mereka
terima ke tancapan yang telah disediakan (lebih dari 52 pasien)

O
(Organized)

C
(Clarify)

-

Petugas distribusi kesulitan memilah rekam medis yang sudah

-

didistribusikan ke poli bedah
Kepala Instalasi rekam medis

-

Kepala poliklinik bedah

-

Petugas distribusi rekam medis

-

Petugas loket penerima rekam medis di poliklinik bedah
SPO monitoring respons time pelayanan rekam medis bahwa
target pencapaian 30 menit sampai rekam medis diterima di
poliklinik.

-

SPO distribusi rekam medis belum mengatur hal-hal lebih detail
bahwa setelah rekam medis sampai di poli, bukti registrasi
pasien(berwarna kuning) yang telah ditancapkan di tempat
pendaftaran poli diletakkan di rekam medis sesuai bukti
registrasi pasien berwarna putih sebagai bukti bahwa rekam
medis telah terdistribusi dan berada di loket penerima rekam

U
(Understand)

-

medis
RSUP Sanglah memiliki SPO tentang distribusi tetapi belum
mengatur sistem yang mempermudah petugas distribusi dalam
memilah berkas rekam medis di poliklinik sehingga perlu
adanya perbaikan sistem yang dapat mempermudah petugas
distribusi mengetahui berkas rekam medis yang didistribusikan
14

15
sudah ada di poliklinik atau belum dan dapat memberi
penjelasan jika ada pasien complain di tempat penerimaan
berkas di poli bedah

S
(Select)

-

Perbaikan sistem distribusi khususnya di poli bedah untuk
pemanfaatan bukti registrasi pasien berwarna kuning untuk
memudahkan petugas distribusi mengecek keberadaan dan
memilah rekam medis di poli bedah.

P
(Plan)

1. Perbaiki sistem distribusi rekam medis yang telah ada di
poliklinik
- Tambah jumlah paku tancapan dan memberikan papan
tulisan kecil didepannya sebanyak 9 buah (sub anak dan
umum menjadi satu paku karena pasien tidak terlalu
banyak)

D
(Do)

2. Sosialisasi kepada pasien dan petugas loket poli bedah
1. Menambah jumlah paku tancapan 7 buah paku tancapan dan 2
buah paku yang sudah ada dipoli bedah serta memberikan papan
tulisan kecil didepannya sebanyak 9 buah (bedah thorax,
digestif, anak, umum, plastik, onkologi, urologi, trauma,
orthopedi, dan saraf) sub anak dan umum menjadi satu paku
karena pasien tidak terlalu banyak  telah dilaksanakan pada 11
Maret 2016.
2. Memberikan informasi bahwa bukti registrasi (berwarna kuning)
ditancapkan pada paku yang telah disediakan sesuai dengan sub
bedah yang dituju pasien dengan memberikan keterangan tulisan
serta memberikan informasi kepada pasien bahwa bukti register
pasien yang mereka tancapkan bukan sebagai antrian tetapi
untuk mengetahui apakah rekam medis sudah berada di poli

16
bedah atau belum  telah dilaksanakan pada 11,12, dan 18
C
(Check)

Maret 2016
1. Hasil
-

Petugas distribusi tidak merasa kesulitan dalam memilah
berkas rekam medis yang didistribusikan dari instalasi
rekam medis ke poli bedah karena paku tancapan sudah
sesuai dengan sub bedah. Petugas langsung mencari bukti
registrasi pasien berwarna kuning di paku tancapan sesuai
yang tertera di bukti registrasi pasien berwarna putih yang
ada di berkas rekam medis.

-

Jika ada pasien complain petugas langsung bisa melihat ke
paku tancapan sesuai sub bedah yang disebutkan pasien
untuk memeriksa apakah bukti registrasi yang berwarna
kuning masih tertancap atau sudah tidak ada. Jika masih
tertancap petugas akan mengambil bukti registrasi tersebut
lalu mengecek ke instalasi rekam medis.

-

Pasien masih salah menancapkan bukti registrasi pasien
yang seharusnya sesuai sub bedah yang dituju.

2. Hasil
a.

Masih terdapat pasien yang tidak menancapkan bukti
registrasi pasien
- Pada 2 Maret 2016 terdapat 49 pasien yang tidak
menancapkan bukti registrasi pasien dari 136 pasien.
Setelah perbaikan sistem yang dilakukan pada tanggal
11 Maret 2016 masih terdapat 40 pasien yang tidak
menancapkan bukti registrasi pasien dari 229 pasien
- Pada 3 Maret 2016 terdapat 55 pasien yang tidak
menancapkan bukti registrasi pasien dari 146 pasien.
Pada tanggal 12 Maret 2016 masih terdapat 39 pasien
yang tidak menancapkan bukti registrasi pasien dari 155
pasien

b.

Masih terdapat pasien complain
-

Pada 2 Maret 2016 terdapat 8 pasien yang complain
dari 136 pasien. Setelah sistem berjalan , pada 18

17
Maret 2016 pasien complain menjadi 2 orang dari 144
A
(Action)

pasien.
1. Koordinasi dengan petugas penerima rekam medis di poli bedah
agar memberikan informasi jika petugas distribusi kembali ke
instalasi rekam medis
2. Menambah informasi berupa tulisan dan gambar agar pasien
lebih memahami sistem baru yang sedang diterapkan di poli
bedah.
Denpasar, 12 April 2016

Dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM
NIP. 196404141990032001

BAB 5. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Memperbaiki sistem distribusi rekam medis yang telah ada di poliklinik
- Menambah jumlah paku tancapan dan memberikan papan tulisan kecil
didepannya sebanyak 9 buah (sub anak dan umum menjadi satu paku karena
pasien tidak terlalu banyak)
b. Sosialisasi kepada pasien dan petugas loket bedah
4.2 Saran
a. Koordinasi dengan petugas penerima rekam medis di poli bedah agar memberikan
informasi jika petugas distribusi kembali ke instalasi rekam medis
b. Menambah informasi berupa tulisan dan gambar agar pasien lebih memahami sistem
baru yang sedang diterapkan di poli bedah.

18

19
DAFTAR PUSTAKA
SPO Pelayanan rekam medis RSUP Sanglah no. UK.03.01/SPO.IV.C10.E20/11400a/2015.
Distribusi Rekam Medis. Denpasar : RSUP Sanglah
SPO Pelayanan rekam medis RSUP Sanglah no. UK.03.01/SPO.IV.C10.E20/11404/2015.
Monitoring Respon Time Pelayanan Rekam Medis. Denpasar : RSUP Sanglah
Fibriyanti, Y., & Murtiningsih, W. 2013. Efektivitas Pemanfaatan Layanan Perpustakaan
Sekolah Oleh Siswa Kelas VIII Th. Ajaran 2013/2014 SMPN 2 Kerjo Kabapaten
Karanganyar. http://id.portalgaruda.org. Diakses pada 14 April 2016
Mauren, F. 2011. Tinjauan Lama Waktu Pendistribusian Rekam Medis Dilihat Dari Lokasi
Penyimpanan Di Rsj Dr. Soeharto Heerdjan Karya. http://digilib.esaunggul.ac.id.
Diakses pada 13 April 2016
RSUD
Ngudi
Waluyo.
2015.
Layanan
Rawat
Jalan
http://rsudngudiwaluyo.blitarkab.go.id. Diakses pada 14 April 2016

Poli

Bedah.

RSU Saiful Anwar. 2016. Poli Bedah. http://rsusaifulanwar.jatimprov.go.id. Diakses pada 14
April 2016

20

LAMPIRAN

1820

21
1. Jumlah pasien
Tanggal
29-Feb-16
01-Mar-16
02-Mar-16
03-Mar-16
04-Mar-16
05-Mar-16
Rata-rata

Jumlah
169
171
136
146
171
143
156

11-Mar-16
12-Mar-16
18-Mar-16

229
155
144

Tabel 1.1 Jumlah Pasien
2. Pasien tidak menancapkan bukti registrasi pasien
a.

Sebelum perbaikan sistem dilakukan
Tanpa Kuning
02-Mar03-Mar16
16
16004126 16004310
16001214 15053177
14053352 15062902
15060669 16002150
16001903 15008174
13031785 1322884
15009958 14015486
1051488 15001211
15015212 1638259
15058375 15010803
16005067 14028921
14052248 15056694
15047493 15041846
13020804 14028795
16001160 1045079
15064181 15060154
15052285 15045370
1646642 15044758
15044009 16002331
16005245 15066117
15017588
836461
15004167 15050472
16005226 14033062
15054048 15047493
15017397 15042787
15051189 15064396
21

22
15059491
14068792
1579992
15035130
14068453
15001269
14057466
14021636
15052941
16004005
15039960
15053780
15024474
15061590
16002827
15043123
14056439
16002686
983551
15048148
15064203
14043115
14069288

49

15021617
15058375
15064558
15045017
15054063
16002031
14043787
16001550
15064613
14000961
15053780
997450
15024474
16002174
15024281
14051529
1510557
1575467
15059130
15052883
16003273
15031752
1485958
13014012
16001242
14023538
1081559
15063099
16001196
55

b. Setelah perbaikan sistem dilakukan
Tanpa Kuning

23
11-Mar-16
1200045
15039849
13034531
16005170
15049964
15048815
1502967
13025530
15051535
15039642
15035706
16004822
15063099
15038506
15051535
15041899
1630852
15039627
15028469
15061590
15063959
16002403
14051529
15051138
15066640
1131694
14000949
1643879
14071045
15047512
15058079
15053472
1228022
16000974
15056251
15013388
15019720
16006175
15064041
16006722
41

12-Mar-16
796520
14048911
15025914
16001243
14031225
15003847
15039849
15064640
15057362
16002827
1600444
15046699
1337983
982534
15048066
14008054
16002686
15060401
16002133
1065369
15047493
15060418
1365175
15027830
15035706
1377140
16005868
15060669
15038506
1299227
1518047
15059073
14017474
836461
15067052
15047219
15055618
1526919
15046152
40

3. Pasien complain
a.

Sebelum perbaikan sistem dilakukan

24

No RM
16003269
16005724
1648585
16000716
1232935
16004966
16006211
1464471
b.

02-Mar-16
Jam mendaftar
09.13
08.47
08.18
08.35
08.42
10.31
10.07
08.23

Jam complain
09.50
09.50
09.50
10.05
10.45
11.05
11.30
11.30

Setelah perbaikan sistem dilakukan

No RM
15054963
15037082

18-Mar-16
Jam Mendaftar
07.39
09.53

Sebelum perbaikan sistem

Jam complain
10.40
12.40

Setelah perbaikan sistem

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI RSIA SRIKANDI IBI JEMBER TAHUN 2014

7 61 112

INTERVENSI OBAT NEUROPROTEKTIF DITINJAU DARI PERBAIKAN GCS DAN CER TERHADAP PASIEN CVA Hemorrhagic DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

1 82 18