SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP PENDIDIKAN K

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu :
Ana Farida Ulfa S.Kep., Ns., M.Kes
Oleh :
Reza Nur Fitriani (7116017)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2018

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Tak terlupakan pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya dalam agama dan menunjukkan jalan

yang diridhoi Allah SWT
Ucapan terima kasih ini tak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
mendukung maupun menyetujui dalam pembuatan proposal kami ini, yaitu :
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

: Bapak Andi Yudianto, S.Kep.Ns., M.Kes

2. Kepala Prodi S1 Keperawatan

: Ibu Pujiani, S.Kep.Ns., M.Kes

3. Dosen pembimbing

: Ana Farida Ulfa S.Kep.Ns., M.Kes

Atas bimbingan dari bapak dosen untuk menyelesaikan tugas yang berjudul “SAP
PENDIDIKAN KESEHATAN BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”,
sehingga bermanfaat bagi pembacanya.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada orang tua kami atas semua do’a
yang telah diberikan kepada kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan, oleh karena itu kami

mohon kritik dan saran dalam pembuatan tugas ini sehingga bisa bermanfaat bagi siapapun.
Jombang, 20 Januari 2018

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
SAP............................................................................................................................................1
(Satuan Acara Penyuluhan)....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Tujuan..............................................................................................................................2
1.3 Pokok Bahasan.................................................................................................................2
1.4 Sub Pokok Bahasan..........................................................................................................2
1.5 Metode..............................................................................................................................2
1.6 Media dan Alat Pengajaran..............................................................................................3
1.7 Susunan Panitia................................................................................................................3

1.8 Kegiatan Penyuluhan........................................................................................................3
1.9 Setting Tempat..................................................................................................................5
1.11 Materi.............................................................................................................................5
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN..............................................................................6
“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”..................................................6
2.1 Pengertian Brain Excercise...............................................................................................6
2.2 Manfaat Brain Excercise..................................................................................................6
2.3 Pelaksanaan Brain Excercise............................................................................................7
2.4 Gerakan Brain Excercise..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii

SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)

Topik

: Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak dengan Senam Otak (Brain
Excercise)


Tempat

: SD Negeri 2 Peterongan Jombang

Hari, tanggal : Senin, 22 Januari 2018
Waktu

: Pukul 08.00 –09.00

Sasaran

: Siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang

1.1 Latar Belakang
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent
component of ability) yang berbeda-beda dan yang terwujud karena interaksi yang
dinamis antara keunikan individu dan pengaruh ingkungan. Berbagai kemampuan yang
teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak kita, adalah
hasil interaksi dari cetakan biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan

itu. Kesepahaman umum telah menegaskan bahwa anak-anak adalah asset masa depan
suatu bangsa. Anak-anak hari ini adalah generasi masa depan. Anak-anak tersebut tidak
akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan
baik, dan jiwa mereka diasah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Karenanya, penting bagi seorang anak adalah pengembangan pembentukan kepribadian
mereka semenjak pertumbuhan pertamanya (Wulandari, 2014).
Kewajiban seorang anak adalah belajar agar anak menjadi pintar sehingga dapat
bermanfaat bagi kehidupan di masa mendatang. Selain di rumah, di lingkungan sekolah,
anak juga harus bergelut dengan berbagai tujuan dan agenda pembelajaran sekaligus
berpacu dengan waktu. Hal ini akan mengakibatkan anak harus berusaha keras dalam
belajar (Markowitz & Jensen, 2002). Menurut (Ayinosa, 2009) jika seseorang mengalami
kesulitan belajar maka orang tersebut akan berusaha sangat keras dalam belajar yang
mengakibatkan terjadi stres di otak, sehingga mekanisme integrasi otak melemah dan
bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Dengan memaksakan otak untuk bekerja
sangat keras maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam otak antara otak kanan dan otak

1

kiri, juga dapat menyebabkan kelelahan pada otak sehingga konsentrasi dalam belajar
anak menjadi menurun.

Brain Excercise adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan
kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Brain Excercise membuka
bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan
belajar/bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak atau whole brain (Ayinosa, 2009).
Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memudahkan kegiatan dan memperbaiki
konsentrasi belajar siswa, menguatkan motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri,
membangun harga diri, rasa kebersamaan, meningkatkan daya ingat dan membuat siswa
lebih mampu mengendalikan stress.
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah

dilakukan penyuluhan

dan

promosi

kesehatan


selama

60

menit

diharapkan para siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang dapat melakukan
gerakan senam otak agar terjadi peningkatan konsentrasi belajar.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit, diharapkan
anak dapat :
1. Memotivasi dan mendukung para siswa untuk bersemangat dalam belajar
2. Mengetahui pentingnya konsentrasi saat belajar
3. Membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar dengan senam otak
4. Mengetahui cara-cara melakukan senam otak
1.3 Pokok Bahasan
Brain Excercise
1.4 Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan pengertian senam otak
2. Menjelaskan manfaat senam otak

3. Menjelaskan pelaksanaan senam otak
4. Menjelaskan gerakan-gerakan dalam senam otak
1.5 Metode
1. Ceramah
2

2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
1.6 Media dan Alat Pengajaran
Leaflet dan presentasi (ppt)
1.7 Susunan Panitia
Pelaksana :
1. Moderator
2. Presentator
3. Notulen
4. Observed
1.8 Kegiatan Penyuluhan
Waktu


Tahap

10 mnt

kegiatan
Pembukaan

Kegiatan
Penyuluh

Penanggung
Sasaran

1. Membuka

acara

dengan

Jawab


1. Menjawab
salam

mengucapkan
salam

kepada

sasaran
2. Menyampaikan

2. Mendengarkan

topik dan tujuan

penyuluh

penkes


menyampaikan

kepada

sasaran

topik

Moderator
dan

tujuan.
3. Kontrak

35 mnt

Penyampai
an materi

waktu 3. Menyetujui

untuk

kesepakatan

kesepakatan

waktu

pelaksanaan

pelaksanaan

penkes

penkes

sasaran
1. Mengkaji

dengan

ulang 1. Menyampaikan

pengetahuan
3

pengetahuanny

Presentator

sasaran

tentang

materi

a tentang materi
penyuluhan

penyuluhan
2. Menjelaskan

2. Mendengarkan

materi

penyuluh

penyuluhan

menyampaikan

kepada

materi

sasaran

Presentator

dengan
menggunakan
leaflet
3. Mendemonstrasik 3. Mengikuti
an senam
diikuti

dan Presentator

otak

memperhatikan

panitia

pendemostrasia

dan audience

n senam otak
yang dilakukan
oleh panitia

4. Memberikan

4. Menanyakan

kesempatan
kepada

Moderator

hal-hal
sasaran

yang

tidak dimengerti

untuk menanyakan

dari

materi

hal-hal yang belum

penyuluhan

di mengerti dari
meteri

yang

dijelaskan
15 mnt

penyuluh.
Evaluasi / 1. Presentaror
Penutup

mereview

1. Mereview
senam

senam

Presentator
otak

otak yang sudah di

yang sudah di

demonstrasikan

demonstrasikan

tadi
2. Menyimpulkan

2. Mendengarkan

materi penyuluhan

penyampaian

yang

kesimpulan

telah

disampaikan
4

Moderator

kepada sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan

penyuluh

salam serta terima

menutup

kasih

dan

kepada

sasaran.

Moderator
acara

menjawab

salam

1.9 Setting Tempat
Keterangan
A

: Audience

M

: Moderator

N

: Notulen

O

: Observed

P

: Presentator

1.10 Evaluasi
1. Evaluasi struktur

: Audience terkoordinasi dengan baik hanya beberapa saja yang

belum terkoordinir
2. Evaluasi proses

:-

Penyaji menyampaikan materi dengan baik.
Audience mengikuti penyampaian materi oleh penyaji dan
demonstrasi senam otak dengan antusias.

-

Ada

beberapa

audience

yang

kurang

memperhatikan, tetapi lainnya lancar dan kondusif.
3. Evaluasi hasil

: Audience merespon/memberikan feedback dengan baik.

1.11 Materi
(Terlampir)
5

6

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”

2.1 Pengertian Brain Excercise
Senam otak (Brain excercise) adalah serangkaian
latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu
dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi
lateralis), meringankan atau merelaksasi belakang otak
dan

bagian

merangsang

otak

depan

sistem

(dimensi

yang

pemfokusan),

terkait

dengan

perasaan/emosi, yakni otak tengah (limbik), serta otak
besar

(dimensi

pemusatan)

(Dennison,

2009).

Senam

otak

atau brain

excercise diperlukan untuk mengurangi stres di otak akibat belajar terlalu keras, kurang
berfungsinya bagian otak tertentu akibat melemahnya integrasi mekanisme otak, dan
perasaan kurang mampu dan percaya diri yang mengakibatkan semangat belajar turun
sehingga mempengaruhi semangat belajar (Wulandari, 2014).
2.2 Manfaat Brain Excercise
Brain excercise memiliki beragam manfaat bagi anak-anak terutama anak yang
mengalami
belajar,
kerusakan

kesulitan
gangguan
otak,

dalam
hiperaktif,

dan

depresi.

Latihan yang diberikan pada otak
akan membuat otak bekerja lebih
aktif. Seseorang yang suka berfikit
akan memiliki otak yang lebih
sehat secara keseluruhan daripada
seseorang

yang

tidak

mau

menggunakan otaknya secara maksimal. Organ yang aktif (termasuk otak) akan
memerlukan suplai oksigen dan protein yang adekuat. Ketika suplai oksigen dan protein
pada otak cukup maka dapat dikatakan bahwa otak dalam keadaan sehat (Yanuarita,
2012). Senam otak sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dan

7

daya ingat, membuat anak menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan menimbulkan
perasaan yang lebih sehat karena stress berkurang (Dennison, 2009).
Otak manusia memiliki cara kerja yang unik. Otak berfungsi sebagai pusat
kegiatan tubuh, artinya otak akan menaktifkan organ dan sistem tubuh melalui saraf sadar
maupun saraf tidak sadar. Otak bagian kanan mengatur pergerakan tubuh bagian kiri dan
otak kiri berfungsi mengatur pergerakan tubuh bagian kanan. Dalam aplikasi senam otak
digunakan istilah dimensi lateralis untuk batang otak dan otak depan, serta dimensi
pemusatan untuk otak tengah dan otak besar (Dennison, 2009). Gerakan yang dilakukan
dalam senam otak dapat memberikan stimulus langsung pada otak. Stimulus tersebut
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif
tersebut meliputi kewaspadaan konsentrasi, kecepatan proses belajar, peningkatan
memori, pemecahan masalah, dan meningkatkan kreativitas (As'adi, 2009).
Maka dengan Brain excercise, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia
akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efisien
juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu

singkat.
2. Brain excercise juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat

menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan Brain excercise dapat meningkatkan kepercayaan diri.
4. Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan

seseorang dalam bekerja.
5. Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain

excercise menyenangkan dan menyehatkan.
2.3 Pelaksanaan Brain Excercise
Senam otak (brain excercise) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana
saja. Pelaksanaannya dapat dilakukan tiga kali seminggu dengan durasi 10-15 menit.
Bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat dapat terbuka dengan dilakukannya
senam otak. Selain itu, aliran darah dan oksigen ke kedua belahan otak akan meningkat
secara bersamaan (Dennison, 2009).

8

2.4 Gerakan Brain Excercise
Berikut ini merupakan gerakan-gerakan yang
dapat

dilakukan

dalam

melakukan

senam

otak (Yanuarita, 2012) :
1. Cross Crawl (Gerak Diagonal)
Meningkatkan

komunikasi

dan

intergrasi di antara kedua hemisfer serebri
dengan

terbentuknya

percabangan

dan

mielinisasi persarafan di corpus callosum sehingga komunikasi antara kedua hemisfer
bertambah cepat dan lebih terintegrasi. Gerakan ini meningkatkan koordinasi
penglihatan,

pendengaran,

kemampuan

kinestetik

sehingga

meningkatkan

kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan
supaya kalau satu tangan bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang
sama. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua
jurusan. Fungsi: Gerakan menyeberangi ini membantu menggunakan kedua belahan
otak secara bersamaan dan harmonis.
2. Angka 8 Tidur
Gerakan ini membuat angka 8
tidur sebanyak 3 kali tiap tangan,
kemudian 3 kali dengan kedua
tangan.
Fungsi: Bagi yang pelupa (seperti lupa dengan apa
yang hendak dikatakan atau membaca sampai halaman berapa).
3. Double Doodle (menggambar dengan dua
tangan)
Melukis dengan 2 tangan sebelah
menyebelah

akan

membangkitkan

keterarahan dan orientasi ruang, karena
terkait dengan garis tengah tubuh. Kegiatan
ini melatih kemampuan kedua mata secara
9

bersamaan dan membantu pengembangan koordinasi tangan 2 mata untuk
meningkatkan ketrampilan menulis. Menggambar dengan kedua tangan pada saat
yang sama ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Fungsi: menumbuhkan bakat seni,
merelakskan mata dan tangan.
4. Belly Breathing (pernapasan perut)
Meningkatkan

persediaan

oksigen

untuk

seluruh tubuh, terlebih untuk otak. Kegiatan ini
merelakskan SSP sambil meningkatkan kadar
energi,

Gerakan

ini

terbukti

meningkatkan

kemampuan membaca dan berbicara. Taruh tangan
di perut. Buang napas pendekpendek, lalu ambil
napas dalam dan pelan-pelan. Tangan mengikuti
gerakan perut waktu membuang dan mengambil napas. Fungsi: makanan lebih
dicerna dengan baik, membaca lebih ekspresif dan
interpretasi.
5. The Elephant (gajah)
Gerakan

ini

mengaktifkan

dan

menyeimbangkan semua sistem pada tubuh dan
pikiran kita. Mengaktivasi sistem vestibuler
terutama kanalis semisirkularis demikian juga
koordinasi

tangan

dan

mata.

Gerakan

ini

memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk penglihatan, pemahaman, pendengaran,
memori jangka pendek/panjang dan berpikir abstrak. Tekuk lutut sedikit, lekatkan
kepala kebahu dan tangan lurus kedepan. Gunakan tulang dada untuk menggerakkan
seluruh badan atas membuat gerakan 8 tidur. Lihat ke jari anda dan ulangi dengan
tangan satunya. Fungsi: membuat mata dan
leher menjadi lebih relaks, menjadi pendengar
yang baik.
6.

Neck Rolls (memutar kepala)
Gerakan

ini

mampu

menurunkan

tegangan otot leher, meningkatkan kemampuan
melaksanakan kegiatan mental tanpa tekanan.
Gerakan ini meningkatkan pernapasan dan relaksasi titik-titik vokal untuk
pembicaraan yang lebih beresonansi. Karena ada peningkatan di dalam kemampuan
10

menggerakkan mata dari kiri ke kanan melewati bidang tengah penglihatan, maka
kemampuan baca juga meningkat. Tundukkan kepala ke depan, dan pelan-pelan putar
dari satu sisi kesisi lainnya. Tengadahkan kepala ke belakang, dan putar lagi kekiri
kekanan. Ulangi dengan bahu diturunkan.
Fungsi:

relaks,

melindungi

dari

kemungkinan pengaruh negatif peralatan
eletronik.
7. The Rocker (olengan pinggul)
Gerakan dengan duduk di lantai,
tangan di belakang, siku ditekuk, kedua
kaki diangkat sedikit, dan olengkan pinggul
ke kiri dan kanan kemudian putar beberapa
kali sampai relaks. Fungsi: membuat pinggul relaks setelah duduk lama dan menulis,
koordinasi seluruh tubuh untuk olahraga
dan bermain, berfikir kreatif, kemampuan
menghayati pelajaran dan memasukkan ke
dalam pikiran sendiri ataupun tindakan.
8. Cross Crawl Sit Up (gerak diagonal
telentang)
Gerakan ini mengaktifkan kedua belahan otak secara serempak. Ia
menggabungkan otak untuk koordinasi penglihatan, pendengaran dan kemampuan
kinestetik. Jadi meningkatkan kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya
ingat. Gerakan ini membayangkan sedang
naik

sepeda

dengan

posisi

tidur,

menyentuhkan lutut dengan siu yang
berlawanan. Fungsi: pemanasan sebelum
olahraga, pikiran terasa jernih.
9. Energizer (Kepala kobra)
Gerakan ini terdiri dari menarik
napas

panjang

dan

dalam

sehingga

meningkatkan oksigenasi, relaksasi otot leher dan bahu. Gerakan ini membangkitkan
sistem terutama setelah bekerja di depan komputer dan duduk dalam waktu yang
lama. Dapat memperbaiki postur, konsentrasi & perhatian, secara khusus berguna
selama kita bekerja di depan komputer. Gerakan ini dengan duduk di kursi dengan
11

santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di atas meja. Tarik nafas sambil
rasakan udara naik di garis tengah badan ke atas seperti air mancur sambil
menegakkan kepala, tengkuk dan punggung bagian atas. Sambil mengembuskan
nafas, air mancur hilang dan kepala bersentuhan
dengan meja. Fungsi: relaks dan memberi
energi untuk malam hari, refleks dasar otak
badan untuk pengambilan keputusan ketika
sedang bergerak.
10. The Owl (burung hantu)
Kegiatan ini menurunkan tegangan otot
bahu & leher. Pada saat otot leher rileks kemampuan mendengar, berpikir dan
berbicara meningkat. Cengkeram otot bahu, gerakkan kepala menengok ke belakang,
tarik napas dalam dan tarik bahu ke belakang,
kemudian

menengok

kesisi

yang

lain.

Tundukkan kepala, napas dalam, biarkan otot
relaks. Ulangi dengan mencengkeram bahu
yang lain.
11. Arm Activation (mengaktifkan tangan)
Gerakan ini meregangkan otot bahu &
dada

atas.

Gerakan

ini

merilekskan

&

mengkoordinasi otot-otot bahu dan lengan serta
membantu otak dalam kemudahan menulis dengan tangan, mengucap dan menulis
kreatif. Luruskan satu tangan ke atas, ke
samping kuping. Buang napas pelan, sementara
otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan
melawan tangan satunya keempat jurusan
(depan, belakang, ke dalam dan keluar).
12.

The Footflex (melenturkan sendi kaki)
Gerakan ini mengembalikan ukuran
panjang alamiah sendi-sendi bagian belakang
kaki. Gerakan ini akan merelakskan reflkesi
untuk bertahan sekaligus meningkatkan kemampuan komunikasi, konsentrasi dan
menyelesaikan pekerjaan. Cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan
kaki., betis dan belakang lutut satu persatu, sementara pelan-pelan kaki digerakkan ke
12

luar dan ke dalam. Fungsi: bermanfaat membuka otak bahasa, membaca dengan
konsentrasi,

kemampuan

mengingat

kembali

mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri.

13

berbagai

pengalaman

dan

13. Calf Pump (pompa betis)
Gerakan dengan memajukan badan
ke

depan

dan buang

nafas,

pelan-pelan

telapak kaki belakang ke lantai, kemudian
angkat tumit ke atas sambil ambil afas
dalam. Ulangi 3x tiap kaki. Semakin maju,
menekuk lutut depan, peregangan otot di
betis belakang lebih terasa. Fungsi: membantu
lebih semangat dalam belajar dan bergerak,
kemampuan bekerja dalam media yang multi dimensi dan multi arah.

14. The Gravity Glider (bandul gravitasi)
Gerakan ini merelakskan kelompok
otot, ini penting untuk keseimbangan dan
koordinasi seluruh tubuh dan membantu
pemahaman. Silangkan kaki, lutut tetap
relaks. Tundukkan badan ke depan dengan
tangan lurus, buang napas waktu turun, dan
ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x,
kemudian

ganti

kaki.

Fungsi:

relaks

sebelum permainan, pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan
pendalaman bahasa.
15. The Grounder (kuda-kuda)
Kegiatan

ini

memperlancar

dan

merilekskan kelompok otot di paha yang
menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh.
Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan
pemahaman,

memori

jangka

pendek,

ekspresi & ketrampilan organisasi. Mulai
dengan kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke
kanan, dan kaki kiri tetap lurus kedepan.
Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan
kembali. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri. Fungsi: membantu konsentrasi
pada apa yang sedang dikerjakannya, juga mengingat kembali apa yang dipelajari.

14

DAFTAR PUSTAKA
Eva Imania Eliasa, S.Pd. 2007. BRAIN GYM, BRAIN GAMES (MARI BERMAIN OTAK
DENGAN SENAM OTAK). Yogyakarta.
Dr. Siti Irene Astuti D. SENAM OTAK BERSAMA KELUARGA. Yogyakarta.
http://denadenanda.blogspot.co.id/2017/07/materi-penkes-brain-excercise-pada-anak.html

15

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA LAYANAN PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

19 247 18

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

TEMA 8 UNTUK KELAS 2 K 13

18 286 4

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59