PENGGALIAN NILAI NILAI PANCASILA PADA MA

PENGGALIAN NILAI-NILAI PANCASILA
DI MASA KERAJAAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 5 :
Della Yasinta Wira Putri Ana (140643053)
Komang Sri Meiningsih (1406043065)
Sherly ( 1406043066 )
Imanuel Efa Yabes Hulu ( 1406043068 )
Made Desi Sukmayanti (1406043073)
Ni Luh Nyoman Ayu Mas Trisna Sari (1406043080)
I Gusti Bagus Aditya Wira P. (1406043081)

BAB I

PENDAHULUAN

PENGALIAN NILAI-NILAI PANCASILA DI MASA KERAJAAN
1. Tunjukan dan jelaskan nilai-nilai pancasila yang ada di kerajaan
kuntai,sriwijaya, dan majapahit.
2. Jelaskan perbedaan pemerintahan sriwijaya dan majapahit dan coba
apakah ada persamaan/perbedaan dengan system pemerintahan
sekarang ini.
3. Jelaskan sejarah atribut Negara kita,Lambang Negara, semboyang
Negara, dan bendera Negara kita.
4. Jelaskan factor-faktor kelemahan secara umum runtuhnya masa kerajaan
nusantara.
5. Jelaskan tentang adanya opini yang menyatakan nilai-nilai pancasila di
gali dari masa kerajaan.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Tunjukan dan jelaskan nilai-nilai pancasila yang ada di kerajaan
kuntai,sriwijaya, dan majapahit.
A. Kerajaan Kutai
Letak :

Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan
seluruh Asia Tenggara. Kerajaan Kutai terletak di Muara Kaman, Kalimantan
Timur
tepatnya
di
hulu
sungai
mahakam.
Sumber Sejarah :
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / Tugu dalam upacara pengorbanan
yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber
utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai.
Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat :
Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kudungga. Raja Kudungga memiliki
seorang anak yang bernama Aswawarman. Kemudian Aswawarman
memiliki 3 anak, salah satunya Mulawarman. Pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah
kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat
Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Kutai:

 Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu
 Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan
Timur.
 Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
B. Kerajaan Sriwijaya
Letak :
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang
banyak berpengaruh di kepulauan Melayu. Diperkirakan pusat kerajaan
Sriwijaya di daerah lembah sungai Batanghari, Jambi.
Sumber Sejarah :
- Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang.
- Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang.
- Prasasti Karang Birahi abad ke-7 Masehi di Jambi.
- Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di Pulau Bangka
- Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang.
Pemerintahan:
Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh
Dapunta Hyang Çri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin
20.000 tentara (terutama tentara darat dan beberapa ratus kapal) dari

Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Kerajaan ini adalah

pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara ini tidak
memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara.
Pengaruh budaya:
Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, pertama oleh budaya
agama Hindu dan kemudian diikuti pula oleh agama Buddha. Agama
Buddha diperkenalkan di Srivijaya pada tahun 425 Masehi. Sriwijaya
merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana. Pada masa yang
sama, agama Islam memasuki Sumatra melalui Aceh yang telah tersebar
melalui hubungan dengan pedagang Arab dan India.
Masa Kejayaan:
Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinan
Balaputradewa.
Faktor yang mendukung kebesaran Kerajaan Sriwijaya:
- Letak Strategis
- Runtuhnya kerajaan Funan
- Memiliki Armada laut yang kuat
- Menguasai daerah – daerah strategis
- Melimpahnya hasil bumi

- Pusat pendidikan agama Buddha di Asia Tenggara.
Keruntuhan Sriwijaya:
- Beberapa wilayah kerajaan Sriwijaya ingin melepaskan diri.
- Mundurnya perekonomian perdagangan.
- Baanyaknya serangan terhadap Sriwijaya.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Sriwijaya:
- Nilai Ketuhanan : Pusat pendidikan agama Buddha di Asia Tenggara.
- Nilai Kemanusiaan : Bbersifat terbuka terhadap budayA asing yang ma
- Nilai Persatuan : Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara.
- Nilai kerakyatan : Rakyat makmur.
C. Kerajaan Majapahit
Letak:
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya
dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah
Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra, semenanjung Malaya,
Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih
diperdebatkan.
Pemerintahan:
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana.

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang
teratur. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan
pemerintahan.
Masa Kejayaan:
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari
tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya, Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah

perintah Gajah Mada (1313–1364), Majapahit menguasai lebih banyak
wilayah. Kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya,
Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian
kepulauan
Filipina.
Faktor pendorong kejayaan Majapahit:
- Menghargai perbedaan agama
- Sebagai kerajaan yang memegang peranan penting dalam perekonomian
- Menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain
- Memiliki pemimpin yang cakap.
Faktor penyebab keruntuhan Majapahit:
- Terjadi perang saudara yang berkepanjangan

- Datangnya pengaruh Islam
- Banyak kerajaan bawahan yang memisahkan diri
- Tidak ada pemimpin yang cakap sepeninggalan Hayam Wuruk dan Gajah
Mada
- Serangan Raden Patah dari kerajaan Islam Demak.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Majapahit:
- Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu dan Buddha.
- Nilai Kemanusiaan : Menghargai perbedaan agama
- Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan nusantara.
- Nilai Kerakyatan : Rakyat hidup sejahtera dan makmur.
- Nilai Keadilan : Tidak membeda – bedakan kedudukan dan menjunjung
tinggi hak.
2. Jelaskan perbedaan pemerintahan sriwijaya dan majapahit dan coba
apakah ada persamaan/perbedaan dengan system pemerintahan
sekarang ini.
A. Sistem pemerintahan Sriwijaya
Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh
Dapunta Hyang Çri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin
20.000 tentara (terutama tentara darat dan beberapa ratus kapal) dari
Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Kerajaan ini adalah

pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara ini tidak
memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara.
B. Sistem Pemerintahan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana.
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang
teratur. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan
pemerintahan.
Dari Sistem pemerintahan dari ke dua kerajaan tersebut dapat kita
simpulkan bahwa adanya persamaan dengan system sekarang ini. Yang
dimana presiden di bantu oleh mentri-mentri, DPR,Gubernur dan pejabatpejabat lain nya dalam menjalankan system Negara ini.

3. Jelaskan sejarah atribut Negara kita , Lambang Negara, semboyang
Negara, dan bendera Negara kita
A. Sejarah Lambang Negara Yaitu Burung Garuda
Berasal dari Arca Raja Arrlangga yang di gambarkan wisnu mengendari
garuda. Garuda kendaraan wisnu tampil diberbagai candi kuno di Indonesia
seperti prambanan, mendut sojiwan,penataran, Belanan, suku dan cetho
dalam bentuk rekef atau arca.
Perancangan lambang negara dimulai pada Desember 1949, beberapa hari

setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda.
Kemudian pada tanggal 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia Lencana
Negara yang bertugas menyeleksi usulan lambang negara. Dari berbagai
usul lambang negara yang diajukan ke panitia tersebut, rancangan karya
Sultan Hamid II lah yang diterima. Sultan Hamid II (1913–1978) yang
bernama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie merupakan sultan dari
Kesultanan Pontianak, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah
Istimewa Kalimantan Barat dan juga Menteri Negara Zonder Portofolio pada
era Republik Indonesia Serikat. Dalam rancangannya yang pertama masih
menampilkan bentuk tradisional garuda dengan tangan dan berbahu
manusiayang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara
yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang,
sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Ketika itu gambar
bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak
berjambul seperti bentuk sekarang ini. Soekarno terus memperbaiki bentuk
Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan
pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah
sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala
Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram

pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan
Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan
jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald
Eagle (Lambang Negara Amerika Serikat).
B. Semboyang Negara Kita
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini
berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat
“Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Diterjemahkan per patah kata, kata
bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam
bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka"
dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu".
Secara harfah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu",
yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa
Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa
daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
C. Bendera Negara Kita
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan

pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan
kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut
dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254
Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R.
Wijaya. Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian,
kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
Sang saka merah putih di bumi Indonesia
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan
sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah
Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35
ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih
merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap
bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan
untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945
di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi
selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan
kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara
bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno,
pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang
menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang
diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan
khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal
dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai
dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang
tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah
dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu
sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X
42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolongbolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan,
hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek
dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang
tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra.
Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari
dalam kotak penyimpanannya.
Makna Bendera Merah Putih

Bendera Indonesia memiliki makna flosofs. Merah berarti berani,
putih berarti suci. Merah melambangkan tubun utama dalam masakan
Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di
Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih
(umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh
orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah
berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna
merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak
bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah
ketika sang jabang bayi lahir, dan unn utama dalam masakan Indonesia,
terutama di pulau Jawa.
4. Jelaskan factor-faktor kelemahan secara umum runtuhnya masa kerajaan
nusantara
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan-kerajaan Di
Nusantara
a) Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang
lebih besar dan lebih kuat.
b) Tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi, seperti yang terjadi
pada masa kekuasaan Kerajaan Majapahit.
c) Berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan
kerajaan, seperti yang terjadi pada Kerajaan Syailendra dan Majapahit.
d) Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan
pemerintahan pusat dan raja-raja bawahan membangun sebuah kerajaan
yang merdeka serta tidak terikat lagi oleh pemerintahan pusat.
e) Kemunduran ekonomi dan perdagangan. Akibat kelemahan pemerintah
pusat, masalah perekonomian dan perdagangan diambil alih para pedagang
Melayu dan Islam.
f) Tersiarnya dan budaya Islam, yang dengan mudah diterima para adipati
di daerah pesisir. Hal ini membuat mereka merasa tidak terikat lagi dengan
pemerintahan kerajaan pusat seperti pada masa kekuasaan kerajaan
Majapahit.
5. Jelaskan tentang adanya opini yang menyatakan nilai-nilai pancasila
di gali dari masa kerajaan.
Menurut pendapat kami tentang opini yang menyatakan nilai-nilai
pancasila digali dari masa kerajaan itu memang benar. Dengan alasan kita
ketahuin dari kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit dahulunya telah
menganut nilai-nilai pancasila yang dimana mereka telah memeluk agama
yang di mana terdapat pada sila 1. Ketuhanan yang maha esa. Dan Nilai
pancasila Kemanusiaan : mereka bersifat terbuka terhadap agama lain dan
saling menghormati satu sama lain. Pada sila ke 3 Persatuan : pada
kerajaan kutai Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur, kerajaan sriwijaya Wilayahnya tersebar di daerah Asia
Tenggara, kerajaan Majapahit ingin mempersatukan nusantara.pada sila ke
4 yang dimana pada masa kerajaan semua rakyatnya makmur sejahtera
dan damai. Dan pada sila ke 5 : Tidak membeda – bedakan kedudukan dan
menjunjung tinggi hak. Namun pada masa kerajaan itu masih berlaku di
dalam kerajaannya sendiri ( belum dirumuskan) setelah Indonesia merdeka

barulah Semua nilai-nilai tersebut di rumuskan dan di jadikan dasar Negara
kita.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hal penting yang dapat kita petik sebagai penerus bangsa adalah bahwa
betapa sulitnya para pendahulu kita untuk mempersatukan nusantara, jadi kita
sebagai penerus bangsa sudah merupakan kewajiban kita untuk menghormati
segala bentuk pengorbanan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. Hal ini
dapat kita lakukan dengan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena
dari nilai-nilai Pancasila itulah kita dapat mempertahankan kesatuan nusantara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124