MAKALAH SISTEM OPERASI BERBASIS IOS DAN (1)

MAKALAH
SISTEM OPERASI BERBASIS IOS DAN
ANDROID

DISUSUN OLEH

NAMA : Agius Adiya Putra
NIM : 09 10 096 140 131

PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU
JAMBI
2014

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda nabi kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "sistem operasi

berbasis IOS dan Android", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dari berbagai sumber di internet.
Makalah ini memuat tentang “Sistem Operasi Berbasis IOS dan Anroid” yang saat ini
semakin banyak digunakan oleh pengguna gadget baik itu tablet ataupun smartphone.
Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan

pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
yang membangun. Terima kasih.

Jambi, 01 Oktober 2014

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

D. Manfaat
E. Metodologi
F. Landasan Teori
BAB II PEMBAHASAN
BAB III KESIMPULAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di jaman yang modern ini kita ketahu perkembangan dunia IT
khususnya operation system atau yang disingkat OS yang berarti suatu
sistem operasi pada suatu perangkat semakin pesat, pada era sekarang
banyak sekali perusahan perusahan multinasional yang memproduksi suatu
perangkat lunak sistem operasi. Beberapa diantaranya iOS produk
keluaran perusahan Apple dan Android yang dikembangkan google.
Oleh karena itu penulis akan menguraikan tentang sistem operasi IOS
dan Anroid.
B. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan sistem operasi iOS dan Android?
C. Tujuan

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang sistem operasi iOS dan
Android
D. Manfaat
Menjadi wacana dan sumber informasi mengenai sistem operasi iOS dan
Android
E. Metodologi
Metode dan teknik yang penulis gunakan adalah metode studi pustaka
dengan teknik catat
F. Landasan Teori
Paper ini disusun berdasarkan teori sistem operasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem operasi iOS
iOS (sebelumnya iPhone OS) adalah sistem operasi perangkat bergerak
yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Apple Inc. Sistem operasi ini
pertama diluncurkan tahun 2007 untuk iPhone dan iPod Touch, dan telah
dikembangkan untuk mendukung perangkat Apple lainnya seperti iPad dan Apple
TV. Tidak seperti Windows Phone (Windows CE) Microsoft dan Android

Google, Apple tidak melisensikan iOS untuk diinstal di perangkat keras nonApple. Pada 12 September 2012, App Store Apple berisi lebih dari 700.000
aplikasi iOS, yang secara kolektif telah diunduh lebih dari 30 miliar kali.[5] SO ini
memiliki pangsa pasar 14,9% untuk unit sistem operasi perangkat bergerak
telepon cerdas yang dijual pada kuartal ketiga 2012, terbanyak setelah Android
Google. Pada bulan Juni 2012, iOS mencakup 65% konsumsi data web perangkat
bergerak (termasuk di iPod Touch dan iPad). Pada pertengahan 2012, terdapat 410
juta perangkat bergerak yang diaktifkan. Menurut Apple pada tanggal 12
September 2012, 400 juta perangkat bergerak iOS telah dijual sepanjang bulan
Juni 2012.
Antarmuka pengguna iOS didasarkan pada konsep manipulasi langsung
menggunakan gerakan multisentuh. Elemen kontrol antarmukanya meliputi slider,
switch, dan tombol. Interaksi dengan SO ini mencakup gerakan seperti geser,
sentuh, jepit, dan jepit buka, masing-masing memiliki arti tersendiri dalam
konteks sistem operasi iOS dan antarmuka multisentuhnya. Akselerometer
internalnya dipakai oleh sejumlah aplikasi agar bisa merespon terhadap
pengguncangan alat (misalnya membatalkan tindakan) atau memutarnya dalam
tiga dimensi (misalnya beralih dari mode potret ke lanskap).

iOS diturunkan dari OS X, yang memiliki fondasi Darwin dan karena itu
iOS merupakan sistem operasi Unix. iOS adalah versi bergerak dari sistem operasi

OS X yang dipakai di komputer-komputer Apple.
Di iOS, ada empat lapisan abstraksi, yaitu Core OS, Core Services, Media,
dan Cocoa Touch. Versi terbaru sistem operasi ini (iOS 7) menyisihkan 1,5 s.d. 2
GB memori perangkat bergerak untuk partisi sistem dengan memakai 800 MB
partisi (tergantung model) untuk iOS-nya saja
Apple memberikan major update setiap setahun sekali melalui iTunes dan
juga melalui over the air sejak iOS 5.0. iOS terbaru yaitu iOS 7.1.2 yang tersedia
bagi iPhone 4, iPhone 4S, iPhone 5, iPhone 5C, iPhone 5S, iPad 2, 3, 4, Air, Mini,
Mini with Retina Display, iPod touch generasi ke-5. Update ini tersedia mulai 22
April 2014. Sebelum iOS 4 dirilis, pengguna iPod touch diharuskan membayar
untuk

update

iOS.

Ini

dikarenakan


iPod

touch

bukan

pengguna

berlangganan.[11]Hingga, Apple menemukan cara untuk memberikan update bagi
pengguna iPod touch secara gratis di acara WWDC pada tahun 2010.
Tampilan utama (yang dikenal sebagai "SpringBoard") menampilkan ikonikon dan sebuah dok dimana mereka bisa mengatur aplikasi yang sering
digunakan. Tampilan utama akan tampil ketika mereka membuka tampilan layar
tertutup atau dengan menekan tombol "Home" ketika berada di sebuah aplikasi.
Latar belakang dapat dikostumisasi dengan cara lain, yaitu Jailbreak. Tampilan
utama punya baris untuk menampilkan data, kekuatan sinyal, bluetooth, baterai.
Sisanya layar dikhususkan untuk aplikasi yang terinstall. Bila passcode yang
dibuat dan pengguna switch pada perangkat, kode akses harus dimasukkan pada
tampilan layar terkunci sebelum diberikan akses masuk ke tampilan utama.
Sejak iOS 3.0, fungsi pencarian Spotlight telah diberikan pada tampilan utama
paling kiri yang digunakan untuk mencari media (musik, video, podcast, dll.),

aplikasi, surel, kontak, pesan, pengingat, kejadian di kalender, dan lainnya yang
berkaitan. Aplikasi pihak ketiga tidak dapat dicari di Spotlight. Pada iOS 7, fitur

ini dapat diakses dengan menggesekan turun pada tampilan utama (kecuali untuk
ujung atas dan bawah untuk membuka pusat notifikasi dan kontrol).
Pada iOS 3.2 atau terbaru dengan perangkat yang didukung, pengguna dapat
menggunakan gambar sebagai latar belakang tampilan utama. Fitur ini hanya
tersedia pada generasi ketiga atau terbaru – iPhone 3GS dan terbaru, iPod Touch
generasi ketiga dan terbaru, dan semua model iPad. Pada iOS 4 dan lama,
notifikasi ditampilkan pada kotak dialog biru. Sistem tersebut sangat dikritik.
Pada iOS 5, fitur ini telah diperbaiki sangat baik. Notifikasi dapat dilihat dengan
menggeserkan tampilan utama ke bawah.[17] Jika pengguna mendapat notifikasi,
aplikasi yang mengirimkan notifikasi akan dibukakan. Notifikasi sekarang
ditampilkan dengan sebuah baris kecil. Cara lama masih dapat dilakukan
pengguna dengan mengaturnya pada pengaturan notifikasi jika pengguna ingin
mengubahnya pada beberapa aplikasi.
Ketika sebuah aplikasi mengirimkan pemberitahuan sementara tertutup,
lencana merah akan muncul di ikon. Lencana ini memberitahu pengguna, sekilas,
jumlah notifikasi aplikasi yang telah dikirim. Membuka aplikasi akan
membersihkan lencana.


B. SISTEM OPERASI ANDROID
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk
perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android
awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari
Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis
secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset
Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka
perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.
Antarmuka pengguna Android didasarkan pada manipulasi langsung,
menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata,
seperti menggesek, mengetuk, mencubit, dan membalikkan cubitan untuk
memanipulasi obyek di layar. Android adalah sistem operasi dengan sumber
terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan
sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat
lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat
perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android
memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas
fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa

pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang
tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google
Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013
menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para
pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan
Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak
digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga
menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi
berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi

tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada
awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet,
Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol
permainan, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang
terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang
aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek
pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat
lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis
dengan menggunakan sistem operasi lain.

Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar
global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada
bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda
dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya
sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan
teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah
diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google
Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah
diaktifkan.
Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung
menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata,
misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching),
untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan pengguna direspon dengan cepat
dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air, seringkali
menggunakan kemampuan getaran perangkat untuk memberikan umpan balik
haptik kepada pengguna. Perangkat keras internal seperti akselerometer, giroskop,
dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon
tindakan pengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke
lanskap, tergantung pada bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkan
pengguna untuk mengarahkan kendaraan saat bermain balapan dengan memutar

perangkat sebagai simulasi kendali setir.

Ketika dihidupkan, perangkat Android akan memuat pada layar depan
(homescreen), yakni navigasi utama dan pusat informasi pada perangkat, serupa
dengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiri dari
ikon aplikasi dan widget; ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi
terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan terbarui
otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk surel pengguna, atau
menampilkan tiker berita secara langsung dari layar depan. Layar depan bisa
terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak balik antara satu
halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan pengguna Android untuk
mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka. Beberapa aplikasi
pihak ketiga yang tersedia di Google Play dan di toko aplikasi lainnya secara
ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan Android, dan bahkan bisa
meniru tampilan sistem operasi lain, misalnya Windows Phone. Kebanyakan
produsen telepon seluler dan operator nirkabel menyesuaikan tampilan perangkat
Android buatan mereka untuk membedakannya dari pesaing mereka.
Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi
tentang perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa "ditarik" ke bawah
untuk membuka layar notifikasi yang menampilkan informasi penting atau
pembaruan aplikasi, misalnya surel diterima atau SMS masuk, dengan cara tidak
mengganggu kegiatan pengguna pada perangkat. Pada versi awal Android, layar
notifikasi ini bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang relevan, namun setelah
diperbarui, fungsi ini semakin disempurnakan, misalnya kemampuan untuk
memanggil kembali nomor telepon dari notifikasi panggilan tak terjawab tanpa
harus membuka aplikasi utama. Notifikasi ini akan tetap ada sampai pengguna
melihatnya, atau dihapus dan di nonaktifkan oleh pengguna.
Aplikasi
Android memungkinkan penggunanya untuk memasang aplikasi pihak
ketiga, baik yang diperoleh dari toko aplikasi seperti Google Play, Amazon
Appstore, ataupun dengan mengunduh dan memasang berkas APK dari situs

pihak ketiga. Di Google Play, pengguna bisa menjelajah, mengunduh, dan
memperbarui aplikasi yang diterbitkan oleh Google dan pengembang pihak
ketiga, sesuai dengan persyaratan kompatibilitas Google. Google Play akan
menyaring daftar aplikasi yang tersedia berdasarkan kompatibilitasnya dengan
perangkat pengguna, dan pengembang dapat membatasi aplikasi ciptaan mereka
bagi operator atau negara tertentu untuk alasan bisnis. Pembelian aplikasi yang
tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat dikembalikan dalam waktu 15
menit setelah pengunduhan. Beberapa operator seluler juga menawarkan tagihan
langsung untuk pembelian aplikasi di Google Play dengan cara menambahkan
harga pembelian aplikasi pada tagihan bulanan pengguna. Pada bulan September
2012, ada lebih dari 675.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan perkiraan
jumlah aplikasi yang diunduh dari Play Store adalah 25 miliar.
Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java dengan
menggunakan kit pengembangan perangkat lunak Android (SDK). SDK ini terdiri
dari seperangkat perkakas pengembangan, termasuk debugger, perpustakaan
perangkat lunak, emulator handset yang berbasis QEMU, dokumentasi, kode
sampel, dan tutorial. Didukung secara resmi oleh lingkungan pengembangan
terpadu (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools
(ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia di antaranya adalah Native
Development Kit untuk aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App
Inventor, lingkungan visual untuk pemrogram pemula, dan berbagai kerangka
kerja aplikasi web seluler lintas platform.
Dalam rangka menghadapi penyensoran Internet di Republik Rakyat
Tiongkok, perangkat Android yang dijual di RRT umumnya disesuaikan dengan
layanan yang disetujui oleh negara.
Pengelolaan Memori
Karena perangkat Android umumnya bertenaga baterai, Android dirancang
untuk mengelola memori (RAM) guna menjaga konsumsi daya minimal, berbeda

dengan sistem operasi desktop yang bisa terhubung pada sumber daya listrik tak
terbatas. Ketika sebuah aplikasi Android tidak lagi digunakan, sistem secara
otomatis akan menangguhkannya (suspend) dalam memori – secara teknis aplikasi
tersebut masih "terbuka", namun dengan ditangguhkan, aplikasi tidak akan
mengkonsumsi sumber daya (misalnya daya baterai atau daya pemrosesan), dan
akan "diam" di latar belakang hingga aplikasi tersebut digunakan kembali. Cara
ini memiliki manfaat ganda, tidak hanya meningkatkan respon perangkat Android
karena aplikasi tidak perlu ditutup dan dibuka kembali dari awal setiap saat, tetapi
juga memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang tidak
menghabiskan daya secara sia-sia.
Android mengelola aplikasi yang tersimpan di memori secara otomatis:
ketika memori lemah, sistem akan menonaktifkan aplikasi dan proses yang tidak
aktif untuk sementara waktu, aplikasi akan dinonaktifkan dalam urutan terbalik,
dimulai dari yang terakhir digunakan. Proses ini tidak terlihat oleh pengguna, jadi
pengguna tidak perlu mengelola memori atau menonaktifkan aplikasi secara
manual. Namun, kebingungan pengguna atas pengelolaan memori pada Android
telah menyebabkan munculnya beberapa aplikasi task killer pihak ketiga yang
populer di Google Play.

BAB III
KESIMPULAN
Seiring dengan semakin berkembangnya zaman maka perusahaan perusahan
yang berada sebagai pengembang sistem operasi terus melakukan terobosan
terobosan baru dibidang IT, iOS dan android sebagai sistem operasi yang saat ini
menjadi pionir lahirnya terobosan terobosan baru di bidang IT terus bersaing
untuk menjadi yang terbaik dengan melahirkan fitur fitur baru.
Masyarakat umum, khususnya di Indonesia tentunya tidak bisa menolak
suatu perkembangan jaman dimana teknologi teknologi dibidang sistem operasi
semakin lama semakin berkembang, namun hal ini harus diimbangi dengan
lahirnya terobosan terobosan baru dari anak negeri dalam menciptakan atau
mengembangkan sistem operasi, agar suatu saat masyarakat akan bangga
menggunakan suatu sistem operasi yang lahir dari pemikiran anak negeri.