276790193 BK Panduan Akademik 2015 pdf

Prof. Ir. Jamasri, Ph.D.

NIP : 196107041988031002

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

iii

Visi dan Misi Jurusan Teknik Mesin dan Industri

VISI

Menjadi Jurusan Teknik Mesin dan Industri yang berkelas dunia dalam pendidikan dan penelitian.

MISI

Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik mesin dan teknik industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia keteknikan.

Penjelasan Visi

Kelas dunia yang dimaksud dalam pernyataan visi adalah:

a. Bidang pendidikan

1. menghasilkan lulusan profesional yang mendapat pengakuan masyarakat profesi internasional, berintegritas dan bermoral Pancasila;

2. menjadi institusi yang berkualitas internasional, berintegritas dan bermoral Pancasila;

3. masuk dalam jajaran penyelenggara pendidikan terbaik dunia;

4. memperoleh sertiikasi dari badan akreditasi pendidikan internasional.

b. Bidang penelitian

1. menghasilkan penelitian yang mendapat pengakuan masyarakat internasional;

2. menjadi institusi penelitian yang berkualitas internasional.

Penjelasan Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan sarjana dan pasca sarjana bertaraf internasional di bidang teknik mesin dan industri;

b. Menyelenggarakan penelitian dan pelayanan yang bermutu tinggi pada masyarakat;

c. Menggali dan mengembangkan secara berkelanjutan nilai-nilai asli bangsa;

d. Membina dan mengembangkan pengelolaan jurusan yang bertanggung jawab;

e. Menyediakan pelayanan sarana dan parasarana kampus yang sesuai dengan kemajuan teknologi;

f. Menjalin jaringan kerjasama yang simetrikal di tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Buku Panduan Akademik 2015 viii Buku Panduan Akademik 2015 viii

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

Sejarah Jurusan Teknik Mesin dan Industri

PERIODE JAMAN PENJAJAHAN (1920-1945)

Pada jaman penjajahan Belanda, di Indonesia hanya ada sebuah Perguruan Tinggi Teknik yang berkedudukan di Bandung dengan nama “ Technische Hoogeschool” Bandung. Pada jaman pendudukan Jepang, pemerintah militer Jepang mengambil alih Perguruan Tinggi Teknik ini dan melanjutkannya dengan nama “Koo Gyoo Dai Gaku”.

PERIODE PERJUANGAN (1945-1949)

Setelah Jepang menyerah pada Sekutu dan kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan, Koo Gyoo Dai Gaku direbut oleh pemuda, lalu dilanjutkan dengan nama Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung). Tetapi baru berumur

2 bulan terjadi clash dan kota-kota besar di Indonesia diserbu oleh tentara Sekutu, termasuk kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia lalu pindah ke Yogyakarta yang juga diikuti oleh STT Bandung (6 Januari 1946).

Pada Tanggal 17 Pebruari 1946 di Yogyakarta dibuka dengan resmi Sekolah Tinggi Teknik Bandung bertempat di Gedung Olah Raga SMTA Kota Baru. Bagian- bagian (jurusan-jurusan) yang ada waktu itu adalah Sipil, Mesin-Listrik, dan Kimia, sementara itu pada saat yang berdekatan (3 Maret 1946) dibuka Balai Perguruan Tinggi Swasta Gadjah Mada di Sitihinggil dan Pagelaran Kraton Kasultanan Yogyakarta. Pada tanggal 3 Maret 1948, Belanda menyerbu dan menduduki Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta, sehingga STT Bandung dan BPT Swasta Gadjah Mada terpaksa ditutup.

PERIODE PERINTISAN Tahun 1949-1955

Setelah tentara Belanda dihengkangkan dengan paksa dari Yogyakarta, maka pada tanggal 19 Desember 1949 Pemerintah Republik Indonesia mendirikan “Universiteit Negeri Gadjah Mada” di Yogyakarta yang merupakan gabungan dari BPT Swasta Gadjah Mada, STT Bandung dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang pindah dari Jakarta ke Klaten.

Setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Jakarta, maka pegawai- pegawai pemerintah juga banyak yang pindah ke Jakarta termasuk tenaga pengajar yang mendirikan Universiteit Negeri Gadjah Mada (UNGM), sehingga Fakultas Teknik UNGM saat itu kekurangan tenaga pengajar yang mengakibatkan ditutupnya bagian Mesin-Listrik pada tahun 1950.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

ix

Tahun 1955-1966

Perkembangan Fakultas Teknik sangat terlambat karena kekurangan tenaga dosen, buku, dan peralatan laboratorium yang sangat diperlukan.

Untuk mengatasi kesulitan ini, maka diadakan perjanjian kerjasama antara Kementerian P&K dan Pemerintah Amerika Serikat dan untuk bantuan ailiasi diperoleh dari University of California di Los Angeles (UCLA) pada tahun 1955. Sejak itu hingga 1964 berdatangan bantuan tenaga-tenaga ahli, peralatan laboratorium serta buku-buku penting yang sangat diperlukan. Selain itu juga diberikan kesempatan bagi para dosen untuk memperdalam ilmu di USA. Dengan adanya bantuan tersebut maka pada tahun 1959 Bagian Mesin bisa dibuka kembali oleh Prof. Ir. Soenarjo dan Ir. Soesilo (Kepala Bengkel DKA), meskipun perkuliahan tidak lancar, karena kepindahan Ir. Soesilo dari Yogyakarta sebelum kuliah-kuliah dimulai.

Dengan masuknya Ir. Dharmawan Tjipto Harijono sebagai dosen tetap pertama Teknik Mesin pada tahun 1960 maka perkuliahan di Teknik Mesin menjadi lebih lancar. Karena suasana politik yang memanas menjelang gestapu PKI pada tahun 1964 – 1965, menyebabkan bantuan dosen dan alat-alat laboratorium dari UCLA berhenti, akan tetapi berkat bantuan lulusan pertama Teknik Mesin yang bersedia menjadi dosen, maka perkuliahan tetap lancar. Pada tahun 1963, Bagian Teknik Listrik dibuka dengan dosen-dosen yang sama dengan dosen dari Bagian Teknik Mesin ditambah dosen-dosen dari Amerika Serikat dan ruang kuliah serta perkantorannya bergabung dengan Bagian Teknik Mesin.

Periode ini adalah masa-masa yang sulit karena minimnya sumber pendanaan yang ada. Masa sulit tersebut mencapai puncaknya dengan keluarnya sejumlah dosen pada tahun 1970, sehingga dipandang perlu untuk minta bantuan para alumni. Pada reuni kedua terbentuklah KATGAMA yang sangat membantu dalam usaha pembinaan dan pengembangan Fakultas Teknik.

Sejak tahun 1959 sampai 1963, Bagian Teknik Mesin menempati gedung STM Jetis, kemudian pindah ke gedung Fakultas Teknik, Sekip unit IV, dan pada awal tahun ajaran 1972/1973, perkuliahan, perkantoran dan laboratorium mulai menempati gedung baru di komplek Barek.

PERIODE PERKEMBANGAN (1989-SEKARANG)

Periode ini ditandai dengan dibangunnya komplek Fakultas Teknik di Jalan Graika 2, maka sejak tahun 1989 Jurusan Teknik Mesin pindah ke komplek kampus Graika tersebut dan menempati 3 unit gedung yang cukup megah dan

luas (6500 m 2 ). Perubahan nama Bagian Mesin menjadi Jurusan Teknik Mesin dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1985.

Oleh karena berdasarkan peraturan DIKTI tidak boleh ada Fakultas Non Gelar, maka pada tahun 1990 Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) UGM

x Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

Untuk memenuhi tuntutan industri dan dunia pendidikan, pada tanggal 29 September 1993 Jurusan Teknik Mesin membuka program Doktor. Kemudian pada 9 Maret 1995 dibuka Program Pasca Sarjana Teknik Mesin dengan bidang konsentrasi Energi dan Mekanika Bahan. Sesuai dengan tuntutan industri, berdasarkan SK DIKTI pada tanggal 27 April 1998, mulai tahun akademik 1998/1999 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM membuka Program Studi Teknik Industri. Program studi ini dijalankan untuk menghasilkan sarjana strata-1 yang mampu merancang dan mengelola sistem yang terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi, dan energi dengan tetap memiliki tanggungjawab kebangsaan, etika, profesi, dan sosial serta jiwa entrepreneurship dan leadership dengan menggunakan bidang manufaktur sebagai domain pembelajaran untuk mengaplikasikan berbagai metode Teknik Industri.

Sebagai tindak lanjut pendirian Program Studi Teknik Industri, sejak bulan Juli 2007 berdasarkan SK Rektor UGM No. 225/P/SK/HT/2007, tanggal 30 Juli 2007, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM telah berubah nama menjadi Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM. Kemudian, guna mendukung pendidikan bidang Teknik Industri, didirikanlah Program Pasca Sarjana Teknik Industri pada tanggal 11 Februari 2008. Selain hal tersebut, pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2008, dikeluarkan Peraturan Rektor tentang sekolah vokasi yang mengelola program diploma. Sejak saat itu, urusan administratif mahasiswa program diploma sudah diatur di sekolah vokasi.

Pada tahun 2010, Program Pasca Sarjana Teknik Mesin menambah konsentrasi bidang menjadi empat, yaitu: rekayasa material, mekanika terapan, konversi energi, dan manufaktur. Dan sejak tahun 2012 Program Pascasarjana Teknik Mesin menambah satu konsentrasi studi yaitu rekayasa peralatan medis. Selain konsentrasi bidang, sejak 1 Januari 2011, dikeluarkanlah SK dosen program diploma untuk masuk ke sekolah vokasi. Hal tersebut menyebabkan level operasional Program Studi D3 Teknik Mesin secara penuh dilaksanakan terpisah dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri dan Program Studi D3 Teknik mesin menjadi bagian dari sekolah vokasi. Sehingga, sampai saat ini terdapat lima program studi yang terdapat di bawah Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, yaitu:

Program Sarjana S1 meliputi:

a. Program Studi Teknik Mesin

b. Program Studi Teknik Industri Program Pascasarjana S2 meliputi:

a. Program Studi Teknik Mesin

b. Program Studi Teknik Industri Program Pascasarjana S3 (Doktor) meliputi:

a. Program Studi Teknik Mesin

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

xi

i as ik rm em fo

In Akad

Bab I

Informasi Akademik

1.1 Tujuan Pendidikan

1.1.1 Tujuan Pendidikan Sarjana Teknik Mesin dan Teknik Industri

Pendidikan Sarjana Teknik Mesin dan Teknik Industri yang diselenggarakan di Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada ditujukan dan diarahkan sehingga nantinya lulusan memiliki kualiikasi sebagai berikut:

1. menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan,

2. menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang keahlian tertentu sehingga menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam lingkup keahliannya,

3. mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidangnya,

4. mampu menerapkan pengetahuan dan ketrampilan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

1.1.2. Tujuan Pendidikan Program S2 Teknik Mesin

Meningkatkan ketrampilan berpikir, kemampuan dalam penelitian dan pengembangan ilmu, serta kemampuan mengembangkan diri dalam:

1. pengembangan sumber energi, sistem konversi, serta sistem pemanfaatannya,

2. penelitian dan penentuan perilaku bahan yang digunakan pada konstruksi mesin sehingga bisa didesain alat dengan kemampuan dan keamanan yang optimum,

3. pengembangan, pembuatan, pemilihan, dan pencarian terobosan baru bahan- bahan teknik sehingga pemanfaatan sumber daya alam Indonesia bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.

1.1.3. Tujuan Pendidikan Program S2 Teknik Industri

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing di pasar global. Lulusan yang kompeten adalah lulusan yang: (i) profesional dan mampu mengembangkan ilmu teknik industri, (ii) mampu bekerja dalam tim, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi etika profesi dan berbudi

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

2. Menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas internasional.

3. Menghasilkan karya penelitian bidang teknik industri yang berkualitas internasional dan relevan dengan kebutuhan nasional.

4. Tujuan bidang pengabdian kepada masyarakat: Melakukan pengabdian kepada masyarakat (masyarakat umum, masyarakat profesi, maupun masyarakat industri)yang berbasis hasil penelitian.

1.1.4. Tujuan Pendidikan Program Doktor Teknik Mesin

Program Doktor Teknik Mesin bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualiikasi sebagai berikut:

1. berbudi luhur bersikap terbuka, tanggap perkembangan ilmu dan teknologi serta permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,

2. memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan ketrampilan teknis yang diperlukan untuk mengadaptasi dan/atau mengembangkan metode baru yang akan dipergunakannya dalam melakukan telaah taat kaidah,

3. menguasai pendekatan teori, konsep dan paradigm yang paling sesuai dengan bidang keahliannya,

4. akrab dengan permasalahan dan karya serta pemikiran mutakhir para ahli dalam kawasan keahliannya,

5. mampu menggunakan pengetahuan dan ketrampilan dalam kawasan keahliannya untuk menemukan jawaban dan/atau memecahkan permasalahan yang kompleks termasuk yang memerlukan pendekatan lintas disiplin,

6. mampu mengkomunikasikan pemikiran serta hasil karyanya baik dengan sejawat maupun khalayak yang lebih luas,

7. mempunyai kemampuan untuk mengembangkan konsep ilmu didalam bidang keahliannya melalui penelitian,

8. mempunyai kemampuan mengelola, memimpin dan mengembangkan program penelitian,

9. mempunyai kemampuan melakukan pendekatan mulltidisipliner/ interdisipliner dalam berkarya dalam bidang keahliannya.

1.2 Sistem Pendidikan

1.2.1 Sistem Kredit

Sistem pendidikan yang digunakan dalam proses pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin dan Industri adalah sistem kredit semester (SKS). Dengan sistem kredit beban studi yang harus diselesaikan mahasiswa pada suatu jenjang studi

2 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

dinyatakan dalam bentuk sejumlah satuan kredit. Berdasarkan adanya perbedaan minat, bakat dan kemampuan antar mahasiswa, maka cara dan waktu penyelesaian beban studi yang dibebankan tidak harus sama bagi setiap mahasiswa meskipun mereka duduk dalam jenjang studi yang sama.

1.2.2 Tujuan Sistem Kredit

Pada dasarnya tujuan pokok penggunaan sistem kredit ialah:

1. Untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa yang lebih giat belajar untuk menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih cepat,

2. Untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya,

3. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dan perkembangan ilmu dan teknologi,

4. Memperbaiki sistem evaluasi kemampuan mahasiswa.

1.2.3 Ciri-ciri Sistem Kredit

Untuk memberikan pengertian mengenai sistem kredit, perlu dikemukakan ciri-ciri yang terdapat pada sistem ini:

1. Pada sistem kredit bobot mata kuliah dihargai dengan satuan kredit,

2. Besar satuan kredit untuk kegiatan pendidikan yang berlainan tidak selalu sama,

3. Besarnya satuan kredit untuk masing-masing kegiatan didasarkan atas banyaknya jam kegiatan yang digunakan dalam seminggu untuk kegiatan tersebut,

4. Kegiatan pendidikan yang disediakan terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan,

5. Kegiatan wajib adalah kegiatan yang wajib diikuti semua mahasiswa dalam jenjang pendidikan tertentu,

6. Kegiatan pendidikan pilihan adalah kegiatan yang disediakan untuk memenuhi beban pendidikan yang diwajibkan dan merupakan saluran minat, bakat dan kemampuan masing-masing mahasiswa dalam jenjang pendidikan tertentu,

7. Dalam batas-batas tertentu mahasiswa bebas untuk menentukan:

a. Banyaknya satuan kredit yang diambil tiap semester.

b. Jenis-jenis kegiatan studi yang diambil tiap semester.

c. Jangka waktu menyelesaikan beban studi yang diwajibkan.

8. Banyaknya satuan kredit yang diambil mahasiswa pada semester tertentu ditentukan antara lain oleh kemampuan atau prestasi pada semester-semester sebelumnya, keadaan sosial ekonomi dan pribadi mahasiswa yang bersangkutan.

1.2.4 Beban Pendidikan dan Satuan Kredit Semester

Beban pendidikan yang menyangkut beban studi bagi mahasiswa dan beban mengajar bagi dosen memerlukan satuan ukuran yang dinyatakan dalam satuan

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1.2.4.1 Satuan Kredit Semester Untuk Kuliah

Satuan kredit semester untuk kegiatan kuliah diperhitungkan atas dasar sebagai berikut: 1 (satu) SKS adalah kegiatan pendidikan selama tiga jam dalam seminggu. Oleh karena dalam satuan semester ada 16 minggu, maka satu SKS sama dengan kegiatan selama empat puluh delapan jam dalam satu semester. Untuk perkuliahan, nilai suatu kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi tiga macam kegiatan perminggu, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, sebagai berikut:

1. Untuk Mahasiswa Bagi mahasiswa satu sks terdiri atas tiga macam kegiatan terpadu, yaitu:

a. 50 menit kuliah, yaitu tatap muka dengan dosen yang terjadwal.

b. 60 menit kegiatan pendidikan rangkaian, yaitu kegiatan yang direncanakan oleh dosen tetapi tidak dijadwal, seperti pekerjaan rumah, penulisan karangan dan sebagainya.

c. 60 menit kegiatan akademik mandiri yang lain untuk pengembangan materi subyek, di mana mahasiswa diharuskan untuk membaca text book atau sumber- sumber informasi lain yang relevan dengan mahasiswa yang bersangkutan.

2. Untuk Dosen Bagi dosen satu sks terdiri atas tiga macam kegiatan terpadu, yaitu:

a. 50 menit kuliah, yaitu tatap muka dengan mahasiswa dan terjadwal.

b. 60 menit untuk perencanaan kegiatan dan evaluasi.

c. 60 menit yang lain untuk pengembangan materi subyek. Demi efektivitas pendidikan, pemberian kuliah harus disesuaikan dengan SKS-nya,

misalnya mata kuliah yang mempunyai 3 SKS, pemberian kuliahnya sebanyak 3 jam dalam seminggu. Kuliah ini dapat diberikan tiga kali, dua kali, atau satu kali, tergantung kepada sifat mata kuliah, ketersediaan ruang dan dosen.

1.2.4.2 Satuan Kredit Semester Untuk Praktik Laboratorium

Perhitungan beban pendidikan yang menyangkut kemampuan ketrampilan psikomotorik dan kegiatan isik yang lazimnya dilakukan dalam kegiatan praktik laboratorium pada dasarnya sama dengan perhitungan kegiatan kuliah. Perbedaannya yaitu 1 jam kuliah dianggap mempunyai beban setara dengan

4 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

kegiatan isik atau psikomotorik 2-3 jam. Dengan demikian 1 SKS kegiatan praktikum sama dengan 2-3 jam kegiatan rangkaian, misalnya 1 jam untuk pembuatan laporan dan 1 jam untuk kegiatan mandiri, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 4-5 jam seminggu atau 64-85 jam dalam satu semester. Apabila suatu kuliah disertai dengan praktik laboratorium, maka harus disusun acara-acara kegiatan kuliah dan praktik laboratorium yang sesuai dengan SKS masing -masing yang telah ditentukan.

1.2.4.3 Penentuan Beban Studi Dalam Satu Semester

Ada dua faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan beban pendidikan di dalam satu semester, yaitu rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6-8 jam selama 6 hari berturut- turut. Akan tetapi seorang mahasiswa dituntut bekerja lebih dari rata-rata itu. Kalau seorang mahasiswa bekerja normal pada siang hari dengan rata-rata 6-8 jam dan pada malam hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut, maka ia mempunyai waktu belajar 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Menurut ketentuan 1 SKS adalah kegiatan pendidikan selama 3 jam untuk kegiatan kuliah atau 4-5jam untuk kegiatan isik dan psikomotorik, sehingga jumlah SKS rata-rata yang dapat diambil mahasiswa atau beban pendidikannya berkisar antara 16-20 SKS atau rata-rata 18 SKS, apabila kegiatan berupa kuliah semua. Jumlah ini akan berkurang apabila di samping kuliah juga terdapat praktik laboratorium atau lapangan.

Dalam menentukan beban studi untuk satu semester perlu diperhatikan kemampuan seorang mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil studinya pada semester-semester sebelumnya, yang diukur dengan Indeks Prestasi (IP). Tabel 1.5 menunjukan jumlah sks maksimum yang dapat diambil berdasar nilai IP.

1.3. Ujian dan Penilaian

1.3.1 Sistem Ujian

Ujian dapat dilaksanakan dengan berbagai macam cara, seperti ujian tertulis, ujian lisan, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk penulisan karangan dan sebagainya. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir, tingkat kehadiran mahasiswa dalam suatu perkuliahan minimal 75 % dari jumlah total pertemuan dalam perkuliahan tersebut.

Ujian dapat pula dilaksanakan dengan berbagai kombinasi cara-cara tersebut. Cara ujian yang digunakan perlu disesuaikan dengan sifat kegiatan pendidikan. Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian ialah:

1. Untuk menilai apakah mahasiswa memahami atau menguasai bahan yang disajikan.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

2. Mengelompokkan mahasiswa berdasar kemampuan ke dalam kelompok amat baik (kelompok A), kelompok baik (kelompok B), kelompok cukup (kelompok C), kelompok kurang (kelompok D), kelompok sangat kurang (kelompok E).

3. Untuk menilai apakah bahan yang disajikan telah sesuai serta cara menyajikan telah cukup baik, sehingga para mahasiswa dengan usaha yang wajar dapat memahami bahan tersebut.

Tujuan pertama dan kedua tersebut terutama ditujukan kepada para mahasiswa. Tujuan ketiga terutama ditujukan kepada bahan kegiatan pendidikan dan dosen. Sistem ujian dan sistem penilaian harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan tersebut, dan penyelenggaraan ujian harus baik.

Agar maksud dan tujuan diselenggarakannya ujian dapat dicapai, maka perlu diadakan beberapa kali ujian, yaitu satu kali ujian akhir semester dan sekurang- kurangnya satu kali ujian tengan semester.

1.3.2 Sistem Penilaian

Sistem Penilaian digunakan untuk mengukur prestasi dan kemampuan mahasiswa di dalam suatu kelas, yang diklasiikasikan berdasarkan kriteria amat baik, baik, cukup, kurang atau jelek (A, B, C, D atau E). Salah satu contoh pedoman dalam sistem penilaian dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Pedoman Sistem Penilaian

Nilai Angka

Nilai Huruf

Di samping itu digunakan pula nilai huruf K, T dan S yang berarti: T = Tidak ada nilai, karena mahasiswa mengundurkan diri dari kegiatan pendidikan

secara sah atau tidak mengikuti Ujian Akhir Semester. K = Kurang lengkap, data nilai kurang lengkap karena belum semua tugas

diselesaikan pada waktunya atas izin dosen yang bersangkutan. Tugas tersebut

6 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

harus diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan dari waktu Ujian Akhir Semester, dan apabila tidak dipenuhi nilai K diubah menjadi E.

S = Sementara, nilai sementara diberlakukan bila dosen pengampu mata kuliah belum mengeluarkan nilai akhir sampai masa KRS semester dimulai. Untuk keperluan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), nilai sementara dianggap setara dengan nilai B. Nilai sementara berlaku hingga nilai sesungguhnya keluar.

Unsur – unsur yang digunakan dalam sistem penilaian meliputi nilai tugas/ presentasi/kuis, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang kisaran persentasenya dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Unsur-unsur Pendukung Sistem Peniliaian Komponen Penilaian

Persentase (%)

Tugas / Presentasi / Kuis / PR

Ujian Tengah Semester (UTS)

Ujian Akhir Semester (UAS)

30 - 40

1.3.3 Mekanisme Berkeberatan Atas Nilai

Mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan keberatan atas nilai yang telah didapat. Syarat dan prosedur pengajuan keberatan dilakukan sebagai berikut:

1. Pengajuan keberatan dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu setelah nilai diumumkan.

2. Mahasiswa membuat surat permohonan yang ditujukan kepada dosen pengampu dengan diketahui oleh pengurus jurusan.

3. Mahasiswa dengan membawa surat permohonan tersebut menghadap dosen pengampu untuk menyampaikan keberatan.

4. Dikabulkan atau tidaknya keberatan serta proses peninjauan kembali nilai ujian menjadi hak dan kewenangan dosen yang bersangkutan.

5. Dosen akan menyampaikan hasil peninjauan nilai ujian kepada pengurus jurusan.

1.4. Evaluasi Hasil Studi

1.4.1 Evaluasi Hasil Studi S1

Evaluasi hasil studi mahasiswa dilaksanakan secara rutin tiap akhir semester. Untuk mahasiswa program sarjana, evaluasi penentu hasil studi juga dilaksanakan pada akhir dua tahun pertama, akhir empat tahun pertama dan pada akhir program studi. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada akhir batas waktu jenjang studi.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1.4.1.1 Indeks Prestasi ( IP )

Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dalam indeks prestasi (IP). Untuk menghitung IP, nilai diberi bobot dalam bentuk angka yang dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Bobot Nilai Nilai Huruf

Nilai Angka

Nilai K tidak diikutkan dalam penghitungan IP. Penentuan Indeks Prestasi (IP) dilakukan dengan menggunakan Persamaan 1.1

sebagai berikut: Jumlah SKS kegiatan yang diambil X bobot

IP = (1.1)

Jumlah SKS kegiatan pendidikan yang diambil Nilai IP berkisar antara 0 sampai 4.

1.4.1.2 Evaluasi Akhir Semester

Evaluasi ini dilakukan pada tiap akhir semester, meliputi semua kegiatan pendidikan yang diambil oleh mahasiswa pada semester itu. Hasil evaluasi ini, terutama digunakan untuk menentukan banyaknya SKS yang dapat diambil pada semester berikutnya, dapat ditentukan dengan pedoman seperti terlihat pada Tabel

1.5. dan Lampiran 1.5.

8 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad Tabel 1.5. Jumlah SKS Maksimum yang Dapat Diambil berdasarkan Nilai IP

IP SEMESTER Maksimum SKS yang diambil

1.4.1.3 Evaluasi Hasil Studi Dua Tahun Pertama

Pada akhir dua tahun pertama, terhitung mulai terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk pertama kalinya, hasil studi mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah ia boleh melanjutkan studi atau harus mengundurkan diri dan meninggalkan Jurusan Teknik Mesin dan Industri.

Mahasiswa boleh melanjutkan studi di Jurusan Teknik Mesin dan Industri apabila memenuhi syarat-syarat antara lain:

1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 SKS

2. Mencapai indeks prestasi ≥ 2,00 Apabila dalam waktu 2 tahun tersebut mahasiswa mampu mengumpulkan lebih

dari 30 SKS, maka untuk evaluasi tersebut diambil 30 SKS dari kegiatan pendidikan dengan nilai tertinggi.

1.4.1.4 Evaluasi Hasil Studi Pada Tahun Keempat

Mahasiswa yang pada akhir tahun IV belum memperoleh 80 SKS dan IP ≥ 2, akan diberikan peringatan keras untuk memperbaiki / meningkatkan prestasinya.

1.4.1.5 Evaluasi Hasil Studi Akhir Jenjang Studi Sarjana (S1)

Jumlah SKS minimum yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi sarjana adalah sebesar 144 SKS. Persyaratan dalam penyelesaian jenjang studi di Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM yaitu:

1. Telah menempuh minimum 144 SKS dan IP Kumulatif ≥ 2,0

2. Jumlah SKS dengan nilai D adalah ≤ 25% (≤ 36 SKS).

3. Tanpa nilai E

4. Telah lulus dengan nilai minimum C untuk mata kuliah:

a. Pendidikan Agama

b. Pendidikan Pancasila

c. Kewarganegaraan

d. Kuliah Kerja Nyata

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

f. Tugas Akhir

5. Memiliki nilai TOEFL ≥ 450

6. Telah lulus ujian komprehensif

7. Telah mengikuti kuliah Etika Rekayasa (Engineering Ethics) yang diselenggarakan Fakultas Teknik UGM.

8. Telah memenuhi persyaratan lain yang ditentukan kemudian oleh Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM.

Mahasiswa yang dinyatakan lulus menerima predikat kelulusan sebagai berikut: IP ≥ 3,51

: dengan pujian (cum laude) (dengan masa studi ≤ 5 tahun) 3,50≥lP ≥ 3,00 : sangat memuaskan 3,00 > IP ≥ 2,00 : memuaskan.

1.4.1.6 Pengulangan Kegiatan Pendidikan

Untuk memperbaiki nilai, mahasiswa diperkenankan mengambil kembali kegiatan pendidikan yang pernah diikuti dalam batas waktu studi yang diijinkan. Selain itu mahasiswa dapat mengikuti ujian remediasi. Nilai maksimum hasil ujian Remediasi adalah B.Peraturan dan ketentuan ujian remediasi dapat dilihat dalam pembahasan selanjutnya. Prosedur remediasi dapat dilihat pada Lampiran 1.6. Nilai yang dipergunakan untuk menghitung IP kelulusan adalah nilai terbaik dari mata kuliah yang pernah diikutinya. Peraturan dan ketentuan ujian remediasi,

1. Watu ujian remediasi ditentukan oleh Pengurus Jurusan,

2. Mahasiswa hanya boleh mengikuti ujian remediasi untuk mata kuliah yang pernah diikuti pada semester sebelumnya dengan nilai minimum,

3. Jumlah SKS maksimum yang dapat diambil adalah pada ujian remediasi adalah

10 SKS.

4. Nilai maksimum hasil ujian remediasi adalah B.

5. Mata Kuliah yang ditawarkan untuk ujian remediasi dapat dilihat pada Sistem Informasi Akademik (SIA) atau website program studi.

6. Prosedur pendaftaran dapat dilihat pada prosedur pendaftaran ujian remediasi.

1.4.1.7 Batas Waktu Studi S1

Jenjang studi sarjana (S1) harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam waktu maksimum 14 (empat belas) semester dan memenuhi persyaratan penyelesaian jenjang studi di Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada.

Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam 14 semester karena halangan yang tak mampu dihindarinya dapat mengajukan permohonan perpanjangan tertulis kepada Rektor c.q. Direktur Administrasi Akademik

10 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

UGM melalui Dekan FT UGM , dengan menyertakan bukti-bukti halangan yang dimaksud untuk memperoleh perpanjangan masa studi. Permohonan tersebut harus mendapat persetujuan Ketua Jurusan / Sekretaris Jurusan dan diajukan 2 (dua) bulan sebelum semester terkait dimulai. Apabila permohonan tersebut dikabulkan, mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat perpanjangan masa studi maksimum 1 (satu) semester . Mahasiswa yang memperoleh perpanjangan studi diwajibkan membayar biaya pendidikan sesuai dengan tarif yang berlaku bagi mahasiswa baru.

1.4.2 Evaluasi Hasil Studi S2

Keberhasilan perkuliahan mahasiswa dinyatakan dalam indeks prestasi (IP). Untuk menghitung IP, nilai diberi bobot dalam bentuk angka menurut Tabel 1.3. sesuai Persamaan 1.1. Nilai IP berkisar antara 0 sampai 4.

Mahasiswa dinyatakan lulus Program Studi S2 Teknik Mesin apabila telah memenuhi ketentuan berikut:

1. Telah lulus ujian tesis dan ujian komprehensif,

2. Telah menyerahkan naskah tesis yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen-dosen penguji,

3. Memiliki IP kumulatif ≥ 2,75 tanpa nilai D dan E. Mahasiswa dinyatakan lulus Program Studi S2 Teknik Industri apabila telah

memenuhi ketentuan berikut:

1. Telah lulus ujian tesis,

2. Telah menyerahkan naskah tesis yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen-dosen penguji,

3. Memiliki IP kumulatif ≥ 2.75 tanpa nilai D dan E. Penghitungan IP kumulatif akhir dilakukan oleh Pengelola dan Sub Bagian Akademik Program Pascasarjana.

Selanjutnya peserta didik Teknik Industri dan Teknik Mesin tersebut akan menerima predikat kelulusan sebagai berikut:

IP ≥ 3,75 : predikat dengan pujian cumlaude (masa studi

maksimum 3 tahun)

3,75 > IP ≥ 3,25 : predikat sangat memuaskan 3,25 > IP ≥ 2,75 : predikat memuaskan

Mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian tesis apabila mempunyai IPK minimum 3. Adapun persyaratan lain mengenai pelaksanaan tesis dapat dilihat pada Buku Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Tesis.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1.4.2.1 Batas Waktu Studi S2

Jenjang studi strata 2 (S2) harus dapat diselesaikan oleh mahasiswa dalam waktu maksimum 8 (delapan) semester dan memenuhi persyaratan penyelesaian jenjang studi di Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada.

Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam 8 semester karena halangan yang tak mampu dihindarinya, dapat mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor c.q. Direktur Administrasi Akademik UGM, dengan menyertakan bukti-bukti halangan yang dimaksud untuk memperoleh perpanjangan masa studi. Permohonan tersebut harus mendapat persetujuan Ketua Program Studi dan diajukan 2 (dua) bulan sebelum semester terkait dimulai. Apabila permohonan tersebut dikabulkan, mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat perpanjangan masa studi maksimum 1 (satu) semester. Mahasiswa yang memperoleh perpanjangan studi diwajibkan membayar biaya pendidikan sesuai dengan tarif yang berlaku bagi mahasiswa baru.

Mekanisme batas waktu studi juga ditentukan berdasarkan jumlah ujian tesis yang dilakukan. Apabila mahasiswa telah melaksanakan ujian tesis dan dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa tersebut dapat mengajukan ujian tesis ulang dengan kesempatan maksimal sebanyak dua kali. Bila masih dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa tersebut dianggap gagal memperoleh gelar Strata 2 meskipun waktunya masih kurang dari 8 semester.

1.4.3. Evaluasi Hasil Studi S3

Evaluasi Studi di akhir tahun kedua:

1. Evaluasi terhadap kemampuan akademik dilaksanakan melalui perkuliahan, penyusunan usulan penelitian disertasi dan ujian komprehensif.

2. Mahasiswa Program Doktor dinyatakan “lulus kualiikasi” apabila semua mata kuliah yang dibebankan (yaitu 8 s/d 12 sks untuk yang sebidang, dan 20 s/d

24 sks untuk yang tidak sebidang) telah terselesaikan dengan IPK minimal 3,25 dan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL score > 500) telah terpenuhi. Mahasiswa diharapkan dapat lulus kualiikasi pada akhir semester

2 (akhir tahun pertama) program

3. Evaluasi pertama bagi peserta Program Doktor dilakukan pada akhir semester

4 (akhir tahun kedua)

4. Apabila pada akhir semester 4 (akhir tahun kedua): (a) mahasiswa belum lulus kualiikasi, (b) usulan penelitian belum disetujui oleh Tim Promotor, dan (c) mahasiswa belum lulus ujian komprehensif, maka mahasiswa Program Doktor tersebut dinyatan “tidak mampu menyelesaikan studi” dan oleh karenanya tidak diperkenankan untuk melanjutkan studinya

5. Apabila karena berbagai hal, persyaratan butir 3 belum dapat dipenuhi,

12 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

dimungkinkan perpanjangan maksimum 1 semester, berdasarkan rekomendasi rapat yang dihadiri oleh Ketua Program Pascasarjana, Promotor, Ko-Promotor, dan Ketua Program Studi, dan memperoleh persetujuan Dekan Fakultas Teknik.

1.4.3.1. Batas Waktu Studi S3

1. Bagi peserta Program Doktor yang berpendidikan S2 sebidang, ditempuh maksimum 10 (sepuluh) semester dengan beban pendidikan sekurang- kurangnya 40 SKS

2. Bagi peserta Program Doktor yang berpendidikan S2 tidak sebidang, ditempuh maksimum 11 (sebelas) semester dengan beban pendidikan sekurang-kurangnya

50 SKS

3. Beban disertasi dihitung 32 SKS

4. Peserta Pendidikan Doktor yang belum dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang ditentukan tidak diperbolehkan melanjutkan studi

5. Dalam keadaan khusus, perpanjangan masa studi dapat diberikan berdasarkan usul Tim Promotor, dan disetujui oleh rapat yang dihadiri oleh Ketua Program Pascasarjana, Promotor, Ko-Promotor, dan Ketua Program Studi. Lama waktu perpanjangan sebanyak-banyaknya 2 (dua) semester

6. Cuti akademik dapat diberikan sesudah mahasiswa dinyatakan lulus ujian kompreensif. Jangka waktu cuti sebanyak-banyaknya dua semester. Waktu cuti tidak diperhitungkan sebagai masa studi.

1.5. Tata Tertib

1.5.1 Latar Belakang

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri yang merupakan calon intelektual, dan engineer harus menjadi pribadi-pribadi yang memiliki tata krama, disiplin tinggi, dan etika yang baik dalam lingkungan pekerjaannya. Pada umumnya perusahaan sangat peduli dengan kedisiplinan, etika dan kerapian karyawan maupun mahasiswa yang sedang melakukan kunjungan, Kerja Praktik, Kegiatan Magang, dan lain sebagainya. Oleh karena pertimbangan tuntutan dunia industri, dan keselamatan kerja selama mengikuti pendidikan dan pengajaran, maka Jurusan Teknik Mesin dan Industri menetapkan tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri.

1.5.2 Aturan Umum

Semua mahasiswa, baik mahasiswa UGM maupun mahasiswa non-UGM, yang memasuki lingkungan Jurusan Teknik Mesin dan Industri diwajibkan :

1. Berambut pendek untuk mahasiswa laki-laki dan berambut rapi untuk semua mahasiswa,

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

2. Berpakaian sopan (untuk mahasiswa laki-laki mengenakan kemeja atau kaos berkerah dan celana panjang yang rapih),

3. Memakai sepatu,

4. Tidak memakai anting bagi mahasiswa laki-laki,

5. Dilarang merokok di wilayah JTMI Bagi mereka yang tidak mentaati peraturan di atas dikenai sanksi berupa:

1. Tidak akan mendapatkan pelayanan, baik dari TU, laboratorium, dan dosen, serta akan dipersilakan keluar dari lingkungan Teknik Mesin dan Industri UGM.

2. Jika pelanggaran aturan di atas dilakukan di dalam ruang kuliah Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, dosen yang bersangkutan diberi wewenang untuk mengeluarkan dari ruang kuliah dan tidak memberikan nilai mata kuliah.

1.5.3 Tata Tertib Ujian

1.5.3.1 Peraturan dan tata tertib ujian:

1.a Peserta masuk ruang ujian 5 menit sebelumnya, peserta ujian yang terlambat harus mendapat ijin dari dosen piket,

1.b Peserta Ujian yang tidak dapat hadir tepat waktu diberi toleransi 15 menit. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti ujian,

2. Peserta Ujian yang telah menerima soal tidak diperkenankan meninggalkan ruang ujian kecuali TELAH MENYELESAIKAN PEKERJAANNYA (tidak akan masuk ruang lagi), atau untuk keperluan pribadi (dengan pengawasan Petugas Jaga),

3. Pada 30 menit terakhir waktu ujian, peserta ujian tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan. Jika peserta meninggalkan ruangan pada 30 menit terakhir maka akan dianggap telah menyelesaikan pekerjaannya,

4. Para penjaga/pengawas ujian akan bertindak adil, jujur dan bertanggung jawab dalam tugasnya, mengawasi dan mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa,

5. Selama ujian berlangsung, mahasiswa DILARANG KERAS MELAKUKAN TINDAKAN KECURANGAN demi menjaga dan memelihara keadilan, kejujuran dan sikap bertanggung jawab setiap peserta ujian. Yang termasuk dalam kategori kecurangan antara lain: mencontek, membuka catatan/buku, bercakap-cakap, meminjam buku/catatan orang lain serta perbuatan-perbuatan yang dicurigai petugas sebagai tindak kecurangan,

6. Selama ujian berlangsung DILARANG KERAS MEMBAWA DAN

MENGGUNAKAN ALAT KOMUNIKASI DALAM BENTUK APAPUN (HP, SMARTPHONE, DLL), TERMASUK DIFUNGSIKAN SEBAGAI ALAT HITUNG,

14 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

7. Untuk ujian yang dilaksanakan dengan buku terbuka, mahasiswa dilarang

menggunakan Note Book/Laptop,

8. Pengawas akan mencatat setiap perbuatan curang yang dilakukan oleh peserta ujian pada berita acara. Pelaku kecurangan akan mendapatkan sanksi dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dengan pemberian Nilai E (Curang),

9. Dalam mencatat kecurangan yang dilakukan oleh peserta ujian, petugas tidak perlu mendapatkan persetujuan dari peserta ujian.

Dengan diumumkannya peraturan ini dianggap semua mahasiswa JurusanTeknik Mesin dan Industri mengetahui dan memahaminya, termasuk sanksi yang harus diterima bila melanggarnya.

1.5.3.2 Peraturan dan tata tertib ujian susulan

Ujian Akhir Semester susulan hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai satu dari tiga alasan sebagai berikut:

1. Penugasan dari UGM yang dibuktikan dengan surat tugas minimal dari Ketua Jurusan, atau

2. Sakit berat yang dibuktikan oleh surat dokter yag secara eksplisit menyatakan kategori sakit berat, atau

3. Orang tua, anak atau saudara kandung meninggal dunia.

1.5.3.3 Persyaratan mengikuti ujian S1:

1. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian adalah mahasiswa yang sudah terdaftar pada semester yang sedang berjalan.

2. Selama ujian berlangsung, mahasiswa diwajibkan membawa Kartu Ujian.

3. Setiap mahasiswa hanya berhak mengikuti mata ujian yang sudah didaftarkan pada KRS saja.

4. Mahasiswa wajib membawa Kartu Ujian yang telah disahkan dengan cap jurusan.

5. Bagi yang tidak membawa Kartu Ujian karena hilang/tertinggal/alpa, mahasiswa harus melaporkan ke Pengurus Jurusan yang sedang piket untuk mendapatkan kartu pengganti sementara yang hanya berlaku untuk 1 (satu) mata ujian, dengan meninggalkan KTM yang masih berlaku. Paling lambat satu hari berikutnya mahasiswa harus dapat menyerahkan bukti kehilangan dari kepolisian setempat, jika kartu ujian hilang. Sangat dianjurkan bagi mahasiswa yang kehilangan Kartu Ujian untuk mengurus Kartu Ujian penggantinya sebelum tanggal pelaksanaan ujian.

6. Mahasiswa wajib mengikuti peraturan-peraturan jurusan yang telah berlaku seperti pada poin 1.5.2.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1.5.3.4 Persyaratan mengikuti ujian S2:

1. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian adalah mahasiswa yang sudah terdaftar pada semester yang sedang berjalan.

2. Setiap mahasiswa hanya berhak mengikuti mata ujian yang sudah didaftarkan pada KRS-nya.

3. Mahasiswa wajib membawa Kartu Mahasiswa, jika tidak membawa kartu mahasiswa harus mendapatkan ijin dari pengelola Program Studi.

1.5.4 Aturan mengenai Transkrip Nilai dan Ijazah

Untuk menjaga keaslian transkrip nilai dan ijazah, maka diberlakukan peraturan sebagai berikut:

1. Transkrip nilai sementara harus mendapatkan pengesahan dari jurusan (untuk S1) atau dari program studi (untuk S2 dan S3).

2. Transkrip nilai akhir hanya dikeluarkan oleh fakultas.

3. Ijazah asli hanya dikeluarkan oleh universitas.

4. Pengesahan salinan transkrip nilai atau ijazah, wajib menunjukkan transkrip nilai atau ijazah yang asli.

1.6. Peraturan Akademik

1.6.1 Peraturan Akademik S1

1.6.1.1 Pengambilan Mata Kuliah Pilihan

1. Mata Kuliah Pilihan dapat diambil setelah mahasiswa memperoleh minimum 90 SKS, dengan IPK ≥ 2,0. Mahasiswa dianjurkan sebelumnya untuk melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik.

2. Pengambilan mata kuliah pilihan harus memperhatikan mata kuliah prasyarat terkait yang sesuai.

3. Mata kuliah pilihan ditawarkan pada tiap semester.

1.6.1.2 Kerja Praktik

1. Mahasiswa yang telah memperoleh minimum 90 SKS dengan IPK ≥ 2,0 dapat mengajukan permohonan kerja praktik ke perusahaan atau lembaga yang dipilih sesuai dengan minat atau ketersediaan perusahaan atau lembaga yang menawarkan program kerja praktik.

2. Kerja Praktik dilaksanakan minimum 1 (satu) bulan.

3. Mahasiswa wajib mendapat Surat Perintah Kerja Praktik yang dikeluarkan oleh jurusan sebelum melaksanakan kerja praktik.

4. Kerja Praktik tidak boleh dilaksanakan saat Ujian Akhir Semester

16 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad

5. Prosedur pengajuan kerja praktik dapat dilihat pada Lampiran 1.2. Mahasiswa yang tidak mengikuti prosedur akan mendapatkan nilai maksimum B dan ketidakhadirannya pada perkuliahan dianggap absen.

1.6.1.3 Kuliah Kerja Nyata

Syarat bagi mahasiswa yang berhak mengajukan permohonan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata adalah:

1. Telah memperoleh minimum 90 SKS dengan IPK ≥ 2,0 (persyaratan jurusan).

2. Diizinkan dan dikirim oleh Fakultas (memenuhi persyaratan administrasi pendidikan).

3. Tidak dalam keadaan hamil bagi mahasiswa putri.

4. Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN, LPM UGM.

1.6.1.4 Peraturan Tugas Akhir 1.6.1.4.1 Permohonan Soal Tugas Akhir

Syarat bagi mahasiswa yang berhak mengajukan permohonan disampaikan sebagai beikut.

Bagi Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin:

1) Telah mengumpulkan 118 SKS dengan IPK ≥ 2

2) Telah lulus atau sedang menempuh 3 mata kuliah pilihan dalam satu modul.

3) Pengajuan permohonan soal tugas akhir dilaksanakan pada pertengahan semester yang sedang berjalan dengan mengikuti prosedur yang berlaku yang diatur tersendiri.

Bagi Mahasiswa Program Studi Teknik Industri:

1) Telah mengumpulkan minimum 128 SKS dengan IPK ≥ 2

2) Telah lulus minimum 1 (satu) mata kuliah pilihan dengan nilai minimum C

3) Pengajuan permohonan soal tugas akhir dilaksanakan pada awal semester yang sedang berjalan dengan mengikuti prosedur yang berlaku yang diatur tersendiri

4) Pengisian mata kuliah pendukung pada formulir pendaftaran tugas akhir tidak harus mata kuliah pilihan. Mata kuliah pendukung dapat merupakan mata kuliah yang telah diambil dan diminati untuk mendukung Tugas Akhir yang akan dilakukan.

Prosedur pengajuan tugas akhir dapat dilihat pada Lampiran 1.3.

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1.6.1.4.2 Dosen Pembimbing Tugas Akhir:

Untuk meratakan beban dosen dalam pembimbingan tugas akhir, maka jurusan akan menentukan dosen pembimbing bagi setiap mahasiswa. Penentuan dosen pembimbing tugas akhir disesuaikan dengan kompetensi dosen dan topik tugas akhir yang diajukan oleh mahasiswa.

1.6.1.4.3 Penyelesaian Tugas Akhir

a. Naskah Soal Tugas Akhir

1) Setelah mendapatkan dosen pembimbing, mahasiswa diwajibkan segera berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang bersangkutan untuk mendapatkan naskah soal tugas akhir

2) Naskah asli soal Tugas Akhir harus disimpan oleh mahasiswa, jangan sampai rusak/hilang.

3) Mahasiswa menyerahkan 1 (satu) lembar salinan naskah soal tugas akhir ke bagian pengajaran di kantor Tata Usaha Jurusan.

b. Masa berlakunya soal Tugas Akhir

1) Soal Tugas Akhir berlaku hanya selama 1 (satu) semester.

2) Apabila dalam waktu 1 semester, Tugas Akhir belum dapat diselesaikan, maka soal yang diberikan tersebut akan dievaluasi kembali.

1.6.1.4.4 Evaluasi Penyelesaian Tugas Akhir

1. Evaluasi tugas akhir akan dilaksanakan pada akhir semester oleh dosen pembimbing tugas akhir.

2. Apabila pada saat evaluasi penyelesaian Tugas Akhir telah mencapai minimum 50%, mahasiswa akan mendapatkan perpanjangan waktu maksimum 1 (satu) semester. Bagi Mahasiswa yang belum mencapai 50%, maka soal dan dosen pembimbing tugas akhir akan ditinjau kembali.

1.6.1.4.5 Konsultasi Tugas Akhir

1. Setiap mahasiswa wajib melakukan konsultasi atau melaporkan kemajuan tugas akhir kepada dosen pem bimbing secara rutin, minimum dua kali dalam sebulan sesuai dengan kebijakan dan pola pembimbingan dari dosen pembimbing.

2. Mahasiswa wajib mengisi Lembar Konsultasi Tugas Akhir setiap kali melakukan kegiatan pembimbingan dan meminta pengesahan/tanda tangan dosen pembimbing. Mahasiswa wajib membawa dan menyimpan lembar isian dengan baik karena lembar ini menjadi salah satu dokumen syarat ujian pendadaran. Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhir dapat dilihat pada Lampiran 2.21.

Prosedur pembimbingan dan penyelesaian Tugas Akhir dapat dilihat pada Lampiran 1.4.

18 Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

In Akad 1.6.1.4.6. Syarat Ujian Skripsi

Untuk dapat melakukan ujian skripsi, mahasiswa harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Telah lulus ujian komprehensif

2. Naskah skripsi telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi untuk diuji.

3. Proposal Tugas Akhir (Asli)

4. Lembar konsultasi (Asli)

1.6.1.4.7. Pelaksanaan Ujian Skripsi

Ujian skripsi dilaksanakan pada hari dan jam kerja. Mahasiswa yang diuji harus menggunakan pakaian resmi sipil lengkap. Pada saat ujian skripsi, mahasiswa boleh membawa buku-buku pendukung, sampel, dan bahan-bahan lain yang mendukung ujian skripsi. Jika memerlukan alat-alat bantu khusus, mahasiswa harus memberitahukan pada saat pendaftaran.

Jumlah penguji untuk ujian skripsi adalah 4 (empat) orang termasuk dosen pembimbing skripsi yang ditentukan oleh ketua program studi. Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila dihadiri minimal 3 (tiga) orang penguji termasuk dosen pembimbing. Dosen pembimbing harus hadir saat ujian skripsi. Jika dosen pembimbing berhalangan hadir, kedudukan ketua penguji digantikan oleh kaprodi atau pengurus jurusan yang lain.

Setiap pelaksanaan ujian skripsi harus disertai dengan berita acara ujian. Mahasiswa wajib datang ke ruang ujian selambat-lambatnya 15 menit sebelum ujian dimulai. Ujian skripsi dilaksanakan antara 1 (satu) sampai 2 (dua) jam.

Hasil ujian dapat berupa:

1. lulus tanpa perbaikan,

2. lulus dengan perbaikan, dan

3. tidak lulus. Perbaikan skripsi dilaksanakan maksimal sebulan sejak ujian. Jika dalam sebulan

tidak dapat menyelesaikan perbaikan, maka mahasiswa wajib menempuh ujian skripsi kembali dengan komposisi dosen penguji yang sama.

Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian skripsi diberi kesempatan ujian skripsi ulang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak ujian skripsi terakhir.

Nilai ujian skripsi boleh diketahui oleh mahasiswa setelah perbaikan disetujui oleh dosen penguji. Tanggal kelulusan mahasiswa didasarkan pada tanggal disetujuinya perbaikan inal naskah skripsi oleh dosen penguji.

Perubahan jadwal ujian pendadaran yang sudah ditetapkan dimungkinkan jika:

Buku Panduan Akademik 2015

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, FT UGM

1. Mahasiswa berhalangan hadir dikarenakan sakit berat, keluarga dekat meninggal atau mendapat tugas dari universitas/fakultas/jurusan.