PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe (29)
Wawancara
Alamat Redaksi: Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat.
29 Telp. (021) 31904113
''Infrastruktur Sebagai Pemersatu Bangsa''
Wawasan
e-mail: redaksipercik@yahoo.com Kualitas Manusia Indonesia dan Pembangunan Prasarana Sanitasi
31 redaksi@ampl.or.id
Institusi RT-RW Sebagai Koordinator Pengelolaan AMPL Berbasis Masyarakat 34 oswar@bappenas.go.id
38 Redaksi menerima kiriman
Strategi Peningkatan Kesadaran Masyarakat
42 tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan
Sekali Lagi tentang Privatisasi
46 dengan air minum dan penyehatan
Permasalahan AMPL di Kabupaten Lombok Barat
Data
47 dipublikasikan. Panjang naskah tak
lingkungan dan belum pernah Peringkat Cakupan Layanan Sanitasi Per Kabupaten/Kota Tahun 2002
49 dibatasi. Sertakan identitas diri.
Info Buku
50 Silahkan kirim ke alamat di atas.
Info Situs
Redaksi berhak mengeditnya.
Pustaka AMPL
Agenda
z cover : RUDI KOSASIH
D ARI REDAKSI
P hun 2004. Biasanya, banyak orang
embaca, tanpa terasa waktu terus berlalu. Kini kita memasuki penghujung ta-
FOTO:FANY WEDAHUDITAMA
menggunakan masa akhir tahun Masehi ini untuk membuat laporan tahunan sekaligus membuat evalu- asi sejauh mana berbagai kegiatan pada tahun ini berlangsung. Apa- kah sukses, setengah sukses, atau gagal.
Percik kali ini pun tampil agak beda dari biasanya. Kami ingin mengajak para pembaca melihat kembali berbagai peristiwa yang terjadi pada tahun ini menyangkut air minum dan penyehatan ling- kungan (AMPL) secara umum dan kegiatan kelompok kerja AMPL
Pokja AMPL sedang mengadakan rapat rutin
pada khususnya. Kami berharap akan ada perubahan pada tahun mendatang berkaitan dengan hal
Segenap Redaksi Majalah Percik mengucapkan
tersebut. Tentu perubahan yang
Selamat Hari Natal
lebih baik. Jangan sampai setiap
dan Tahun Baru 2005
peristiwa yang terjadi pada kurun waktu yang sama pada tahun ini berulang pada tahun mendatang. Kalau seperti ini, kita termasuk Kami juga ingin melihat sekilas adalah reportase. Rubrik tersebut orang-orang yang celaka.
sejauh mana proyek-proyek AMPL pada edisi ini berisikan laporan Pembaca, potret peristiwa seta- yakni ProAir, WSLIC 2, dan CWSH kunjungan rombongan Kelompok
hun ini kami muat secara khusus berjalan selama setahun. Kerja AMPL ke Bangladesh dan In- dalam laporan utama. Namanya
Tak lupa, Percik mengadakan dia. Bahasanya agak lain dari bia- kaleidoskop AMPL 2004. Selain wawancara dengan Suyono Dikun, sanya, termasuk panjangnya. Kami
itu, kami ingin menyajikan sejauh Deputi Sarana dan Prasarana, berharap, dengan membaca repor- mana perjalanan Kebijakan Na- Bappenas, perihal infrastruktur Indo- tase kali ini, pembaca paling tidak sional Pembangunan AMPL berba- nesia. Kita tahu, persoalan AMPL bisa merasakan denyut perjalanan sis masyarakat pada tahun ini dan pun terkait dengan kondisi infra- tersebut. bagaimana perkembangan penyu- struktur yang ada. Lebih dari itu, Ja-
Kami juga memuat hasil lomba sunan Kebijakan Nasional Pem- nuari 2005 Indonesia menyeleng- karya tulis ilmiah mulai edisi ini.
bangunan AMPL berbasis lembaga. garakan Infrastructure Summit. Selain itu, tulisan yang layak muat Kedua kebijakan ini merupakan hal Tentu kita ingin tahu apa yang bisa dan sangat bermanfaat bagi para vital bagi bidang AMPL karena diperoleh Indonesia dengan adanya pembaca, meskipun tidak menjadi selama kemerdekaan, kita tak me- penyelenggaraan acara tersebut.
juara, rencananya akan dimuat miliki kebijakan nasional soal ini.
Yang agak lain dari biasanya pula pada edisi-edisi berikutnya.
Percik 1
Desember 2004
Percik Harus Berlanjut
Kami sangat setuju dan mendukung isi Jurnal Percik, terutama masalah- masalah yang berkaitan dengan penge- tahuan dan macam-macam teknologi serta kebijakan di bidang Air Minum (Bersih) dan Penyehatan Lingkungan. Percik dapat kami gunakan sebagai refe- rensi dalam rangka penyediaan, pengem- bangan, dan pengelolaan prasarana dan sarana di bidang AMPL di Kabupaten Malang yang saat ini membutuhkan per- hatian khusus.
Permasalahan AMPL di Kabupaten Malang yang perlu mendapat pena- nganan lebih serius tersebut adalah pemerataan penyediaan air bersih di perkotaan dan perdesaan (masih banyak daerah rawan air bersih), teknis dan manajemen pengelolaan persampahan (teknologi, terbatasnya prasarana dan sarana serta pemberdayaan masyarakat di bidang persampahan), penanganan air limbah domestik, serta penanganan drainase perkotaan, lebih-lebih di Ka- bupaten Malang banyak terdapat 'Aset Nasional' seperti Bendungan Sutami dan Selorejo yang harus dijaga kualitasnya sebagai reservoar air baku untuk air bersih dari pencemaran akibat pengelo- laan sampah dan air limbah domestik yang kurang baik.
Pada dasarnya Dinas Permukiman Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Malang sangat mengharapkan terbitnya Jurnal Percik untuk edisi-edisi selanjut- nya. Di lain waktu kami akan berpartisi- pasi memberikan masukan tulisan yang berkaitan dengan kondisi pengelolaan AMPL di Kabupaten Malang.
Ir. Didik Budi Muljono, MT.
Kepala Dinas Permukiman Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Malang
Informasi CLTS
Setelah membaca Percik edisi Okto- ber 2004 halaman 40 tentang pemaparan konsep Community Led Total Sanitation (CLTS), kami tertarik dengan isinya yang
sangat baik dan berguna bagi kami di Subdin Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang guna menun- jang Indonesia Sehat 2010. Untuk itu kami membutuhkan informasi tentang konsep tersebut secara lengkap dan ala- mat Bapak Kamal Kar.
Dr. Hj. Gema Asiani, M.Kes
Kasubdin Penyehatan Lingkungan
Kota Palembang
Konsep CLTS telah diterapkan di beberapa negara antara lain Bangla- desh dan India. Kami memiliki salinan buku yang menjelaskan mengenai kon- sep CLTS secara detil. Kami segera me- ngirimkan salinannya kepada Ibu. Se- dangkan Dr. Kamal Krishna Kar dapat dihubungi melalui Email: kkar@iastate.edu,kamalda@mail- city.com, kamal.kar@vsnl.com, kamalkar@yahoo.com
Cakupan Layanan PDAM Kota Palopo
Kami menyambut baik kehadiran Majalah Percik sebagai wahana interaksi antarpelaku di bidang air minum dan penyehatan lingkungan sehingga terben- tuk jaringan informasi yang relevan dan up to date.
Sebagai masukan, kami informasikan bahwa jumlah pelanggan aktif PDAM Kota Palopo melalui sambungan rumah (SR) per 31 Desember 2004 mencapai 11.773 SR dengan rata-rata enam jiwa per SR, sehingga total jiwa yang dilayani melalui sambungan tersebut sebesar 70.638 orang. Sedangkan pelayanan air minum non-SR terdiri atas 13 MCK, 13 hidran umum, 7 kran umum, dan 5 termi- nal air yang masing-masing melayani rata-rata 50 jiwa sehingga total pela- yanan air melalui SR mencapai 1.950 orang. Bila dikalkulasikan antara yang SR dan non-SR maka total jiwa yang ter- layani sebanyak 72.588 jiwa.
Saat ini penduduk Kota Palopo berjumlah 106.813 jiwa. Dengan demi- kian maka persentase cakupan pelayanan air minum PDAM Kota Palopo per 31
Desember 2004 terhadap total jumlah penduduk mencapai 67,96 persen atau dibulatkan menjadi 68 persen.
Perlu kami informasikan bahwa secara de facto, PDAM Kabupaten Luwu yang berada di wilayah Palopo telah beralih status menjadi PDAM Kota Palopo sebagai konsekuensi berlakunya UU No. 11 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Propinsi Sulawesi Selatan.
Drs. H. Andi Nurlan Basalan, MM
Direktur PDAM Kota Palopo
S UARAANDA
2 Percik
Redaksi Percik mengucapkan teri- ma kasih kepada pihak-pihak yang telah mengirimkan surat kepada kami. Di antaranya: Bappeda Kab. Batang Hari, Jurusan Planologi Universitas Trisakti, Walikota Metro, Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik UNDIP, DPRD Nusa Tenggara Timur, Pusat Informasi dan Pelayanan Masyarakat Dep. Kelautan dan Per- ikanan, Jurusan Planologi Fakultas Teknik Univ. Tarumanagara, Jurusan Teknik Lingkungan ITS, Setda Kab. Aceh Barat, DPRD Kab. Pasaman Barat, Bappeda Kota Palembang, DPRD Prop. Sumatera Selatan, dan DPRD Kab. Aceh Utara.
z Pada Percik edisi Juni 2004, halaman muka tertulis ''Sanitation is more importance than independence'', seharusnya ''Sanitation is more impor- tant than independence''.
z Pada Percik edisi Oktober 2004, halaman 45 tertulis ''Seminar Nasional Sosialisasi UU No. 8 Tahun 2004'', seharusnya ''Seminar Nasional Sosi- alisasi UU No. 7 Tahun 2004''.
z Pada Percik edisi Oktober 2004, halaman 5 (laporan utama) tertulis, ''Pada saat ini kebijakan nasional pem- bangunan air minum berbasis lembaga yang merupakan payung kebijakan pe- ngelolaan PDAM masih dalam taraf penyelesaian bahkan menjadi salah satu bagian dari program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu.'' Seharusnya tan- pa ''bahkan menjadi salah satu bagian dari program 100 hari Kabinet Indo- nesia Bersatu.''
R A L AT
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
z Januari z
Kisruh TPA Bantar Gebang Mencuat
FOTO: MERCYCORPS.OR.ID
A karta, yang sejak 1999 mengelola TPA se-
wal 2004 menjadi awal per- masalahan TPA Bantar Gebang. Pemerintah Propinsi DKI Ja-
luas lebih dari 100 hektar itu, terpaksa harus rela menyerahkan pengelolaan itu kepada pemerintah kota Bekasi. Ini terja- di karena secara sepihak Wakil Walikota Bekasi Mochtar Muhamad meminta Pemprop. DKI membayar retribusi sebe- sar Rp. 85 ribu per ton sampah yang dibuang ke TPA tersebut setelah kontrak kedua pemerintah daerah berakhir Desember 2003. Permintaan ini jelas tak bisa diterima DKI karena telah menyalahi nota kesepakatan sebelumnya yang menyatakan bahwa retribusi sampah untuk setiap tonnya hanya Rp. 50 ribu/ton.
PAM Jaya membayar utang ke pemerin- tar TPA yakni Desa Sumur Batu, Cikiwul,
Di luar itu, warga di tiga desa di seki-
milih pindah mencari 'lahan' sampah ba-
tah pusat sebesar Rp. 1,7 trilyun. dan Ciketing menuntut kompensasi atas
ru seperti ke Cilincing. Warga Bekasi
Kenaikan itu tentu membuat para keberadaan TPA tersebut di sekitar desa
sendiri menginginkan 'perang' antara
pelanggan PAM keberatan. Mereka meni- mereka. Tuntutan warga ini jelas mere-
Pemkot Bekasi dan Pemprop. DKI Jakar-
lai layanan yang diterima selama ini tak potkan pemkot Bekasi, sekaligus
ta berakhir damai dan mereka meminta
sesuai harapan. Misalnya airnya bau, Pemprop. DKI Jakarta. Warga sempat
penyelesaian persoalan pokoknya yakni
debitnya sangat kecil, dan air tidak lan- memblokir jalan di sekitar TPA. Aki-
pencemaran lingkungan yang diatasi.
car. Sebagian warga menilai kenaikan batnya, truk-truk sampah tak berani
Perdamaian pun datang. Pemkot
ini tidak transparan dan tidak masuk masuk TPA. Warga mau membuka jalan
Bekasi melalui walikota Akhmad Zurfaih
akal karena untuk menutupi kerugian. jika pemkot Bekasi membayar kompen-
mempersialakan DKI Jakarta kembali
Tapi ya itu, tak pernah kenaikan itu bisa sasi. Mau tidak mau pemkot akhirnya
mengoperasikan TPA Bantar Gebang.
dihentikan……. (MJ) setuju. Pemkot menjanjikan kompensasi
Kebijakan walikota ini bertentangan de-
ngan wakilnya. Tapi bukan berarti niat
Rp. 50 ribu/bulan kepada 12 ribu keluar-
walikota berjalan mulus. Giliran DPRD
Indeks Berita AMPL
z Sungai Cisedane Tercemar, PDAM Ta- ini, memang terbukti. Sayangnya hanya
ga yang tinggal di sekitar lokasi TPA. Dan
Bekasi angkat suara. Mereka menilai
ngerang Bisa Berhenti Beroperasi (16/1) sekali. Setelah itu, pemblokiran kembali
Pemkot Bekasi menyimpang soal kebi-
z Warga Jakarta Minta Tangki Air Minum terjadi lagi dengan tuntutan agar biaya
jakan TPA Bantar Gebang pasca
Diperbanyak (27/1) kompensasi dibayarkan sesuai janji.
berakhirnya kontrak kerja sama Bekasi-
z BPPT dan Pusri Akan Bangun Pengolah Kemelut itu jelas menyulitkan
DKI. Walhasil, persoalan TPA ini tak
Sampah di Jakarta (13/1) Pemprop. DKI Jakarta. Sementara TPA
kunjung usai dalam waktu sebulan.
zzz
z Tangerang Jajaki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (24/1)
z Kondisi Jakarta dalam Tahap Sia- belum memiliki penggantinya. Tak he-
Bantar Gebang ditutup, DKI Jakarta
Selain menghadapi masalah sampah,
warga DKI Jakarta dikejutkan dengan
ga Satu (6/1)
ran, begitu TPA itu tutup selama bebera-
z Menkimpraswil: DKI agar Siapkan pa hari saja, sampah menggunung di
naiknya tarif air minum sebesar 30
Sistem Peringatan Dini Banjir (2/1) mana-mana. Para pemulung di TPA pun
persen tepat pada 1 Januari 2004. Ke-
z Waduk di Gadog untuk Cegah Banjir mulai mengeluh terhadap pencaharian
naikan tarif ini dimaksudkan untuk me-
nutup defisit mitra kerja PAM Jaya sebe-
Jakarta (3/1) z Ciliwung Meluap, Jakarta Banjir (20/1).
mereka. Beberapa di antara mereka me-
sar Rp. 990 milyar dan kewajiban PD
Percik 3
Desember 2004
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
z Februari-Maret-April z
Banjir Landa Wilayah Indonesia
D Indonesia akan datangnya badai tropis ngungsi karena sebagian besar wilayah (STU) untuk mengelola sumber air di
ini sejak 1994 mencapai Rp. 33,8 milyar. Meteorologi dan Geofisika
i awal Februari 2004, Badan
wabah nyamuk demam berdarah.
Untuk mengatasi hal itu PDAM Ungaran memperingatkan masyarakat
Di Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan, ribuan warga terpaksa me-
menggandeng PT Sara Tirta Ungaran
Ngembar, Kecamatan Jambu. Bentuk lau Jawa. Badai itu bisa memicu hujan
tingkat III yang terbentuk di selatan Pu-
tersebut terendam banjir. Di Kabupaten
kerja samanya adalah PT STU memba- lebat dan merata di wilayah Indonesia.
Manggarai, NTT, tiga orang tewas dan
ngun dan mengelola alih milik dengan Saat itu BMG memperkirakan Februari
enam lainnya hilang. Banjir juga terjadi
masa konsesi 27 tahun. Apabila masa merupakan puncak musim penghujan.
di Donggala, Sulawesi Tengah menye-
konsesi habis maka semua asset kembali Perkiraan itu tepat. Banjir melanda
babkan dua orang tewas. Sumatera,
menjadi miliki PDAM Ungaran. Investasi hampir seluruh wilayah Indonesia mulai
Sulawesi, pun tak luput dilanda banjir.
baru ini besarnya Rp. 29,244 milyar ter- Februari, dan Maret. Banjir bandang
Pemerintah dinilai lemah dalam
diri atas Rp. 23,4 milyar untuk memba- menerjang sebagian Pulau Jawa. Selain
mengatasi banjir. Ini terbukti banjir
ngun instalasi pengeolahan air minum merusak infrastruktur, banjir di Jawa
selalu berulang setiap tahun. Langkah-
dan sisanya untuk membangun instalasi Timur menyebabkan tiga orang tewas
langkah antisipasi nyaris tidak pernah
di sumber air. dan satu orang hilang. Banjir ini melanda
terdengar, sementara penanganan pasca
banjir terkesan lamban. Padahal telah
tujuh wilayah di Jawa Timur. Di
Indeks Berita AMPL Kabupaten Mojokerto, banjir lumpur
banyak pihak yang memberikan masukan
kepada pemerintah tentang antisipasi
melanda bagian selatan daerah ini.
z · Senyum Pencari Nafkah TPA Ketinggian lumpur mencapai 1-1,5 meter.
banjir.
Bantar Gebang (2/2) Banjir lumpur ini merupakan pertama
zzz
z TPA Cipayung Jadi Proyek Per- kali dalam 100 tahun terakhir di daerah
Di tengah melimpahnya air bah,
contohan TPA se-Jabotabek (3/2) tersebut. Kerugian di Jawa Timur
Pemkot Batu dan Pemkot Malang, justru
z Lahan Pembuangan Akhir Sampah Cemari Tambak (9/2)
kekurangan air bersih. Kedua pemerintah
diperkirakan sebesar Rp. 300 milyar.
z TPS Cilincing Terbukti Cemari Sedangkan di Jawa Tengah banjir
daerah terpaksa menyewa puluhan unit
Lingkungan (10/2) mengakibatkan jalur yang menghubung-
truk tangki guna mengatasi krisis air
z BPPT Tawarkan Lima Aspek kan Semarang-Purwodadi di Kab. Gro-
bersih karena distribusi air bersih mereka
Tangani Sampah (16/2) bogan terputus. Ratusan rumah di enam
terganggu banjir. Sebanyak 4.200
pelanggan air PAM Batu terpaksa men-
z Denda Buang Sampah Rp. 5 Juta (26/2)
z Proyek Optimalisasi Kali Banjir bulkan pengungsian.
desa di Grobogan terendam menim-
cari air dalam jerigen, sedangkan di Kota
Kanal Barat Selesai April (18/2) Di pantai utara Jawa Barat, banjir
Malang ada 7.000 pelanggan kesulitan
z Jalan Pantura Situbondo Tertutup menghambat arus lalu lintas utama pulau
mendapatkan pasokan.
Lumpur dan Batu (16/2) Jawa tersebut. Banjir terbentang mulai
Sementara itu, pada bulan ini PDAM
31 Kelurahan di Yogya Rawan ban- dari Pamanukan (Subang) di bagian
Tasikmalaya menaikkan tarif sebesar 50
persen. Kenaikan ini tak hanya me-
jir dan Longsor (5/2) z Suplai Air Baku Anjlok
62 persen (5/4) bagian timur. Di Indramayu kerugian
barat hingga Krangkeng (Indramayu) di
nyangkut tarif dasar tapi juga klasifikasi
z Tercemar SPBU, 5 Tahun Langgan- diperkirakan mencapai Rp. 1,7 milyar
tarif terhadap tarif rumah tangga yang
an Air Mineral (11/4) karena lahan seluas 10.665 hektar teran-
telah berubah fungsi. Alasan kenaikan,
z Pemprop. Jabar Serahkan Penge- cam tanam ulang.
biaya operasional dan harga-harga
lolaan dan Aset Air Bersih ke Seperti biasa, Jakarta pun mengalami
barang keperluan PDAM meningkat.
Kontan kenaikan itu mengundang reaksi
PDAM (13/4) z Usulan Kenaikan Tarif PDAM
(Tegal) sebesar Hampri 100 persen sejumlah lokasi harus rela mencari tem-
nasib serupa. Ratusan penduduk di
wakil rakyat. Mereka keberatan dengan
kenaikan itu mengingat PDAM tersebut
pat berteduh sementara. Kemacetan total
z Air PAM di Bangka Barat Sudah terjadi di 29 titik. Tangerang dan Bekasi
masih untung, kendati kecil.
Lama Tercemar (27/4) pun tak jauh beda kondisinya. Kondisi di
Di Ungaran, PDAM setempat tak
mampu lagi menanggung beban biaya
z Ratusan Warga Bojong Unjuk Rasa ke Mabes Polri (9/3).
wilayah ini hampir bersamaan dengan
operasi dan utangnya. Tunggakan PDAM
4 Percik
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
z Mei z
Meminta Pertanggungjawaban Pemerintah
M kinerja pemerintah dalam menangani
enyusul banjir di berbagai bekas, dan lainnya. Kondisi ini wilayah di Indonesia,
sangat mengganggu warga sekitar masyarakat mulai menilai
FOTO: DEPKES
waduk. Mereka mengharapkan
pemerintah bisa memagar waduk kasus ini. Umumnya mereka berpen-
tersebut.
dapat pemerintah kurang mengantisi- zzz pasi banjir yang terjadi dan akibat
Sementara itu warga Kota yang ditimbulkannya. Akibatnya, kor-
Bogor dikejutkan dengan naiknya ban baik harta maupun jiwa terus saja
tarif air minum PDAM Tirta muncul dan jumlahnya tak sedikit.
Pakuan Kota Bogor sebesar 150 Pemerintah daerah seperti DKI Ja-
persen. Kenaikan itu didasarkan karta, misalnya, tak mampu lagi
atas naiknya tarif dasar listrik menangani banjir ini. Pemda DKI
(TDL) sebesar 60 persen dan BBM meminta pemerintah pusat turun
sebesar 50 persen serta UMR gunung untuk ikut menyelesaikannya.
setempat. Kenaikan yang mulai Ini karena persoalan banjir bukan
berlaku pada bulan Juni itu jelas semata-mata persoalan propinsi tapi
membuat masyarakat keberatan. lintas daerah.
Mereka menilai kenaikan itu terlalu ting- Bupati Indramayu Irianto Syafiuddin
kerusakan lingkungan yang terjadi di
gi dan tidak sesuai dengan pelayanan meminta bantuan pemerintah propinsi
wilayah tersebut. Beberapa kawasan yang
PDAM kepada para pelanggannya. Tapi dan pusat dalam mengatasi sedimentasi
dulunya tak pernah banjir, saat itu ikut
ya itu…..wus-wus, suara rakyat nyaris tak di wilayah tersebut. Tingkat sedimentasi
merasakan musibah. Warga menilai
terdengar. (MJ) di Indramayu tertinggi di Jawa Barat
pemerintah kota kurang peduli terhadap
banjir dan persoalan lingkungan serta
karena wilayah ini merupakan hulu dari
Indeks Berita AMPL sungai-sungai yang membawa lumpur
tata ruang kota.
Menteri Negara Lingkungan Hidup
dari arah Tasikmalaya, Garut, Sumedang,
z Pemkot Bekasi Dinilai Ingkar Janji, Subang, Majelengka, dan Kuningan.
Nabil Makariem menyatakan sembilan
situ yang telah berubah fungsi dari 198
Warga Tutup TPA Bantar Gebang (6/5) z Sampah TPA Leuwigajah untuk Listrik
Di Bekasi, warga Babelan meminta
situ (alam dan buatan) yang tersebar di
z Kontainer Ganti Fungsi TPS Liar (10/5) pemerintah. Kali tersebut mengalami
Kali Rawasasak segera dinormalisasi oleh
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
z Guru Mengancam Mogok Mengajar pendangkalan dan ditumbuhi beragam
Bekasi harus dikembalikan kepada kon-
Karena Sampah (31/5) tanaman air sehingga kali tak mampu lagi
disi semula. Menurutnya, mengemba-
z Warga Konsumsi Air Tak Layak (14/5) menampung air hujan.
likan konservasi situ di kawasan ini
z PDAM Bogor Naikkan Tarif 150 Persen
merupakan upaya mencegah banjir
z Tiap Tahun Penurunan Debit Air di yang rusak karena buruknya drainase.
Di Kota Bogor, jalan-jalan banyak
khususnya di daerah resapan dan kan-
NTB Tinggi (26/5) Karena itu, beberapa pihak mengusulkan
tung-kantung air. Selain itu ia juga pri-
z Seminar 'Budaya Air' (19/5) agar jalan-jalan di kota hujan tersebut tak
hatin terhadap kerusakan 134 situ (68
z Pipa Air Minum pun Digantung di lagi dilapisi aspal tetapi dibeton. Selain
persen). Hanya 42 situ (20 persen) yang
dinyatakan baik dan dua situ dinyatakan
Pohon (13/5)
itu warga meminta drainase perlu ditata Perlu Aturan Realokasi Penggunaan Air hilang. z (5/5)
dengan baik mengingat curah hujan di
z Pusat Diminta Bantu Atasi Soal Banjir kota tersebut sangat tinggi. Warga juga
Apa yang dikatakan Nabiel memang
benar. Waduk Rawa Badung di Jati-
z Debit Air Sungai Citandui Turun benahi tata laksana sampah dan peda-
mengharapkan pemerintah daerah mem-
negara, Jakarta Timur misalnya, fung-
sinya sebagai penampung air juga sebagai
Drastis (8/5)
gang kaki lima. Mereka berharap kota
penampung sampah. Permukaan waduk
z Sungai di Jakarta WC Terpanjang di Dunia (5/5).
wisata itu bisa bersih dan sehat.
dipernuhi sampah seperti plastik-plastik,
Di Padang, warga menyesalkan
dedaunan kering, botol, kaleng-kaleng
Percik 5
S etelah dilanda banjir di sejumlah
daerah, Indonesia kembali mene- rima 'hukum alam' akibat keru-
sakan lingkungan: kekeringan. Kondisi ini tidak hanya menyengsarakan rakyat sebagai individu karena sulitnya mereka memperoleh air bersih, tapi juga penye- dia air bersih yakni PDAM. Perusahaan milik daerah mulai mengeluh sulitnya memperoleh air baku.
Sungai-sungai di Kalimantan Barat menyusut airnya secara drastis. Keda- laman air yang semula sekitar 3 meter berubah menjadi 1 meter. Bahkan di beberapa badan sungai, warga dengan leluasa menyeberanginya dengan ber- jalan kaki. Kondisi itu jelas mengganggu pasokan air baku di beberapa PDAM seperti PDAM Sanggau, Landak, dan Pontianak. Warga setempat terpaksa harus membeli air minum Rp. 70 ribu per tangki isi 4 ribu liter. Warga yang lain membeli eceran seharga Rp. 1.000 per jerigen. Yang menyedihkan, sebagian warga lain yang tak mampu membeli air, terpaksa mengambil air dari sungai pada malam hari untuk diendapkan dan digu- nakan keesokannya. Bahkan ada yang langsung menggunakannya dari sungai.
Di Banjarmasin, PDAM setempat pun mengalami kekurangan pasokan. Salah satu intake bahan bakunya yang berkapa- sitas 500 liter per detik tak bisa dipergu- nakan lagi. Selain karena kekeringan, kondisi ini akibat intrusi air laut yang sudah di atas ambang normal. Sulitnya air bersih ini menimbulkan dampak buruk bagi warga. Penyakit diare mulai menyerang warga di sekitar sungai. Mereka yang terserang umumnya masya- rakat miskin yang tinggal di permukiman padat.
Di Serang, Banten, sekitar 10 ribu pelanggan PDAM setempat tak bisa menikmati air bersih. Direktur PDAM setempat menyatakan pasokan itu ter- henti karena pipa induk air PDAM di
Taman sari, Kecamatan Baros, ditutup warga karena persoalan ganti rugi yang tak kunjung usai.
Di Gunung Kidul, Yogyakarta, pemda setempat membagi air bersih kepada warga dengan prioritas warga kurang mampu. Sebanyak 11 kecamatan di kabu- paten ini kesulitan air bersih akibat ke- keringan. Di Kulonprogo, delapan dari 12 kecamatan yang ada mengalami keke- ringan. Bahkan empat kecamatan sudah selama hampir dua bulan tak menikmati air bersih sama sekali.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali Jatrun Prop. Jateng Sutrisno mengatakan sebanyak 428.687 hektar lahan hutan di 16 kabu- paten/kota di wilayahnya dalam kondisi kritis dan harus mendapatkan perhatian serius karena dapat menimbulkan ben- cana. Dari jumlah tersebut 238.170 di antaranya berada di luar kawasan hutan.
Sementara itu di Nusa Tenggara Timur, pemerintah daerah setempat menghentikan pasokan air ke barak- barak penampungan warga eks Timor Timur. Pemda beralasan mereka tak memiliki lagi dana operasional untuk itu. Warga eks pengungsi menanggapinya dengan keras. Mereka menyatakan pemerintah telah memperlakukan mere- ka tidak lagi sebagai manusia karena
telah menghentikan distribusi air minum ke kamp mereka.
Selain di daerah, krisis air mengan- cam ibukota Jakarta. Ini adalah bencana tahunan bagi ibukota. Krisis ini akibat curah hujan yang turun di Jakarta tidak bisa kembali menjadi air tanah karena berkurangnya daerah resapan air. Sedangkan kondisi air tanahnya sendiri yang tersisa dalam kualitas yang buruk. Hasil pengamatan terhadap sumur warga di lima wilayah Jakarta menunjukkan bahwa 90 persen air tanah telah tercemar bakteri coli yang berasal dari tinja. Bila keadaan ini tak segera diubah, menurut Japan Indonesia Cooperation Agency (JICA), Jakarta akan mengalami keku- rangan air parah pada tahun 2010.
L APORAN UTAMA
6 Percik
Indeks Berita AMPL
Masyarakat Kekurangan Air Bersih
z Juni-Juli z
Tarif PDAM Indramayu Naik 66 Persen (30/6) Sungai Siak Tercemar Limbah, PDAM Disarankan Tidak Mengolah Air Baku (3/7) Warga 116 Desa di Demak Kesulitan Air Bersih (8/7) Dinilai Cacat Hukum, 16 LSM Gugat UU SDA ke MK (14/7) Resapan Air Laut Sudah ke Tengah Kota (20/7) Blue Oasis City Dibangun di Kawasan Resapan Air (28/7) PK UU SDA Diajukan ke MK (29/7) Proportional Water Sharing, Untuk Mencegah Absolut Sumber Mata Air (22/7) Perpanjangan TPA Bantar Gebang Disetujui (10/6) Warga Tetap Tolak Bojong sebagai Tempat Pembuangan Sampah Orang Jakarta (23/7) TPST Bojong Dijamin Tidak Cemari Lingkungan (29/7) Situ di Bekasi Terus Menyusut (8/6) Rp. 100 Milyar Bebaskan Lahan BKT (24/6) Sungai Mookervaart Riwayatmu Kini (28/7).
KARIKATUR:RUDI KOSASIH
Kaleidoskop
K ekeringan yang melanda
Indonesia mau tak mau mendorong semua pi-
hak mencari alternatif sumber- sumber air atau cara untuk men- jaga agar air yang ada bisa diper- tahankan. Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Hatta Rajasa mene- gaskan tekadnya untuk mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu contoh berupa pembuatan wa- duk bawah tanah di Goa Bribin, Gunung Kidul. Pemompaan air bawah tanah dari Goa Bribin itu akan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi 175 ribu warga Gunung Kidul.
Pengeboran air bawah tanah juga dilakukan di Dusun Duwet Desa Suci, sekitar 40 km selatan ibukota Wonogiri, Jawa Tengah. Pengeboran air sedalam 160 meter ini mampu memenuhi kebu- tuhan air bagi 500 keluarga di desa terse- but. Dengan adanya sumur itu, warga tak lagi perlu berjalan 7 km ke ibukota keca- matan untuk membeli air atau menunggu truk tangki air di jalan raya yang jaraknya
1 km dari kampung mereka. Upaya mencari sumber air baru juga dilakukan melalui lomba. Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Tek- nologi (BPPT), Arie Herlambang, berhasil memenangkan lomba Inovasi Teknologi 2004. Ia berhasil mengalahkan tujuh finalis lainnya dengan temuan berjudul 'Aplikasi Teknologi Pengolah Air Asin di Lahan Gambut Menjadi Air Minum'. Temuan ini tidak sekadar teori tapi telah diterapkan di kawasan transmigrasi Kalimantan Tengah yang mengalami kelangkaan air. Secara umum, pengolah air ini terdiri atas proses filterisasi yang jauh lebih panjang dari perusahaan air minum di perkotaan, dan dikombinasikan dengan unit desalinasi. Sistem pengolah seharga 350 juta ini mampu menghasilkan 170 galon air siap
minum dalam delapan jam operasional. Warga membeli air olahan itu seharga Rp. 3.000-5.000 per galon.
Sementara itu, untuk mencegah pen- dangkalan sungai, pencemaran, dan ban- jir, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso me- minta warganya untuk tidak membuang sampah ke 13 sungai yang melintas di Ja- karta. Selain itu, pemda DKI juga akan memindahkan rumah-rumah yang ada di bantaran sungai. Pemda menjanjikan warganya yang tinggal di areal tersebut dan memiliki KTP DKI, rumah susun de- ngan harga murah. Semuanya untuk me- nyukseskan program transportasi sungai dan wisata air di Jakarta. Salah satu sun- gai yang kondisinya sudah mulai bagus adalah Kali Angke. Hanya saja, yang men- jadi PR pemda DKI yaitu mengubah warna air dari hitam menjadi jernih.
Sedangkan untuk mencegah banjir, pemerintah bertekad untuk meram- pungkan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) pada 2007. Proyek ini telah men- galokasikan dana sebesar Rp. 1,938 tri- liun untuk pembangunan konstruksi. Proses yang masih alot adalah pembe- basan lahan, mengingat lahan cukup luas yakni 263 hektar dan menjadi milik masyarakat. Dengan adanya BKT debit air di Jakarta diharapkan dapat dikendalikan dan mengurangi daerah rawan genangan
di 13 kawasan. BKT juga mencakup pembangunan tiga lokasi.
Di Sumedang, pemerintah akan mengkaji ulang desain pembangunan bendungan dan waduk Jatigede di wilayah tersebut. Departemen Per- mukiman dan Prasarana Wilayah akan menurunkan elevasi permukaan waduk dari desain semula sehingga wilayah genangan waduk dapat diku- rangi. Perubahan ini akan mengurangi volume air yang dapat ditampung waduk sekaligus mengurangi luas areal pelayanan waduk tersebut.
zzz
Benih-benih ancaman warga untuk menutup Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) mulai muncul. Warga dari enam di desa di Kecamatan Kelapa- nunggal meminta DPRD Kabupaten Bo- gor mencabut SK Bupati Bogor tentang pemberian izin lokasi TPST Bojong. Per- usahaan pengelola TPTS PT. Wira Guna Sejahtera meyakinkan bahwa semua per- alatan dan mesin pengolah sampah aman bagi lingkungan. (MJ)
Indeks Berita AMPL
APORAN UTAMA
Mencari Sumber Air Alternatif
z Agustus z
Pencarian Sumber Air Terus Dila- kukan (3/8) Tidak Mampu Atasi Keluhan Pe- langgan, Palyja Terancam Terke- na Sanksi (3/8) Sumur Bor Atasi Kesulitan Air Bersih (5/8) Empat Kabupaten di Banyumas Kekeringan (10/8) Pengolah Air Lahan Gambut Me- nangkan Lomba Inovasi (20/8) Merdeka Ya Merdeka, Kurang Air Ya Kurang Air (23/8) Debit Air di Tiga Danau Surut, Ribuan Warga Cirebon Terancam Kekeringan (24/8) Tiga SDN Tercemar Sampah Be- lum Dipindah (2/8) DKI Tetap Operasikan TPST Bo- jong (10/8) Kelola Sampah Mandiri, Tidak Mustahil (31/8).
KARIKATUR:RUDI KOSASIH
Percik 7
Desember 2004
Kaleidoskop
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
z September z
Air Minum Isi Ulang Jadi Sorotan
K bisnis air minum isi ulang. 'Perusahaan'
etidakmampuan PDAM mela-
Di beberapa daerah lain kekeringan yani kebutuhan masyarakat akan
KARIKATUR:RUDI KOSASIH
masih terjadi. Akibatnya, masyarakat air minum mendorong lahirnya
sulit memperoleh air bersih. Kejadian ini
bisa dilihat di Kalimantan, sebagian Ja- skala rumah tangga ini berdiri di sudut-
wa, dan Nusa Tenggara. sudut jalan di Jakarta. Mereka menjual
Sementara itu Kota Medan dan seki- air minum dengan harga terbilang
tarnya dilanda banjir besar. Hujan terus murah. Rp. 2.500 per galon. Harga ini
menerus turun selama beberapa hari. jauh lebih murah dibandingkan harga air
Ratusan rumah terendam. Banjir besar minum kemasan bermerek yang bisa
ini selain karena hujan juga akibat banjir mencapai dua kali lipat. Kemunculan
kiriman dari daerah di sekitarnya. depot air minum isi ulang tentu
zzz mengkhawatirkan perusahaan-perusa-
Kasus Bantar Gebang mencuat kem- haan bermerek. Selain itu, sebagian
bali setelah perjanjian kerja sama antara masyarakat pun ada yang kurang yakin
Pemda DKI dan Bekasi ditandatangani dengan tingkat higienisitas air isi ulang
pada pertengahan Juli lalu. Pasalnya, tersebut.
TPA itu seperti ditelantarkan. Air limbah Di media massa muncul pemberitaan
satu prasyarat untuk mendapatkan izin
dari gunungan sampah meluap ke salur- bahwa sebagian depot air minum isi
operasional dari Depperindag. SK itu
an sampai ke permukiman warga. Per- ulang mengandung e-coli dan bisa me-
juga memberikan sanksi kepada peng-
usahaan yang ditunjuk sepertinya belum nimbulkan penyakit ginjal bila dikon-
usaha yang melanggar dari mulai
melaksanakan tugasnya. Pemda Bekasi sumsi dalam waktu lama. Jelas ini mem-
peringatan tertulis sampai pencabutan
meminta Pemda DKI membereskan buat resah para pengusaha kecil tersebut.
izin operasi. Apdamindo menyambut
pengurusan TPA tersebut. (MJ) Melalui asosiasi pengusaha, pemasok,
baik adanya SK tersebut. Mereka menya-
takan adanya SK itu bisa memberikan
dan distribusi air minum isi ulang
Indeks Berita AMPL (Apdamindo), mereka membantah per-
jaminan kepada masyarakat dan peng-
usaha.
zzz
z Investasi Mitra PDAM Terbatas
nyataan itu yang dianggap terlalu tenden-
sius dan menimbulkan fitnah. Mereka
z Tarif PAM Jaya Naik Otomatis meminta pihak-pihak yang mengelu-
PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang
Setiap 6 Bulan (1/9) arkan pernyataan itu melakukan klari-
menjanjikan pasokan air bersih bagi
z Cekungan Bandung Krisis Air fikasi karena kalau tidak maka bisnis air
warga di wilayah yang kekurangan air
Akibat Perubahan Lahan (3/9) minum isi ulang akan terancam.
bersih. Pihaknya telah menyiapkan enam
tangki air berkapasitas 5.000 liter. Ber-
z PAM Banjarmasin Andalkan Tabuk (21/9)
z Harga Air Bersih Rp. 2.000 per bahwa pengusaha air minum isi ulang
Para pengusaha kecil ini mengakui
dasarkan data, ada 25 desa yang meng-
Jerigen (24/9) masih harus dibina dan diberikan penyu-
alami kesulitan air bersih. Namun tidak
z Warga Tepi Mahakam Kesulitan luhan pentingnya higienitas. Karenanya
ada satupun pengurus RT/RW setempat
Air Bersih (30/9) mereka perlu dibantu, bukan malah
yang mengajukan permintaan air bersih.
z Sumber Air Bulak Sindon dimatikan dengan menggiring opini ma-
Langkah serupa dilakukan PDAM
Indramayu. Untuk mengatasi kesulitan
Berpotensi Dibisniskan (30/9) z DKI Belum Serahkan Pengelo-
syarakat ke arah yang negatif.
laan TPA (7/9) Pemda DKI Jakarta mengeluarkan SK
air, PDAM membagikan air bersih gratis
z 2005, TPA Cikundul Tak Gubernur No 13 Tahun 2004 tentang ser-
ke desa-desa atas permintaan kuwu
Berfungsi (14/9) tifikat laik sehat bagi depo air minum
(kepala desa) dengan menggunakan dela-
z Penolakan Atas TPST Bojong (DAM). Sertifikat ini mengatur prosedur
pan truk tangki. Desa tinggal memba-
Ditunggangi LSM dengan Teror pemberian, rekomendasi perizinan, dan
ngun tempat penampungan air bersih.
Tiap desa dipasok air sebanyak empat
(16/9) z Banjir Melanda Sumut, Ratusan
pengawasan terhadap bisnis air minum
Rumah Terendam (21/9). isi ulang. Sertifikat ini merupakan salah
truk tangki berkapasitas masing-masing
4 ribu liter.
8 Percik
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
z Oktober z
Air Comberan dan Kubangan pun Dikonsumsi
K bersih terjadi di beberapa tempat. Krisis air juga terjadi di Kupang, (BCW). Warga menilai proyek itu telah
emarau panjang yang melanda
Tak jauh dari Cimahi, warga di wilayah Indonesia menyisakan
air dari Kali Bedeng yang berfungsi seba-
kawasan Jl. Braga, Kota Bandung mem- kepedihan bagi warga. Krisis air
gai MCK (mandi, cuci, kakus) dan tempat
mandi ternak.
protes pembangunan Braga City Walk
menimbulkan gangguan terhadap ling- terpaksa mengkonsumsi air comberan.
Bahkan masyarakat di Wanareja, Garut
ibukota NTT. Sebanyak 550 ribu warga
kungan. Mereka mulai mengeluhkan Belakangan diketahui bahwa air tersebut
tak memperoleh air bersih. Sumur-sumur
sumber air mereka yang berkurang. mengandung bakteri dalam kadar yang
warga mengering. Sumber air Oepura,
Sebelumnya perusahaan yang memba- tinggi. Air tak layak minum, kendati
salah satu sumber air terbesar di kota itu
ngun proyek itu menjanjikan kompensasi dimasak sekalipun. Air hanya cocok
yang selama ini dipergunakan oleh
berupa pembangunan jaringan air ke untuk mencuci tangan.
PDAM Kota Kupang untuk menyuplai air
warga. Tapi janji tetap janji, tak ada re- Dinas kesehatan setempat pun sudah
bagi warga juga mengering. Masyarakat
antre air terlihat di beberapa sudut kota
alisasi.
memperingatkan warga. Namun apa hen-
Di Jakarta, pengelola air bersih PT. dak dikata, pasokan air bersih tak kun-
untuk memperoleh air sebanyak 1 jerigen
Palyja mengeluhkan adanya defisit air jung tiba. Satu-satunya jalan, warga di-
berkapasitas 5 liter. Kondisi ini semakin
baku. Pasokan yang seharusnya 6,2 meter minta untuk melakukan kaporitisasi ter-
diperparah dengan rusaknya jaringan
kubik per detik kini hanya ada 5,2 meter lebih dahulu sebelum dikonsumsi.
pipa PDAM setempat.
kubik per detik. Padahal rata-rata kebu- Sedangkan Pemda Garut membantu alat
Nasib serupa dialami warga Cirebon.
tuhan air baku 5,4 meter kubik per detik. penyaringan air comberan buatan ITB
Hanya saja kondisinya lebih baik. Warga
Selain pasokan kurang, perusahaan mitra senilai 40 juta dengan kontrak selama
masih bisa menikmati kucuran air
PAM Jaya itu mengeluhkan kualitas air dua bulan. Sebenarnya di wilayah terse-
kendati harus bergiliran. Ini adalah
baku. Air terlalu keruh. (MJ) but ada sumber air Cigaruhguy. Tapi
langkah PDAM setempat untuk membagi
air agar semua warga kebagian.
Indeks Berita AMPL hanya boleh dikonsumsi oleh dua kam-
karena ada hukum adat, sumber air itu
Pergiliran air juga terjadi di Su-
z Krisis Air di Kupang Belum pung saja. Sembilan kampung lainnya
medang, Jawa Barat. Sumber air Cipan-
Teratasi (4/10) hanya gigit jari.
teneun Cimalaka sebagai sumber air baku
z Untuk Mengairi Lahan Pertani- Di Martapura, Kalimantan Selatan,
PDAM setempat mulai menyusut. Beda-
an, Pipa PDAM Kuningan Dije- warga di Kecamatan Gambut yang tinggal
nya dengan Cirebon, tidak semua pelang-
bol Masyarakat (7/10) di tepi handil-handil (parit buatan khas
gan PDAM bisa menikmati kocoran air.
Sebagian harus gigit jari karena air tak
z Empat Bulan Ribuan Warga di Gambut Bergantung Air Ku-
Kalsel) telah empat bulan mengkonsumsi
bangan (9/10) air kubangan untuk keperluan sehari-
menetes kecuali suara angin dari ujung
z Hasil Penelitian Sucofindo, Air hari. Kubangan-kubangan itu dibuat
kran. Kondisi seperti ini mengharuskan
PDAM Surabaya Layak Minum warga di sekitar handil sedalam 2 meter.
PDAM setempat mendrop air dengan
truk tangki.
z Proyek Wisata Terpadu Ancam pa ember. Airnya berwarna kekuningan
Tiap kubangan menghasilkan air bebera-
Di Cimahi, masyarakat Kelurahan
Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan me-
Konservasi Air (13/10) z Debit Air Baku PDAM Turun
dan keruh. Beberapa kubangan ada yang
200 Liter Per Detik (25/10) terletak di tepi kakus dan menimbulkan
nuntut Pemkot Cimahi segera menutup
z Warga Sukabumi Selatan Menje- bau yang tidak sedap. Air kuning ini dien-
dan menghentikan eksploitasi air Danau
rit Kekurangan Air (25/10) dapkan dan disaring untuk kemudian
Ciseupan yang diperjualbelikan oleh
z Warga Bekasi Utara Minta Dibu- dipergunakan.
kelompok tertentu kepada industri-
atkan Sumur (27/10) Di Serang, Banten, puluhan warga di
industri. Tuntutan ini muncul menyusul
z Warga Wanaraja Masih Kon- sumsi Air Comberan (27/10)
terjadinya kekeringan di kawasan Ci-
Kelurahan Sukawana dan Trondol ter-
z Tercemar, Air Sungai Musi Tidak serang diare. Penyakit ini menyerang
beber dan sekitarnya. Air sumur
Layak Konsumsi (29/10). warga gara-gara mereka mengkonsumsi
menyusut dan permukaan air danau
turun 2-3 meter.
9 Percik
A khir Nopember 2004 merupakan
puncak kasus Tempat Peng- olahan Sampat Terpadu (TPST)
Bojong, Kecamatan Kelapanunggal, Ka- bupaten Bogor. Warga sekitar berunjuk rasa yang berbuntut bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian dari Polres Bogor. Lima warga tertembak dan lainnya ada yang melarikan diri alias menghilang.
Aksi warga di sekitar ini sebenarnya telah berlangsung berkali-kali. Sempat muncul isu ada yang menunggangi aksi- aksi mereka. Namun yang jelas di per- mukaan, warga beralasan kehadiran TPST akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan dianggap pembangunan TPST itu menyalahi rencana umum tata ruang (RUTR) di kawasan tersebut yang diperuntukkan bagi permukiman.
Setiap kali akan ada ujicoba, warga selalu menghadang truk-truk yang akan masuk. Bahkan warga sempat mengusir Kapolres Bogor yang sedang melakukan sosialisasi. Mereka juga menebang po- hon di sepanjang jalan menuju ke lokasi tersebut dan memblokir jalan dengan material-material berat. Puncak ben- trokan tanggal 22 Nopember menjelang tengah hari. Massa menyerang TPST Bojong dan merusak serta membakar aset milik PT Wira Guna Sejahtera (pen- gelola TPST).
Menteri Negara Lingkungan Hidup yang baru Rachmat Witoelar dapat memahami kekhawatiran masyarakat di sekitar lokasi mengenai dampak negatif keberadaan TPST tersebut. Namun ia juga menyayangkan tindakan masyarakat yang menyebabkan kerusakan karena sebenarnya masih terbuka peluang untuk bernegosiasi. Menurutnya, seharusnya sosialisasi dilakukan lebih intensif kepa-
da masyarakat. Akibat kejadian itu beberapa pihak
meminta TPST Bojong ditutup semen- tara. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
menegaskan TPST itu akan tetap ber- operasi, hanya saja menunggu kondisi yang kondusif.
Pusat Penelitian Leingkungan Hidup Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPLH-LPPM) IPB melihat kasus Bojong sebagai sebuah gunung es dalam masalah pengelolaan sampah di Indonesia. Persoalan itu berakar pada masalah mendasar bahwa pengelolaan sampah di DKI Jakarta, dan kota-kota besar lainnya masih bertumpu pada pa- radigma lama. Paradigma baru dalam pe- ngelolaan sampah yakni membangun kebijakan dan praktek-praktek pengolah- an sampah yang mencerminkan peng- olahan sampah berbasis komunitas yang melibatkan seluruh partisipasi masya- rakat, pengusaha, dan pemulung.
Kasus Bojong ini ini seakan menya- darkan pihak-pihak terkait dengan sam- pah untuk menyuarakan idenya. Bebe- rapa kalangan mengusulkan agar sampah Jakarta yang jumlahnya 6 ribu ton per hari dibuat kompos. Ada juga yang berpendapat agar insinerator dibangun di masing-masing wilayah agar tak terlalu membebani TPA. Ada juga yang bersi- kukuh dengan penerapan teknologi cang- gih mengingat keterbatasan lahan yang ada. Mana yang benar? Masing-masing memiliki argumentasi. Yang pasti untuk skala Indonesia, ide-idenya belum ada yang terbukti 100 persen tepat. Karena- nya, saat ini perlu pemikiran yang men- dalam untuk mencari pemecahan yang tepat. Jangan sampai kasus Bojong itu terulang kembali dan jatuh korban.
Sementara itu wilayah seperti Tange- rang dengan tegas menolak rencana DKI untuk membuang sampahnya ke daerah tersebut. Seperti diketahui, DKI sendiri tak lagi memiliki lahan untuk areal pem- buangan sampah. Kasus ini pun menya- darkan bahwa persoalan sampah memer- lukan kerja sama lintas wilayah dengan perhitungan yang matang dan saling
menguntungkan, termasuk pula mengun- tungkan rakyat di sekitar areal yang akan menjadi lokasi pembuangan sampah. Dan yang lebih penting, analisa mengenai dampak lingkungan tak boleh diabaikan. Kalau tidak, rakyat yang akan menjadi korban.
Akhir tahun 2004 ini juga diwarnai dengan hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Tanah Air. Drainase yang buruk menyebabkan banyak daerah mulai kebanjiran kendati tidak dalam jangka waktu lama. Jakarta pun telah bersiap diri untuk menghadapi kondisi itu termasuk upaya mencegah penyakit diare yang biasa terjadi pada musim hujan. Tapi karena pembangunan drai- nase yang buruk, beberapa jalan tampak rusak tergerus air hujan.
L APORAN UTAMA
10 Percik
Gejolak di TPST Bojong
z Nopember-Desember z
Indeks Berita AMPL Distamben Jabar Membangun
Sumur Artesis di Leulosa (1/11) Sumber Air Minum Jangan dari Sungai yang Tercemar (5/11) Krisis Air Bersih Ancam Jakarta (22/11) PDAM Harus Beri Kompensasi Selama Air Tidak Mengalir (23/11) Tarif Otomatis Air Bersih akan Dikaji Ulang (29/11) Warga Dukung Keberadaan TPST Bojong (1/11) Sampah Untuk Kompos (4/11) Investor Incar Pengelolaan Sam- pah Surabaya (9/11) Sampah Bertumpuk di Tepi Ja- lan DKI Jakarta dan Tangerang (18/11) Rusuh di TPST Bojong, Lima Pengunjuk Rasa Tertembak (23/11) Kanal Masih Jadi Tempat Sampah (21/11) Pemkot Jaktim Takut Pembe- basan Lahan BKT Diambil Alih (10/11) Waspadai Penyakit di Musim Hujan (12/11).
Kaleidoskop
K ebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) menggu-
nakan dua pendekatan yakni berbasis masyarakat dan berbasis lembaga. Kebijakan berbasis masyarakat memasu- ki tahap implementasi pada tahun 2004. Saudara kandungnya, kebijakan berbasis lembaga kini masih dalam tahap peng- godogan. Awal tahun 2005, kebijakan itu sudah jadi dan siap untuk didisemi- nasikan.
Bila menengok proses penyusunannya, kebijakan pembangunan berbasis lembaga ini lebih cepat dari proses penyusunan kebijakan AMPL berbasis masyarakat. Lokakarya mengenai draft kebijakan ini berlangsung pada September 2004 dan proses penulisan diselesaikan pada akhir Desember ini. Keberadaan kebijakan ini merupakan momentum yang penting, karena diharapkan akan memberikan kon- sistensi dan kepastian bagi pelaksanaan pembangunan AMPL secara menyeluruh.
Proses penyusunan kebijakan dilak- sanakan dengan membentuk tim kerja yang terdiri dari 4 tim, yaitu:
z Tim Air Minum z Tim Air Limbah z Tim Persampahan z Tim Drainase Selain itu dibentuk juga tim lintas
sektor yang bertanggung jawab terhadap aspek teknis, lingkungan, pembiayaan, kelembagaan, dan sosial. Tim kerja terse- but merupakan tim inti dalam penyusun- an kebijakan berbasis lembaga. Tim itu bertanggung jawab dalam proses per- baikan dokumen serta memperkaya porsi penyehatan lingkungan agar terjadi kese- imbangan dalam porsi pembahasan dan penulisannya.
Sejak lokakarya September 2004 di Bogor, kelompok kerja nasional secara simultan mengadakan diskusi guna me- nyempurnakan draft Kebijakan Lembaga. Diskusi-diskusi dilakukan baik dalam tim sektor, maupun secara pleno.
Selama masa itu pula terjadi proses sinkronisasi kebijakan dengan produk perencanaan lain yang telah dihasilkan oleh Departemen PU dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Sinkronisasi dengan Dep. PU menyangkut National
Action Plan (NAP) sektor air minum, air limbah, dan persampahan. Sedangkan dengan KLH berkaitan dengan kebijakan nasional pengelolaan limbah padat.
Lokakarya I dan II berlangsung
APORAN UTAMA
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Lembaga,
Telur yang akan Menetas
Mengutamakan masyarakat miskin da- lam peningkatan pelayanan AMPL (pro poor) Menjaga keseimbangan antara kebu- tuhan penyelenggaraan AMPL dengan daya dukung lingkungan (eko-ling) Meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam penyelenggaraan AMPL (all out) Mengoptimalkan penerapan prinsip kepengusahaan yang benar dan prinsip pemulihan biaya dalam penyeleng- garaan AMPL (good coorporate gover- nance) Mengefektifkan penegakan hukum (law enforcement) Mengembangkan mekanisme kerja sama antardaerah dan antarsektor dalam penyelenggaraan AMPL (re- gionalisasi)
Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Lembaga
Meningkatkan kualitas dan cakupan pe- layanan dari air bersih menjadi air mi- num secara bertahap. Meningkatkan akses pada prasarana dan sarana air minum dengan menguta- makan masyarakat berpenghasilan ren- dah dan daerah rendah akses Memberdayakan masyarakat dalam menentukan memanfaatan air minum secara layak Pengendalian konsumsi air minum melalui instrumen peraturan dan tarif Meningkatkan peran pemerintah, ma- syarakat, dan dunia usaha dalam pena- nganan air baku Menerapkan prinsip kepengusahaan dan pemulihan biaya dalam pengelola- an air minum dengan menjamin kebu- tuhan dasar Meningkatkan peluang investasi dalam penyediaan dan pelayanan air minum
Kebijakan Sektor Air Minum
FOTO:OSWAR MUNGKASA
Percik 11
Desember 2004
Kaleidoskop
L APORAN UTAMA
Kaleidoskop
FOTO:OSWAR MUNGKASA
Kebijakan Sektor Drainase
1. Penangangan Drainase Dilakukan oleh Unsur-unsur Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Berdasarkan Hirarki Sis- tem Drainase
2. Pengembangan Drainase Dilakukan untuk Mendukung Keseimbangan Tata Air
3. Penanganan Drainase dengan Prioritas Daerah Padat Penduduk dan Miskin
secara berseri dan melibatkan semua sek- tor terkait. Draft kebijakan itu terus diperbaharui oleh konsultan dengan supervisi dari Sekretariat WASPOLA dan arahan Pokja hingga akhirnya draft ketiga dapat diselesaikan, yang diharapkan merupakan drat final. Draft inilah yang nantinya akan dibawa ke pertemuan Central Project Committee (CPC).
Kendati sudah menyelesaikan draft ketiga, bukan berarti kegiatan terkait de- ngan penyusunan kebijakan tersebut sele-
yang sedang berjalan. Yang pasti tak lama sai. Terdapat beberapa kegiatan pen-
jakan publik
Kegiatan tersebut belum bisa terlak- lagi 'Telur' Kebijakan Nasional Pem- dukung yang sampai saat ini belum ter- sana juga karena padatnya agenda ke- bangunan AMPL Berbasis Lembaga akan laksana, yaitu:
giatan kelompok kerja. Kegiatan pendu- 'Menetas'. Tentu penyempurnaan tak
z Kajian peraturan dan perundang- kung ini merupakan kegiatan lepas (inde- boleh diabaikan. Kita tunggu. (MJ)
undangan yang terkait dengan sektor pendent activities) yang ditujukan untuk AMPL, seperti misalnya UU SDA, RPP memberikan bahan masukan dan refe- Air Minum, UU Desentralisasi, UU rensi bagi tim kerja, sehingga kegiatan
Kebijakan Sektor Persampahan
BUMN, dan lain-lain
tersebut masih relevan diadakan selama
z Pengayaan wawasan dalam hal kebi- proses formulasi Kebijakan Lembaga 1. Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya 2. Mengedepankan peran dan partisipasi
aktif masyarakat sebagai mitra dalam 1. Mendorong keterpaduan antara pengaturan sektor air minum dan air limbah
Kebijakan Sektor Air limbah
pengelolaan sampah 2. Penyelenggaraan air limbah dilakukan untuk keperluan konservasi lingkungan
3. Memperkuat Kapasitas Lembaga Pe- 3. Masyarakat harus mempunyai akses pada prasarana dan sarana air limbah yang
ngelola Persampahan memadai
4. Pengembangan Kemitraan dengan 4. Memprioritaskan penyediaan akses pada prasarana dan sarana air limbah untuk
Swasta
masyarakat miskin 5. Meningkatkan tingkat pelayanan untuk 5. Penyelenggaraan air limbah dilakukan oleh lembaga yang secara khusus ditunjuk untuk
mencapai sasaran nasional secara menangani air limbah
bertahap