GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TE
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA
MEROKOK DI DESA TANDEM HLIR II KECAMATAN HAMPARAN PERAK
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016
ABSTRAK
Bahaya merokok adalah, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit
yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta
meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang.
Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi
perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Indonesia
telah menduduki urutan ke-5 dari 10 negara dengan konsumsi rokok tertinggi dan terbesar di
dunia. Perokok Indonesia mampu menghabiskan 182 miliar batang rokok per tahunnya, satu dari
setiap tiga orang dewasa di Indonesia merokok.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yaitu melihat tingkat pengetahuan remaja dalam satu waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 14- 16 tahun yaitu
sebanyak 16 (59,3) dan 9 (33,3%) responden berusia 17-19 tahun. Mayoritas responden
merupakan lelaki yaitu sebanyak 24 (88,9%) responden. Mayoritas responden yang merupakan
perokok berpendidikan SMP yaitu sebanyak 15 responden (88,9%) dan hanya 2 (7,4%)
responden yang berpendidikan SD.
Dalam penelitian ini didapatkan hasilbahwa usia, pendidikan dan jenis kelamin memiliki
pengaruh yang signifikan dengan banyaknya pengkonsumsi rokok.
MEROKOK DI DESA TANDEM HLIR II KECAMATAN HAMPARAN PERAK
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016
ABSTRAK
Bahaya merokok adalah, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit
yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta
meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang.
Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi
perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Indonesia
telah menduduki urutan ke-5 dari 10 negara dengan konsumsi rokok tertinggi dan terbesar di
dunia. Perokok Indonesia mampu menghabiskan 182 miliar batang rokok per tahunnya, satu dari
setiap tiga orang dewasa di Indonesia merokok.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yaitu melihat tingkat pengetahuan remaja dalam satu waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 14- 16 tahun yaitu
sebanyak 16 (59,3) dan 9 (33,3%) responden berusia 17-19 tahun. Mayoritas responden
merupakan lelaki yaitu sebanyak 24 (88,9%) responden. Mayoritas responden yang merupakan
perokok berpendidikan SMP yaitu sebanyak 15 responden (88,9%) dan hanya 2 (7,4%)
responden yang berpendidikan SD.
Dalam penelitian ini didapatkan hasilbahwa usia, pendidikan dan jenis kelamin memiliki
pengaruh yang signifikan dengan banyaknya pengkonsumsi rokok.