Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Tengah

  

“ Implementasi sertifikasi profesi di

Jawa Tengah dalam mengantisipasi

AEC 2015 “ Oleh : Hertoto Basuki Disampaikan pada acara:

  Rakor “ Sinergitas Pemerintah dan DUDI di Jateng dalam mentiapkan SDM kompeten menghadapi AEC 2015 Surakarta,24 Juni2014

  Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Tengah

  Menuju Indonesia Kompeten Industri Pasar Kerja Wira Usaha

  EXPORT NKRI

  IMPORT PROVINSI KOMPETEN KOTA KOMPETEN DESA KOMPETEN Daya saing (Competitiveness)

  Liberalisasi Perdagangan Adaptasi perubahan (Adaptability)

  2

  PARADIGMA BARU dalam

  • Perdagangan Dunia

  Membutuhkan SDM Global

  • Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi

  Membutuhkan Infrastruktur Standar Kompetensi SDM Industri

  SEKILAS ASEAN….

  • Sepuluh negara anggota
  • Kawasan dengan populasi 40 persen ada di Indonesia

  

608 juta,

  • Luas total

  4,5 juta km persegi

  • Pertumbuhan GDP rata-rata 5,5% (1999-2012) dengan middle class berjumlah 40 juta orang (2010) dan akan berkembang menjadi 85 juta (2017) GDP gabungan sebesar US$ 3,36 trilliun
  • Pertumbuhan ekonomi 2012 berkisar

  5 – 7,2 %.

  

Hal-hal di atas merupakan daya tarik bagi negara dari luar ASEAN …. serta

membuat ASEAN dapat memiliki posisi yang lebih baik dalam perekonomian global

  TRANSFORMASI ASEAN Bali Concord II (ASC diluncurkan —3 pilar) Deklarasi bangkok 1976 2003 Bali Concord I (perlunya ASC) 2004 Program Aksi Vientienne 2007 Akselerasi ASEAN Community 2015 Penandatanganan Piagam ASEAN Implementasi ASEAN 2007

  Community mulai 31 Desember 2015 2008 Pemberlakuan 2015 2009 Piagam ASEAN Roadmap ASEAN Community

  MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

  

4 Pilar ASEAN Economic Community

(AEC)

Terbentuknya Pasar Kawasan Berdaya- Kawasan dengan Integrasi dengan dan basis produksi saing Tinggi Pembangunan Perekonomian tunggal

  Ekonomi yang Dunia Merata

  • Kebijakan
  • Bebas arus barang

  persaingan

  • Pengembangan
  • Pendekatan koh>Bebas jasa
  • Perlindungan UKM terhadap hubu
  • Bebas investasi

  konsumen, HKI ekonomi eksternal,

  • Bebas tenaga kerja
  • Memperse>Partisipasi yang
  • Pembang
  • Bebas arus

  kesenjangan semakin meningkat permodalan infrastruktur pembangunan dalam jaringan

  • Priority Integration
  • Kerjasama antar negara

  suplai global Sectors (PIS) energi ASEAN

  • Pengembangan
  • Perpajakan

  sektor food-

  • E-commerce

  agriculture-forestry

  6

  IMPLEMENTASI AEC 2015 Bea masuk turun ke 0% antar negar

  ham asing mpai 70%

   jasa profesi pengembangan pasar saham.

  

RENCANA AKSI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL

(11 SEKTOR PRIORITAS)

  1. Pengembangan Infrastruktur

  8. Pengembangan sektor

  2. Pengembangan Sektor perbankan logistik

  9. Pengembangan

  3. Pengembangan sektor pertanian industri

  10. Pengembangan tenaga

  4. Pengembangan sektor kerja dan pariwisata

  11. Pengembangan

  5. Pengembangan investasi koordinasi pusat &

  6. Pengembangan sektor energi daerah

  7. Pengembangan sektor UMKM

  8

MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI).

  Merujuk pada 5 Pilar Program Percepatan Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Keterampilan.

  1. Prioritas percepatan sertifikasi kompetensi diarahkan pada 22 kegiatan ekonomi utama, yang tersebar pada 6 koridor wilayah pembangunan, yang membutuhkan tenaga kerja sebesar : 3.365.351 orang.

  2. Percepatan jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terlisensi BNSP tersebar pada berbagai koridor wilayah pembangunan. Target hingga akhir 2014 dapat dilisensi 250 LSP. Prioritas, pembentukan LSP Pihak I pada industri dan lembaga pendidikan vokasi (SMK, Akademi, Politeknik).

  3. Percepatan pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) pada tempat

  • –tempat kerja industri, tempat praktek pada lembaga pendidikan vokasi serta lembaga pelatihan.

  4. Pembentukan Pusat Uji Kompetensi pada sentra-sentra ekonomi di 6 koridor wilayah pembangunan, yaitu dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja yang telah ada di tingkat propinsi. Target sampai akhir 2014, terbentuknya 6 PUK pada 6 propinsi.

  5. Penambahan jumlah Asesor Kompetensi, Master Asesor dan Lead asesor pada LSP, TUK dan PUK. Dengan target :

  : 13.000 Orang

  • Asesor Kompetensi : 150 Orang • Master Asesor Kompetensi : 40 Orang • Lead Asesor

  Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi Dan Lumbung Energi Nasional "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional" ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan Pertambangan Nasional'' Koridor Sumatera Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi ''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional'' "Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

  “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional" Koridor Jawa Koridor Bali - Nusa Tenggara Koridor Papua - Maluku Kebutuhan Kompetensi TK pada Setiap

  Koridor Ekonomi

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

  PENYIAPAN TENAGA KERJA KOMPETEN DAN PROFESION AL HARMONISASI REGULASI PERKUATAN LEMBAGA DIKLAT PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI PERKUATAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROGRAM - PROGRAM BKSP

PENYIAPAN TENAGA KERJA YANG KOMPETEN

  14 PILAR UTAMA PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI LDP KKNI SKKNI DIKLAT PROFESI

  (CBT) SERTIFIKASI KOMPETENSI

  BNSP / LSP BKSP/ KADIN

  LANDASAN KERJA Harmonisasi ;

  • UU No. 1 Tahun 1987 Tentang KADIN
  • UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan  UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan  PP Nomor 23 Tahun 2004 Tentang BNSP
  • PERPRES No. 8 Tahun 2012 Tentang KKNI
  • UU No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian  Surat Keputusan Gubernur Nomor : 060/18 Tahun 2013

  PerPres No.8 Tahun 2012 Skema Sertifikasi KKNI

  S3 Subspesialis

  9 AHLI S2 Spesialis

  8

  7 Profesi

  6 S1 D IV

TEKNISI/ANALIS

  5 D III

  4 D II D I

  3 OPERATOR Sekolah Sekolah

  2 Menengah Menengah Umum

  1 Kejuruan

UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

  UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian

  Pasal 16 ayat (4) (1)Sumber daya manusia Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a)wirausaha Industri; b)tenaga kerja Industri; c)pembina Industri; dan d)konsultan Industri

  Pasal 18 ayat (1) (1) Pembangunan tenaga kerja Industri dilakukan untuk menghasilkan tenaga kerja Industri yang mempunyai kompetensi kerja di bidang Industri sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia meliputi:

  a) kompetensi teknis; dan

  b) kompetensi manajerial

  UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian

  Pasal 20 Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memfasilitasi pembangunan

  pusat pendidikan dan pelatihan Industri di wilayah pusat pertumbuhan Industri

  Pasal 25 ayat (5) dan (6)

  (5) Untuk jenis pekerjaan tertentu di bidang Industri, Menteri menetapkan pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia secara wajib. (6) Dalam hal Menteri menetapkan pemberlakuan Standar

  Kompetensi Kerja Nasional Indonesia secara wajib, Perusahaan Industri dan/atau Perusahaan Kawasan Industri wajib menggunakan tenaga kerja Industri yang memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

INDUSTRI PRIORITAS YANG AKAN DIKEMBANGKAN DALAM

  M eng is i P a sa r A S E A N M eng a mank a n Dal a m N eg eri

  7. Furniture

  6. Makanan & minuman

  5. Alas kaki

  4. Pakaian jadi

  3. Semen

  2. Elektronik

  1. Otomotif

  7 (Tujuh) Cabang Industri:

  • Meningkatkan daya saing untuk mengamankan pasar dalam negeri terhadap produk sejenis dari negara ASEAN lainnya.

  9. Logam Dasar, Besi & Baja

  8. Mesin dan Peralatannya

  7. Pupuk & Petrokimia

  6. Makanan dan Minuman

  5. Furniture

  4. Alas Kaki, Kulit dan Barang Kulit

  3. Tekstil & Produk Tekstil

  2. Ikan dan Produk Olahannya

  1. Produk berbasis Agro (CPO, kakao, karet)

  MENGHADAPI AEC 2015 9 (Sembilan) Cabang Industri:

  • Memiliki daya saing relatif lebih baik dari negara ASEAN lainnya.

ANTISIPASI AEC 2015

  Pemenuhan Penyelengaraan Penerapan

  1

  2

  3 Formasi Pendidikan Sertifikasi kebutuhan Berbasis Kompetensi Tenaga Kerja Kompetensi Kerja Wajib Sektor Industri

  

Indonesian Perceptions and Attitudes toward the ASEAN

Community (2011) oleh Guido dkk  29% responden Jakarta pernah mendengar AEC 2015. 

  

1 % responden Jakarta menganggap AEC 2015 akan

bermanfaat bagi masyarakat.

   pendekatan elite-centric pada persiapan AEC2015 disebutkan sebagai faktor terbesar ketidaktahuan masyarakat pada integrasi kawasan ASEAN.

  Survey Pemahaman AEC - Forum BKSP Tahun 2013 No Indikator

  Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju

  1 Anda mengerti mengenai AEC2015 62% 28% 8%

  2 AEC adalah integrasi kawasan ekonomi di 8 negara 70% 20% 4% ASEAN

  3 Indonesia mampu bersaing di AEC 2015 64% 20% 12% Pemerintah telah melakukan sosialisasi AEC 2015 36% 34% 28%

  4

  5 Migrasi tenaga kerja ke luar negeri akan terjadi saat 58% 24% 18% diberlakukannya AEC2015 karena mencari gaji tinggi

  6 Sertifikasi profesi adalah hal mutlak dalam 74% 10% 16% memenangkan persaingan global

  Sumber : Penelitian Forum BKSP Medan dan Semarang, 50 respoden, 2013

  

hasil penelitian Forum BKSP di 3 kota tentang Strategi Menghadapi

AEC 2015 ( Tahun 2013)

  Lembaga tempat saya bekerja telah mengantisipasi dampak AEC 2015 9 sangat siap 47 32 ragu - ragu siap tidak tahu tidak siap 2

10 Survey BKSP pada industri Jateng

  Mei 2014

KOMPETENSI PERSONEL STANDAR KOMPETENSI SKKNI BKSP LSP KAN

  

AKREDITASI

SERTIFIKASI LISENSI

  

Voluntary

Mandatory BNSP KONSEP PENINGKATAN KOMPETENSI SDM Koordinasi

SNI BSN

  

Dalam Percepatan Pembangunan Kompetensi SDM

(2015-2020)

  KADIN Indonesia Kementerian Tenagakerja Kementerian Pendidikan Kementerian Perindustrian

  • Mutual Recognition Arrangement (MRA)
  • Standard Recognition Arrangement (SRA)
  • - SK GUB NO. 1 TAHUN 2005 - PERGUB NO. 85 TAHUN 2007 - KEPUTUSAN GUBERNUR NO. 061/18 THN 2013
  • - PEDOMAN BNSP NO. 401-2006

  KADIN Provinsi Dinas Tenagakerja Dinas Pendidikan Dinas Perindustrian

  (Lembaga Uji Kompetensi) (Lembaga Koordinasi, Sosialisasi, Monitoring, dan Evaluasi, Sistem Kompetensi)

  Tingkat Provinsi

   Tingkat Nasional Mendukung Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Mendukung Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP)

  

BNSP

BKSP

  Percepatan: Percepatan: Penguatan Jejaring Infra Struktur SDM Industri

  Contoh Jawa Tengah :

  Implementasi :

PERAN BKSP

PP 23 TAHUN 2004

MENGAPA PERLU BKSP

   Menjembatani pengembangan SDM sesuai  UU No. 1 / 1987 tentang KADINUU No. 13 / 2003 tentang KetenagakerjaanUU No. 20 / 2003 tentang Sisdiknas  Menjembatani BNSP dengan Stakeholders

dalam hal sosialisasi dan percepatan proses

sertifikasi kompetensi dengan prosedur yang benar.

  Tugas & Fungsi Lembaga Intermediasi Contoh BKSP Jawa Tengah

  1. Sosialisasi dan Percepatan Sistem Kompetensi

  2. Fasilitasi / Koordinasi Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi

  3. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Uji Kompetensi

  

4. Membangun Infrastruktur SDM Kompetensi

  Rekomendasi

MEMBANGUN INFRA STRUKTUR

STANDAR KOMPETENSI SDM INDUSTRI

  1. Menyusun Standar Kompetensi yang mengacu pada SKKNI dan Standar Industri yang diakui Nasional dan Internasional

2. Peningkatan Kompetensi Guru / Dosen Vokasi.

  3. Mencetak Trainer Industri.

  4. Mencetak Asesor dan Master Asesor 5. Membangun Tempat Uji Kompetensi (TUK).

  6. Mendorong Terbentuknya LSP/Cabang LSP

Pada Sektor Unggulan di tingkat Provinsi.

  Catatan

  : Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi oleh BNSP sebagai lembaga uji SDM Industri.

  31 PROGRAM-PROGRAM PELATIHAN

  1. Diseminasi

  2. Pelatihan CBT

  3. Koordinasi Uji Kompetensi

  4. Pelatihan Calon Assesor

  5. Koordinasi Uji Assesor

  6. Pelatihan Calon Master Assesor

  7. Koordinasi Uji Master Assesor

  8. Pelatihan Trainer

  9. Pelatihan Managemen TUK

Catatan : -

nomor I dan 2 dilaksanakan BKSP -

nomor 3 s/d 9 dilaksanakan BNSP, BKSP sebagai Koordinator

PROGRAM YANG DAPAT DILAKUKAN

  • CBT AWARENESS UNTUK SELURUH STAKEHOLDERS
  • PELATIHAN ASESOR
  • • WORKSOP DAN BINTEK PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI

  • WORKSHOP DAN BINTEK PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
  • PELATIHAN PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI
  • PELATIHAN PENYUSUNAN MATERI UJI KOMPETENSI
  • WORKSHO DAN BINTEK PENYIAPAN PENDIRIAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
  • BINTEK PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI
  • WORKSHOP PENDIRIAN TUK
  • WORKSHOP MANAJEMEN TUK

  JENIS - JENIS LSP LSP I (First Party)

Dibentuk pada satu organisasi industri atau lembaga pendidikan

tertentu untuk memastikan kompetensi tenaga kerjanya sendiri

atau lulusannya sendiri. LSP II (Second Party)

Dibentuk atas nama organisasi yang berkepentingan untuk tujuan

jaminan kompetensi untuk melaksanakan bisnisnya dengan pihak

pertama dalam rangka menjamin dan memelihara kompetensi

tenaganya.

  LSP III (Third Party)

Dibentuk oleh gabungan organisasi tertentu untuk mengasses

orang-orang di lingkungan sektornya.

  LSP Profisiensi

Dimaksudkan sebagai alat uji keberterimaan asosiasi profesi

dalam rangka status profesi.

  (TINGKAT SUPERVISI)

PRIORITAS BEBERAPA SEKTOR

(Bekerjasama dengan Kementerian Terkait)

PERCEPATAN LSP

  • PERDAGANGAN JASA

  1. Kesehatan

  2. Pariwisata

  3. Logistik

  4. Informatika

  5. Perhubungan Udara dan Transportasi lainnya

  • PERDAGANGAN BARANG / KOMODITI

  11. Industri berbasis Kayu 12.

  Industri berbasis Produk Karet 13. Perikanan 14. Elektronika 15. Tekstil dan Produk Tekstil

  16. Otomotif

  6. Distribusi

  7. Keuangan

  8. Konstruksi dan Teknik Terkait

  9. Jasa jasa lainnya MENDORONG PERAN PERGURUAN TINGGI

  10. Industri Berbasis Produk Agro

LSP YANG PERLU DIBANGUN

  Sesuai bidang keahlian yang sudah MRA

  • PERAWAT
  • ARSITEK
  • SURVEY/PEMETAAN
  • AKUNTANSI

  PERAN PERGURUAN

  • PARIWISATA

  TINGGI &

  • ENGENEERING

  INDUSTRI

  • PRAKTISI MEDIS
  • KEDOKTERAN GIGI

PENCANANGAN SDM UNGGULAN

  

“TENAGA KERJA DU/DI UNTUK IMPORT/EXPORT MULAI

TAHUN 2011 S/D 2015 SUDAH HARUS BERSERTIFIKAT

KOMPETENSI MINIMAL 50%”.

  

Menteri-menteri (Perindustrian, BUMN,

Tenaga Kerja), KADIN Indonesia dan BNSP sepakat melakukan

Pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan SDM Unggul

berbasis Kompetensi Sektor Unggulan :

  

PESAN

BAPAKKU:

Apabila

Pemimpin

  

Bangsa ini tidak

waspada, Bangs

a ini akan

menjadi Kuli di

  

Negaranya

sendiri

  BKSP JAWA TENGAH Sekretariat : Jl. Imam Bonjol No. 154-160 SEMARANG Telp. 024-3556065 Fax. 024-3513605 Email Website :bksp-jateng.org

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 83

BAB IV GAMBARAN TIGA GERAKAN MORAL DALAM DESA MALINJAK 4.1 Munculnya Tiga Gerakan Moral di Kabupaten Sumba Tengah Kabupaten Sumba Tengah terletak di Pulau Sumba. Dalam era otonomi daerah, - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Des

0 3 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desa Malinjak Bergerak: Studi Sosiologis tentang Persepsi dan Perubahan Perilaku Masyarakat Desa Malinjak dalam Praksis Tiga Gerakan Moral di Kabupaten Sumba Tengah

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered He

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads To

0 0 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pem

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Berbasis Kurikulum 2013

0 1 98