Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Jigsaw Learning Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 10 Kota Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2015/ 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

  Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian yang telah dilaksanakan.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.

   Perencanaan

  Pada penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian perencanaan sebagai berikut. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru kelas 3 melalui observasi maka perlu adanya diskusi dengan guru mengenai materi apa yang akan disampaikan pada pembelajaran dan model pembelajaran yang dipakai. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran pertemuan 1 peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat materi, membuat RPP, lembar evaluasi dan menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktifitas guru beserta murid yang akan digunakan ketika pembelajaran dilaksanakan.

  Pada pertemuan 1 peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah pembelajaran yang berisi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan pokok bahasan “lingkungan sehat dan tidak sehat” kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan metode pembelajaran tipe jigsaw. Setelah menentukan tujuan bersama guru menentukan waktu lamanya pembelajaran berlangsung. Pembelajaran direncanakan diawali dengan menjelaskan materi, kemudian mengajukan pertanyaan atau isu berkaitan dengan materi untuk difikirkan siswa secara individu, membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa

  Pada pertemuan ke-2 hanya sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, dan perencanaan pertemuan yang dilakukan pada pertemuan kedua ini lebih kurang sama. Namun di pertemuan kedua ini pokok bahasan yang disampaikan guru berbeda yaitu pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Pada pertemuan ketiga guru hanya membahas kembali beberapa materi yang sudah disampaikan pada pertemuan pertama, kemudian guru membagikan lembar evaluasi.

4.1.1.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 25 Agustus 2015. Sebelum pembelajaran dimulai guru mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, setelah semua siap guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam dan mengajak berdoa terlebih dahulu yang dilanjutkan mengatur tempat duduk, melakukan presensi dan melihat kesiapan alat tulis siswa.

  Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan “dapatkah kalian melihat sekeliling sekolah, lingkungan sepe rti apa sekolah ini?” dari berbagi jawaban siswa misalnya bersih, sampah, tumbuhan dan lain-lain guru hanya memilih bersih sebagai jawaban yang paling penting dalam materi. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan materi tentang lingkungan sehat dan tidak sehat secara singkat dan membentu kelas menjadi 4 kelompok.

  Guru memberikan materi yang berbeda antar kelompok, kelompok 1 lingkungan sehat, kelompok 2 lingkungan tidak sehat, kelompok 3 pengaruh kondisi lingkungan sehat, kelompok 4 pengaruh kondisi lingkungan tidak sehat terhadap kesehatan. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi bersama anggota kelompok untuk menemukan jawaban yang tepat dari permasalahan, misalnya ciri-ciri, pengertian dan contoh.

  Waktu yang diberikan guru sudah selesai, kemudian guru menugaskan kepada setiap perwakilan kelompok untuk membacakan hasilnya di depan kelas. dilakukan kemudian menyimpulkannya. Guru menyampaikan materi selanjutnya dan mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.

  Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari kamis, 27 Agustus 2015, jadwal mata pelajaran IPA jam pertama maka guru membuka kegiatan pembelajaran hanya dengan memberi salam, setelah memberi salam guru melanjutkan dengan mengatur tempat duduk dan kesiapan alat tulis siswa. Setelah semuanya siap guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “mengapa setiap hari tumbuhan harus disirami”. Dari berbagai macam jawaban dari siswa guru memberitahukan kepada siswa bahwa sangat penting memelihara lingkungan agar kita mendapat manfaatnya. Selanjutnya guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Guru melakukan pertanyaan-pertanyaan ringan yang berhubungan dengan materi yang kemudian menjelaskan materi manfaat menjaga kesehatan lingkungan, disini guru berhenti sejenak karena suasana kelas gaduh. Setelah mulai tenang guru melanjutkan penjelasannya dengan menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat, lalu bertanya “apa manfaat yang kita peroleh”. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok serta mengarahkan diskusi supaya berjalan dengan lancar dan tidak gaduh.

  Tugas yang diberikan oleh guru sudah selesai, kemudian guru meminta kepada perwakilan setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi masing- masing ke depan kelas secara keras dan lantang, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yang di belakang untuk bertanya. Dengan berbagai jawaban yang berbeda-beda guru memberi penguatan pada hasil diskusi siswa dan membenarkan yang salah. Tak lupa guru bersama siswa menyimpulkan dari materi yang telah dipelajari, menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dan kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

  Pada pertemuan ketiga pada hari juma’at tanggal28 Agustus 2015 setelah guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi, guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi sebelumnya. Setelah beberapa saat mengulas melihat tingkah laku siswa dengan cermat dan sekali-kali mengelilingi kelas supaya tidak terjadi contek-mencontek. Setelah beberapa saat guru menginformasikan kepada siswa bagi yang sudah selesai boleh keluar dan istirahat.

  Hasil observasi aktifitas guru pada siklus I, pada pra pembelajaran yang menggambarkan kesiapan ruang dan siswa, pada kegiatan awal pembelajaran guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, pada kegiatan inti pembelajaran menggambarkan pembelajaran menggunakan langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw yang berupa penyampaian materi, berfikir kelompok, diskusi kelompok ahli dan penyampaian hasil diskusi kelompok. Kegiatan penutup guru menyampaikan kesimpulan, melakukan refleksi dan melaksanakan evaluasi. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel

  4.2.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I pertemuan 1

  Keterangan No. Aspek yang diamati

  Ya Tidak

  I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN

  1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √

  2 Memeriksa kesiapan siswa √

  3 Berdoa sebelum pelajaran dimulai √

  4 Melakukan presensi √

  5 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

  6 Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran √

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  7 Guru menyampaikan materi sesuai indikator √

  8 Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar dalam pembelajaran √

  9 Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi √

  10 Guru membimbing siswa untuk membagi kelompok √

  11 Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi √

  12 Guru mengamati diskusi per kelompok √

  

13 Guru membimbing siswa untuk memilih perwakilan kelompok √

  14 Guru membimbing diskusi kelompok ahli (perwakilan tiap √ kelompok)

  15 Guru memberi kesempatan tiap-tiap kelompok untuk melaporkan √ hasil diskusi di depan kelas

  16 Guru memberi tanggapan terhadap hasil diskusi √

  17 Guru menyimpulkan hasil diskusi dari beberapa kelompok √

  III KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN

  18 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa √

  19 Menyusun rangkuman melibatkan siswa

  20 Melaksanakan kegiatan evaluasi √

  Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diperoleh data bahwa dari 20 poin aspek pengamatan, 3 poin belum dilaksanakan oleh guru, artinya dari 20 poin yang ada hanya 85% kegiatan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I pertemuan 2

  Keterangan No. Aspek yang diamati

  Ya Tidak

  I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN

  1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √

  2 Memeriksa kesiapan siswa √

  3 Berdoa sebelum pelajaran dimulai √

  4 Melakukan presensi √

  5 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

  6 Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran √

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  7 Guru menyampaikan materi sesuai indikator √

  8 Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar dalam pembelajaran √

  9 Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi √

  10 Guru membimbing siswa untuk membagi kelompok √

  11 Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi √

  12 Guru mengamati diskusi per kelompok √

  13 Guru membimbing siswa untuk memilih perwakilan kelompok √

  14 Guru membimbing diskusi kelompok ahli (perwakilan tiap √ kelompok)

  15 Guru memberi kesempatan tiap-tiap kelompok untuk melaporkan √ hasil diskusi di depan kelas

  16 Guru memberi tanggapan terhadap hasil diskusi √

  17 Guru menyimpulkan hasil diskusi dari beberapa kelompok √

  III KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN

  18 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa √

  19 Menyusun rangkuman melibatkan siswa

  20 Melaksanakan kegiatan evaluasi √

  Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diperoleh data bahwa dari 20 poin aspek pengamatan, 2 poin masih belum dilaksanakan oleh guru, artinya dari 20 poin yang ada sudah 90% kegiatan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh

  Dalam pembelajaran siklus I masih ada beberapa kegiatan yang dilewatkan guru seperti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, membimbing siswa dalam menjawab, serta belum mengkondisikan kelas pada pertemuan pertama. Namun disini guru sudah memeriksa kesiapan siswa, apersepsi, berdoa, memberikan motivasi-motivasi kepada siswa untuk semangat belajar.

  Hasil observasi aktifitas siswa terhadap pembelajaran pada siklus I antara lain pra pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang berupa memperhatikan pembelajaran, diskusi kelompok dan penyampaian hasil diskusi. Selain itu juga kegiatan penutup, semuanya dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1

  

No. Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

  I Melakukan kegiatan pra pembelajaran

  1 Siswa mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √

  2 Siswa menempati tempat duduk yang telah ditetapkan √

  II Terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok dan pemecahan masalah

  3 Menyimak materi pembelajaran yang dibagikan guru √

  4 Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang disampaikan guru √

  5 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang √ diberikan guru

  6 Menjawab pertanyaan yang disampaikan guru berdasarkan materi √ yang diberikan

  7 Siswa membagi kelompok sesuai anjuran guru √

  8 Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok √

  

9 Menggunakan waktu dengan baik dan efisien √

  

10 Berani dan aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok √

  11 Melaporkan hasil diskusi di depan kelas √

  12 Memperhatikan perwakilan kelompok lain menyampaikan hasil √ diskusi

  

13 Memberi tanggapan atas jawaban kelompok lain √

  III Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru

  15 Membuat rangkuman materi yang telah dipelajari ke dalam buku √ catatan

  Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diperoleh data bahwa pada pertemuan pertama siklus 1, dari 16 poin aspek pengamatan, 4 poin belum dilaksanakan oleh siswa, artinya dari 16 poin yang ada hanya 75% kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan aspek pengamatan.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2

  

No. Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

  I Melakukan kegiatan pra pembelajaran

  1 Siswa mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √

  2 Siswa menempati tempat duduk yang telah ditetapkan √

  II Terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok dan pemecahan masalah

  3 Menyimak materi pembelajaran yang dibagikan guru √

  4 Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang disampaikan guru √

  5 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang √ diberikan guru

  6 Menjawab pertanyaan yang disampaikan guru berdasarkan materi √ yang diberikan

  7 Siswa membagi kelompok sesuai anjuran guru √

  8 Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok √

  9 Menggunakan waktu dengan baik dan efisien √

  10 Berani dan aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok √

  11 Melaporkan hasil diskusi di depan kelas √

  12 Memperhatikan perwakilan kelompok lain menyampaikan hasil √ diskusi

  13 Memberi tanggapan atas jawaban kelompok lain √

  III Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru

  15 Membuat rangkuman materi yang telah dipelajari ke dalam buku √ catatan

  

16 Mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru √

Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diperoleh data bahwa pada pertemuan kedua siklus 1, dari 16 poin aspek pengamatan, 2 poin belum dilaksanakan oleh siswa, artinya dari 16 poin yang ada sudah 87% kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan aspek pengamatan, selebihnya hanya siswa dalam kelompok. Di dalam pembelajaran siklus I juga masih ada kekurangan yaitu waktu yang digunakan masih belum efisien.

4.1.1.3. Refleksi

  Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, diskusi dilakukan oleh peneliti, guru kelas dan guru yang melakukan observasi. Diskusi ini guna untuk mencari kelebihan dan kekurangan yang terdapat pembelajaran siklus I dalam rangka perbaikan pada siklus II.

  Adapun hasilnya sudah ada beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran diantaranya rancangan pembelajaran sudah disusun cukup baik, mulai tumbuh keberanian siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat, siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun masih ada pula beberapa kekurangan misalnya pada pertemuan pertama siswa masih kebingungan dengan model pembelajaran yang diterapkan, waktu belum efisien, siswa masih ramai ketika diskusi kelompok berlangsung, dan juga ada 4 orang siswa yang masih takut untuk maju ke depan kelas membacakan hasil diskusi. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan peneliti beserta guru menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan selanjutnya.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II 4.1.2.1.

   Perencanaan Proses pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

  Setelah melihat kelebihan dan kekurangan pada siklus I, perencanaan pembelajaran pada siklus II digunakan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran ini masih sama dengan siklus I yang telah dilakukan sebelumnya, sebelum mengajar pada siklus II, guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi, lembar observasi dan materi yang akan digunakan. Dalam pembelajaran siklus II peneliti harus lebih teliti dalam mengawasi aktifitas siswa agar tidak gaduh dan mengganggu pembelajaran yang sedang berlangsung serta mengelola waktu sebaik mungkin.

  Pada pertemuan 1 guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “cara merawat lingkungan” dilanjutkan dengan menentukan tujuan pembelajaran dengan metode pembelajaran jigsaw. Setelah menentukan tujuan kemudian menentukan waktu lamanya pembelajaran berlangsung. Untuk pertemuan kedua hanya perlu mengulas materi-materi sebelumnya dan melakukan tanya jawab bersama siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan membagikan lembar evaluasi kepada siswa.

4.1.2.2. Pelaksanaan dan Observasi

  Pada pertemuan pertama guru sebelum memulai pembelajaran menyiapkan beberapa peralatan yang akan dipakai dilanjutkan dengan mengatur tempat duduk siswa, melakukan presensi dan melihat kesiapan alat tulis siswa. Guru menunjukan sebuah bunga yang berada dalam pot di depan kelas, kemudian guru bertanya kepada siswa “bagaimana caranya agar bunga ini tetap segar?”. Setelah siswa menjawab dengan berbagai macam jawaban, guru menjelaskan secara singkat merawat lingkungan. Guru juga tak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

  Memasuki kegiatan inti guru meminta siswa untuk berkelompok beranggotakan 4 atau 5 anak untuk berdiskusi bersama kelompoknya mengerjakan lembar kerja siswa yang berisi cara merawat lingkungan dengan benar. Guru juga tidak lupa mengarahkan diskusi supaya dapat menemukan hasil yang baik dan kadang-kadang menegur siswa yang gaduh, merasa waktu yang diberikan guru sudah cukup guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk melakukan diskusi kelompok ahli dan kemudian membacakan hasil diskusi di depan kelas. Setiap jawaban yang disampaikan siswa dikuatkan dan dibenarkan oleh guru, kemudian di akhir pembelajaran guru sedikit membahas tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menyimpulkannya. Guru menutup pembelajaran dengan salam serta mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

  Pada pertemuan kedua guru membuka pembelajaran dengan salam pembuka, tanya jawab dengan siswa dan guru memberikan tanggapan tentang jawaban-jawaban siswa. Setelah itu guru segera membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan individu. Guru menginformasikan untuk mengerjakan dengan sungguh-sungguh, dan guru melihat kegiatan siswa supaya tidak terjadi kecurangan. Setelah evaluasi dilakukan, guru mengoreksi pekerjaan siswa dan hasil yang diperoleh siswa sudah mengalami peningkatan serta nilai siswa sudah mencapai criteria ketuntasan minimal yang ditentukan guru.

  Lembar yang digunakan untuk observasi aktivitas guru pada siklus II sama seperti siklus I, berikut adalah hasil observasi aktivitas guru yang diperoleh pada kegiatan pertemuan pertama pembelajaran siklus II.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 2 pertemuan ke-1

  Keterangan No. Aspek yang diamati

  Ya Tidak

  I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN

  1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √

  2 Memeriksa kesiapan siswa √

  3 Berdoa sebelum pelajaran dimulai √

  4 Melakukan presensi √

  5 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

  6 Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran √

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

  7 Guru menyampaikan materi sesuai indikator √

  8 Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar dalam pembelajaran √

  9 Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi √

  10 Guru membimbing siswa untuk membagi kelompok √

  11 Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi √

  12 Guru mengamati diskusi per kelompok √

  13 Guru membimbing siswa untuk memilih perwakilan kelompok √

  14 Guru membimbing diskusi kelompok ahli (perwakilan tiap √ kelompok)

  15 Guru memberi kesempatan tiap-tiap kelompok untuk melaporkan √ hasil diskusi di depan kelas

  16 Guru memberi tanggapan terhadap hasil diskusi √

  17 Guru menyimpulkan hasil diskusi dari beberapa kelompok √

  III KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN

  18 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa √

  19 Menyusun rangkuman melibatkan siswa

  20 Melaksanakan kegiatan evaluasi √

  Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diperoleh data bahwa pada pertemuan pertama siklus 2, dari 20 poin aspek pengamatan, hanya ada 1 poin saja yang belum dilaksanakan oleh guru, artinya dari 20 poin yang ada sudah 95% kegiatan

  Hasil observasi aktifitas siswa terhadap pembelajaran pada siklus II antara lain pra pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang berupa memperhatikan pembelajaran, diskusi kelompok dan penyampaian hasil diskusi. Selain itu juga kegiatan penutup, semuanya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan ke-1

  

No. Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

  I Melakukan kegiatan pra pembelajaran

  1 Siswa mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √

  2 Siswa menempati tempat duduk yang telah ditetapkan √

  II Terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok dan pemecahan masalah

  3 Menyimak materi pembelajaran yang dibagikan guru √

  4 Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang disampaikan guru √

  5 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang √ diberikan guru

  6 Menjawab pertanyaan yang disampaikan guru berdasarkan materi √ yang diberikan

  7 Siswa membagi kelompok sesuai anjuran guru √

  8 Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok √

  9 Menggunakan waktu dengan baik dan efisien √

  10 Berani dan aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok √

  11 Melaporkan hasil diskusi di depan kelas √

  12 Memperhatikan perwakilan kelompok lain menyampaikan hasil √ diskusi

  13 Memberi tanggapan atas jawaban kelompok lain √

  III Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru

  15 Membuat rangkuman materi yang telah dipelajari ke dalam buku √ catatan

  

16 Mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru √

Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diperoleh data bahwa pada pertemuan pertama siklus 2, dari 16 poin aspek pengamatan, hanya 1 poin belum dilaksanakan oleh siswa, artinya dari 16 poin yang ada, sudah 95% kegiatan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan aspek pengamatan.

  Dalam pembelajaran siklus II siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, siswa sudah mempersiapkan alat belajar dan menempati tempat duduk dengan rapi tanpa ditugaskan guru. siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mata pelajaran IPA dengan baik dan jarang sekali siswa ngobrol dengan temannya, siswa aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Siswa antusias dalam berdiskusi kelompok dengan memberikan usulan tentang tugas yang dikerjakan. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan jelas serta terjadi kegiatan tanya jawab dan saling menanggapi. Siswa juga membuat rangkuman materi tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan bantuan guru dan mengerjakan lembar evaluasi pada pertemuan kedua.

4.1.2.3. Refleksi

  Setelah selesai pembelajaran pada siklus II, dilaksanakan evalusi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai meteri yang telah dijelaskan guru. Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan, nilai semua siswa sudah baik dan tercapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan guru. Di siklus 2 sudah tidak ditemukan lagi kesalahan yang ada pada siklus 1 diantaranya waktu yang kurang efisien, pada siklus 2 efisiensi waktu sudah baik, terbukti semua rencana kegiatan berjalan seperti yang telah ditentukan dalam RPP.

  Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga sudah meningkat, 4 siswa yang sebelumnya masih malu dan tidak mau maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusi sudah mau aktif berdiskusi dan mau maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa saling berlomba dengan kelompok lain secara sportif untuk mendapatkan jawaban yang terbaik. Dengan demikian model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan juga interaksi siswa dengan lingkungan kelasnya yang menyebabkan siswa lebih nyaman dan mudah belajar.

4.2 Hasil Penelitian

  Setelah melakukan pembelajaran Siklus I dan Siklus II didapatkan hasil yang disajikan dalam deskripsi data dan analisis data dengan uraian sebagai berikut.

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1 Data Siklus I

  Setelah kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan, selanjutnya guru melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar yang disajikan dalam tabel distribusi frekwensi hasil belajar ilmu pengetahuan alam sebagai berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 3 SDN Kutowinangun 10 Semester 1/ 2015-2016 Persentase No Interval Frekwensi Ketuntasan (%)

  Tidak tuntas 1. 55 - 62

  1

  6 Tidak tuntas 2. 63 - 70

  1

  6 Tidak tuntas 3. 71 - 79

  1

  6 80: Tidak tuntas, 85: tuntas

  4. 80 - 87

  9

  53 Tuntas 5. 88 - 95

  5

  29

  17 Jumlah 100

  Sumber: Data diolah 2015

  Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diperoleh data bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 3 yang diperoleh melalui evaluasi siklus 1 sebanyak 6% siswa memperoleh nilai pada interval 55-62 , 6% siswa memperoleh nilai pada interval 63-70, 6% siswa memperoleh nilai pada interval 71-79, 53% siswa memperoleh nilai pada interval 80-87 dan sebanyak 29% siswa memperoleh nilai pada interval 88-95. Nilai tertinggi berada pada interval 88-95, sementara nilai terendah berada pada interval 55-62.

4.2.1.2 Data Siklus 2

  Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus 2, kembali dilakukan evaluasi (tes formatif). Setelah hasil evalusasi diolah, diperoleh adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa yang lebih baik dari siklus 1. Hasil belajar yang diperoleh dari evaluasi siklus 2 disajikan dalam Tabel 37 sebagai berikut.

Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 3 SDN Kutowinangun 10 Semester 1/ 2015-2016 No Interval Frekwensi Persentase (%) Ketuntasan

  Tuntas 1. 85 - 89

  6

  35 Tuntas 2. 90 - 94

  3

  18 Tuntas 3. 95 - 100

  8

  47

  17 Jumlah 100

  Sumber: Data diolah 2015

  Peningkatan hasil belajar pada siklus 2 jelas terlihat dari nilai terendah yaitu 85 dengan persentase siswa yang mendapat nilai pada interval 85-89 adalah 35%, persentase siswa yang mendapat nilai pada interval 90-94 adalah 18%, dan persentase siswa yang mendapat nilai pada interval 95-100 adalah 47%.

4.2.2 Analisis Data

  Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Pada analisis ketuntasan hasil belajar IPA yang ditentukan kriteria ketuntasan minimal adalah 85, hasil analisis ketuntasan pada siklus I disajikan tabel sebagai berikut.

Tabel 4.9 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

  Siswa Kelas 3 SDN Kutowinangun 10 Semester 1/ 2015-2016 No Ketuntasan Frekwensi Persentase

  1 Tuntas 14 82%

  2 Tidak Tuntas 3 18% Rerata

  83.2 Maksimum

  95 Minimum

  55 Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.9 terdapat 3 siswa yang belum mencapai KKM yaitu 85 dan 15 siswa telah mencapai KKM dengan nilai maksimum 95 dan nilai minimum 55. Setelah mengetahui ketuntasan hasil belajar IPA pada pembelajaran siklus I, berikut ini juga disajikan tabel analisis ketuntasan siklus II untuk mengetahui peningkatan ketuntasan pada hasil belajar IPA.

  Data pada Tabel 4.9 dapat digambarkan dalam grafik seperti yang tergambar pada Gambar 2 sebagai berikut.

  Sumber: Data diolah 2015 Tuntas Tidak tuntas

  82% 18% Analisis ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 pada siklus 2 disajikan dalam Tabel 4.10 sebagai berikut.

Tabel 4.10 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

  

Siswa Kelas 3 SDN Kutowinangun 10

Semester 1/ 2015-2016

No Ketuntasan Frekwensi Persentase(%)

  1 Tuntas 17 100

  2 Tidak Tuntas Rerata

  90.8 Maksimum 100 Minimum

  85 Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.10 setelah pembelajaran siklus II dilaksanakan memperoleh hasil belajar yang cukup baik dengan tingkat ketuntasan sempurna yakni, 100% siswa kelas 3 dapat mencapai KKM yang telah ditentukan pada mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu 85. Data pada Tabel 4.10 dapat digambarkan dalam grafik seperti yang tergambar pada Gambar 3 sebagai berikut. Sumber: Data diolah 2015 Tuntas Tidak Tuntas

  Hasil belajar siswa kelas 3 SDN Kutowinangun 10 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Pembelajaran yang cenderung terpusat pada guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran.

  Sebelum dilakukan tindakan masih terdapat 15 anak yang belum mencapai KKM yang di tentukan guru yaitu 85. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ada 3 anak yang masih belum tercapai. Setelah melakukan refleksi dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II. Pada siklus II semua siswa sudah memenuhi KKM. Perbandingan ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA

  

Siswa Kelas 3 SDN Kutowinangun 10

Semester 1/ 2015-2016

Prasiklus Siklus I Siklus II No Ketuntasan f % f % f %

  23,5

  1

  4

  14

  82 17 100 Tuntas

  76,5 Tidak

  2

  13

  3

  18 Tuntas

  70.1

  83.2

  90.8 Rerata

  86 95 100 Maksimum

  53

  55

  85 Minimum

  Sumber: Data diolah 2015

  Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran tipe jigsaw telah mencapai 100% siswa tuntas dalam mencapai KKM yang telah ditentukan oleh guru. Kondisi tersebut dapat ditunjukkan pada grafik dibawah ini.

  Sumber: Data diolah 2015

  Gambar 4. Grafik perbandingan proporsi ketuntasan hasil belajar IPA pra- siklus dan antar siklus siswa kelas 3 SDN Kutowinangun 10

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70

  80

  90 100 Pra-siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas

  P e r s e n t a s e

4.3 Pembahasan

  Berdasarkan analisis data, kegiatan pembelajaran kelas 3 SDN Kutowinangun 10 terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran Jigsaw, dengan nilai rata-rata 70.1 sebelum diadakan penelitian dan setelah diadakan penelitian pada siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 83.2 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55.

  Walaupun masih terdapat nilai di bawah KKM pembelajaran telah berhasil dengan indikator keberhasilan ≥ 85 dengan tingkat keberhasilan sebanyak 82% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 17 anak. Tetapi dalam pembelajaran Siklus I masih ada 18% siswa yang belum tuntas yang dikarenakan siswa masih bingung dengan metode yang diterapkan guru sehingga siswa belum antusias dalam kegiatan pembelajaran, kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru, kurang ikut andil dalam bekerja kelompok, dan kurang memperhatikan teman yang lain ketika maju ke depan kelas untuk membacakan hasil.

  Kekurangan seperti siswa masih kebingungan dengan model pembelajaran yang diterapkan, siswa belum menghargai pendapat yang telah diutarakan teman yang lain, siswa masih ramai ketika diskusi kelompok berlangsung, siswa masih takut untuk maju ke depan kelas membacakan hasil diskusi yang terdapat pada siklus I dilakukan perbaikan dalam pembelajaran siklus II. Siswa yang tadinya belum antusias mengikuti pembelajaran sekarang lebih antusias dan aktif dalam bertanya jawab, berdiskusi kelompok, bahkan memperhatikan ketika perwakilan kelompok lain sedang membacakan hasil kerja kelompoknya. Hasil dari siklus II, siswa mengalami peningkatan ketuntasan pada mata pelajaran IPA mencapai 100% dan nilai sudah ≥85. Pada siklus II rata-rata kelas menjadi 90.8 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 85.

  Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran keaktifan siswa selama proses pembelajaran cukup besar. Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran, dengan penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw ternyata lebih memberikan pembelajaran yang menarik Setelah dilakukan pembelajaran siklus I dan pembelajaran siklus II sebanyak 3 kali pertemuan dalam 1 siklusnya dapat membuat siswa paham dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok lingkungan sehat dan tidak sehat. Hal ini sejalan dengan teori Hosnan (2013: 247) yang mengemukakan bahwa jigsaw dapat mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran. Tujuannya tidak lain adalah mencapai prestasi yang maksimal baik individu maupun kelompok.

  Dalam hasil yang didapat setelah penelitian, terbukti siswa lebih aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan pula prestasi belajarnya khususnya mata pelajaran

  IPA pokok bahasan lingkungan sehat dan tidak sehat, hal ini juga sejalan dengan teori Ilmu Pengetahuan Alam yang tertuang pada permendiknas No.22 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa “Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah

  ”. Teori Johnsons dalam Hosnan (2013:249) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif jigsaw yang menekankan kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengetahuan belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok pun terbukti bahwa pengalaman kelompok dapat membantu individu lebih mudah belajar.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran tipe Jigsaw mata

  pelajaran ilmu pengetahuan alam pada siswa kelas 3 SDN Kutowinangun 10 Kota Salatiga tahun ajaran 2015/2016 semester I. Melalui hasil yang telah diperoleh, dalam peningkatan hasil belajar IPA kelas 3 SDN Kutowinangun 10 terkait dari model pembelajaran yang diterapkan hasilnya pun baik dan dapat mningkatkan hasil belajar IPA siswa. Selain itu karena IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan maka akan lebih baik siswa menemukan sendiri bersama kelompoknya. Hal ini sejalan dengan teori Purwanto (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilkaku disebabkan karena ia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar yang diperoleh dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Hasil penelitian ini juga hampir sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi Priyo (2011: 78) dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Jigsaw Bagi Siswa Kelas VI SDN Klecoregonang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012. Penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan peningkatan tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan sebesar 64 naik menjadi 82.5 sehingga terjadi peningkatan sebesar 18.5%. Dan ketuntasan belajar siswa yang pada kondisi awalnya hanya 36% menjadi 86% pada siklus 2. Tetapi hasil penelitian yang telah dilakukan Dwi Priyo (2011: 79) masih memiliki kekurangan diantaranya siswa masih sulit konsentrasi dalam kelompok karena kelompok dibuat lebih banyak anggotanya. Dalam penelitian ini kelompok sudah dibuat cukup pas anggotanya yaitu 4 sampai 5 orang sehingga dalam kelompok siswa benar-benar bekerja dan bukan bermain sendiri sehingga efektif untuk proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatig

0 0 25

Hasil Tes Formatif IPA Pra Tindakan Siswa Kelas 5 Semester II SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Ketuntasan Frekuensi (f) Persentase ()

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatig

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatig

0 0 82

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Benda Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Kebonagung Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Benda Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Kebonagung Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Benda Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Kebonagung Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Benda Konkret Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Kebonagung Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 52

UPAYA PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 KEBONAGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Jigsaw Learning Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 10 Kota Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2015/ 2016

0 0 12