SEKTOR PASAR MODAL DAN PROSES IPO

TUGAS UAS MANAJEMEN INVESTASI

Disusun Oleh:
Aya Sovia Putri (15102251/P)
Jurusan Akuntansi/Kelas Eksekutif
STIE ASIA MALANG

SEKTOR DAN SUBSEKTOR DI PASAR MODAL INDONESIA

Sumber Daya Alam
A. Sektor Utama
1. Sektor Pertanian
1.1 Sub Sektor Tanaman Pangan
a. PT. Bisi International, Tbk
b. PT. DuPont Indonesia
c. PT. Sheeram Seed Indonesia
1.2 Sub Sektor Perkebunan
a. Astra Agro Lestari, Tbk
b. Austindo Nusantara Jaya, Tbk
c. Eagle High Plantation, Tbk
d. PP London Sumatera Indonesia, Tbk

e. Golden Plantation, Tbk
1.3 Sub Sektor Peternakan
a. PT. Wirifa Sakti
b. PT. Cold Coin Indonesia
c. PT. Cargill Indonesia
d. PT. Wonokoyo Jaya Co.
e. PT. INKUD FeedMill
1.4 Sub Sektor Perikanan
a. PT. Central Proteinaprima,Tbk
b. PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk
c. PT. Inti Agro Resources,Tbk
1.5 Sub Sektor Kehutanan
a. PT. Gunung Gajah Abadi
b. PT. Bima Ovivipari Semesta
c. PT. Kandelia Alam
d. PT. Adimitra Lestari
e. PT. Sumalindo Lestari Jaya
1.6 Sub Sektor Lainnya
a. PT. Bumi Teknokltura Unggul, Tbk
2. Sektor Pertambangan

2.1 Sub Sektor Pertambangan Batu Bara
a. Adaro Energy, Tbk
b. Atlas Resources, Tbk
c. ATPK Resources, Tbk
d. Borneo Lumbung Energy & Metal, Tbk
e. Berau Coal Energy, Tbk
2.2 Sub Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
a. Ratu Prabu Energy, Tbk
b. Benakat Integra, Tbk
c. Elnusa, Tbk
d. Energi Mega Prasada, Tbk

e. Surya Esa Perkasa, Tbk
2.3 Sub Sektor Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya
a. Aneka Tambang (Persero), Tbk
b. Cita Mineral Investindo, Tbk
c. Cakra Mineral, Tbk
d. Vale Indonesia, Tbk
e. Timah (Persero), Tbk
2.4 Sub Sektor Pertambangan Batu-Batuan

a. Citatah, Tbk
b. Mitra Investindo, Tbk
c. PT. Karya Bumi Baratama
2.5 Sub Sektor Pertambangan Lainnya

Manufaktur
B. Sektor Kedua
3. Sektor Industri Dasar dan Kimia
3.1 Sub Sektor Semen
a. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk
b. Semen Baturaja (Persero), Tbk
c. Holcim Indonesia, Tbk
d. Semen Indonesia, Tbk
e. Wijaya Karya Beton, Tbk
3.2 Sub Sektor Keramik, Porselen & Kaca
a. Asahimas Flat Glass, Tbk
b. Arwana Citra Mulia, Tbk
c. Inti Keramik Alam Asri Industri, Tbk
d. Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk
e. Mulia Industrindo, Tbk

3.3 Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
a. Alaska Industrindo, Tbk
b. Alumindo Light Metal Industry, Tbk
c. Beton Jaya Manunggal, Tbk
d. Citra Trubindo, Tbk
e. Gunawan Dianjaya Steel, Tbk
3.4 Sub Sektor Kimia
a. Barito Pasific, Tbk
b. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk
c. Ekadharma International, Tbk
d. Eterindo Wahanatama, Tbk
e. Indo Acitama, Tbk
3.5 Sub Sektor Plastik dan Kemasan
a. Alam Karya Unggul, Tbk
b. Argha Karya Prima Industry, Tbk
c. Asiaplast Industry, Tbk
d. Berlina, Tbk
e. Titan Kimia Nusantara, Tbk

4.


3.6 Sub Sektor Pakan Ternak
a. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk
b. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
c. Malindo Feedmill, Tbk
d. Siearad Produce, Tbk
3.7 Sub Sektor Kayu dan Pengolahannya
a. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk
b. Tirta Mahakam Resources, Tbk
c. PT. Sarang Sapta Putra
d. PT. Sumber Graha Sejahtera
e. PT. Panah Forest Perkasa
3.8 Sub Sektor Pulp dan Kertas
a. Alkindo Naratama, Tbk
b. Fajar Surya Wisesa, Tbk
c. Toba Pulp Lestari, Tbk
d. Suparma, Tbk
e. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk
3.9 Sub Sektor Lainnya.
Sektor Aneka Industri

4.1 Sub Sektor Mesin dan Alat Berat
a. Grand Kartech, Tbk
b. PT. United Jaya Mandiri
c. PT. Yanee Sukses Bersama
4.2 Sub Sektor Otomotif dan Komponennya.
a. Astra International, Tbk
b. Astra Otoparts, Tbk
c. Garuda Metalindo, Tbk
d. Goodyear Indonesia, Tbk
e. Gajah Tunggal, Tbk
4.3 Sub Sektor Tekstil dan Garmen
a. Polychem Indonesia, Tbk
b. Argo Pantes, Tbk
c. Eratex Djaya, Tbk
d. Ever Shine Tex, Tbk
e. Sri Rejeki Isman, Tbk
4.4 Sub Sektor Alas Kaki
a. Sepatu Bata, Tbk
b. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
4.5 Sub Sektor Kabel

a. Sumi Indo Kabel, Tbk
b. Kabelindo Murni, Tbk
c. Jembo Cable Company, Tbk
d. KMI Wire and Cable, Tbk
e. Voksel Electric, Tbk
4.6 Sub Sektor Elektronika
a. Sat Nusa Persada, Tbk

5.

b. PT. Panasonic Gobel Indonesia
c. PT. Sanyo Sales Indonesia
4.7 Sub Sektor Lainnya.
Sektor Industri Barang Konsumsi
5.1 Sub Sektor Makanan dan Minuman
a. PT. Mayora Indah, Tbk
b. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
c. PT. Akasha Wira International, Tbk
d. PT. Tri Banyan Tirta, Tbk
e. PT. Delta Djakarta, Tbk

5.2 Sub Sektor Rokok
a. Gudang Garam, Tbk
b. Handjaya Mandala Sampoerna, Tbk
c. Bentoel International Investama, Tbk
d. Wismilak Inti Makmur, Tbk
5.3 Sub Sektor Farmasi
a. Darya Varia Laboratoria, Tbk
b. Indofarma (Persero), Tbk
c. Kimia Farma, Tbk
d. Kalbe Farma, Tbk
e. Merck Indonesia, Tbk
5.4 Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga
a. PT. Martina Berto, Tbk
b. PT. Mustika Ratu, Tbk
c. PT. Mandom Indonesia, Tbk
d. PT. Unilever Indonesia, Tbk
5.5 Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga
a. Chitose International, Tbk
b. Kedawung Setia Industrial, Tbk
c. PT. Kedaung Indah Chan, Tbk

d. PT. Langgeng Makmur Industry, Tbk
5.6 Sub Sektor Lainnya.

Jasa
C.
6.

Sektor Ketiga
Sektor Properti dan Real Estate
6.1 Sub Sektor Properti dan Real Estate
a. Agung Podomoro Land, Tbk
b. Alam Sutera Reality, Tbk
c. Bekasi Asri Pemula, Tbk
d. Bumi Citra Permai, Tbk
e. Binakarya Jaya Abadi, Tbk
6.2 Sub Sektor Konstruksi Bangunan
a. Acset Indonusa, Tbk
b. Adhi Karya (Persero), Tbk
c. Duta Graha Indah, Tbk
d. Nusa Raya Cipta, Tbk

e. Total Bangun Persada, Tbk

7.

8.

6.3 Sub Sektor Lainnya.
Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi
7.1 Sub Sektor Energi
a. Mitra Energi Persada, Tbk
b. Leyand International, Tbk
c. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk
d. Rukun Raharja, Tbk
7.2 Sub Sektor Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara dan Sejenisnya.
a. Cipta Marga Nusaphala Persada, Tbk
b. Jasa Marga (Persero), Tbk
c. Nusantara Infrastructure, Tbk
7.3 Sub Sektor Telekomunikasi
a. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
b. Indosat, Tbk

c. Bakrie Telecom, Tbk
d. XL Axiata, Tbk
e. Smartfren, Tbk
7.4 Sub Sektor Transportasi
a. Arpeni Pratama Ocean Line, Tbk
b. Adi Sarana Armada, Tbk
c. Blue Bird, Tbk
d. Berlian Ladju Tanker, Tbk
e. Capitol Nusantara Indonesia, Tbk
7.5 Sub Sektor Konstruksi Non Bangunan.
a. Bali Towerindo Sentra, Tbk
b. Inti Bangun Sejahtera, Tbk
c. Solusi Tunas Pratama, Tbk
d. Sarana Menara Nusantara, Tbk
e. Indika Energy, Tbk
7.6 Sub Sektor Lainnya.
Sektor Keuangan
8.1 Sub Sektor Bank
a. Bank Capital Indonesia, Tbk
b. Bank Central Asia, Tbk
c. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
d. Bank Bukopin, Tbk
e. Bank Mandiri, Tbk
8.2 Sub Sektor Lembaga Pembiayaan
a. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
b. Buana Finance, Tbk
c. BFI Finance Indonesia, Tbk
d. Indomobil Multi Jasa, Tbk
e. Mandala Multifinance, Tbk
8.3 Sub Sektor Perusahaan Efek
a. Majapahit Securities, Tbk
b. Arthavest, Tbk
c. HD Capital, Tbk
d. Kresna Graha Sekurindo, Tbk

9.

e. Panin Sekuritas, Tbk
8.4 Sub Sektor Asuransi
a. Asuransi Bintang, Tbk
b. Asuransi Jaya Tania, Tbk
c. Asuransi Bina Dana Arta, Tbk
d. Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk
e. Victoria Insurance, Tbk
8.5 Sub Sektor Lainnya.
a. PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk
Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi
9.1 Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
a. PT. Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk
b. PT. Arita Prima Indonesia, Tbk
c. PT. Intraco Penta, Tbk
d. PT. Inter Delta, Tbk
e. PT. Bintang Mitra Semesta Raya, Tbk
9.2 Sub Sektor Perdagangan Barang Eceran
a. Ace Hardware Indonesia, Tbk
b. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
c. Catur Sentosa Adiprana, Tbk
d. Global Teleshop, Tbk
e. Erajaya Swasembada, Tbk
9.3 Sub Sektor Restoran, Hotel dan Pariwisata
a. Bayu Buana, Tbk
b. Bukit Ulluwatu Villa, Tbk
c. Fast Food Indonesia, Tbk
d. Saraswati Griya Lestari, Tbk
e. Grahamas Citrawisata, Tbk
9.4 Sub Sektor Advertising, Printing dan Media
a. Mahaka Media, Tbk
b. Graha Layar Prima, Tbk
c. Fortune Indonesia, Tbk
d. Link Net, Tbk
e. Surya Media Citra, Tbk
9.5 Sub Sektor Kesehatan
a. Mitra Keluarga Karyasehat, Tbk
b. Sarana Meditama Mertopolitan, Tbk
c. Siloam International Hospitals, Tbk
e. Sejahteraraya Anugerahjaya, Tbk
9.6 Sub Sektor Jasa Komputer dan Perangkatnya
a. Astra Graphia, Tbk
b. Anabatic Technologies, Tbk
c. Limas Indonesia Makmur, Tbk
d. Multipolar Technologies, Tbk
e. Metrodata Electronic, Tbk
9.7 Sub Sektor Perusahaan Investasi
a. ABM Investama, Tbk
b. MNC Investama, Tbk

c. Bakrie and Brothers, Tbk
d. Hanson International, Tbk
e. Polaris Investama, Tbk
9.8 Sub Sektor Lainnya.
a. Apexindo Pratama Duta, Tbk
b. Dyandra Media International, Tbk
c. Gema Grahasarana, Tbk
d. Multifiling Mitra Indonesia, Tbk
e. Sugih Energi, Tbk

Perusahaan melakukan proses IPO di Pasar Modal Indonesia:
Efek yang dapat dicatatkan di BEI dapat berupa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Saham
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)
Obligasi
Sukuk
Efek Beragun Aset (EBA)

Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama
dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat didasarkan
pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan.
Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar, khususnya
dalam hal nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang sekurang-kurangnya
Rp100 miliar.Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaanperusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama,
termasuk perusahaan yang prospektif namun belum membukukan keuntungan.
Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang terpisah
sebagaimana pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan dan standar
yang sama untuk masing-masing jenis instrumen.
Persyaratan Pencatatan di BEI
Calon Perusahaan Tercatat bisa mencatatkan Efeknya di Bursa, apabila telah memenuhi
syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bursa.
Persyaratan Pencatatan Saham adalah sebagai berikut:
1. Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
menjadi efektif.
3. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota
Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi, memiliki Komite Audit
atau menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6
bulan setelah tercatat, memiliki Sekretaris Perusahaan.
4. Nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100.
5. Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang
diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
6. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh UndangUndang yang berlaku di Indonesia.
7. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan,
memiliki sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan
dan calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri kehutanan harus
memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).
8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada
laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama atau
di Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:
Papan Utama
Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan
saham.
Sampai dengan diajukannya permohonan
pencatatan,
telah
melakukan
kegiatan
operasional dalam usaha utama (core business)
yang sama minimal 36 bulan berturut-turut.
Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku
terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan
Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan
Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)
memperoleh
pendapat
Wajar
Tanpa
Pengecualian (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir
memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible
Asset) minimal Rp100.000.000.000,-.
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang
saham yang bukan merupakan Pemegang Saham
Pengendali (minority shareholders) setelah
Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah
tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan
Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain
dalam periode 5 hari bursa sebelum permohonan
pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000
saham atau 35% dari modal disetor (mana yang
lebih kecil).
Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000
pemegang saham yang memiliki rekening Efek
di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:






Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
melakukan penawaran umum, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah
pemegang saham setelah penawaran
umum perdana.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
berasal dari perusahaan publik, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah
jumlah pemegang saham terakhir
selambat-lambatnya 1 bulan sebelum
mengajukan permohonan pencatatan.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah dihitung
berdasarkan rata-rata per bulan selama 6

Papan Pengembangan
Telah
memenuhi
persyaratan
umum
pencatatan saham.
Sampai dengan diajukannya permohonan
pencatatan,
telah
melakukan
kegiatan
operasional dalam usaha utama (core business)
yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.
Laporan Keuangan Auditan tahun buku
terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan
Laporan Keuangan Auditan interim terakhir
(jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net
Tangible Asset) minimal Rp5.000.000.000,-.
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang
saham yang bukan merupakan Pemegang
Saham Pengendali (minority shareholders)
setelah Penawaran Umum atau perusahaan
yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau
bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di
Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa
sebelum permohonan pencatatan, sekurangkurangnya 50.000.000 saham atau 35% dari
modal disetor (mana yang lebih kecil).
Jumlah pemegang saham paling sedikit 500
pemegang saham yang memiliki rekening Efek
di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:






Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
melakukan penawaran umum, maka
jumlah pemegang saham tersebut
adalah pemegang saham setelah
penawaran umum perdana.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
berasal dari perusahaan publik, maka
jumlah pemegang saham tersebut
adalah jumlah pemegang
saham terakhir selambat-lambatnya 1
bulan sebelum mengajukan
permohonan pencatatan.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut

bulan terakhir.

adalah dihitung berdasarkan rata-rata
per bulan selama 6 bulan terakhir.

Jika calon Perusahaan Tercatat mengalami
rugi usaha atau belum membukukan
keuntungan atau beroperasi kurang dari 2
tahun, wajib selambat-lambatnya pada akhir
tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba bersih
berasarkan proyeksi keuangan yang akan
diumumkan di Bursa.
Khusus bagi calon Perusahaan Tercatat yang
bergerak dalam bidang yang sesuai dengan
sifatnya usahanya memerlukan waktu yang
cukup lama untuk mencapai titik impas
(seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman
keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH)
atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau
bidang usaha lain yang berkaitan dengan
pelayanan umum, maka berdasarkan proyeksi
keuangan calon perusahaan tercatat tsb
selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha
dan laba bersih.
Khusus calon Perusahaan Tercatat yang ingin
melakukan IPO, perjanjian penjaminan
emisinya
harus
menggunakan
prinsip
kesanggupan penuh (full commitment).

Proses Pencatatan Saham
Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan atau
memberikan persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau informasi secara
lengkap. Dalam proses evaluasi atas permohonan pencatatan tersebut, Bursa akan
meminta calon Perusahaan Tercatat melakukan presentasi mengenai rencana pencatatan
sahamnya, dan Bursa juga melakukan company visit ke calon Perusahaan Tercatat.
Persyaratan Pencatatan SPEI adalah sebagai berikut:

1. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke OJK telah menjadi efektif.
2. Permohonan pencatatan SPEI di Bursa hanya dapat diajukan oleh Perusahaan
Sponsor yang bersangkutan, Perseroan atau Konsultan Hukum yang terdaftar di
OJK yang diberi kuasa untuk mewakili Perusahaan Sponsor.
3. Surat pernyataan dari Direksi Perusahaan Sponsor, yang menyatakan mengenai:

1. Pemegang SPEI memiliki hak-hak yang sebanding dengan hak-hak yang
dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan Sponsor termasuk hak suara
dalam RUPS Perusahaan Sponsor.
2. Penggunaan hak suara di dalam RUPS sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan di atas, hanya dapat dilakukan oleh Pemegang SPEI dengan
memberikan proxy suaranya kepada Bank Kustodian.
3. Hak pemegang SPEI untuk menukar SPEI menjadi Efek Perusahaan
Sponsor dan hak pemegang Efek Perusahaan Sponsor untuk menukar
Efek yang dimilikinya menjadi SPEI.
4. Prosedur penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau
penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI.
4. Memiliki Nilai Kapitalisasi SPEI sekurang-kurangnya Rp250 miliar.
5. Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 pemodal yang memiliki
rekening Efek di Anggota Bursa Efek.
6. Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk bertindak atas nama
Perusahaan Sponsor dalam penyelenggaraan fungsi antara lain:
1. Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan dengan menunjuk sekurang-kurangnya 1 orang pejabat Bank
Kustodian.
2. Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan atau konversi
dari SPEI menjadi Efek Utama.
3. Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor
melakukan RUPS.
4. Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk melakukan penyesuaian
atas jumlah SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor melakukan tindakan
korporasi yang mengakibatkan penambahan dan atau pengurangan jumlah
Efek Perusahaan Sponsor.
5. Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka pendistribusian dividen
atau hak lain yang diperoleh setiap Efek Utama kepada setiap pemilik
SPEI.
6. Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan korporasi yang
dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk penentuan harga teoritis
sebagai akibat rencana pelaksanaan tindakan korporasi tersebut, jika ada.
7. Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.
8. Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.
7. Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap penukaran SPEI menjadi
Efek Perusahaan Sponsor atau penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi
SPEI, selambat-lambatnya pada Hari Bursa berikutnya setelah terjadinya
penukaran tersebut.
8. Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya Rp1.000,-.
9. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara substansi telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 36 bulan berturut-turut.
10. Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 tahun buku terakhir
berturut-turut yang menunjukkan pertumbuhan.
11. Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurang-kurangnya 3
tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku
terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

12. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud
Bersih (Net Tangible Assets) sekurang-kurangnya setara dengan Rp250 miliar.

Persyaratan Pencatatan ETF adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa yang disampaikan kepada OJK
telah menjadi efektif.
2. Nilai awal Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa sekurang-kurangnya sebesar Rp5 miliar
dan maksimum adalah sebesar nilai Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana tertuang dalam Prospektus.

Persyaratan Pencatatan Obligasi dan Sukuk adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek;
Berbentuk Badan Hukum;
Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun;
Ekuitas sekurang-kurangnya Rp20 miliar;
Menghasilkan laba usaha untuk 1 tahun terakhir;
Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;
Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk
periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan sekurang-kurangnya memperoleh
pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
8. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di OJK
sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
Persyaratan Pencatatan EBA adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIKEBA)
terakhir telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK dengan sekurangkurangnya memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
3. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di OJK
sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
4. Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer Investasi.
Proses evaluasi calon Emisi didasarkan pada kinerja Perusahaan selama 3 tahun
terakhir, termasuk kepatuhan dan pemenuhan kewajiban Perusahaan Tercatat bila sudah
pernah menerbitkan Obligasi atau Sukuk sebelumnya. Bursa akan melakukan proses
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek (PPPE) selambat-lambatnya 10 Hari Bursa
sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau informasi secara lengkap.
Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Efektif, wajib menyampaikan permohonan
pencatatan Obligasi / Sukuk / EBA selambat-lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar
Biaya Pencatatan Awal selambat-lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.
Bursa akan mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.
Proses Penawaran Umum (Go Public)

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun luar perusahaan.Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan
umumnya dengan menggunakan Laba Ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan
bentuk lain atau penerbitan surat-surat hutang, maupun pendanaan yang bersifat
penyertaan dalam bentuk saham (ekuitas). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan
umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau dikenal
dengan Penawaran Umum atau sering disebut dengan go public.
Penawaran Umum merupakan kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang
dilakukan oleh Calon Perusahaan Tercatat untuk menjual saham atau Efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cata yang diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya.
Dalam melakukan Penawaran Umum, Calon Perusahaan Tercatat perlu
melakukan persiapan internal dan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan untuk
melakukan Penawaran Umum, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh OJK.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses Penawaran Umum adalah mencakup
tahapan sebagai berikut:
1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau Efek ditawarkan kepada pemodal
oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk;
2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau Efek pesanan para pemodal
sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;
3. Pencatatan Efek di Bursa yaitu pada saat saham atau Efek tersebut mulai
dicatatkan dan diperdagangan di Bursa.

Proses Penawaran Umum dapat dikelompokan menjadi beberapa tahap.
1.

Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Calon
Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham untuk meminta
persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah
mendapat persetujuan, Calon Perusahaan Tercatat Melakukan penunjukan Lembaga dan
Profesi Penunjang Pasar Modal, antara lain:






Penjamin Emisi (Underwriter ) merupakah pihak yang paling banyak terlibat
dalam membantu Calon Perusahaan Tercatat dalam rangka penerbitan saham
dengan menyiapkan berbagai dokumen, membantu membuat Prospektus dan
memberikan Penjaminan atas penerbitan Efek.
Akuntan Publik (Auditor Independen) merupakan pihak yang bertugas untuk
melakukan audit atau pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat
dan Calon Perusahaan Tercatat.
Penilai Independen yang merupakan pihak yang melakukan penilaian atas Aktiva
Calon Perusahaan Tercatat dan memenentukan nilai wajar dari Aktiva tersebut.
Konsultan Hukum merupakan pihak yang memberikan pendapat dari segi hukum
(legal opinion).




2.

Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar,
akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan juga notulennotulen rapat.
Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan pemesanan saham
dan mengadministrasikan kepemilikan saham.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, Calon Perusahaan Tercatat melengkapi dokumen pendukung untuk
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK sampai dengan OJK menyatakan
bahwa Pernyataan Pedaftaran telah menjadi efektif.

3.

Tahap Penawaran Saham
Tahap ini merupakan tahap utama karena Calon Perusahaan Tercatat menawarkan
sahamnya kepada masyarakat (investor).Investor dapat membeli saham melalui agen
penjual yang telah ditunjuk.Masa penawaran umum ini paling kurang 1 hari kerja dan
paling lama 5 hari kerja.
Perlu diingat bahwa seluruh keinginan investor atas saham Calon Perusahaan Tercatat
dapat dipenuhi seluruhnya dalam hal terjadi kelebihan permintaan (oversubsribe).
Sebagai contoh, saham yang ditawarkan ke masyarakat melalui Pasar Perdana sebanyak
100 juta saham, sementara permintaan pembelian saham dari seluruh investor sebesar
150 juta saham. Dalam hal investor tidak mendapatkan saham yang dipesan melalui
Pasar Perdana, maka investor tersebut dapat membeli saham tersebut di Pasar Sekunder
yaitu pasar dimana saham tersebut telah dicatatkan dan diperdagangakan di Bursa Efek.

4.

Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesainya penjualan saham di Pasar Perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.