PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER TERHADA
PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK
Alfiyanti Klarasati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Magister Manajemen Pendidikan-UKSW
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) jarak tempuh dan gender
2) pengaruh jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis
regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa; 2) terdapat pengaruh yang signifikan
antara gender terhadap prestasi belajar siswa; 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara jarak tempuh dan gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
Kata kunci: jarak tempuh, gender, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan
sekolah dasar, sekolah menengah dan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu
sekolah kejuruan. Nilai ini didapat dari
usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
beberapa tes diantaranya ulangan harian,
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
Tes Tengah Semester (UTS), Tes Akhir
dapat dilakukan dimana saja salah satunya
Semester (TAS), Ujian Nasional (UN), dll.
di sekolah sebagai lembaga pendidikan
Berdasarkan studi dokumentasi di Sekolah
yang mengedepankan pada peningkatan
Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati
sumber daya manusia baik akademik, non
Salatiga, rata-rata nilai TAS adalah sebagai
akademik
berikut:
dan
spiritual.
Kegiatan
pembelajaran di sekolah menjadi sangat
penting
karena
melalui
proses
pembelajaran, prestasi siswa dan potensipotensi yang dimiliki akan berkembang
dengan baik.
Prestasi belajar merupakan hasil
yang
telah
dicapai
pembelajaran.
Menurut
setelah
proses
Moh.
Surya
(2004:75), prestasi belajar merupakan hasil
belajar atau perubahan tingkah laku yang
menyangkut
ilmu
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman
individu,
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Arif
Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan
bahwa
prestasi
belajar
adalah
usaha
maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi belajar siswa dapat diukur salah
satunya menggunakan tes.
No Nilai
1
8.48
2
8.14
3
8.73
4
8.15
5
8.48
6
8.69
7
8.72
8
8.68
9
8.37
10 8.56
11 8.46
12 8.69
13 8.75
Prestasi
yang
kemudian ditulis dalam sebuah buku
laporan hasil belajar. Baik di jenjang
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nilai
8.23
8.36
8.54
8.43
8.56
8.44
8.61
8.63
8.12
8.48
8.53
8.72
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nilai
9.03
8.55
8.48
8.44
8.59
8.55
8.32
8.55
8.77
8.52
8.61
8.41
belajar siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang
mempengaruhi adalah lingkungan serta
kondisi fisiologis siswa yaitu kondisi yang
berhubungan dengan kondisi fisik. Studi
pendahuluan yang dilakukan di SMK
Saraswati Salatiga, selain nilai rata-rata
TAS yaitu mengenai data tentang jarak
tempuh siswa dari rumah ke sekolah,
dimana variabel ini digunakan sebagai
indikator
Hasil belajar yang diukur melalui tes
dinyatakan dengan angka-angka
Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata TAS
dari
faktor
eksternal
yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa pada
aspek lingkungan. Aspek lingkungan dapat
berpengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan belajar siswa, karena secara
baik demikian juga belajar yang
langsung lingkungan akan mempunyai
selalu sukses akan membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap
harga diri seseorang.
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor
individu siswa.
Beberapa teori tentang faktor yang
mempengaruhi
pretasi
belajar.
Salah
satunya menurut Slameto (2003) faktor-
yang berasal dari luar diri seseorang,
yang meliputi:
1. Lingkungan
keluarga,
keluarga
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
merupakan pusat pendidikan yang
dapat digolongkan ke dalam dua golongan
utama dan pertama, yang meliputi:
yaitu faktor intern yang bersumber pada
a. Perhatian orang tua.
diri
b. Keadaan ekonomi orang tua.
siswa
dan
faktor
ekstern
yang
bersumber dari luar diri siswa. Faktor
intern
terdiri
intelegensi,
motivasi,
dari
kecerdasan
perhatian,
bakat,
kematangan,
atau
lingkungan
guru, faktor alat atau sarana dan
lingkungan
prasarana, kondisi gedung.
3. Faktor mass media dan lingkungan
sosial (masyarakat)
Mudzakir dan Sutrisno (1997)
faktor-faktor
keluarga.
dan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
mengemukakan
yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
a. Faktor mass media meliputi ;
bioskop,
tv,
b. Lingkungan
teman
berpengaruh
sangat
bergaul
1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik),
besar bagi anak.
sakit,
kabar,
sosial:
manusia) yang meliputi:
karena
surat
majalah, buku-buku komik, dll.
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri
misalnya:
anggota
2. Lingkungan sekolah, yang meliputi:
kesiapan
keluarga,
antara
minat,
kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri
dari
c. Hubungan
karena
c. Lingkungan tetangga dapat yang
kurang sehat, karena cacat tubuh
kondusif akan memberi dampak
1. Faktor psikologi (faktor yang
yang baik dan memberi motivasi
bersifat
rohani)
Intelegensi,
bakat,
meliputi:
minat,
motivasi.
2. Faktor
kesehatan
yang tinggi bagi anak untuk
belajar,
misalnya
tetangga
yang
lingkungan
terdiri
dari
mental,
pelajar, mahasiswa, dokter, dll.
kesehatan
mental
dan
Aktivitas dalam masyarakat juga
ketenangan
emosi
akan
dapat mempengaruhi prestasi
menimbulkan hasil belajar yang
belajar anak. Peran orang tua
disini
adalah
memberikan
pria.
Pada
wanita
terdapat
pengarahan kepada anak agar
kecenderungan takut akan kesuksesan
kegiatan diluar belajar dapat
yang artinya pada wanita terdapat
diikuti tanpa melupakan tugas
kekhawatiran
belajarnya.
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya
bahwa
dirinya
akan
memperoleh kesuksesan, namun sampai
Menurut Rola (2006), terdapat
empat faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, yaitu:
Besarnya
kebebasan
jenis pekerjaan orang tua dan jumlah
serta urutan anak dalam keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam perkembangan prestasi. Produkproduk kebudayaan pada suatu daerah
cerita
rakyat,
sering
mengandung tema prestasi yang bisa
meningkatkan semangat.
masih
diperdebatkan.
berpikir
Apabila
tentang
dirinya
individu
percaya
bahwa dirinya mampu untuk melakukan
sesuatu, maka individu akan termotivasi
untuk melakukan hal tersebut sehingga
berpengaruh dalam tingkah lakunya.
c. Pengaruh dari peran jenis kelamin
Prestasi
keras jika dirinya merasa diperdulikan
oleh orang lain. Di mana prestasi sangat
dipengaruhi oleh peran orang tua,
keluarga dan dukungan lingkungan
tempat
di
mana
individu
berada.
Individu yang diberi dorongan untuk
berprestasi akan lebih realistis dalam
mencapai tujuannya.
Pendidikan
sudah
seharusnya
bakat, minat dan kemampuan siswa,
Konsep diri merupakan bagaimana
biasanya
tersebut
memberikan materi yangs sesuai dengan
b. Peranan konsep diri
sendiri.
konsep
Individu akan berusaha bekerja
yang
diberikan orang tua kepada anaknya,
individu
ini
d. Pengakuan dari prestasi
a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan
seperti
saat
akademik
yang
diidentikkan
khususnya
perempuan.
Materi
yang
diberikan tidak hanya diarahkan pada
pendidikan agama, ekonomi dan sosial,
melainkan
membutuhkan
juga
masalah
keterampilan
yang
khusus
misalnya kewirausahaan, pertanian, tata
busana, tata boga, administrasi dll. Hal itu
bertujuan agar pendidikan memberikan
tinggi
dengan
maskulinitas, sehingga banyak wanita
yang belajar tidak maksimal khususnya
jika wanita tersebut berada di antara
wadah dan memfasilitasi siswa baik lakilaki maupun perempuan dalam semua
bidang. Hal ini juga sebagai langkah awal
untuk memperjuangkan persamaan atau
kesetaraan gender sesuai yang tertuang
dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang
bahwa
menyatakan
“Tiap-tiap
Waktu dan Tempat Penelitian
warga
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Negara berhak mendapatkan pengajaran”.
Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII
Sudah terlihat jelas bahwa pasal ini
(duabelas), Kompetensi Keahlian Teknik
mengandung arti bahwa baik laki-laki
Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran
maupun perempuan mempunyai hak yang
2016/2017.
sama
Populasi dan Sampel
untuk
mendapatkan
pendidikan
formal, namun dalam kenyataannya masih
Populasi dari penelitian ini seluruh
menghambat
siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan
perempuan untuk tidak ikutserta dalam
sampel menggunakan Cluster Sampling
pendidikan formal.
yaitu teknik sampling yang digunakan
ada
anggapan
yang
Kesetaraan antara perempuan dan
laki-laki
harus
segera
untuk menentukan sampel bila obyek yang
diperhatikan,
diteliti atau sumber data sangat luas
semuanya harus mendapatkan kesempatan
(Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan
yang sama dalam mengenyam pendidikan.
sampel berdasarkan daerah populasi yang
Baik
laki-laki
ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang
mempunyai hak atau kesempatan untuk
diteliti adalah seluruh siswa kelas XII
sekolah lebih tinggi, tanpa memandang
(duabelas),
jenis kelamin.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
METODE
Ringan dengan jumlah 37 siswa.
Jenis Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
perempuan
maupun
Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian
Salatiga,
Variabel penelitian ini terdiri dari dua
variabel bebas (independent variable)
merupakan jenis penelitian ex post de facto
yaitu Jarak Tempuh (X1) dan Gender (X2).
karena
Sedangkan variabel terikat (dependent
peneliti
apapun,
Penelitian
Saraswati
ini
perlakuan
kuantitatif.
SMK
tidak
memberikan
peneliti
hanya
variable)
yaitu
Prestasi
Belajar
(Y).
mengungkap fenomena yang terjadi dan
Pengumpulan data untuk variabel X1,
mencari
variabel X2 dan variabel Y menggunakan
penyebab
terjadinya
variabel
dalam penelitian ini serta mengumpulkan
studi dokumentasi.
fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala
Teknik Analisa Data
yang telah ada atau yang terdapat dalam
Teknik analisis data dalam penelitian ini
diri responden.
menggunakan
statistik
deskriptif.
Uji
asumsi dalam penelitian ini yaitu: uji
normalitas, uji homogenitas, uji linearitas,
uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian
Uji Normalitas
hipotesis menggunakan analisis regresi
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
sederhana dan analisis regresi ganda.
apakah varibel-variabel dalam penelitian
Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan
mempunyai sebaran distribusi normal atau
digunakan taraf signifikansi 5%.
tidak. Berikut adalah tabel uji normalitas
HASIL
PENELITIAN
DAN
data jarak tempuh dan gender
PEMBAHASAN
Tabel 3. Uji Normalitas
Deskripsi Data
Tests of Normality
Hasil perhitungan melalui analisis statsitik
Kolmogorova
Smirnov
deskriptif tentang jarak tempuh dan gender
gender Statistic df
dan prestasi belajar siswa kelas XII
nilai 1
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
2
Ringan SMK Saraswati Salatiga disajikan
2
.964
*
35
.306
.
Shapiro-Wilk
Sig. Statistic df
Sig.
nilai 7
.175
3
.
1.000
9
.277
4
.
.930
4
.595
nilai
3 1.000
37
37
10
.354
4
.
.786
4
.080
0
16.57
16.00
a
9
6.902
7
28
613
0
1.05
1.00
1
.229
1
2
39
0
8.524
8.540
8.5
.1885
8.1
9.0
315.4
11
.339
3
.
.851
3
.244
15
.243
3
.
.972
3
.679
16
.302
3
.
.910
3
.417
17
.275
4
.
.891
4
.389
20
.215
3
.
.989
3
.800
23
.232
4
.
.928
4
.585
25
.265
3
.
.953
3
.583
28
.238
3
.
.976
3
.702
a. Multiple modes exist. The smallest value
is shown
Data
.260
.200
Sig.
37
Valid
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Sum
35
Jarak
tempuh Statistic df
Statistics
Missing
.098
Kolmogorova
Smirnov
Tabel 2. Analisis Deskriptif
N
Sig. Statistic df
Tests of Normality
pada tabel 2 berikut:
Jarak
tempuh gender
Shapiro-Wilk
analisis
statistik
deskriptif
a. Lilliefors Significance
Correction
Pengujian dengan SPSS berdasarkan
diatas menunjukkan bahwa jarak tempuh
paling dekat adalah 7 (dalam kilometer)
dan jarak tempuh paling jauh adalah 28
Km. Pada variabel gender yaitu laki-laki
dan perempuan, gender dalam data ini
paling banyak adalah laki-laki, sedangkan
nilai TAS didapat rata-rata 8,5 dengan
nilai terendah 8,1 dan nilai tertinggi 9,0.
pada
uji
Kolmogorov–Smirnov
dan
Shapiro-Wilk. Cara mengetahui signifikan
atau tidak signifikan hasil uji normalitas
adalah dengan memperhatikan bilangan
pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk
menetapkan kenormalan, dengan taraf
signifikansi a = 0.05. Jika signifikansi
yang diperoleh > a , maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
perempuan. Dengan kompetensi keahlian
Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka
tersebut maka minat siswa berdasarkan
sampel bukan berasal dari populasi yang
gender
berdistribusi
populasi dalam penelitian.
normal.
Hasil
di
atas
diperoleh taraf signifikansi pada variabel
akan
sangat
mempengaruhi
Uji Linearitas
gender adalah 0.20, sedangkan pada
Uji
linearitas
bertujuan
untuk
variabel jarak semua taraf signifikansi >
mengetahui secara signifikan apakah dua
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel mempunyai hubungan yang linear
data
atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan
berasal
dari
populasi
yang
berdistribusi normal.
menggunakan Test for Linearity dengan
Uji Homogenitas
Tabel 4. Uji Homogenitas
pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang
Test of Homogeneity of Variances
linear bila signifikansi (Linearity) kurang
nilai
Levene Statistic
df1
1.572
df2
10
Sig.
26
dari 0,05.
.171
Tabel 5. Uji Linearitas
ANOVA Tablea
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic
df1
.014
df2
1
Sum of
Mean
Squar
Squar
es
df
e
Sig.
35
.908
Hasil uji homogenitas ditetapka taraf
signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh
diatas diperoleh nilai Levene Statistic
nilai *
gender
Betwe (Combined)
en
Group
s
1
.170
Within Groups
1.109 35
.032
Total
1.279 36
sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel
.170
sedangkan
mempunyai
varian
homogen,
hal
ini
data
data
gender
yang
tidak
dipengaruhi
oleh
beberapa faktor diantaranya bahwa di
SMK Sarawati sebagian besar siswa
5.365 .027
Mean
Sum of
Squar
Squares df
e
dapat disimpulkan bahwa data jarak
homogen,
nilai * Between (Combined
jarak
Groups )
tempuh
Linearity
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
.807
.624
.049
1
.049 1.307
.263
.254
9
.028
.660
.976 26
.038
1.279 36
kejuruan khususnya Kompetensi Keahlian
sebesar 5,365 dan 0,751. Interpretasi hasil
Teknologi
analisis dilakukan dengan:
lebih
didominasi oleh siswa laki-laki dari pada
Sig.
.030
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F
Ringan
F
.303 10
adalah laki-laki dengan sistem sekolah
Kendaraan
Sig.
ANOVA Table
gender sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga
tempuh mempunyai varian data yang
F
.751
Hipotesis
Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti
pertama,
terdapat
regresi linier
pengaruh antara jarak tempuh dengan
Bila a > Sig., maka H1diterima, berarti
prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui
regresi tidak linier
pengaruh antara jarak tempuh (X1) dengan
menunjukkan
prestasi belajar siswa (Y) digunakan
bahwa sig.5,363 > 0,751 > a 0,05, berarti
analisis regresi linear sederhana. Berikut
variabel jarak tempuh dan gender, tidak
adalah tabel hasil analisis regresi linear
mempunyai hubungan yang linear.
sederhana dari kedua variabel X1 dan Y
Uji Multikolinearitas
tersebut:
Ternyata
hasil
analisis
Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui
ada
penyimpangan
atau
tidaknya
asumsi
klasik
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X1 Terhadap Y
Coefficients
Standar
Unstandardiz dized
ed
Coeffici
Coefficients
ents
multikolinearitas yaitu adanya hubungan
linear antar variabel independen dalam
model regresi. Berikut adalah hasil uji
multikolinearitas.
Model
Tabel 6. Uji Multikolinearitas
Jarak
tempuh
a
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
1
B
1 (Constant)
Coefficients
VIF
jaraktempuh
.878
1.138
Gender
.878
1.138
a. Dependent Variable: nilai
Data hasil uji multikolinearitas
a
Std.
Error
Beta
Collinearity
Statistics
t
Toleran
ce
Sig.
8.612
.081
106.
.000
235
-.005
.005
-.196 1.18 .245
2
1.000
a. Dependent
Variable: nilai
Pengambilan
keputusan
berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas
>
0.05,
maka
H0
diterima,
Jika
Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk
probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada
semua variabel bebas. Demikian pula, nilai
output didapatkan bahwa nilai probabilitas
semua
adalah 0.245 atau lebih besar dari 0.05,
variabel bebas. Dengan demikian, dapat
sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
disimpulkan bahwa dalam regresi antara
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien
variabel jarak tempuh, gender terhadap
Determinasi (KD) = ( 0,196)2 = 0,384 atau
prsetasi
3,84 % yang berarti bahwa jarak tempuh
tolerance
mendekati
belajar
1
siswa
untuk
tidak
terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas.
memberikan pengaruh sebesar 3,84% dan
Analisa Data
96,16% dipengaruhi oleh variabel lain
Uji Hipotesis Pertama
yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa
VIF
1.000
jarak tempuh hanya memberikan sedikit
Uji Hipotesis Ketiga
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara
Uji Hipotesis Kedua
jarak tempuh dan gender dengan prestasi
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh
gender dengan prestasi belajar siswa.
antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2)
Untuk mengetahui pengaruh antara gender
dengan
(X2) dengan prestasi belajar siswa (Y)
digunakan analisis regresi linear ganda dua
digunakan
prediktor. Berikut
analisis
regresi
linear
prestasi
belajar
siswa
(Y)
adalah tabel hasil
sederhana. Berikut adalah tabel hasil
analisis regresi linear ganda dari variabel
analisis regresi linear sederhana dari kedua
X1 dan X2 terhadap Y:
variabel X2 dan Y tersebut:
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X2 Terhadap Y
Coefficients
Model
1
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
8.839
.139
gender
-.300
.129
Beta
t
-.365
Sig.
Tolerance
63.367
.000
-2.316
.027
1.000
VIF
1.000
a. Dependent Variable: nilai
Pada
output
diatas
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
didapatkan
Model Summary
bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau
lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak.
Model
Atau, koefisien korelasi adalah signifikan.
1
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,365)2 =
Std. Error of
R Square Adjusted R Square the Estimate
R
.372
a
.138
.088
0,133 atau 13,3 % yang berarti bahwa
Sum of
gender memberikan pengaruh sebesar
Model
13,3% dan 86,7% lainnya dipengaruhi oleh
1
Squares
Regression
Mean
df
Square
.177
2
variabel lain yang tidak diteliti. Dengan
Residual
1.102
34
kata lain bahwa terdapat pengaruh antara
Total
1.279
36
gender terhadap prestasi belajar siswa
dengan presentase lebih besar dari pada
jarak tempuh.
.1800
a. Predictors: (Constant), jaraktempuh, gender
ANOVAb
F
Sig.
.088 2.728 .080
.032
Hasil diatas didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.080 atau lebih besar
dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau,
a
koefisien korelasi adalah tidak signifikan.
dalam variabel penelitian adalah jarak
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,372)2 =
tempuh,
0,138 atau 13,8 % yang berarti bahwa
berpengaruh
jarak tempuh dan gender bersama-sama
belajar siswa. Oleh karena itu, perlu
tidak
yang
diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor
sginifikan terhadap prestasi belajar siswa,
lain yang turut berpengaruh terhadap
karena kedua variabel tersebut hanya
prestasi belajar siswa. Jadi siswa dengan
memberikan
pengaruh
jarak tempuh yang berbeda-beda baik jarak
terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar
dekat maupun jauh jauh tidak akan
13,8% dan 86,2% lainnya dipengaruhi oleh
mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa
variabel lain yang tidak diteliti. Dengan
karena bila dilihat dari rata-rata hasil
kata lain bahwa terdapat pengaruh antara
belajar siswa yaitu 8,5 yang menunjukkan
jarak tempuh dan gender terhadap prestasi
nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
belajar siswa dengan presentase sebesar
(KKM). Dengan motivasi belajar yang
13,8% saja.
tinggi, jarak tempuh siswa tidak akan
Pengaruh Jarak Tempuh Terhadap
menjadi
Prestasi Belajar Siswa di SMK
berprestasi
memberikan
sedikit
pengrauh
sekali
Jarak tempuh siswa dari rumah
dimana
variabel
sedikit
ini
terhadap
penghalang
dalam
untuk
menempuh
hanya
prestasi
tetap
ilmu
pengetahuan.
sampai ke sekolah memiliki sumbangan
Pengaruh Gender Terhadap Prestasi
pengaruh sebesar 3,84% pada prestasi
Belajar Siswa di SMK
belajar
Perbedaan
siswa
kelas
XII
Kompetensi
gender
siswa
memberikan
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
pengaruh pada prestasi belajar siswa kelas
96,16% dipengaruhi oleh variabel lain
XII
yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa
Kendaraan Ringan sebesar 13,3% dan
jarak tempuh hanya memberikan sedikit
86,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain
Banyak faktor lain yang mempengaruhi
bahwa terdapat pengaruh antara gender
prestasi belajar siswa dalam konteks
terhadap prestasi belajar siswa dengan
lingkungan misalnya pola asuh orang tua,
presentase lebih besar dari pada jarak
lingkungan sosial baik disekolah maupun
tempuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
dirumah, dan lain sebagainya. Hal ini
gender merupakan faktor yang dapat
sesuai dengan teori bahwa lingkungan juga
mempengaruhi
turut berpengaruh terhadap hasil belajar
menurut Rola (2006), yang menejelaskan
siswa, namun dalam hal ini lingkungan
bahwa prestasi akademik yang tinggi dapat
Kompetensi
Keahlian
prestasi
belajar
Teknik
siswa
dipengaruhi oleh gender dan jenis kelamin.
secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Prestasi
Sedangkan gender berpengaruh signifikan
belajar biasanya diidentikkan
dengan maskulinitas, sehingga banyak
terhadap
wanita
maksimal
dipengaruhi oleh jumlah siswa dalam satu
khususnya jika wanita tersebut berada di
kelas mayoritas adalah laki-laki sedangkan
antara
terdapat
prestasi belajar siswa sudah diatas Kriteria
kecenderungan takut akan kesuksesan
Ketuntasan Minimal. Kondisi tersebut
yang
sesuai dengan teori menurut Rola (2006)
yang
belajar
pria.
tidak
Pada
artinya
wanita
pada
wanita
terdapat
prestasi
kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak
yang
oleh
akademik
masyarakat
apabila
dirinya
belajar.
menjelaskan
yang
Hal
bahwa
tinggi
prestasi
biasanya
memperoleh kesuksesan.
diidentikkan
Pengaruh Jarak Tempuh dan Gender
sehingga siswa permepuan yang berada
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di
diantara
SMK
tersebut tidak belajar dengan maksimal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pada wanita terdapat kecenderungan takut
pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
akan kesuksesan yang artinya pada wanita
Teknik
SMK
terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan
pelajaran
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya
2016/2017 didapatkan hasil bahwa tidak
memperoleh kesuksesan, khususnya pada
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
jarak tempuh dan gender terhadap prestasi
Ringan, dimana Kompetensi ini menuntut
belajar siswa. Hal ini terjadi karena
pengerjaan yang bersifat maskulinitas.
beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji
Setelah dianalisis lebih lanjut mengenai
normalitas
yang
pengaruh antara kedua variabel tersebut
menunjukkan data mempunyai distribusi
didapatkan hasil bahwa jarak tempuh dan
yang normal
gender tidak berpengaruh terhadap prestasi
Kendaraan
Ringan
Salatiga
Tahun
Sarawati
dan
di
homogenitas
dan varian data
yang
homogen. Akan tetapi dari hasil uji
linearitas
dan
menunjukkan
tersebut
tidak
multikolinearitas
bahwa
kedua
menunjukkan
dengan
ini
siswa
laki-laki
maskulinitas,
dalam
kelas
belajar siswa.
yang
variabel
adanya
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
hubungan secara linier dalam analisis
regresi. Hal ini sesuai dengan analisis
telah
dilakukan,
maka
dapat
ditarik
regresi yang dilakukan, didapat hasil
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh
bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi
yang signifikan anatara jarak tempuh dan
gender secara bersama-sama terhadap
prestasi
belajar
siswa
Kelas
XII
Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan di SMK Saraswati Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka
ada beberapa saran yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
yaitu: siswa dari berbagai daerah dengan
jarak tempuh baik jarak dekat maupun
jarak jauh lebih banyak diberi dorongan
motivasi dari guru maupun orangtua agar
prestasi belajar yang dicapai semakin
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Manajemen Pendekatan: 1. Kuantitaif
2. Kualitatif 3. Kombinasi (Mixed
Methods) 4. Penelitian Tindakan (Action
Research) 5. Penelitian Evaluasi.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto. (2012). Pengertian prestasi
belajar.
Fasilitator
idola
[online].
Tersedia:
http://sunartombs.wordpress.com/20
09/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ [4
Desember 2016]
Surya, Mohamad. (2004). Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran . Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
tinggi. Guru juga lebih memotivasi siswa
terkait dengan gender khususnya pada
siswa perempuan dimana dalam kelas
tersebut mayoritas dalah siswa laki-laki.
Dengan
demikian
diharapkan
akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mudzakir dan Joko Sutrisno. (1997).
Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Munadi,
Sudji.
(2012).
Pengaruh
Pemanfaatan Internet, Lingkungan dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa SMK. Jurnal. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri
dengan Motivasi Berprestasi pada
Remaja . Skripsi Fakultas Psikologi
USU, Medan.
Yuniarti, Rohmah Dwi. (2014). Pengaruh
Sikap dan Gender Terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia pada
Siswa SMP Negeri Kelas VII Di
Kecamatan Sleman, Yogyakarta,
2013/2014. Skripsi.
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK
Alfiyanti Klarasati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Magister Manajemen Pendidikan-UKSW
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) jarak tempuh dan gender
2) pengaruh jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis
regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa; 2) terdapat pengaruh yang signifikan
antara gender terhadap prestasi belajar siswa; 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara jarak tempuh dan gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
Kata kunci: jarak tempuh, gender, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan
sekolah dasar, sekolah menengah dan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu
sekolah kejuruan. Nilai ini didapat dari
usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
beberapa tes diantaranya ulangan harian,
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
Tes Tengah Semester (UTS), Tes Akhir
dapat dilakukan dimana saja salah satunya
Semester (TAS), Ujian Nasional (UN), dll.
di sekolah sebagai lembaga pendidikan
Berdasarkan studi dokumentasi di Sekolah
yang mengedepankan pada peningkatan
Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati
sumber daya manusia baik akademik, non
Salatiga, rata-rata nilai TAS adalah sebagai
akademik
berikut:
dan
spiritual.
Kegiatan
pembelajaran di sekolah menjadi sangat
penting
karena
melalui
proses
pembelajaran, prestasi siswa dan potensipotensi yang dimiliki akan berkembang
dengan baik.
Prestasi belajar merupakan hasil
yang
telah
dicapai
pembelajaran.
Menurut
setelah
proses
Moh.
Surya
(2004:75), prestasi belajar merupakan hasil
belajar atau perubahan tingkah laku yang
menyangkut
ilmu
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman
individu,
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Arif
Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan
bahwa
prestasi
belajar
adalah
usaha
maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi belajar siswa dapat diukur salah
satunya menggunakan tes.
No Nilai
1
8.48
2
8.14
3
8.73
4
8.15
5
8.48
6
8.69
7
8.72
8
8.68
9
8.37
10 8.56
11 8.46
12 8.69
13 8.75
Prestasi
yang
kemudian ditulis dalam sebuah buku
laporan hasil belajar. Baik di jenjang
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nilai
8.23
8.36
8.54
8.43
8.56
8.44
8.61
8.63
8.12
8.48
8.53
8.72
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nilai
9.03
8.55
8.48
8.44
8.59
8.55
8.32
8.55
8.77
8.52
8.61
8.41
belajar siswa dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang
mempengaruhi adalah lingkungan serta
kondisi fisiologis siswa yaitu kondisi yang
berhubungan dengan kondisi fisik. Studi
pendahuluan yang dilakukan di SMK
Saraswati Salatiga, selain nilai rata-rata
TAS yaitu mengenai data tentang jarak
tempuh siswa dari rumah ke sekolah,
dimana variabel ini digunakan sebagai
indikator
Hasil belajar yang diukur melalui tes
dinyatakan dengan angka-angka
Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata TAS
dari
faktor
eksternal
yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa pada
aspek lingkungan. Aspek lingkungan dapat
berpengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan belajar siswa, karena secara
baik demikian juga belajar yang
langsung lingkungan akan mempunyai
selalu sukses akan membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap
harga diri seseorang.
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor
individu siswa.
Beberapa teori tentang faktor yang
mempengaruhi
pretasi
belajar.
Salah
satunya menurut Slameto (2003) faktor-
yang berasal dari luar diri seseorang,
yang meliputi:
1. Lingkungan
keluarga,
keluarga
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
merupakan pusat pendidikan yang
dapat digolongkan ke dalam dua golongan
utama dan pertama, yang meliputi:
yaitu faktor intern yang bersumber pada
a. Perhatian orang tua.
diri
b. Keadaan ekonomi orang tua.
siswa
dan
faktor
ekstern
yang
bersumber dari luar diri siswa. Faktor
intern
terdiri
intelegensi,
motivasi,
dari
kecerdasan
perhatian,
bakat,
kematangan,
atau
lingkungan
guru, faktor alat atau sarana dan
lingkungan
prasarana, kondisi gedung.
3. Faktor mass media dan lingkungan
sosial (masyarakat)
Mudzakir dan Sutrisno (1997)
faktor-faktor
keluarga.
dan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
mengemukakan
yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
a. Faktor mass media meliputi ;
bioskop,
tv,
b. Lingkungan
teman
berpengaruh
sangat
bergaul
1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik),
besar bagi anak.
sakit,
kabar,
sosial:
manusia) yang meliputi:
karena
surat
majalah, buku-buku komik, dll.
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri
misalnya:
anggota
2. Lingkungan sekolah, yang meliputi:
kesiapan
keluarga,
antara
minat,
kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri
dari
c. Hubungan
karena
c. Lingkungan tetangga dapat yang
kurang sehat, karena cacat tubuh
kondusif akan memberi dampak
1. Faktor psikologi (faktor yang
yang baik dan memberi motivasi
bersifat
rohani)
Intelegensi,
bakat,
meliputi:
minat,
motivasi.
2. Faktor
kesehatan
yang tinggi bagi anak untuk
belajar,
misalnya
tetangga
yang
lingkungan
terdiri
dari
mental,
pelajar, mahasiswa, dokter, dll.
kesehatan
mental
dan
Aktivitas dalam masyarakat juga
ketenangan
emosi
akan
dapat mempengaruhi prestasi
menimbulkan hasil belajar yang
belajar anak. Peran orang tua
disini
adalah
memberikan
pria.
Pada
wanita
terdapat
pengarahan kepada anak agar
kecenderungan takut akan kesuksesan
kegiatan diluar belajar dapat
yang artinya pada wanita terdapat
diikuti tanpa melupakan tugas
kekhawatiran
belajarnya.
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya
bahwa
dirinya
akan
memperoleh kesuksesan, namun sampai
Menurut Rola (2006), terdapat
empat faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, yaitu:
Besarnya
kebebasan
jenis pekerjaan orang tua dan jumlah
serta urutan anak dalam keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam perkembangan prestasi. Produkproduk kebudayaan pada suatu daerah
cerita
rakyat,
sering
mengandung tema prestasi yang bisa
meningkatkan semangat.
masih
diperdebatkan.
berpikir
Apabila
tentang
dirinya
individu
percaya
bahwa dirinya mampu untuk melakukan
sesuatu, maka individu akan termotivasi
untuk melakukan hal tersebut sehingga
berpengaruh dalam tingkah lakunya.
c. Pengaruh dari peran jenis kelamin
Prestasi
keras jika dirinya merasa diperdulikan
oleh orang lain. Di mana prestasi sangat
dipengaruhi oleh peran orang tua,
keluarga dan dukungan lingkungan
tempat
di
mana
individu
berada.
Individu yang diberi dorongan untuk
berprestasi akan lebih realistis dalam
mencapai tujuannya.
Pendidikan
sudah
seharusnya
bakat, minat dan kemampuan siswa,
Konsep diri merupakan bagaimana
biasanya
tersebut
memberikan materi yangs sesuai dengan
b. Peranan konsep diri
sendiri.
konsep
Individu akan berusaha bekerja
yang
diberikan orang tua kepada anaknya,
individu
ini
d. Pengakuan dari prestasi
a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan
seperti
saat
akademik
yang
diidentikkan
khususnya
perempuan.
Materi
yang
diberikan tidak hanya diarahkan pada
pendidikan agama, ekonomi dan sosial,
melainkan
membutuhkan
juga
masalah
keterampilan
yang
khusus
misalnya kewirausahaan, pertanian, tata
busana, tata boga, administrasi dll. Hal itu
bertujuan agar pendidikan memberikan
tinggi
dengan
maskulinitas, sehingga banyak wanita
yang belajar tidak maksimal khususnya
jika wanita tersebut berada di antara
wadah dan memfasilitasi siswa baik lakilaki maupun perempuan dalam semua
bidang. Hal ini juga sebagai langkah awal
untuk memperjuangkan persamaan atau
kesetaraan gender sesuai yang tertuang
dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang
bahwa
menyatakan
“Tiap-tiap
Waktu dan Tempat Penelitian
warga
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Negara berhak mendapatkan pengajaran”.
Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII
Sudah terlihat jelas bahwa pasal ini
(duabelas), Kompetensi Keahlian Teknik
mengandung arti bahwa baik laki-laki
Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran
maupun perempuan mempunyai hak yang
2016/2017.
sama
Populasi dan Sampel
untuk
mendapatkan
pendidikan
formal, namun dalam kenyataannya masih
Populasi dari penelitian ini seluruh
menghambat
siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan
perempuan untuk tidak ikutserta dalam
sampel menggunakan Cluster Sampling
pendidikan formal.
yaitu teknik sampling yang digunakan
ada
anggapan
yang
Kesetaraan antara perempuan dan
laki-laki
harus
segera
untuk menentukan sampel bila obyek yang
diperhatikan,
diteliti atau sumber data sangat luas
semuanya harus mendapatkan kesempatan
(Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan
yang sama dalam mengenyam pendidikan.
sampel berdasarkan daerah populasi yang
Baik
laki-laki
ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang
mempunyai hak atau kesempatan untuk
diteliti adalah seluruh siswa kelas XII
sekolah lebih tinggi, tanpa memandang
(duabelas),
jenis kelamin.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
METODE
Ringan dengan jumlah 37 siswa.
Jenis Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
perempuan
maupun
Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian
Salatiga,
Variabel penelitian ini terdiri dari dua
variabel bebas (independent variable)
merupakan jenis penelitian ex post de facto
yaitu Jarak Tempuh (X1) dan Gender (X2).
karena
Sedangkan variabel terikat (dependent
peneliti
apapun,
Penelitian
Saraswati
ini
perlakuan
kuantitatif.
SMK
tidak
memberikan
peneliti
hanya
variable)
yaitu
Prestasi
Belajar
(Y).
mengungkap fenomena yang terjadi dan
Pengumpulan data untuk variabel X1,
mencari
variabel X2 dan variabel Y menggunakan
penyebab
terjadinya
variabel
dalam penelitian ini serta mengumpulkan
studi dokumentasi.
fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala
Teknik Analisa Data
yang telah ada atau yang terdapat dalam
Teknik analisis data dalam penelitian ini
diri responden.
menggunakan
statistik
deskriptif.
Uji
asumsi dalam penelitian ini yaitu: uji
normalitas, uji homogenitas, uji linearitas,
uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian
Uji Normalitas
hipotesis menggunakan analisis regresi
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
sederhana dan analisis regresi ganda.
apakah varibel-variabel dalam penelitian
Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan
mempunyai sebaran distribusi normal atau
digunakan taraf signifikansi 5%.
tidak. Berikut adalah tabel uji normalitas
HASIL
PENELITIAN
DAN
data jarak tempuh dan gender
PEMBAHASAN
Tabel 3. Uji Normalitas
Deskripsi Data
Tests of Normality
Hasil perhitungan melalui analisis statsitik
Kolmogorova
Smirnov
deskriptif tentang jarak tempuh dan gender
gender Statistic df
dan prestasi belajar siswa kelas XII
nilai 1
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
2
Ringan SMK Saraswati Salatiga disajikan
2
.964
*
35
.306
.
Shapiro-Wilk
Sig. Statistic df
Sig.
nilai 7
.175
3
.
1.000
9
.277
4
.
.930
4
.595
nilai
3 1.000
37
37
10
.354
4
.
.786
4
.080
0
16.57
16.00
a
9
6.902
7
28
613
0
1.05
1.00
1
.229
1
2
39
0
8.524
8.540
8.5
.1885
8.1
9.0
315.4
11
.339
3
.
.851
3
.244
15
.243
3
.
.972
3
.679
16
.302
3
.
.910
3
.417
17
.275
4
.
.891
4
.389
20
.215
3
.
.989
3
.800
23
.232
4
.
.928
4
.585
25
.265
3
.
.953
3
.583
28
.238
3
.
.976
3
.702
a. Multiple modes exist. The smallest value
is shown
Data
.260
.200
Sig.
37
Valid
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Sum
35
Jarak
tempuh Statistic df
Statistics
Missing
.098
Kolmogorova
Smirnov
Tabel 2. Analisis Deskriptif
N
Sig. Statistic df
Tests of Normality
pada tabel 2 berikut:
Jarak
tempuh gender
Shapiro-Wilk
analisis
statistik
deskriptif
a. Lilliefors Significance
Correction
Pengujian dengan SPSS berdasarkan
diatas menunjukkan bahwa jarak tempuh
paling dekat adalah 7 (dalam kilometer)
dan jarak tempuh paling jauh adalah 28
Km. Pada variabel gender yaitu laki-laki
dan perempuan, gender dalam data ini
paling banyak adalah laki-laki, sedangkan
nilai TAS didapat rata-rata 8,5 dengan
nilai terendah 8,1 dan nilai tertinggi 9,0.
pada
uji
Kolmogorov–Smirnov
dan
Shapiro-Wilk. Cara mengetahui signifikan
atau tidak signifikan hasil uji normalitas
adalah dengan memperhatikan bilangan
pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk
menetapkan kenormalan, dengan taraf
signifikansi a = 0.05. Jika signifikansi
yang diperoleh > a , maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
perempuan. Dengan kompetensi keahlian
Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka
tersebut maka minat siswa berdasarkan
sampel bukan berasal dari populasi yang
gender
berdistribusi
populasi dalam penelitian.
normal.
Hasil
di
atas
diperoleh taraf signifikansi pada variabel
akan
sangat
mempengaruhi
Uji Linearitas
gender adalah 0.20, sedangkan pada
Uji
linearitas
bertujuan
untuk
variabel jarak semua taraf signifikansi >
mengetahui secara signifikan apakah dua
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel mempunyai hubungan yang linear
data
atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan
berasal
dari
populasi
yang
berdistribusi normal.
menggunakan Test for Linearity dengan
Uji Homogenitas
Tabel 4. Uji Homogenitas
pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang
Test of Homogeneity of Variances
linear bila signifikansi (Linearity) kurang
nilai
Levene Statistic
df1
1.572
df2
10
Sig.
26
dari 0,05.
.171
Tabel 5. Uji Linearitas
ANOVA Tablea
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic
df1
.014
df2
1
Sum of
Mean
Squar
Squar
es
df
e
Sig.
35
.908
Hasil uji homogenitas ditetapka taraf
signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh
diatas diperoleh nilai Levene Statistic
nilai *
gender
Betwe (Combined)
en
Group
s
1
.170
Within Groups
1.109 35
.032
Total
1.279 36
sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel
.170
sedangkan
mempunyai
varian
homogen,
hal
ini
data
data
gender
yang
tidak
dipengaruhi
oleh
beberapa faktor diantaranya bahwa di
SMK Sarawati sebagian besar siswa
5.365 .027
Mean
Sum of
Squar
Squares df
e
dapat disimpulkan bahwa data jarak
homogen,
nilai * Between (Combined
jarak
Groups )
tempuh
Linearity
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
.807
.624
.049
1
.049 1.307
.263
.254
9
.028
.660
.976 26
.038
1.279 36
kejuruan khususnya Kompetensi Keahlian
sebesar 5,365 dan 0,751. Interpretasi hasil
Teknologi
analisis dilakukan dengan:
lebih
didominasi oleh siswa laki-laki dari pada
Sig.
.030
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F
Ringan
F
.303 10
adalah laki-laki dengan sistem sekolah
Kendaraan
Sig.
ANOVA Table
gender sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga
tempuh mempunyai varian data yang
F
.751
Hipotesis
Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti
pertama,
terdapat
regresi linier
pengaruh antara jarak tempuh dengan
Bila a > Sig., maka H1diterima, berarti
prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui
regresi tidak linier
pengaruh antara jarak tempuh (X1) dengan
menunjukkan
prestasi belajar siswa (Y) digunakan
bahwa sig.5,363 > 0,751 > a 0,05, berarti
analisis regresi linear sederhana. Berikut
variabel jarak tempuh dan gender, tidak
adalah tabel hasil analisis regresi linear
mempunyai hubungan yang linear.
sederhana dari kedua variabel X1 dan Y
Uji Multikolinearitas
tersebut:
Ternyata
hasil
analisis
Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui
ada
penyimpangan
atau
tidaknya
asumsi
klasik
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X1 Terhadap Y
Coefficients
Standar
Unstandardiz dized
ed
Coeffici
Coefficients
ents
multikolinearitas yaitu adanya hubungan
linear antar variabel independen dalam
model regresi. Berikut adalah hasil uji
multikolinearitas.
Model
Tabel 6. Uji Multikolinearitas
Jarak
tempuh
a
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
1
B
1 (Constant)
Coefficients
VIF
jaraktempuh
.878
1.138
Gender
.878
1.138
a. Dependent Variable: nilai
Data hasil uji multikolinearitas
a
Std.
Error
Beta
Collinearity
Statistics
t
Toleran
ce
Sig.
8.612
.081
106.
.000
235
-.005
.005
-.196 1.18 .245
2
1.000
a. Dependent
Variable: nilai
Pengambilan
keputusan
berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas
>
0.05,
maka
H0
diterima,
Jika
Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk
probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada
semua variabel bebas. Demikian pula, nilai
output didapatkan bahwa nilai probabilitas
semua
adalah 0.245 atau lebih besar dari 0.05,
variabel bebas. Dengan demikian, dapat
sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
disimpulkan bahwa dalam regresi antara
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien
variabel jarak tempuh, gender terhadap
Determinasi (KD) = ( 0,196)2 = 0,384 atau
prsetasi
3,84 % yang berarti bahwa jarak tempuh
tolerance
mendekati
belajar
1
siswa
untuk
tidak
terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas.
memberikan pengaruh sebesar 3,84% dan
Analisa Data
96,16% dipengaruhi oleh variabel lain
Uji Hipotesis Pertama
yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa
VIF
1.000
jarak tempuh hanya memberikan sedikit
Uji Hipotesis Ketiga
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara
Uji Hipotesis Kedua
jarak tempuh dan gender dengan prestasi
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh
gender dengan prestasi belajar siswa.
antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2)
Untuk mengetahui pengaruh antara gender
dengan
(X2) dengan prestasi belajar siswa (Y)
digunakan analisis regresi linear ganda dua
digunakan
prediktor. Berikut
analisis
regresi
linear
prestasi
belajar
siswa
(Y)
adalah tabel hasil
sederhana. Berikut adalah tabel hasil
analisis regresi linear ganda dari variabel
analisis regresi linear sederhana dari kedua
X1 dan X2 terhadap Y:
variabel X2 dan Y tersebut:
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X2 Terhadap Y
Coefficients
Model
1
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
8.839
.139
gender
-.300
.129
Beta
t
-.365
Sig.
Tolerance
63.367
.000
-2.316
.027
1.000
VIF
1.000
a. Dependent Variable: nilai
Pada
output
diatas
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
didapatkan
Model Summary
bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau
lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak.
Model
Atau, koefisien korelasi adalah signifikan.
1
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,365)2 =
Std. Error of
R Square Adjusted R Square the Estimate
R
.372
a
.138
.088
0,133 atau 13,3 % yang berarti bahwa
Sum of
gender memberikan pengaruh sebesar
Model
13,3% dan 86,7% lainnya dipengaruhi oleh
1
Squares
Regression
Mean
df
Square
.177
2
variabel lain yang tidak diteliti. Dengan
Residual
1.102
34
kata lain bahwa terdapat pengaruh antara
Total
1.279
36
gender terhadap prestasi belajar siswa
dengan presentase lebih besar dari pada
jarak tempuh.
.1800
a. Predictors: (Constant), jaraktempuh, gender
ANOVAb
F
Sig.
.088 2.728 .080
.032
Hasil diatas didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.080 atau lebih besar
dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau,
a
koefisien korelasi adalah tidak signifikan.
dalam variabel penelitian adalah jarak
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,372)2 =
tempuh,
0,138 atau 13,8 % yang berarti bahwa
berpengaruh
jarak tempuh dan gender bersama-sama
belajar siswa. Oleh karena itu, perlu
tidak
yang
diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor
sginifikan terhadap prestasi belajar siswa,
lain yang turut berpengaruh terhadap
karena kedua variabel tersebut hanya
prestasi belajar siswa. Jadi siswa dengan
memberikan
pengaruh
jarak tempuh yang berbeda-beda baik jarak
terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar
dekat maupun jauh jauh tidak akan
13,8% dan 86,2% lainnya dipengaruhi oleh
mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa
variabel lain yang tidak diteliti. Dengan
karena bila dilihat dari rata-rata hasil
kata lain bahwa terdapat pengaruh antara
belajar siswa yaitu 8,5 yang menunjukkan
jarak tempuh dan gender terhadap prestasi
nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
belajar siswa dengan presentase sebesar
(KKM). Dengan motivasi belajar yang
13,8% saja.
tinggi, jarak tempuh siswa tidak akan
Pengaruh Jarak Tempuh Terhadap
menjadi
Prestasi Belajar Siswa di SMK
berprestasi
memberikan
sedikit
pengrauh
sekali
Jarak tempuh siswa dari rumah
dimana
variabel
sedikit
ini
terhadap
penghalang
dalam
untuk
menempuh
hanya
prestasi
tetap
ilmu
pengetahuan.
sampai ke sekolah memiliki sumbangan
Pengaruh Gender Terhadap Prestasi
pengaruh sebesar 3,84% pada prestasi
Belajar Siswa di SMK
belajar
Perbedaan
siswa
kelas
XII
Kompetensi
gender
siswa
memberikan
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan
pengaruh pada prestasi belajar siswa kelas
96,16% dipengaruhi oleh variabel lain
XII
yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa
Kendaraan Ringan sebesar 13,3% dan
jarak tempuh hanya memberikan sedikit
86,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain
Banyak faktor lain yang mempengaruhi
bahwa terdapat pengaruh antara gender
prestasi belajar siswa dalam konteks
terhadap prestasi belajar siswa dengan
lingkungan misalnya pola asuh orang tua,
presentase lebih besar dari pada jarak
lingkungan sosial baik disekolah maupun
tempuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
dirumah, dan lain sebagainya. Hal ini
gender merupakan faktor yang dapat
sesuai dengan teori bahwa lingkungan juga
mempengaruhi
turut berpengaruh terhadap hasil belajar
menurut Rola (2006), yang menejelaskan
siswa, namun dalam hal ini lingkungan
bahwa prestasi akademik yang tinggi dapat
Kompetensi
Keahlian
prestasi
belajar
Teknik
siswa
dipengaruhi oleh gender dan jenis kelamin.
secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Prestasi
Sedangkan gender berpengaruh signifikan
belajar biasanya diidentikkan
dengan maskulinitas, sehingga banyak
terhadap
wanita
maksimal
dipengaruhi oleh jumlah siswa dalam satu
khususnya jika wanita tersebut berada di
kelas mayoritas adalah laki-laki sedangkan
antara
terdapat
prestasi belajar siswa sudah diatas Kriteria
kecenderungan takut akan kesuksesan
Ketuntasan Minimal. Kondisi tersebut
yang
sesuai dengan teori menurut Rola (2006)
yang
belajar
pria.
tidak
Pada
artinya
wanita
pada
wanita
terdapat
prestasi
kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak
yang
oleh
akademik
masyarakat
apabila
dirinya
belajar.
menjelaskan
yang
Hal
bahwa
tinggi
prestasi
biasanya
memperoleh kesuksesan.
diidentikkan
Pengaruh Jarak Tempuh dan Gender
sehingga siswa permepuan yang berada
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di
diantara
SMK
tersebut tidak belajar dengan maksimal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pada wanita terdapat kecenderungan takut
pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
akan kesuksesan yang artinya pada wanita
Teknik
SMK
terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan
pelajaran
ditolak oleh masyarakat apabila dirinya
2016/2017 didapatkan hasil bahwa tidak
memperoleh kesuksesan, khususnya pada
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
jarak tempuh dan gender terhadap prestasi
Ringan, dimana Kompetensi ini menuntut
belajar siswa. Hal ini terjadi karena
pengerjaan yang bersifat maskulinitas.
beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji
Setelah dianalisis lebih lanjut mengenai
normalitas
yang
pengaruh antara kedua variabel tersebut
menunjukkan data mempunyai distribusi
didapatkan hasil bahwa jarak tempuh dan
yang normal
gender tidak berpengaruh terhadap prestasi
Kendaraan
Ringan
Salatiga
Tahun
Sarawati
dan
di
homogenitas
dan varian data
yang
homogen. Akan tetapi dari hasil uji
linearitas
dan
menunjukkan
tersebut
tidak
multikolinearitas
bahwa
kedua
menunjukkan
dengan
ini
siswa
laki-laki
maskulinitas,
dalam
kelas
belajar siswa.
yang
variabel
adanya
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
hubungan secara linier dalam analisis
regresi. Hal ini sesuai dengan analisis
telah
dilakukan,
maka
dapat
ditarik
regresi yang dilakukan, didapat hasil
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh
bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi
yang signifikan anatara jarak tempuh dan
gender secara bersama-sama terhadap
prestasi
belajar
siswa
Kelas
XII
Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan di SMK Saraswati Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka
ada beberapa saran yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
yaitu: siswa dari berbagai daerah dengan
jarak tempuh baik jarak dekat maupun
jarak jauh lebih banyak diberi dorongan
motivasi dari guru maupun orangtua agar
prestasi belajar yang dicapai semakin
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Manajemen Pendekatan: 1. Kuantitaif
2. Kualitatif 3. Kombinasi (Mixed
Methods) 4. Penelitian Tindakan (Action
Research) 5. Penelitian Evaluasi.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto. (2012). Pengertian prestasi
belajar.
Fasilitator
idola
[online].
Tersedia:
http://sunartombs.wordpress.com/20
09/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ [4
Desember 2016]
Surya, Mohamad. (2004). Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran . Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
tinggi. Guru juga lebih memotivasi siswa
terkait dengan gender khususnya pada
siswa perempuan dimana dalam kelas
tersebut mayoritas dalah siswa laki-laki.
Dengan
demikian
diharapkan
akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mudzakir dan Joko Sutrisno. (1997).
Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Munadi,
Sudji.
(2012).
Pengaruh
Pemanfaatan Internet, Lingkungan dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa SMK. Jurnal. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri
dengan Motivasi Berprestasi pada
Remaja . Skripsi Fakultas Psikologi
USU, Medan.
Yuniarti, Rohmah Dwi. (2014). Pengaruh
Sikap dan Gender Terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia pada
Siswa SMP Negeri Kelas VII Di
Kecamatan Sleman, Yogyakarta,
2013/2014. Skripsi.