PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KE
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KEDOKTERAN
UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA
MANUSIA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING
Yuhandri1),Qudsyi Ladestri2)
1) Dosen U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g
email:[email protected]
2)MahasiswaU n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g
email:la q us yi i u s s y@ ya ho o .co m
Abstract– Expert systems (expert systems) in general is trying to adopt a system of human knowledge
into a computer, so the computer can resolve the problem as was done by the experts. Or in other
words, the expert system is a system designed and implemented with the help of a specific
programming language to be able to resolve the problem as done by experts.
In this case I tried to implement an expert system to diagnose sexually transmitted disease from the
symptoms and the causes of Sexually Transmitted Disease. The purpose of this paper is to build a
knowledge-based system on Sexually Transmitted Disease using backward chaining method that will
be displayed in the form of a website using PHP programming and MySQL database.
Keyword: Expert System,Sexually Transmitted Disease, Backward Chaining
1. Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya perkemabangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tidak tertutup
kemungkinan teknologi juga bisa dipakai dalam
dunia kesehatan salah satunya adalah Artificial
Intelligence atau bisa disebut dengan kecerdasan
buatan.Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence
memiliki beberapa cabang ilmu yang lebih spesifik,
diantaranya adalah sistem pakar.Sistem pakar
merupakan suatu program komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih
pakarmanusia mengenai suatu bidang spesifik.Selain
itu, sistem pakar juga mampu merekomendasikan
suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat
menerapkan koreksi, yang akan memberikan
kemudahan pada setiap orang untuk mengetahui
informasi dimanapun dan kapanpun tanpa berbatas
waktu sehingga menambah pengetahuan bagi
masyarakat umum untuk lebih mengetahui tentang
suatu penyakit serta gejala-gejalanya.
Dalam bidang kesehatan sistem pakar
digunakan untuk mengetahui penyakit yang diderita
oleh seseorang berdasarkan gejala-gejala yang ada.
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan maka
akan disimpulkan kemungkinan penyakit yang
diderita oleh seseorang. Adapun salah satu penyakit
yang diderita oleh orang Indonesia adalah penyakit
menular Seksual.Penyakit menular Seksual
merupakan penyakit penyakit yang terjadi pada
manusia dan binatang. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui kontak seksual baik dengan proses
hubungan intim via vagina, anal atau oral. Infeksi
dapat ditularkan dari wanita ke wanita atau dari
pria ke pria.Beberapa penyakit dapat disembukan
dengan antibiotik, namun penyakit seperti HIV
tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannamun
terdapat terapi untuk mengurangi gejala.
2.
Permasalahan
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Dengan sistem pakar dapat membantu
dunia kedokteran dalam mendiagnosa
penyakit menular Seksual yang diderita
oleh pasien
b. Penerapanan aplikasi komputer dengan
sistem web diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai gejala penyakit
menular Seksual yang terjadi pada diri
seseorang tanpa mereka malu untuk
berkonsultasi dengan Dokter
3.
Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penulisan ini untuk
memberikan alternatif solusi pengenalan penyakit
menular
Seksual
kepada
pasien
serta
mengaplikasikan PHP untuk mendukung pembuatan
aplikasi sistem pakar yang user friendly.
4.
Landasan Teori
Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak (software engineering)
merupakan pembangunan dengan menggunakan
prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan
menghasilkan perangkat lunak yang bernilai
ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
72
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat
dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena
tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan
karena masalah non teknis seperti keengganan
pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah
cara kerja dari manual ke otomatis atau
ketidakmampuan user menggunakan komputer. Oleh
karena itu rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar
perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi
perangkat lunak yang tidak terapakai(Rosa A.S dkk,
2013).
Metode Perangkat Lunak
Dapat diartikan sebagai cara yang secara teknis
membangun perangkat lunak yang harus berada pada
sebuah komitmen dasar menuju kualitas. Metode ini
menyangkut serangkaian tugas yang luas yaitu (M.
Shalahuddin dkk, 2013):
1. Perencanaan proyek dan estimasi,
contoh PERT (Program Evaluation dan
Review Techniques), dan CPM
(Critical Path Methode).
2. Analisis kebutuhan sistem dan software
3. Rancangan struktur data yang terdirid
dari 3 yaitu : variable, elementary, data
(int, char, string), struktur data (record,
file, array, string)
4. Arsitektur program
5. Algoritma prosedu.
6. Pengkodean (coding)
7. Testing
8. Pemeliharaan
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris
“Artificial Intelligence ” atau disingkat AI, yaitu
intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas,
sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan
buatan yang dimaksud disini merujuk kepada mesin
yang mampu berfikir, menimbang tindakan yang
akan diambil, dan mampu mengambil keputusan
seperti yang dilakukan oleh manusia. Berikut adalah
beberapa definisi kecerdasan buatan yang telah
didefinisikan oleh beberapa ahli (Dr. Vincent
Suhartono, 2011):
1. John
McCarthy
dari
Stanford
mendefinisikan
kecerdasan
sebagai
“kemampuan untuk mencapai suksses
dalam
menyelesaikan
suatu
permasalahan”
(http://en.wikipedia.org/wiki/John_McCar
thy_(computer_scientist)).
2. Herbert Alexander Simon (June 15, 1916February 9, 2001):
“Kecerdasan
buatan
(Artificial
Intelligence )
merupakan
kawasan
penelitian, aplikasi, dan instruksi yang
terkait dengan pemrograman komputer
untuk melakukan suatu hal yang dalam
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
pandangan manusia adalah cerdas”
(http:://en.wikipedia.org/wiki/Hebert_Sim
on).
3. Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan
Buatan
(Artificial
Intelligence ) merupakan cabang dari ilmu
komputer yang dalam merepresentasi
pengetahuan lebih banyak menggunakan
bentuk simbol-simbol dari pada bilngan
dan memproses informasi berdasarkan
metode heuristis atau dengan berdasarkan
sejumlah aturan”.
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang
membuat penggunaan secara luas knowledge yang
khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia
yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu
pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau
mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika
sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar
tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge
yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilah
sistem pakar sudah digunakan untuk berbagai
macam sistem yang menggunakan teknologi sistem
pakar itu.Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa
sistem pakar, program dan perangkat keras yang
dirancang untuk membantu pengembangan dan
pembuatan sistem pakar (Muhammad Arhami,
2005).
”.
Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menjadi sangat popularkarena sangat
banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya,
diantaranya (Edy Mulyanto dkk, 2011) :
1. Meningkatkan
produktivitas,
karena
sistem pakar dapat bekekrja dari pada
manusia.
2. Membuat seorang yang awam bekerja
seperti layaknya seorang pakar.
3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi
nasehat yang konsisten dan mengurangi
kesalahan.
4. Mampu menangkap pengetahuan dan
kepakaran seseorang.
5. Dapat beroperasi dilingkungan yang
berbahaya.
6. Memudahkan akses pengetahuan seorang
pakar.
7. Sistem pakar tidak pernah menjadi bosan,
kelelahan atau sakit.
8. Meningkatkan kapasitas sistem komputer,
integrasi sistem pakar dengan sistem
komputer lain membuat sistem lebih
efektif dan mencangkup lebih banyak
aplikasi.
73
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
9. Mampu bekerja dengan informasi yang
tidak lengkap atau tidak pasti.
10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap
dalam pelatihan.
11. Meningkatkan
kemampuan
untuk
menyelesaikan masalah karena sistem
pakar mengambil sumber pengetahuan
dari banyak pakar.
Ciri dan Area Permasalahan Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut (Edy Mulyanto dkk, 2011):
1. Terbatasnya pada domain keahlian
tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk datadata yang tidak lengkap atau tidak pasti.
3. Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Bekerja berdasarkan kaidah rule tertentu.
5. Mudah dimodifikasi.
6. Basis pengetahuan dan mekanisme
inferensi terpisah.
7. Keluarannya bersifat anjuran.
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara
searah yang sesuai, dituntun oleh dialog
dengan pengguna.
Biasanya aplikasi sistem pakar menyentuh pada
beberapa area permasalahan, yaitu :
1. Interpretasi, menghasilkan deskripsi stuasi
berdasarkan data-data masukan.
2. Prediksi, memperkirakan akibat yang mungkin
terjadi dari situasi yang ada.
3. Diagnosis, menyimpulkan suatu keadaan yang
berdasarkan gejala-gejala yang diberikan
(Symptoms).
4. Desain, melakukan perancangan berdasarkan
kendala-kendala yang diberikan.
5. Planning, merencanakan tindakan-tindakan
yang akan dilakukan.
6. Monitoring, membandingkan hasil pengamatan
dengan proses perencanaan.
7. Debugging, menuntun penyelesaian dari suatu
kesalahan sistem.
8. Reparasi, melaksanakan rencana perbaikan.
9. Intruction, melakukan intruksi untuk diagnosis,
debugging dan perbaikan kinerja.
10. Control, melakukan pengawasan terhadap
interpretasi, diagnosis, debugging, monitoring
dan perbaikan tingkah laku sistem.
Konsep Dasar Sistem Pakar
Dari beberapa penjelasan mengenai sistem pakar ada
beberapa konsep dasar sistem pakar (Sutojo dkk,
2011), diantaranya :
1. Kepakaran (Expertise), adalah merupakan suatu
pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan,
membaca dan pengalaman.
2. Pakar (Expert), adalah seorang yang mempunyai
pengetahuan, pengalaman dan metode khusus
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
serta mampu menerapkanya untuk memecahkan
suatu masalah atau memberi nasehat.
3. Pemindahan Kepakaran (Transferring Expertise ),
adalah memindahkan kepakaran dari seorang
pakar ke dalam komputer, kemudian ditransfer
kepada orang lain yang bukan pakar.
2. Inferensi (Inferencing ), adalah sebuah prosedur
(program) yang mempunyai kemampuan dalam
penalaran.
3. Aturan-aturan (Rule), yaitu pengetahuan
disimpan dalam bantuk aturan-aturan sebagai
prosedur-prosedur pemecahan masalah.
4. Kemampuan
Menjelaskan
(Explanation
Capability),
yaitu
kemampuan
untuk
menjelaskan saran atau rekomendasi yang
diberikanya.
Komponen Sistem Pakar
Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu
lingkungan
pengembangan
dan
lingkungan
konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan
oleh pembuat sistem pakar untuk membangun
komponen-komponenya
dan
memperkenalkan
pengetahuanya ke dalam knowledge base (basis
pengetahuan). Lingkungan kosultasi digunakan oleh
pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna
mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem
pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.
Sumber : Sutojo dkk (2011)
Gambar 1. Komponen-Komponen Sistem Pakar
Keterangan :
1. Akuisisi Penetahuan, “Memasukkan pengetahuan
dari seorang pakar dengan cara merekayasa
pengetahuan dan meletakkannya dalam basis
pengetahuan”.
2. Basis
Pengetahuan
(Knowledge
Based),
“Yaitumengandung pengetahuan yg diperlukan
untuk memahami, memformulasikan dan
menyelesaikan masalah”.
3. Mesin Inferensi (Inference Enginer), ”Program
yang berfungsi untuk memandu proses penalaran
terhadap suatu kondisi berdasarkan basis
pengetahuan yang ada, memanipulasi dan
mengarahkan aturan, model dan fakta yang
disimpan”.
4. Daerah Kerja (Blackboard), “Merekam hasil
sementara yang dijadikan sebagai keputusan dan
menjelaskan masalah yang sedang terjadi”.
74
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
5. Antarmuka Pengguna (User Interface), “Media
komunikasi antara pengguna dengan sistem
pakar”.
6. Subsistem Penjelasan (Explannation Subsystem),
“Memberikan penjelasan pada pengguna,
bagaiman kesimpulan dapat diambil”.
7. Sistem Perbaikan Pengetahuan (Knowledge
Refining System), “Yaitu memampuan untuk
memperbaiki pengetahuan dari seorang pakar.
Belajar dari masa lalu, kemudian memperbaiki
dan menggunakannya untuk masa mendatang”.
8. Pengguna (User ), “Pada Umumnya pengguna
sistem pakar bukanlah seorang pakar yang
membutuhkan solusi, saran atau pelatihan dari
berbagai permasalahan yang ada”.
Metode Inferensi
Inferensi adalah sebuah prosedur (program) yang
mempunyai
kemampuan
dalam
melakukan
penalaran.Inferensi
ditampilkan
pada
suatu
komponen yang disebut mesin inferensi yang
mencangkup
prosedur-prosedur
mengenai
pemecahan masalah.Semua pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis
pengetahuan oleh sistem pakar.Tugas mesin
inferensi adalah mengambil kesimpulan berdasarkan
basis pengetahuan yang dimilikinya.
ISSN : 1412-5854
yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman
sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang
menjadi “akar” (root), yang disebut homepage,
(halaman induk, sering diterjemahkan menjadi
“beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan
dalam server yang sama (Master Dukom, 2011).
PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (PHP Hypertext Preprocessor ) adalah
kode/skrip yang akan dieksekusi pada server side.
Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu
halaman web tidak lagi bersifat statis, namun
menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti
pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian
hasilnya dikirim ke browser (Deni Sutanji, 2012).
Keunggulan PHP
Berikut beberapa keunggulan dari PHP (Personal
Home Page) (Loka Dwiartara):
1.
Tabel 1. Karakteristik Forward Chaining
dan Backward Chaining
2.
Forward Chaining
Perencanaan,
monitoring, kontrol
Disajikan untuk masa
depan
Antecendent ke
konsekuen
Data memandu,
penalaran dari bawah ke
atas
Bekerja kedepan untuk
mendapatkan solusi apa
yang mengikuti fakta
Backward Chaining
Diagnosis
Breadth first search
dimudahkan
Depth first search
dimudahkan
Antecendent
menentukan pencarian
Konsequent
menentukan pencarian
Penjelasan tidak
difasilitasi
Penjelasan difasilitasi
Disajikan untuk masa
lalu
Konsekuen ke
antecedent
Tujuan memandu,
penalaran dari atas ke
bawah
Bekerja kebelakang
untuk mendapatkan
yang mendukung
hipotesis
Website
Website adalah sebuah situs web (sering pula
disingkat menjadi situs saja, website, site) adalah
sebutan bagi sekelompok halamanweb (web page),
yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama
domain (domain name) atau sub domain di World
Wide Web (WWW) terdiri dari seluruh situs web
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
3.
4.
Gratis
Apa
yang
membuat
PHP
begitu
berkembang sangat pesat?? hingga jutaan
domain menggunakan PHP, begitu
populernya PHP?? Jawabannya adalah
karena PHP itu gratis.Saya sendiri
menyukai bahasa yang satu ini selain
mudah juga karena gratis.
Cross platform
Artinya dapat digunakan diberbagai sistem
operasi, mulai dari linux, windows, mac os
dan os yang lain.
Mendukung banyak database
PHP telah mendukung banyak database, ini
mengapa
banyak
developer
web
menggunakan PHP Adabas D Adabas D,
dBase dBase, Empress Empress, FilePro
(read-only) FilePro (read-only) Hyperwave,
IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase,
FrontBase mSQL, Direct MS-SQL,
MySQL MySQL, ODBC, Oracle (OCI7
andOCI8), Ovrimos, PostgreSQL SQLite,
Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.
On The Fly
PHP sudah mendukung on the fly, artinya
dengan php anda dapat membuat document
text, Word, Excel, PDF, menciptakan
image dan flash, juga menciptakan file-file
seperti zip, XML, dan banyak lagi.
Database
Database adalah sekumpulan file data yang saling
berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk mendapat dan
memproses data. Lingkungan sistem database
menekankan
data
yang
tidak
tergantung
(independent data) pada fakta dasar (mentah) yang
terpisah (Andi, 2006).
Sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
75
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
adalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan.Pada intinya basis data adalah media
untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat (Rosa A.S-M.Shallahudin, 2011).
5.
Analisa Sistem
Analisa Data
Tahap analisa dari sistem pakar untuk diagnosa
penyakit Menular Seksual ini di tujukan untuk
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja
sistem terhadap lingkungan yang ditujunya. Apakah
dengan perancangan sistem ini user akan terbantu
dengan permasalahan yang dihadapinya, atau apakah
user merasa lebih bingung tentang informasi yang
diberikan.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah
mengenai penyakit menular seksual. Setelah
melakukan wawancara dengan pakar, sehingga
mendapatkan kejelasan tentang penyakit tersebut.
Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas
dalam penelitian ini seperti pada tabel 2 :
Tabel 2. Penyakit Menular Seksual
Tabel 3. Gejala Penyakit Menular Sexsual
Analisa Proses
Dalam tahap analisa proses ini dilakukan dengan
menggunakan
metode
Backward
Chaining
merupakan proses untuk menghasilkan informasi
dari fakta yang diketahui. Proses penelusuran
menggunakan metode backward chaining yaitu
metode inferensi yang bekerja mundur ke arah
kondisi awal. Proses diawali dari Goal (yang berada
dibagian THEN dari rule IF-THEN), kemudian
pencarian mulai dijalankan untuk mencocokkan
apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premispremis dibagian IF.
Proses Rule Dari Penyakit
Proses rule didapatkan mengacu dari pohon
pelacakan yang telah di buat, terdapatlah beberapa
rule untuk pengetahuan mengenai gangguan atau
masalah yang terjadi pada penyakit menular seksual,
proses rule tersebut adalah sebagai berikut :
Diket R1 : IF G01 and G02 THEN G03
R2 : IF G03 THEN G04
R3 : IF G04 and G06 THEN G05
R4 : IF G07 and G08 THEN G09
R5 : IF G03 and G04 and G05 and G09 THEN P01
R6 : IF G02 and G10 and G11 THEN G12
R7 : IF G12 and G13 THEN G14
R8 : IF G14 THEN G15
R9 : IF G12 and G14 and G15 THEN P02
R10 : IF G16 and G17 THEN G18
R11 : IF G19 and G20 THEN G21
R12 : IF G21 and G22 and G23 THEN G24
R13 : IF G18 and G21 and G24 nad G25 and G26
THEN P03
R14 : IF G27 Then G19
R15 : IF G19 and G17 THEN P04
R16 : IF G28 and G29 THEN P05
R17 : IF G30 and G31 and G32 THEN G33
R18 : IF G34 and G35 THEN G36
R19 : IF G33 and G36 and G37 THEN P06
Tabel 4. Proses Rule Penyakit Menular
Seksual
Rule 1
IF Bagian dubur, paha dan alat
kelamin gatal
AND Timbul benjolan kecil seperti
jerawat pada bagian dubur, paha dan
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
76
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
alat kelamin
THEN Benjolan tersebut akan pecah
Rule 2
IF Benjolan pecah
THEN Luka menganga yang terasa
perih dan panas
Rule 3
IF Luka menganga
AND Suhu kelamin lembab
THEN Luka bertambah lebar
Rule 4
IF Sakit Kepala
AND Demam
THEN Virus HSV sedang aktif
menginfeksi
Rule 5
IF Benjolan Pecah
AND Luka menganga yang terasa
perih dan panas
AND Luka bertambah besar
AND Virus HSV sedang aktif
menginfeksi
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis HERPES GENITAL
Rule 6
IF Timbul benjolan kecil seperti
jerawat pada bagian dubur, paha dan
alat kelamin
AND Pusing-pusing
AND Nyeri tulang seperti flu
THEN Sembuh tanpa diobati
Rule 7
IF Sembuh tanpa diobati
AND Timbul bercak kemerahan pada
tubuh
THEN Gejala akan hilang
Rule8
IF Gejala hilang
THEN Setelah 5-10 tahun penyakit ini
akan menyerang susunan saraf otak,
jantung dan pembuluh darah
Rule9
IF Sembuh tanpa diobati
AND Gejala akan hilang
AND Setelah 5-10 tahun penyakit ini
akan menyerang susunan saraf otak,
jantung dan pembuluh darah
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis SIFILIS
Rule10
IF Rasa tidak enak pada uretra
AND Nyeri ketika berkemih
THEN Keluar nanah dari penis
Rule11
IF Sakit pada saat buang air kecil
AND Keluar nanah berwarna hijau
kuning dari mulut saluran kencing
THEN Setelah beberapa hari keluar
nanah sedikit pada pagi hari saja
Rule12
IF Setelah beberapa hari keluar nanah
sedikit pada pagi hari saja
AND Nanah encer
AND Rasa nyeri berkurang
THEN Peradangan alat kelamin, bila
tidak diobati
Rule13
IF Keluar nanah dari penis
AND Setelah beberapa hari keluar
nanah sedikit pada pagi hari saja
AND Peradangan alat kelamin, bila
tidak diobati
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
Rule14
Rule15
Rule16
Rule17
Rule18
Rule19
AND Penderita sering berkemih
AND Lubang penis tampak merah dan
membengkak
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis GONORE
IF Mengeluarkan cairan seperti susu
dari saluran kencing
THEN Sakit saat buang air kecil
IF Sakit saat buang air kecil
AND Rasa tidak nyaman saat
berkemih
THEN Penyakit Kelamin Jenis
KLAMIDIA
IF Timbul benjolan kecil seperti kutil
setelah waktu 2 minggu sampai 2
tahun
AND Kutil tersebut akan terasa gatal d
ujung maupun badan penis
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis GENITAL WARTZ
IF Nyeri pada area perut
AND Urine berwarna gelap
AND Nyeri sendi
THEN Hilang nafsu makan
IF Mual
AND Muntah
THEN Lemah disertai kelelahan
IF Hilang nafsu makan
AND Lemah disertai kelalahan
AND Kulit serta area putih mata
menjadi kuning
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis HEPATITIS B
6. Hasil
Hasil dari perancangan website sistem pakar ini
dapat dilihat apabila aplikasi ini dijalankan pada
sebuah komputer dengan web browser , seperti
operabmini, mozila, google chrome dan internet
explorer . Pengguna website sistem pakar ini dapat
mencari informasi dan melakukan konsultasi pada
suatu jenis penyakit menular seksual secara
komputerisasi maupun via online. Pengguna dapat
memilih beberapa menu form yang tersedia dan
ditampilkan pada form utama yang terdapat dalam
website. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
langkah-langkah menjalankan website berikut ini :
Halaman Home
Halaman home merupakan halaman utama sekaligus
halaman pembuka dari website sistem pakar yang
dibuat untuk menjalankan website lebih lanjut. Pada
halaman ini juga terdapat fasilitas login yang dapat
diakses oleh pengguna, akan tetapi pengguna
terlebih dahulu memastikan telah menjadi member
sebelumnya.
77
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
utama user member, baru kemudian pengguna dapat
memilih menu konsultasi untuk melakukan
konsultasi. Adapun tampilan halaman konsultasi
dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini :
Gambar2. Halaman Home
Halaman Pendaftaran
Pengguna harus melakukan pendaftaran terlebih
dahulu guna mendapatkan username dan password
pengguna yang digunkan untuk masuk kedalam
halaman konsultasi, baru kemudian pengguna dapat
melakukan konsultasi menggunakan website sistem
pakar ini. Adapun tampilan halaman pendaftaran
dapat kita lihat pada Gambar 3 berikut ini :
Gambar 5. Halaman Konsultasi
Halaman Hasil Diagnosa
Merupakan halaman yang menampilkan hasil dari
diagnosa berdasarkan jenis, nilai pridiksi dan gejalagejala penyakit herpes genital yang telah dipilih oleh
pengguna. Adapun tampilan halaman hasil diagnosa
dapat kita lihat pada Gambar 6 berikut ini :
Gambar 3 Halaman Pendaftaran
Gambar 6.Halaman Hasil Diagnosa
Halaman Login
Tampilan halaman login user member merupakan
halaman yang dirancang sedemikan rupa pada
website sistem pakar ini.Dimana pengguna harus
melakukan login agar bisa melanjutkan ke halaman
konsultasi atau sesi pemilihan gejala-gejala oleh
pengguna. Adapun tampilan halaman login dapat
kita lihat pada Gambar 4berikut ini :
Gambar 4.Halaman Login
Halaman Konsultasi
Setelah pengguna berhasil melakukan login, maka
selanjutnya pengguna akan memasuki pada halaman
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
7. Kesimpulan
Dari uraian masalah di atas, serta berdasarkan
analisa dari bab-bab yang ada, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pakar diagnosa Penyakit
Menular Seksual ini dapat mengenali
penyakit dan gejala terhadap Penyakit
Menular Seksual yang bisa diketahui
dengan cepat.
2. Metode backward chaining terbukti
dapat diterapkan dengan melakukan
penalaran dari suatu masalah kepada
solusinya.
3. Dengan perancangan sistem yang
user-friendly maka pemakai dapat
dengan mudah menggunakan sistem
ini dengan kendala seminimal
mungkin.
4. Sistem pakar ini dapat membantu
seorang dokter dalam mempermudah
pekerjaannya untuk mendignosis
pasien untuk Penyakit Menular
Seksual.
78
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
5. Penerapan sistem pakar berbasis
website ini menyebabkan sistem dapat
diakses oleh orang awam yang
membutuhkan
tanpa
harus
mengeluarkan biaya yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad.2004.Konsep Dasar Sistem
Pakar.Yogyakarta:Graha Ilmu
Arief,M Rudiyanto.2011.Pemograman Web Dinamis
menggunakan
PHP
dan
MySql.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Artika Frida Nirmala,2010.Perancangan Aplikasi
“Female E_Healthy” untuk Deteksi
Dini Resiko Kanker Serviks
Menggunakan Metode Forward
Chaining Berbasis Multimedia
B.Sakur, Stendy. 2010. PHP 5 Pemrograman
berorientasi Objek – Konsep &
Implementasi. Yogyakarta : Andi.
Indrawati, Maya.2009.Bahaya Kanker Bagi Wanita
dan Pria.Jakarta:AV Publisher
Imam Rasjidi, 2009. Epidemiologi Kanker Serviks.
Volume III No 3 2009. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Pelita
Harapan. Tangerang
Kusrini,
Munawar,
Mulyanto,
2008.Aplikasi
Sistem
Pakar.Yogyakarta:Andi
2005.Pemodelan
Visual
dengan
UML.Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu.
Aunur Rofiq, dkk.2008.Rekayasa
Perangkat
Lunak
untuk
SMK.Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 1
Prawirohardjo,
Sarwono.2011.Ilmu Kandungan
Edisi ketiga.Jakarta:PT Bina Pustaka
Wikipedia. Pengertian Artificiall Intelligent.http://en
.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing,
diakses November 2013
Yulyantari.Ruang
Lingkup
Artificial
Intelligent.www.yulyantari.com
diakses November 2013
Deni Sutaji. (2012). Sistem Inventory Mini Market
Dengan PHP & JQUERY.Lokomedia :
Yogyakarta
Rosa A.S, & M. Shallahudin.(2011). Rekayasa
Perangkat Lunak.Modula : Bandung
T. Sutojo, dkk. (2011). Kecerdasan Buatan.Andi :
Yogyakarta
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
79
ISSN : 1412-5854
PERANCANGAN SISTEM PAKAR DALAM BIDANG KEDOKTERAN
UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA
MANUSIA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING
Yuhandri1),Qudsyi Ladestri2)
1) Dosen U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g
email:[email protected]
2)MahasiswaU n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g
email:la q us yi i u s s y@ ya ho o .co m
Abstract– Expert systems (expert systems) in general is trying to adopt a system of human knowledge
into a computer, so the computer can resolve the problem as was done by the experts. Or in other
words, the expert system is a system designed and implemented with the help of a specific
programming language to be able to resolve the problem as done by experts.
In this case I tried to implement an expert system to diagnose sexually transmitted disease from the
symptoms and the causes of Sexually Transmitted Disease. The purpose of this paper is to build a
knowledge-based system on Sexually Transmitted Disease using backward chaining method that will
be displayed in the form of a website using PHP programming and MySQL database.
Keyword: Expert System,Sexually Transmitted Disease, Backward Chaining
1. Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya perkemabangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tidak tertutup
kemungkinan teknologi juga bisa dipakai dalam
dunia kesehatan salah satunya adalah Artificial
Intelligence atau bisa disebut dengan kecerdasan
buatan.Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence
memiliki beberapa cabang ilmu yang lebih spesifik,
diantaranya adalah sistem pakar.Sistem pakar
merupakan suatu program komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih
pakarmanusia mengenai suatu bidang spesifik.Selain
itu, sistem pakar juga mampu merekomendasikan
suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat
menerapkan koreksi, yang akan memberikan
kemudahan pada setiap orang untuk mengetahui
informasi dimanapun dan kapanpun tanpa berbatas
waktu sehingga menambah pengetahuan bagi
masyarakat umum untuk lebih mengetahui tentang
suatu penyakit serta gejala-gejalanya.
Dalam bidang kesehatan sistem pakar
digunakan untuk mengetahui penyakit yang diderita
oleh seseorang berdasarkan gejala-gejala yang ada.
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan maka
akan disimpulkan kemungkinan penyakit yang
diderita oleh seseorang. Adapun salah satu penyakit
yang diderita oleh orang Indonesia adalah penyakit
menular Seksual.Penyakit menular Seksual
merupakan penyakit penyakit yang terjadi pada
manusia dan binatang. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui kontak seksual baik dengan proses
hubungan intim via vagina, anal atau oral. Infeksi
dapat ditularkan dari wanita ke wanita atau dari
pria ke pria.Beberapa penyakit dapat disembukan
dengan antibiotik, namun penyakit seperti HIV
tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannamun
terdapat terapi untuk mengurangi gejala.
2.
Permasalahan
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Dengan sistem pakar dapat membantu
dunia kedokteran dalam mendiagnosa
penyakit menular Seksual yang diderita
oleh pasien
b. Penerapanan aplikasi komputer dengan
sistem web diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai gejala penyakit
menular Seksual yang terjadi pada diri
seseorang tanpa mereka malu untuk
berkonsultasi dengan Dokter
3.
Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penulisan ini untuk
memberikan alternatif solusi pengenalan penyakit
menular
Seksual
kepada
pasien
serta
mengaplikasikan PHP untuk mendukung pembuatan
aplikasi sistem pakar yang user friendly.
4.
Landasan Teori
Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak (software engineering)
merupakan pembangunan dengan menggunakan
prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan
menghasilkan perangkat lunak yang bernilai
ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
72
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat
dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena
tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan
karena masalah non teknis seperti keengganan
pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah
cara kerja dari manual ke otomatis atau
ketidakmampuan user menggunakan komputer. Oleh
karena itu rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar
perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi
perangkat lunak yang tidak terapakai(Rosa A.S dkk,
2013).
Metode Perangkat Lunak
Dapat diartikan sebagai cara yang secara teknis
membangun perangkat lunak yang harus berada pada
sebuah komitmen dasar menuju kualitas. Metode ini
menyangkut serangkaian tugas yang luas yaitu (M.
Shalahuddin dkk, 2013):
1. Perencanaan proyek dan estimasi,
contoh PERT (Program Evaluation dan
Review Techniques), dan CPM
(Critical Path Methode).
2. Analisis kebutuhan sistem dan software
3. Rancangan struktur data yang terdirid
dari 3 yaitu : variable, elementary, data
(int, char, string), struktur data (record,
file, array, string)
4. Arsitektur program
5. Algoritma prosedu.
6. Pengkodean (coding)
7. Testing
8. Pemeliharaan
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris
“Artificial Intelligence ” atau disingkat AI, yaitu
intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas,
sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan
buatan yang dimaksud disini merujuk kepada mesin
yang mampu berfikir, menimbang tindakan yang
akan diambil, dan mampu mengambil keputusan
seperti yang dilakukan oleh manusia. Berikut adalah
beberapa definisi kecerdasan buatan yang telah
didefinisikan oleh beberapa ahli (Dr. Vincent
Suhartono, 2011):
1. John
McCarthy
dari
Stanford
mendefinisikan
kecerdasan
sebagai
“kemampuan untuk mencapai suksses
dalam
menyelesaikan
suatu
permasalahan”
(http://en.wikipedia.org/wiki/John_McCar
thy_(computer_scientist)).
2. Herbert Alexander Simon (June 15, 1916February 9, 2001):
“Kecerdasan
buatan
(Artificial
Intelligence )
merupakan
kawasan
penelitian, aplikasi, dan instruksi yang
terkait dengan pemrograman komputer
untuk melakukan suatu hal yang dalam
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
pandangan manusia adalah cerdas”
(http:://en.wikipedia.org/wiki/Hebert_Sim
on).
3. Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan
Buatan
(Artificial
Intelligence ) merupakan cabang dari ilmu
komputer yang dalam merepresentasi
pengetahuan lebih banyak menggunakan
bentuk simbol-simbol dari pada bilngan
dan memproses informasi berdasarkan
metode heuristis atau dengan berdasarkan
sejumlah aturan”.
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang
membuat penggunaan secara luas knowledge yang
khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia
yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu
pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau
mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika
sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar
tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge
yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilah
sistem pakar sudah digunakan untuk berbagai
macam sistem yang menggunakan teknologi sistem
pakar itu.Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa
sistem pakar, program dan perangkat keras yang
dirancang untuk membantu pengembangan dan
pembuatan sistem pakar (Muhammad Arhami,
2005).
”.
Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menjadi sangat popularkarena sangat
banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya,
diantaranya (Edy Mulyanto dkk, 2011) :
1. Meningkatkan
produktivitas,
karena
sistem pakar dapat bekekrja dari pada
manusia.
2. Membuat seorang yang awam bekerja
seperti layaknya seorang pakar.
3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi
nasehat yang konsisten dan mengurangi
kesalahan.
4. Mampu menangkap pengetahuan dan
kepakaran seseorang.
5. Dapat beroperasi dilingkungan yang
berbahaya.
6. Memudahkan akses pengetahuan seorang
pakar.
7. Sistem pakar tidak pernah menjadi bosan,
kelelahan atau sakit.
8. Meningkatkan kapasitas sistem komputer,
integrasi sistem pakar dengan sistem
komputer lain membuat sistem lebih
efektif dan mencangkup lebih banyak
aplikasi.
73
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
9. Mampu bekerja dengan informasi yang
tidak lengkap atau tidak pasti.
10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap
dalam pelatihan.
11. Meningkatkan
kemampuan
untuk
menyelesaikan masalah karena sistem
pakar mengambil sumber pengetahuan
dari banyak pakar.
Ciri dan Area Permasalahan Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut (Edy Mulyanto dkk, 2011):
1. Terbatasnya pada domain keahlian
tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk datadata yang tidak lengkap atau tidak pasti.
3. Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Bekerja berdasarkan kaidah rule tertentu.
5. Mudah dimodifikasi.
6. Basis pengetahuan dan mekanisme
inferensi terpisah.
7. Keluarannya bersifat anjuran.
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara
searah yang sesuai, dituntun oleh dialog
dengan pengguna.
Biasanya aplikasi sistem pakar menyentuh pada
beberapa area permasalahan, yaitu :
1. Interpretasi, menghasilkan deskripsi stuasi
berdasarkan data-data masukan.
2. Prediksi, memperkirakan akibat yang mungkin
terjadi dari situasi yang ada.
3. Diagnosis, menyimpulkan suatu keadaan yang
berdasarkan gejala-gejala yang diberikan
(Symptoms).
4. Desain, melakukan perancangan berdasarkan
kendala-kendala yang diberikan.
5. Planning, merencanakan tindakan-tindakan
yang akan dilakukan.
6. Monitoring, membandingkan hasil pengamatan
dengan proses perencanaan.
7. Debugging, menuntun penyelesaian dari suatu
kesalahan sistem.
8. Reparasi, melaksanakan rencana perbaikan.
9. Intruction, melakukan intruksi untuk diagnosis,
debugging dan perbaikan kinerja.
10. Control, melakukan pengawasan terhadap
interpretasi, diagnosis, debugging, monitoring
dan perbaikan tingkah laku sistem.
Konsep Dasar Sistem Pakar
Dari beberapa penjelasan mengenai sistem pakar ada
beberapa konsep dasar sistem pakar (Sutojo dkk,
2011), diantaranya :
1. Kepakaran (Expertise), adalah merupakan suatu
pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan,
membaca dan pengalaman.
2. Pakar (Expert), adalah seorang yang mempunyai
pengetahuan, pengalaman dan metode khusus
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
serta mampu menerapkanya untuk memecahkan
suatu masalah atau memberi nasehat.
3. Pemindahan Kepakaran (Transferring Expertise ),
adalah memindahkan kepakaran dari seorang
pakar ke dalam komputer, kemudian ditransfer
kepada orang lain yang bukan pakar.
2. Inferensi (Inferencing ), adalah sebuah prosedur
(program) yang mempunyai kemampuan dalam
penalaran.
3. Aturan-aturan (Rule), yaitu pengetahuan
disimpan dalam bantuk aturan-aturan sebagai
prosedur-prosedur pemecahan masalah.
4. Kemampuan
Menjelaskan
(Explanation
Capability),
yaitu
kemampuan
untuk
menjelaskan saran atau rekomendasi yang
diberikanya.
Komponen Sistem Pakar
Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu
lingkungan
pengembangan
dan
lingkungan
konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan
oleh pembuat sistem pakar untuk membangun
komponen-komponenya
dan
memperkenalkan
pengetahuanya ke dalam knowledge base (basis
pengetahuan). Lingkungan kosultasi digunakan oleh
pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna
mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem
pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.
Sumber : Sutojo dkk (2011)
Gambar 1. Komponen-Komponen Sistem Pakar
Keterangan :
1. Akuisisi Penetahuan, “Memasukkan pengetahuan
dari seorang pakar dengan cara merekayasa
pengetahuan dan meletakkannya dalam basis
pengetahuan”.
2. Basis
Pengetahuan
(Knowledge
Based),
“Yaitumengandung pengetahuan yg diperlukan
untuk memahami, memformulasikan dan
menyelesaikan masalah”.
3. Mesin Inferensi (Inference Enginer), ”Program
yang berfungsi untuk memandu proses penalaran
terhadap suatu kondisi berdasarkan basis
pengetahuan yang ada, memanipulasi dan
mengarahkan aturan, model dan fakta yang
disimpan”.
4. Daerah Kerja (Blackboard), “Merekam hasil
sementara yang dijadikan sebagai keputusan dan
menjelaskan masalah yang sedang terjadi”.
74
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
5. Antarmuka Pengguna (User Interface), “Media
komunikasi antara pengguna dengan sistem
pakar”.
6. Subsistem Penjelasan (Explannation Subsystem),
“Memberikan penjelasan pada pengguna,
bagaiman kesimpulan dapat diambil”.
7. Sistem Perbaikan Pengetahuan (Knowledge
Refining System), “Yaitu memampuan untuk
memperbaiki pengetahuan dari seorang pakar.
Belajar dari masa lalu, kemudian memperbaiki
dan menggunakannya untuk masa mendatang”.
8. Pengguna (User ), “Pada Umumnya pengguna
sistem pakar bukanlah seorang pakar yang
membutuhkan solusi, saran atau pelatihan dari
berbagai permasalahan yang ada”.
Metode Inferensi
Inferensi adalah sebuah prosedur (program) yang
mempunyai
kemampuan
dalam
melakukan
penalaran.Inferensi
ditampilkan
pada
suatu
komponen yang disebut mesin inferensi yang
mencangkup
prosedur-prosedur
mengenai
pemecahan masalah.Semua pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis
pengetahuan oleh sistem pakar.Tugas mesin
inferensi adalah mengambil kesimpulan berdasarkan
basis pengetahuan yang dimilikinya.
ISSN : 1412-5854
yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman
sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang
menjadi “akar” (root), yang disebut homepage,
(halaman induk, sering diterjemahkan menjadi
“beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan
dalam server yang sama (Master Dukom, 2011).
PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (PHP Hypertext Preprocessor ) adalah
kode/skrip yang akan dieksekusi pada server side.
Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu
halaman web tidak lagi bersifat statis, namun
menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti
pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian
hasilnya dikirim ke browser (Deni Sutanji, 2012).
Keunggulan PHP
Berikut beberapa keunggulan dari PHP (Personal
Home Page) (Loka Dwiartara):
1.
Tabel 1. Karakteristik Forward Chaining
dan Backward Chaining
2.
Forward Chaining
Perencanaan,
monitoring, kontrol
Disajikan untuk masa
depan
Antecendent ke
konsekuen
Data memandu,
penalaran dari bawah ke
atas
Bekerja kedepan untuk
mendapatkan solusi apa
yang mengikuti fakta
Backward Chaining
Diagnosis
Breadth first search
dimudahkan
Depth first search
dimudahkan
Antecendent
menentukan pencarian
Konsequent
menentukan pencarian
Penjelasan tidak
difasilitasi
Penjelasan difasilitasi
Disajikan untuk masa
lalu
Konsekuen ke
antecedent
Tujuan memandu,
penalaran dari atas ke
bawah
Bekerja kebelakang
untuk mendapatkan
yang mendukung
hipotesis
Website
Website adalah sebuah situs web (sering pula
disingkat menjadi situs saja, website, site) adalah
sebutan bagi sekelompok halamanweb (web page),
yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama
domain (domain name) atau sub domain di World
Wide Web (WWW) terdiri dari seluruh situs web
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
3.
4.
Gratis
Apa
yang
membuat
PHP
begitu
berkembang sangat pesat?? hingga jutaan
domain menggunakan PHP, begitu
populernya PHP?? Jawabannya adalah
karena PHP itu gratis.Saya sendiri
menyukai bahasa yang satu ini selain
mudah juga karena gratis.
Cross platform
Artinya dapat digunakan diberbagai sistem
operasi, mulai dari linux, windows, mac os
dan os yang lain.
Mendukung banyak database
PHP telah mendukung banyak database, ini
mengapa
banyak
developer
web
menggunakan PHP Adabas D Adabas D,
dBase dBase, Empress Empress, FilePro
(read-only) FilePro (read-only) Hyperwave,
IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase,
FrontBase mSQL, Direct MS-SQL,
MySQL MySQL, ODBC, Oracle (OCI7
andOCI8), Ovrimos, PostgreSQL SQLite,
Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.
On The Fly
PHP sudah mendukung on the fly, artinya
dengan php anda dapat membuat document
text, Word, Excel, PDF, menciptakan
image dan flash, juga menciptakan file-file
seperti zip, XML, dan banyak lagi.
Database
Database adalah sekumpulan file data yang saling
berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk mendapat dan
memproses data. Lingkungan sistem database
menekankan
data
yang
tidak
tergantung
(independent data) pada fakta dasar (mentah) yang
terpisah (Andi, 2006).
Sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
75
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
adalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan.Pada intinya basis data adalah media
untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat (Rosa A.S-M.Shallahudin, 2011).
5.
Analisa Sistem
Analisa Data
Tahap analisa dari sistem pakar untuk diagnosa
penyakit Menular Seksual ini di tujukan untuk
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja
sistem terhadap lingkungan yang ditujunya. Apakah
dengan perancangan sistem ini user akan terbantu
dengan permasalahan yang dihadapinya, atau apakah
user merasa lebih bingung tentang informasi yang
diberikan.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah
mengenai penyakit menular seksual. Setelah
melakukan wawancara dengan pakar, sehingga
mendapatkan kejelasan tentang penyakit tersebut.
Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas
dalam penelitian ini seperti pada tabel 2 :
Tabel 2. Penyakit Menular Seksual
Tabel 3. Gejala Penyakit Menular Sexsual
Analisa Proses
Dalam tahap analisa proses ini dilakukan dengan
menggunakan
metode
Backward
Chaining
merupakan proses untuk menghasilkan informasi
dari fakta yang diketahui. Proses penelusuran
menggunakan metode backward chaining yaitu
metode inferensi yang bekerja mundur ke arah
kondisi awal. Proses diawali dari Goal (yang berada
dibagian THEN dari rule IF-THEN), kemudian
pencarian mulai dijalankan untuk mencocokkan
apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premispremis dibagian IF.
Proses Rule Dari Penyakit
Proses rule didapatkan mengacu dari pohon
pelacakan yang telah di buat, terdapatlah beberapa
rule untuk pengetahuan mengenai gangguan atau
masalah yang terjadi pada penyakit menular seksual,
proses rule tersebut adalah sebagai berikut :
Diket R1 : IF G01 and G02 THEN G03
R2 : IF G03 THEN G04
R3 : IF G04 and G06 THEN G05
R4 : IF G07 and G08 THEN G09
R5 : IF G03 and G04 and G05 and G09 THEN P01
R6 : IF G02 and G10 and G11 THEN G12
R7 : IF G12 and G13 THEN G14
R8 : IF G14 THEN G15
R9 : IF G12 and G14 and G15 THEN P02
R10 : IF G16 and G17 THEN G18
R11 : IF G19 and G20 THEN G21
R12 : IF G21 and G22 and G23 THEN G24
R13 : IF G18 and G21 and G24 nad G25 and G26
THEN P03
R14 : IF G27 Then G19
R15 : IF G19 and G17 THEN P04
R16 : IF G28 and G29 THEN P05
R17 : IF G30 and G31 and G32 THEN G33
R18 : IF G34 and G35 THEN G36
R19 : IF G33 and G36 and G37 THEN P06
Tabel 4. Proses Rule Penyakit Menular
Seksual
Rule 1
IF Bagian dubur, paha dan alat
kelamin gatal
AND Timbul benjolan kecil seperti
jerawat pada bagian dubur, paha dan
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
76
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
alat kelamin
THEN Benjolan tersebut akan pecah
Rule 2
IF Benjolan pecah
THEN Luka menganga yang terasa
perih dan panas
Rule 3
IF Luka menganga
AND Suhu kelamin lembab
THEN Luka bertambah lebar
Rule 4
IF Sakit Kepala
AND Demam
THEN Virus HSV sedang aktif
menginfeksi
Rule 5
IF Benjolan Pecah
AND Luka menganga yang terasa
perih dan panas
AND Luka bertambah besar
AND Virus HSV sedang aktif
menginfeksi
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis HERPES GENITAL
Rule 6
IF Timbul benjolan kecil seperti
jerawat pada bagian dubur, paha dan
alat kelamin
AND Pusing-pusing
AND Nyeri tulang seperti flu
THEN Sembuh tanpa diobati
Rule 7
IF Sembuh tanpa diobati
AND Timbul bercak kemerahan pada
tubuh
THEN Gejala akan hilang
Rule8
IF Gejala hilang
THEN Setelah 5-10 tahun penyakit ini
akan menyerang susunan saraf otak,
jantung dan pembuluh darah
Rule9
IF Sembuh tanpa diobati
AND Gejala akan hilang
AND Setelah 5-10 tahun penyakit ini
akan menyerang susunan saraf otak,
jantung dan pembuluh darah
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis SIFILIS
Rule10
IF Rasa tidak enak pada uretra
AND Nyeri ketika berkemih
THEN Keluar nanah dari penis
Rule11
IF Sakit pada saat buang air kecil
AND Keluar nanah berwarna hijau
kuning dari mulut saluran kencing
THEN Setelah beberapa hari keluar
nanah sedikit pada pagi hari saja
Rule12
IF Setelah beberapa hari keluar nanah
sedikit pada pagi hari saja
AND Nanah encer
AND Rasa nyeri berkurang
THEN Peradangan alat kelamin, bila
tidak diobati
Rule13
IF Keluar nanah dari penis
AND Setelah beberapa hari keluar
nanah sedikit pada pagi hari saja
AND Peradangan alat kelamin, bila
tidak diobati
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
ISSN : 1412-5854
Rule14
Rule15
Rule16
Rule17
Rule18
Rule19
AND Penderita sering berkemih
AND Lubang penis tampak merah dan
membengkak
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis GONORE
IF Mengeluarkan cairan seperti susu
dari saluran kencing
THEN Sakit saat buang air kecil
IF Sakit saat buang air kecil
AND Rasa tidak nyaman saat
berkemih
THEN Penyakit Kelamin Jenis
KLAMIDIA
IF Timbul benjolan kecil seperti kutil
setelah waktu 2 minggu sampai 2
tahun
AND Kutil tersebut akan terasa gatal d
ujung maupun badan penis
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis GENITAL WARTZ
IF Nyeri pada area perut
AND Urine berwarna gelap
AND Nyeri sendi
THEN Hilang nafsu makan
IF Mual
AND Muntah
THEN Lemah disertai kelelahan
IF Hilang nafsu makan
AND Lemah disertai kelalahan
AND Kulit serta area putih mata
menjadi kuning
THEN Penyakit Menular Seksual
Jenis HEPATITIS B
6. Hasil
Hasil dari perancangan website sistem pakar ini
dapat dilihat apabila aplikasi ini dijalankan pada
sebuah komputer dengan web browser , seperti
operabmini, mozila, google chrome dan internet
explorer . Pengguna website sistem pakar ini dapat
mencari informasi dan melakukan konsultasi pada
suatu jenis penyakit menular seksual secara
komputerisasi maupun via online. Pengguna dapat
memilih beberapa menu form yang tersedia dan
ditampilkan pada form utama yang terdapat dalam
website. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
langkah-langkah menjalankan website berikut ini :
Halaman Home
Halaman home merupakan halaman utama sekaligus
halaman pembuka dari website sistem pakar yang
dibuat untuk menjalankan website lebih lanjut. Pada
halaman ini juga terdapat fasilitas login yang dapat
diakses oleh pengguna, akan tetapi pengguna
terlebih dahulu memastikan telah menjadi member
sebelumnya.
77
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
utama user member, baru kemudian pengguna dapat
memilih menu konsultasi untuk melakukan
konsultasi. Adapun tampilan halaman konsultasi
dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini :
Gambar2. Halaman Home
Halaman Pendaftaran
Pengguna harus melakukan pendaftaran terlebih
dahulu guna mendapatkan username dan password
pengguna yang digunkan untuk masuk kedalam
halaman konsultasi, baru kemudian pengguna dapat
melakukan konsultasi menggunakan website sistem
pakar ini. Adapun tampilan halaman pendaftaran
dapat kita lihat pada Gambar 3 berikut ini :
Gambar 5. Halaman Konsultasi
Halaman Hasil Diagnosa
Merupakan halaman yang menampilkan hasil dari
diagnosa berdasarkan jenis, nilai pridiksi dan gejalagejala penyakit herpes genital yang telah dipilih oleh
pengguna. Adapun tampilan halaman hasil diagnosa
dapat kita lihat pada Gambar 6 berikut ini :
Gambar 3 Halaman Pendaftaran
Gambar 6.Halaman Hasil Diagnosa
Halaman Login
Tampilan halaman login user member merupakan
halaman yang dirancang sedemikan rupa pada
website sistem pakar ini.Dimana pengguna harus
melakukan login agar bisa melanjutkan ke halaman
konsultasi atau sesi pemilihan gejala-gejala oleh
pengguna. Adapun tampilan halaman login dapat
kita lihat pada Gambar 4berikut ini :
Gambar 4.Halaman Login
Halaman Konsultasi
Setelah pengguna berhasil melakukan login, maka
selanjutnya pengguna akan memasuki pada halaman
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
7. Kesimpulan
Dari uraian masalah di atas, serta berdasarkan
analisa dari bab-bab yang ada, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pakar diagnosa Penyakit
Menular Seksual ini dapat mengenali
penyakit dan gejala terhadap Penyakit
Menular Seksual yang bisa diketahui
dengan cepat.
2. Metode backward chaining terbukti
dapat diterapkan dengan melakukan
penalaran dari suatu masalah kepada
solusinya.
3. Dengan perancangan sistem yang
user-friendly maka pemakai dapat
dengan mudah menggunakan sistem
ini dengan kendala seminimal
mungkin.
4. Sistem pakar ini dapat membantu
seorang dokter dalam mempermudah
pekerjaannya untuk mendignosis
pasien untuk Penyakit Menular
Seksual.
78
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 19 , No. 1 Maret 2014
ISSN : 1412-5854
5. Penerapan sistem pakar berbasis
website ini menyebabkan sistem dapat
diakses oleh orang awam yang
membutuhkan
tanpa
harus
mengeluarkan biaya yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad.2004.Konsep Dasar Sistem
Pakar.Yogyakarta:Graha Ilmu
Arief,M Rudiyanto.2011.Pemograman Web Dinamis
menggunakan
PHP
dan
MySql.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Artika Frida Nirmala,2010.Perancangan Aplikasi
“Female E_Healthy” untuk Deteksi
Dini Resiko Kanker Serviks
Menggunakan Metode Forward
Chaining Berbasis Multimedia
B.Sakur, Stendy. 2010. PHP 5 Pemrograman
berorientasi Objek – Konsep &
Implementasi. Yogyakarta : Andi.
Indrawati, Maya.2009.Bahaya Kanker Bagi Wanita
dan Pria.Jakarta:AV Publisher
Imam Rasjidi, 2009. Epidemiologi Kanker Serviks.
Volume III No 3 2009. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Pelita
Harapan. Tangerang
Kusrini,
Munawar,
Mulyanto,
2008.Aplikasi
Sistem
Pakar.Yogyakarta:Andi
2005.Pemodelan
Visual
dengan
UML.Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu.
Aunur Rofiq, dkk.2008.Rekayasa
Perangkat
Lunak
untuk
SMK.Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Jilid 1
Prawirohardjo,
Sarwono.2011.Ilmu Kandungan
Edisi ketiga.Jakarta:PT Bina Pustaka
Wikipedia. Pengertian Artificiall Intelligent.http://en
.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing,
diakses November 2013
Yulyantari.Ruang
Lingkup
Artificial
Intelligent.www.yulyantari.com
diakses November 2013
Deni Sutaji. (2012). Sistem Inventory Mini Market
Dengan PHP & JQUERY.Lokomedia :
Yogyakarta
Rosa A.S, & M. Shallahudin.(2011). Rekayasa
Perangkat Lunak.Modula : Bandung
T. Sutojo, dkk. (2011). Kecerdasan Buatan.Andi :
Yogyakarta
Perancangan Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran . . .
79