SEJARAH PERKEMBANGAN OSEANOGRAFI DI INDO

SEJARAH PERKEMBANGAN
OSEANOGRAFI DI INDONESIA
Oseanografi terdiri dari dua kata: oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti
gambaran atau deskripsi (bahasa Yunani). Secara sederhana kita dapat mengartikan
oseanografi sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih
lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah
mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti kita
ketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut
hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan
sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam
biosfer.
Sejarah perkembangan ilmu ini diawali dari pelayaran pertama, para navigator dan
ahli kelautan mulai memperhatikan berbagai hal tentang laut antara lain pasang surut, badai,
arus dan gelombang yang membawa dan menggerakkan rakit mereka selama berada di
lautan. Selain mengamati sifat fisik dari laut, mereka juga mengamati kondisi biota yang
hidup di laut terutama ikan. Mereka menangkap ikan untuk dimakan, namun tidak
menggunakan air laut untuk diminum.
Oseanografi merupakan ilmu yang terdiri dari beberapa ilmu pendukung,
diantaranya :
a. Fisika Oseanografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat fisikayangterjadi
dalam lautan dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan.

b. Geology Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari asal lautan yangtelah berubah
dalam jangka waktu yang sangat lama, termasuk didalamnya penelitian tentang
lapisan kerak bumi, gunung api dan terjadinya gempa bumi.
c.

Kimia Oceanography, yaitu ilmu yang berhubungan dengan reaksi kimia yang

terjadi di dalam dan didasar laut serta menganalisa sifat air laut
d. Biologi Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari semua organisme yang hidup di
lautan.
e. Hidrologi , klimatologi dan ilmu lainnya.

Perkembangan Oseanografi
Perkembangan oseanografi dimulai ketika manusia mulai tertarik pada lautan diawal
peradaban manusia.
a.

Abad ke 4 SM, ARISTOTELLES melakukan penelitian tentang hewan dan

tumbuhan laut : tentang penjelasan dan klasifikasi organisma laut.

b. Abad ke 1 SM, orang-orang mulai mengamati gerak pasang dan letak daribulan
pertama yang digunakan untuk membuat ramalan.
c. Abad 14 M, FERDINAND MAGELHAENS mengadakan pelayarankeliling
dunia, dengan maksud membuktikan bahwa bumi bulat.
d. Abad 18 M, JAMES COOK membuat sebuah peta dari lautan pasifik dan
memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak pada bagian selatan kutub yang
selalu tertutup es.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa lembaga penelitian dan perguruan-perguruan
tinggi dalam bidang kelautan. Salah satu lembaga penelitian kelautan yang tertua di Indonesia
adalah Lembaga Oseanologi Nasional, yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (disingkat menjadi LON-LIPI) yang kini telah berubah namanya menjadi Pusat
Penelitian Oseanografi. Cikal bakal dari lembaga penelitian ini dulu bernama Zoologish
Museum en Laboratorium te Buitenzorg yang didirikan pada tahun 1905.
Penelitian oseanografi di Indonesia pertama kali dilakukan tahun 1904 oleh
KONINGSBENSER, ketika mendirikan laboratorium Perikanan di Jakarta. Lab ini tahun
1919 di ubah menjadi Lab. Biologi Laut, dan akhirnya sejak tahun 1970 menjadi Lembaga
Oseanologi Nasional.
Dari waktu ke waktu penelitian tentang kelautan di Indonesia terus dikembangkan
baik untuk penelitian skala nasional maupun partisipati dalam penelitian skala internasional.
Perkembangan oseanografi di indonesia tersebut dapat dirinci pada penjelasan di bawah ini:

1. The British Challenger Expedition (1872-1876): Hasil dari ekspedisi ini telah
dibukukan dalam 50 jilid besar dan dianggap sebagai penemu ilmu
pengetahuan kelautan modern,
2. Ekspedisi

Sibolga

dari

Belanda

(1899-1900):

sangat

membantu

pengembangan pengetahuan hayati kelautan di Indonesia, Peta batimetri
Indonesia pertama yang dibuat oleh Tyderman (1903) didasarkan pada data


dari Ekspedisi Sibolga Pada tahun 1919, Laboratorium Penelitan Kelautan
(Laboratorium Voor Het Onderzoek der Zee) didirikan.
3. Ekspedisi Snellius (1929-1930): menguraikan dan mengungkapkan geologi
kelautan dan oseanografi fisik.
4. Pada Tahun 1952: orang-orang Denmark dengan Ekspedisi "Galathea" juga
mengunjungi Indonesia. Ekspedisi ini mempelajari aspek-aspek biologis laut
dalam di Indonesia. Veen (1953): pembuatan peta distribusi salinitas di
perairan laut di Indonesia Wyrtki (1957): menemukan gejala naiknya air di
Laut Banda Awal thn 1960 merupakan era baru bagi penelitian laut di
Indonesia yang aktivitasnya baru dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan dalam
negeri.
Kemudian ada Tiga badan nasional diberi tugas untuk mengadakan aktivitas dalam
penelitian lautan.
1. pengganti dari Marine Research Laboratory yang saat ini dikenal dengan nama Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi (P30-LIPI) di Jakarta.
Fungsi-fungsi utama P30-LIPI adalah :
1. Melakukan penelitian kelautan tentang keadaan fisik, kimia, biologi, dan aspekaspek tentang pembentukan permukaan tanah laut.
2. Mengkoordinasikan pengumpulan data.
3. Memberikan saran-saran ilmiah kepada Badan-badan Nasional dan masyarakat
tentang masalah-masalah ilmiah yang berhubungan dengan lautan.

2. Lembaga Penelitian Perikanan Laut (LPPL) yang saat ini dikenal dengan nama Balai
Penelitian Perikanan Laut (Balit Kanlut) yang mempunyai fungsi pekerjaan yang
sama seperti halnya yang dilakukan oleh P30-LIPI, namun lebih memusatkan kepada
aspekaspek perikanan laut.
3. badan yang bernama DISHIDROS (Dinas Hidro-Oseanografi) yang juga mempunyai
fungsi yang sama dengan kedua badan yang telah disebutkan diatas tetapi mempunyai
tugas yang khusus yaitu menangani Hidrografi laut seperti kedalaman laut, pemetaan
mengenai arus dan pasang surut.
Indonesia memiliki Kapal Penelitian “Jalanidhi" (1963) dan "Burudjulasad" (1966),
sehingga dapat lebih menggiatkan aktivitas penelitian di bidang kelautan, baik nasional
maupun yang bekerjasama dengan dunia internasional, sebagai berikut:

a. Ekspedisi Baruna I (1964), merupakan Ekspedisi Ilmiah tentang lautan yang pertama
di Indonesia dilakukan oleh ilmuwan dalam negeri,
b. Ekspedisi Baruna II (1966) dan Ekspedisi Cenderawasih (1967),
c. Tahun 1970-1980, Ekspedisi Lautan India Internasional (IIOE), Ekspedisi tentang
kerjasama mempelajari daerah Kuroshio dan sekitarnya (CSK), Koordinasi Komite
dari (WESTPAC) Southeast Asia Tectonic and Resources (SEATAR), Operasi
Amindo Jaya di Selat Makasar antara Republik Indonesia dan Amerika, Ekspedisi
Corindon (RI - Perancis), dan Ekspedisi Snellius II di Perairan Indonesia Timur (RI Belanda),

d. Ekspedisi Rumphius I, II, dan III. untuk mengadakan penelitian biosistematika.
Kegiatan 1980-sekarang:
1. East Asian Seas Action Plan (Rencana Aksi Laut Asia Timur) yang dilaksanakan oleh
UNEP-COBSEA (Badan Koordinasi mengenai Laut di Asia Timur).
2. South China Sea Forum (Forum Laut Cina Selatan) yang merupakan forum
pemerintah di sekeliling laut Cina Selatan yang dikoordinasikan oleh Indonesia.
3. ASEAN Marine Science Programs (Program-program ilmiah kelautan ASEAN).
4. ASEAN-Australia Regional Living Coastal Resources Program (1985-1994)
(Program Sumber-sumberdaya Kehidupan Pesisir ASEAN-Australia).
5. ASEAN-Australia Regional Ocean Dynamics (1985-1995), (Kegiatan laut wilayah
ASEAN-Australia).
6. ASEAN-USA Coastal Resources Management Project (1986-1993), (Proyek
Pengelolaan Sumberdaya Laut ASEAN - Amerika).
7. ASEAN-Canada Marine Polution Criteria (1987 - 1997), (Kriteria pencemaran Laut
ASEAN-Canada).
8. ASEAN-ROK Industrial Use of Marine Biological Resources (1994-1997),
(Penggunaan Sumberdaya Biologi Kelautan dalam Industri ASEAN - ROK).
9. ASEAN-JAPAN Management of Multispacies Resources And Multigear Fisheries.
10. GEF/UNDP/IMO Regional Program for The Prevention and Management of Marine
Pollution in The East Asian Seas, (Program Regional untuk Pencegahan dan

Pengelolaan Pencemaran Laut di laut-laut di Asia Timur GEF/UNDP/IMO).
Negara kepulauan Indonesia kaya dengan beragam sumber daya laut dan pesisir. Bermacan
jenis ikan, burung laut, termbu karang, mangrove, dan biota lainnya hidup di laut yang
terbentang di antara ribuan pulau. Berbagai tipe pantai, teluk, angin, gelombang, mineral dan

sumber daya lainnya terhampar luas di pesisir dan laut lepas. Kekayaan sumberdaya tersebut
bukan saja menjadi penghidupan bagi penduduk di sekitar laut tetapi juga mendatangkan
pendapatan dan devisa bagi negara. Dengan demikian laut dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan antara lain seperti yang disebutkan di bawah ini :
1. Bidang transportasi
2. Perikanan
3. Pertambangan
4. Bahan baku obat-obatan
5. Potensi energi
6. Rekreasi dan pariwisata
7. Pendidikan dan penelitian
8. Konservasi alam
9. Pertahanan dan keamanan nasional, dsb
Diharapkan penelitian demi penelitian terus dikembangkan untuk kepentingan kelautan di
Indonesia. Agar Indonesia mampu memaksimalkan potensi kelautan yang dimiliki.

http://dedeocy.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-oceanografi-dunia.html
http://aguseka1991.blogspot.co.id/2012/12/perkambangan-oseanogtafi-di-indonesia.html

Pengantar ilmu Perikanan
Sumberdaya ikan menurut UU PERIKANAN N0. 31 TAHUN 2014.

1. Pisces (Ikan Bersirip)
Definisi