KORELASI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI BELAJAR KEJURUAN OTOMOTIF DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI TKR SMK BHAKTI PRAJA BATANG JAWA TENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015
KORELASI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI
BELAJAR KEJURUAN OTOMOTIF DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA
SISWA KELAS XI TKR
SMK BHAKTI PRAJA BATANG JAWA TENGAH
TAHUN AJARAN 2014/2015
Prapditta Willianto* & Setuju**
E-mail: Prapditta.willianto@gmail.com & ikhwah_se7@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) korelasi antara prestasi belajar kewirausahaan
dan prestasi belajar kejuruan otomotif dengan minat berwirausaha, (2) korelasi antara prestasi
belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha, (3) korelasi antara prestasi belajar kejuruan
otomotif dengan minat berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun ajaran
2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bhakti Praja Batang Jawa Tengah. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi pada penelitian ini semua
siswa kelas XI TKR berjumlah 121 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik sampel Random
Sampling dengan pedoman perhitungan Nomogram Harry King dan didapatkan sampel sebanyak
96 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto. Teknik pengumpulan data dengan
metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi ganda dan
analisis korelasi sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) hasil analisis
korelasi ganda didapatkan rhitung 0.423 > rtabel = 0.199 dan Fhitung sebesar 10.146 > Ftabel 3.09
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan ada korelasi positif dan signifikan antara
prestasi belajar kewirausahaan (X1) dan prestasi belajar kejuruan otomotif (X2) dengan minat
berwirausaha (Y), (2) hasil analisis korelasi sederhana didapatkan r hitung 0.405 > rtabel 0.199 sehingga
dapat disimpulkan ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi belajar kewirausahaan dengan
minat berwirausaha, (3) hasil analisis korelasi sederhana didapatkan r hitung 0.203 > rtabel 0.199
sehingga dapat disimpulkan ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi belajar kejuruan
otomotif dengan minat berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun ajaran
2014/2015.
Kata kunci: Prestasi, Kewirausahaan, Minat.
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
543
CORRELATION OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING ACHIEVEMENTS AND
LEARNING ACHIEVEMENTS AUTOMOTIVE WITH ENTREPRENEURSHIP
INTEREST IN A STUDENTS OF SECOND GRADE ENGINEERING EXPERTISE
LIGHT VEHICLE AT SMK BHAKTI PRAJA BATANG CENTRAL JAVA THE
ACADEMIC YEAR 2014/2015
Prapditta Willianto
E-mail: Prapditta.willianto@gmail.com
Advisor: Setuju, S.Pd.T., M.Pd.
Study Program of Mechanical Engineering Faculty of Teacher Training and Education
Sarjanawiyata Tamansiswa University of Yogyakarta, 2015.
E-mail:Mesin_jptk_ ust@yahoo.co.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to know: (1) The correlation between learning achievements
entrepreneurship and vocational learning achievements automotive with entrepreneurship interest,
(2) The correlation between entrepreneurship learning achievements with entrepreneurship
interest, (3) The correlation between learning achievement automotive with entrepreneurship
interest in a student of second grade TKR program at SMK Bhakti Praja, Batang Central Java
academic year 2014/2015.
This research was carried out in SMK Bhakti Praja Batang, Central Java. This research was
carried out on the even semester academic year 2014/2015. The population in this study all
students of second grade TKR program totalled 121 students. This research using a sample
Random Sampling techniques with guideline calculations Nomogram Harry King and obtained
samples as much as 96 students. This type of research is the research of Ex Post Facto. The
technique of data collection methods question form and documentation. Data analysis technique
using analysis double correlation and analysis simple correlation .
Data is collected based on the analysis of the results of research as follows: (1) the analysis
of double correlation obtained rcount 0.423 > rchart = 0.199 and Fcount of 10.146 > Fchart 3.09 so that
we can conclude that simultaneously there any correlation between positive and significant
learning achievements entrepreneurship (X1) and automotive vocational learning achievements
(X2) with their respective entrepreneurship interest (Y), (2) simple correlation the analysis obtained
rcount 0.405 > rchart 0.199 so that it can be concluded there any correlation between positive and
significant learning achievements with their respective entrepreneurship interest , (3) the analysis
simple correlation obtained rcount 0.203 > rchart 0.199 so that it can be concluded there any positive
correlation and significant between automotive learning achievements with their entrepreneurship
interest in second grade TKR program at SMK Bhakti Praja Batang central java academic year
2014/2015.
Keyword: Achievement, Entrepreneurship, Interest.
PENDAHULUAN
pendidikan nasional (UU Sisdiknas) nomor
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
20 tahun 2003 pasal 15, merupakan
sebagai bagian dari pendidikan kejuruan
pendidikan menengah yang mempersiapkan
menurut penjelasan undang-undang sistem
peserta didik untuk bekerja dalam bidang
A.
544
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
keahlian tertentu. Diknas 2008 secara
dituntut memiliki sarana dan prasarana
khusus, tujuan SMK adalah mempersiapkan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan
peserta didik agar mampu: (1) memasuki
Badan
lapangan kerja serta dapat mengembangkan
(BSNP)
sikap profesional; (2) mampu memilih
pendidikan, media pendidikan, buku dan
karier, mempunyai kompetensi, dan mampu
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
mengembangkan diri; (3) menjadi tenaga
serta perlengkapan lain yang diperlukan
kerja tingkat menengah untuk memenuhi
untuk menunjang proses pembelajaran yang
kebutuhan usaha dan industri pada saat ini
teratur dan berkelanjutan. Selain itu juga
maupun di masa yang akan datang; (4)
harus memiliki prasarana yang lengkap
menjadi warga yang produktif, adaptif, dan
yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
kreatif (Oemar Hamalik, 2011: 132).
pimpinan
satuan
pendidik,
ruang
Berdasarkan uraian tersebut dapat
Standar
Nasional
yang
Pendidikan
meliputi;
peralatan
pendidikan,
tata
usaha,
ruang
ruang
ditafsirkan bahwa SMK sebagai salah satu
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
lembaga pendidikan menengah kejuruan
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
memiliki tugas mempersiapkan peserta
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
didiknya untuk dapat bekerja pada bidang-
berolahraga,
bidang
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/
tertentu,
dalam
proses
ilmu
dan
penunjang proses pembelajaran sehingga
membekali peserta didik melalui praktik
menghasilkan SDM yang berkompeten di
sehingga dalam perkembangannya SMK
bidangnya.
teori
Berdasarkan
dituntut harus mampu menciptakan Sumber
diperlukan
tempat
tempat
secara
yang
beribadah,
pembelajarannya, SMK dilengkapi dengan
pengetahuan
lain
tempat
pengamatan
sebagai
saat
Daya Manusia yang dapat beradaptasi
melaksanakan observasi penelitian di SMK
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
Bhakti Praja khususnya di bidang keahlian
teknologi.
TKR, terlihat bahwa minat berwirausaha
SMK Bhakti Praja Batang adalah
siswa masih tergolong kurang padahal
salah satu lembaga Sekolah Menegah
mereka memiliki potensi yang baik dalam
Kejuruan yang menyelenggarakan berbagai
berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari data
bidang keahlian, antara lain Teknik Mesin
alumni SMK Bhakti Praja tahun 2009 s.d
Industri (TMI), Teknik Kendaraan Ringan
tahun
(TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM).
berwirausaha masih rendah dan hanya
Sebagai
sedikit persentase siswa yang berwirausaha.
pihak
yang
penyelenggara
2013.
Tingkat
alumni
yang
pendidikan, SMK Bhakti Praja Batang
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
545
Berdasarkan wawancara yang telah
kewirausahaan yang baik mengindikasikan
dilakukan kepada Dwi Sulistiono, S.Pd
bahwa siswa telah mengetahui prinsip-
salah satu guru SMK Bhakti Praja bidang
prinsip
keahlian teknik kendaraan ringan diketahui
berwirausaha yang baik, ketika prestasi
bahwa minat berwirausaha siswa dapat
belajar kewirausahaan siswa baik ketika
dipengaruhi
kejuruan
dihadapkan pada dunia usaha dia akan lebih
otomotif. Jika siswa memiliki prestasi yang
siap dan mengerti hal yang harus dilakukan.
baik
mengenai
Pengetahuan dalam dunia usaha dan tata
keteknikan khususnya jurusannya maka
cara serta prinsip berwirausaha yang baik
kemampuan siswa juga baik, dan jika
dapat membangkitkan minat siswa untuk
kemampuan siswa terhadap pengetahuan
mendirikan
kejuruan baik siswa akan terdorong untuk
kewirausahaan
yang
kurang
memilih berwirausaha dibandingkan harus
mengindikasikan
bahwa
siswa
mencari pekerjaan di industri karena siswa
mengetahui
akan lebih merasa menguasai ilmu yang
berwirausaha sehingga siswa akan merasa
diperoleh di sekolah untuk kemudian
minder dan takut akan kegagalan dalam
diterapkan pada saat membuka usaha.
berwirausaha.
maka
oleh
prestasi
pengetahuan
berwirausaha
usaha.
cara-cara
Sebaliknya
prinsip
Berdasarkan
Sebaliknya jika prestasi belajar kejuruan
dan
dan
hasil
prestasi
baik
kurang
tata
cara
observasi
dan
siswa kurang baik mengindikasikan bahwa
wawancara yang telah dilakukan maka
kemampuan siswa terhadap pengetahuan
dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak
kejuruan juga kurang baik maka siswa akan
sekali faktor yang memengaruhi minat
merasa
bekerja siswa. Akan tetapi dapat disinyalir
takut
dan
canggung
akan
kemampuannya sehingga peluang siswa
bahwa
mendirikan usaha pun lebih kecil karena
memengaruhi minat berwirausaha siswa
mentalnya cenderung sudah turun sehingga
kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang,
memengaruhi minatnya berwirausaha.
yaitu
Berdasarkan wawancara yang telah
terdapat
faktor
otomotif
faktor
prestasi
dan
dan
yang
belajar
dapat
kejuruan
prestasi
belajar
dilakukan kepada Puji Astuti, S.Pd. guru
kewirausahaan. Berhubungan dengan itu
mata pelajaran kewirausahaan diketahui
maka penelitian dengan judul Korelasi
bahwa minat bekerja dapat dipengaruhi
prestasi
oleh
kewirausahaan.
prestasi belajar kejuruan otomotif dengan
Prestasi kewirausahaan yang baik dapat
minat berwirausaha pada siswa kelas XI
mendorong minat bekerja siswa secara
TKR SMK Bhakti Praja Batang Jawa
prestasi
belajar
belajar
kewirausahaan
dan
mandiri yaitu berwirausaha. Prestasi belajar
546
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Tengah tahun ajaran 2014/2015, perlu
atau usaha atau aktivitas bisnis atas
dilakukan.
dasar
kemauan
sendiri
atau
mendirikan usaha atau bisnis dengan
1. Minat Berwirausaha
Kata “wirausaha” dalam bahasa
kemauan
dan
atau
kemampuan
Indonesia adalah padanan kata bahasa
sendiri. Wirausaha/wiraswasta adalah
Perancis “entrepreneur”, yang sudah
orang-orang yang memiliki sifat-sifat
dikenal kurang lebih sejak abad 17.
kewiraswastaan/kewirausahaan
Kata
merupakan
umumnya memiliki keberanian dalam
gabungan kata wira (gagah, berani,
mengambil resiko terutama dalam
teladan, dan pejuang) dan usaha
menangani usaha atau perusahaannya
(penciptaan kegiatan/aktivitas bisnis).
dengan berpijak pada kemampuan
Jadi, wirausaha berarti orang yang
atau kemauan sendiri. Jadi, wirausaha
gagah berani atau perkasa dalam
adalah: (a) Orang yang memulai atau
menciptakan
mengoperasikan sebuah usaha/bisnis;
“wirausaha”
suatu
kegiatan/bisnis
dan
(b) Para individu yang menemukan
(Sudaryono.dkk, 2011:35).
Menurut David E. Rye (1996: 35),
kebutuhan pasar dan membangun
yang
perusahaan
mengorganisasikan dan mengarahkan
memenuhi
usaha
berani
Orang-orang yang berani mengambil
mengambil resiko yang terkait dengan
resiko (risk takers) yang mampu
proses
wirausaha
adalah
baru.
seorang
Wirausaha
baru
yang
kebutuhan
pasar;
Istilah
memberikan
wiraswasta sering dipakai
secara
perubahan, inovasi, dan kemajuan.
tumpang
istilah
2. Prestasi Belajar Kewirausahaan
tindih
wirausaha.
literatur
Di
dengan
dalam
dapat
dilihat
Menurut Oemar Hamalik, (2006:
bahwa
12) “prestasi adalah kesempurnaan
yang
wirausaha,
berfikir,
penguraiannya
antara
di
muncul
pengertian
bagi
berbagai
pengertian wiraswasta sama dengan
walau
dorong
(c)
usaha.
pemulaian
daya
dapat
dalam
perbedaan
wirausaha
dan
wiraswasta.
dicapai
seseorang
merasa,
dan
dalam
berbuat”.
Sedangkan menurut Zaenal Arifin,
(2013: 12) “Prestasi adalah hasil dari
proses belajar”. Pendapat lain yang
Berdasarkan uraian di atas dapat
diutarakan
ditafsirkan bahwa berkewirausahaan
(2011:66)
“Prestasi
adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
merupakan
mutu
berkaitan dengan penciptaan kegiatan
pengetahuan/ketrampilan
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Rasdi
Ekosiswoyo,
belajar
penguasaan
yang
547
dikembangkan
pelajaran.
melalui
Lazimnya
mata
ditunjukkan
hari”.
dengan nilai tes atau angka nilai yang
Berdasarkan uraian tentang belajar,
diberikan oleh guru”. Pendapat lain
prestasi, proses terjadinya belajar,
dikatakan Hamzah B.Uno, (2011:
faktor yang memengaruhi belajar,
210)
pengukuran hasil belajar, kewira-
“Prestasi
belajar
adalah
tercapainya tujuan belajar”.
usahaan,
dan
mata
pelajaran
(2002:27)
kewirausahaan maka dapat ditarik
orang
kesimpulan sebagai berikut. Prestasi
mempunyai
belajar kewirausahaan adalah puncak
pengalaman, keahlian, dan kemam-
dari proses pembelajaran kewirausa-
puan
haan serta kapasitas terukur dari
Menurut
Hendro
“kewirausahan
(wirausaha)
adalah
yang
untuk
mengorganisasikan
sebuah usaha, baik dari awal atau
perubahan perilaku
yang sudah berjalan untuk tujuan
individu
pribadi”.
kognitif dan efektif dan psikomotor.
Sedangkan
menurut
Kemampuan
merupakan keahlian seseorang dalam
untuk
menghadapi
masa
berwirausaha,
dan
tumbuh
untuk
berwirausaha,
dicapai
kemampuan
tersebut
memahami
di
risiko
yang
mencakup
Zulkarnain (2006:5) “kewirausahaan
mendatang
digunakan
dasar-dasar
prinsip-prinsip
sehingga
dapat
dengan
diterapkan dalam kehidupan nyata,
menggunakan seluruh sumber daya
sehingga menjadikan perubahan pada
yang dimiliki sehingga mengalami
diri siswa kearah yang lebih baik
peningkatan usaha tersebut”. Menurut
dalam dibidang wirausaha.
mendapatkan
Bygrave
profit
dalam
Mustofa
Kamil
3. Prestasi Belajar Kejuruan Otomotif
(2010:118) “kewirausahahan diarti-
Mata pelajaran teknik kejuruan
kan sebagai orang yang mengganti
otomotif merupakan sejumlah mata
tatanan ekonomi dengan mengenal-
pelajaran
kan hasil dan layanan, menciptakan
penguasaan kejuruan dan kemampuan
bentuk
yang
organisasi
baru”.
Serta
yang
mengarah
spesifik.
Dalam
pada
proses
pendapat Zimmerer dalam Mustofa
pendidikan
Kamil (2010:119)
“kewirausahaan
dengan kesiapan mental kerja lulusan
adalah penerapan kreativitas dan
SMK khususnya jurusan otomotif
keinovasian
adalah proses belajar pada mata
untuk
memecahkan
permasalahan dan upaya memanfaat548
kan peluang yang dihadapi setiap
pelajaran
yang
kejuruan
berkaitan
ini.
erat
Kegiatan
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
dalam mata pelajaran kejuruan dibagi
dilakukan
menjadi dua, yaitu kegiatan teori dan
dituangkan dalam bentuk nilai akhir.
praktik.
Teori
mata
pelajaran
penilaian
akhir
yang
4. Kerangka Penelitian
Penelitian
kejuruan adalah teori yang menjadi
ini
merupakan
sumber pengetahuan untuk mengerti
penelitian
yang
mencari
bentuk
tentang praktik. Teori mata pelajaran
hubungan
antara
prestasi
belajar
kejuruan merupakan rujukan untuk
kewirausahaan dan prestasi belajar
suatu kegiatan praktik, apabila terjadi
kejuruan
kesalahan di dalam pemakaian teori
berwirausaha pada siswa kelas XI
maka akan menyebabkan kesalahan
TKR SMK Bhakti Praja Batang Jawa
dalam kegiatan praktik. Kegiatan
Tengah
praktik adalah langkah nyata dan
Bentuk
pembuktian dari apa yang terdapat
digambarkan sebagai berikut:
otomotif
tahun
dengan
ajaran
penelitian
minat
2014/2015.
ini
dapat
pada teori, dengan kata lain bahwa
kegiatan
praktik
merupakan
pekerjaan-pekerjaan yang dilandasi
teori, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat
pada
lampiran
Gambar 1
standar
Paradigma Penelitian
kompetensi dan kompetensi dasar
serta silabus.
Berdasarkan
beberapa
uraian
pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa
prestasi
belajar
kejuruan
otomotif
adalah
kemampuan
seseorang
dalam
mengadakan
perubahan
tingkah
laku
penampilan
dengan
dan
melakukan
Keterangan:
X1
: Prestasi belajar kewirausahaan
X2
: Prestasi belajar kejuruan Otomotif
Y
: Minat berwirausaha
B.
METODE PENELITIAN
1.
Jenis Penelitian
Penelitian
serangkaian kegiatan di bidang teknik
kejuruan otomotif yang dapat diukur
dengan
diberikan
menggunakan
oleh
guru
tes
yang
mengenai
kemajuan belajar siswa selama kurun
waktu tertentu yang selanjutnya akan
ini
dilaksanakan
di
SMK Bhakti Praja Batang dengan
alamat: Jln. Ki Mangunsarkoro No.
45
Batang
penelitian
Jawa
ini
korelasional
Tengah.
adalah
karena
Jenis
penelitian
penelitian
dilakukan untuk mengetahui korelasi
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
549
antara prestasi belajar kewirausahaan
rtabel 0.199 rhitung lebih besar dari pada
dan prestasi belajar kejuruan otomotif
rtabel maka dinyatakan reliabel.
dengan minat berwirausaha. Penelitian ini dikategorikan penelitian ex post
3.
Analisis Data
a. Uji Prasarat Analisis
Uji prasyarat analisis data
facto karena dalam penelitian tidak
dibuat perlakuan atau manipulasi
atas uji normalitas, uji linieritas, dan
terhadap
variabel
uji
melainkan
mengungkapkan
penelitian,
interkorelasi.
Uji
normalitas
fakta
digunakan untuk mengetahui apakah
berdasarkan pengukuran gejala yang
sebaran data yang diperoleh pada
telah terjadi pada diri responden
masing-masing variabel berdistribusi
sebelumnya. Populasi penelitian ini
normal/tidak. Uji linieritas digunakan
adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan
untuk mengetahui apakah korelasi
Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
antara variabel bebas dengan variabel
yang berjumlah 121 dari tiga kelas.
terikat bersifat linier/tidak. Sedangkan
Karena digunakan simple random
uji interkorelasi untuk mengetahui
sampling maka didapat sampel yang
ada atau tidak adanya korelasi antara
digunakan
variabel bebas.
dalam
penelitian
ini
sejumlah 96 siswa yang digunakan
sebagai sampel yang diambil dari
2.
tediri
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji
populasi secara acak.
korelasi
Validitas dan Reliabelitas
sederhana. Korelasi ganda digunakan
Uji coba instrumen dilakukan pada
kelas
uji
coba
yaitu
25
siswa
untuk
antara
ganda
dan
menguji
uji
korelasi
hipotesis pertama
beberapa
bebas
terikat
secara
didapatkan dari jumlah populasi yang
dengan
dikurangi jumlah sampel (121-96=25
bersama-sama.
siswa). Validitas butir soal diperoleh
digunakan
dari korelasi product moment, dari 30
hipotesis kedua dan ketiga, yaitu
instrumen angket minat berwirausaha
antara satu variabel bebas dengan
yang telah disiapkan. Melalui analisis
variabel terikat. Variabel bebas pada
diperoleh angket minat berwirausaha
penelitian ini yaitu prestasi belajar
valid 24 soal dan gugur 6 soal.
kewirausahaan dan prestasi belajar
Reliabilitas soal diperoleh dengan
rumus alpha, hasil r hitung 0.557 dan
variabel
variabel
Korelasi sederhana
untuk
membuktikan
kejuruan otomotif. Variabel terikat
pada
penelitian
ini
yaitu
minat
berwirausaha.
550
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
C.
1.
HASIL
PENELITIAN
DAN
kelompok tinggi. Berdasarkan sebaran
PEMBAHASAN
skor maka kategori prestasi belajar
Deskripsi Data Hasil Penelitian
kejuruan otomotif siswa kelas XI
Berdasarkan hasil perhitungan
yang dilakukan diperoleh 1.04% (1
TKR SMK Bhakti Praja Batang
berada pada kelompok sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan
responden) berada pada kelompok
responden)
yang dilakukan diperoleh 1.04% (1
berada pada kelompok sedang, dan
responden) berada pada kelompok
11.46 % (11 responden) berada pada
rendah, 3.12 % (3 responden) berada
kelompok tinggi. Berdasarkan sebaran
pada kelompok sedang, 42.72 % (41
skor di atas maka kategori prestasi
responden) berada pada kelompok
belajar kewirausahaan siswa kelas XI
tinggi, dan 53.12% (51 responden)
TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun
berada pada kelompok sangat tinggi.
ajaran
Berdasarkan
rendah,
87.50%
(84
2014/2015
berada
pada
sebaran
skor
maka
kategori minat berwirausaha siswa
kelompok sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan
kelas XI TKR SMK Bhakti Praja
yang dilakukan diperoleh 22.91 % (22
Batang berada pada kelompok sangat
responden) berada pada kelompok
tinggi.
rendah,
61.45%
(59
responden)
berada pada kelompok sedang, dan
15.64 % (15 responden) berada pada
2.
Uji Prasyarat Analisis
Hasil Uji Normalitas
Prestasi Kewirausahaan
(X1)
Prestasi Kejuruan
Otomotif (X2)
Minat Berwirausaha
(Y)
0.279
0.05
Normal
0.177
0.05
Normal
0.401
0.05
Normal
Zhitung
Alpha
keterangan
Berdasarkan
data
kolmogorov-smirnov
hasil
diatas
uji
dapat
masing-masing
variabel
>
dari
signifikasi alpha 0.05.
ditarik kesimpulan bahwa semua data
berdistribusi normal. Hasil Z hitung
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
551
Hasil Uji Linieritas
No
Variabel
1
2
X1-Y
X2-Y
Sig. Deviation
from linierity
0.971
0.843
Linierity
0.000
0.046
Taraf
signifikasi
0,05
0,05
Kesimpulan
Linier
Linier
perhitungan
signifikansi 0,05. Sehingga dapat
diketahui bahwa harga deviation from
disimpulkan bahwa prestasi belajar
linierity antara X dan Y > terhadap
kewirausahaan dan prestasi belajar
taraf signifikasi 0,05 dan Linierity
kejuruan
antara X dan Y < terhadap taraf
berwirausaha bersifat linier.
Berdasarkan
hasil
otomotif
dengan
minat
Hasil Uji Interkorelasi Antara Variabel Bebas (X1), (X2)
Variabel
X1
X2
Keterangan
Prestasi Belajar Kewirausahaan (X1)
1
0.207 Tidak terjadi Interkorelasi
Prestasi Belajar Kejuruan (X2)
0.207
1
Tidak terjadi Interkorelasi
Hasil analisis yang disajikan dalam
nilai
”Ada korelasi positif dan signifikan
korelasi antara semua variabel bebas
antara prestasi belajar kewirausahaan
(X1), (X2) sebesar 0.207 < 0.600
(X1) dan prestasi belajar kejuruan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
otomotif
antarvariabel bebas (X1), (X2) tidak
berwirausaha (Y) siswa kelas XI TKR
ada yang berkorelasi secara sempurna
SMK Bhakti Praja Batang tahun
atau
ajaran 2014/2015”.
tabel
menunjukkan
tidak
terjadi
bahwa
interkorelasi
sehingga rumus korelasi ganda dapat
3.
Harga
(X2)
dengan
koefisien
minat
ryx1x2
sebesar
dilanjutkan.
0.423 hal ini menunjukkan variansi
Uji Hipotesis
pada
Berdasarkan
analisis
korelasi
minat
dijelaskan
berwirausaha
oleh
dapat
prestasi
belajar
ganda diperoleh harga koefisien r yx1x2
kewirausahaan dan prestasi belajar
sebesar 0.423 > rtabel = 0.199 taraf
kejuruan otomotif sebesar 42.3%
signifikansi 5%. Harga Fhitung sebesar
sedangkan sisanya 57.7% dipengaruhi
10.146 dengan nilai signifikasi 0.000.
oleh faktor-faktor lain yang tidak
Oleh karena nilai signifikasi kurang dari
dijelaskan dalam penelitian ini.
0.05 dan F tabel 3.09 pada α 5%
dengan dk-2 sehingga Fhitung > Ftabel
552
dan dapat ditarik kesimpulan bahwa
Berdasarkan
sederhana
analisis
diperoleh
korelasi
koefisien
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
korelasi sebesar r hitung 0.405 > rtabel
belajar kejuruan otomotif rendah
0.199
maka minat berwirausaha siswa
dengan
signifikasi
0.000.
Dengan demikian hipotesis kedua
diterima,
sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa “Ada korelasi
b. Hipotesis Kedua
Belajar kewirausahaan merupa-
positif dan signifikan antara prestasi
kan
belajar kewirausahaan (X1) dengan
pelajaran
yang
minat berwirausaha (Y) siswa kelas
SMK
kepada
XI TKR SMK Bhakti Praja Batang
kompetensi kewirausahaan tidak
tahun ajaran 2014/2015”.
hanya mengandung unsur kognitif
Berdasarkan
sederhana
4.
juga rendah.
analisis
diperoleh
korelasi
koefisien
dan
salah
satu
afektif
psikomotorik.
0.199
memperhatikan
0.047.
siswanya,
tetapi
Hal
menuntut
signifikasi
diberikan oleh
saja
korelasi sebesar r hitung 0.203 > rtabel
dengan
kompetensi
siswa
juga
tersebut
untuk
dapat
teori
yang
Dengan demikian hipotesis ketiga
disampaikan
diterima,
ditarik
tetapi juga individual. Oleh karena
kesimpulan bahwa “Ada korelasi
itu, kreativitas dan inisiatif dalam
positif dan signifikan antara prestasi
kompetensi kewirausahaan dapat
belajar
melatih
sehingga
kejuruan
dapat
Otomotif
(X2)
secara
siswa
kelompok
mengembangkan
dengan minat berwirausaha (Y) siswa
ide-idenya, siswa semakin kreatif
kelas
dan berinisiatif dalam mengem-
XI
TKR SMK Bhakti Praja
Batang tahun ajaran 2014/2015”.
bangkan
Pembahasan
semakin punya keinginan untuk
a. Hipotesis Pertama
berwirausaha.
Prestasi belajar kewirausahaan
dan
prestasi
belajar
kejuruan
idenya.
Siswa
akan
c. Hipotesis Ketiga
Prestasi
belajar
otomotif akan lebih memengaruhi
otomotif
minat
Prestasi
mata pelajaran yang mengarah
belajar kewirausahaan yang baik
pada penguasaan kejuruan dan
dan
kejuruan
kemampuan yang spesifik, dalam
otomotif yang baik pula maka
proses pendidikan yang berkaitan
minat berwirausaha siswa juga
erat dengan kesiapan mental kerja
baik, dan sebaliknya jika prestasi
lulusan SMK. Kegiatan dalam
belajar kewirausahaan dan prestasi
mata pelajaran kejuruan dibagi
berwirausaha.
prestasi
belajar
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
merupakan
kejuruan
sejumlah
553
menjadi dua, yaitu kegiatan teori
SMK Bhakti Praja Batang tahun
dan praktik. Pendidikan ini lebih
ajaran 2014/2015.
mengutamakan pada penguasaan
c. Ada korelasi positif dan signifikan
ketrampilan sesuai dengan minat
antara prestasi belajar kejuruan
dan bakat yang dimiliki, sehingga
otomotif
mampu mempertahankan kehidup-
berwirausaha siswa kelas XI TKR
annya baik dengan bekerja didunia
SMK Bhakti Praja Batang tahun
industri otomotif atau dunia usaha
ajaran 2014/2015.
yang
lain.
belajar
Sehingga
kejuruan
prestasi
2.
otomotif
dengan
minat
Saran
a. Bagi
siswa
dengan
adanya
merupakan salah satu faktor yang
penelitian ini diharapkan agar
penting dalam memengaruhi minat
siswa dapat meningkatkan prestasi
berwirausaha.
belajar kewirausahaan dan prestasi
belajar kejuruan otomotif agar
D.
1.
PENUTUP
minat berwirausaha siswa juga
Kesimpulan
meningkat.
b. Bagi guru supaya melaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian dan
telah
kegiatan pembelajaran di sekolah
diuraikan dalam BAB IV, maka dapat
yang mengarah pada pencapaian
ditarik
prestasi belajar kewirausahaan dan
pembahasan
sebagaimana
beberapa
kesimpulan
penelitian sebagai berikut:
prestasi belajar kejuruan otomotif
a. Ada korelasi positif dan signifikan
yang
antara
prestasi
optimal
sehingga
membangkitkan
belajar
dapat
minat
berwirausaha siswa.
kewirausahaan dan prestasi belajar
kejuruan otomotif secara bersamasama dengan minat berwirausaha
E.
DAFTAR PUSTAKA
siswa kelas XI TKR SMK Bhakti
Praja
Batang
tahun
ajaran
b. Ada korelasi positif dan signifikan
prestasi
kewirausahaan
dengan
belajar
minat
berwirausaha siswa kelas XI TKR
554
E.
Rye.
1996.
Manajemen
Berwirausaha. Jakarta: PT. Putra
2014/2015.
antara
David
Bakti Mandiri.
Hamzah
B.
Uno.
2011.
Model
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Hendro,
M.M.,
2002.
Kewirausahaan.
Jakarta: Erlangga.
Oemar
Hamalik.
2011.
Dasar-dasar
Pengembangan
Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rasdi Eko Siswoyo. 2011. Edukasia.
Semarang: IKA GBI.
Sudaryono.
2011.
Kewirausahaan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Zaenal Arifin. 2013. Evaluasi Intruksional
Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
555
BELAJAR KEJURUAN OTOMOTIF DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA
SISWA KELAS XI TKR
SMK BHAKTI PRAJA BATANG JAWA TENGAH
TAHUN AJARAN 2014/2015
Prapditta Willianto* & Setuju**
E-mail: Prapditta.willianto@gmail.com & ikhwah_se7@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) korelasi antara prestasi belajar kewirausahaan
dan prestasi belajar kejuruan otomotif dengan minat berwirausaha, (2) korelasi antara prestasi
belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha, (3) korelasi antara prestasi belajar kejuruan
otomotif dengan minat berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun ajaran
2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bhakti Praja Batang Jawa Tengah. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi pada penelitian ini semua
siswa kelas XI TKR berjumlah 121 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik sampel Random
Sampling dengan pedoman perhitungan Nomogram Harry King dan didapatkan sampel sebanyak
96 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto. Teknik pengumpulan data dengan
metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi ganda dan
analisis korelasi sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) hasil analisis
korelasi ganda didapatkan rhitung 0.423 > rtabel = 0.199 dan Fhitung sebesar 10.146 > Ftabel 3.09
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan ada korelasi positif dan signifikan antara
prestasi belajar kewirausahaan (X1) dan prestasi belajar kejuruan otomotif (X2) dengan minat
berwirausaha (Y), (2) hasil analisis korelasi sederhana didapatkan r hitung 0.405 > rtabel 0.199 sehingga
dapat disimpulkan ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi belajar kewirausahaan dengan
minat berwirausaha, (3) hasil analisis korelasi sederhana didapatkan r hitung 0.203 > rtabel 0.199
sehingga dapat disimpulkan ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi belajar kejuruan
otomotif dengan minat berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun ajaran
2014/2015.
Kata kunci: Prestasi, Kewirausahaan, Minat.
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
543
CORRELATION OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING ACHIEVEMENTS AND
LEARNING ACHIEVEMENTS AUTOMOTIVE WITH ENTREPRENEURSHIP
INTEREST IN A STUDENTS OF SECOND GRADE ENGINEERING EXPERTISE
LIGHT VEHICLE AT SMK BHAKTI PRAJA BATANG CENTRAL JAVA THE
ACADEMIC YEAR 2014/2015
Prapditta Willianto
E-mail: Prapditta.willianto@gmail.com
Advisor: Setuju, S.Pd.T., M.Pd.
Study Program of Mechanical Engineering Faculty of Teacher Training and Education
Sarjanawiyata Tamansiswa University of Yogyakarta, 2015.
E-mail:Mesin_jptk_ ust@yahoo.co.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to know: (1) The correlation between learning achievements
entrepreneurship and vocational learning achievements automotive with entrepreneurship interest,
(2) The correlation between entrepreneurship learning achievements with entrepreneurship
interest, (3) The correlation between learning achievement automotive with entrepreneurship
interest in a student of second grade TKR program at SMK Bhakti Praja, Batang Central Java
academic year 2014/2015.
This research was carried out in SMK Bhakti Praja Batang, Central Java. This research was
carried out on the even semester academic year 2014/2015. The population in this study all
students of second grade TKR program totalled 121 students. This research using a sample
Random Sampling techniques with guideline calculations Nomogram Harry King and obtained
samples as much as 96 students. This type of research is the research of Ex Post Facto. The
technique of data collection methods question form and documentation. Data analysis technique
using analysis double correlation and analysis simple correlation .
Data is collected based on the analysis of the results of research as follows: (1) the analysis
of double correlation obtained rcount 0.423 > rchart = 0.199 and Fcount of 10.146 > Fchart 3.09 so that
we can conclude that simultaneously there any correlation between positive and significant
learning achievements entrepreneurship (X1) and automotive vocational learning achievements
(X2) with their respective entrepreneurship interest (Y), (2) simple correlation the analysis obtained
rcount 0.405 > rchart 0.199 so that it can be concluded there any correlation between positive and
significant learning achievements with their respective entrepreneurship interest , (3) the analysis
simple correlation obtained rcount 0.203 > rchart 0.199 so that it can be concluded there any positive
correlation and significant between automotive learning achievements with their entrepreneurship
interest in second grade TKR program at SMK Bhakti Praja Batang central java academic year
2014/2015.
Keyword: Achievement, Entrepreneurship, Interest.
PENDAHULUAN
pendidikan nasional (UU Sisdiknas) nomor
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
20 tahun 2003 pasal 15, merupakan
sebagai bagian dari pendidikan kejuruan
pendidikan menengah yang mempersiapkan
menurut penjelasan undang-undang sistem
peserta didik untuk bekerja dalam bidang
A.
544
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
keahlian tertentu. Diknas 2008 secara
dituntut memiliki sarana dan prasarana
khusus, tujuan SMK adalah mempersiapkan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan
peserta didik agar mampu: (1) memasuki
Badan
lapangan kerja serta dapat mengembangkan
(BSNP)
sikap profesional; (2) mampu memilih
pendidikan, media pendidikan, buku dan
karier, mempunyai kompetensi, dan mampu
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
mengembangkan diri; (3) menjadi tenaga
serta perlengkapan lain yang diperlukan
kerja tingkat menengah untuk memenuhi
untuk menunjang proses pembelajaran yang
kebutuhan usaha dan industri pada saat ini
teratur dan berkelanjutan. Selain itu juga
maupun di masa yang akan datang; (4)
harus memiliki prasarana yang lengkap
menjadi warga yang produktif, adaptif, dan
yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
kreatif (Oemar Hamalik, 2011: 132).
pimpinan
satuan
pendidik,
ruang
Berdasarkan uraian tersebut dapat
Standar
Nasional
yang
Pendidikan
meliputi;
peralatan
pendidikan,
tata
usaha,
ruang
ruang
ditafsirkan bahwa SMK sebagai salah satu
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
lembaga pendidikan menengah kejuruan
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
memiliki tugas mempersiapkan peserta
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
didiknya untuk dapat bekerja pada bidang-
berolahraga,
bidang
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/
tertentu,
dalam
proses
ilmu
dan
penunjang proses pembelajaran sehingga
membekali peserta didik melalui praktik
menghasilkan SDM yang berkompeten di
sehingga dalam perkembangannya SMK
bidangnya.
teori
Berdasarkan
dituntut harus mampu menciptakan Sumber
diperlukan
tempat
tempat
secara
yang
beribadah,
pembelajarannya, SMK dilengkapi dengan
pengetahuan
lain
tempat
pengamatan
sebagai
saat
Daya Manusia yang dapat beradaptasi
melaksanakan observasi penelitian di SMK
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
Bhakti Praja khususnya di bidang keahlian
teknologi.
TKR, terlihat bahwa minat berwirausaha
SMK Bhakti Praja Batang adalah
siswa masih tergolong kurang padahal
salah satu lembaga Sekolah Menegah
mereka memiliki potensi yang baik dalam
Kejuruan yang menyelenggarakan berbagai
berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari data
bidang keahlian, antara lain Teknik Mesin
alumni SMK Bhakti Praja tahun 2009 s.d
Industri (TMI), Teknik Kendaraan Ringan
tahun
(TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM).
berwirausaha masih rendah dan hanya
Sebagai
sedikit persentase siswa yang berwirausaha.
pihak
yang
penyelenggara
2013.
Tingkat
alumni
yang
pendidikan, SMK Bhakti Praja Batang
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
545
Berdasarkan wawancara yang telah
kewirausahaan yang baik mengindikasikan
dilakukan kepada Dwi Sulistiono, S.Pd
bahwa siswa telah mengetahui prinsip-
salah satu guru SMK Bhakti Praja bidang
prinsip
keahlian teknik kendaraan ringan diketahui
berwirausaha yang baik, ketika prestasi
bahwa minat berwirausaha siswa dapat
belajar kewirausahaan siswa baik ketika
dipengaruhi
kejuruan
dihadapkan pada dunia usaha dia akan lebih
otomotif. Jika siswa memiliki prestasi yang
siap dan mengerti hal yang harus dilakukan.
baik
mengenai
Pengetahuan dalam dunia usaha dan tata
keteknikan khususnya jurusannya maka
cara serta prinsip berwirausaha yang baik
kemampuan siswa juga baik, dan jika
dapat membangkitkan minat siswa untuk
kemampuan siswa terhadap pengetahuan
mendirikan
kejuruan baik siswa akan terdorong untuk
kewirausahaan
yang
kurang
memilih berwirausaha dibandingkan harus
mengindikasikan
bahwa
siswa
mencari pekerjaan di industri karena siswa
mengetahui
akan lebih merasa menguasai ilmu yang
berwirausaha sehingga siswa akan merasa
diperoleh di sekolah untuk kemudian
minder dan takut akan kegagalan dalam
diterapkan pada saat membuka usaha.
berwirausaha.
maka
oleh
prestasi
pengetahuan
berwirausaha
usaha.
cara-cara
Sebaliknya
prinsip
Berdasarkan
Sebaliknya jika prestasi belajar kejuruan
dan
dan
hasil
prestasi
baik
kurang
tata
cara
observasi
dan
siswa kurang baik mengindikasikan bahwa
wawancara yang telah dilakukan maka
kemampuan siswa terhadap pengetahuan
dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak
kejuruan juga kurang baik maka siswa akan
sekali faktor yang memengaruhi minat
merasa
bekerja siswa. Akan tetapi dapat disinyalir
takut
dan
canggung
akan
kemampuannya sehingga peluang siswa
bahwa
mendirikan usaha pun lebih kecil karena
memengaruhi minat berwirausaha siswa
mentalnya cenderung sudah turun sehingga
kelas XI TKR SMK Bhakti Praja Batang,
memengaruhi minatnya berwirausaha.
yaitu
Berdasarkan wawancara yang telah
terdapat
faktor
otomotif
faktor
prestasi
dan
dan
yang
belajar
dapat
kejuruan
prestasi
belajar
dilakukan kepada Puji Astuti, S.Pd. guru
kewirausahaan. Berhubungan dengan itu
mata pelajaran kewirausahaan diketahui
maka penelitian dengan judul Korelasi
bahwa minat bekerja dapat dipengaruhi
prestasi
oleh
kewirausahaan.
prestasi belajar kejuruan otomotif dengan
Prestasi kewirausahaan yang baik dapat
minat berwirausaha pada siswa kelas XI
mendorong minat bekerja siswa secara
TKR SMK Bhakti Praja Batang Jawa
prestasi
belajar
belajar
kewirausahaan
dan
mandiri yaitu berwirausaha. Prestasi belajar
546
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Tengah tahun ajaran 2014/2015, perlu
atau usaha atau aktivitas bisnis atas
dilakukan.
dasar
kemauan
sendiri
atau
mendirikan usaha atau bisnis dengan
1. Minat Berwirausaha
Kata “wirausaha” dalam bahasa
kemauan
dan
atau
kemampuan
Indonesia adalah padanan kata bahasa
sendiri. Wirausaha/wiraswasta adalah
Perancis “entrepreneur”, yang sudah
orang-orang yang memiliki sifat-sifat
dikenal kurang lebih sejak abad 17.
kewiraswastaan/kewirausahaan
Kata
merupakan
umumnya memiliki keberanian dalam
gabungan kata wira (gagah, berani,
mengambil resiko terutama dalam
teladan, dan pejuang) dan usaha
menangani usaha atau perusahaannya
(penciptaan kegiatan/aktivitas bisnis).
dengan berpijak pada kemampuan
Jadi, wirausaha berarti orang yang
atau kemauan sendiri. Jadi, wirausaha
gagah berani atau perkasa dalam
adalah: (a) Orang yang memulai atau
menciptakan
mengoperasikan sebuah usaha/bisnis;
“wirausaha”
suatu
kegiatan/bisnis
dan
(b) Para individu yang menemukan
(Sudaryono.dkk, 2011:35).
Menurut David E. Rye (1996: 35),
kebutuhan pasar dan membangun
yang
perusahaan
mengorganisasikan dan mengarahkan
memenuhi
usaha
berani
Orang-orang yang berani mengambil
mengambil resiko yang terkait dengan
resiko (risk takers) yang mampu
proses
wirausaha
adalah
baru.
seorang
Wirausaha
baru
yang
kebutuhan
pasar;
Istilah
memberikan
wiraswasta sering dipakai
secara
perubahan, inovasi, dan kemajuan.
tumpang
istilah
2. Prestasi Belajar Kewirausahaan
tindih
wirausaha.
literatur
Di
dengan
dalam
dapat
dilihat
Menurut Oemar Hamalik, (2006:
bahwa
12) “prestasi adalah kesempurnaan
yang
wirausaha,
berfikir,
penguraiannya
antara
di
muncul
pengertian
bagi
berbagai
pengertian wiraswasta sama dengan
walau
dorong
(c)
usaha.
pemulaian
daya
dapat
dalam
perbedaan
wirausaha
dan
wiraswasta.
dicapai
seseorang
merasa,
dan
dalam
berbuat”.
Sedangkan menurut Zaenal Arifin,
(2013: 12) “Prestasi adalah hasil dari
proses belajar”. Pendapat lain yang
Berdasarkan uraian di atas dapat
diutarakan
ditafsirkan bahwa berkewirausahaan
(2011:66)
“Prestasi
adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
merupakan
mutu
berkaitan dengan penciptaan kegiatan
pengetahuan/ketrampilan
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Rasdi
Ekosiswoyo,
belajar
penguasaan
yang
547
dikembangkan
pelajaran.
melalui
Lazimnya
mata
ditunjukkan
hari”.
dengan nilai tes atau angka nilai yang
Berdasarkan uraian tentang belajar,
diberikan oleh guru”. Pendapat lain
prestasi, proses terjadinya belajar,
dikatakan Hamzah B.Uno, (2011:
faktor yang memengaruhi belajar,
210)
pengukuran hasil belajar, kewira-
“Prestasi
belajar
adalah
tercapainya tujuan belajar”.
usahaan,
dan
mata
pelajaran
(2002:27)
kewirausahaan maka dapat ditarik
orang
kesimpulan sebagai berikut. Prestasi
mempunyai
belajar kewirausahaan adalah puncak
pengalaman, keahlian, dan kemam-
dari proses pembelajaran kewirausa-
puan
haan serta kapasitas terukur dari
Menurut
Hendro
“kewirausahan
(wirausaha)
adalah
yang
untuk
mengorganisasikan
sebuah usaha, baik dari awal atau
perubahan perilaku
yang sudah berjalan untuk tujuan
individu
pribadi”.
kognitif dan efektif dan psikomotor.
Sedangkan
menurut
Kemampuan
merupakan keahlian seseorang dalam
untuk
menghadapi
masa
berwirausaha,
dan
tumbuh
untuk
berwirausaha,
dicapai
kemampuan
tersebut
memahami
di
risiko
yang
mencakup
Zulkarnain (2006:5) “kewirausahaan
mendatang
digunakan
dasar-dasar
prinsip-prinsip
sehingga
dapat
dengan
diterapkan dalam kehidupan nyata,
menggunakan seluruh sumber daya
sehingga menjadikan perubahan pada
yang dimiliki sehingga mengalami
diri siswa kearah yang lebih baik
peningkatan usaha tersebut”. Menurut
dalam dibidang wirausaha.
mendapatkan
Bygrave
profit
dalam
Mustofa
Kamil
3. Prestasi Belajar Kejuruan Otomotif
(2010:118) “kewirausahahan diarti-
Mata pelajaran teknik kejuruan
kan sebagai orang yang mengganti
otomotif merupakan sejumlah mata
tatanan ekonomi dengan mengenal-
pelajaran
kan hasil dan layanan, menciptakan
penguasaan kejuruan dan kemampuan
bentuk
yang
organisasi
baru”.
Serta
yang
mengarah
spesifik.
Dalam
pada
proses
pendapat Zimmerer dalam Mustofa
pendidikan
Kamil (2010:119)
“kewirausahaan
dengan kesiapan mental kerja lulusan
adalah penerapan kreativitas dan
SMK khususnya jurusan otomotif
keinovasian
adalah proses belajar pada mata
untuk
memecahkan
permasalahan dan upaya memanfaat548
kan peluang yang dihadapi setiap
pelajaran
yang
kejuruan
berkaitan
ini.
erat
Kegiatan
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
dalam mata pelajaran kejuruan dibagi
dilakukan
menjadi dua, yaitu kegiatan teori dan
dituangkan dalam bentuk nilai akhir.
praktik.
Teori
mata
pelajaran
penilaian
akhir
yang
4. Kerangka Penelitian
Penelitian
kejuruan adalah teori yang menjadi
ini
merupakan
sumber pengetahuan untuk mengerti
penelitian
yang
mencari
bentuk
tentang praktik. Teori mata pelajaran
hubungan
antara
prestasi
belajar
kejuruan merupakan rujukan untuk
kewirausahaan dan prestasi belajar
suatu kegiatan praktik, apabila terjadi
kejuruan
kesalahan di dalam pemakaian teori
berwirausaha pada siswa kelas XI
maka akan menyebabkan kesalahan
TKR SMK Bhakti Praja Batang Jawa
dalam kegiatan praktik. Kegiatan
Tengah
praktik adalah langkah nyata dan
Bentuk
pembuktian dari apa yang terdapat
digambarkan sebagai berikut:
otomotif
tahun
dengan
ajaran
penelitian
minat
2014/2015.
ini
dapat
pada teori, dengan kata lain bahwa
kegiatan
praktik
merupakan
pekerjaan-pekerjaan yang dilandasi
teori, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat
pada
lampiran
Gambar 1
standar
Paradigma Penelitian
kompetensi dan kompetensi dasar
serta silabus.
Berdasarkan
beberapa
uraian
pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa
prestasi
belajar
kejuruan
otomotif
adalah
kemampuan
seseorang
dalam
mengadakan
perubahan
tingkah
laku
penampilan
dengan
dan
melakukan
Keterangan:
X1
: Prestasi belajar kewirausahaan
X2
: Prestasi belajar kejuruan Otomotif
Y
: Minat berwirausaha
B.
METODE PENELITIAN
1.
Jenis Penelitian
Penelitian
serangkaian kegiatan di bidang teknik
kejuruan otomotif yang dapat diukur
dengan
diberikan
menggunakan
oleh
guru
tes
yang
mengenai
kemajuan belajar siswa selama kurun
waktu tertentu yang selanjutnya akan
ini
dilaksanakan
di
SMK Bhakti Praja Batang dengan
alamat: Jln. Ki Mangunsarkoro No.
45
Batang
penelitian
Jawa
ini
korelasional
Tengah.
adalah
karena
Jenis
penelitian
penelitian
dilakukan untuk mengetahui korelasi
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
549
antara prestasi belajar kewirausahaan
rtabel 0.199 rhitung lebih besar dari pada
dan prestasi belajar kejuruan otomotif
rtabel maka dinyatakan reliabel.
dengan minat berwirausaha. Penelitian ini dikategorikan penelitian ex post
3.
Analisis Data
a. Uji Prasarat Analisis
Uji prasyarat analisis data
facto karena dalam penelitian tidak
dibuat perlakuan atau manipulasi
atas uji normalitas, uji linieritas, dan
terhadap
variabel
uji
melainkan
mengungkapkan
penelitian,
interkorelasi.
Uji
normalitas
fakta
digunakan untuk mengetahui apakah
berdasarkan pengukuran gejala yang
sebaran data yang diperoleh pada
telah terjadi pada diri responden
masing-masing variabel berdistribusi
sebelumnya. Populasi penelitian ini
normal/tidak. Uji linieritas digunakan
adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan
untuk mengetahui apakah korelasi
Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
antara variabel bebas dengan variabel
yang berjumlah 121 dari tiga kelas.
terikat bersifat linier/tidak. Sedangkan
Karena digunakan simple random
uji interkorelasi untuk mengetahui
sampling maka didapat sampel yang
ada atau tidak adanya korelasi antara
digunakan
variabel bebas.
dalam
penelitian
ini
sejumlah 96 siswa yang digunakan
sebagai sampel yang diambil dari
2.
tediri
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji
populasi secara acak.
korelasi
Validitas dan Reliabelitas
sederhana. Korelasi ganda digunakan
Uji coba instrumen dilakukan pada
kelas
uji
coba
yaitu
25
siswa
untuk
antara
ganda
dan
menguji
uji
korelasi
hipotesis pertama
beberapa
bebas
terikat
secara
didapatkan dari jumlah populasi yang
dengan
dikurangi jumlah sampel (121-96=25
bersama-sama.
siswa). Validitas butir soal diperoleh
digunakan
dari korelasi product moment, dari 30
hipotesis kedua dan ketiga, yaitu
instrumen angket minat berwirausaha
antara satu variabel bebas dengan
yang telah disiapkan. Melalui analisis
variabel terikat. Variabel bebas pada
diperoleh angket minat berwirausaha
penelitian ini yaitu prestasi belajar
valid 24 soal dan gugur 6 soal.
kewirausahaan dan prestasi belajar
Reliabilitas soal diperoleh dengan
rumus alpha, hasil r hitung 0.557 dan
variabel
variabel
Korelasi sederhana
untuk
membuktikan
kejuruan otomotif. Variabel terikat
pada
penelitian
ini
yaitu
minat
berwirausaha.
550
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
C.
1.
HASIL
PENELITIAN
DAN
kelompok tinggi. Berdasarkan sebaran
PEMBAHASAN
skor maka kategori prestasi belajar
Deskripsi Data Hasil Penelitian
kejuruan otomotif siswa kelas XI
Berdasarkan hasil perhitungan
yang dilakukan diperoleh 1.04% (1
TKR SMK Bhakti Praja Batang
berada pada kelompok sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan
responden) berada pada kelompok
responden)
yang dilakukan diperoleh 1.04% (1
berada pada kelompok sedang, dan
responden) berada pada kelompok
11.46 % (11 responden) berada pada
rendah, 3.12 % (3 responden) berada
kelompok tinggi. Berdasarkan sebaran
pada kelompok sedang, 42.72 % (41
skor di atas maka kategori prestasi
responden) berada pada kelompok
belajar kewirausahaan siswa kelas XI
tinggi, dan 53.12% (51 responden)
TKR SMK Bhakti Praja Batang tahun
berada pada kelompok sangat tinggi.
ajaran
Berdasarkan
rendah,
87.50%
(84
2014/2015
berada
pada
sebaran
skor
maka
kategori minat berwirausaha siswa
kelompok sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan
kelas XI TKR SMK Bhakti Praja
yang dilakukan diperoleh 22.91 % (22
Batang berada pada kelompok sangat
responden) berada pada kelompok
tinggi.
rendah,
61.45%
(59
responden)
berada pada kelompok sedang, dan
15.64 % (15 responden) berada pada
2.
Uji Prasyarat Analisis
Hasil Uji Normalitas
Prestasi Kewirausahaan
(X1)
Prestasi Kejuruan
Otomotif (X2)
Minat Berwirausaha
(Y)
0.279
0.05
Normal
0.177
0.05
Normal
0.401
0.05
Normal
Zhitung
Alpha
keterangan
Berdasarkan
data
kolmogorov-smirnov
hasil
diatas
uji
dapat
masing-masing
variabel
>
dari
signifikasi alpha 0.05.
ditarik kesimpulan bahwa semua data
berdistribusi normal. Hasil Z hitung
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
551
Hasil Uji Linieritas
No
Variabel
1
2
X1-Y
X2-Y
Sig. Deviation
from linierity
0.971
0.843
Linierity
0.000
0.046
Taraf
signifikasi
0,05
0,05
Kesimpulan
Linier
Linier
perhitungan
signifikansi 0,05. Sehingga dapat
diketahui bahwa harga deviation from
disimpulkan bahwa prestasi belajar
linierity antara X dan Y > terhadap
kewirausahaan dan prestasi belajar
taraf signifikasi 0,05 dan Linierity
kejuruan
antara X dan Y < terhadap taraf
berwirausaha bersifat linier.
Berdasarkan
hasil
otomotif
dengan
minat
Hasil Uji Interkorelasi Antara Variabel Bebas (X1), (X2)
Variabel
X1
X2
Keterangan
Prestasi Belajar Kewirausahaan (X1)
1
0.207 Tidak terjadi Interkorelasi
Prestasi Belajar Kejuruan (X2)
0.207
1
Tidak terjadi Interkorelasi
Hasil analisis yang disajikan dalam
nilai
”Ada korelasi positif dan signifikan
korelasi antara semua variabel bebas
antara prestasi belajar kewirausahaan
(X1), (X2) sebesar 0.207 < 0.600
(X1) dan prestasi belajar kejuruan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
otomotif
antarvariabel bebas (X1), (X2) tidak
berwirausaha (Y) siswa kelas XI TKR
ada yang berkorelasi secara sempurna
SMK Bhakti Praja Batang tahun
atau
ajaran 2014/2015”.
tabel
menunjukkan
tidak
terjadi
bahwa
interkorelasi
sehingga rumus korelasi ganda dapat
3.
Harga
(X2)
dengan
koefisien
minat
ryx1x2
sebesar
dilanjutkan.
0.423 hal ini menunjukkan variansi
Uji Hipotesis
pada
Berdasarkan
analisis
korelasi
minat
dijelaskan
berwirausaha
oleh
dapat
prestasi
belajar
ganda diperoleh harga koefisien r yx1x2
kewirausahaan dan prestasi belajar
sebesar 0.423 > rtabel = 0.199 taraf
kejuruan otomotif sebesar 42.3%
signifikansi 5%. Harga Fhitung sebesar
sedangkan sisanya 57.7% dipengaruhi
10.146 dengan nilai signifikasi 0.000.
oleh faktor-faktor lain yang tidak
Oleh karena nilai signifikasi kurang dari
dijelaskan dalam penelitian ini.
0.05 dan F tabel 3.09 pada α 5%
dengan dk-2 sehingga Fhitung > Ftabel
552
dan dapat ditarik kesimpulan bahwa
Berdasarkan
sederhana
analisis
diperoleh
korelasi
koefisien
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
korelasi sebesar r hitung 0.405 > rtabel
belajar kejuruan otomotif rendah
0.199
maka minat berwirausaha siswa
dengan
signifikasi
0.000.
Dengan demikian hipotesis kedua
diterima,
sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa “Ada korelasi
b. Hipotesis Kedua
Belajar kewirausahaan merupa-
positif dan signifikan antara prestasi
kan
belajar kewirausahaan (X1) dengan
pelajaran
yang
minat berwirausaha (Y) siswa kelas
SMK
kepada
XI TKR SMK Bhakti Praja Batang
kompetensi kewirausahaan tidak
tahun ajaran 2014/2015”.
hanya mengandung unsur kognitif
Berdasarkan
sederhana
4.
juga rendah.
analisis
diperoleh
korelasi
koefisien
dan
salah
satu
afektif
psikomotorik.
0.199
memperhatikan
0.047.
siswanya,
tetapi
Hal
menuntut
signifikasi
diberikan oleh
saja
korelasi sebesar r hitung 0.203 > rtabel
dengan
kompetensi
siswa
juga
tersebut
untuk
dapat
teori
yang
Dengan demikian hipotesis ketiga
disampaikan
diterima,
ditarik
tetapi juga individual. Oleh karena
kesimpulan bahwa “Ada korelasi
itu, kreativitas dan inisiatif dalam
positif dan signifikan antara prestasi
kompetensi kewirausahaan dapat
belajar
melatih
sehingga
kejuruan
dapat
Otomotif
(X2)
secara
siswa
kelompok
mengembangkan
dengan minat berwirausaha (Y) siswa
ide-idenya, siswa semakin kreatif
kelas
dan berinisiatif dalam mengem-
XI
TKR SMK Bhakti Praja
Batang tahun ajaran 2014/2015”.
bangkan
Pembahasan
semakin punya keinginan untuk
a. Hipotesis Pertama
berwirausaha.
Prestasi belajar kewirausahaan
dan
prestasi
belajar
kejuruan
idenya.
Siswa
akan
c. Hipotesis Ketiga
Prestasi
belajar
otomotif akan lebih memengaruhi
otomotif
minat
Prestasi
mata pelajaran yang mengarah
belajar kewirausahaan yang baik
pada penguasaan kejuruan dan
dan
kejuruan
kemampuan yang spesifik, dalam
otomotif yang baik pula maka
proses pendidikan yang berkaitan
minat berwirausaha siswa juga
erat dengan kesiapan mental kerja
baik, dan sebaliknya jika prestasi
lulusan SMK. Kegiatan dalam
belajar kewirausahaan dan prestasi
mata pelajaran kejuruan dibagi
berwirausaha.
prestasi
belajar
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
merupakan
kejuruan
sejumlah
553
menjadi dua, yaitu kegiatan teori
SMK Bhakti Praja Batang tahun
dan praktik. Pendidikan ini lebih
ajaran 2014/2015.
mengutamakan pada penguasaan
c. Ada korelasi positif dan signifikan
ketrampilan sesuai dengan minat
antara prestasi belajar kejuruan
dan bakat yang dimiliki, sehingga
otomotif
mampu mempertahankan kehidup-
berwirausaha siswa kelas XI TKR
annya baik dengan bekerja didunia
SMK Bhakti Praja Batang tahun
industri otomotif atau dunia usaha
ajaran 2014/2015.
yang
lain.
belajar
Sehingga
kejuruan
prestasi
2.
otomotif
dengan
minat
Saran
a. Bagi
siswa
dengan
adanya
merupakan salah satu faktor yang
penelitian ini diharapkan agar
penting dalam memengaruhi minat
siswa dapat meningkatkan prestasi
berwirausaha.
belajar kewirausahaan dan prestasi
belajar kejuruan otomotif agar
D.
1.
PENUTUP
minat berwirausaha siswa juga
Kesimpulan
meningkat.
b. Bagi guru supaya melaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian dan
telah
kegiatan pembelajaran di sekolah
diuraikan dalam BAB IV, maka dapat
yang mengarah pada pencapaian
ditarik
prestasi belajar kewirausahaan dan
pembahasan
sebagaimana
beberapa
kesimpulan
penelitian sebagai berikut:
prestasi belajar kejuruan otomotif
a. Ada korelasi positif dan signifikan
yang
antara
prestasi
optimal
sehingga
membangkitkan
belajar
dapat
minat
berwirausaha siswa.
kewirausahaan dan prestasi belajar
kejuruan otomotif secara bersamasama dengan minat berwirausaha
E.
DAFTAR PUSTAKA
siswa kelas XI TKR SMK Bhakti
Praja
Batang
tahun
ajaran
b. Ada korelasi positif dan signifikan
prestasi
kewirausahaan
dengan
belajar
minat
berwirausaha siswa kelas XI TKR
554
E.
Rye.
1996.
Manajemen
Berwirausaha. Jakarta: PT. Putra
2014/2015.
antara
David
Bakti Mandiri.
Hamzah
B.
Uno.
2011.
Model
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
Hendro,
M.M.,
2002.
Kewirausahaan.
Jakarta: Erlangga.
Oemar
Hamalik.
2011.
Dasar-dasar
Pengembangan
Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rasdi Eko Siswoyo. 2011. Edukasia.
Semarang: IKA GBI.
Sudaryono.
2011.
Kewirausahaan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Zaenal Arifin. 2013. Evaluasi Intruksional
Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Korelasi Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Prestasi
555