MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI FRONT OFFICE E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA PELAYANAN PUBLIK (STUDI PADA SITUS PEMERINTAH DAERAH KOTAKABUPATEN DI YOGYAKARTA)
MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI FRONT OFFICE E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA PELAYANAN PUBLIK (STUDI PADA SITUS PEMERINTAH DAERAH KOTA/KABUPATEN DI YOGYAKARTA)
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. Babarsari No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 485268
Abstract
On the challenges of development for democratization and transparency in the frame- work of regional autonomy, local governments now compete to build a race-e-government in- frastructure. In factual, the main obstacles of the implementation of e-government is on the governance or management structure of the management and Quantity and quality of human resources at government agencies that are very limited. The object of the selected study site is the city of Yogyakarta, Sleman regency government sites and the Government of Bantul district. The formulation of the problem is taken “How Communication Model Management Front Of- fice E-Government as a Public Service Media Site on the regional government of Yogyakarta, Sleman District Government Sites Site and the Government of Bantul Regency? “ Research method used is descriptive research to guide the inductive eksploratori to the results of research that the technical provisions of the respective websites of local governments to become the object of research in managing the front office has to follow some standard that is required in the development of the web as a medium for communication and information. Up toditas informa- tion, especially news on the navigation was done routinely. But still there is a delay of up toditas websites is a sign that there is imbalance between the management of websites each local gov- ernment. Number of links the information of each local government websites have been suffi- cient, meaning that many categories of information provided. The fundamental problem lies in the fact that the government does not provide e-mail links for the user community, if there is acceptance of the feedback is to the manager or administratur websites and not on the officials concerned.
Keywords : e-government, communication model management
Pendahuluan
definisi e-government sebagai aplikasi teknologi E-government sebagai produk internet informasi yang berbasis internet dan perangkat menjadi buzzword dalam diskusi internet maupun digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk media massa dan menjadi populer setelah keperluan penyampaian informasi dari pemerintah dihubungkan dengan otonomi daerah. Pada ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, konteksnya pengertian e-government adalah e- dan lembaga-lembaga lainnya secara online. intinya government refers to the processes and struc- e-government adalah proses pemanfaatan tures pertinent to the electronic delivery of gov- teknologi informasi sebagai alat untuk membantu ernment services to the public (www.eu.com/ menjalankan sistem pemerintahan secara lebih e-government.html tanggal 3 Maret 2008). efisien. Sementara itu, Kementerian Kominfo memberi
Pemerintah sendiri memberikan kebijakan
92 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
e-government melalui INPRES No.3 tahun 2003 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bernama berangkat dari pertimbangan pemanfaatan Jogja Cyber Province menunjukkan adanya teknologi komunikasi dan informasi dalam proses optimisme terselenggaranya proses pelaksanaan pemerintahan (e-government) akan meningkatkan e-government secara sempurna. efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas
Komitment ini lah yang menyebabkan penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan tujuan Pemerintah Daerah di Provinsi DIY memborong utamanya adalah peningkatkan kualitas layanan habis E-Government Award yang diseleng- publik secara efektif dan efisien.
garakan oleh majalah Warta Ekonomi pada tahun Pada perkembangannya untuk menjawab 2005 lalu. Untuk kategori kabupaten/kota urutan tantangan demokratisasi dan transparansi dalam pemenang pertama hingga ke tiga adalah Website kerangka otonomi daerah, kini pemerintah daerah Pemerintah Kota Yogyakarta dengan skor 815, berlomba-lomba untuk membangun infrastruktur Web Site Kabupaten Bantul dengan Skor 765 dan e-government . Artinya pemanfaatan ruang Website Kabupaten Sleman dengan skor 685. komunikasi virtual tidak saja berada dalam do- Website Pemerintah Provinsi Yogyakarta menem- main institusi yang berada dalam wilayah centre pati urutan ke dua untuk kategori Provinsi dengan development melainkan juga institusi-institusi yang skor 720 berada di bawah Pemerintah Provinsi berada di daerah-daerah. Situs-situs resmi Jawa Timur. Pada E-Government Award. Selain pemerintah daerah tersebut disamping dapat itu Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta juga menjadi sebuah ajang promosi bagi kawasan yang mendapatkan penghargaan Special Achievement bersangkutan juga untuk menginformasikan potensi karena keberhasilan dalam melakukan koordinasi sosial ekonomi maupun pariwisata bagi para in- dan merangsang lembaga-lembaga pemerintah vestor dalam dan luar negeri. Hingga Nopember dibawahnya untuk menerapkan e-government. 2007 jumlah situs web pemerintah (pusat dan Sebagaimana terbukti, tiga lembaga tingkat daerah) yang tercatat pada Asisten Deputi Urusan kabupaten/kota di Yogyakarta seluruhnya menjadi Media Baru Kementerian Komunikasi dan pemenang untuk kategori tersebut (Sumber : http:/ Informasi adalah sebagai berikut :
/www.warta-egov.comdetail.asp?aid=280&cid=2
Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tanggal 17 Mei 2005). Pada tahun 2007 prestasi lembaga pemerintah yang memanfaatkan web pemerintah kota Yogyakarta ternyata penggunaan e-government adalah ; Pemerintah menduduki peringkat tertinggi di antara 100 situs kota (pemkot) Jogjakarta, pemerintah daerah pemda provinsi maupun kota / kabupaten untuk (pemda) Kabupaten Bantul, pemda Kabupaten E-Government test tahun 2007 (http://wartaegov. Sleman dan pemda Kabupaten Gunung Kidul serta com/go-id-tes tanggal 2 April 2008). Sementara pemda Kabupaten Kulon Progo, serta pemerintah itu situs pemda kabupaten Bantul dan Kabupaten Propivinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sendiri. Sleman menduduki peringkat ke 7 dan ke 19 dari Penerbitan situs pemerintah daerah tersebut penilaian Lembaga penelitian dan Pengembangan nampaknya selain bertujuan mendukung kampanye Grup Kompas tahun 2007 ( http://yainal.multiply. “Jogja never ending Asia” dalam membangun com/journal/item/72 tanggal 2 April 2008 ). citra pariwisata juga dimanfaatkan untuk mem-
Pada sisi lain, semua isi informasi yang ada bangun citra pelayanan informasi kepada publik, dalam situs web sites Pemerintah Daerah di juga adanya Agenda besar dari Pemerintah Provinsi Wilayah Provinsi DIY tersebut tentunya ber-
93
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
94 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
manfaat sebagai sarana publikasi pemda yang bersangkutan (dalam kontek pelayanan informasi publik), tetapi juga memberi kesempatan pada masyarakat luas untuk mengetahui dan mencari informasi yang diinginkan secara lebih terbuka dan bebas tanpa perlu melalui birokrasi. Tidak perlunya secara fisik dan birokrasi untuk mem- peroleh informasi tersebut dari pihak masyarakat, didukung oleh ketersediaan banyaknya sarana warung internet (warnet) yang berada di wilayah Yogyakarta. Sampai dengan September 2007 jumlah warnet yang ada di Yogyakarta sebanyak
72 buah (www.pintunet.com/pintunet.php/ vpid=55030404&xref=/pintunet.php/ vpid=550304). Ketersediaan 72 warnet tersebut tentunya memungkinkan dan memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses informasi si- tus-situs pemda-pemda yang berada di wilayah Yogyakarta, apalagi saat ini umumnya warnet- warnet di wilayah Yogyakarta banyak yang menggunakan sistem list line dan wave line sehingga akses yang dilakukan menjadi sangat cepat.
Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web Pemerintah Daerah yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari organisasi pemerintahan. Instansi Pemerintah Daerah harus membantu perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi bagi seluruh aparat pemerintah mengenai pemanfaatan internet pada organisasi pemerintahan. Perubahan penyelenggaraan kepemerintahan yang ada saat ini ke suatu bentuk sistem organisasi jaringan dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi atau e-government tidaklah semudah yang diharapkan, karena adanya sejumlah hambatan pada operasionalnya, yang ditengerai beberapa ahli yaitu antara lain : (1.) Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia pada instansi pemerintah yang sangat terbatas (belum siap menerima perubahan kultur ke teknologi informasi komunikasi), (2.) Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (belum adanya IT mas- ter plan dan grand strategy e-gov), (3.) Struktur organisasi pengelolaan e-government yang belum memadai (konsekuensi adanya PP No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah), (4.) Belum tersedianya anggaran
operasional yang memadai (akibat kurangnya pemahaman tentang pentingnya pembangunan teknologi informasi dan komunikasi), (5.) Kurang adanya perhatian/kepedulian pejabat pemerintah di dalam pembangunan dan pengembangan e-gov- ernment (diperlukan manajemen perubahan). (http://www.awangfaroek.com/awangf01/ index.php?option=com_content&task= view&id=58&Itemid=52 tanggal 30 Maret 2008)
Secara faktual, hambatan utama dari pelaksanaan e-government adalah pada tata kelola atau manajemen struktur pengelolaannya. Pada saat ini, pengelola situs web pemerintah daerah (sebagai embrio pengelola e-government) masih dilakukan oleh berbagai unit kerja yang terdapat di pemerintahan daerah, antara lain Dinas Informasi dan Komunikasi (DisInfokom), Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE), Badan Perencanaan Daerah (Bapeda), Bagian Humas, Badan Informasi Komunikasi dan Pengelola Data Elektronik (BIK & PDE). Kondisi tersebut terjadi disebabkan adanya PP No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, sehingga setiap pemerintah daerah tidak sama di dalam penugasan perangkat daerah yang menangani pengelolaan situs web di daerahnya masing- masing. Artinya kunci dari hambatan dalam implementasi e-government dalam operasional- nya bermuara pada segi manajemen yang dilakukan oleh struktur dan lembaga yang ditunjuk oleh pihak pemerintah daerah.
Oleh karenanya, berangkat dari paparan di atas, maka penelitian ini mencoba untuk menjawab dan memberikan serta mencari model manajemen komunikasi yang ideal baik dari segi back office (aparatur atau badan pengelola serta pengelolaan informasi) serta aspek front office (tampilan dalam media online ) dalam implementasi e-government . Objek studi yang dipilih adalah situs pemerintah kota Yogyakarta, situs pemerintah kabupaten Sleman dan Pemerintah kabupaten Bantul dengan pertimbangan bahwa objek studi tersebut memiliki prestasi selama ini dalam penyeklenggaran e-government selama ini. Adapun rumusan masalah yang diambil adalah “Bagaimana Model Manajemen Komunikasi Front Office E-Government sebagai Media Pelayanan Publik pada Situs Pemerintah
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
95
daerah Kota Yogyakarta, Situs Pemerintah Kabupaten Sleman dan Situs Pemerintah Kabupaten Bantul ? “
Tinjauan Pustaka Konsep e-Government
Dilihat dari sejarahnya, konsep e-Govern- ment berkembang karena adanya 3 (tiga) pemicu (drivers) utama, yaitu: (1.) Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia, hukum, transparansi, korupsi, civil so- ciety, good corporate governance, perdagangan bebas, pasar terbuka, dan lain sebagainya menjadi hal-hal utama yang harusdiperhatikan oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan tidak ingin diasingkan dari pergaulan dunia. Dalam format ini, pemerintah harus mengadakan reposisi terhadap peranannya di dalam sebuah negara,dari yang bersifat internal dan fokus terhadap kebutuhan dalam negeri, menjadi lebih berorientasi kepadaeksternal dan fokus kepada bagaimana memposisikan masyarakat dan negaranya di dalam sebuah pergaulan global. Jika dahulu di dalam sebuah negara kekuasaan lebih berpusat pada sisi pemerintahan(supply side), maka saat ini bergeser ke arah masyarakat (demand side), sehingga tuntutan masyarakatterhadap kinerja pemerintah- nya menjadi semakin tinggi, (2.) Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi sedemikian pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan di dunia dalam hitungan detik.
Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai negara di dunia dapat saling berkomu- nikasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki tanpa dibutuhkan perantara (mediasi) apapun. Tentu saja buah dari teknologi ini akan sangat mempengaruhi bagaimana pemerintah di masa moderen harus bersikap dalam melayani masyarakatnya, karena banyak aspek-aspek dan fungsi-fungsi pemerintah konvensional yang secara tidak langsung telah diambil alih oleh masyarakatnya sendiri (misalnya masalah pers, sosial, agama, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya) karena adanya teknologi ini. Inilah alasan lain
mengapa pemerintah dipaksa untuk mulai mengkaji fenomena yang ada agar yang bersangkutan dapatsecara benar dan efektif mereposisikan peranan dirinya, (3.) Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat di dunia tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja industri swasta dalam melakukan kegiatan ekonominya. Keintiman antara masyarakat (sebagai pelanggan) dengan pelaku ekonomi (pedagang, investor, perusahaan, dan- lain-lain) telah membuat terbentuknya sebuah standard pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Percepatan peningkatan kinerja di sektor swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di sektor publik, sehingga masyarakat dapat melihat adanya kepincangan dalam stand- ard kualitas pemberian pelayanan. Dengan kata lain, secara tidak langsung tuntutan masyarakat agar pemerintah meningkatkan kinerjanya semakin tinggi; bahkan jika terbukti terjadinya penyim- pangan-penyimpangan dalam pengelolaan uang rakyat, masyarakat tidak segan-segan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah melalui demonstrasi atau jalur-jalur lainnya.
Ketiga aspek di atas menyebabkan terja- dinya tekanan dari masyarakat agar pemerintah memperbaiki kinerjanya secara signifikan dengan cara memanfaatkan berbagai teknologi informasi yang ada. Negara Inggris misalnya melihat perkawinan antara pemerintah dengan teknologi informasi melahirkan sebuah konsep yang diistilahkan sebagai Electronic Service Delivery (ESD), yaitu bagaimana melalui media elektronik dan digital, pemerintah dapat menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat-nya. ESD ini kemudian berkembang dan menjadi cikal bakal dari e-Government, yaitu mekanisme dimana pemerintah menggunakan teknologi informasi (terutamainternet) sebagai sarana utama yang menghubungkan dirinya dengan para stakeholder, yaitu masyarakat umum, kalangan industri, dan sektor publik lainnya.
Konsep e-Government berkembang di atas tiga kecenderungan, yaitu: (1.) Masyarakat bebas memilih bilamana dan darimana yang bersangkutan ingin berhubungan dengan pemerintahnya untuk melakukan berbagai transaksi atau mekanisme interaksi yang diperlukan selama
24 jam sehari dan 7 hari seminggu (non-stop); (2.)
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
Untuk menjalankan mekanisme interaksi tersebut Akan berubah menjadi sebuah pelayanan masyarakat dapat dan boleh memilih berbagai berbasis proses hasil kerja sama dari berbagai kanal akses (multiple channels), baik yang sifatnya pihak untuk kepentingan masyarakat negara yang tradisional/konvensional maupun yang paling bersang-kutan seperti yang diperlihatkan pada moderen, baik yang disediakan oleh pemerintah gambar berikut : maupun kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta atau institusi non komersial lainnya;
(3.) Seperti layaknya konduktor dalam sebuah
orkestra, pemerintah dalam hal ini berperan sebagai koordinator utama yang memungkinkan berbagai hal yang diinginkan masyarakat tersebut terwujud, artinya yang bersangkutan akan membuat sebuah suasana yang kondusif agar tercipta sebuah lingkungan penyelenggaraan pemerintahan seperti
yang dicita-citakan rakyatnya tersebut. ( Indrajit,
Richardus E., 2002 )
Berdasarkan hal tersebut, maka sudah
selayaknya apabila sebuah negara memiliki visi e-
Government-nya masingmasing, sesuai dengan
Sumber: United Kingdom Cabinet Office dalam karakteristik dan cita-cita bangsanya. Melihat
Indrajit, Richardus E., 2002 bahwa setiap negara memiliki keunikannya masing-
masing, maka visi dari masing-masing negara Ada dua hal utama dalam pengertian e- sehubungan dengan apa yang ingin dicapai dengan government , yang pertama adalah penggunaan diimplementasikannya e-Government-pun akan teknologi informasi (salah satunya adalah internet) beragam. Untuk menyusun suatu visi yang baik, sebagai alat bantu, dan, yang kedua, tujuan biasanya harus dipahami terlebih dahulu elemen- pemanfaatannya sehingga pemerintahan dapat elemen yang harus dikandung dalam visi tersebut. berjalan lebih efisien. Dengan teknologi informasi/
Jika elemen visi tersebut perlihatkan secara internet, seluruh proses atau prosedur yang ada di diagram maka model mekanisme pemerintah yang pemerintahan dapat dilalui dengan lebih cepat dan selama ini hanya dijalankan secara struktural tepat. melalui masing-masing departemen atau divisinya
Kendati demikian, e-government bukan (agency) seperti yang diperlihatkan pada gambar berarti mengganti cara pemerintah dalam berikut :
berhubungan dengan masyarakat. Dalam konsep e-government , masyarakat masih bisa berhubungan dengan pos-pos pelayanan, berbicara melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan pemerintah, atau mengirim surat. Jadi, e-government, sesuai dengan fungsinya, adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.
Model e-government yang diterapkan di negara-negara luar adalah menggunakan model empat tahapan perkembangan e-government dalam perencanaan jangka panjang. Sebagai contoh adalah model pentahapan e-government yang diterapkan di Selandia Baru yang digambarkan memiliki empat tahapan / fase, yaitu
96 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
: (1.) Fase pertama, fase penampilan website Kriteria Situs Web Pemerintah Daerah
(web presence). Dalam fase ini, informasi dasar Di dalam membangun situs web pemerintah yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam daerah ada sejumlah kriteria yang perlu website pemerintah., (2.) Fase kedua, interaksi. diperhatikan, baik oleh pembuat maupun oleh Dalam fase ini, informasi yang ditampilkan lebih pengelola situs web pemerintah daerah. Kriteria bervariasi, seperti fasilitas download dan ini merupakan gambaran ciri-ciri kunci yang akan komunikasi e-mail dalam website pemerintah.
membentuk dasar dari semua situs web pemerintah Fase ketiga , transaksi. Aplikasi/formulir daerah. Ciri-ciri ini ber-evolusi dan dengan untuk transaksi bagi masyarakat untuk melakukan sendirinya akan terus diperbaharui secara berkala transaksi secara online mulai diterapkan, (3.) Fase sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Keempat , fase transformasi. Dalam hal ini,
(a.) Fungsi, aksesbilitas, kegunaan, situs- pelayanan pemerintah meningkat secara situs web pemerintah daerah sebaiknya berfokus terintegrasi, tidak hanya menghubungkan pada keperluan pengguna, yaitu menyediakan pemerintah dengan masyarakat tetapi juga dengan informasi dan pelayanan yang diinginkan oleh organisasi lain yang terkait (pemerintah ke pengguna, dan secara terus menerus ber-evolusi antarpemerintah, sektor nonpemerintah, serta untuk memenuhi permintaan pengguna dan sektor swasta). (http://maswig.blogspot.com/ mencapai aksesibilitas dan kegunaan universal. 2008/03/jaringan-sosial-dalam-konteks.html
Tidak terjadi diskriminasi bagi pengguna, tanggal 2 April 2008 )
artinya situs web pemerintah daerah dapat dibuka Dalam e-government, manfaat yang tanpa membedakan fasilitas dan kemampuan diperoleh adalah akses ke informasi pemerintah komputer yang dimiliki oleh pengguna. Salah satu terbuka sangat lebar. Ini artinya, tidak ada lagi komitmen kunci dari pemerintah adalah warga kelas satu dan warga kelas dua di hadapan memberikan jasa pelayanan masyarakat yang pemerintah. Adanya peningkatan hubungan antara responsif di dalam memenuhi kebutuhan semua pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. kelompok yang berbeda di masyarakat. Dengan adanya keterbukaan (transparansi) maka
Disain situs web pemerintah daerah diharapkan hubungan antara berbagai pihak sebaiknya profesional, menarik, dan berguna menjadi lebih baik. Artinya, terjadi proses sesuai dengan kebutuhan pengguna yang beragam. demokratisasi, terjadi transparansi politik dan Berita atau artikel yang ditujukan kepada administrasi, serta terhapusnya korupsi hingga masyarakat sebaiknya disajikan secara jelas, dan tingkat yang sangat minimal.
mudah dimengerti; berita atau artikel yang Kegunaan lainnya adalah kecepatan disajikan sebaiknya 50% lebih pendek dari berita pelayanan, yang berarti juga penghematan yang atau artikel yang dicetak, disusun per paragraph sangat besar, baik dalam waktu maupun energi atau yang pendek. terurut dan mudah untuk dibaca. sumber daya. Penghematan mempunyai dua
(b.) Bekerjasama, situs web pemerintah makna, yakni makin banyak dana yang dapat daerah harus saling bekerjasama untuk disimpan untuk investasi guna penumbuhan menyatukan visi dan misi pemerintah. Pengguna ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, dan situs web pemerintah daerah menginginkan akses makin sedikit terjadi pengurasan sumber daya alam yang mudah kepada informasi, dan pelayanan yang di satu pihak dan polusi di lain pihak. E-govern- dirancang sesuai dengan kebutuhan dan ment juga akan mendorong terjadinya reformasi kepentingan masyarakat. Semua dokumen dalam penyelenggaraan pemerintahan di mana pemerintah yang penting harus memiliki URL (Uni- transparansi kebijakan dan pelaksanaan otonomi form Resource Locator) yang tetap, sehingga daerah akan makin mudah dikelola dan diawasi. mesin pencari (search engine) dapat Memastikan semua sumber daya daerah maupun menghubungkan kepada informasi yang diinginkan pemerintahan digunakan sesuai dengan skala secara langsung. prioritas, adalah manfaat berikutnya.
(c.) Isi yang Efektif, pengguna harus mengetahui bahwa informasi tertentu akan tersedia
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
pada situs-situs pemerintah daerah manapun. sukses dan tidak sukses, halaman yang sering Pengguna memiliki hak untuk mengharapkan isi dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman rujukan dari suatu situs web pemerintah daerah adalah data utama. Informasi tambahan mengenai siapa yang terbaru dan tepat, serta mengharapkan berita dan menggunakan situs ini, tingkat transfer data. materi baru selalu diketengahkan. Pengelola situs Evaluasi empat bulanan sangatlah direkomen- web harus berusaha untuk mendapatkan keper- dasikan. cayaan masyarakat sehingga situs web yang
(f.) Kemudahan Menemukan Situs, dikelola oleh pemerintah daerah bisa memenuhi pengelola harus mempromosikan situs web kebutuhan pengguna.
pemerintah daerah dan mendaftarkannya ke mesin Banyak dokumen pemerintah tidak pencari. Pengguna mungkin tidak bisa menemukan ditujukan pada masyarakat umum, atau ditulis suatu situs web pemerintah daerah kecuali hanya untuk dibaca secara off-line. Pengelola si- pengelola mempromosikannya dan memastikan tus web pemerintah daerah perlu mempertimbang- bahwa mesin pencari mendaftarkannya. Mesin kan penyediaan beberapa isi yang ditujukan pencari dari berbagai jenis menggunakan metadata kepada pengguna, yang dirancang untuk dapat untuk menemukan lokasi dokumen dan halaman dibaca secara on-line. Situs web pemerintah dalam situs web pemerintah daerah. Ada berjuta daerah harus bertujuan untuk bisa bermanfaat bagi situs web, oleh sebab itu perlu promosi situs web pengguna, dan sesuai dengan kebutuhan yang secara layak melalui mesin pencari on-line dan berbeda dari pengguna yang berbeda.
direktorinya, dan juga melalui cara lain seperti (d.) Komunikasi Dua Arah, pengguna pemberitahuan lewat pers, Hubungan Masyarakat, mengharapkan komunikasi dalam bentuk dua arah. brosur. Situs-situs web pemerintah daerah harus
(g.) Pelayanan yang diatur dengan baik, memberikan kesempatan pengguna untuk suatu situs web pemerintah daerah akan menghubungi pihak-pihak berwenang, terselenggara dengan baik jika menggunakan menjelaskan pandangan mereka, atau membuat sumber yang terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, daftar pertanyaan mereka sendiri.
dan target pengguna; serta strategi pengembangan Aksi kebebasan informasi memerlukan masa depan, termasuk langkah menuju pusat data jawaban segera atas pertanyaan dalam format yang yang dinamis dari media digital lainnya. disukai, termasuk e-mail, sehingga pengelola perlu
Situs-situs web pemerintah daerah harus menentukan cara terbaik untuk menangani dan mampu menerbitkan dokumen yang lebih detail merespon e-mail. Aksi kebebasan informasi dari situs komersial, karena memiliki tujuan dan meminta semua pertanyaan dijawab dalam waktu persyaratan yang berbeda dan lebih sulit dari situs secepatnya serta pada format yang diinginkan komersial, sehingga hanya manajemen yang baik pengguna.
yang bisa menyeimbangkan semua prioritas yang (e.) Evaluasi Kesuksesan, situs-situs web diperlukan pengguna. Manajemen yang baik pemerintah daerah harus memiliki sistem untuk adalah satu-satunya cara untuk membangun dan mengevaluasi kesuksesan, dan menentukan mempertahankan kualitas situs web pemerintah apakah situs webnya memenuhi kebutuhan daerah, karena akan menjamin rencana situs terkait penggunanya. Kebutuhan pengguna akan untuk perubahan, ber-evolusi memenuhi kebutuhan menentukan arah perkembangan situs, sehingga pengguna, dan bergerak dari yang statis menuju jika diperlukan, disain situs web juga harus yang lebih efisien dan dinamis.( Buku Panduan diperbaiki. Penggunaan yang seragam dari statistik Pelaksanaan Situs Pemerintah Daerah, Kominfo, akses akan memberikan gambaran yang lebih jelas 2003 ) dari kebutuhan pengguna diseputar situs web pemerintah daerah.
Metode Penelitian
Situs-situs web pemerintah daerah harus Penelitian ini adalah penelitian deskriptif mengumpulkan, minimal, statistik angka pengguna, induktif eksploratori, dengan menganalisis dan pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang mengeksplorasi secara mendalam fenomena
98 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
penggunaan dan pemanfaatan web sites oleh Pembahasan
Pemda Kabupaten Bantul, Pemda Kabupaten Yang dimaksud dengan manajemen front Sleman, serta Pemkot Yogyakarta. Penggunaan office adalah media berbasis teknologi informasi teknik penelitian adalah dengan analisis dan yang digunakan dalam penyampaian informasi deskriptif eksplorasi dengan pengumpulan data pemasaran wilayah pengelolaan wisata, antara lain kualitatif yang menggunakan pendekatan internet, information center (seperti: call center, dokumentasi, observasi dan kepustakaan. information kiosk ), ATM (untuk bertransaksi), Sebagai guide atau patokan unit analisis yang akan WAP (melalui handphone), dan sebagainya diteliti dijelaskan dalam di bawah ini :
(depkominfo, 2002) atau merupakan jenis layanan
informasi dan komunikasi on-line baik secara in- aplikasi dari manajemen e-government yang ternal maupun eksternal.
digunakan untuk publikasi informasi; pendaftaran Analisis data dalam penelitian ini adalah dan perijinan, transaksi data, pembayaran, menggunakan cara deskriptif induktif dengan adminstrasi, basisdata. Dalam wujudnya maka pendekatan systemic analisis. Data yang dianalisis front office e-government adalah Merupakan secara langsung melalui pendekatan – pendekatan situs web penyedia layanan publik yang disajikan dalam teknik pengambilan data kualitatif seperti oleh suatu lembaga pemerintah atau merupakan reduksi data, display data dan verivikasi data integrasi layanan dari sejumlah lembaga terkait. selama penelitian berlangsung (Nasution, 1992, Lembaga penyelenggara layanan publik secara 129). Hasil analisis dikomparasikan dengan elektronik harus bertanggung jawab atas akurasi konsep, model dan teori yang sudah ada. dan pemutakhiran informasi yang diberikan. Selanjutnya diperoleh suatu simpulan yang Layanan melalui portal pemerintah harus dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan diakses 24 jam, 7 hari dalam 1 minggu tanpa konsep dan model dalam manajemen komunikasi dibatasi oleh waktu dan tempat. Adapun fungsi dari front office dan back office e-government sebagai front office adalah sebagai berikut : (a.) penyedia- media pelayanan publik.
an serta layanan data dan informasi; (b.) perijinan; (c.) pendataan/inventarisasi; (d.) pengolahan data;
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
(e.) manajemen data; (f.) analisis data; (g.) menuju e-Government yang ideal yang terdiri dari pelaporan; (h.) pengambilan keputusan.
empat tahap berikut: (a) Inisiasi, (b)Interaksi, (c) Aspek ‘Pelayanan Masyarakat’ adalah Transaksi, (d) Transformasi. front-office dalam konsep e-Government pada
Tahap pertama berlabel tahap Inisiasi saat penyajian data/informasi tersebut diman- memiliki kata kunci “Edukasi Digital” atau bisa faatkan sebagai salah satu bentuk pelayanan juga disebut sebagai e-government literacy kepada pihak luar, misalnya masyarakat umum. dimaksudkan untuk mensosialisasikan pemanfa- Berdasarkan urutan pelaksanaannya, ketiga aspek atan komputer dan jaringan komputer secara luas tersebut dapat disusun dalam urutan presedensi di kalangan aparatur pemerintahan. Dimulai dari berikut:
keberadan Jaringan Komputer Lokal dan peman- faatan-pemanfaatannya secara sederhana berupa
Gambar. Runutan Fungsi TI dalam layanan komunikasi e-mail, dan pemakaian arsip Kemanfaatan e-Government digital secara bersama (filesharing). Dalam tahap
ini juga mulai dapat diperkenalkan akses ke Internet dengan fasilitas yang minimal, misalnya dengan mekanisme dial-up. Keberadaan akses Internet ini juga dapat dimanfaatkan untuk mulai menye- lenggarakan situs web institusi secara sederhana sebagai bentuk awal pelayanan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan di dalam si- tus lebih cenderung bersifat statis, atau belum memiliki mekanisme pemutakhiran yang rutin.
Tahap kedua yang diberi nama tahap Interaksi dengan kata kunci “Informasi Digital” Fungsi front-office sebagai alat bantu bermaksud untuk mulai mempertegas budaya pelayanan masyarakat menjadi arahan utama bagi dokumentasi digital dalam institusi. Mekanisme fungsi keberadaan TI di e-Government. Namun file-sharing yang telah diperkenalkan akan untuk dapat melakukan proses pelayanan kepada menghantarkan padabudaya dokumentasi digital, masyarakat yang baik diperlukan dukungan fungsi dimana keberadaan dokumentasi digital telah back-office TI pemerintahan yang baik pula, yaitu menjadi suatu kebutuhan yang mutlak dan mulai antara lain dalam hal fungsi komunikasi-koordinasi diakui secara formal oleh kelembagaan. Konsep serta kepengelolaan data-informasi.
komunikasi dengan e-mail diperluas penggunaan- Dalam implementasinya maka manajemen nya untuk memulai bentuk bentuk penyelenggaraan
front office dibagi dalam 4 tahapan transformasi komunikasi dan koordinasi yang mengakomodasi
Gambar. Tahapan transformasi e-government
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
proses kerja perkantoran secara elektronik antara masyarakat yang dapat dilakukan secara lain berupa mekanisme komunikasi satu pintu, elektronik. Arahan ke depannya adalah untuk ruang kolaborasi elektronik, dan manajemen arus terciptanya mekanisme pelayanan yang sifatnya dokumen digital. Tahap Interaksi ini juga terkoordinasi antar instansi yang berwenang. berangkat dari pembangunan infrastruktur Kondisi ideal yang dapat dicapai adalah layanan komunikasi digital yang meng-hubungkan antar satu pintu yang membuat pemrosesan layanan di lembaga untuk memulai pentahapan komunikasi belakangnya bersifat transparan bagi masyarakat dan informasi yang bersifat lintas lembaga yang dilayaninya. pemerintah. Infrastruktur ini juga dimaksudkan
untuk mempermudahkan kolaborasi online antar Gambaran Umum websites Pemerintah Kota aparatur untuk saling mengirim dan menerima Yogyakarta
informasi digital melalui aktivitas komuniasi dua Websites pemerintah kota (pemkot) arah dan membentuk komunitas terbatas di bagian Yogyakarta memiliki alamat di www.jogja.go.id. tertentu dengan kelompok mailinglist. Dalam Web pemkot Yogyakarta dan ditangani Badan tahap ini Website/Portal, sudah bersifat dinamis Informasi Daerah (BID). Web pemkot Yogyakarta dengan proses pemutahiran informasi secara sudah online sejak 7 Oktober 2002, sehingga berkala.
sudah 6 tahun lebih berada di dunia virtual yang Tahap ketiga (tahap Transaksi) yang tentunya telah banyak dimanfaatkan oleh para memiliki kata kunci “Transaksi Digital” pengguna ( user ) warga kota Yogyakarta. Jumlah melanjutkan hal-hal yang telah dirintis pada tahap pengunjung hingga nopember 2008 adalah sebelumnya tentang dokumentasi digital. Pada sebanyak 3.059.236 orang. Penyelenggaraan web tahap ini dokumen dan komunikasi digital telah pemkot Yogyakarta ini bertujuan untuk menye- diakui secara formal dalam instansi pemerintah. Hal lenggarakan “good and clean governance” yang ini didukung dengan jaminan keamanan dan transparan dan mengikutsertakan masyarakat keaslian data serta penghasil data (security dan dalam partisipasi pemerintahan dan pembangunan authority ). Bila pada tahap kedua berfokus pada (melalui media online). penataan data dan informasi yang bersifat tidak
Websites pemkot Yogya-karta saat ini telah terstruktur (dokumen) maka fokus ditingkatkan di mengalami perubahan dalam warna kini lebih tahap ini pada data yang bersifat terstruktur, atau didominasi oleh warna putih namun masih juga data yang memiliki atribut-atribut khusus (numerik, menampakkan warna khas klasik Yogya berupa tabular dan spasial). Bentuk data seperti inilah yang warna hijau tua dan warna hijau tosca untuk warna akan berperan besar dalam fungsi kepengelolaan menu utamanya. Websites pemkot Yogyakarta pemerintah, sebagai bahan pengendalian dan Tidak memiliki animasi, bahkan tidak ada banner penentuan rencana arahan. Keberadaan data/ samam sekali dalam homepage-nya. Web Pemkot informasi tersebut pada awalnya bersifat parsial Yogyakarta tidak menyediakan link e-mail karena dan tersebar di beberapa instansi.
semua umpan balik telah diberikan pilihan link dan Tahap keempat atau tahap Transformasi keluhan serta usulan ditangani oleh UPIK (Unit ini berfokus secara eksplisit pada aspek front-of- Pelayanan Informasi dan Keluhan). Pada konteks fice pelayanan dengan mengambil tema tahapan desainnya websites pemkot Yogyakarta memiliki Pelayanan Digital. Pada saat budaya informasi dig- links informasi pada homepage-nya sebanayak 24 ital di kalangan aparatur pemerintah telah mantap, links utama yang berada pada ikon-ikon pokok dan didukung oleh keberadaan faktor-faktor websites pemkot Yogyakarta. 24 links tersebut penunjang seperti fasilitas Teknologi Iinformasi merupakan links ganda yang memiliki lanjutan links (TI), staff pelaksana TI dan aturan/kebijakan sites lagi. Dari segi komposisi websites pemkot tentang penyelenggaraan TI maka penyeleng- Yogyakarta lebih mirip dengan koran online garaan layanan yang berbasiskan TI akan karena dominasi teks atau tulisan yang memenuhi terselenggarakan dengan lebih baik. Tahap dimulai ruang websites. Sebagai gambaran bentuk lay out dengan penataan aspek-aspek pelayanan kepada websites pemkot Yogyakarta adalah sebagai
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
101
102 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
berikut : Secara umum bila dilihat dari ketentuan isi minimal yang harus ada dalam web pemda menurut Departemen Komunikasi dan Informasi maka dapat dilihat sebagai berikut : (1.) Selayang Pandang, Selayang pandang haruslah terdapat pada suatu E-Gov. Selayang pandang dapat meliputi sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi. Untuk E-Gov Pemerintah Kota Yogyakarta, selayang pandang sudah cukup lengkap; (2.) Pemerintah Daerah, Struktur organisasi yang ada dalam E-Gov Pemerintah Yogyakarta sudah cukup tercantum dalam E-Gov tersebut. Namun, untuk profil dari Kepala Daerah (Walikota Yogyakarta) tidak tercantum, hanya saja tercantum Blog resmi dari Walikotanya saja. Alamat E-mail tercantum pada fitur pilihan Pemerintah; (3.) Geografi, Keadaan Topografi dan seluruh letak/wilayah kota Yogyakarta sudah tercantum dengan baik. Untuk dapat mengaksesnya, keadaan geografi kota Yogyakarta dapat dipilih di fitur Jogjaku. Di sini www.jogja.go.id, keadaan geografis yang
dijelaskan meliputi : Batas wilayah, keadaan alam, luas wilayah, tipe tanah, iklim dan demografi; (4.) Peta Wilayah dan Sumberdaya, Sudah tercantum dengan lengkap. Di sini para pendatang dari luar kota Yogyakarta dapat mengaksesnya, mereka yang belum mengenal jalan-jalan maupun daerah wisata kota Yogyakarta dapat melihatnya. Para pendatang luar Yogyakarta seperti maha-siswa, juga dapat menggunakannya agar mereka dapat mengetahui daerah mana saja yang sering dikun- jungi oleh mahasiswa; (5.) Peraturan/Kebijakan Daerah, Dapat diakses dalam fitur Pemerintah. Sehingga kebijakan atau Perda Yogyakarta dapat disosialisasi dengan baik kepada masyarakat kota Yogyakarta; (6.) Buku Tamu, E-Gov Pemerintah Kota Yogyakarta juga menyediakan Buku Tamu selain itu juga terdapat Forum Warga, di mana warga Yogyakarta dapat menyalurkan aspirasi mereka mengenai kota Yogyakarta serta dapat memberikan keluhan mereka terhadap Pemerintah Kota Yogyakarta.
Beberapa kategori links informasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
Secara umum bila dilihat dari ketentuan isi menggunakannya agar mereka dapat mengetahui minimal yang harus ada dalam web pemda menurut daerah mana saja yang sering dikunjungi oleh Departemen Komunikasi dan Informasi maka mahasiswa; (5.) Peraturan/Kebijakan Daerah, dapat dilihat sebagai berikut :
Dapat diakses dalam fitur Pemerintah. Sehingga (1.) Selayang Pandang, Selayang pandang kebijakan atau Perda Yogyakarta dapat haruslah terdapat pada suatu E-Gov. Selayang disosialisasi dengan baik kepada masyarakat kota pandang dapat meliputi sejarah, motto daerah, Yogyakarta; (6.) Buku Tamu, E-Gov Pemerintah lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk Kota Yogyakarta juga menyediakan Buku Tamu peta, visi dan misi. Untuk E-Gov Pemerintah Kota selain itu juga terdapat Forum Warga, di mana Yogyakarta, selayang pandang sudah cukup warga Yogyakarta dapat menyalurkan aspirasi lengkap; (2.) Pemerintah Daerah, Struktur mereka mengenai kota Yogyakarta serta dapat organisasi yang ada dalam E-Gov Pemerintah memberikan keluhan mereka terhadap Pemerintah Yogyakarta sudah cukup tercantum dalam E-Gov Kota Yogyakarta. tersebut. Namun, untuk profil dari Kepala Daerah
Beberapa kategori links informasi tersebut (Walikota Yogyakarta) tidak tercantum, hanya saja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
tercantum Blog resmi dari Walikotanya saja. Menu Utama jogjaku berisikan tentang Alamat E-mail tercantum pada fitur pilihan sejarah , visi dan misi, kondisi geografis serta peta Pemerintah; (3.) Geografi, Keadaan Topografi dan kota. Ini sudah memiliki persyaratan yang memadai seluruh letak/wilayah kota Yogyakarta sudah sebagai info selayang pandang sesuai yang tercantum dengan baik. Untuk dapat mengak- distandarkan oleh depkominfo. Links menu utama sesnya, keadaan geografi kota Yogyakarta dapat pelayanan berisi tentang links perijinan, links dipilih di fitur Jogjaku. Di sini www.jogja.go.id , pelayanan, links pajak, links retribusi dan links keadaan geografis yang dijelaskan meliputi : Batas kontak melalui email. Pada kategori links informasi wilayah, keadaan alam, luas wilayah, tipe tanah, layanan kewajiban ini diuraikan beberapa aturan iklim dan demografi; (4.) Peta Wilayah dan yang harus dilakukan dalam berbagai masalah Sumberdaya, Sudah tercantum dengan lengkap. perijinan di wilayah kota Yogyakarta. Secara Di sini para pendatang dari luar kota Yogyakarta singkat links perijinan juga memberikan informasi dapat mengaksesnya, mereka yang belum ke tempat mana dan apa yang harus dilakukan mengenal jalan-jalan maupun daerah wisata kota dalam berbagai perijinan. Pada links pelayanan; Yogyakarta dapat melihatnya. Para pendatang luar diinformasikan berbagai tempat untuk layanan Yogyakarta seperti mahasiswa, juga dapat umum yang disediakan oleh pemkot Yogyakarta
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
untuk berbagai keperluan bagi warga kota kondisi Yogyakarta. Links jajak pendapat Yogyakarta. Links pajak berisikan informasi disediakan oleh pihak pemkot untuk mencari dan kewajiban pajak yang harus dibayarkan warga. memperoleh tanggapan warga kota berkaitan Informasi yaang disediakan tidak saja berupa dengan rencana kegiatan dan kebijaksanaan yang tentang jenis pajak tetapi juga tengat waktu dan akan dilakukan oleh pihak pemkot. tempat untuk membayar pajak. Links retribusi
Bagian tengah dari websites pemkot memberikan informasi retribusi yang ditarik oleh Yogyakarta merupakan informasi hangat dari pemkot Yogyakarta sebagai bagian dari penda- berbagai peristiwa di Yogyakarta. Informasi yang patan asli daerah. Links kontak adalah links yang tersedia disini juga merupakan bentuk highlight diarahkan untuk umpan balik warga melalui informasi yang tersedia di links bagian kanan fasilitas email ke administratur websites pemkot maupun kiri. Sedangkan pada bagian bawah Yogyakarta. Links ini sebenarnya juga tersedia websites pemkot Yogyakarta terdapat links ke pada bagian kiri bawah websites.
websites pemda-pemda lain seperti pemda Pada menu utama info kota disediakan propinsi DIY, pemkab Gunung Kidul, pemkab inormasi tentang banner yang berwarna hijau Kulon Progo, Pemkab Sleman dan pemkab dengan simbol lambang pemkot Yogyakarta Bantul. terdapat Links informasi seputar kegiatan
Bila dilihat secara umum websites milik pemerintahan pemkot Yogyakarta, yang terdiri 5 pemkot Yogyakarta memiliki kelengkapan pada links yaitu : berita kota, kolom walikota, agenda informasi yang disediakan. Setidaknya menurut walikota, DPRD dan fasilitas kota. Links berita ukuran sebuah layanan public service telah kota berisikan informasi berbagai peristiwa dan memadai. Nampaknya melalui websites yang event yang terjadi dalam lingkup wilayah disediakan pemkot Yogyakarta, ingin sekali Yogyakarta. Links ini memiliki keistimewaan memberikan sebanyak mungkin informasi dan karena walau websites pemda namun isi beritanya layanan yang mudah diakses oleh masyarakat luas. selalu di-update setiap hari. Pada links kolom Ini bisa dilihat dari banyaknyaa ikon links yang walikota berisi informasi tentang sambutan, termuat dalam websites pemkot Yogyakarta. Bila pandangan dan opini walikota selaku pemimpin dihitung secara total maka terdapat 49 links yang daerah berkaitan dengan policy kepemimpinannya. ada pada homepage websites pemkot Yoyakarta. Links agenda walikota memberikan informasi Keistemawaan lain dari websites pemkot kegiaatan-kegiatan walikota dalam sepekan selaku Yogyakarta adalah adanya search engine yang eksekutif. Pada links DPRD memberikan informasi membantu pengguna untuk mencari informasi tentang agenda kegiataan DPRD sebagai badan tertentu melalui kata kunci (key words). legistatif. Sedangkan links fasilitas kota merupakan
Dari segi aksesbilitas websites pemkot informasi tentang berbagai infrastruktur yang Yogyakarta memiliki kecepatan 3detik untuk dimiliki pemkot Yogyakarta.
tampil secara utuh, yang memungkinkan user Pada menu utama fasilitas kota disediakan menikmati dan menjelajahi isi websites tanpa noise links informasi tentang telepon penting, ATM, (akses) yang berarti. Namun dari segi desain, Bank, Money changer, Apotek, Rumah sakit, websites pemkot Yogyakarta sederhana bentuk Klinik dan terminal. Links ini nampaknya ditujukan dan tampilannya dan tidak memili eye catching demi kemudahan warga kota mencari informasi atau nyaman dinikmati. berkaitan dengan fungsi-fungsi badan yang terkaait
dengan pemkot Yogyakarta. Pada links interaksi Gambaran umum websites Pemerintah sebagai sarana komunnikasi virtual warga dan Kabupaten Bantul
pemkot tersedia links webmail dan kontak. Situs web Pemerintah Kabupaten Bantul Pada sisi bawah lnks yang disediakan mulai tahun 2008 menggunakan alamat baru yaitu berupa Links forum warga yang terdiri atas links www.bantulkab.go.id seusai Peraturan Menteri keluhan warga untuk menampung keluhan-keluhan Komunikasi dan Informatika No. 28/PER/ daan ketidak puasan warga berkaitan dengan M.KOMINFO/9/2006. Semula alamat web site
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN Model Manajemen Komunikasi Front Office
pemkab Bantul adalah www.bantul.go id. adalah 6 detik untuk full loading, oleh karenanya Penyelenggaraan situs pemkab Bantul sudah maka websites pemkab Bantul ini mudah sekali dimulai sejak tahun 2002, dan dikelola oleh Kantor diakses oleh pengguna. Pengolahan Data Elektronik ( KPDE ) Pemerintah
Layout websites pemkab Bantul telah Kabupaten Bantul. Web pemda kabupaten Bantul banyak mengalami perubahan dari yang pertama. tahun 2008 ini meraih penghargaan untuk kategori Tampilan web saat ini sudah semakin simpel dan website Kabupaten terbaik dalam Warta Ekonomi efektif memanfaatkan ruang virtual yang ada. E-Government Award 2008. Sampai bulan Kapasitas petunjuk menunya tidak membingung- Nopember 2008 jumlah total pengunjung web kan pengguna dan pembagian informasinya cukup sites pemkab Bantul adalah sebanyak 354.62 jelas dan singkat. Websites Pemerintah Daerah orang.
Kabupaten Bantul desain dasarnya didominasi Web sites pemkab Bantul ini diseleng- oleh warna hijau muda yang digabung dengan garakan dengan tujuan untuk memberikan gambar gunungan serta lambang pemkab Bantul Pelayanan Data dan Informasi secara Cepat, beserta komposisi warna merah. Walau desain Akurat dan Transparan kepada semua pihak sesuai web pemkab Bantul ini sederhana namun memiliki aturan yang berlaku, memberikan Pelayanan eye catching yang tinggi dan nyaman untuk di PRIMA kepada Masyarakat dan Stake Holders telusuri. serta meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Link / tautan informasi yang terdapat dalam Pemerintah untuk Mencapai good governance
homepage websites pemkab Bantul yang Pada websites pemkab Bantul tidak tercantum dalam ikon-ikon links adalah 28. Namun terdapat animasi atau penggunaan aplikasi yang pada setiap ikon links masih terdapat links canggih. Aplikasi yang lebih dari websites pemkab informasi sebagai sub links informasi. Secara garis Bantul adalah fasilitas search engine yaitu fasilitas besar maka links informasi utama yang terdapat yang dapat digunakan untuk penelusuran informasi dalam web pemkab Bantul adalah sebagai berikut: tertentu. Aksebilitas websites pemkab Bantul
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008
Model Manajemen Komunikasi Front Office Edwi Arief Sosiawan / Susilastuti DN
Isi minimal yang harus ada dalam web Gambaran Umum websites pemerintah pemda menurut Departemen Komunikasi dan kabupaten (pemkab) Sleman
Informasi dalam web site pemkab Bantul dapat Sebenarnya e-government di kabupaten dilihat sebagai berikut :
Sleman sudah mulai diterapkan di sejak 1999. (1.) Selayang Pandang, Isi dari informasi Namun, hingga empat tahun berselang, kategori ini sangat lengkap mulai dari sejarah hingga implementansi e-government tidak memilikim layanan perijinan. Oleh karenanya bagi para kemajuan yang berarti. Tahun 2003, e-government pengguna akan mudah untuk mengakses informasi di kabupaten Sleman kembali bergairah dengan tentang Pemkab Bantul; (2.) Pemerintah Daerah, pembentukan Kantor Telekomunikasi dan Struktur organisasi yang ada dalam pemkab Bantul Informatika (Telematika) Kabupaten Sleman. telah tercantum dengan lengkap beserta alamat Sebelum-nya, urusan pengembangan Information kantor dan noor telepon yang dapat dihubungi. and Communication Technology (ICT) ditangani Informasi ini tentunya menjadikan transparansi oleh Kantor Data Elektronik, Arsip dan pemerintahan semakin terlihat. Hanya saja e-mail Perpustakaan. dari masing-masing pejabat publik tidak tercantum,