MODEL PEMBELAJARAN DAN BERBASIS KOMPUTER
COMPUTER BASED INSTRUCTION
Fanni Wirliani Putri (1507370)
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Dalam proses belajar, sifat belajar, dan berbagai jenis pembelajaran, teknologi dan media
dianggap penting. Sebab guru dan buku teks tidak lagi menjadi sumber seluruh informasi
bagi siswa. Dengan beberapa tombol keyboard, para pelajar bisa menjelajahi dunia,
memperoleh akses ke perpustakaan, guru dan siswa lainnya, dan sekumpulan sumber daya
untuk memperoleh informasi yang mereka cari. Sementara informasi-informasi yang menarik
ini menghadirkan cara-cara tak terbatas untuk memperluas kesempatan pendidikan bagi para
siswa, mereka juga menghadirkan tantangan baru bagi para guru. Teknologi memang tidak
melulu merujuk kepada barang elektronik atau yang dibahas di sini adalah komputer, namun
salah satu dari inovasi instruksional masa kini adalah komputer. Komputer dan teknologi
lainnya—yang menjadi masalah baru bagi para guru—kebanyakan tidak membuat guru
menjadi lebih bisa.
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata komputer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti
kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri (Wikipedia, 2015). Ia adalah wujud
rill dari hasil karya manusia yang dewasa ini menyebabkan perubahan besar dalam berbagai
bidang pekerjaan, termasuk salah satunya dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini, komputer
berfungsi sebagai alat penyampai informasi atau ide-ide yang terkandung dalam
pembelajaran kepada peserta didik. Alat yang dimaksud disebut media pembelajaran. Hal ini
memungkinkan sebab, komputer memiliki nilai guna yaitu mengkombinasikan teks, suara,
warna, gambar gerak, dan video, serta memuat suatu materi praktis yang interaktif.
Komputer merupakan salah satu teknologi pengajaran terpenting yang digunakan
dalam pendidikan. Komputer memiliki berbagai peran penting yang dimainkan dalam
kurikulum, mulai dari perangkat tutorial hingga belajar siswa. Guru bisa menggunakan
komputer sebagai alat bantu untuk mengumpulkan informasi tentang kinerja siswa dan
mengelola aktivitas ruang kelas. Untuk membuat pilihan yang tersampaikan, guru harus
terbiasa dengan berbagai aplikasi komputer—permainan, simulasi, tutorial, program program
penyelesaian masalah, dan perkakas produktivitas dan grafis. Penting untuk mengembangkan
kemampuan kritis dalam menilai peranti lunak pengajaran karena terdapat banyak program
yang tersedia. Peranti keras pun menjadi lebih mudah ditangani ketika guru mengerti
teknologi dasar. Apakah guru mengajar dengan satu komputer di dalam ruang kelas atau
dalam ruang kelas dengan banyak komputer, guru dapat memanfaatkan komputer secara
optimal untuk mendukung pembelajaran siswa.
Secara umum, pemakaian teknologi berbasis komputer (hardware) merupakan
alternatif demi menghasilkan atau menyampaikan materi ajar berupa sumber-sumber berbasis
mikro prosesor, yaitu materi ajar yang berbentuk digital (software), bukan cetakan. Salah satu
kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan menyimpan informasi dalam format
digital. Informasi ini mencakup teks, audio, visual, dan film. Terdapat dua format umum
untuk menyimpan data-data tersebut: cakram padat (CD) dan cakram video digital (DVD).
Bermacam aplikasi user-friendly dalam bidang pendidikan dalam menyampaikan bahan
pelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif serta memperbolehkan
adanya feedback. Dimana peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan
komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini terjadi secara individual,
sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami
oleh peserta didik yang lainnya. PBK telah dikembangkan dan dibuktikan manfaatnya
belakangan ini guna membantu kegiatan instruksional antara pendidik dan peserta didik.
Komputer populer dalam era ini, sebab ia memiliki beberapa keistimewaan yang telah
dikemukakan oleh para ahli di antaranya Gagne dan Briggs (Munir, 2001): (1) hubungan
interaktif, dengan komputer guru mampu menstimulus persepsi dan sensasi siswa dalam
berpikir hingga siswa merespon dan terjadilah hubungan ketergantungan antara keduanya; (2)
pengulangan, komputer memfasilitasi bila siswa menginginkan adanya pengulangan materi,
demi memperbaiki proses belajar dan memperkuat ingatan; (3) feedback dan
konsolidasi, feedback memacu motivasi siswa dalam belajar dan konsolidasi positif siswa
mendapat jawaban-jawaban pelajaran.
Selain dari keistimewaan, PBK menurut Nasution (1994) mempunyai
sejumlah benefit, yaitu: (1) komputer dapat membantu peserta didik dan pendidik dalam
proses instruksional, sebab komputer memiliki hal yang mungkin tak dimiliki guru sebagai
pendidik, “sabar, cermat, dan ingatan yang sempurna”; (2) PBK mampu membuat hitungan
atau reproduksi grafik praktis, gambar dan memberikan bermacam-macam informasi yang
tak mungkin dikuasai oleh manusia; (3) ia juga fleksibel dalam mengajar dan dapat
dimodifikasi sesuai keperluan teknolog pendidikan atau penyusun kurikulum; (4) PBK dan
guru dapat bersintesis, maksudnya apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan
peserta didik, maka bagian guru berperan menjawabnya, begitupula sebaliknya; (5) selain itu
komputer juga berguna mengevaluasi hasil belajar setiap peserta didik dengan rinci dan
sigap. Adanya keistimewaan serta keuntungan komputer ini tentu memberi kemudahan bagi
penggunanya, aplikasi-aplikasi tersebut dapat menyampaikan pengajaran secara langsung
kepada para peserta didik melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang
diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di atas yaitu yang
dikenal PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer).
Dalam penggunaannya, menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model
PBK, yaitu; (1) model latihan dan praktek (drill); (2) model tutorial (tutorial); (3) model
penemuan (problem solving); (4) model simulasi (simulation); dan (5) model permainan
(games).
Sejauh ini, kemajuan TIK telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dalam
hal ini salah satunya adalah perwujudan PBK dalam dunia nyata. Tentunya perkembangan
TIK dan PBK tidak cukup sampai di sini, diperlukan peran lebih besar terlebih di era global,
era modernisasi dan teknologi semacam ini. Untuk terus dapat mengembangkan model PBK,
maka guru harus bekerja sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam
memprogram instruksional. Diperlukan pula pengetahuan mendalam tentang bahan pelajaran
yang bersangkutan, prosesnya, jiwa dan perkembangan peserta didik, dan yang jelas perihal
bagaimana mengoperasikan komputer dengan baik. Guru juga harus mengenal kemampuan
dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui dalam hal mana ia mesti berperan untuk
membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi guru, pembelajaran
berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam pengoperasian
komputer.
Maksud dari paparan di atas, adalah agar guru dapat memanfaatkan kemajuan TIK
dalam proses instruksional edukatif, maka diperlukan keterampilan khusus dari pihak guru
serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat betapa pun majunya TIK,
senantiasa memerlukan andil guru dalam berperan, sebab TIK dekat hubungannya dengan
proses instruksional edukatif untuk warga belajar. Komputer memberikan respons yang cepat
terhadap input siswa, memiliki kemampuan hebat untuk menyimpan dan memanipulasi
informasi, dan tak tertandingi kemampuannya untuk melayani banyak siswa secara serempak.
Peran komputer dalam pengajaran adalah sebagai perangkat untuk pengalaman belajar yang
melimpah bagi para siswa, yang memberikan mereka daya untuk memengaruhi kedalaman
dan arah belajar mereka. Komputer memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan
memadukan beragam media—gambar diam dan bergerak, grafis, dan suara, serta informasi
cetakan. Komputer juga bisa merekam, menganalisis dan bereaksi terhadap respons siswa
yang diketik pada sebuah papan tombol, yang dipilih menggunakan mouse, atau diaktifkan
oleh suara.
Keuntungan dengan pemakaian komputer (PBK) antara lain.
Individualisasi. Komputer memungkinkan para siswa mengendalikan laju dan urutan
pembelajaran mereka, yang memberikan mereka lebih banyak kontrol atas hasil-hasil
yang didapat.
Kebutuhan khusus. Komputer efektif untuk pemelajar khusus—siswa yang berisiko,
siswa dengan latar belakang budaya beragam, dan siswa dengan ketidakmampuan.
Pemantauan. Kemampuan komputer dalam menyimpan rekaman menjadikan
pengajaran lebih terindividualisasi; guru bisa menyiapkan mata pelajaran individual
untuk seluruh siswa (terutama siswa normal istimewa) dan memantau perkembangan
mereka.
Manajemen informasi. Komputer bisa mencakup dasar pengetahuanyang terus
tumbuh dan terkait dengan ledakan informasi.
Pengalaman multisensorik. Komputer menyediakan berbagai pengalaman belajar.
Partisipasi pembelajar. Sebab mengharuskan para pembelajar untuk terlibat dalam
kegiatan.
Para siswa tidak lagi dibatasi oleh halangan ruang kelas. Melalui jaringan komputer dan
pusat media sekolah seperti internet, dunia menjadi ruang kelas bagi setiap siswa.
Referensi
Munir. (2001). Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar. Mimbar
Pendidikan XX(3). Bandung : UPI Press.
Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wikipedia. (2015). Diakses dari www.wikipedia.org. [Online].
Fanni Wirliani Putri (1507370)
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Dalam proses belajar, sifat belajar, dan berbagai jenis pembelajaran, teknologi dan media
dianggap penting. Sebab guru dan buku teks tidak lagi menjadi sumber seluruh informasi
bagi siswa. Dengan beberapa tombol keyboard, para pelajar bisa menjelajahi dunia,
memperoleh akses ke perpustakaan, guru dan siswa lainnya, dan sekumpulan sumber daya
untuk memperoleh informasi yang mereka cari. Sementara informasi-informasi yang menarik
ini menghadirkan cara-cara tak terbatas untuk memperluas kesempatan pendidikan bagi para
siswa, mereka juga menghadirkan tantangan baru bagi para guru. Teknologi memang tidak
melulu merujuk kepada barang elektronik atau yang dibahas di sini adalah komputer, namun
salah satu dari inovasi instruksional masa kini adalah komputer. Komputer dan teknologi
lainnya—yang menjadi masalah baru bagi para guru—kebanyakan tidak membuat guru
menjadi lebih bisa.
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata komputer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti
kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri (Wikipedia, 2015). Ia adalah wujud
rill dari hasil karya manusia yang dewasa ini menyebabkan perubahan besar dalam berbagai
bidang pekerjaan, termasuk salah satunya dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini, komputer
berfungsi sebagai alat penyampai informasi atau ide-ide yang terkandung dalam
pembelajaran kepada peserta didik. Alat yang dimaksud disebut media pembelajaran. Hal ini
memungkinkan sebab, komputer memiliki nilai guna yaitu mengkombinasikan teks, suara,
warna, gambar gerak, dan video, serta memuat suatu materi praktis yang interaktif.
Komputer merupakan salah satu teknologi pengajaran terpenting yang digunakan
dalam pendidikan. Komputer memiliki berbagai peran penting yang dimainkan dalam
kurikulum, mulai dari perangkat tutorial hingga belajar siswa. Guru bisa menggunakan
komputer sebagai alat bantu untuk mengumpulkan informasi tentang kinerja siswa dan
mengelola aktivitas ruang kelas. Untuk membuat pilihan yang tersampaikan, guru harus
terbiasa dengan berbagai aplikasi komputer—permainan, simulasi, tutorial, program program
penyelesaian masalah, dan perkakas produktivitas dan grafis. Penting untuk mengembangkan
kemampuan kritis dalam menilai peranti lunak pengajaran karena terdapat banyak program
yang tersedia. Peranti keras pun menjadi lebih mudah ditangani ketika guru mengerti
teknologi dasar. Apakah guru mengajar dengan satu komputer di dalam ruang kelas atau
dalam ruang kelas dengan banyak komputer, guru dapat memanfaatkan komputer secara
optimal untuk mendukung pembelajaran siswa.
Secara umum, pemakaian teknologi berbasis komputer (hardware) merupakan
alternatif demi menghasilkan atau menyampaikan materi ajar berupa sumber-sumber berbasis
mikro prosesor, yaitu materi ajar yang berbentuk digital (software), bukan cetakan. Salah satu
kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan menyimpan informasi dalam format
digital. Informasi ini mencakup teks, audio, visual, dan film. Terdapat dua format umum
untuk menyimpan data-data tersebut: cakram padat (CD) dan cakram video digital (DVD).
Bermacam aplikasi user-friendly dalam bidang pendidikan dalam menyampaikan bahan
pelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif serta memperbolehkan
adanya feedback. Dimana peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan
komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini terjadi secara individual,
sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami
oleh peserta didik yang lainnya. PBK telah dikembangkan dan dibuktikan manfaatnya
belakangan ini guna membantu kegiatan instruksional antara pendidik dan peserta didik.
Komputer populer dalam era ini, sebab ia memiliki beberapa keistimewaan yang telah
dikemukakan oleh para ahli di antaranya Gagne dan Briggs (Munir, 2001): (1) hubungan
interaktif, dengan komputer guru mampu menstimulus persepsi dan sensasi siswa dalam
berpikir hingga siswa merespon dan terjadilah hubungan ketergantungan antara keduanya; (2)
pengulangan, komputer memfasilitasi bila siswa menginginkan adanya pengulangan materi,
demi memperbaiki proses belajar dan memperkuat ingatan; (3) feedback dan
konsolidasi, feedback memacu motivasi siswa dalam belajar dan konsolidasi positif siswa
mendapat jawaban-jawaban pelajaran.
Selain dari keistimewaan, PBK menurut Nasution (1994) mempunyai
sejumlah benefit, yaitu: (1) komputer dapat membantu peserta didik dan pendidik dalam
proses instruksional, sebab komputer memiliki hal yang mungkin tak dimiliki guru sebagai
pendidik, “sabar, cermat, dan ingatan yang sempurna”; (2) PBK mampu membuat hitungan
atau reproduksi grafik praktis, gambar dan memberikan bermacam-macam informasi yang
tak mungkin dikuasai oleh manusia; (3) ia juga fleksibel dalam mengajar dan dapat
dimodifikasi sesuai keperluan teknolog pendidikan atau penyusun kurikulum; (4) PBK dan
guru dapat bersintesis, maksudnya apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan
peserta didik, maka bagian guru berperan menjawabnya, begitupula sebaliknya; (5) selain itu
komputer juga berguna mengevaluasi hasil belajar setiap peserta didik dengan rinci dan
sigap. Adanya keistimewaan serta keuntungan komputer ini tentu memberi kemudahan bagi
penggunanya, aplikasi-aplikasi tersebut dapat menyampaikan pengajaran secara langsung
kepada para peserta didik melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang
diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di atas yaitu yang
dikenal PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer).
Dalam penggunaannya, menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model
PBK, yaitu; (1) model latihan dan praktek (drill); (2) model tutorial (tutorial); (3) model
penemuan (problem solving); (4) model simulasi (simulation); dan (5) model permainan
(games).
Sejauh ini, kemajuan TIK telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dalam
hal ini salah satunya adalah perwujudan PBK dalam dunia nyata. Tentunya perkembangan
TIK dan PBK tidak cukup sampai di sini, diperlukan peran lebih besar terlebih di era global,
era modernisasi dan teknologi semacam ini. Untuk terus dapat mengembangkan model PBK,
maka guru harus bekerja sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam
memprogram instruksional. Diperlukan pula pengetahuan mendalam tentang bahan pelajaran
yang bersangkutan, prosesnya, jiwa dan perkembangan peserta didik, dan yang jelas perihal
bagaimana mengoperasikan komputer dengan baik. Guru juga harus mengenal kemampuan
dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui dalam hal mana ia mesti berperan untuk
membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi guru, pembelajaran
berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam pengoperasian
komputer.
Maksud dari paparan di atas, adalah agar guru dapat memanfaatkan kemajuan TIK
dalam proses instruksional edukatif, maka diperlukan keterampilan khusus dari pihak guru
serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat betapa pun majunya TIK,
senantiasa memerlukan andil guru dalam berperan, sebab TIK dekat hubungannya dengan
proses instruksional edukatif untuk warga belajar. Komputer memberikan respons yang cepat
terhadap input siswa, memiliki kemampuan hebat untuk menyimpan dan memanipulasi
informasi, dan tak tertandingi kemampuannya untuk melayani banyak siswa secara serempak.
Peran komputer dalam pengajaran adalah sebagai perangkat untuk pengalaman belajar yang
melimpah bagi para siswa, yang memberikan mereka daya untuk memengaruhi kedalaman
dan arah belajar mereka. Komputer memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan
memadukan beragam media—gambar diam dan bergerak, grafis, dan suara, serta informasi
cetakan. Komputer juga bisa merekam, menganalisis dan bereaksi terhadap respons siswa
yang diketik pada sebuah papan tombol, yang dipilih menggunakan mouse, atau diaktifkan
oleh suara.
Keuntungan dengan pemakaian komputer (PBK) antara lain.
Individualisasi. Komputer memungkinkan para siswa mengendalikan laju dan urutan
pembelajaran mereka, yang memberikan mereka lebih banyak kontrol atas hasil-hasil
yang didapat.
Kebutuhan khusus. Komputer efektif untuk pemelajar khusus—siswa yang berisiko,
siswa dengan latar belakang budaya beragam, dan siswa dengan ketidakmampuan.
Pemantauan. Kemampuan komputer dalam menyimpan rekaman menjadikan
pengajaran lebih terindividualisasi; guru bisa menyiapkan mata pelajaran individual
untuk seluruh siswa (terutama siswa normal istimewa) dan memantau perkembangan
mereka.
Manajemen informasi. Komputer bisa mencakup dasar pengetahuanyang terus
tumbuh dan terkait dengan ledakan informasi.
Pengalaman multisensorik. Komputer menyediakan berbagai pengalaman belajar.
Partisipasi pembelajar. Sebab mengharuskan para pembelajar untuk terlibat dalam
kegiatan.
Para siswa tidak lagi dibatasi oleh halangan ruang kelas. Melalui jaringan komputer dan
pusat media sekolah seperti internet, dunia menjadi ruang kelas bagi setiap siswa.
Referensi
Munir. (2001). Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar. Mimbar
Pendidikan XX(3). Bandung : UPI Press.
Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wikipedia. (2015). Diakses dari www.wikipedia.org. [Online].