ANANLISIS AUDIT MANAJEMEN PADA FUNGSI PE
ANANLISIS AUDIT MANAJEMEN PADA FUNGSI PEMASARAN
PT LYTO DATARINDO FORTUNA
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Andre Bagus Tri S.
110810301085
Dadang Primadana
120810301113
Aditya Wardana
120810301140
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi di dunia terdapat banyak sekali
perubahan
yang
terjadi
di
lingkungan
masyarakat.
Perubahan
tersebut
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat mulai dari hal
terkecil hingga besar. Salah satu contohnya adalah tentang hoby dan gaya hidup
(lifestyle). Karena kemajuan teknologi tersebut, banyak sekali kegiatan masyarakat
yang menggunakan jaringan internet sehingga menimbulkan gaya hidup baru untuk
ber-online. Tidak jauh berbeda dengan hoby, tidak sedikit hoby yang berkaitan
dengan internet, salah satunya adalah game yang disebut dengan game online.
Dewasa ini sangat banyak sekali komunitas-komunitas baru game online yang
muncul dan semakin berkembang pula kegiatan e-sport (electronic sport). Dengan
semakin berkembangannya hal tersebut melahirkan banyak sekali masyarakat
yang mencintai game online. Dari perkembangan yang terjadi tersebut maka
perusahaan pengembang game online harus pandai berinovasi dan berkreasi serta
memasarkan jenis game yang mereka luncurkan. Banyak sekali jenis game online
yang ada saat ini, sebagai contohnya adalah MMORPG (Massively Multiplayer
Online Role Playing Game), MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), FPS (First
Person Shooter), dll. Hal tersebut sangat menarik sekali untuk dibahas
perkembangannya.
PT. LYTO DATARINDO FORTUNA merupakan salah satu publisher game
online besar yang ada di Indonesia. Dengan motto “WE LOVE TO SEE PEOPLE
SMILE AND HAPPY” ini, LYTO telah meluncurkan banyak sekali game online yang
menarik dan menyelenggarakan banyak event untuk setiap gamenya. LYTO telah
berdiri sejak tahun 2003 di Indonesia merupakan salah satu publisher game online
terbesar se-Asia Tenggara. Tidak hanya di Indonesia saja, LYTO juga terdapat di
beberapa negara lain misalnya Malaysia dan Singapura dengan misi yang sama
yaitu menciptakan pengalaman baru dalam bermain game dengan meluncurkan
game-game baru.
Dengan memperkerjakan karyawan sebanyak 300 karyawan, LYTO telah
meluncurkan banyak game mulai dari RPG, casual dan RTS hingga webgame dan
menjaga kepercayaan serta kesetiaan para customer yang berjumlah lebih dari 15
juta pengguna (pada tahun 2010). Pada tahun 2011, LYTO Indonesia mendapat
penghargaan “Certificate of Appreciation” dari KOTRA (Korea Trade-Onvestment
Promotion Agency). LYTO akan terus membangun relasi dengan berbagai
pengembang game online untuk memberikan ketertarikan dan pengalaman baru
yang lebih baik dan besar dalam bermain game.
Untuk mencapai kesuksesan dalam memasarkan dan memperkenalkan gamegame baru tersebut, LYTO harus memiliki fungsi pemasaran yang terbaik. Fungsi
pemasaran inilah yang menjadi sorotan penulis dan dituangkan dalam “Analisis
Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran Perusahan PT Lyto Datarindo
Fortuna”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah mencapai target
dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game barunya?
2. Apa saja kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game barunya?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah
mencapai target dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game
barunya atau tidak.
2. Untuk mengetahui kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game
barunya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pencapaian
target yang diharapkan serta keefektifannya pada setiap pemasaran produk
atau jasa (game) suatu perusahaan, dan mengetahui kendala-kendala yang
dialami selama melakukan pemasaran tersebut.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang kinerja
pemasaran dan memberikan rekomendasi perbaikan dari berbagai kekurangan
yang masih terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Audit
Audit merupakan suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang
aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan
antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan mengkomunikasi-kan
hasilnya kepada yang berkepentingan.
2.2 Audit Manajemen
2.2.1 Definisi Audit Manajemen
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit
manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang
harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki
wewenang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit
aktivitas,
program-program
yang
diselenggarakan,
atau
sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan
apakah sumber daya yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak
melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan.
2.2.2 Tujuan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program
dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Berkaitan dengan tujuan ini, titik berat audit diarahkan terutaman pada
berbagai objek audit yang diperkirakan dapat diperbaiki di masa yang akan
dating, di samping juga mencegah kemungkinan terjadinya berbagai
kerugian.
2.2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas
pencapaian
tujuan
perusahaan.
Oleh
karena
itu,
audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional
objek
audit,
baik
fungsi
manajerial
(perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi
bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Berikut audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya.
1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan
efisien. Di samping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana
perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah
sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan,
intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara
internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran meliputi:
a. Lingkungan Pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi
makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan.
b. Strategi Pemasaran
Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi
pemasaran.
c. Organisasi Pemasaran
Menekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur
organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah
ditetapkan.
d. Produktivitas Pemasaran
Menekankan
pada
pengujian
terhadap
berbagai
program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang
berkaitan dengan aktivitas tersebut.
e. Fungsi Pemasaran
Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur
bauran pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.
2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengeujian
terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di
samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian kualitas (quality control)
c. Produktivitas dan efisiensi
d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f.
Organisasi manajemen produksi dan operasi
g. Plant dan layout.
3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara
yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup audit ini mencakup
keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan (rekrutment) karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f.
Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i.
Perlindungan karyawan
j.
Hubungan karyawan
k. Pemutusan hubungan kerja (PHK).
4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada
penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan
secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan
sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan
keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk
menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah tujuan
pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit
manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi
yang berbasis computer (electronic data processing – EDP). Ruang
lingkup audit ini meliputi:
a. Dukungan satuan pengolah data
b. Perencanaan pengolahan data
c. Organisasi pengolahan data
d. Pengendalian pengolahan data.
2.3. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
Dalam buku Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi karangan IBK.
Bayangkara, S.E.,M.M., pengertian dari ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas
adalah sebagai berikut:
Ekonomisasi
Ekonomisasi
berhubungan
dengan
bagaimana
perusahaan
dalam
mendapat-kan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai
program yang dikelola.
Efisiensi
Efisiensi
berhubungan
dengan
bagaimana
perusahaan
melakukan
operasinya sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dimiliki dan dalam hubungannya dengan input-process-output. Jadi,
efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan
output dalam operasional perusahaan.
Efektivitas
Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat
keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Efektivitas
merupakan ukuran dari output.
2.3 Audit Pemasaran
2.3.1 Definisi Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen,
dan
dilakukan
secara
periodik
terhadap
lingkungan
pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk
menentukan
peluang
merekomendasikan
dan
rencana
area
permasalahan
tindakan
untuk
yang
terjadi,
meningkatkan
serta
kinerja
pemasaran.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti
halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala
sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari
sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan
dan mencarikan solusi.
2.3.2 Tujuan, Manfaat dan Tipe Audit Pemasaran
Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasikan
ancaman-ancaman
pemasaran
yang
dihadapi
perusahaan
dan
merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman
tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat
memberikan gambaran yang objektif tetang kinerja pemasaran perusahaan
dan
berbagai
kekurangan
yang
terjadi
dalam
pengelolaan
upaya
pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang
diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang
terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat
dilakukan.
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal),
merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari
departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat
analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit
menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari
fungsi pemasaran perusahaan.
2.3.3 Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam
pemasaran sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap
pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki
pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan
makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi
perusahaan tidak secara jelas dinyatakan kemudian auditor harus
menentukan
pernyataan
tujuan
untuk
kepentingan
pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit
ini
menilai
kemampuan
organisasi
pemasaran
dalam
mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim
pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian
lain seperti litbang, keuangan, pembelian dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi
pemasaran.
Hal
ini
berhubungan
dengan
penilaian
apakah
perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk
digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,
kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam
pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode
untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas perusahaan.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi dan lain-lain.
2.3.4 Proses Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis
peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran,
dan
mengelola
usaha-usaha
pemasaran.
Proses
ini
mengordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi
pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di
dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
Ketika menganalisis pasar, perusahaan memotret keberadaan pasar
yang akan dimiliki. Di sini perusahaan melakukan identifikasi
terhadap
kebutuhan-kebutuhan
(permintaan)
yang
ada
dan
kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Dari
identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara
kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan ini
melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan.
Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Perusahaan
menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan)
kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak
perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan
perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih
baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Berkaitan dengan hal
tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang akan
dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh laba
yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi tiga
tahapan penting yaitu: segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran,
dan penentuan posisi pasar.
2. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Setelah menetapkan posisi pasarnya, berikutnya perusahaan harus
mengambil keputusan bauran pemasaran yang tepat. Bauran
pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran
pemasaran meliputi keputusan empat variabel penting dalam
pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: (i) produk (product), (ii) harga
(price), (iii) tempat atau saluran distribusi (place), dan (iv) promosi
(promotion)
3. Mengelola Upaya Pemasaran
Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan empat fungsi
utama manajemen pemasaran, yaitu: (i) analisis pemasaran, (ii)
perencanaan pemasaran, (iii) implementasi pemasaran dan (iv)
pengendalian pemasaran.
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan
strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan
harus melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk
menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan
beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu,
perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi
penting yang digunakan
sebagai dasar
dalam pengambilan
keputusan pada fungsi perencanaan pemasaran, implementasi
pemasaran, dan pengendalian pemasaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif ini bertujuan
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada riset dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu. Metode penelitian deskriptif meliputi
kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data.
3.2 Objek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis memilih PT Lyto Datarindo Fortuna sebagai objek
penelitian. PT Lyto Datarindo Fortuna bertempat di Gedung Cyber 1st fl, Jalan
Kuningan Barat, Jakarta Selatan 12710.
3.3 Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk informasi
baik secara lisan maupun tulisan.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
langsung dan wawancara atau pengajuan pertanyaan kepada pejabat
perusahaan yang bersangkutan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang sudah
terolah dan dalam bentuk dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.5 Metode Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat penelitian
untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian baik melalui
wawancara langsung ataupun dengan menjalankan kuisioner kepada
pejabat yang berwenang.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku atau literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.6 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
tahapan audit manajemen, yaitu sebagai berikut:
1. Survei Pendahuluan (Relimenary Survey).
Tujuan dari survei pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum
dan latar belakang dalam waktu yang relatif singkat mengenai semua aspek
organisasi kegiatan program atau sistem yang dipertimbangkan untuk
diperiksa agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai
mengenai objek pemeriksaan.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Review and Testing of
Management Control System).
Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga
elemen dari tujuan pemeriksaan sementara (tentative audit objective) yaitu
kriteria, penyebab dan akibat dengan melakukan pengetesan terhadap
transaksi-transaksi
perusahaan
yang
berkaitan
dengan
sistem
pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang
diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam
pengujian terinci (detailed examination).
3. Pengujian Terinci (Detailed Examination).
Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup
kompeten material dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan
apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang
merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap kriteria dalam tujuan
pemeriksaan yang pasti (firm audit objective) dan bagaimana akibat dari
penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecil akibat tersebut yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Bukti yang dikumpulkan harus
diikthisarkan masing-masing berkaitan dengan kriteria, penyebab dan
akibat.
4. Pengembangan Laporan (Report Development).
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus
direview oleh manajer audit sebelum didiskusikan dengan auditee.
Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan
harus diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2014. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan ke-7,
Salemba Empat: Jakarta
http://www.lyto.net
PT LYTO DATARINDO FORTUNA
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Andre Bagus Tri S.
110810301085
Dadang Primadana
120810301113
Aditya Wardana
120810301140
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi di dunia terdapat banyak sekali
perubahan
yang
terjadi
di
lingkungan
masyarakat.
Perubahan
tersebut
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat mulai dari hal
terkecil hingga besar. Salah satu contohnya adalah tentang hoby dan gaya hidup
(lifestyle). Karena kemajuan teknologi tersebut, banyak sekali kegiatan masyarakat
yang menggunakan jaringan internet sehingga menimbulkan gaya hidup baru untuk
ber-online. Tidak jauh berbeda dengan hoby, tidak sedikit hoby yang berkaitan
dengan internet, salah satunya adalah game yang disebut dengan game online.
Dewasa ini sangat banyak sekali komunitas-komunitas baru game online yang
muncul dan semakin berkembang pula kegiatan e-sport (electronic sport). Dengan
semakin berkembangannya hal tersebut melahirkan banyak sekali masyarakat
yang mencintai game online. Dari perkembangan yang terjadi tersebut maka
perusahaan pengembang game online harus pandai berinovasi dan berkreasi serta
memasarkan jenis game yang mereka luncurkan. Banyak sekali jenis game online
yang ada saat ini, sebagai contohnya adalah MMORPG (Massively Multiplayer
Online Role Playing Game), MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), FPS (First
Person Shooter), dll. Hal tersebut sangat menarik sekali untuk dibahas
perkembangannya.
PT. LYTO DATARINDO FORTUNA merupakan salah satu publisher game
online besar yang ada di Indonesia. Dengan motto “WE LOVE TO SEE PEOPLE
SMILE AND HAPPY” ini, LYTO telah meluncurkan banyak sekali game online yang
menarik dan menyelenggarakan banyak event untuk setiap gamenya. LYTO telah
berdiri sejak tahun 2003 di Indonesia merupakan salah satu publisher game online
terbesar se-Asia Tenggara. Tidak hanya di Indonesia saja, LYTO juga terdapat di
beberapa negara lain misalnya Malaysia dan Singapura dengan misi yang sama
yaitu menciptakan pengalaman baru dalam bermain game dengan meluncurkan
game-game baru.
Dengan memperkerjakan karyawan sebanyak 300 karyawan, LYTO telah
meluncurkan banyak game mulai dari RPG, casual dan RTS hingga webgame dan
menjaga kepercayaan serta kesetiaan para customer yang berjumlah lebih dari 15
juta pengguna (pada tahun 2010). Pada tahun 2011, LYTO Indonesia mendapat
penghargaan “Certificate of Appreciation” dari KOTRA (Korea Trade-Onvestment
Promotion Agency). LYTO akan terus membangun relasi dengan berbagai
pengembang game online untuk memberikan ketertarikan dan pengalaman baru
yang lebih baik dan besar dalam bermain game.
Untuk mencapai kesuksesan dalam memasarkan dan memperkenalkan gamegame baru tersebut, LYTO harus memiliki fungsi pemasaran yang terbaik. Fungsi
pemasaran inilah yang menjadi sorotan penulis dan dituangkan dalam “Analisis
Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran Perusahan PT Lyto Datarindo
Fortuna”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah mencapai target
dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game barunya?
2. Apa saja kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game barunya?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh pihak LYTO telah
mencapai target dan keefektifan yang diinginkan untuk setiap game
barunya atau tidak.
2. Untuk mengetahui kendala yang dialami LYTO dalam memasarkan game
barunya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pencapaian
target yang diharapkan serta keefektifannya pada setiap pemasaran produk
atau jasa (game) suatu perusahaan, dan mengetahui kendala-kendala yang
dialami selama melakukan pemasaran tersebut.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang kinerja
pemasaran dan memberikan rekomendasi perbaikan dari berbagai kekurangan
yang masih terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Audit
Audit merupakan suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang
aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan
antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan mengkomunikasi-kan
hasilnya kepada yang berkepentingan.
2.2 Audit Manajemen
2.2.1 Definisi Audit Manajemen
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit
manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang
harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki
wewenang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit
aktivitas,
program-program
yang
diselenggarakan,
atau
sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan
apakah sumber daya yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak
melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan.
2.2.2 Tujuan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program
dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Berkaitan dengan tujuan ini, titik berat audit diarahkan terutaman pada
berbagai objek audit yang diperkirakan dapat diperbaiki di masa yang akan
dating, di samping juga mencegah kemungkinan terjadinya berbagai
kerugian.
2.2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas
pencapaian
tujuan
perusahaan.
Oleh
karena
itu,
audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional
objek
audit,
baik
fungsi
manajerial
(perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi
bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Berikut audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya.
1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan
efisien. Di samping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana
perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah
sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan,
intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara
internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran meliputi:
a. Lingkungan Pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi
makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan.
b. Strategi Pemasaran
Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi
pemasaran.
c. Organisasi Pemasaran
Menekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur
organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah
ditetapkan.
d. Produktivitas Pemasaran
Menekankan
pada
pengujian
terhadap
berbagai
program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang
berkaitan dengan aktivitas tersebut.
e. Fungsi Pemasaran
Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur
bauran pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.
2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengeujian
terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di
samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian kualitas (quality control)
c. Produktivitas dan efisiensi
d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f.
Organisasi manajemen produksi dan operasi
g. Plant dan layout.
3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara
yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup audit ini mencakup
keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan (rekrutment) karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f.
Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i.
Perlindungan karyawan
j.
Hubungan karyawan
k. Pemutusan hubungan kerja (PHK).
4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada
penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan
secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan
sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan
keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk
menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah tujuan
pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit
manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi
yang berbasis computer (electronic data processing – EDP). Ruang
lingkup audit ini meliputi:
a. Dukungan satuan pengolah data
b. Perencanaan pengolahan data
c. Organisasi pengolahan data
d. Pengendalian pengolahan data.
2.3. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
Dalam buku Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi karangan IBK.
Bayangkara, S.E.,M.M., pengertian dari ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas
adalah sebagai berikut:
Ekonomisasi
Ekonomisasi
berhubungan
dengan
bagaimana
perusahaan
dalam
mendapat-kan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai
program yang dikelola.
Efisiensi
Efisiensi
berhubungan
dengan
bagaimana
perusahaan
melakukan
operasinya sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dimiliki dan dalam hubungannya dengan input-process-output. Jadi,
efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan
output dalam operasional perusahaan.
Efektivitas
Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat
keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Efektivitas
merupakan ukuran dari output.
2.3 Audit Pemasaran
2.3.1 Definisi Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen,
dan
dilakukan
secara
periodik
terhadap
lingkungan
pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk
menentukan
peluang
merekomendasikan
dan
rencana
area
permasalahan
tindakan
untuk
yang
terjadi,
meningkatkan
serta
kinerja
pemasaran.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti
halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala
sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari
sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan
dan mencarikan solusi.
2.3.2 Tujuan, Manfaat dan Tipe Audit Pemasaran
Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasikan
ancaman-ancaman
pemasaran
yang
dihadapi
perusahaan
dan
merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman
tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat
memberikan gambaran yang objektif tetang kinerja pemasaran perusahaan
dan
berbagai
kekurangan
yang
terjadi
dalam
pengelolaan
upaya
pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang
diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang
terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat
dilakukan.
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal),
merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari
departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat
analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit
menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari
fungsi pemasaran perusahaan.
2.3.3 Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam
pemasaran sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap
pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki
pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan
makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi
perusahaan tidak secara jelas dinyatakan kemudian auditor harus
menentukan
pernyataan
tujuan
untuk
kepentingan
pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit
ini
menilai
kemampuan
organisasi
pemasaran
dalam
mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim
pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian
lain seperti litbang, keuangan, pembelian dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi
pemasaran.
Hal
ini
berhubungan
dengan
penilaian
apakah
perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk
digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,
kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam
pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode
untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas perusahaan.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi dan lain-lain.
2.3.4 Proses Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis
peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran,
dan
mengelola
usaha-usaha
pemasaran.
Proses
ini
mengordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi
pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di
dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
Ketika menganalisis pasar, perusahaan memotret keberadaan pasar
yang akan dimiliki. Di sini perusahaan melakukan identifikasi
terhadap
kebutuhan-kebutuhan
(permintaan)
yang
ada
dan
kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Dari
identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara
kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan ini
melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan.
Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Perusahaan
menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan)
kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak
perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan
perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih
baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Berkaitan dengan hal
tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang akan
dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh laba
yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi tiga
tahapan penting yaitu: segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran,
dan penentuan posisi pasar.
2. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Setelah menetapkan posisi pasarnya, berikutnya perusahaan harus
mengambil keputusan bauran pemasaran yang tepat. Bauran
pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran
pemasaran meliputi keputusan empat variabel penting dalam
pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: (i) produk (product), (ii) harga
(price), (iii) tempat atau saluran distribusi (place), dan (iv) promosi
(promotion)
3. Mengelola Upaya Pemasaran
Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan empat fungsi
utama manajemen pemasaran, yaitu: (i) analisis pemasaran, (ii)
perencanaan pemasaran, (iii) implementasi pemasaran dan (iv)
pengendalian pemasaran.
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan
strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan
harus melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk
menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan
beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu,
perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi
penting yang digunakan
sebagai dasar
dalam pengambilan
keputusan pada fungsi perencanaan pemasaran, implementasi
pemasaran, dan pengendalian pemasaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif ini bertujuan
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada riset dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu. Metode penelitian deskriptif meliputi
kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data.
3.2 Objek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis memilih PT Lyto Datarindo Fortuna sebagai objek
penelitian. PT Lyto Datarindo Fortuna bertempat di Gedung Cyber 1st fl, Jalan
Kuningan Barat, Jakarta Selatan 12710.
3.3 Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk informasi
baik secara lisan maupun tulisan.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
langsung dan wawancara atau pengajuan pertanyaan kepada pejabat
perusahaan yang bersangkutan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang sudah
terolah dan dalam bentuk dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.5 Metode Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat penelitian
untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian baik melalui
wawancara langsung ataupun dengan menjalankan kuisioner kepada
pejabat yang berwenang.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku atau literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.6 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
tahapan audit manajemen, yaitu sebagai berikut:
1. Survei Pendahuluan (Relimenary Survey).
Tujuan dari survei pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum
dan latar belakang dalam waktu yang relatif singkat mengenai semua aspek
organisasi kegiatan program atau sistem yang dipertimbangkan untuk
diperiksa agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai
mengenai objek pemeriksaan.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Review and Testing of
Management Control System).
Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga
elemen dari tujuan pemeriksaan sementara (tentative audit objective) yaitu
kriteria, penyebab dan akibat dengan melakukan pengetesan terhadap
transaksi-transaksi
perusahaan
yang
berkaitan
dengan
sistem
pengendalian manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang
diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam
pengujian terinci (detailed examination).
3. Pengujian Terinci (Detailed Examination).
Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup
kompeten material dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan
apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang
merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap kriteria dalam tujuan
pemeriksaan yang pasti (firm audit objective) dan bagaimana akibat dari
penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecil akibat tersebut yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Bukti yang dikumpulkan harus
diikthisarkan masing-masing berkaitan dengan kriteria, penyebab dan
akibat.
4. Pengembangan Laporan (Report Development).
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus
direview oleh manajer audit sebelum didiskusikan dengan auditee.
Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan
harus diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2014. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan ke-7,
Salemba Empat: Jakarta
http://www.lyto.net