HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 18 SURAKARTA

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI

PADA GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 18 SURAKARTA

  

Relationship Stress Level With Menstrual Cycle On Teachers And

State Employees SMPN 18 Surakarta

Fitria Ika Wulandari, Luth Pita Putri Larasati

Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

  

ABSTRACT

The menstrual cycle is the time from the first day of menstruation until the

arrival of the next period, but today many women who experience menstrual cycle

disorders. One cause menstrual cycle disorders is stress. Preliminary studies

conducted by interviews with 10 teachers and employees of SMPN 18 Surakarta

obtained in 3 persons have shorter menstrual cycles (<21 days). This study aims to

determine the correlation between stress and the menstrual cycle on teachers and

employees in SMPN 18 Surakarta.

  This type of research is analytical research using cross sectional study design.

The study was conducted on teachers and employees of SMPN 18 Surakarta who still

menstruate with a sample of 40 people with non-probability sampling technique using

saturated sample using univariate and bivariate analysis using Chi Square.

  Based on the result p value = 0.039 <0.05. x2hitung = 10.098> x2 table =

9.488 means that there is a relationship between stress levels with the menstrual

cycle on teachers and employees in SMPN 18 Surakarta.

  The conclusion from this study is that there is a relationship between stress

levels with the menstrual cycle on teachers and employees in SMP Negeri 18

Surakarta. Women are expected to further improve the knowledge about the

importance of reproductive health-related stress and the menstrual cycle so as to

anticipate the onset of stress.

  Keywords: Stress, Cycle, Menstruation

ABSTRAK

  Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya periode berikutnya, tetapi saat ini banyak wanita yang mengalami gangguan siklus menstruasi. Salah satu penyebab gangguan siklus menstruasi yaitu stres. Studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara pada 10 guru dan karyawan SMP Negeri 18 Surakarta didapatkan 3 orang mengalami siklus menstruasi yang lebih pendek (< 21 hari). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  tingkat stres dengan siklus menstruasi pada guru dan karyawan di SMP Negeri 18 Surakarta.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada guru dan karyawan SMP Negeri 18 Surakarta yang masih mengalami menstruasi dengan sampel 40 orang dengan tekhnik non probability sampling dengan menggunakan sampel jenuh menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.

  2

  2 Analisis data diperoleh hasil p value = 0,039 < 0,05. x hitung = 10,098 > x

  tabel = 9,488 berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada guru dan karyawan di SMP Negeri 18 Surakarta.

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada guru dan karyawan di SMP Negeri 18 Surakarta. Diharapkan wanita dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan stres dan siklus menstruasi sehingga dapat mengantisipasi timbulnya stres.

  Kata kunci : Stres, Siklus, Menstruasi

  yang abnormal, seperti sindrom

  PENDAHULUAN

  premenstruasi dan menstruasi yang tidak Perempuan merasakan tidak teratur. nyaman akibat menstruasi yang mereka

  Prevalensi siklus menstruasi yang alami hampir selama hidup mereka. abnormal berdasarkan evaluasi medis,

  Siklus menstruasi merupakan periode terdapat 9 - 13% wanita usia reproduksi berlangsungnya perubahan fisiologi mengalami menstruasi yang tidak pada wanita. Sindrom premenstruasi teratur. Di Amerika Serikat 19% wanita terjadi pada 75-80% wanita di dunia usia 18-55 tahun mengalami gangguan pada usia reproduksi (Data Statistik, dengan menstruasinya (Strine, 2005). 2005).

  Menurut laporan WHO (2008) Menurut Proverawati (2009), pada prevalensi oligomenore pada wanita kenyataanya siklus menstruasi setiap sekitar 45%. Penelitian Bieniasz J et al, wanita tidak memiliki pola tertentu. dalam Sianipar et al

  Beberapa studi menyatakan bahwa

  berbagai prevalensi gangguan menstruasi di dunia

  wanita usia reproduksi ditaksirkan amenorea primer sebanyak memiliki masalah dengan menstruasi

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  5,3%, amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran sebanyak 15,8% (Sianipar, 2009).

  Bieniasz Jet al (2011) dalam penelitiannya mengatakan faktor siklus menstruasi diantaranya yaitu faktor hormon, psikis/stres, aktivitas, gizi, sampai dengan pola makan dan dari sejumlah faktor tersebut stres memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap siklus menstruasi yaitu sebesar 73,9%.

  Stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi, karena pada saat stres hormon stres (hormon kortisol) sebagai produk dari glukokortioid korteks adrenal yang disintesa pada zona fasikulata bisa mengganggu siklus menstruasi karena mempengaruhi jumlah hormone progesterone dalam tubuh. Jumlah hormon dalam darah yang terlalu banyak inilah yang dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Dari hasil beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa sewaktu stres terjadi aktivasi aksis hipotalamus-pituitary-adrenal bersama- sama dengan sistem saraf autonom yang menyebabkan beberapa perubahan, diantaranya pada sistem reproduksi yakni siklus menstruasi yang abnormal (Chrousos dkk, 2004; Kanjantie dan Phillips, 2006).

  Penelitian yang dilakukan oleh Mahbubah (2006) pada wanita usia 20- 29 tahun di Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Pacitan didapatkan bahwa sebagian besar responden (64,9%) memiliki siklus menstruasi yang normal dan sebangak 35,1% mengalami siklus menstruasi terganggu yaitu polimenore 23,1%, oligomenore 69,2%, dan

  amenore 7,7%. Selain itu, responden

  yang siklus menstruasinya terganggu tersebut cenderung mengalamii stres berat yaitu sebanyak 44,6%.

  Berdasarkan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Pada Guru dan Karyawan SMP Negeri 18 Surakarta

METODE PENELITIAN

  Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri

  18 Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif. Populasi

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tujuan analisa maupun skala adalah seluruh guru dan karyawan data masing-masing variabel. Untuk wanita yang bekerja di SMP Negeri 18 mengetahui hubungan antara variabel, Surakarta yang masih mengalami dilakukan uji statistik Chi Square untuk menstruasi dengan jumlah 40. yaitu uji statistik yang dilakukan untuk

  Teknik sampling yang digunakan mengetahui ada hubungan antara dua dalam penelitian ini yaitu menggunakan variabel yaitu variabel bebas dan teknik non probability sampling dengan variabel tergantung . jenis sampel jenuh. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN lembar pernyataan persetujuan dan

  Hasil

  membagikan checklist atau angket. Data Penelitian ini dilakukan di SMP yang diperoleh dalam penelitian ini

  Negeri 18 Surakarta pada bulan Mei terdiri dari: data primer dan data 2015. Sampel dalam penelitian ini sekunder. Pada penelitian ini checklist adalah seluruh guru dan karyawan SMP yang digunakan adalah checklist Negeri 18 Surakarta yang masih tertutup. Pengolahan datameliputi mengalami menstruasi berjumlah 40

  :Editing, Coding, Scoring, Data Entry, orang. Pengambilan sampel dari

  dan Tabulasi .

  penelitian ini menggunakan Non Analisis yang digunakan dalam

  Probability Sampling/Non Random

  penelitian ini menggunakan analisis Sampling.

  univariat dan bivariat . Analisis Univariat Tingkat Stres univariat bertujuan untuk

  No Tingkat F (n) P (%) mendeskripsikan karakteristik setiap Stres

  1. Normal 5 12,5 variabel penelitian. digunakan untuk

  2. Ringan

  8

  20 menguji hipotesis dan menjawab

  3. Sedang 19 47,5

  4. Berat

  6

  15 rumusan masalah yang diajukan.

  5. Sangat Berat

  2

  5 Pemilihan uji statistik ditentukan Total 40 100

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  Berdasarkan tabel di atas, dapat Berdasarkan tabel di atas, yang diketahui bahwa dari 40 responden, 19 mengalami siklus menstruasi teratur responden mengalami stres sedang mayoritas mengalami tingkat stres (47,5%). ringan yaitu 6 orang (15%), yang mengalami siklus menstruasi tidak

  Siklus Menstruasi

  teratur mayoritas mengalami tingkat No Siklus Menstruasi F P stres sedang yaitu sebanyak 16 orang

  (n) (%)

  1. Teratur 13 32,5 (40%).

  2. Tidak Teratur 27 67,5

  2 Dari hasil uji x yang dilakukan

  Total 40 100,0

  2

  2

  didapatkan x hitung= 10,098>x Berdasarkan tabel di atas, dapat tabel=9,49 dan didapatkan diketahui sebagian besar responden

  ρValue=0,039<0,05. Jadi, ada hubungan mengalami siklus menstruasi yang tidak antara tingkat stres dengan siklus teratur yaitu sebanyak 27 responden menstruasi pada guru dan karyawan di (67,5%). SMP negeri 18 Surakarta. Koefisien kontingensi= 0,449 berarti keeratan

  Bivariat hubungan dalam penelitian ini cukup. Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi

  Siklus Menstruasi

  Pembahasan

  Total Tidak

  Tingkat Teratur

  No

  Tingkat Stres Pada Guru dan

  Teratur Stres

  Karyawan di SMP Negeri

  18 N % N % N % Surakarta

  1. Normal

  2

  40

  3

  60 5 100 Dari tabel dapat diketahui bahwa

  2. Ringan

  6

  75

  2

  25 8 100 dari 40 responden yang diteliti,

  3. Sedang 3 15,8 16 84,2 19 100

  4. Berat 1 16,6 5 83,4 6 100 mayoritas mengalami stres sedang yaitu

  5. Sangat

  1

  50

  1

  50 2 100 sebanyak 19 responden (47,5%), yang Berat Jumlah 13 32,5 27 67,5 40 100 mengalami stres normal sebanyak 5 orang (12,5%), yang mengalami stres

2 X Koefisien

  P value ringan sebanyak 8 orang (20%), yang Hitung Kontingensi mengalami stres berat sebanyak 6 orang

  0,039 10,098 0,499

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  (15%), dan yang mengalami stres sangat berat sebanyak 2 orang (5%).

  Mayoritas responden mengalami stres sedang yaitu sebanyak 19 orang (47,5%), hal tersebut dapat terjadi karena seluruh responden sudah menikah yaitu sebanyak 40 orang (100%). Menurut Somad (2010) pernikahan adalah pengikatan janji nikah yang dilakukan dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Karena itu berarti pernikahan dapat menimbulkan stres pada beberapa wanita.

  Siklus Menstruasi Guru dan Karyawan SMP Negeri 18 Surakarta

  Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 18 Surakarta, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur yaitu sebanyak 27 responden (67,5%) dan yang mengalami siklus menstruasi teratur sebanyak 13 responden (32,5%).

  Mayoritas guru dan karyawan di SMP Negeri 18 Surakarta mengalami siklus menstruasi tidak teratur yaitu sebanyak 27 responden (67,5%), hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia.

  Mayoritas responden memiliki usia produktif (20-35 tahun) yaitu sebanyak 23 responden (57%). Menurut Muharam (2010), wanita usia produktif cenderung memiliki aktivitas fisik yang cukup banyak dan aktivitas fisik tersebut merupakan salah satu penyebab gangguan menstruasi. Dalam penelitian yang dilakukan Nuraini (2011) mengenai pengaruh usia dan aktivitas dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI didapatkan dari 79 siswi yang diteliti sebagian besar responden melakukan aktivitas yang cukup banyak yaitu 54 orang (68,35%) dan dari 54 orang tersebut yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 34 siswi (61,1%) berarti wanita usia produktif yang memiliki aktivitas cukup banyak dapat mempengaruhi menstruasi.

  Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Guru dan Karyawan Di SMP Negeri

  18 Surakarta

  Hasil penelitian yang dilakukan sebanyak 19 (47,5%) responden mengalami stres sedang, 5 orang

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  (12,5%) mengalami stres normal, 8

SIMPULAN DAN SARAN

  responden (20%) mengalami stres

  Simpulan

  ringan, 6 responden (15%) mengalami 1.

  Mayoritas guru dan karyawan di stres berat, dan sisanya mengalami stres SMP Negeri 18 Surakarta yang masih sangat berat yaitu sebanyak 2 orang menstruasi mengalami tingkat stres

  (5%). Sedangkan dari 40 responden, sedang yang mengalami siklus menstruasi tidak 2.

  Sebagian besar guru dan karyawan di teratur sebanyak 27 orang (67,5%) dan SMP Negeri 18 Surakarta yang masih yang lain mengalami siklus menstruasi menstruasi mengalami siklus yang teratur 13 responden (32,5%). menstruasi tidak teratur

2 Dari hasil uji x yang dilakukan 3.

  Ada hubungan antara tingkat stres

  2

  2

  didapatkan x hitung= 12,273 > X tabel dengan siklus menstruasi pada guru = 9,49 dan dan karyawan di SMP Negeri 18 ρValue = 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

  Surakarta dengan keeratan hubungan hubungan yang signifikan antara tingkat dalam kategori cukup kuat stres dengan siklus menstruasi pada guru

  Saran

  dan karyawan di SMP Negeri 18 1.

  Bagi penyedia layanan kesehatan Surakarta.

  Memberikan pendidikan kesehatan Pada hasil penelitian, koefisien reproduksi pada wanita dengan kontingensi yang didapatkan adalah gangguan siklus menstruasi yang 0,449 berarti keeratan hubungan dalam disebabkan oleh stres. penelitian ini cukup .Kemungkinan ada 2.

  Bagi Lembaga Sekolah hal lain yang dapat mempengaruhi Menyisipkan pendidikan kesehatan perubahan siklus menstruasi, perubahan mengenai kesehatan reproduksi dan siklus menstruasi dipengaruhi oleh metode relaksasi untuk menurunkan faktor hormon, psikis/stres, aktivitas, tingkat stres pada guru dan karyawan. gizi, sampai pola makan.

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656 3.

  Mahbubah. 2006. Hubungan Stres Bagi Responden

  dengan Siklus Menstruasi Pada

  Diharapkan responden dapat

  Wanita Usia 20-29 tahun di

  mempersiapkan diri supaya dapat Kelurahan Sidoharjo Kecamatan . dari

  Pacitan

  mengurangi stres dengan cara http://situskebidanan.blogspot.com istirahat yang cukup dan menambah /2010/02/hubungan-stres-dengan- siklus-menstruasi-sidoharjo- hiburan seperti refreshing. pacitan. h. 7; 8; 9.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

  Nuraini. 2008. Hubungan Usia dan Diharapkan digunakan sebagai data

  Aktivitas dengan Siklus

  dasar untuk melaksanakan penelitian Menstruasi Pada Siswi Kelas XI di

  SMA Mojowarno. Dari

  lebih lanjut seperti mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingkat stres content/uploads/publikasi_dosen/

  HUBUNGAN%20USIA%20AKT guru dan karyawan di sekolah

  IVITAS%20SIKLUSMENSTRU meningkat. ASI.pdf. h. 19; 20. Proverawati, A, dan Misaroh, S. 2009.

  Menarche: Menstruasi Pertama

DAFTAR PUSTAKA

  Penuh Makna . Yogyakarta: Nuha

  Bieniasz, J., Zak, T., A-Lskowska, Z. & Medika. h. 44; 45; 91; 92.

  Noczyska, A. 2007. Menstrual

  Pattern Common Menstrual

  Sianipar, O., Bunawan, N. C., Almazini,

  Disorder in Adolescent Girls . dari

  P., Calista, Irene, Seno, A & Suarthana, E. 2009. Prevalensi

  /2010/02/menstrual-pattern-

  Gangguan Menstruasi dan Faktor- disorder-adolescent. faktor yang Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan

  Chrousos GP, Elemkov, J. 2004. Stress Pulogadung Jakarta Timur.

  hormones . TEM

  Jakarta: Majalah Kedokteran Universitas Indonesia. h. 37; 38;

  Data Statistik. 2005. Prevalensi Sindrom 39.

  Premenstruasi dan Gangguan Menstruasi Pada Wanita. dari

  

  Volume 3 / Nomor 1 / April 2016

   ISSN : 2407 - 2656

  Strine. 2005. Human Resources

  Management . Australia: Fifth Edition Willey.

  

  Somad, A.A., dkk. Psikolososial Dalam

  Sebuah Keluarga. Bandung: Pustaka Setia. h. 102.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25