POPULASI DALAM METODOLOGI PENELITIAN. docx
POPULASI DALAM METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif
A. Pengertia Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bukan
hanya orang, akan tetapi objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya populasi menurut
Fraenkel adalah “is the group of interest to the researcher, the group to whom
the researcher would like to generalize the result of study.” Jadi populasi
adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan
dengan untuk siapa generalisasi hasil penelitian itu berlaku. Selanjutnya ia
juga mengemukakan bahwa kelompok yang menjadi populasi dalam bidang
pendidikan bisa kelompok manusia yang secara individual seperti, siswa, guru,
dan individu lainnya. Atau bisa kelompok yang bukan individu seperti kelas,
sekolah, atau berbagai fasilitas lainnya.
2. Sampel
Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu
populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan
karakteristik suatu populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias,
tidak dapat dipercaya, dan kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini karena tidak
dapat mewakili populasi.
B. Manfaat Sampel
Pada umumnya pada penelitian kuantitatif selalu berhubungan sampel
dan teknik sampling, ada beberapa keuntungan atau manfaat menggunakan
sampel dalam proses penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Penggunaan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Kadang
kala dalam penelitian terdiri dari elemeen-elemen yang banyak ragamnya
dan
banyak
pula
jumlahnya,
sehingga
tidak
mungkin
peneliti
melaksanakan penelitian kepada seluruh anggota populasi yang ada. Oleh
sebab itu dengan menggunakna tekniksampling yang benar akan
mempermudah dan menyederhanakan penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Populasi yang terlalu
banyak akan menyulitkan peneliti untuk menggali berbagai hal yang yang
berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan, sehingga data
yang diperoleh kurang lengkap. Oleh sebab itu hasil penelitian mungkin
akan ngambang dan kurang tepat.
3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian. Apa
bila anggota populasi sangat beragam bisa menyebabkan sebuah
penelitian
menjadi
sulit.
Sehingga
tidak
menutup
kemungkinan
mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan.
C.
Langkah-Langkah Pengambilan Sampel
Dalam suatu penenelitian sampel harus representative, artinya sampel
harus bisa mewakili sebuah populasi. Agar sampel representative dalam
menentukan sampel harus memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan
sampel sebagai berikut:
1.
Menentukan target populasi
Target populasi disebut juga dengan batasan populasi. Sebelum
menentukan teknik sampling, perlu dijelaskan terlebih dahulu, karena
jumlah dan karakteristik populasi dapat mempengaruhi teknik sampling
yang kita gunakan.
2.
Mendaftar seluruh elemen unit populasi
Kadang kala populasi itu terdiri dari banyak elemen atau unit.
Setiap elemen dalam populasi itu harus didaftar satu per satu, sehingga
akan diketahui mana yang termasuk populasi mana yang tidak. Dalam
tahap ini juga perlu dicari karakteristik anggota populasi, apakah populasi
tersebut bersifat homogeny atau heterogenyang mengandung banyak
elemen. Jika heterogen maka kita harus mengelompokkan agar setiap
elemen itu terwakili, sehingga akan memberikan kejelasan tentang
validitas dan reabilitas kesimpulan yang dihasilkan.
3.
Menentukan sumber informasi
Setelah diperoleh kejelasan populasi, maka selanjutnya adalah
menentukan dari mana bisa memperoleh data tentang populasi tersebut.
Sumber populasi sangat tergantung dengan karakteristik dari populasi itu
sendiri.
4.
Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil
Berapa banyak jumlah anggoa sampel yang diambil tidak ada
ketentuannya, sesuai dengan keinginan peneliti itu sendiri. Biasanya
banyaknya jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan yang bersifat
teknis dan praktis yaitu, disesuaikan dengan waktu yang tersedia, dana
yang ada atau pertimbangan dari sponsor. Serta pertimbangan yang
berhubungan dengan sifat dan karakteristik populasi itu sendiri.
5.
Menentukan teknik sampling yang akan digunakan
Setelah jumlah sampel yang akan digunakan sudah ditentukan,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan teknik sampling. Teknik
sampling yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik populasi.
1. Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif
A. Pengertia Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bukan
hanya orang, akan tetapi objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya populasi menurut
Fraenkel adalah “is the group of interest to the researcher, the group to whom
the researcher would like to generalize the result of study.” Jadi populasi
adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan
dengan untuk siapa generalisasi hasil penelitian itu berlaku. Selanjutnya ia
juga mengemukakan bahwa kelompok yang menjadi populasi dalam bidang
pendidikan bisa kelompok manusia yang secara individual seperti, siswa, guru,
dan individu lainnya. Atau bisa kelompok yang bukan individu seperti kelas,
sekolah, atau berbagai fasilitas lainnya.
2. Sampel
Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu
populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan
karakteristik suatu populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias,
tidak dapat dipercaya, dan kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini karena tidak
dapat mewakili populasi.
B. Manfaat Sampel
Pada umumnya pada penelitian kuantitatif selalu berhubungan sampel
dan teknik sampling, ada beberapa keuntungan atau manfaat menggunakan
sampel dalam proses penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Penggunaan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Kadang
kala dalam penelitian terdiri dari elemeen-elemen yang banyak ragamnya
dan
banyak
pula
jumlahnya,
sehingga
tidak
mungkin
peneliti
melaksanakan penelitian kepada seluruh anggota populasi yang ada. Oleh
sebab itu dengan menggunakna tekniksampling yang benar akan
mempermudah dan menyederhanakan penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Populasi yang terlalu
banyak akan menyulitkan peneliti untuk menggali berbagai hal yang yang
berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan, sehingga data
yang diperoleh kurang lengkap. Oleh sebab itu hasil penelitian mungkin
akan ngambang dan kurang tepat.
3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian. Apa
bila anggota populasi sangat beragam bisa menyebabkan sebuah
penelitian
menjadi
sulit.
Sehingga
tidak
menutup
kemungkinan
mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan.
C.
Langkah-Langkah Pengambilan Sampel
Dalam suatu penenelitian sampel harus representative, artinya sampel
harus bisa mewakili sebuah populasi. Agar sampel representative dalam
menentukan sampel harus memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan
sampel sebagai berikut:
1.
Menentukan target populasi
Target populasi disebut juga dengan batasan populasi. Sebelum
menentukan teknik sampling, perlu dijelaskan terlebih dahulu, karena
jumlah dan karakteristik populasi dapat mempengaruhi teknik sampling
yang kita gunakan.
2.
Mendaftar seluruh elemen unit populasi
Kadang kala populasi itu terdiri dari banyak elemen atau unit.
Setiap elemen dalam populasi itu harus didaftar satu per satu, sehingga
akan diketahui mana yang termasuk populasi mana yang tidak. Dalam
tahap ini juga perlu dicari karakteristik anggota populasi, apakah populasi
tersebut bersifat homogeny atau heterogenyang mengandung banyak
elemen. Jika heterogen maka kita harus mengelompokkan agar setiap
elemen itu terwakili, sehingga akan memberikan kejelasan tentang
validitas dan reabilitas kesimpulan yang dihasilkan.
3.
Menentukan sumber informasi
Setelah diperoleh kejelasan populasi, maka selanjutnya adalah
menentukan dari mana bisa memperoleh data tentang populasi tersebut.
Sumber populasi sangat tergantung dengan karakteristik dari populasi itu
sendiri.
4.
Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil
Berapa banyak jumlah anggoa sampel yang diambil tidak ada
ketentuannya, sesuai dengan keinginan peneliti itu sendiri. Biasanya
banyaknya jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan yang bersifat
teknis dan praktis yaitu, disesuaikan dengan waktu yang tersedia, dana
yang ada atau pertimbangan dari sponsor. Serta pertimbangan yang
berhubungan dengan sifat dan karakteristik populasi itu sendiri.
5.
Menentukan teknik sampling yang akan digunakan
Setelah jumlah sampel yang akan digunakan sudah ditentukan,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan teknik sampling. Teknik
sampling yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik populasi.