KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA DALAM K3RS (1)

KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA

Disajikan pada:
Bimbingan Teknis Tingkat Nasional K3 Rumah Sakit
Di Grage Ramayana Hotel Yogyakarta
29 April 2015

Penyakit jabatan
1.
2.






Penyakit yg disebabkan oleh berbagai faktor berbahaya
yg ada di dalam lingkungan kerjanya
Diketahui sejak lama:
Mesir kuno: kesehatan petani, pekerja pencelup

menderita penyakit yg sama
Yunani & Romawi: keracunan Pb, keracunan Cu pada
pekerja tambang, dst.
Sebelum Ramazinni: Paracelcus penyakit akibat logam
(orang pertama kesehatan industri)
Ramazinni (1633-1714): Bapak ilmu kesehatan kerja,
menulis buku ‘penyakit jabatan & cara pencegahannya’
Revolusi industri  aturan kesejahteraan pekerja

Higiene Industri
Ilmu yg mempelajari dan mempraktekkan,
mengevaluasi dan mengontrol pengaruh-pengaruh
dari lingkungan kerja yg menyebabkan timbulnya
penyakit, gangguan kesehatan dan kenyamanan
bekerja dari pekerja tersebut.
Dilakukan dengan penilaian terhadap faktorfaktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja
melalui pengukuran yg hasilnya utk dipergunakan
sebagai dasar tindakan korektif terhadap lingkungan
kerja.


Kesehatan Kerja:
Kesehatan Kerja adalah ilmu kedokteran
yang diterapkan di bagian ketenagakerjaan, yang
bertujuan agar pekerja memperoleh derajat

kesehatan setinggi-tingginya, dengan usahausaha preventif, promotif, kuratif, dan
reahibilitatif terhadap penyakit dan gangguan
kesehatan yg diakibatkan oleh faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja.

Tujuan Kesehatan Kerja
 Sebagai

alat untuk mencapai derajat kesehatan
tenaga kerja yg setinggi-tingginya.

 Sebagai

alat untuk meningkatkan produksi
dengan memperhatikan lingkungan kerja yg

memenuhi syarat, serta meningkatnya
produktivitas tenaga kerja.

Gangguan Kesehatan dan Daya Kerja
Agar pekerja berada dalam keserasian yg
sebaik baiknya maka perlu adanya
keseimbangan di antara:
Beban
Beban

kerja (fisik, mental, sosial)
tambahan akibat dari lingkungan
kerja fisik, kimia, biologi, fisiologis, mental
psikologis.
Kapasitas kerja (tergantung ketrampilan,
keserasian-fitness, keadaan gizi, jenis
kelamin, usia ukuran tubuh).

Penyakit akibat kerja
Penyebabnya dapat dikelompokkan dalam:

 Golongan fisik
 Golongan Kimia
 Golongan Biologis (Infeksi)
 Golongan Fisiologi
 Golongan Mental, Psikologi

Penyakit akibat kerja (1)

Penyebabnya dapat dikelompokkan dalam:
 Golongan fisik:








Kebisingan/Suara (pekak, tuli)
Radiasi sinar radioaktif (kulit, susunan darah)

Radiasi infra merah (katarak pada lensa)
Suhu (heat stroke, frost bite)
Sinar (penerangan lemah, kelainan pada mata dan
kelelahan, penerangan karena silau, mudah kecelakaan).

Golongan kimia:





Debu: pneumoconiosis (silicosis, asbestosis)
Uap: metal fume fever, penyakit kulit, keracunan
Gas CO: kurang O2 terbentuk carboxy haemoglobine
Larutan: penyakit kulit (dermatitis akibat kerja= DAK)

Penyakit akibat kerja (2)




Golongan biologis (infeksi): penyakit kulit yg
disebabkan oleh bibit penyakit anthrax & brucella pada
pekerja penyamakan kulit dan peternakan.



Golongan fisiologis: yg diakibatkan oleh peralatan yg
tidak ergonomis/anatomis, akan melelahkan dan
merubah fisik pekerja.



Golongan mental, psikologis: yg diakibatkan oleh
hubungan kerja yg tidak baik, membosankan
(monoton), stress, overload atau nuderload.

Diagnosa
Diagnosa penyakit yg diakibatkan oleh
lingkungan kerja adalah berbeda
dengan penyakit umum…..


?
Pemeriksaan klinis tidak cukup, harus
diteliti tempat kerja dan cara kerja,
wawancara dan kuesioner utk mengetahui
keadaan sebelum kerja, kebiasaan hidup
(merokok dan hal lain yg mendukung).

Langkah-langkah penelitian







Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan, diteliti sejak
timbul gejala sejak dini dan perkembangan penyakit
selanjutnya yg dikaitkan dg pekerjaan (sejak awal, sebab
ada kemungkinan dapat diakibatkan oleh pekerjaan

terdahulu, sebelumnya).
Pemeriksaan klinis, untuk menentukan tanda dan gejala
yg sesuai suatu sindrom, contoh: Pneumoconiosis,
keracunan Pb (noda timah hitam pada gusi).
Pemeriksaan lab untuk memastikan dugaan yg diperoleh
dari pemeriksaan klinis, dg memeriksa darah, air seni,
faeces dll, Rontgen, untuk menentukan penyakit paruparu pneumoconiosis).
Pemeriksaan ruang kerja yg ada kaitannya dg penyebab
penyakit dari lingkungan kerja, contoh pneumoconiosis
harus diteliti kadar debu yg terkandung dalam udara di
daerah pernafasan pekerja (breathing zone), yaitu dari
dada hingga hidung, diameter 1-3 micron.

Metoda Pengontrolan

Sumber








Substitusi bahan
Perubahan proses
Menutup proses
Isolasi proses
Metoda basah
Ventilasi lokal LEV

Lingkungan Kerja
-

pemeliharaan lingk..bersih
ventilasi umum
perlebar jarak S&P
pemantauan menerus
program maintenance
yg menerus
- pembatas


Penerima
-

training, penyuluhan
rotasi pekerja
ruangan khusus (AC)
alat pemantauan film
badge
- perlindungan individu
(respirator)
- pemeliharaan
kesehatan

Pembahasan
 Bagaimana

caranya melakukan pengontrolan
lingkungan kerja selama periode pekerjaan
itu berlangsung (dikaitkan dengan risiko yg

terjadi apabila penanganannya kurang
benar).

 Di

dalam pengontrolan akan dibahas
mengenai potensi dari risiko-risiko yg
ditemukan dalam industri terhadap
kesehatan pekerja dan usaha-usaha yg perlu
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut
sekecil mungkin.

Kompetensi yg dibutuhkan
Mampu

mengenal faktor-faktor lingkungan
kerja yg memberikan pengaruh kepada:
kesehatan pekerja, kenyamanan bekerja.

Mampu

mengevaluasi lingkungan kerja
tersebut yaitu dengan melalui pengukuranpengukuran.

Menyimpulkan

apa yg diperlukan untuk
mengurangi/mengontrol pengaruh-pengaruh
tersebut.

Bidang pekerjaan
1.

2.

3.

Pengenalan lingkungan kerja dan pengaruhnya, yg
dapat dikelompokkan dalam 4 kategori.
• Kimia: cair, debu, asap, uap, gas
• Fisika: elektromagnet, radiasi, ionisasi, bising,
vibrasi, panas, tekanan
• Biologi: insekta, fungi, bakteri, virus
• Ergonomi: hubungan antara alat yg digunakan
pekerja, disesuaikan dengan organ tubuh (bentuk),
kerja monoton.
Evaluasi dari hasil penelitian lingkungan kerja dan
memberikan pendapat usulan perbaikan yg
disesuaikan dengan standar yg berlaku.
Kontrol/pengawasan terhadap bahaya yg timbul pada
lingkungan kerja.

Pelaksanaan pekerjaan


Pengumpulan data primer dan sekunder dari
industri/rumah sakit yg bersangkutan



Analisis data dan rekomendasi dari hasil data
yg diperoleh



Penentuan hal-hal yg perlu dilakukan melalui
pengontrolan dan pengukuran



Tindakan yg perlu diambil sehubungan
dengan hasil pengukuran yg dilakukan.

Allah mengasihi kita semua
Untuk itu bila kita bekerja,
mulailah dengan doa,
bekerjalah dengan ikhlas,
ciptakan kinerja dan
prestasi yg memuaskan utk
diri Anda & Customer....,
demi kemajuan RS Anda....!

TERIMA KASIH