Akar PENDIDIKAN DI AMERIKA Finish

1

Para filosof (The Sophist) Yaitu :
1.
2.
3.
4.

Socrates, Pendidikan dengan penilaian diri sendiri
Plato, kebenaran dan nilai abadi
Aristotle, budidaya rasionalitas.
Iscocrates, pidato dan rhetoric
Pendidikan Romawi kuno bersifat pribadi dan hanya dihadiri oleh pria yang mampu

membayar uang kuliah. Wanita golongan atas sering belajar membacca dan menulis dirumah
atau diajar oleh tutor. Pria golongan atas mengikuti ludus, sekolah dasar, kemudian sekolah
menengah. Pendidikan Romawi memperhatikan pendidikan politik praktis, administrasi, dan
keahlian umum.
F. Islam, Pembelajaran dan Pendidikan Arab (CE 700-CE 1350)
Mohammad
Peradaban islma menjadi budaya dan pendidikan umum melalui kemampuannya

menyerap, menafsirkan kembali, dan menyampaikan pengetahuan dari satu negara ke negara
lainnya. Asal mula budaya islam dimulai oleh Muhammad, nabi Allah.
Al-Quran
Kitab suci Al-quran sebagai pedoman kehidupan
G. Budaya dan Pendidikan abad pertengahan (CE 500-CE1400)
Pendidikan dasar dihubungkan dengan gereja Katolik. Pendidikan pada abad
pertengahan untuk mengembangkan keteguhan agama, pengetahuan dan kepercayaan untuk
mempersiapkan manusia yang berperan dalam masyaraka hirarki.
H. Humanisme Klasik renaissance (CE 1350-CE 1500)
Pembelajaran lebih menekankan literatur dari pada ilmu agama. Pendidikan Renaissance
untuk menggali keahlian humanis di Yunani klasik, dan mutu mempersiapkan masyarakat
melayani pemimpin dinasti.

I. Reformasi Agama dan Pendidikan

2

Luther : Pembaru Protestan
Pendidikan sebagai bagian dari pembaruan agama :
Luther mengakui pendidikan sebagai aspek kuat dalam reformasi agama. Luther

melihat gereja, negara, keluarga dan sekolah sebagai agen pembaharu utama.
Luther dalam sekolah :
Luther menekankan keuntungan sekolah dalam bidang politik, ekonomi dan spiritual.
i. Luther dalam pendidikan wanita :
Pendapat Luther tentang pendidikan wanita mencerminkan pandangan tradisional
dalam peran jenis kelamin dan beberapa ide kebebasan.
ii.Kode sekolah
Luther sangat mempercayai kepada pendidik humanist, philipp Melanchthon (14971560) untuk merancang dan menerapkan pembaruan pendidikan. Pada tahun 1559,
Melanchton menyusun School Code Of Wirtemberg, yang kemudian menjadi model untuk
negara bagian jerman lainnya.
iii.Konstribusi reformasi terhadap pendidikan barat
Konstribusi Reformasi agama Protestan kepada pendidikan barat yaitu ada ”dualtrack system of school” yaitu sekolah yaitu sekolah rakyat untuk kelas sosial ekonomi tingkat
bawah, dan sekolah tata bahasa klasik menyiapkan pria golongan atas untuk pendidikan yang
lebih tinggi.
J. Pengaruh Pencerahan dalam Pendidikan
Alasan dan metode ilmiah:
Pendidik pencerahan menekankan penggunaan alasan dan metode ilmiah untuk
meningkatkan situasi saat ini dan menciptakan kemajuan yang lebih di masa yang akan
datang. Pendidik menggunakan metode ilmiah dari observasi empiris untuk menemukan
bagaimana alam dan alam semesta. bekeria Pencerahan pendidikan memelihara keyakinan

optimis dalam poltik demokrasi dan pendidikan umum.

3

BAB III
PEMBAHASAN
Buku Foundations of Education 11th edition, karya Allan C. Ornstein, Daniel U.
Levine, Gerald L. Gutek, dan David E. Vocke, Chapter 3 yang berjudul Akar Dunia
Pendidikan

Amerika

menguraikan

asal-usul

pendidikan,

tujuan


pendidikan,

dan

pengembangan pendidikan di peradaban Cina, Mesir, Hebraic, Arab dan Eropa. Sejarah
pendidikan di masing-masing negara dapat membentu kebiasaan mengajar dan belajar. Selain
itu, laporan buku ini memberikan masukan bagi pendidik untuk memahami arti dari
pengetahuan, pendidikan, sekolah, pengajaran dan pembelajaran.
Pengetahuan dapat disampaikan secara lisan dan tulisan. Pada awal masa dimana
masyarakat belum mengenal tulisan, pengetahuan nerupa budaya disampaikan secara lisan
melalui nyanyian dan cerita. Setelah mengenal huruf dan simbol, pengethauan disampaikan
secara tulisan diatas kertas pengetahuan ini meliputi pengetahuan duniawi dan pengetahuan
rohani (agama).
Bangsa Amerika terdiri dari bangsa-bangsa emigran dari berbagai kawasan dunia,
terutama dari kawasan Eropa sebagai bagian dominannya. Imigrasi tua berasal dari Eropa
Utara dan Barat seperti Inggris, Scotlandia, Perancis, Belanda, Jerman dan sebagainya yang
kemudian diikuti oleh imigrasi yang muda berasal dari Eropa Selatan dan Timur seperti Italia,
Rusia, Polandia, Austria, Hongaria dan lain sebagainya. Setiap bangsa membawa
kepercayaan, adat istiadat, bahasa dan segi-segi kebudayaanya masing-masing ke Amerika
sehingga Amerika menjadi periuk peleburan bagi segala jenis kebudayaan Amerika sekarang.

Bagian terbesar warga Amerika berasal dari kaum imigran Eropa, maka sudah tentu
tradisi pendidikan yang berkembang di Amerika adalah tradisi pendidikan bangsa-bangsa
Eropa yang berimigrasi tersebut. Di tempat orang-orang Jerman berimigrasi, sekolahsekolahnya diawasi oleh orang-orang gereja pada pertemuan-pertemuan gereja. Pengawasan
didaerah New Netherland dilakukan oleh petugas-petugas gereja dan dibeberapa tempat oleh
kelompok orang tertentu. Pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan oleh pribadipribadi melalui pertemuan-pertemuan orang-orang dan petugas gereja yang terus
dipertahankan oleh para imigran itu, menjadi sebab timbulnya tanggung jawab atas sekolahsekolah pada akhirnya dipikul oleh masyarakat setempat.

4

Karakteristik utama sistem pendidikan di Amerika Serikat adalah sangat menonjolnya
desentralisasi. Pemerintah federal Amerika Serikat tidak punya mandat untuk mengontrol
atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat. Adapun ketentuan dan aturan pemerintah
federal mengenai kelompok-kelompok minoritas rasial dan orang-orang cacat. Pemerintah
juga mendukung penelitian pendidikan. Tetapi Amerika serikat tidak mempunyai sistem
pendidikan yang berpusat. Namun demikian, tidak berarti bahwa pemerintah federal tidak
memberikan arah dan pengaruh terhadap masalah pendidikan pemerintah federal juga ikut
menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan. Sekolah berdasarkan

ras, khususnya


antara orang kulit hitam dan kulit putih. Pemerintahan federal menyamakan alokasi
pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi orang miskin dan orang cacat.
Sistem pendidikan di Amerika mempunyai sifat yang khas yang berbeda dari sistem
pendidikan di negara-negara lain. Hal ini terutama karena sistem pemerintahanya yang
mendelegasikan kebanyakan wewenang kepada negara bagian dan pemerinthan lokal (distrik
atau kota). Amerika tidak memiliki sistem pendidikan nasional yang ada adalah sistem
pendidikan dalam artian terbatas pada masing-masing negara bagian. Hal ini berdasarkan
pada pada filosofi bahwa pemerintah (federal/pusat) harus dibatasi perannya, terutama dalam
pengendalian kebanyakan fungsi-fungsi publik seperti sekolah, pelayanan sosial dan lain-lain.
Karena itu di Amerika dalam pendidikan dasar dan menengah tidak ada kurikulum nasional
bahkan tidak ada kurikulum negara bagian ataupun pemerintahan lokal. Walaupun begitu
pemerintah federal (pusat) diberi wewenang terbatas untuk mengintervensi dalam masalah
pendidikan bila terkait dengan empat hal yaitu :
1.
2.
3.
4.

Memajukan demokrasi
Menjamin kesamaan dalam peluang pendidikan.

Meningkatkan produktivitasnasional
Memperkuat pertahanan/ ketahanan nasional.
Bentuk intervensi pemerintahan pusat tidak dalam bentuk penentuan materi ajar tetapi

dalam bentuk usulan-usulan maupun program pendanaan dengan tujuan-tujuan tertentu.
Pendidikan di Indonesia merupakan upaya pengembangan dan pemberdayaan, serta
optimalisasi pemanfaatan potensi kemanusiaan secara fisik, sosial, mental (intelektual,
emosional, dan moral) dan spiritual. Tujuan pendidikan adalah mewariskan dan
mempertahankan adat istiadat dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

5

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratisserta bertanggung jawab.
Sekolah sebagai tempat yang berfungsi melanjutkan warisan budaya dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang untuk pengajaran dan
pembelajaran peserta didik dibawah pengawasan pendidik. Sistem pendidikan formal terbagi
menjadi beberapa tingkat pendidikan, meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Saat ini, sekolah sebagai tempat pengajaran, tidak lagi berupa bangunan,

namun juga dapat berupa media online seperti yang dilakukan oleh homeschooling.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan dibedakan atas jenis kelamin, keturunan, ras
dan kelas sosial ekonomi. Pada jaman dahulu, terdapat diskriminasi, pria diperbolehkan
mempunyai pendidikan sampai tingkat dasar, bahkan ada yang hanya belajar dirumah saja
dengan mendatangkan tutor. Orang biasa tidak dapat melanjutkan pendidikan yang sama
dengan golongan atas. Undang-undang Dasar 1945 Bab XIII tentang pendidikan pasal 31
ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Saat ini tidak
ada diskriminasi untuk mendapatkan pendidikan. Semua orang berhak mendapatkan
pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah maupun tinggi.
Merode pengajaran dan pembelajaran menggunakan berbagai metode. Media
pengajaran berupa nyanyian dan cerita, merupakan metode ceramah. Media pengajaran
berupa tulisan dan simbol/gambar, merupakan metode demontrasi. Seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi, saat ini pengetahuan disampaikan dengan berbagai
metode pengajaran melalui berbagai media audio visual, sehingga peeserta didik mampu
mendapatkan wawasan yang luas. Metode pengajaran tersebut meliputi metode discovery
learning, problem solving learning dan projeck based learning.

A. Jenjang, Jalur dan Jenis Pendidikan
Bersumber dari wikipedia.com/Education in United States, dapat dilihat bahwa jenjang
pendidikan di Amerika Serikat biasanya dimulai dari preschool, kindergarten, atau first

grade; setelah itu Elementery (or Primary) School—dalam hal ini, siswa dapat memutuskan
untuk pindah ke Middle School, Junior High School, atau Combined Junior-Senior High
School; selanjutnnya ada High School atau Senior High School. Dan untuk pendidikan
tingginya, ada Vocational Technical Institutes, Junior or Community College, atau
Undergraduated Program. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, seseorang dapat
melanjutkan ke Master’s Degree Study atau Professional School. Selanjutnya ada Doctoral
Study dan Post Doctoral Study and Research. Lebih jelasnya silakan perhatikan tabel:

6

Jalur pendidikan di Amerika Serikat adalah formal dan informal. Pendidikan formal
adalah seperti yang telah dijelaskan di atas, sementara pendidikan informal adalah
homeschooling. Menurut wikipedia.com/Education in United States, tahun 2007, kira-kira
ada 1,5 juta anak yang mengikuti mengikuti home schooling. Ada berbagai alasan dari
homeschooling ini. Beberapa mengatakan agar mereka bisa memasukkan pelajaran agama
pada kurikulum. Sementara yang lain mengatakan untuk menyesuaikan anak-anak pada
kemampuan dan kelemahannya. Dan lagi beberapa orangtua mengatakan untuk menghindari
anak-anak dari tekanan negatif sekolah-sekolah, seperti obat-obatan terlarang, kekerasan dan
semua masalah yang berhubungan dengan sekolah. Sementara Jenis pendidikannya adalah
pendidikan umum dan swasta.

B. Program Pembangunan Pendidikan Indonesia
a) Sejarah Pendidikan Indonesia
Masyarakat Indonesia sebelum masuk kebudayaan Hindu, pendidikan diberikan
langsung oleh orang tua atau orang tua-orang tua dari masyarakat setempat mengenai
kehidupan spiritual moralnya dan cara hidup untuk memenuhi perekonomian mereka.

7

Masuknya dan meluasnya kebudayaan asing yang dibawa ke Indonesia telah diserap oleh
Bangsa Indonesia melalui masyarakat pendidikannya. Lembaga pendidikan itu telah
menyampaikan kebudayaan tertulis dan banyak unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai pada zaman berkembangnya satu agama di
Indonesia. Kerajaan-kerajaan Hindu di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera yang mulai pada abad
ke-4 sesudah masehi itulah tempat mula-mula ada pendidikan yang terdapat di daerah-daerah
itu. Dapat dikatakan, bahwa lembaga-lembaga pendidikan dilahirkan oleh lembaga-lembaga
agama dan mata pelajaran yang tertua adalah pelajaran tentang agama. Tanda-tanda
mengenai adanya kebudayaan dan peradaban Hindu tertua ditemukan pada abad ke-5 di
daerah Kutai (Kalimantan). Namun demikian gambaran tentang pendidikan dan ilmu
pengetahuan di Indonesia didapatkan dari sumber-sumber Cina kurang lebih satu abad
kemudian.

Ada 2 macam sistem pendidikan dan pengajaran Islam di Indonesia :
1. Pendidikan di Langgar
Di setiap desa di Pulau Jawa terdapat tempat beribadah dimana umat Islam dapat
melakukan ibadanya sesuai dengan perintah agamanya. Tempat tersebut dikelola oleh seorang
petugas yang disebut amil, modin atau lebai (di Sumatera). Petugas tersebut berfungsi ganda,
disamping memberikan do’a pada waktu ada upacara keluarga atau desa, dapat pula berfungsi
sebagai guru agama.
2.Pendidikan di Pesantren
Dimana murid-muridnya yang belajar diasramakan yang dinamakan pondok-pondok
tersebut dibiayai oleh guru yang bersangkutan ataupun atas biaya bersama dari masyarakat
pemeluk agama Islam. Para santri belajar pada bilik-bilik terpisah tetapi sebagian besar
waktunya digunakan untuk keluar ruangan baik untuk membersihkan ruangan maupun
bercocok tanam.
Pendidikan Pada Abad Ke Dua Puluh Jaman Pemerintahan Hindia Belanda dan
Pendudukan. Di kalangan orang-orang Belanda timbul aliran-aliran untuk memberikan
kepada pendudukan asli bagian dari keuntungan yang diperoleh orang Eropa (Belanda)
selama mereka menguasai Indonesia. Aliran ini mempunyai pendapat bahwa kepada orangorang Bumiputera harus diperkenalkan kebudayaan dan pengetahuan barat yang telah
menjadikan Belanda bangsa yang besar. Aliran atau paham ini dikenal sebagai Politik Etis
(Etische Politiek). Gagasan tersebut dicetuskan semula olah Van Deventer pada tahun 1899
dengan mottonya “Hutang Kehormatan” (de Eereschuld). Politik etis ini diarahkan untuk

8

kepentingan penduduk Bumiputera dengan cara memajukan penduduk asli secepat-cepatnya
melalui pendidikan secara Barat.

a) Program Pendidikan Dasar dan Prasekolah
Program pembinaan pendidikan dasar dan prasekolah bertujuan untuk (1) memperluas
jangkauan dan daya tampung SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), SLTP dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), dan lembaga pendidikan prasekolah sehingga menjangkau anak-anak dari
seluruh masyarakat; dan (2) meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung, termasuk mereka yang tinggal di
daerah terpencil dan perkotaan kumuh, daerah bermasalah, masyarakat miskin, dan anak
yang berkelainan; (3) meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan prasekolah dengan
kualitas yang memadai; dan (4) terselenggaranya manajemen pendidikan dasar dan
prasekolah berbasis pada sekolah dan masyarakat (school/community based management).
b) Program Pendidikan Menengah
Program pembinaan pendidikan menengah yang mencakup Sekolah Menengah
Umum (SMU), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA) ditujukan
untuk (1) memperluas jangkauan dan daya tampung SMU, SMK, dan MA bagi seluruh
masyarakat; dan (2) meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.
c) Program Pendidikan Tinggi
Program pembangunan nasional pendidikan tinggi bertujuan untuk melakukan
penataan sistem pendidikan tinggi; meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
tinggi dengan dunia kerja; dan meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan tinggi.
d) Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah
Program pembinaan pendidikan luar sekolah (PLS) ini bertujuan untuk menyediakan
pelayanan kepada masyarakat yang tidak atau belum sempat memperoleh pendidikan
formal untuk mengembangkan diri, sikap, pengetahuan dan keterampilan, potensi pribadi,
dan dapat mengembangkan usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
C. Arah Kebijakan Pendidikan Indonesia

9

Menurut Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 Kebijakan pembangunan pendidikan di
Indonesia diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:
i.

Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia
berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti;

ii.

Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan
kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi
secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar
dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan;

iii.

Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum,
berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik,
penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan
setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara professional;

iv.

Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai
pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi
keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai;

v.

Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan
prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen;

vi.

Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh
masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang
efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni;

vii. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah,
terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh
komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai
dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya;
viii. Meningkatkanpenguasaan,

pengembangan

dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan

dan teknologi, termasuk teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama usaha

10

kecil, menengah, dan koperasi guna meningkatkan daya saing produk yang berbasis
sumber daya lokal.
D. Manajemen Pendidikan Di Indonesia
Administrasi dan menejemen (birokrasi) pendidikan di Indonesia tidak berbeda
dengan administrasi dan manajemen sektor-sektor lain yang berbentuk departemen Secara
nasional permasalahan sektor pendidikan ditangani oleh sebuah badan berbentuk departemen,
yang beberapa kali mengalami perubahan nama dan perubahan terakhir diberi nama
DEPARTEMEN

PENDIDIKAN

NASIONAL.

Departemen

ini dipimpinoleh seorang

menteri yang ditunjuk langsung oleh presiden.
E. Pendanaan Pendidikan di Indonesia
Jika dibandingkan dengan di AS, sumber pendanaan pendidikan di Indonesia berasal
dari beberapa sumber anggaran. Yaitu berasal dari APBN, APBD Propinsi, dan APBD
Kabupaten/Kota. Sumber pendanaan dari APBN umunya dialokasikan untuk seluruh
kegiatan pendidikan, mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Sumber
dari APBN ini juga diperuntukkan bagi penyelenggaraan pendidikan secara nasional.
Sedangkan sumber pendanaan yang berasal dari APBN Propinsi, umumnya sebagian besar
diperuntukkan bagi pendidikan tingkat dasar dan menengah.
Hanya sebagian kecil yang dialokasikan untuk mendukung kegiatan di tingkat
pendidikan

tinggi.

Sumber

dana

dari APBD propinsi ini dialokasikan untuk

penuyelenggaraan pendidikan yang ada diwilayah propinsi tersebut. Adapun sumber
pendanaan dari APBD Kabupaten/Kota seluruhnya untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan di wilayah tersebut. Hal ini sesuai dengan semangat desentralisasi.
Sejak diberlakukannya

kebijakan desentralisasi

pendidikan, alokasi anggaran

pendidikan, baik di APBN maupun APBD Propinsi dan Kab/Kota, mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Hal ini dikarenakan menurut amanat UU, anggaran pendidikan harus
terus diupayakan dinaikkan hingga mencapai sedikitnya angka 20% dari total anggaran
pengeluaran APBN atau APBD.

BAB III
KESIMPULAN

11

A. Simpulan
1. Perkembangan pendidikan dapat kita lihat dan tiga peradaban kuno terbesar,
yaitu Cina, Mesir dan Hebraic. Pengetahuan, pendidikan, sekolah, pengajaran
dan pembelajaran ditentukan dalam periode sejarah.
2. Tujuan Pendidikan disampaikan dan dikembangkan secara lisan dan tulisan
3. Ras, keturunan, jenis kelamin, dan sosial ekonomi mempengaruhi kesempatan
berpendidikan di masa lampau. Saat ini semua orang berhak mendapatkan
pendidikan, baik pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi.
4. Sekolah digunakan untuk penyampaian pengetahuan. Saat ini, sekolahsebagai
tempat pengajaran, tidak lagi berupa bangunan, namun juga dapat berupa
media online seperti yang dilakukan oleh homeschooling.
5. Metode pembelajaran digunakan diberbagai periode sejarah, meliputi metode
ceramah, demonstrasi, discovery learning problem solving learning dan
project based learning.
B. Rekomendasi
Hasil dari penelaahan buku Foundations of Education 11th edition, Chapter 3
yang berjudul World Roots Of American Education, direkomendasikan sebagai
berikut :
1. Pendidik tidak mendiskriminasikan peserta didik berdasarkan jenis kelamin,
ras dan tingkat sosial ekonomi.
2. Sekolah menyediakan fasilitas bangunan dan peralatan yang menandai sesuai
dengan jumlah siswa yang belajar ditempat tersebut.
Kurikulum sekolah yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peningkatkan kualitas
pengetahuan di daerah tersebut

DAFTAR PUSTAKA
19

12

Hoy and Miskel, (2014). Administrasi Pendidikan ( Teori, Riset dan Praktik). Yogyakarta:
Terjemahan Cetakan 1. Pustaka Belajar
Khairunnisa,

Nurul.

Ideologi

Amerika

Amerika

dan

Dasar

Negaranya.

iecakhairunissa.blogspot (5/11/2013).
Ornstein and Lavine, (2008). ”Foundation Of Education”. New York: Tenth Edition
Houghton Mifflin Company
Wikipedia bahasa Indonesia.com/Kristoforus Kolumbus.
Wikipedia.com/Sejarah Amerika Serika.
Wikipedia.com/Education in United States.
Wikipedia Indonesia.com/Departemen Pendidikan Amerika Serikat.
http://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di- amerika-serikat/

20