3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri 1 Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Tempat penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Sumbung, kelas 3 SD, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, dengan subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 3 dengan jumlah sebanyak 20 siswa yang terdiri 14 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan yang mempunyai latar belakang ekonomi yang berbeda, dari kalangan menengah ke bawah. Profesi orang tuanya pun bervariasi yaitu petani, pegawai swasta, dan pedagang. Siswa cenderung malas dalam menerima pembelajaran karena siswa lebih suka menggangu temannya dan ramai sendiri ketika pembelajaran berlangsung. Waktu untuk penelitian tindakan kelas ini berlangsung pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 bulan Januari sampai dengan April.

  3.2. Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini (X) adalah metode pembelajaran

  Outdoor Study, sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa.

3.2.1. Variabel Independen (bebas)

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Outdoor

  Study.

  Metode Outdoor Study merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lingkungan luar kelas serta melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai materi yang diajarkan. Metode Outdoor Study akan membuat kegiatan belajar menarik, kegiatan belajar akan lebih aktif, bahan yang dipelajari lebih faktual, sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari bisa

  beraneka ragam, hakikat belajar akan lebih bermakna dan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya. Langkah

  • – langkah dalam metode
  • – langkah sebagai berikut:

  Outdoor Study

  yakni ; Tahap Persiapan, meliputi langkah - langkah sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan pembelajaran.

  b. Guru menentukan objek yang harus dipelajari.

  c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tahap Pelaksanaan, meliputi langkah

  a. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas.

  b. Guru memberikan pengarahan tentang tata tertib selama belajar di luar kelas.

  c. Guru menjelaskan materi.

  d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas sesuai perintah guru. Tahap Tindak Lanjut, meliputi langkah sebagai berikut: a. Guru dan siswa membahas dan mendiskusikan hasil belajar di dalam kelas.

  b. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diperoleh.

  c. Guru meminta kesan dan pesan yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar.

  d. Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil

  • –hasil yang dicapainya.

3.2.2. Variabel Dependen (terikat)

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Yang dimaksud hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun hasil belajar kognitif berupa tes pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa angket motivasi, dan hasil belajar psikomotor berupa unjuk kerja.

3.3. Rencana Tindakan

  Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di kelas 3 SD Negeri 1 Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Menurut Arikunto (2010:20) ada empat tahap penting dalam penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula.

  Menurut Arikunto (2010:16) tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat dibagan berikut : Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan Pelaksanaan

  Refleksi SIKLUS II Pengamatan

  ?

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Arikunto (2010:16) Penelitian ini dilakukan dua siklus, rencana yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas, ini dilakukan dalam bentuk siklus, tiap siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

3.3.1. Siklus I

  3.3.1.1. Tahap Perencanaan

  a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode Outdoor Study .

  b. Menyusun lembar observasi siswa, menyusun lembar observasi guru ; lembar penilaian afektif dan psikomotorik.

  c. Menyusun lembar kerja siswa untuk meteri d. Membuat format evaluasi dan LKS serta kunci jawabannya.

  e. Membentuk kelompok belajar.

  f. Mempersiapkan alat-alat dan media yang akan digunakan.

  g. Mempersiapkan tempat di mana kegiatan itu akan dilaksanakan.

  h. Membuat peraturan/ tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa.

  3.3.1.2. Pelaksanaan Tindakan

  Penelitian dilakukan dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode Outdoor

  Study.

  3.3.1.3. Tahap Observasi

  Pada saat pelaksanaan tindakan kelas, dengan menggunakan model pembelajaran dan langkah

  • –langkah pembelajaran yang telah disepakati, peneliti memulai mengamati dan mendokumentasikan proses, keadaan, dan faktor- faktor lain yang berkembang selama pelaksanaan tindakan. Hasil observasi ini akan dijadikan sebagai dasar melakukan refleksi terhadap rencana dan tindakan yang dilakukan, dan dijadikan sebagai dasar dalam merancang tindakan selanjutnya.

3.3.1.4. Tahap Refleksi

  Pada tahap ini ini kegiatan yang akan dilakukan adalah mengamati hasil observasi dan hasil tes belajar siswa. Setelah menganalisis hasil observasi dan hasil tes, selanjutnya peneliti dan guru secara kolaboratif mengkaji dan merenungkan tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui hal apa saja yang telah tercapai dan kelemahan

  • –kelemahan apa saja yang masih ada pada saat pembelajaran berlangsung, maka pada tahap ini dilakukan analisis seluruh hasil penilaian, baik yang menyangkut penilalian proses (observasi guru dan siswa) maupun hasil tes. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai bahan untuk melakukan refleksi. Analisis hasil refleksi digunakan sebagai pedoman untuk menyusun rencana pada siklus II.

  Pelaksanaan pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran dari siklus I, seluruh langkah- langkah yang telah dilaksanakan pada siklus I akan diulangi pada siklus ke II dengan mempertahankan hal-hal yang terlaksana si siklus I dengan baik dan memperbaiki hal-hal yang belum berhasil dalam tindakan pembelajaran di siklus I. Pelaksanaan pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran dari siklus I, urutan kegiatannya adalah sebagai berikut :

3.3.2. Siklus II

3.3.2.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap ini disusun rencana yang dilakukan dalam peneerapan metode

  

Outdoor Study dalam pembelajaran IPA materi cuaca. Adapun kegiatan yang

  dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah

  a. Menganalisis kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk menentukan suatu perbaikan.

  b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi cuaca dengan menerapkan metode Outdoor Study. d. Mempersiapkan alat-alat dan media yang akan digunakan.

  e. Mempersiapkan tempat dimana kegiatan akan dilaksanakan.

  3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Untuk tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II disesuaikan dengan kelemahan

  • –kelemahan yang ditemukan pada pelaksanaan siklus I. Jadi pada pelaksanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan
  • – kelemahan serta menyempurnakan pembelajaran yang belum tercapai pada siklus I.

  3.3.2.3 Tahap Observasi

  Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat tindakan berlangsung yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

  3.3.2.4 Tahap Refleksi

  Tahap ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengemukakan kembali tentang tidakan yang telah dilaksanakan pada siklus II. Tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil observasi dan evaluasi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui apa yang telah dicapai atau yang belum dicapai pada siklus ini, hasil analisis tersebut digunkan sebagai rekomendasi bagi peneliti.

3.4. Data dan Cara Pengumpulannya

  3.4.1. Sumber Data

  Sumber data penelitian adalah nilai Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 3 SD Negeri 1 Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 hasil observasi, tes, angket dan dokumentasi.

  3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, penelitian menggunakan teknik :

3.4.2.1. Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data dalam proses pembelajaran. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa sebagai berikut :

a. Observasi Kinerja Guru

  Lembar observasi guru, untuk mengamati kinerja guru dalam mengajar dengan metode Outdoor Study. Observasi pelaksanaan pembelajaran ini difokuskan pada kinerja guru selama proses pembelajaran . Observasi dilakukan secara langsung oleh rekan guru sejawat pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengumpulkan data secara deskriptif kualitatif mengenai kinerja guru. Tujuannya untuk mengetahui masalah saat tindakan yang nantinya untuk menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Adapun kisi-kisi lembar observasi berikut ini.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Metode Outdoor Study

  No No Aspek Indikator Item

   Mengkondisikan kesiapan belajar siswa dan 1,2,3, Melakukan Tahap 4 1. menyampaikna tujuan pembelajaran. Persiapan

  5  Membentuk kelompok.  Menentukan objek yang akan dipelajarai

  6,7 dan tata tertib proses pembelajaran.

  2. Melakukan Tahap 8,9,10

   Menyampaikan materi dan tugas yang akan Pelaksanaan diberikan. ,11 12,13  Membimbing kelompok belajar.  Meminta kesan dan pesan proses kegiatan Melakukan Tahap

  14 3. pembelajaran. Tindak Lanjut

  15  Menutup pembelajaran.

b. Observasi Aktivitas Siswa

  Lembar observasi siswa digunakan untuk mengumpulkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meggunakan metode Outdoor Study. Observasi dilakukan secara langsung oleh observer (rekan guru sejawat) pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengumpulkan data secara deskriptif kualitatif mengenai aktivitas siswa. Tujuannya untuk mengetahui masalah saat tindakan yang nantinya untuk menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Adapun kisi-kisi lembar observasi berikut ini.

  

Tabel 3.2

Outdoor Study

  Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Metode No Aspek Indikator No Item

   Kesiapan siswa dalam menerima 1,2,3,4

  Melakukan Tahap 1. pembelajaran

  Persiapan  Membentuk kelompok belajar

  5  Menyimak instruksi dan tata tertib

  6, 7 proses pembelajaran 8, 9

   Menyimak penjelasan materi Melakukan Tahap 2.  Mengerjakan lembar kerja 10, 11

  Pelaksanaan  Menyusun hasil kerja kelompok

  12  Membahas dan mendiskusikan hasil

  13, 14 kerja kelompok  Memberikan kesan dan pesan proses

  15 pembelajaran

  3. Tahap Tindak Lanjut  Melakukan doa mengakhiri

  16 pembelajaran

3.4.2.2. Butir Soal Tes

  Instrumen butir soal digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses mengajar yang dilakukan dengan metode Outdoor Study yang diberikan pada akhir kegiatan siklus dengan memberikan sejumlah soal tes berupa pilihan ganda kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. Adapun kisi

  • –kisi soal sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I

  Standart Kompetensi :

  4. Memahami berbagai gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.

  Kompentensi Dasar Indikator No Soal (KD)

  4.3.Mengidentifikasi  Menjelaskan pengertian energi. 1,5 sumber energi dan  Menunjukkan adanya energi berdasarkan

  2,6,10 kegunaannya. pengamatan.

   Menyebutkan bentuk-bentuk energi yang 3,4,8,9,19 ada di lingkungan sekitar kita.

   Mengidentifikasi berbagai energi di 7,20 sekeliling kita melalui percobaan.

   Menyebutkan kegunaan sumber energi 13,15 dalam kehidupan sehari

  • –hari.

   Menunjukkan adanya pengaruh energi 11,16,17 dalam kehidupan sehari

  • –hari

   Menyebutkan cara menghemat energi 12,14,18 dalam kehidupan sehari

  • –hari.
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian siklus II untuk memudahkan observer menentukan butir-butir soal dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II

  Standart Kompetensi :

  6.Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam.

  Kompentensi Dasar Indikator No Soal (KD)

  6.2. Menjelaskan 1, 5, 9, 14,

   Mengidentifikasi perbedaan cuaca hubungan antara dengan iklim. 17, 19 keadaan awan dan 2, 10, 12  Menyebutkan definisi cuaca. cuaca. kondisi cuaca

   Mengindentifikasi 7, 11, 15, 18 melalui pengamatan.  Meramalkan keadaan cuaca yang akan

  3, 4 terjadi berdasarkan keadaan langit.  Menggambar secara sederhana simbol

  6, 8 yang bisa digunakan untuk menunjukkan keadaan cuaca.

3.4.2.3. Angket

  Penilaian ranah afektif dalam penelitian ini dalam bentuk angket digunakan untuk mengetahui hasil belajar afektif siswa. Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajran IPA. Angket motivasi siswa ini dibuat dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk fenomena sosial (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012:208). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert. Pernyataan ini menggunakan empat alternatif jawaban dengan pernyataan positif yakni sangat setuju= 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, sangat tidak setuju =1. Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini dapat dilihat sabagai berikut ini.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Hasil Belajar Afektif

  Item No Aspek Indikator Total Soal

  Tanggung jawab pribadi Siswa termotivasi untuk 1.

  1

  1 terhadap tugas menyelesaikan tugas Umpan balik atas perbuatan Doronganuntuk 2.

  3

  1 tugas yang dilakukan mendapatkan penghargaan Tugas yang bersifat moderat Keinginan untuk 2, 5, 3.

  4 meningkatkan hasil belajar 12, 14 Tekun dan ulet dalam Senang mencari dan

  4, 7, 9, 4. bekerja memecahkan masalah soal

  4

  10

  • – soal Tidak berspekulasi dalam Tekun dalam menghadapi 8, 11, 5.

  3 tugas tugas

  13 Keberhasilan tugas Siswa termotivasi untuk 6.

  6

  1 selalu belajar

3.4.2.4. Unjuk Kerja Penilaian ranah Psikomotor dalam penelitian ini dalam bentuk unjuk kerja.

  Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketrampilan kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu.penilaian ini untuk menilai hasil belajar psikomotor siswa. Adapun unsur- unsur unjuk kerja terdapat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Hasil Belajar Psikomotor

  

No Aspek Indikator No soal

  1 Ketrampilan melakukan tahapan percobaan a. Membentuk kelompok 1a

  b. Mengambil LKS dan alat peraga 1b

  c. Menyiapkan alat tulis 1c

  2 Pelaksanaan langkah kerja a. Kekompakan kelompok 2a

  b. Kesesuaian langkah kerja 2b

  c. Tepat waktu dalam melakukan percobaan 2c

  3 Hasil kerja

  a. Menuliskan kesimpulan hasil percobaan 3a

  b. Menjawab pertanyaan LKS 3b

  c. Mempresentasikan hasil 3c

3.5. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar menyatakan bahwa item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation (koefisien korelasi) > 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

  Reabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Uji reliabilitas ini dengan menggunakan dan mengukur reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha yang

  SPSS 16,0

  dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Anzwar (2013:32) untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: : tidak dapat diterima

  α < 0,7 : dapat diterima

  0,7 < α < 0,8 : reliabilitas bagus

  0,8 < α < 0,9 : reliabilitas memuaskan

  α > 0,9 3.5.1.

   Uji Validitas dan Reabilitas Tes (Kognitif)

  Hasil dari uji validitas tes digunakan untuk mendapatkan hasil tes yang valid untuk menyusun pre-tes dan post-test yang benar-benar valid. Validitas dari tes siklus I dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut ini.

Tabel 3.7 Uji Validitas Instrumen Tes Siklus I

  Bentuk Item Soal Valid Tidak valid Instrumen

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 13, 18, 21, 22, 23 10, 11, 12, 13, 14, 15, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 14, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 25 20, 24, 25.

  Dari tabel 3.7 di diketahui dari 25 butir soal yang valid ada 20 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 25 dan soal tidak valid 5 yaitu soal nomor 13, 18, 21, 23. Pengujian reliabilitas tes menggunakan

  

crobach alpha untuk menunjukkan sejauh mana soal tes dipercaya untuk mengukur suatu objek. Untuk hasil uji reabilitas dari tes dari 25 soal tes, berikut ini adalah hasil uji reabilitas instrumen pada siklus I yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8 Uji Reabilitas Instrumen Tes Siklus I

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

  Part 1 Value .756 N of Items

  13 a

  Part 2 Value .553 N of Items

  12 b

Total N of Items

  25 Correlation Between Forms .791 Spearman-Brown Coefficient Equal Length .883

  Unequal Length .884

Guttman Split-Half Coefficient .877

  Hasil tabel 3.8 di atas dapat dilihat koefisien reabilitas instrumen sebesar 0,756 termasuk dalam kategori reliabel dapat diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Pada siklus II perhitungan validitas dan reabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.9 Uji Validitas Instrumen Tes Siklus II

  Bentuk Instrumen Item Soal Valid Tidak valid

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

  1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14, 15,17, 18, 20, 22, 23, 24, 25.

  4, 5, 16, 19, 21 Dari tabel 3.9 di diketahui dari 25 butir soal yang valid ada 20 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25 dan soal tidak valid 5 yaitu soal nomor 4, 5, 16, 19, 21. Pengujian reliabilitas tes menggunakan

  

crobach alpha untuk menunjukkan sejauh mana soal tes dipercaya untuk mengukur

  suatu objek. Untuk hasil uji reabilitas tes dari 25 soal tes, berikut ini adalah hasil uji reabilitas instrumen pada siklus II yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.10 Uji Reabilitas Instrumen Tes Siklus II

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha

  Part 1 Value .767 a N of Items

  13 Part 2 Value .724 b N of Items

  12 Total N of Items

  25 Correlation Between Forms .748 Spearman-Brown Equal Length .856 Coefficient Unequal Length .856 Guttman Split-Half Coefficient .854

  Hasil tabel 3.10 di atas dapat dilihat koefisien reabilitas instrumen sebesar 0,767 termasuk dalam kategori reliabel dapat diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

3.5.2. Uji Validitas dan Reabilitas Angket (Afektif)

  Hasil dari uji validitas angket digunakan untuk mendapatkan hasil angket yang valid untuk mengukur penilaian afektif siswa. Perhitungan validitas dari angket dapat dilihat seperti tabel berikut :

Tabel 3.11 Uji Validitas Angket

  Bentuk Item Soal Valid Tidak valid Instrumen

  Angket 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 16, 18 10, 11, 12, 13, 14, 15, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18 15,17,

  Dari tabel 3.11 di diketahui dari 18 butir soal yang valid ada 14 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17 dan soal tidak valid 4 yaitu soal nomor 8, 13, 16, 18. Pengujian reliabilitas angket menggunakan crobach alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket dipercaya untuk mengukur suatu objek. Untuk hasil uji reabilitas angket dari 18 butir, berikut ini adalah hasil uji reabilitas instrumen yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.12 Uji Reabilitas Instrumen Angket

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.859

  18 Hasil tabel 3.12 di atas dapat dilihat koefisien reabilitas instrumen sebesar

  0,859 termasuk dalam kategori reliabel bagus. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

3.5.3. Uji Validitas dan Reabilitas Unjuk Kerja (Psikomotor)

  Hasil dari uji validitas angket digunakan untuk mendapatkan hasil unjuk kerja yang valid untuk mengukur penilaian psikomotor siswa. Perhitungan validitas dari

Tabel 3.13 Uji Validitas Instrumen Unjuk Kerja

  Bentuk Item Soal Valid Tidak valid Instrumen

  Unjuk Kerja 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 2, 3, 4, 5, 6,8, 9,

  7 10, 10,

  Dari tabel 3.13 di diketahui dari 10 butir soal yang valid ada 9 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10 dan soal tidak valid 1 yaitu soal nomor 1. Pengujian reliabilitas unjuk kerja menggunakan crobach alpha untuk menunjukkan sejauh mana unjuk kerja dipercaya untuk mengukur suatu objek. Berikut ini adalah hasil uji reabilitas instrumen yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.14 Uji Reabilitas Instrumen Unjuk Kerja

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

  .882

  10 Hasil tabel 3.14 di atas dapat dilihat koefisien reabilitas instrumen sebesar

  0,882 termasuk dalam kategori reliabel bagus. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

3.6. Analisis Data

  Sumber data diperoleh dari semua siswa kelas 3 SD Negeri 1 Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Sebagai subjek penelitian sejumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut ini.

3.6.1. Kualitatif

a. Analisisis Hasil Observasi

  Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode Outdoor Study. Serta hasil catatan lapangan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk deskriptif kualitatif artinya hasil penelitian dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kriteria dalam paragraf agar diperoleh kesimpulan.

3.6.2. Kuantitatif

  Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.

a. Analisis Hasil Belajar Kognitif

  Pengukuran kognitif menggunakan tes, tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan diakhir kegiatan tiap-tiap siklus pada pertemuan ke dua dengan memberi sejumlah soal tes objektif dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice test) kepada subyek penelitian. Analisis ini dihitung dengan dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

  Ʃ X X =

  ƩN Aqib, 2010:40

  Keterangan : X = nilai rata-rata Ʃ X = jumlah semua nilai siswa Ʃ N = jumlah siswa Untuk ketuntasan belajar.

  Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu individu dan secara klasikal. dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara individu jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 71 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai

  ≥ 71 ini jumlahnya sekitar 70% dari jumlah seluruh siswa. Untuk mengitung ketuntasan individual dan klasikal dihitung mengggunakan rumus sebagai berikut :

  Jumlah nilai maksimal x 100 % Ketuntasan individual =

  Jumlah nilai Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 %

  Ketuntasan Klasikal = Jumlah seluruh siswa

b. Analisis Hasil Belajar Afektif

  Ranah afektif yang diukur motivasi belajar diukur dengan menggunakan instrument dengan format penilaian dalam bentuk kuesioner atau angket digunakan bila akan menggali ranah afektif dari siswa, angket dibagikan dan diisi siswa untuk mengetahui respon siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

  

Outdoor Study . Angket motivasi ini terdiri dari 14 butir pertanyaan dengan prosedur :

  Ʃ X X =

  ƩN Aqib, 2010:40

  Keterangan : X = nilai rata-rata Ʃ X = jumlah semua nilai siswa Ʃ N = jumlah siswa Dengan kriteria penskoran sebagai berikut :

  Kriteria Pensekoran Kriteria

  3,6 < rata-rata skor < 4 Sangat baik 2,6 < rata-rata skor < 3,5 Baik 1,6 < rata-rata skor < 2,5 Cukup baik 1 < rata-rata skor < 1,5 Kurang baik

c. Analisis Hasil Belajar Psikomotor

  Ranah psikomotor yang menggunakan instrument unjuk kerja digunakan pada saat melakukan kegiatan percobaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert. Pernyataan ini menggunakan empat alternatif jawaban sangat baik= 4, baik= 3, cukup baik= 2, kurang baik = 1.Unjuk kerja terdiri dari 9 kriteria.

  Ʃ X X =

  ƩN Aqib, 2010:40

  Keterangan : X = nilai rata-rata Ʃ X = jumlah semua nilai siswa Ʃ N = jumlah siswa Dengan kriteria penskoran sebagai berikut :

  Kriteria Pensekoran Kriteria

  3,6 < rata-rata skor < 4 Sangat baik 2,6 < rata-rata skor < 3,5 Baik 1,6 < rata-rata skor < 2,5 Cukup baik 1 < rata-rata skor < 1,5 Kurang baik

3.7. Indikator Kinerja

  Indikator kinerja adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian, penelitian ini dikatakan berhasil apabila : a. Proses pembelajaran yaitu terjadi peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada pelaksanaan pembelajaran IPA dalam penerapan metode Outdoor Study dalam kriteria baik yang dinyatakan berhasil apabila mencapai skor ≥ 3,0. b. Pencapaian rata-rata nilai hasil belajar kognitif yang mencapai nilai KKM ≥ 71 atau minimal 70% siswa dalam kelas lulus kriteria KKM.

  c. Keberhasilan hasil belajar afektif dikatakan berhasil apabila pencapain nilai rata- rata mencapai rata-rata ≥ 3,0 dengan kriteria baik.

  d. Keberhasilan hasil belajar psikomotor berhasil apabila mencapai nilai rata-rata ≥ 3,0 dengan kriteria baik.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

0 0 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV SDN 2 PURWOREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun

0 0 35

3.1.2. Desain Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tah

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

0 6 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

1 1 99

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Outdoor Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri 1 Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten

0 0 17