3.1.2. Desain Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Design Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen jenis quasi eksperiment design. Eksperimen semu (quasi eksperiment
design ) merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true eksperiment
design ), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3.1.2. Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan peneliti adalah Quasi (Nonequevalent
Grup Desain). Dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara tidak random. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O
1 ) dan kelompok kontrol (O 3 ). Secara homogenitas, hasil pretest
yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (X) , dan pengaruh pembelajaran (O
2 &O
4 ).
Tabel 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono,2013:79)
Nonequevalent Control Grup Desain
2
1 X
- 3
4 Keterangan : 1 = pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.
3 = pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.
X = Treatment/perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu kelas 4A SDN Ampel 01, pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning.
= posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
2 dengan model Problem Based Learning. 4 = posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran Project Based Learning.
3.1.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD inti yaitu SDN Ampel 01 dan SD imbas yaitu SDN Tanduk 01 dan SDN Tanduk 02, Gajah mada , Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, pada kelas IV semester I tahun pelajaran 2014/2015.
3.1.4. Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan juli 2015 sampai dengan selesai dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi: 1.
Tahap Persiapan Tahap ini mencakup judul , pembuatan proposal, pembuatan instrument, permohonan ijin observasi, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah seperti pengambilan data.
3. Tahap Penyusunan Pada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan dan persiapan ujian.
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.
3.2.1. Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80). Populasi pada penelitian ini adalah SDN Gugus Gajah Mada, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. SDN Gajah Mada terdiri dari 8 sekolah yaitu SDN Ampel 01 (SD inti), SDN Tanduk 1, SDN Tanduk 02, SDN Prawun, SDN wangan, SDN Seboto 01, SDN Seboto 02, SDN Banyuanyar dan semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumalah 201 siswa dari semua SDN gugus Gajah Mada tersebut
Tabel 3.2 Populasi SDN Gugus Gajah Mada Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali
Jumlah Siswa Kelas No Nama Sekolah Status sekolah
IV
1 SDN Ampel 01
IVA = 22 SD Negeri
IVB = 22
2 SDN Tanduk 01
18 SD Negeri
3 SDN Tanduk 02
29 SD Negeri
4 SDN Prawun
25 SD Negeri
5 SDN wangan
22 SD Negeri
6 SDN Seboto 01
26 SD Negeri
7 SDN Seboto 02
17 SD Negeri
8 SDN Banyuanyar
20 SD Negeri Jumlah 201 3.2.2.
Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 81). Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Ampel 01 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 22 dan kelas Tanduk 01 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah.. dan SDN Tanduk 02 Kontrol dengan jumlah... Sampel tersebut ditentukan dengan pertimbangan ke tiga SD tersebut mempunyai karakteristik yang sama.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel.
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono. 2013: 81). Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling Cluster
Sampling (Area Sampling) karena penelitian pada gugus sekolah dasar. Teknik
sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber sangat luas (Sugiyono, 2013: 83). Pada SDN gugus Gajah Mada terdapat
8 Sekolah Dasar Negeri yaitu SDN Ampel 01 (SD inti), SDN Tanduk 02, SDN Prawun, SDN Wangan, SDN Seboto 01, SDN Seboto 02, SDN Banyuanyar. Karena cakupan sangat luas karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti mengambil 4 kelas IV yang mewakili satu gugus Gajah Mada tersebut yatu SDN Ampel 01 kela IVA dan IVB , SDN Tanduk 01 kelas IV dan SDN Tanduk 02 Kelas IV.
Tabel 3.2 Subyek Sampel SDN Gugus Gajah Mada Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali
N Kelas/sekolah kelompok Laki-laki Perempu Jumlah o an siswa
1 Kelas IV SD Negeri Eksperimen
10
12
22 Ampel 01
2 Kelas IV SD Negeri Kontrol
8
14
22 Ampel 01
3 Kelas IV SD Negeri Ekperimen
7
11
18 Tanduk 01
4 Kelas IV SD Negeri Kontrol
14
15
29 Tanduk 02 Total Total subjek penelitian
39
52
91
3.3. Variabel Penelitian.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 38). Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model Project based learning dan Problem based learning.
2. Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar siswa kelas IV SDN Ampel 01, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan bulat dan urutannya Semester I tahun ajaran 2014/2015.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2013: 137). Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti: 1.
Tes Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah pilihan ganda.Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan bulat kelas IV semester I SDN Ampel 01, SDN Tanduk 01 dan SDN Tanduk 02 yang terletak di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2014/2015.
2. Teknik non tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes.Penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi dan wawancara.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, observasi, dan wawancara.Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara siswa kelas kontrol dengan siswa kelas eksperimen.Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif berupa soal pilihan ganda.Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes berdasarkan KD yang telah ditetapkan diambil dari silabus Matematika kelas IV SD semester I.
1. Observasi Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment (perlakuan) di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Project based learning dan problem based learning. Jadi, saat guru kelas
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dan problem based learning di dalam kelas, peneliti mengamati dan mengisi lembar pengamatan.
2. Tes Menurut Sudjana (2011: 35) tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan atau secara perbuatan.Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya. Dalam penelitian ini, model pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat, pada kelas 4 semester ganjil SDN Ampel 01 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat kelas IV SDN Ampel 01 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Item Soal Bentuk Soal
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
1.1 Mengide ntifikasi sifat-sifat operasi hitung 1.
Memahami sifat- sifat operasi hitung
2. Menjumlahkan dan mengurangan bilangan bulat 3. Memahami perkalian bilangan bulat dengan tepat 4. Memahami pembagian bilangan bulat dengan tepat
1, 2, 3, 5, 14, 4, 29, 32, 6,7, 8,9,10, 11,12, 13,14,15, 16, 17,18 19,20
Pilihan ganda
3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas Tes
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Uji validitas instrumen dengan mengkorelasikan item soal dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (Corrected Item Total Correlation).Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar (2010: 98) yaitu batasan untuk menentukan validitas instrumen adalah semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Kriteria validitas instrumen dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kriteria Valididtas InstrumenAngka Korelasi Makna 0.800 Sangat tinggi
- – 1.000 0.600 Tinggi – 0.800
0.400 Cukup
- – 0.600 0.200 Rendah – 0.400
0.000 Sangat rendah
- – 0.200
3.5.2 Uji Reliabilitas Tes
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama/ konsisten (Sugiyono, 2013: 121). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha dari cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen.Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Kriteria reliabilitas yang digunakan menurut Arikunto (2009) dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kriteria ReliabelitasKoefisien Reliabilitas Kriteria Sangat tinggi
0.800 ≤ R11 < 1.000 Tinggi
0.600 ≤ R11 < 0.800 Cukup
0.400 ≤ R11 < 0.600 Rendah
0.200 ≤ R11 < 0.400 R11 < 0.200 Sangat Rendah
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik dan deskriptif kualitatif.Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.Adapun analisis deskriptif kualitatif dipergunakan untuk menganalisis data dan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara serta hasil dari interprestasi analisis statistik dengan SPSS.
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilaksanakan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Berikut uraian masing-masing uji prasyarat.
3.6.1 Uji Normalitas Data Penelitian
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran.Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai P > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka sebarannya tidak normal.
3.6.2 Uji Homogenitas Varian Data
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen.Hal ini sangat penting sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol dilakukan dulu uji homogenitas.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini adalah nilai pre test pembelajaran Matematika dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materimengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
3.6.3 Uji T
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t-test dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0. Langkah-langkahnya adalah Analyze
– Compare Means – Independent – Sample T-Test.
3.7 Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dan Problem based learning. Adapun hipotesis statistika dalam penelitian ini:
1 .
1. diterima dan H ditolak
Jika nilai sig. (2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran project based
learning dan problem based learning terhadap hasil belajar Matematika.
1 .
2. diterima dan H ditolak
Jika nilai sig. (2-tailed) pada uji t < 0,05, maka H Artinya ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran project based