Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Gajah mada yang berada di jalan Sukarno Hatta kecamatan Ampel kabupaten Boyolali. Gugus Gajah Mada terdiri dari SD Negeri Ampel 01, SD Negeri Tanduk 01, SD Negeri Tanduk 02, SD Negeri Nyamat 01, SD Negeri Bener 01 dan SD Negeri 02 Bener.

  Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV, yaitu kelas IVA SD Negeri 01 Ampel 01 sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol, SD Negeri Tanduk 01 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Tanduk 02 sebagai kelas kontrol. Latar belakang dari keempat kelas ini adalah mayoritas sama yaitu dari keluarga penjual daging sapi. Penelitian pada ketiga sekolaha ini menggunakan model Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan model

  Project Based Learning pada kelas kontrol.

Tabel 4.1 Subjek penelitian

  N Kelas/sekolah Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah o siswa

  1 Kelas IVA SD Negeri Eksperimen

  10

  12

  22 Ampel 01

  2 Kelas IVB SD Negeri Kontrol

  8

  14

  22 Ampel 01

  3 Kelas IV SD Negeri Ekperimen

  7

  11

  18 Tanduk 01

  4 Kelas IV SD Negeri Kontrol

  14

  15

  29 Tanduk 02 Total Total subjek penelitian

  39

  52

  91 Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ampel 01, SD Negeri Tanduk 01 dan SD Negeri Tanduk 02 tahun pelajaran 2014/2015 dilakukan 2 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan 2 kali pertemuan pada kelas kontrol. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa pendekatan kepada siswa yang tujuannya agar peneliti tidak dianggap orang asing. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1) sebelum melakukan eksperimen peneliti melakukan observasi bersama guru kelas sebanyak 3 kali berturut-turut. 2) peneliti ikut aktif dalam kegiatan siswa pada saat jam istirahat. 3) peneliti melakukan perkenalan dan menjalin keakraban kepada siswa. Pelaksaan penelitian di SD Negeri Ampel 01, SD Negeri Tanduk 01 dan SD Negeri Tanduk 02 Tahun pelajaran 2014/2015 tercantum dalam jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada tabel 4.2 berikut

Tabel 4.2 Jadwal kegiatan pembelajaranKelas IV SDN Gugus Gajah Mada Boyolali

  No Hari/tanggal Uraian kegiatan

  1 Rabu, 29 Juli 2015

  a) Melakukan perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol) pada SD Inti b) Memberikan pretes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada SD Inti

  2 Kamis, 30 Juli 2015

  a) Melakukan perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol) pada SD Imbas b) Memberikan pretes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

  SD Imbas 3 jumat ,31 juli 2015 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen dan kontrol SD Inti

  4 Sabtu , 1 juli 2015 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen dan kontrol SD Inti melanjutkan tentang materi tentang operasi hitung bilangan bulat, memberikan post test

  5 Selasa, 4 juli 2015 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen SD Imbas

  6 Rabu, 5 juli 2015 Kegiatan pembelajaran ke 2 pada kelas eksperimen dan pemberian post test SD Imbas .

  7 Rabu, 5 juli 2015 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol SD Imbas.

  8 Jumat, 7 juli 2015 Kegiatan pembelajaran ke 2 pada kelas kontrol dan pemberian post tes pada SD Imbas.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Penelitian Pada Implementasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai Kelompok Eksperimen

  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 Menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat 31 juli 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 1 juli 2015 pada SD Inti, dan pertemuan pertama pada SD imbas pada hari Selasa 4 agustus 2015 dan pertemuan kedua pada Rabu 5 Agustus 2015.

a. Pertemuan Pertama

  Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah Enegi. Dengan langkah- langkah pembelajran sebagai berikut: 1) Orientasi Permasalahan

  Pada tahap kegiatan identifikasi masalah guru memberikan sebuah cerita tentang jual beli yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat. Kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan membagikan soal kegiatan kelompok kepada siswa. Dalam kelompok siswa mendiskusikan dengan kelompoknya bagaimana penyelesaian soal yang telah diberikan oleh guru. 2) Organisasi Penelitian

  Pada tahap mengorganisasi siswa dalam pemecahan masalah, dengan melakukan diskusi dengan temannya siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bilangan bulat dan menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan kepada siswa. Guru memantau kegiatan belajar pada saat siswa mengisi lembar kerja. 3) Investigasi Mandiri

  Pada tahap ini Setiap anggota kelompok mencari informasi dari buku, atau pengalaman pribadi tentang materi operasi hitung 4) Investigasi Kelompok

  Pada tahap investigasi kelompok ini Masing

  • – masing anggota kelompok kembali ke kelompoknya dan mengumpulkan semua data atau informasi yang telah didapatkan dari kelompok lain.

b) Pertemuan Kedua

  Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan pertemuan sebelumnya. Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1) Menyusun laporan

  Pada tahap kegiatan menyusun laporan Masing

  • – masing kelompok mendiskusikan dengan kelompoknya tentang materi operasi hitung bilangan bulat Mengorganisasi siswa dalam pemecahan masalah 2) Mempresentasikan laporan
Masing

  • – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas kepada teman
  • – teman yang lain 3) Menganalisis proses mengatasi masalah

  Kelompok yang lain saling bertanya dan menanggapi terhadap kelompok yang sedang presentasi Berikut ini hasil pengamatan yang digunakan pada saat melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

  Problem Based Learning.

  Pada kegiatan awal pembelajaran ada 5 aspek yang diamati diantaranya adalah sebagai berikut : 1) mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, 2) melakukan apersepsi pembelajaran, 3) menjelaskan tujuan pembelajaran, 4) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, 5) melakukan motivasi pembelajaran. Semua aspek tersebut terlaksana dengan runtut.

  Pada kegiatan inti pembelajaran aspek yang diamati adalah sintak pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut: pada tahap Orientasi

  

Permasalahan aspek yang diamati 1) Memancing siswa untuk mengajukan

  pertanyaan dari cerita jual beli yang diberikan oleh guru. Terlaksana. Organisasi

  

Penelitian aspek yang diamati 2) memberikan suatu permasalahan pada peserta

  didik. 3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti tentang permasalahan. 4) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan yang diberikan semuanya terlaksana. Investigasi Mandiri aspek yang diamati 5) membagi siswa kedalam 4 kelompok, 6) membimbing siswa untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari kelompok lain dan merencanakan kegiatan untuk menyelesaikan masalah semua terlaksana Investigasi kelompok aspek yang diamati 7) mengawasi dan mengarahkan siswa untuk kembali kepada kelompoknya, 8) membantu penyelidikan kelompok dengan menyediakan fasilitas untuk membantu siswa memecahkan masalah semua kegiatan ini terlaksana. Menyusun laporan aspek yang diamati 9) membimbing siswa untuk menyusun laporan bersama dengan kelompoknya. Terlaksana. Mempresentasikan Laporan aspek yang diamati 10) membimbing siswa untuk menyusun mempresentasikan hasil laporan kelompoknya. Terlaksana. Menganalisis Proses Mengatasi masalah 11) membimbing siswa untuk saling bertanya dan menanggapi terhadap kelompok yang sedang presentasi meminta siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi tiap kelompok. Pada kegiatan penutup aspek yang diamati 1) melakukan refleksi, 2) memberikan soal evaluasi semua terlaksana.

4.2.2. Tingkat Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

  Deskripsi hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika dengan materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di SD Negeri Ampel 01 kelas IVA dan SD Negeri Tanduk 01 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model Problem Based

  Learning pretes dan postes dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.3 Deskripsi hasil belajar kelas eksperimen SDN gugus gajah mada

  

Boyolali

Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest_eks_int

  22

  35.00 90.00 67.7273 18.17424 Post_eks_int 22 50.00 100.00 79.0909 13.59590 Pretest_eks_imb

  18

  25.00 90.00 59.1667 18.33111 Post_eks_imb 18 65.00 100.00 80.2778 10.91036 Valid N (listwise)

18 Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok eksperimen

  SD Inti adalah 35 dan nilai tertingginya adalah 90. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 67,72. untuk hasil posttest kelompok eksperimenSD Inti nilai minimalnya adalah 50, dan nilai tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 79,09. SEdangkan untuk SD Imbas kelompok Eksperimen nilai minimal pretest adalah 25 dan nilai tertingginya adalah 90. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 59,16.Untuk hasil posttest kelompok eksperimen SD Imbas nilai minimalnya adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 100. Dengan nilai rata-rata 80,27.

a. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

  Guna mengetahui adanya model pembelajaran Problem Based Learning perlu dilakukan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen siswa kelas IV SD Negeri Ampel 01 dan SD N Tanduk 01 kecamatan Ampel kabupaten Boyolali. Melihat distribusi frekuensi perlu dilakukan kategori. Cara untuk menentukan kategori menggunakan rumus 1+ 3,3 log n. dari perhitungan ini diperoleh banyaknya kategori dari 22 siswa kelas eksperimen SD Inti dan 18 siswa kelas Ekperimen Sd imbas adalah lima kategori. Acuan kategori perolehan nilainya adalah sebagai berikut: kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik. Agar mengetahui perolehan hasil belajar siswa kelas IV SD gugus Gajah Mada berada pada kategori apa perlu dilakukan interval terlebih dahulu. Interval nilai siswa menggunakan rumus yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang ditetapkan (kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik). Secara visual rumus untuk mencari interval tersebut dirumuskan sebagai berikut adalah interval untuk SD Inti :

  − ℎ Interval = 90

  −35 Interval = = 11 5 Interval yang didapatkan adalah 11, maka nilai terendah atau kurang berada pada

  interval 35

  • – 45, hampir cukup berada pada interval 46- 56, cukup berada pada interval 57 -67, baik berada pada interval 68
  • – 78, sangat baik berada pada interval 79-89.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas IVA SDN Ampel 01

  No Interval Kategori Hasil belajar Pretes Postes Frekuensi % Frekuensi %

  35 Kurang

  4

  18

  • 2
  • 1
    • – 45

  46 Hampir

  2

  9

  1

  5

  • – 56 cukup

  3

  57 Cukup

  3

  14

  4

  18

  • – 67

  4

  68 Baik

  7

  32

  2

  9

  • – 78

  5

  79 Sangat baik

  6

  27

  15

  68

  • – 89 Total

  22 100 22 100 Berdasarkan pada tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretes pada siswa kelas IVA SD Negeri Ampel 01, siswa yang mendapat nilai pada interval 35

  • – 45 atau berada pada kategori kurang adalah 4 siswa dengan persentase 18,1%. Siswa yang mendapat nilai pada interval 46
  • – 56 atau berada pada kategori hampir cukup adalah 2 siswa dengan persentase 9,1%. Siswa yang mendapat nilai pada interva
  • – 67 atau berada pada interval cukup adalah 3 siswa dengan persentase 13,7%. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 68
  • – 78 atau berada pada kategori Baik adalah 7 siswa dengan persentase 31,9%. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 79-89 atau berada pada interval sangat baik adalah 6 siswa dengan persentase 27,2%. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas III SD Negeri 02 Bener, sebagian berada pada kategori baik.

  Hasil belajar postes siswa kelas IVA SD Negeri Ampel 01, berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 35

  • – 45 atau pada kategori kurang dan siswa yang mendapatkan nilai pada interval 46
  • – 56 pada kategori hampir cukup Sebanyak 1 siswa dengan persentase 4,6% .Siswa yang mendapat nilai pada interval>– 67 atau masuk pada kategori cukup dengan persentase 18,1% . Siswa yang mendapat nilai pada interval 68
  • – 78 yang berada pada kategori baik adalah 2 siswa dengan persentase 9,1%, dan siswa yang mendapat nilai pada interva
  • – 89 adalah 15
siswa dengan persentase 68,2%. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa hasil belajar postes pada kelompok eksperimen masuk dalam Sangat baik.

  

Grafik 4.7

Berikut Ini Grafik Nilai Pretes Dan Postes Kelompok Eksperimen

SDN Ampel 01

  16

  14

  12

  10

  8 pretest

  6 posttes

  4

  2 35-45 46-56 57-67 68-78 79-89

  Dan Dibawah ini adalah interval untuk SD Imbas :

  − ℎ Interval = 90

  −25 Interval = = 13 5 Interval yang didapatkan adalah 13, maka nilai terendah atau kurang

  berada pada interval 25

  • – 37, hampir cukup berada pada interval 38- 50, cukup berada pada interval 51 -63, baik berada pada interval 64
  • – 76, sangat baik berada pada interval 77-89.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas IV SDN Tanduk 01

  No Interval Kategori Hasil belajar Pretes Postes Frekuensi % Frekuensi %

  1

  25 Kurang -

  2

  11

  • 2
    • – 37

  38

  5

  28 -

  • Hampir – 50 cukup

  3

  51 Cukup

  2

  11 - -

  • – 63

  4

  64 Baik

  4

  22

  9

  50

  • – 76

  5

  77 Sangat baik

  5

  28

  9

  50

  • – 89 Total

  18 100 22 100 Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretes pada siswa kelas IV SD Negeri Tanduk 01, siswa yang mendapat nilai pada interval 25

  • – 37 atau berada pada kategori kurang adalah 2 siswa dengan presentase 11,1%. siswa yang mendapat nilai pada interval 38
  • – 50 atau berada pada kategori hampir cukup adalah 5 siswa dengan presentase 27,77% . Siswa yang mendapat nilai pada interva
  • – 63 atau berada pada interval cukup adalah 2 siswa dengan presentase 11,1%. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 64
  • – 76 atau berada pada kategori Baik adalah 4 siswa dengan persentase 22,22%. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-89 atau berada pada interval sangat baik adalah 5 siswa dengan persentase 27,77%. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas IV SD Negeri Tanduk 01, sebagian berada pada kategori hampir cukup dan sangat baik.

  Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa hasil belajar posttes pada siswa kelas IV SD Negeri Tanduk 01, Tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 25

  • – 37 atau berada pada kategori kurang,Tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 38 – 50 atau berada pada kategori hampir cukup.

  Tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 51

  • – 63 atau berada pada interval cukup. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 64
  • – 76 atau berada pada kategori Baik adalah 9 siswa dengan persentase 50%. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-89 atau berada pada interval sangat baik
adalah 9 siswa dengan persentase 50%. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas IV SD Negeri Tanduk 01, sebagian berada pada kategori baik dan sangat baik.

  

Grafik 4.8

Berikut Ini Grafik Nilai Pretes Dan Posttes Kelompok Eksperimen

SDN Tanduk 01

b.

  1

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  21.1

   Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Ampel 01

  11.36

  80.27

  59.16

  79.09

  67.72

  1

Tabel 4.6 Rata-rata hasil belajar dan perubahan rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus gajah Mada kelas ekperimen No Rata-rata Perubahan Pretest SD Inti Posttest SD inti Pretest SD Imbas Posttest SD Imbas SD Inti SD Imbas

  Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan baik pretes maupun postes. Pemaparan rata-rata hasil belajar dimaksudkan untuk melihat perubahan perolehan/ peningkatan persentase sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran model Project Based Learning. Adapun rata-rata maupun perubahan peningkatannya, disajikan dalam tabel berikut ini:

  10 25-37 38-50 51-63 64-76 77-89 pretest posttest Dari tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar pretes SD Inti kelas eksperimen adalah 67,72, kemudian rata-rata hasil belajar postes SD Inti kelas Eksperimen adalah 79,09. Dan rata-rata pretest SD Imbas kelas Eksperimen aalah 59,16 dan rata-rata posttest pada SD Imbas kelas eksperimen adalah 80,27. Itu berarti, setelah diberikan pembelajaran dengan model problem basaed

  

Learning siswa kelas IV SDNAmpel 01 dan SDN Tanduk 01, terjadi kenaikan

  rata-rata hasil belajar yaitu 11,36 pada SD Inti dan mengalami kenaikan 21,1 pada SD Imbas.

4.3. Hasil Penelitian Pada Implementasi Pembelajaran Sebagai Kelas Kontrol

  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari dua kali pertemuan dengan masimg-masing pertemuan selama 70 menit ( 2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 4 Maret 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2015.

a. Pertemuan Pertama

  Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah Enegi. Dengan langkah- langkah pembelajran sebagai berikut:

  1) penentuan proyek Siswa melakukan mengamati contoh soal yang telah diberikan oleh guru.Dengan beberapa contoh yang telah diberikan oleh guru siswa menyebutkan macam-macam sifat oeparsi hitung pecahan yang akan dipelajari.Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Siswa diberi pengarahan oleh guru mengenai proyek yang akan dibuat sebagai tugas kelompok untuk pendalaman materi lebih lanjut.

  2) Penyusunan jadwal pembuatan proyek

  Masing-masing kelompok mengambil undian materi operasi hitung bilangan bulat yang telah disediakan oleh guru. Siswa akan mencari materi dan bahan tentang materi operasi hitung bilangan bulat yang telah didapat kelompoknya dirumah dan siswa akan mendapat soal tentang materi yang telah disediakan oleh guru yang akan dikerjakan dipertemuan selanjutnya

b) Pertemuan Kedua

  Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Materi pelajaran pada pertemuan ini adalah operasi hitung bilangan bulat. Dengan langkah-langkah pembelajran sebagai berikut:

  1) Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring Semua siswa menyiapkan materi yang telah dikumpulkan oleh siswa selama dirumah Siswa duduk berkelompok sesuai kelompoknya.Masing-masing kelompok mulai menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru seputar materi yang didapat.

  2) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek Salah satu anggota kelompok menuliskan hasil kerja kelompoknya.Semua masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang materi yang telah didapat di depan kelas.Kelompok lain memperhatikan dan mencatat hal-hal penting.

  Berikut ini hasil pengamatan yang digunakan pada saat melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Project

  Based Learning

  Pada kegiatan awal pembelajaran ada 5 aspek yang diamati diantaranya adalah sebagai berikut : 1) mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran , 2) melakukan apersepsi pembelajaran, 3) menjelaskan tujuan pembelajaran, 4) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, 5) melakukan motivasi pembelajaran. Semua aspek tersebut terlaksana dengan runtut.

4.3.1. Tingkat Hasil Belajar Kelompok Kontrol

  Deskripsi hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika dengan materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di SD Negeri Ampel 01 kelas IVB dan SD Negeri Tanduk 02 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model Project Based

  Learning pretes dan postes dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.9 Deskripsi hasil belajar kelas kontrol SDN Gugus Gajah Mada

  

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest_knt_int

  22

  40.00 95.00 70.4545 16.82608 Post_knt_int 22 60.00 100.00 82.2727 12.12311 Pretest_knt_imb 29 40.00 100.00 78.4483 16.74938 Post_knt_imb 29 65.00 100.00 86.0345 10.63848 Valid N (listwise)

22 Dari tabel diatas dapat dilihat nilai minimal pretest kelompok kontrol SD

  Inti adalah 40 dan nilai tertingginya adalah 95. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 70,45. untuk hasil posttest kelompok kontrol SD Inti nilai minimalnya adalah 60, dan nilai tertingginya adalah 100. Untuk nilai rata-ratanya diperoleh adalah 82,27. Sedangkan untuk SD Imbas kelompok kontrol nilai minimal pretest adalah 40 dan nilai tertingginya adalah 100. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,44.Untuk hasil posttest kelompok kontrol SD Imbas nilai minimalnya adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 100. Dengan nilai rata-rata 86,03.

a. Distribusi frekuensi hasil belajar berdasarkan kategori

  Untuk mengetahui adanya model pembelajaran Project based learning perlu dilakuakan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar siswa kelas kontrol siswa kelas IV SD Negeri Ampel 01 kelas IVB dan SD Negeri Tanduk 02 kecamatan Ampel kabupaten Boyolali. Untuk melihat distribusi frekuensi perlu dilakukan kategori. Untuk menentukan kategori menggunakan rumus 1+ 3,3 log n. Dari perhitungan ini diperoleh banyaknya kategori dari 22 siswa kelas kontrol adalah lima kategori. Acuan kategori perolehan nilainya adalah sebagai berikut: kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik. Agar mengetahui perolehan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Ampel 01 kelas IVB dan SD Negeri Tanduk 02 kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali berada pada kategori apa perlu dilakukan interval terlebih dahulu. Interval nilai siswa menggunakan rumus yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang ditetapkan (kurang, hamper cukup, cukup, baik dan sangat baik). Sebagai berikut

  − ℎ Interval = 95

  −40 Interval = = 11 5 Interval yang didapatkan adalah 11, maka nilai terendah atau kurang

  berada pada interval 40

  • – 50, hampir cukup berada pada interval 51- 61, cukup berada pada interval 62 -72, baik berada pada interval 73
  • – 83, sangat baik berada pada interval 84-94.

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas IVB SDN Ampel 01

  No Interval Kategori Hasil belajar Pretes Postes Frekuensi % Frekuensi %

  1

  40 Kurang

  3

  14 - -

  • – 50

  2

  51 Hampir

  4

  19

  2

  9

  • – 61 cukup

  3

  62 Cukup

  5

  23

  3

  14

  • – 72

  4

  73 Baik

  3

  14

  7

  32

  • – 83

  5

  84 Sangat baik

  7

  32

  10

  45

  • – 94 Total

  22 100 22 100 Berdasarkan pada tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretest pada siswa kelas IVB SDN Ampel 01, siswa yang mendapat nilai pada interval 40

  • – 50 atau berada pada kategori kurang adalah 3 siswa dengan persentase 14 %.

  Siswa yang mendapat nilai pada interval 51

  • – 61 atau berada pada kategori hampir cukup adalah 4 siswa dengan persentase 19 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 62
  • – 72 atau berada pada interval cukup adalah 5 siswa dengan persentase 23 %. siswa yang mendapatkan nilai pada interval
  • – 83 atau berada pada kategori baik adalah 3 siswa dengan persentase 14%.Dan siswa yang mendapat nilai pada interval 84-99 atau berada pada kategori sangat baik adalah 7 siswa dengan persentase 32%. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas IVB SD Negeri Ampel 01, sebagian berada pada kategori sangat baik.

  Hasil belajar postes siswa kelas IVB SD Negeri Ampel 01, berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 40

  • – 50 atau pada kategori kurang. siswa yang mendapatkan nilai pada interval 51
  • – 61 atau pada kategori hampir cukup adalah 2 siswa dengan persentase 9%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai pada interva>– 72 atau masuk pada kategori cukup adalah 3 siswa dengan persentase 14% . Siswa yang mendapat nilai pada interval 73
  • – 83 yang berada pada kategori baik adalah 7 siswa dengan persentase 32%, dan siswa yang mendapat nilai pada interva
  • – 99 adalah 10 siswa dengan persentase 45%. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa hasil belajar postes pada kelompok kontrol masuk dalam kategori sangat baik.

  

Grafik 4.11

Berikut Ini Grafik Nilai Pretes Dan Posttes Kelompok Kontrol SDN

Ampel 01

  12

  10

  8 pretest

  6 posttest

  4

  2 40-50 51-61 62-72 73-83 84-94 Sedangkan untuk interval kelompok kontrol SD Imbas adalah sebagai berikut ini :

  − ℎ Interval = 100

  −40 Interval = = 12 5 Interval yang didapatkan adalah 12, maka nilai terendah atau kurang

  berada pada interval 40

  • – 51, hampir cukup berada pada interval 52- 63 cukup berada pada interval 64 -75, baik berada pada interval 76
  • – 87, sangat baik berada pada interval 88-99.

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas IV SDN Tanduk 02

  No Interval Kategori Hasil belajar Pretes Postes Frekuensi % Frekuensi %

  1

  40 Kurang

  3

  10 - -

  • – 51

  2

  52 Hampir

  2

  7 - -

  • – 63 cukup

  3

  64 Cukup

  6

  21

  6

  21

  • – 75

  4

  76 Baik

  7

  24

  10

  34

  • – 87

  5

  88 Sangat baik

  11

  38

  13

  45

  • – 99 Total

  29 100 29 100 Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa hasil belajar pretest pada siswa kelas IV SDN Tanduk 02, siswa yang mendapat nilai pada interval 40

  • – 51 atau berada pada kategori kurang adalah 3 siswa dengan persentase 10 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 52
  • – 63 atau berada pada kategori hampir cukup adalah 2 siswa dengan persentase 7 %. Siswa yang mendapat nilai pada interva>– 75 atau berada pada interval cukup adalah 6 siswa dengan persentase 21 %. siswa yang mendapatkan nilai pada interval 76
  • – 87 atau berada pada kategori baik adalah 7 siswa dengan persentase 24%.Dan siswa yang mendapat nilai pada interval 88-99 atau berada pada kategori sangat baik adalah 11 siswa
bahwa hasil belajar pretes kelas IV SD Negeri Tanduk 02, sebagian berada pada kategori sangat baik.

  Hasil belajar postes siswa kelas IV SD Negeri Tanduk 02, berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 40

  • – 51 atau pada kategori kurang dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada interval 52
  • – 63 atau pada kategori hampir cukup. Sedangkan siswa yang mendapat nilai pada interval
  • – 75 atau masuk pada kategori cukup adalah 6 siswa dengan persentase 21% . Siswa yang mendapat nilai pada interval 76
  • – 87 yang berada pada kategori baik adalah 10
  • – siswa dengan persentase 35%, dan siswa yang mendapat nilai pada interval 88 99 adalah 13 siswa dengan persentase 45%. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpukan bahwa hasil belajar postes pada kelompok kontrol masuk dalam kategori sangat baik.

  

Grafik 4.13

Berikut Ini Grafik Nilai Pretes Dan Posttes Kelompok Kontrol SDN

Tanduk 02

  14

  12

  10

  8 pretest

  6 posttest

  4

  2

40-51 52-63 64-75 76-87 88-99

b. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Gajah

Madakelas kontrol

  Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan baik pretest maupun posttest. Pemaparan rata-rata hasil belajar dimaksudkan untuk melihat perubahan perolehan/ peningkatan persentase sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran model Project based learning . Adapun rata-rata maupun perubahan peningkatannya, disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.13 Rata-rata hasil belajar dan perubahan rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus gajah Mada kelas Kontrol No Rata-rata Perubahan Pretest SD Posttest Pretest SD Posttest SD SD Inti SD Inti SD inti Imbas Imbas Imbas

  70.45

  82.27

  78.44

  86.03

  11.81

  7.58

1 Dari tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil bealajar pretes SD Inti

  kelas kontrol adalah 70,45, kemudian rata-rata hasil belajar postes SD Inti kelas kontrol adalah 82,27. Dan rata-rata pretest SD Imbas kelas kontrol adalah 78,44 dan rata-rata posttest pada SD Imbas kelas kontrol adalah 86,03. Itu berarti, setelah diberikan pembelajaran dengan model Project Based Learning siswa kelas

  IV SDN Ampel 01 dan SDN Tanduk 02, terjadi kenaikan rata-rata hasil belajar yaitu 11,81 pada SD Inti dan mengalami kenaikan 7,58 pada SD Imbas.

4.4 Diskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol.

  Berdasarkan uraian diatas perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan model yang berbeda yaitu Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan Project Based Learning pada kelas kontrol. Sintak kedua model tersebut hampir sama dan model ini sama-sama efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dan untuk hasil belajar secara keseluruhan kedua model ini rata-rata sudah melebihi KKM yang ditentukan dari sekolah. Untuk hasil perbedaan pada kedua kelompok ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini

Tabel 4.12 Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan

  

Kelompok Kontrol

  Tahap pengukuran Rerata skor ( mean) Keterangan Kelompok selisih skor

  Eksperimen Kontrol Awal_int 67,72 70,45 2,73

  Akhir_int 79,09 82,27 3,18 Awal_imb 59,16 78,44 19,28

  Ahir_imb 80,27 86,03 5,76 Gain skor int 11,36 11,81

  Gain skor imb 21,11 7,58 Dari tabel diatas dapat dilihat tahap awal pada kelas eksperimen pada SD inti nilai rata-rata awal yang diperoleh siswa adalah 67,72 dan nilai akhir 79,09 dengan keuntungan yang diperoleh adalah 11,36. Sedangkan pada kelas eksperimen pada SD Imbas nilai awal yang diperoleh adalah 59,16 dan nilai akhir 80,27 dengan keuntungannya adalah 21,16.Sedangkan pada kelas control pada SD Inti nilai rata-rata awal yang diperoleh siswa adalah 70,45 dan nilai akhir 82,27 dengan keuntungan 11,81. Sedangkan pada kelas control pada SD Imbas nilai rata-rata awal 78,44 dan niali rata-rata ahir 86,03 dengan euntungan 7,58. Untuk selisih secara keseluruh antara kelompok eksperimen dan kelompok control SD inti dari tahap awal mendapat 2,73 sedangkan pada tahap akhir 3,18 dengan nilai keuntungannya 0,45. Sedangkan untuk selisih kelompok eksperimen dan control pada SD imbas dari tahap awal mendapatkan 19,28 dan pada tahap ahir 5,76 dengan nilai keuntungan 13,52.

4.5 Hasil Uji Perbedaan

   Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung rata- uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Uji t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan Project Based

  

Learning pada kelas kontrol. Sebelum uji t terlebih dahulu sudah dilakukan uji

prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

  Seperti yang telah diuraikan di bab III penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan pada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok penelitian. Menurut Sugiyono dalam Priyatno (2010:32), uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang tidak berhubungan. Sebelum dilakukan uji t test (Independent

  

Samples T Test ) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan

  F test (Levena,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal

  

Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda

menggunakan Equal Variances Not Assumed (Duwi Priyatno, 2010: 35).

  Langkah-langkah uji F sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis H : Kedua varian adalah sama (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol).

  o

  H a : Kedua varian adalah berbeda (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol). (2) Kriteria Pengujian (berdasarkan signifikansi)

  H o diterima jika signifikansi > 0,05 H o ditolak jika signifikansi < 0,05

  (3) Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi > 0,05, maka H o diterima dan Nilai signifikansi < 0,05, maka H o ditolak.

  Langkah-langkah Uji Independent Samples T Test sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis

  H o : tidak ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol. H : ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan

  a kelas kontrol.

  (2) Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05.

  (3) Menentukan t hitung Nilai t hitung (Equal Variances Assumed atau Equal Variances Not Assumed ).

  (4) Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025).

  (5) Kriteria Pengujian H o diterima jika t hitung < t tabel H o ditolak jika t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi: H o diterima jika signifikansi > 0,05 H o ditolak jika signifikansi < 0,05

  (6) Kesimpulan Tahap Uji Beda Rata-Rata dengan Uji Independent T Test ini menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows.

  Rumusan hipotesis statistik (Sugiyono, 2010:120) sebagai berikut: H

  o

  : μ1 = μ2 H a

  : μ1 ≠ μ2

4.5.1 Uji Prasyarat

  Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi setelah pembelajaran (posttest), dianalisislah perbedaan hasil belajar dua kelompok penelitian. Namun, sebelum melakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yang dimaksud uji prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas.

  Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Pada uji normalitas ini digunakan non parametric. Uji ini dilakukan dengan melihat signifikansi pada Kolmogrov-Smirnov. Dengan asumsi, data berdistribusi normal jika nilai memiliki probabilitas (P) lebih besar dari 0,05. Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16.0. Berikut yaitu hasil uji normalitas hasil belajar postes.

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Postes SD Inti

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest eksp pretest eksp posttest kon posttest kon N a

  

22

  22

  22

  22 Normal Parameters Mean 70.4545 67.7273 82.2727 79.0909 Std. 16.82608 18.17424 12.12311 13.59590 Deviation

  

Most Extreme Absolute .125 .141 .153 .214

Differences Positive .077 .118 .120 .147 Negative -.125 -.141 -.153 -.214

  

Kolmogorov-Smirnov Z .584 .660 .717 1.002

Asymp. Sig. (2-tailed) .885 .777 .682 .268

a. Test distribution is Normal.

  Berdasarkan uji normalitas tersebut diketahui bahwa nilai probabilitas

  

Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok eksperimenan

  0,885 dan pada kelompok kontrol nilai probabilitas Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji

  

Kolmogorov-Smirnov 0,682. Probabilitas signifikansi Kolmogorov-Smirnov

  kedua kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdsitribusi dengan normal.

  Sedangkan pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui tidaknya sama dua kelompok penelitian. kriteria pengujian ini yakni jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data dikatakan bahwa kedua kelompok penelitian ini sama berikut hasil uji homogenitas soal posttest terhadap dua kelompok penelitian dengan menggunakan Test Of Homogeneity Of Variance.

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Postes SD Imbas

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest eksp pretest eksp posttest kon posttest kon N a

  29

  29

  29

  29 Normal Parameters Mean 66.7241 78.4483 83.4483 86.0345 Std. 20.10134 16.74938 10.78221 10.63848 Deviation

  

Most Extreme Absolute .125 .158 .134 .180

Differences Positive .099 .099 .132 .095 Negative -.125 -.158 -.134 -.180

  

Kolmogorov-Smirnov Z .672 .849 .721 .967

Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .467 .676 .307

a. Test distribution is Normal.

  Berdasarkan uji normalitas tersebut diketahui bahwa nilai probabilitas

  

Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok

  eksperismenan 0,757 dan pada kelompok kontrol nilai probabilitas Asymp.Sig.(2-

  

Tailed) pada uji Kolmogorov-Smirnov 0,676. Probabilitas signifikansi

Kolmogorov-Smirnov kedua kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat

  dikatakan bahwa data berdsitribusi dengan normal.

  Sedangkan pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui tidaknya sama dua kelompok penelitian. kriteria pengujian ini yakni jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data dikatakan bahwa kedua kelompok penelitian ini sama berikut hasil uji homogenitas soal posttest terhadap dua kelompok penelitian dengan menggunakan Test Of Homogeneity Of Variance.

Tabel 4.15 Uji homogenitas hasil postes SD Inti

   Test of Homogeneity of Variances Control Levene Statistic df1 df2 Sig.

  .213

  1 42 .647

  Dari uji homogenitas tersebut nilai signifikansi 0,647. Maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian ini sama atau homogen. Hal ini ditunjukkan pada nilai probabilitas yang lebih besar dari n ilai alpha (α ) 0.05.

Tabel 4.16 Uji homogenitas hasil postes SD Imbas

  Test of Homogeneity of Variances Kontrl Levene Statistic df1 df2 Sig.

  .076

  1 45 .785

  Dari uji homogenitas tersebut nilai signifikansi 0,785. Maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian ini sama atau homogen. Hal ini ditunjukkan pada nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai alpha (α ) 0.05.

  Sebagai uji prasyarat untuk melakukan uji beda, data hasil posttest pada dua kelompok penelitian ini normal dan homogen. Jadi kesimpulannya karena uji prasyarat terpenuhi maka dapat dilakukan penelitian.

4.6 Hasil Uji T Test

  Uji T Test pada penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Ampel 01 kelas IVA dan siswa kelas IV SDN Tanduk 01 yang diajarkan dengan model Problem Based Learning dan siswa kelas IV SDN Ampel 01 Kelas IVB dan siswa kelas IV SDN Tanduk 02 yang diajarkan dengan model Project Based Learning, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada keempat kelompok ini, sekaligus melihat apakah model Problem Based Learning memberikan pengaruh pada hasil belajar. Untuk melakukan uji hipotesis, digunakan Independent Sampel Test, untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Dan hasil T Test dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Analisis Uji postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

  

Independent Samples Test

Levene's Test for

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Berbantu Media Video Interaktif terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Berbantu Media Video Interaktif terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 112

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SD

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

0 0 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV SDN 2 PURWOREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun Pelajaran 2014-2015

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tahun

0 0 35

3.1.2. Desain Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD Gugus Gajah Mada Boyolali Tah

0 0 10