MANAJEMEN KONFLIK ADVOKASI DAN AKSI (1)
MANAJEMEN
KONFLIK
Disampaikan pada kegiatan Latihan Kader I (Basic Training)
Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Banjarmasin, 08 Desember 2017
Oleh : Ahmad Zaini Husein
BIO
Nama : ahmad zaini husein
Ttl : banjarmasin, 30 september 1990
Alamat : jl. Sekumpul gg. Bersama no. 41 h sekumpul, martapura
No. Hp/email : 083125852901 / ahmadzainihusein@gmail.com
Jenjang pendidikan :
Mi darul ma’rifah sekumpul martapura
Mts darussalamah bangun jaya martapura
Ponpes darullughah wadda’wah pasuruan jawa timur
Uin antasari banjarmasin fak. Tarbiyah dan keguruan jur. Pendidikan bahasa
arab
PENGALAMAN ORGANISASI :
Hmj pba ftk tahun 2013 – 2014 sbg. Anggota div. akademik
Ldk nurul fata ftk tahun 2013 – 2016
sbg. anggota
Dema ftk iain antasari tahun 2014 – 2015 sbg. Anggota bid. advokasi
Aliansi bem sekalsel tahun 2015 – 2017
sbg. Koor. Wilayah
Dema iain antasari tahun 2015 – 2016 sbg. Ketua bidang advokasi
Dema iain antasari tahun 2016 -2017
sbg. Sekretaris umum
Iwami prov. Kalsel tahun 2017 – skrg
sbg. Wakil ketua 1
Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2014 – 2015sbg. Sekretaris lsbmi
Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2015 – 2016sbg. Sekretaris bidang ptkp
Hmi cab. Banjarmasin tahun 2016 – 2017 sbg. Ketua bidang ptkp
Motto : “ MENOLAK TUNDUK dan BANGKIT MELAWAN, atau MATI DALAM
PERJUANGAN, karena MUNDUR adalah sebuah PENGKHIANATAN “
DEFINISI MANAJEMEN,
KONFLIK, DAN MANAJEMEN
KONFLIK
MANAJEMEN : ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
KONFLIK :
Robbins (1996: 1) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut
pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif.
MANAJEMEN KONFLIK :
Menurut Ross (1993: 7) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil
para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau
agresif.
CIRI-CIRI TERJADINYA
KONFLIK
1. adanya dua pihak secara perorangan maupun kelompok terlibat
dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.
2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan.
3.
Adanya
tindakan
yang
pertentangan.
4. Akibat ketidak seimbangan.
saling
berhadap-hadapan
akibat
FAKTOR-FAKTOR PEMICU
KONFLIK
1. Faktor manusia dan perilakunya
A. Ditimbulkan oleh atasan/pimpinan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
B. Anggota/personil yang mempertahankan peraturan secara kaku.
C. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental, fanatik dan otoriter.
D. Semangat dan ambisi
E. Berbagai macam kepribadian
2.Faktor organisasi
A. Persaingan dalam menggunakan sumber daya.
B. Perbedaan tujuan antar lembaga/unit organisasi.
C. Interdependensi tugas
D. Perbedaan nilai dan persepsi
E. Kekaburan yurisdiksional
F. Masalah status
G. Hambatan komunikasi
DAMPAK SEBUAH KONFLIK
1.
Dampak Negatif
A. Menghambat komunikasi
B. Menganggu kohesi (keeratan hubungan)
C. Menganggu kerjasama (Team work)
D. Mengganggu kinerja, bahkan dapat menurunkan intensitas kinerja itu sendiri
E. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
F. Individu atau personil mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,
menarik diri, frustasi, dan apatisme.
2.
Dampak Positif
A. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
B. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
C. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur,
mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
D. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
E. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat
PENYELESAIAN KONFLIK
Langkah-langkah sebelum penyelesaian konflik :
1.
Usahakan memperoleh semua fakta mengenai keluhan itu
2.
Usahakan memperoleh dari kedua belah pihak
3.
Selesaikan problema itu secepat mungkin
Cara mengatasi konflik dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :
4.
Rujuk/Ishlah
5.
Persuasi
6.
Tawar menawar ( Deal)
7.
Pemecahan masalah terpadu
8.
Penarikan diri
9.
Pemaksaan dan intervensi
PERAN PIHAK KETIGA
DALAM KONFLIK
Pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik dengan cara
sebagai berikut :
1.
Arbitrase (Arbitration)
2.
Mediasi (Mediation)
3.
Konsultasi
Pihak ketiga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan
penyelesaian konflik, hanya sebagai fasilitator. Terkecuali dari kedua belah
pihak yang bersengketa meminta pihak ketiga mengambil keputusan,
maka diperbolehkan.
Yang diperlukan oleh pihak ketiga adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengatasi Konflik (Hendriks, 2001: 7)
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak anggota.
4. pimpinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai
organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8.
Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar
unit/departemen/eselon.
ADVOKASI DAN
AKSI
ADVOKASI
Usaha terorganisir --membawa perubahan-perubahan secara sistematis
dalam menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya (Meuthia
Ganier).
Membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat
para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan keterampilan
serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja.
Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan sarana-sarana
demokrasi untuk menyusun dan melaksanakan undang-undang dan
kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
merata (Institut Advokasi Washington DC)
Upaya melakukan pembelaan rakyat
(masyarakat sipil) dengan cara yang
sistematis dan terorganisir atas sikap,
perilaku, dan kebijakan yang tidak
berpihak pada keadilan dan
kenyataan.
MENGAPA ADVOKASI?
persoalan-persoalan kemanusiaan dan
kemiskinan
Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu
menghiasi kehidupan kita
Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan
semakin tumbuh subur pada lingkungan kita
Kesenjangan
SIAPA PELAKU
ADVOKASI?
Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan lain-lain)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi non-pemerintah
Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain
Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili interest para anggotanya,
termasuk organisasi akar rumput
Organisasi masyarakat keagamaan (NU, Muhammadiyah, MUI, PHDI, PWI, PGI, Walubi, dan lain-
lain)
Media
Komunitas-komunitas basis (termasuk klan dan asosiasi RT, Dukuh, Lurah, dan lain-lain).
Contoh: FBR, Pandu, Apdesi, dan Polosoro
Persatuan buruh dan kelompok-kelompok lain yang peduli akan perubahan menuju kebaikan
IDENTIFIKASI
Mengerti dan memahami isi dari kebijakan beserta konteksnya
Pelajari beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut.
Siapa yang akan dipengaruhi baik itu sifatnya merugikan ataupun menguntungkan
Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa kepentingan serta posisi
mereka
Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana kebijakan sedang
diproses. Jaringan formal bisa termasuk institusi-institusi seperti komite legislatif
dan forum public hearing. Jaringan informal melalui komunikasi interpersonal dari
individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan kebijakan
Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga jaringan yang ada dalam
mendukung kebijakan yang telah dibuat
STRATEGI ADVOKASI:
. Membangun jaringan di antara organisasi-organisasi akar rumput
(grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom
lainnya
Mempererat kokmunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan
beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan
Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan,
organisasi kemasyarakatan (NU dan Muhammadiyah)
Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi
Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan lain-lain)
Menerjunkan massa untuk melakukan demonstrasi
AKSI
MANAJEMEN AKSI
Pemetaan isu ataupun wacana apa yang akan kita gaungkan?
Apa yang kita inginkan atas isu yang telah kita gaungkan; menolak atau
mendukung?
Apa persoalannya kemudian kita berinisiatif untuk melakukan aksi?
Bagaimana kita hendak mengaksesnya?
Apa sasaran dan tujuan kita (siapa yang membuatnya)?
Apa yang sedang ditargetkan perundang-undangan ataupun peraturan
adminstratif?
KENAPA MAHASISWA
Sejarah telah menyaksikan
berbagai peristiwa besar di dunia
yang tidak lepas dari aktor
intelektual di belakangnya. Kaum
intelektual yang diwakili
masyarakat kampus termasuk
juga mahasiswa sering menjadi
penggagas utama dalam setiap
perubahan.
(Deddy Yanwar Elfani)
GERAKAN POLITIK NILAI
Kepentingan pertama dan
terutama yang
diperjuangkannya oleh
Mahasiswa adalah nilai-nilai
(values) atau sistem nilai
(values system) yang sifatnya
universal seperti keadilan
sosial, kebebasan,
kemanusiaan, demokrasi dan
solidaritas kepada rakyat yang
tertindas.
Karena itu oposisi adhoc
gerakan mahasiswa di
Indonesia merupakan gerakan
politik nilai (values political
movement) dan bukan gerakan
politik kekuasaan (power
MOMENENTUM GERAKAN
MAHASISWA
Reformasi
Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR
dan penggulingan Soeharto),
Pasca-Reformasi
Oktober 1999 (Penolakan
terhadap Habibie dan Wiranto)
November 1998 (Semanggi I,
Januari 2001 (tuntutan terhadap
penolakan terhadap SI MPR),
penurunan Abdurrahman Wahid
serta pembubaran dan
pengadilan Partai Golkar)
September 1999 (Semanggi II,
Penolakan terhadap UU
Penanggulangan Keadaan
Bahaya),
Penolakan kenaikan Harga BBM
AKSI MASSA
(DEMONSTRASI)
Suatu model penyampaian gagasan,
pernyataan sikap, penyuaraan pendapat,
opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan
jumlah massa terntentu dan dengan teknik
tertentu agar mendapat perhatian dari pihak
yang dituju tanpa menggunakan mekanisme
birokrasi konvensional.
Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan
pembuat keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Bersifat ekstraparlementer dan mengandalkan
massa, dan media sebagai kekuatan penekan.
TAHAPAN AKSI MAHASISWA
Latar Belakang dan Tujuan Aksi
Kajian dan Dialektika Gagasan Aksi
Merancang Alur dan Perangkat Aksi
Aksi !
24
LATAR BELAKANG DAN
TUJUAN AKSI
Kegelisahan Masyarakat
Aspirasi yang tidak tercapai
Pemerintahan yang Lembam
Krisis Demokrasi
Isu Bersama
Musuh Bersama
KAJIAN DAN DIALEKTIKA
AKSI
Gagasan Orisinil
Dukungan Fakta dan Data
Rangkaian Diskusi
Mewakili Aspirasi Masyarakat
(Politik Nilai)
Dikemas dengan Bahasa yang
Menarik
MERANCANG ALUR AKSI
Alur Aksi
Etika Aksi
Opening
Doa
Long March
Barisan (Pastikan Mahasiswi dalam keadaan Aman)
Teatrikal
Pra Aksi
Press Release
Seminar
Temui Tokoh
Aksi Internal Kampus
Aksi
Grand Issue
Tujuan / Capaian
Skenario
Massa
Pemberiatahuan Media
Pasca-Aksi
Seminar
Press Conference
Klimaks
Press Conference
Dialog terbuka dengan pemerintah
Chaos Mode
PERANGKAT AKSI
Koordinator Lapangan
Orator
Negosiator
Humas
Border / Keamanan
Dokumentasi
Medik
Tim Kreatif
Mata-mata/kontra-intel
STRATEGI PENDUKUNG
Kalimat Poster/Baliho/Spanduk
Seragam / Identitas
Propaganda Masyarakat
Pers Release yang “sexy”
Yel / Lagu / Dinamisasi
Simbolisasi / Teatrikal
Aliansi Taktis dengan organisasi
lain
Beri Senyuman ke Wartawan
Ya Itu semua hanya teori saja.. Pada akhirnya cara
terbaik untuk memahami bagaimana aksi (demonstrasi)
yaaa.. AKSI !!!
HIDUP MAHASISWA !
HIDUP RAKYAT INDONESIA !
KONFLIK
Disampaikan pada kegiatan Latihan Kader I (Basic Training)
Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Banjarmasin, 08 Desember 2017
Oleh : Ahmad Zaini Husein
BIO
Nama : ahmad zaini husein
Ttl : banjarmasin, 30 september 1990
Alamat : jl. Sekumpul gg. Bersama no. 41 h sekumpul, martapura
No. Hp/email : 083125852901 / ahmadzainihusein@gmail.com
Jenjang pendidikan :
Mi darul ma’rifah sekumpul martapura
Mts darussalamah bangun jaya martapura
Ponpes darullughah wadda’wah pasuruan jawa timur
Uin antasari banjarmasin fak. Tarbiyah dan keguruan jur. Pendidikan bahasa
arab
PENGALAMAN ORGANISASI :
Hmj pba ftk tahun 2013 – 2014 sbg. Anggota div. akademik
Ldk nurul fata ftk tahun 2013 – 2016
sbg. anggota
Dema ftk iain antasari tahun 2014 – 2015 sbg. Anggota bid. advokasi
Aliansi bem sekalsel tahun 2015 – 2017
sbg. Koor. Wilayah
Dema iain antasari tahun 2015 – 2016 sbg. Ketua bidang advokasi
Dema iain antasari tahun 2016 -2017
sbg. Sekretaris umum
Iwami prov. Kalsel tahun 2017 – skrg
sbg. Wakil ketua 1
Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2014 – 2015sbg. Sekretaris lsbmi
Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2015 – 2016sbg. Sekretaris bidang ptkp
Hmi cab. Banjarmasin tahun 2016 – 2017 sbg. Ketua bidang ptkp
Motto : “ MENOLAK TUNDUK dan BANGKIT MELAWAN, atau MATI DALAM
PERJUANGAN, karena MUNDUR adalah sebuah PENGKHIANATAN “
DEFINISI MANAJEMEN,
KONFLIK, DAN MANAJEMEN
KONFLIK
MANAJEMEN : ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
KONFLIK :
Robbins (1996: 1) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut
pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif.
MANAJEMEN KONFLIK :
Menurut Ross (1993: 7) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil
para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau
agresif.
CIRI-CIRI TERJADINYA
KONFLIK
1. adanya dua pihak secara perorangan maupun kelompok terlibat
dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.
2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan.
3.
Adanya
tindakan
yang
pertentangan.
4. Akibat ketidak seimbangan.
saling
berhadap-hadapan
akibat
FAKTOR-FAKTOR PEMICU
KONFLIK
1. Faktor manusia dan perilakunya
A. Ditimbulkan oleh atasan/pimpinan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
B. Anggota/personil yang mempertahankan peraturan secara kaku.
C. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental, fanatik dan otoriter.
D. Semangat dan ambisi
E. Berbagai macam kepribadian
2.Faktor organisasi
A. Persaingan dalam menggunakan sumber daya.
B. Perbedaan tujuan antar lembaga/unit organisasi.
C. Interdependensi tugas
D. Perbedaan nilai dan persepsi
E. Kekaburan yurisdiksional
F. Masalah status
G. Hambatan komunikasi
DAMPAK SEBUAH KONFLIK
1.
Dampak Negatif
A. Menghambat komunikasi
B. Menganggu kohesi (keeratan hubungan)
C. Menganggu kerjasama (Team work)
D. Mengganggu kinerja, bahkan dapat menurunkan intensitas kinerja itu sendiri
E. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
F. Individu atau personil mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,
menarik diri, frustasi, dan apatisme.
2.
Dampak Positif
A. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
B. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
C. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur,
mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
D. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
E. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat
PENYELESAIAN KONFLIK
Langkah-langkah sebelum penyelesaian konflik :
1.
Usahakan memperoleh semua fakta mengenai keluhan itu
2.
Usahakan memperoleh dari kedua belah pihak
3.
Selesaikan problema itu secepat mungkin
Cara mengatasi konflik dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :
4.
Rujuk/Ishlah
5.
Persuasi
6.
Tawar menawar ( Deal)
7.
Pemecahan masalah terpadu
8.
Penarikan diri
9.
Pemaksaan dan intervensi
PERAN PIHAK KETIGA
DALAM KONFLIK
Pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik dengan cara
sebagai berikut :
1.
Arbitrase (Arbitration)
2.
Mediasi (Mediation)
3.
Konsultasi
Pihak ketiga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan
penyelesaian konflik, hanya sebagai fasilitator. Terkecuali dari kedua belah
pihak yang bersengketa meminta pihak ketiga mengambil keputusan,
maka diperbolehkan.
Yang diperlukan oleh pihak ketiga adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengatasi Konflik (Hendriks, 2001: 7)
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak anggota.
4. pimpinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai
organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8.
Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar
unit/departemen/eselon.
ADVOKASI DAN
AKSI
ADVOKASI
Usaha terorganisir --membawa perubahan-perubahan secara sistematis
dalam menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya (Meuthia
Ganier).
Membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat
para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan keterampilan
serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja.
Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan sarana-sarana
demokrasi untuk menyusun dan melaksanakan undang-undang dan
kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
merata (Institut Advokasi Washington DC)
Upaya melakukan pembelaan rakyat
(masyarakat sipil) dengan cara yang
sistematis dan terorganisir atas sikap,
perilaku, dan kebijakan yang tidak
berpihak pada keadilan dan
kenyataan.
MENGAPA ADVOKASI?
persoalan-persoalan kemanusiaan dan
kemiskinan
Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu
menghiasi kehidupan kita
Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan
semakin tumbuh subur pada lingkungan kita
Kesenjangan
SIAPA PELAKU
ADVOKASI?
Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan lain-lain)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi non-pemerintah
Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain
Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili interest para anggotanya,
termasuk organisasi akar rumput
Organisasi masyarakat keagamaan (NU, Muhammadiyah, MUI, PHDI, PWI, PGI, Walubi, dan lain-
lain)
Media
Komunitas-komunitas basis (termasuk klan dan asosiasi RT, Dukuh, Lurah, dan lain-lain).
Contoh: FBR, Pandu, Apdesi, dan Polosoro
Persatuan buruh dan kelompok-kelompok lain yang peduli akan perubahan menuju kebaikan
IDENTIFIKASI
Mengerti dan memahami isi dari kebijakan beserta konteksnya
Pelajari beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut.
Siapa yang akan dipengaruhi baik itu sifatnya merugikan ataupun menguntungkan
Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa kepentingan serta posisi
mereka
Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana kebijakan sedang
diproses. Jaringan formal bisa termasuk institusi-institusi seperti komite legislatif
dan forum public hearing. Jaringan informal melalui komunikasi interpersonal dari
individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan kebijakan
Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga jaringan yang ada dalam
mendukung kebijakan yang telah dibuat
STRATEGI ADVOKASI:
. Membangun jaringan di antara organisasi-organisasi akar rumput
(grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom
lainnya
Mempererat kokmunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan
beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan
Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan,
organisasi kemasyarakatan (NU dan Muhammadiyah)
Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi
Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan lain-lain)
Menerjunkan massa untuk melakukan demonstrasi
AKSI
MANAJEMEN AKSI
Pemetaan isu ataupun wacana apa yang akan kita gaungkan?
Apa yang kita inginkan atas isu yang telah kita gaungkan; menolak atau
mendukung?
Apa persoalannya kemudian kita berinisiatif untuk melakukan aksi?
Bagaimana kita hendak mengaksesnya?
Apa sasaran dan tujuan kita (siapa yang membuatnya)?
Apa yang sedang ditargetkan perundang-undangan ataupun peraturan
adminstratif?
KENAPA MAHASISWA
Sejarah telah menyaksikan
berbagai peristiwa besar di dunia
yang tidak lepas dari aktor
intelektual di belakangnya. Kaum
intelektual yang diwakili
masyarakat kampus termasuk
juga mahasiswa sering menjadi
penggagas utama dalam setiap
perubahan.
(Deddy Yanwar Elfani)
GERAKAN POLITIK NILAI
Kepentingan pertama dan
terutama yang
diperjuangkannya oleh
Mahasiswa adalah nilai-nilai
(values) atau sistem nilai
(values system) yang sifatnya
universal seperti keadilan
sosial, kebebasan,
kemanusiaan, demokrasi dan
solidaritas kepada rakyat yang
tertindas.
Karena itu oposisi adhoc
gerakan mahasiswa di
Indonesia merupakan gerakan
politik nilai (values political
movement) dan bukan gerakan
politik kekuasaan (power
MOMENENTUM GERAKAN
MAHASISWA
Reformasi
Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR
dan penggulingan Soeharto),
Pasca-Reformasi
Oktober 1999 (Penolakan
terhadap Habibie dan Wiranto)
November 1998 (Semanggi I,
Januari 2001 (tuntutan terhadap
penolakan terhadap SI MPR),
penurunan Abdurrahman Wahid
serta pembubaran dan
pengadilan Partai Golkar)
September 1999 (Semanggi II,
Penolakan terhadap UU
Penanggulangan Keadaan
Bahaya),
Penolakan kenaikan Harga BBM
AKSI MASSA
(DEMONSTRASI)
Suatu model penyampaian gagasan,
pernyataan sikap, penyuaraan pendapat,
opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan
jumlah massa terntentu dan dengan teknik
tertentu agar mendapat perhatian dari pihak
yang dituju tanpa menggunakan mekanisme
birokrasi konvensional.
Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan
pembuat keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Bersifat ekstraparlementer dan mengandalkan
massa, dan media sebagai kekuatan penekan.
TAHAPAN AKSI MAHASISWA
Latar Belakang dan Tujuan Aksi
Kajian dan Dialektika Gagasan Aksi
Merancang Alur dan Perangkat Aksi
Aksi !
24
LATAR BELAKANG DAN
TUJUAN AKSI
Kegelisahan Masyarakat
Aspirasi yang tidak tercapai
Pemerintahan yang Lembam
Krisis Demokrasi
Isu Bersama
Musuh Bersama
KAJIAN DAN DIALEKTIKA
AKSI
Gagasan Orisinil
Dukungan Fakta dan Data
Rangkaian Diskusi
Mewakili Aspirasi Masyarakat
(Politik Nilai)
Dikemas dengan Bahasa yang
Menarik
MERANCANG ALUR AKSI
Alur Aksi
Etika Aksi
Opening
Doa
Long March
Barisan (Pastikan Mahasiswi dalam keadaan Aman)
Teatrikal
Pra Aksi
Press Release
Seminar
Temui Tokoh
Aksi Internal Kampus
Aksi
Grand Issue
Tujuan / Capaian
Skenario
Massa
Pemberiatahuan Media
Pasca-Aksi
Seminar
Press Conference
Klimaks
Press Conference
Dialog terbuka dengan pemerintah
Chaos Mode
PERANGKAT AKSI
Koordinator Lapangan
Orator
Negosiator
Humas
Border / Keamanan
Dokumentasi
Medik
Tim Kreatif
Mata-mata/kontra-intel
STRATEGI PENDUKUNG
Kalimat Poster/Baliho/Spanduk
Seragam / Identitas
Propaganda Masyarakat
Pers Release yang “sexy”
Yel / Lagu / Dinamisasi
Simbolisasi / Teatrikal
Aliansi Taktis dengan organisasi
lain
Beri Senyuman ke Wartawan
Ya Itu semua hanya teori saja.. Pada akhirnya cara
terbaik untuk memahami bagaimana aksi (demonstrasi)
yaaa.. AKSI !!!
HIDUP MAHASISWA !
HIDUP RAKYAT INDONESIA !