MANAJEMEN KONFLIK ADVOKASI DAN AKSI (1)

MANAJEMEN
KONFLIK
Disampaikan pada kegiatan Latihan Kader I (Basic Training)
Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Banjarmasin, 08 Desember 2017
Oleh : Ahmad Zaini Husein

BIO
 Nama : ahmad zaini husein
 Ttl : banjarmasin, 30 september 1990
 Alamat : jl. Sekumpul gg. Bersama no. 41 h sekumpul, martapura
 No. Hp/email : 083125852901 / ahmadzainihusein@gmail.com
 Jenjang pendidikan :
 Mi darul ma’rifah sekumpul martapura
 Mts darussalamah bangun jaya martapura
 Ponpes darullughah wadda’wah pasuruan jawa timur
 Uin antasari banjarmasin fak. Tarbiyah dan keguruan jur. Pendidikan bahasa

arab


 PENGALAMAN ORGANISASI :
 Hmj pba ftk tahun 2013 – 2014 sbg. Anggota div. akademik
 Ldk nurul fata ftk tahun 2013 – 2016

sbg. anggota

 Dema ftk iain antasari tahun 2014 – 2015 sbg. Anggota bid. advokasi
 Aliansi bem sekalsel tahun 2015 – 2017

sbg. Koor. Wilayah

 Dema iain antasari tahun 2015 – 2016 sbg. Ketua bidang advokasi
 Dema iain antasari tahun 2016 -2017

sbg. Sekretaris umum

 Iwami prov. Kalsel tahun 2017 – skrg

sbg. Wakil ketua 1


 Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2014 – 2015sbg. Sekretaris lsbmi
 Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2015 – 2016sbg. Sekretaris bidang ptkp
 Hmi cab. Banjarmasin tahun 2016 – 2017 sbg. Ketua bidang ptkp

 Motto : “ MENOLAK TUNDUK dan BANGKIT MELAWAN, atau MATI DALAM

PERJUANGAN, karena MUNDUR adalah sebuah PENGKHIANATAN “

DEFINISI MANAJEMEN,
KONFLIK, DAN MANAJEMEN
KONFLIK

 MANAJEMEN : ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,

efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya

 KONFLIK :

Robbins (1996: 1) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut

pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif.
 MANAJEMEN KONFLIK :

Menurut Ross (1993: 7) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil
para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau
agresif.

CIRI-CIRI TERJADINYA
KONFLIK
 1. adanya dua pihak secara perorangan maupun kelompok terlibat

dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.
 2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan.
 3.

Adanya


tindakan

yang

pertentangan.
 4. Akibat ketidak seimbangan.

saling

berhadap-hadapan

akibat

FAKTOR-FAKTOR PEMICU
KONFLIK

 1. Faktor manusia dan perilakunya

 A. Ditimbulkan oleh atasan/pimpinan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
 B. Anggota/personil yang mempertahankan peraturan secara kaku.

 C. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental, fanatik dan otoriter.
 D. Semangat dan ambisi
 E. Berbagai macam kepribadian

 2.Faktor organisasi
 A. Persaingan dalam menggunakan sumber daya.
 B. Perbedaan tujuan antar lembaga/unit organisasi.
 C. Interdependensi tugas
 D. Perbedaan nilai dan persepsi
 E. Kekaburan yurisdiksional
 F. Masalah status
 G. Hambatan komunikasi

DAMPAK SEBUAH KONFLIK
1.

Dampak Negatif
 A. Menghambat komunikasi
 B. Menganggu kohesi (keeratan hubungan)
 C. Menganggu kerjasama (Team work)

 D. Mengganggu kinerja, bahkan dapat menurunkan intensitas kinerja itu sendiri
 E. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
 F. Individu atau personil mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,

menarik diri, frustasi, dan apatisme.
2.

Dampak Positif
A. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
B. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
C. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur,

mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
D. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
E. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat

PENYELESAIAN KONFLIK
 Langkah-langkah sebelum penyelesaian konflik :
1.


Usahakan memperoleh semua fakta mengenai keluhan itu

2.

Usahakan memperoleh dari kedua belah pihak

3.

Selesaikan problema itu secepat mungkin

Cara mengatasi konflik dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :
4.

Rujuk/Ishlah

5.

Persuasi

6.


Tawar menawar ( Deal)

7.

Pemecahan masalah terpadu

8.

Penarikan diri

9.

Pemaksaan dan intervensi

PERAN PIHAK KETIGA
DALAM KONFLIK
 Pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik dengan cara

sebagai berikut :


1.

Arbitrase (Arbitration)

2.

Mediasi (Mediation)

3.

Konsultasi

 Pihak ketiga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan

penyelesaian konflik, hanya sebagai fasilitator. Terkecuali dari kedua belah
pihak yang bersengketa meminta pihak ketiga mengambil keputusan,
maka diperbolehkan.

 Yang diperlukan oleh pihak ketiga adalah informasi yang akurat tentang


situasi konflik.

HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengatasi Konflik (Hendriks, 2001: 7)
 1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
 2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak anggota.
 4. pimpinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
 5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
 6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja.
 7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai

organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
 8.

Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar
unit/departemen/eselon.


ADVOKASI DAN
AKSI

ADVOKASI
 Usaha terorganisir --membawa perubahan-perubahan secara sistematis

dalam menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya (Meuthia
Ganier).
 Membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat

para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan keterampilan
serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja.
 Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan sarana-sarana

demokrasi untuk menyusun dan melaksanakan undang-undang dan
kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
merata (Institut Advokasi Washington DC)

Upaya melakukan pembelaan rakyat

(masyarakat sipil) dengan cara yang
sistematis dan terorganisir atas sikap,
perilaku, dan kebijakan yang tidak
berpihak pada keadilan dan
kenyataan.

MENGAPA ADVOKASI?
 persoalan-persoalan kemanusiaan dan

kemiskinan
 Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu

menghiasi kehidupan kita
 Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan

semakin tumbuh subur pada lingkungan kita
 Kesenjangan

SIAPA PELAKU
ADVOKASI?
 Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan lain-lain)
 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi non-pemerintah
 Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain
 Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili interest para anggotanya,

termasuk organisasi akar rumput
 Organisasi masyarakat keagamaan (NU, Muhammadiyah, MUI, PHDI, PWI, PGI, Walubi, dan lain-

lain)
 Media
 Komunitas-komunitas basis (termasuk klan dan asosiasi RT, Dukuh, Lurah, dan lain-lain).

Contoh: FBR, Pandu, Apdesi, dan Polosoro
 Persatuan buruh dan kelompok-kelompok lain yang peduli akan perubahan menuju kebaikan

IDENTIFIKASI
 Mengerti dan memahami isi dari kebijakan beserta konteksnya
 Pelajari beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut.
 Siapa yang akan dipengaruhi baik itu sifatnya merugikan ataupun menguntungkan
 Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa kepentingan serta posisi

mereka
 Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana kebijakan sedang

diproses. Jaringan formal bisa termasuk institusi-institusi seperti komite legislatif
dan forum public hearing. Jaringan informal melalui komunikasi interpersonal dari
individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan kebijakan
 Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga jaringan yang ada dalam

mendukung kebijakan yang telah dibuat

STRATEGI ADVOKASI:
 . Membangun jaringan di antara organisasi-organisasi akar rumput

(grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom
lainnya

 Mempererat kokmunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan

beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan
 Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan,

organisasi kemasyarakatan (NU dan Muhammadiyah)
 Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi
 Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan  lain-lain)
 Menerjunkan massa untuk melakukan demonstrasi

AKSI

MANAJEMEN AKSI
 Pemetaan isu ataupun wacana apa yang akan kita gaungkan?
 Apa yang kita inginkan atas isu yang telah kita gaungkan; menolak atau

mendukung?
 Apa persoalannya kemudian kita berinisiatif untuk melakukan aksi?
 Bagaimana kita hendak mengaksesnya?
 Apa sasaran dan tujuan kita (siapa yang membuatnya)?
 Apa yang sedang ditargetkan perundang-undangan ataupun peraturan

adminstratif?

KENAPA MAHASISWA
Sejarah telah menyaksikan
berbagai peristiwa besar di dunia
yang tidak lepas dari aktor
intelektual di belakangnya. Kaum
intelektual yang diwakili
masyarakat kampus termasuk
juga mahasiswa sering menjadi
penggagas utama dalam setiap
perubahan.
(Deddy Yanwar Elfani)

GERAKAN POLITIK NILAI
Kepentingan pertama dan
terutama yang
diperjuangkannya oleh
Mahasiswa adalah nilai-nilai
(values) atau sistem nilai
(values system) yang sifatnya
universal seperti keadilan
sosial, kebebasan,
kemanusiaan, demokrasi dan
solidaritas kepada rakyat yang
tertindas.

Karena itu oposisi adhoc
gerakan mahasiswa di
Indonesia merupakan gerakan
politik nilai (values political
movement) dan bukan gerakan
politik kekuasaan (power

MOMENENTUM GERAKAN
MAHASISWA
Reformasi
 Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR

dan penggulingan Soeharto),

Pasca-Reformasi
 Oktober 1999 (Penolakan

terhadap Habibie dan Wiranto)

 November 1998 (Semanggi I,

 Januari 2001 (tuntutan terhadap

penolakan terhadap SI MPR),

penurunan Abdurrahman Wahid
serta pembubaran dan
pengadilan Partai Golkar)

 September 1999 (Semanggi II,

Penolakan terhadap UU
Penanggulangan Keadaan
Bahaya),

 Penolakan kenaikan Harga BBM

AKSI MASSA
(DEMONSTRASI)
Suatu model penyampaian gagasan,
pernyataan sikap, penyuaraan pendapat,
opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan
jumlah massa terntentu dan dengan teknik
tertentu agar mendapat perhatian dari pihak
yang dituju tanpa menggunakan mekanisme
birokrasi konvensional.
Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan
pembuat keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Bersifat ekstraparlementer dan mengandalkan
massa, dan media sebagai kekuatan penekan.

TAHAPAN AKSI MAHASISWA
Latar Belakang dan Tujuan Aksi

Kajian dan Dialektika Gagasan Aksi

Merancang Alur dan Perangkat Aksi

Aksi !

24

LATAR BELAKANG DAN
TUJUAN AKSI
 Kegelisahan Masyarakat
 Aspirasi yang tidak tercapai
 Pemerintahan yang Lembam
 Krisis Demokrasi
 Isu Bersama
 Musuh Bersama

KAJIAN DAN DIALEKTIKA
AKSI
 Gagasan Orisinil
 Dukungan Fakta dan Data
 Rangkaian Diskusi
 Mewakili Aspirasi Masyarakat

(Politik Nilai)
 Dikemas dengan Bahasa yang

Menarik

MERANCANG ALUR AKSI
Alur Aksi
 Etika Aksi

 Opening

 Doa

 Long March

 Barisan (Pastikan Mahasiswi dalam keadaan Aman)

 Teatrikal

 Pra Aksi
 Press Release
 Seminar
 Temui Tokoh
 Aksi Internal Kampus

 Aksi
 Grand Issue
 Tujuan / Capaian
 Skenario
 Massa
 Pemberiatahuan Media

 Pasca-Aksi
 Seminar
 Press Conference

 Klimaks
 Press Conference
 Dialog terbuka dengan pemerintah
 Chaos Mode

PERANGKAT AKSI
 Koordinator Lapangan
 Orator
 Negosiator
 Humas
 Border / Keamanan
 Dokumentasi
 Medik
 Tim Kreatif
 Mata-mata/kontra-intel

STRATEGI PENDUKUNG
 Kalimat Poster/Baliho/Spanduk
 Seragam / Identitas
 Propaganda Masyarakat
 Pers Release yang “sexy”
 Yel / Lagu / Dinamisasi
 Simbolisasi / Teatrikal
 Aliansi Taktis dengan organisasi

lain
 Beri Senyuman ke Wartawan

Ya Itu semua hanya teori saja.. Pada akhirnya cara
terbaik untuk memahami bagaimana aksi (demonstrasi)
yaaa.. AKSI !!!
HIDUP MAHASISWA !
HIDUP RAKYAT INDONESIA !