PERANCANGAN PEMODELAN DAN SISTEM KONTROL TRASHRACK PADA SALURAN INTAKE PLTA BATANG AGAM PADANG SUMATERA BARAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

PERANCANGAN PEMODELAN DAN SISTEM KONTROL
TRASHRACK PADA SALURAN INTAKE PLTA BATANG AGAM
PADANG SUMATERA BARAT BERBASIS PLC
(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Galih Reksa Prayoga
067002124
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jl.Siliwangi No.24 Tasikmalaya

ABSTRACT

TrashRack-2 is garbage scraper tool. TrashRack-2 is designed to be applied in the hydro pool
Tando Batang Agam as a tool to rake rubbish that get stuck in the filter outlet eight segments of the
building. TrashRack-2 is equipped with a control system that can be operated with manual mode and
automatic mode. The control system is also equipped with a functioning testing mode for maintenance.
Electromechanical control systems with the use of the relays has many drawbacks, including wear
contacts easy to wear due to heat or fire due to short circuit, the current costly installation, maintenance
and modification of the system that was created when these modifications are required. Using PLC of
these things can be overcome, because the PLC system integrates a wide range of stand-alone
components into an integrated control system and easily renovate without having to replace all the

existing instruments.
From the modeling results TrashRack-TR2 Batang Agam TrashRack the program works as
desired, despite the fall in the bucket is not precise on screen pin segment, minimal mechanical problems
addressed by the program
Keyword : PLC CQM1H-CPU51, HMI Schneider, CX-Programmer, Vijeo Designer
ABSTRAK

TrashRack-2 adalah alat pengeruk sampah. TrashRack-2 dirancang untuk diaplikasikan di kolam
tando PLTA Batang Agam sebagai alat untuk mengeruk sampah yang menyangkut pada saringan
delapan segmen pada bangunan outlet. TrashRack-2 ini dilengkapi dengan sistem kontrol yang bisa
dioperasikan dengan mode manual dan mode otomatis. Sistem kontrol tersebut juga dilengkapi dengan
mode testing yang berfungsi untuk pemeliharaan.
Sistem pengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak
kelemahan, diantaranya kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas atau terbakar karena
hubungan pendek, membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari
sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari diperlukan modifikasi. Dengan menggunakan PLC hal-hal
ini dapat diatasi, karena sistem PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri
menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua
instrumen yang ada.
Dari hasil pemodelan TrashRack-TR2 Batang Agam yaitu program TrashRack bekerja sesuai yang

diinginkan, walaupun pada sisi jatuhnya bucket tidak presisi pada pin screen segment, masalah pada
mekanik seminimal mungkin diatasi oleh program
Kata Kunci : PLC CQM1H-CPU51, HMI Schneider, CX-Programmer, Vijeo Designer

1. Pendahuluan
Terkait

3. Landasan Teori
dengan

masalah

ini

maka

muncullah sebuah piranti elektronik yang dapat
dapat mengatasi semua masalah tersebut, yaitu
yang dinamakan dengan PLC (Programable
Logic Controller). Hanya dengan mengeksekusi

program yang tersimpan dalam memori, PLC
dapat memonitor status dari suatu sistem
berdasarkan sinyal input yang masuk pada
PLC. Dalam pengontrolan suatu proses yang
sangat

kompleks

dimungkinkan

untuk

menggunakan lebih dari satu PLC. Saat ini,
dengan semakin berkembangnya teknologi,
semakin banyak muncul PLC dengan merek
yang berbeda-beda, seperti Omron, Siemens,
LG, Mitsubishi, National, Festo, Sigma, dan
lain sebagainya. Karena adanya berbagai
keuntungan pada PLC inilah maka semakin
banyak industri yang saat ini menggunakan

PLC sebagai pusat dari seluruh proses produksi
mereka.

memahami

dasar-dasar

unit

memasukan

dan

menjalankan

program dasar di PLC
o

Mampu membuat program atau diagram
ladder


berbagai macam komponen yang berdiri sendiri
menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan
mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua
instrumen yang ada.
3.3. Bahasa pemograman
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk
membuat program dalam PLC. Masing-masing
bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian
tergantung dari sudut pandang kita sebagai user
(programmer). Pada umumnya terdapat 2 bahasa
pemrograman

sederhana

dari

pemrograman

Diagram


Ladder

PLC
dan

,

yaitu
bahasa

Instruction List (Mnemonic Code). Diagram

Intruksi Timer-TIM

Intruksi @increment-INC
Intruksi Pulse Always On-P-ON

rancang bangun PLC
Mampu


dapat diatasi karena sistem PLC mengintegrasikan

Intruksi Set dan Rset

adalah:

o

Dengan menggunakan PLC hal – hal ini

oleh setiap PLC. Diantara nya adalah :

Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini

Mampu

Dalam bidang industri penggunaan mesin
otomatis dan pemprosesan secara otomatis
merupakan hal yang umum.

3.2. Cara kerja

Ladder adalah bahasa yang umum dan dimiliki

2. Tujuan Penelitian

o

3.1. PLC

3.4. CX-Programmer
Aplikasi CX-Programmer adalah aplikasi
pemrograman untuk membuat program yang
termasuk dalam Vijeo Designer yang nantinya
diaplikasikan pada device Magelis XBTGT 2220
sebagai perangkat touch screen. CX-Programmer
tidak dapat bekerja sendirian, untuk dapat
menyampaikan perintah yang telah dibuat, maka

dibutuhkan suatu komunikator prosedur data


3.7. Variable Tag
Variabe

yang biasa disebut CX-Protocol.

mengkomunikasikan

Tag
PLC

adalah
dan

HMI

untuk
maka

diperlukan variable tag yang bersesuaian antara

PLC dan HMI. Dalam menyusun variable tag bisa
dilihat dalam gambar dibawah ini.

Gambar 1. CX-Programmer

3.5. CX-Protocol
Aplikasi

CX-Protokol

menciptakan

prosedur komunikasi data (makro protokol)
untuk bertukar data antara perangkat serial
standar

dengan

PLC.


Makro

Gambar 3. Variable Tag

3.8. Pengertian PLTA

protokol

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

mendefinisikan protokol komunikasi untuk

adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan

komunikasi antara PLC dan perangkat yang

aliran air untuk diubah menjadi energi listrik.

memiliki port serial port RS232

Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut

3.6. Vijeo Designer Sebagai Software Sebagai

sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini

Interface

bekerja dengan cara merubah energi air yang

Dalam membuat interface antar operator

mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi

dan mesin diperukan software Vijeo Designer

energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan

keuaran Scheider. Software tersebut berupa

dari energi mekanik menjadi energi listrik

grafis yang diterjemahkan oleh grafikal display

(dengan bantuan generator). Kemudian energi

dengan alamat yang bersesuaian antara PLC

listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan

dan HMI.

yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik
tersebut sampai ke rumah.
3.9. Pengertian Bendungan
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang
dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan
juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Gambar 2. Vijeo Designer

Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Bagian-bagian bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa komponen,
yaitu :

 Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan

 Badan bendungan (body of dams)
Adalah tubuh bendungan yang berfungsi
sebagai penghalang air. Bendungan umumnya
memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan
struktur lain seperti pintu air atau tanggul
digunakan untuk mengelola atau mencegah
aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik.
Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan
dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk
menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
 Pondasi (foundation)

energy dissipater.
 Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa,
hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi
(pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan).
Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan
menutup aliran air dengan

cara

memutar,

menggerakkan kea rah melintang atau memenjang
di dalam saluran airnya.
3.10. Komponen Utama Hydropower Type
Run Off River

Adalah bagian dari bendungan yang
berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.
 Pintu air (gates)
Digunakan untuk mengatur, membuka
dan menutup aliran air di saluran baik yang

 Bangunan pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya
untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke
waduk

agar

tunnel Bendung berfungsi untuk mengumpulkan
air yang akan digunakan untuk pembangkit listrik
tenaga air. Dari bendungan ini air memasuki pintu

terbuka maupun tertutup

dalam

 Bendung
Bendung, Intake gate dan Connecting

tidak

membahayakan

masuk intake gate menuju saluran khusus air
(connecting tunnel) yang keluar jalur sungai (run
off river). Setelah melalui connecting tunnel maka
air melewati saluran pembawa (water way)

keamanan bendungan
 Kanal (canal)
Digunakan untuk menampung limpahan
air ketika curah hujan tinggi.
 Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima

Gambar 4. Bendung

 Sandtrap

Sandtrap
limpahan air dari bendungan.

pengendap

(pengendap

digunakan

untuk

pasir)

Bak

memindahkan

partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak
pengendap

adalah

sangat

penting

untuk

melindungi komponen-komponen berikutnya
dari dampak pasir.

Gambar 7. Head Tank

 Penstock
Gambar 5. Sandtrap

Penstock (Pipa Pesat/Penstock) Penstock
adalah penyalur air dari head tank yang akan

 Water Way

Waterway Saluran pembawa (water way)
atau juga dinamakan head race mengikuti
kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi

memutar turbine. Penstock dihubungkan pada
sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah
sebuah Turbin

dari air yang disalurkan dan menjaga energy
potensial air tetap pada nilainya.

Gambar 8. Penstock / Pipa Pesat

Gambar 6. Water Way

 Head Tank

Head Tank (Bak Penenang) Fungsi dari
bak

penenang

adalah

untuk

mengatur

perbedaan keluaran air antara sebuah penstock
dan headrace, dan untuk pemisahan akhir
kotoran dalam air seperti pasir dan kayukayuan.



FlowChart

3.11.
RAKE STANBY
SWITCH ON

Rotasi TrashRack TR-2 Batang Agam
Rotasi pada TrashRack TR2 – Batang

Agam menggunakan sistem penggerak hydraulic,
terdiri dari rotary table dan rotary arm. Untuk
operasi berputar satu segment memenuhi 450 ada
AUTOPUSH FROM HMI

sequen dimana rotary arm akan berputar terlebih
dahulu diikuti rotary table, kebalikannya untuk
berputar -450 rotary table akan berputar terlebih

AUTO
OPERATION

dahulu diikuti rotary arm.

NO
TrasRack TOP Position / Bucket
Touch Sensor
MOVE HOIST TO
TOP AND OPEN
YA

HOIST MOVING
DOWN

BUCKET CLOSE
T>2 SECOND

HOIST UP

Gambar 10. TrashRack TR-2 Batang Agam
HOIST TOP POSITION UP
WITH BUCKET
OPEN

4. Pemodelan TrashRack TR-2 Batang Agam
Pemodelan TrashRack TR2 – Batang Agam

OPENING BUCKET
T>2 SECOND

bertujuan untuk mensimulasikan sistem kerja
TrashRack TR2 – Batang Agam baik rotasi,

TRASHRACK
ROTATION 1
SEGMENT

bucket up – down dan bucket open – close secara
visual. Pemodelan ini di adaptasikan pada skala 1
: 100. Adapun perbedaan penggerak dipilih

Gambar 9. FlowChart TrashRack-TR2 Batang Agam

menggunakan

penggerak

jenis

lain

mengurangi sistem kerja yang sebenarnya.

tanpa

4.2 Bucket Up Down dan Bucket Open Close
Pemodelan TrashRack TR-2 Batang Agam
Bucket up – down pada pemodelan
TrashRack TR2 – Batang Agam menggunakan
penggerak motor DC yang menggerakkan drum
hoist dengan catu daya 24 V. Bucket bergerak
naik – turun

ditarik dan diulur menggunakan

kabel sling baja pada 3 (tiga) titik paralel dan
yang tengah berfungsi sebagai pengungkit open –
close bucket. Kabel sling digulung pada drum
hoist yang dibuat beralur seperti alur screw
Gambar 11. Blok Diagram Comunication
Board

4.1.

Rotasi Pemodelan TrashRack TR-2

Batang Agam

sehingga setiap 1 (satu) putaran menempati alur
tertentu dan tidak bertumpuk. Drum hoist terbuat
dari as drat diameter 20 dan mur sebagai cam
switch untuk up dan down.

Rotasi pemodelan pada TrashRake TR2 –
Batang Agam menggunakan sistem penggerak
motor 24 VDC. Untuk berputar ke kiri dan ke
kanan dengan merubah polaritas, sehingga bisa
bergerak 3600 baik ke kiri maupun ke kanan.
Pada pemodelan jumlah segment dikurangi dari
8 (delapan) segment menjadi 4 (empat) segment
dimana setiap segment memenuhi sudut 900.
Gambar 13. Bucket Up Down Pemodelan
TrashRack- TR2 Batang Agam

Gambar 12. Rotation Pemodelan
TrashRackTR2 Batang Agam

Gambar 15. Slip Ring Pemodelan TrashRackTR2 Batang Agam
Gambar 14. Bucket Open Close Pemodelan

4.5. System Kontrol Pemodelan TrashRack-

TrashRack- TR2 Batang Agam

TR2 Batang Agam
Untuk

4.3 Screen Segmen Pemodelan TrashRack-

mensimulasikan

TrashRack-2

Batang Agam diperlukan sistem kontrol yang

TR2 Batang Agam
Jumlah segment dibuat menjadi 4

mendekati sistem kontrol yang sebenarnya. Dalam

(empat) segment tanpa mengurangi fungsi dari

hal ini diperlukan beberapa tombol dan sebuah

simulasi

HMI

TrashRack-2

touchscreen

untuk

mewakili

mimik

Batang

Agam.

hanya

untuk

TrashRack-2 Batang Agam. Pada pemodelan ini

mendeskripsikan bahwa TrashRack-2 Batang

digunakan PLC yang akan memproses input baik

Agam hanya mengeruk sampah yang ada pada

input konvensional dan HMI menjadi output.

Pembuatan

screen

screen



Nama heading adalah untuk menampilkan

4.4. Slip Ring Pemodelan TrashRack TR-2

nama sistem

Batang Agam

jam Yang harus dilakukan untuk membuat

Fungsi slip ring adalah untuk sebagai
penghantar arus pada benda yang bergerak

tanggal, bulan, tahun dan

heading dengan menggunakan pilihan text
pada toolbar HMI.

putar. Pada pemodelan TrashRack-2 Batang
Agam penghantar arus adalah sepasang disc
yang dibuat statik dan yang ikut berputar adalah

Gambar 16. Nama Heading

sepasang carbon brush dengan tegangan 220
VAC. rendah, relatif lebih sering

 Panel ini adalah menu untuk menuju ke
panel mode operation

 Panel ini adalah mode semi auto yang
sebelumnya dipilih pada panel operation
mode

Gambar 17. Panel Mode Operation

 Panel ini adalah mode manual, untuk
memilih

mode

mana

yang

dioperasikan

akan
Gambar 19. Panel Mode Semi Auto

 Panel

ini

adalah

mode

auto

yang

sebelumnya dipilih pada panel operation
mode

Gambar 18. Panel Mode Manual

Gambar 20. Panel Mode Auto

4.5. Konfigurasi Sistem Kontrol Pemodelan
TrashRack-TR2 Batang Agam
Untuk

mengendalikan

pemodelan

TrashRack-2 PLTA Batang Agam menggunakan
PLC (Programmable Logic Controller), tombol –
tombol, limit switch, proximity switch, toogle
switch, kontak relay, dan lain – lain. Interface

antara operator dan mesin dinamakan HMI

 Bucket Up Down Ladder Diagram

(Human Machine Interface).
4.6.

Pemograman Pemodelan TrashRack

TR-2 Batang Agam
Setelah menentukan konfigurasi control
dan menentukan input dan output PLC,
selanjutnya
Pemrogram

dilakukan
yang

pemrograman.

dimaksud

adalah

pemrograman PLC dan pemrograman HMI.

Gambar 22. Ladder Diagram Bucket Up Down

Gambar

diatas

menunjukkan

proses

terjadinya sistem bucket naik dan turun. Pada
 Rotating Left Right Ladder Diagram

pemodelan TrashRack-TR2 ini menggunakan
motor 24 VDC dengan menggunakan kabel sling

PLC

yang digulung dengan drum hoist.

 Bucket Open Close Ladder Diagram

Gambar 21. Ladder Diagram Sistem Rotation Left
Righ

Gambar diatas adalah untuk mode auto
pada ladder diagram yang berkomunikasi
dengan HMI, serta terjadinya proses berputar
ke kanan dan ke kiri.

Gambar 23. Ladder Diagram Bucket Open Close

Gambar

diatas

menunjukkan

terjadinya sistem bucket buka tutup.

proses
Pada

pemodelan TrashRack-TR2 ini menggunakan
motor 24 VDC dengan menggunakan kabel sling
yang diungkit oleh motor 24 VDC

 Setting PLC
Pemrograman PLC dilakukan dengan
menggunakan software CX-Programmer 9.0.
pertama yang dilakukan adalah melakukan
setting CPU PLC, komunikasi.

Setting CPU PLC adalah menentukan
CPU yang dipakai dan network yang dipakai.

Gambar 25. Setting Starup

Selanjutnya adalah melakukan setting
untuk komunikasi. Pada sistem kontrol pemodelan
TrashRack-2 Batang Agam PLC dikomunikasikan
dengan HMI sebagai programmable terminal
menggunakan

serial

komunikasi.

Serial

komunikasi tersebut dengan kabel jenis RS 232
dengan pin 9.
Comunication
standard

komunikasi,

setting
hal

menggunakan
ini

dikarenakan

kecepatan transfer dan receive sudah terpenuhi.
Gambar 24. CPU dan Network

Untuk melakukan setting

Selanjutnya setting PLC, setting PLC
disini adalah menentukan startup dan host link
port.
PLC setting startup adalah setting untuk
menentukan kondisi PLC pada saat dinyalakan.
Berikut adalah setting PLC CQM1HCPU51 yang diaplikasikan pada pemodelan
TrashRack Batang Agam.

Gambar 26. PLC Setting Communication

4.7. Setting HMI ( Human Machine Interface )
Untuk membuat software HMI, pertama
kali yang dilakukan adalah membuat file baru
kemudian beri nama projectnya, tentukan type,
setelah itu tekan tombol next.

Gambar 29. Setting Driver dan Equipment

5. Kesimpulan
Gambar 27. Setting HMI

Dari uraian dan hasil pengamatan mengenai

Kemudian tentukan type HMI, lalu

rangkaian Pemodelan TrashRack-TR2 Batang

tekan next seperti yang terlihat pada gambar

Agam yang menggunakan PLC CQM1H CPU51

dibawah ini.

ini

dapat

ditarik

beberapa

kesimpulan,

diantaranya:

 TrashRack bekerja sesuai dengan yang
diinginkan, walaupun pada sisi jatuhnya
bucket tidak presisi pada pin screen
segment.
 Masalah pada mekanik yang ada pada
pemodelan TrashRack-TR2, seminimal
mungkin di atasi oleh program.
 Pada pemodelan TrashRake-TR2 Batang
Gambar 28. Setting Target Type dan Model

Kemudian

HMI

menggunakan

interface

HMI,

tersebut

sehingga lebih menghemat ruang pada

dikomunikasikan dengan PLC yang akan

sistem kontrol dan pengkabelan, sehingga

digunakan.

sangat efisiensi harga dan ruang.

Pada

tentukan

Agam

pemodelan

TrashRack-2

Batang Agam menggunakan PLC CQM1H
CPU51 dengan driver Symac Link (Sysmac
Way) (SIO) dengan equipment C Link.
Komunikasi tersebut menggunakan kabel RS
232 pin 9. Seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.

6. Saran
Untuk dapat meningkatnya keandalan
enjadi lebih baik, kiranya dapat diperhatikan
beberapa hal dibawah ini.
 Kurangnya presisi pada sistem rotary
karena tidak ada lock pada rotary,
sehingga tidak pas pada pin antara
bucket dengan screen.
 Pada progam tidak dibuat kondisi
dimana

bila

pemodelan

TrashRack

bucket berada pada posisi dibawah
dapat

di

perintah

untuk

berputar,

sehingga dapat merusak mekanisme
pemodelan TrashRack tersebut.
7. Daftar Pustaka
1. L.A.

Bryan,

Programmable

controller

theory and implementation second edition.
An Industrial text company publication
atlanta. Georgia. USA
2. Manual book PLC CQM1H CPU-51, 1999
OMRON asia pacific PTE LTD
3. Manual book scheider HMI 2220
4. Siemens technical education program
5. William
controller
Erlangga,

Bolton,

Programmable

logic

( PLC ) edisi ketiga, penerbit

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25