PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH YANG SESUNGGUHNYA DALAM HAL TERDAPAT RINCIK PALSU THE LEGAL PROTECTION FOR REAL LAND RIGHT HOLDER IN CASE OF FORGED RINCIK

TALREV

Volume 2 Issue 2, December 2017: pp. 184-198. Copyright ©2017 TALREV.
Faculty of Law Tadulako University, Palu, Central Sulawesi, Indonesia.
ISSN: 2527-2977 | e-ISSN: 2527-2985.
Open acces at: http://jurnal.untad.ac.id/index.php/TLR

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH YANG
SESUNGGUHNYA DALAM HAL TERDAPAT RINCIK PALSU
THE LEGAL PROTECTION FOR REAL LAND RIGHT HOLDER
IN CASE OF FORGED RINCIK
Nirwana1, Farida Patittingi2, Sri Susyanti Nur3
1

Faculty of Law Hasanuddin University
JL. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea, Makassar, South Sulawesi, Indonesia
Telp./Fax: +62-411-587219 Email: [email protected]
2

Faculty of Law Hasanuddin University
JL. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea, Makassar, South Sulawesi, Indonesia

Telp./Fax: +62-411-587219 Email: [email protected]
3

Faculty of Law Hasanuddin University
JL. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea, Makassar, South Sulawesi, Indonesia
Telp./Fax: +62-411-587219 Email: [email protected]
Submitted: Nov 06, 2017; Reviewed: Dec 28, 2017; Accepted: Dec 30, 2017

Abstrak
Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Atas Tanah Yang Sesungguhnya dalam Hal
Terdapat Rincik Palsu. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui (1) perlindungan
hukum bagi pemilik tanah yang penguasaannya berdasarkan bukti rincik; dan (2) perlindungan hukum terhadap pembeli yang beritikad baik berdasarkan dokumen berupa
rincik palsu yang digunakan dalam transaksi jual beli tanah. Penelitian ini
menggunakan tipe penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif disebut juga
sebagai penelitian kepustakaan atau studi dokumen karena penelitian ini dilakukan
atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum
yang lain yaitu meneliti bahan-bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Adapun wawancara yang dilakukan
hanya untuk menguatkan teori-teori serta pendapat-pendapat dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini Selanjutnya akan dilakukan analisis data serta disajikan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) perlindungan hukum terhadap pemilik tanah sesungguhnya
dengan penguasaan rincik yang terbit setelah tahun 1960 berdasarkan putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 560K/PID/2008 sepenuhnya belum terlindungi, dikarenakan hanya menghukum penjual sebagai pemalsu rincik dan pengembalian hak atas tanah terhadap pemilik sesungguhnya tidak dapat dilaksanakan karena
adanya putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 482/PK/Pdt/2014 yang memenangkan pihak pembeli sedangkan pemilik tanah sesungguhnya hanya diarahkan
untuk menuntut penjual dengan meminta hasil penjualan yang dilakukan oleh penjual;
dan (2) perlindungan hukum terhadap pembeli yang beritikad baik berdasarkan rincik
palsu sepenuhnya telah terlindungi dan berhak untuk menguasai hak atas tanah dengan
adanya putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 482/PK/Pdt/2014 karena
telah membeli tanah dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS).

□ 184

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

Kata Kunci: Pembeli Beritikad Baik; Perlindungan Hukum; Rincik Palsu
Abstract
The legal Protection For Real Land Right Holder in Case of Forged Rincik. The research aimed to investigate (1) the legal protection for the land owner whose possession
was based on rincik evidence, and (2) the legal protection on the good-will buyer based
on the forged rincik document used in the land sale transaction. This was the normative
legal research, also called the library research or documentary study because the research was only conducted on the written regulations or other legal materials or secondary data consisting of the primary and secondary legal materials. The interview was
performed to strengthen the theories and opinions in the research. The research also
used the Secondary data. The data were analysed and presented using the qualitative

descriptive method. The research result indicate that: (1) the real land owner with
rincik possession issued after the year 1960 based on the decision of Indonesian Supreme Court No. 560K / PID / 2008 has not been fully protected due to the fact that the
seller is funished for forging the rincik, returning the right to the land owner can not be
carried out due to the decision of Indonesian Supreme Court Number. 482 / PK / Pdt /
2014 which make the buyer win, while the real land owner is the directed to sue the
land seller to give the compensation: and (2) the legal protection on the good faith buyer based on forget rincik in the land sale transaction has been fully protected and has
the ringt to possess the land based on the decision of Indonesian Supreme Court Number. 482/PK/Pdt/2014 because the buyer has bought the land in the presence of Temporary Land Title Registar.
Keywords: Forged Rincik; Good Faith Buyer; Legal Protection
PENDAHULUAN
Tanah merupakan faktor penting un-

Bumi, air dan ruang angkasa serta

tuk kelangsungan hidup manusia bukan

kekayaan alam yang terkandung di da-

saja berfungsi sebagai tempat berdiam,

lamnya dikuasai oleh Negara dan di-


mendirikan rumah, tempat berusaha atau

peruntukkan untuk sebesar-besarnya ke-

tempat dimana jasad mereka dikubur,

makmuran rakyat salah satu tujuan dari

tetapi juga merupakan sumber kekuasaan

pembentukan

dan jaminan hidup bagi suatu bangsa.

Agraria adalah meletakkan dasar-dasar

Seperti diketahui Indonesia merupakan

untuk memberikan kepastian dan perlin-


Negara agraris dimana tanah sangat

dungan hukum mengenai hak atas tanah

menentukan bagi kelangsungan hidup

bagi rakyat Indonesia seluruhnya. Se-

Undang-Undang

Pokok

rakyat. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 (UUDNRI 1945)
Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa

□ 185

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017


bagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (1)

yang ingin mendayagunakan tanah men-

dan ayat (2).1

jadi tidak seimbang akibatnya sering menterus

imbulkan sengketa dan permasalahan

mencuat dalam dinamika kehidupan bang-

yang disebabkan karena adanya tindakan

sa kita. Berbagai daerah di nusantara ten-

perbutan hak oleh pihak lain

Problematika


pertanahan

tunya memiliki karakteristik permasalahan

Timbulnya sengketa kepemilikan

pertanahan yang berbeda diantara satu

hak atas tanah pada dasarnya bukan hanya

wilayah dengan wilayah lainya. Keadaan

fenomena yang terjadi saat ini namun fe-

ini semakin nyata sebagai konsekwensi

nomena ini sudah ada sejak masyarakat

dari dasar pemahaman dan pandangan


kekurangan tanah pertanian sebagai akibat

orang Indonesia terhadap tanah. Ke-

penjajahan dan ledakan jumlah penduduk

banyakan orang memandang tanah se-

yang begitu pesat. Kebutuhan tanah yang

bagai sarana tempat tinggal dan mem-

terus meningkat berdampak pada ter-

berikan

jadinya sengketa di bidang pertanahan3

penghidupan


sehingga

tanah

mempunyai fungsi yang sangat penting.2

utamanya pada bukti kepemilikan hak la-

Sehubungan dengan itu permasala-

ma atas tanah seperti, rincik, girik, ketitir,

han tanah apabila dilihat dari segi empiris

pipil dan vervonding Indonesia yang mana

sangat lekat dengan peristiwa sehari-hari.

bukti kepemilikan ini sehurusnya sudah


hal ini tampak semakin kompleks dengan

dikonversi sesuai dengan UUPA karena

adanya berbagai sengketa pertanahan yang

sejak

terjadi karena tanah memiliki hubungan

kepemilikan hak lama tidak lagi memi-

yang erat dengan kehidupan manusia dan

liki pengakuan sebagai bukti kepemilikan,

merupakan sumber daya alam yang mem-

tetapi hanya sebagai bukti penguasaan hak


iliki nilai ekonomis dan nilai sosial poli-

atas tanah sesuai dengan Undang-Undang

tik, keadaan tanah yang terbatas seiring

Nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak

dengan perkembangan penduduk yang

Bumi Dan Bangunan (PBB), selain itu

semakin pesat dengan jumlah penduduk

bukti kepemilikan hak lama kerap banyak

berlakunya

UUPA

bukti

menimbulkan sengketa sebagaimana yang
1

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria.
2
Banyara Sangadji, Aminuddin Salle dan Abrar
Saleng. PelaksanaanJual Beli Tanah Menurut
Hukum Adat dan Undang-Undang Pokok
Agraria di Kecamatan Siriamau Kota Ambon
Hlm. 2.

terjadi pada kasus antara Seni Bin Salatong dan Sana Daeng Nannu Binti Sala3

S.R Nur, 1986, Beberapa Permasalahan
Hukum Agraria, Ujung Pandang: Lembaga
Penerbitan Unhas, Hlm. 27

□ 186

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

tong yaitu dimana sebidang tanah dengan

pembeli beritikad baik sedangkan doku-

objek yang sama terdapat 2 (dua) rincik

men yang digunakan dalam transaksi jual

yang sama-sama diterbitkan oleh Kantor

beli tanah adalah palsu.

Kelurahan Karampuang dan salah satu
dari rincik tersebut adalah palsu namun

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan

dianggap sah dalam transaksi jual beli
tanah

berdasarkan

hasil

Putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 482/PK/Pdt/2014 antara Sana Daeng
Nannu Binti Salatong dengan pembeli

kut:
1. Bagaimanakah perlindungan hukum
bagi pemegang hak atas tanah yang
penguasaannya

kehilangan

hak

berdasarkan

bukti

rincik?

tikad baik sehingga dalam hal ini pemilik
Salatong

latar

musankan rumusan masalah sebagai beri-

dikategorikan sebagai pembeli yang beri-

Binti

pada

belakang tersebut diatas, berikut ini diru-

yang bernama Halifah karena pembeli

tanah yang sesungguhnya yaitu Tuma

uraian

2. Bagaimanakah perlindungan hukum
terhadap pembeli yang dikategorikan

atas

sebagai pembeli yang beritikad baik

tanahnya yang merupakan warisan dari

apabila rincik yang digunakan dalam

orang tuanya yaitu Seni Bin Salatong

transaksi jual beli dasarnya palsu?

meskipun sebelumnya telah ada Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia

METODE PENELITIAN

No. 560K/PID/2008, yang memenagkan

Jenis Penelitian

pihak pemilik tanah sesungguhnya namun

Tipe penelitian yang digunakan da-

putusan ini tidak dapat terlaksana mes-

lam penelitian adalah tipe penelitian

kipun pemalsu telah terbukti bersalah, ka-

hukum normatif yakni penelitian hukum

rena pembeli adalah pembeli yang dikate-

yang meletakkan hukum sebagai sebuah

gorikan sebagai pembeli yang beritikad

bangunan sistem norma. Sistem norma

baik.

yang dimaksud adalah mengenai asasDengan demikian, penilitian ini ber-

asas, kaidah dari peraturan perundangan,

tujuan untuk mengetahui, memahami dan

putusan pengadilan, perjanjian serta dok-

menganalisis perlindungan hukum bagi

trin4

pemegang hak atas tanah berdasarkan
bukti rincik dan perlindungan hukum terhadap pembeli yang dikategorikan sebagai

4

Mukti. ND (2015). Dualisme Penelitian
Hukum Normatif & Empiris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hlm. 34.

□ 187

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

data yang objektik terkait dengan perma-

Jenis Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan di da-

salahan penelitian ini.

lam penelitian hukum ini agar mendapatkan

informasi

dari

berbagai

aspek

mengenai masalah hukum yang sedang
dikaji dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan

Analisis Bahan Hukum
Setelah bahan hukum dikumpulkan
kemudian

diolah

dan

dianalisis

menggunakan metode kualitatif dengan
mengkaji substansi perundang-undangan,

konseptual dan pendekatan kasus. 5

perjanjian, putusan-putusan hakim dan
pendapat para ahli dan disajikan secara

Sumber Bahan Hukum
Bahan

hukum

yang

bersifat

deskriptif.

autoritatif artinya mempunyai otoritas,
terdiri dari : Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPerdata), UndangUndang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar PokokPokok AgrariaPeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah, Peraturan Menteri Pertanian dan
Agraria Nomor 2 Tahun 1962 Tentang
Penegasan

Konversi

dan

Pendaftaran

Bekas Hak-hak Indonesia Atas Tanah.

PEMBAHASAN
Perlindungan Hukum Bagi Pemegang
Hak Atas Tanah yang Penguasaannya
Berdasarkan Bukti Rincik
Istilah hak tidak dapat dipisahkan
dengan

istilah

hukum

sebagaimana

diketahui bahwa hak adalah sebagai
kepentingan yang diakui dan dilindungi
oleh hukum, konsep hak atas tanah yang
terdapat dalam hukum agraria nasional
terbagi atas hak atas tanah yang bersifat

Pengumpulan Bahan Hukum

primer dan hak atas tanah yang bersifat

Pengumpulan bahan hukum dilakukan

dengan

cara

bahan

primer adalah hak atas tanah yang dapat

hukum primer dan bahan hukum sekunder

dimiliki atau dikuasai secara langsung

tehnik

oleh seseorang atau badan hukum dalam

pengumpulan

menggunkan

studi

meneliti

sekunder, hak atas tanah yang bersifat

bahan

tersebut

dokumenter

yaitu

jangka waktu yang lama dan dapat dipin-

mengkaji dan menganalisis bahan-bahan

dahtangankan kepada orang lain melalui

hukum seperti perundang-undangan dan

jual beli, hibah, warisan, dan wasiat.

bacaaan yang relevan untuk memperoleh
5

Peter Mahmud Marzuki. (2005). Penelitian
Hukum. Jakarta: Kencana. Hlm. 133.

Adapun hak atas tanah yang bersifat
primer dalam UUPA yaitu, hak milik atas

□ 188

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

tanah, hak guna usaha, hak guna bangunan

penguasaan yuridisnya berhak menuntut

dan hak pakai sedangkan hak atas tanah

diserahkannya kembali tanah dimaksud

yang bersifat sekunder, adalah hak atas

secara fisik kepadanya.7

tanah yang sifatnya sementara, dikatakan

Sesuai dengan UUPA tahun 1960

bersifat sementara karena hak tersebut

dan peraturan hukum adat penguasaan

dinikmati dalam jangka waktu terbatas

tanah secara yuridis berdasarkan bukti hak

dan dimiliki oleh orang lain sebagaimana

lama seperti rincik yang dimiliki oleh

dalam Pasal 53 UUPA misalnya, hak

pemegang hak atas tanah tidak secara

gadai, hak usaha bagi hasil, hak menyewa

otomatis

atas tanah pertanian dan hak menumpang.6

kepemilikan bagi pemilik tanah, meskipun

Boedi Hartono dalam hubungannya

penguasaan fisiknya dilakukan oleh pihak

dengan hak penguasaan atas tanah menya-

lain dengan cara menumpang, hal ini

takan, bahwa konsep penguasaan dapat

dikarenakan penguasaan yuridis dilin-

dipakai dalam arti fisik dan juga dalam

dungi oleh hukum sebagaimana dalam

arti yuridis dalam arti yurudis juga be-

Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun

raspek perdata dan beraspek publik, sela-

1997 Khusus pada Pasal 24 ayat (1) dan

jnjutnya dinyatakan bahwa penguasaan

ayat (2) untuk keperluan pendaftaran.

dan

hak

memberi

bahwa selama ini ada pemahaman yang

kewenangan kepada pemegang hak untuk

keliru yang berkembang di masyarakat

menguasai secara fisik tanah yang dihaki

bahwa seseorang yang telah menguasai

walaupun

secara

tanah selama 20 tahun berturut-turut atau

yuridis memberi wewenang untuk men-

lebih, maka otomatis menjadi pemilik dan

guasai tanah yang dihaki secara fisik, na-

berhak mensertipikatkan tanah tersebut.

mun dalam kenyataannya penguasaan

Pemahaman ini semakin diperkuat dengan

fisiknya dapat dilakukan pihak lain, seper-

pengalaman, bahwa ketika seseorang yang

ti jika tanah itu disewakan. Atau jika tanah

telah menguasai tanah tersebut lebih dari

itu dikuasai secara fisik pihak lain tanpa

20 tahun maka dengan mudah dapat

hak, maka pemilik tanah berdasarkan hak

memperoleh sertipikat. Hanya dengan

dalam

umumnya

menghilangkan

Prof. Anwar Borahima menyatakan

yuridis dilandasai hak yang dilindungi
hukum

dapat

penguasaan

mereka dapat memperlihatkan bukti pem6

Rinto Manulang. 2014. Segala Hal Tentang
Tanah Rumah dan Perizinannya. Buku pintar.
Suka Buku. Cetakan ke-1. Yogyakarta. Hlm.
11

bayaran SPPT. Namun anggapan yang
7

I Made Suwitra. 2014. Penguasaan Hak Atas
Tanah Dalam Masalahnya. Hlm. 4.

□ 189

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

demikian tidaklah sepenuhnya benar, ka-

selain karena bukti hak lama atas tanah

rena ketentuan mengenai 20 tahun itu

hanya sebagai Fiscal cadaster

hanya ditujukan kepada pemilik, bukan

didaftar hanya untuk memungut pajak pa-

kepada orang yang menguasai tanah orang

da waktu itu, bukti hak lama juga kerap

lain, misalnya dengan menumpang. se-

banyak menimbulkan masalah baik di

hingga bagi penumpang sekalipun lebih

pedesaan maupun di perkotaan, karena

dari 20 tahun, maka selamanya tidak

kenyataan di lapangan ternyata masih

mungkin menjadi pemilik atas tanah orang

banyak masyarakat yang masih me-

lain, terkecuali mereka memperolehnya

megang

dengan jalan peralihan hak, misalnya, jual

menganggap sebagai bukti kepemilikan

beli, hibah, atau wasiat.

yang kuat seperti halnya dengan sertipikat.

bukti-bukti

hak

lama

9

yang

dan

Meskipun sebelum berlakunya UU-

Berdasarkan hasil penelitian bahwa,

PA, di dalam KUHPerdata (BW) Pasal

salah satu kasus bukti kepemilikan hak

1963

pemilik

lama yang menimbulkan sengketa per-

seseorang yang menguasai benda tidak

tanahan di Kota Makassar yaitu kasus an-

bergerak, tetapi itupun disyaratkan dengan

tara Seni Bin Salatong (selaku pemilik

itkiad baik dan juga Pasal 1967 yang tidak

tanah sesungghnya) melawan Sana Daeng

lagi mempersyaratkan adanya itikad baik.

Nannu Binti Salatong dan Zainuddin

Namun Ketentuan ini tidak berlaku lagi

(pemalsu sekaligus penjual) dengan pihak

setelah berlakunya UUPA, sedangkan

ketiga yaitu Halifah (pembeli), adapun

yang dimaksud dengan menguasai tanah

kronolonginya yaitu sekitar tahun 1974 H.

20 tahun berturut-turut sudah dapat men-

Mamu

sertipikatkan tanahnya, yaitu dapat dilihat

sebidang tanah miliknya dengan nomor

dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

persil 20 CD III Kohir 599 CI, seluas 0,65

1997 tentang Pendaftaran Tanah dalam

are yang terletak di Jl. Racing Centre Ke-

Paragraf 2 Pasal 24 diatur mengenai pem-

lurahan Karampuang Kecamatan Panak-

buktian hak lama.8

kukang Kota Makassar kepada adiknya

dimungkinkan

menjadi

Bin

Salatong

menghibahkan

Peneliti menganggap bahwa pen-

yang bernama Seni Bin Salatong dengan

guasaan tanah dengan bukti hak lama

bukti kepemilikan surat rincik (Ipeda)

sebaiknya dikonversi, hal ini dikarenakan
9

8
http//www.hak-penguasaan-atas-tanah/
diakses pukul 10:25 menit pada tanggal 22 april,
2017

Bambang Eko Supriyadi. 2014. Hukum Agraria Kehutanan Aspek Hukum Pertanahan Dalam
Pengelolaan Hutan Negara. PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta. Hlm. 158.

□ 190

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

nomor persil 20 CD III Kohir 599 CI.

palsu. Sehingga pembeli harus menuntut

Namun sekitar pada tahun 80-an Seni Bin

kepada penjual untuk meminta ganti rugi

Salatong

tersebut

sebagai bentuk perlindungannya. Namun

kepada Sana Daeng Nannu Binti Salatong

hasil putusan tersebut tidak dapat ter-

untuk di tumpangi.

laksana karena ada Putusan Pengadilan

memberikan

Ternyata

tanah

setelah

tanah

itu

di

Negeri

Makassar

No.

tumpangi oleh Sana Daeng Nannu Binti

81/Pdt.G/2009/PN.Mks jo. Putusan Pen-

Salatong diam-diam Sana Daeng Nannu

gadilan

Binti Salatong bersama dengan anakya

133/Pdt/2010/PT.Mks

yaitu Zainuddin melakukan peralihan hak

Mahkamah Agung Republik Indonesia

atas tanah milik Seni Bin Salatong dengan

No.

cara membuat rincik palsu dengan meli-

Mahkamah Agung Republik Indonesia

batkan pihak pemerintah terkait untuk

No. 482/PK/Pdt/2014, yang menyatakan

memasukan keterangan palsu kedalam

bahwa obyek sengketa berupa 1 (satu) bi-

rincik, yang sebelumnya tanah tersebut

dang tanah Perumahan yang terletak di

atas nama Seni Bin Salatong beralih men-

Kelurahan Karampuang yaitu sebagian

jadi atas nama Sana Daeng Nannu Binti

dari tanah persil 20.C.D.III, Kohir 599 C.I

Salatong sehingga pada tahun 1987 ter-

yakni seluas + 150 M2 (seratus lima puluh

bitlah

nomor

meter persegi) adalah milik Halifah selaku

70/PNK/1987, pada tanggal 20 april 1987.

pembeli berdasarkan asas itikad baik ka-

Berdasarkan akta tersebut Zainuddin

rena telah membeli tanah dihadapan Pe-

menjual tanah kepada Halifa, sehingga

jabat Pembuat Akta Tanah Sementara

Tuma Binti Salatong kehilangan hak atas

(PPATS)

tanahnya. Meskipun hasil putusan Penga-

sesungguhnya hanya diarahkan untuk

dilan

No

menuntut kepada penjual dengan meminta

447/PID.B/2006/PN. MKs. Jo Putusan

ganti rugi sebagai bentuk perlindngan

Pengadilan Tinggi No. 288/PID/2007/PN,

hukumnya.

akta

hibah

Negeri

dengan

Makassar

Jo Putusan Mahkamah Agung Republik

Tinggi

Makassar

1209/K/Pdt/2011

sedangkan

jo.
jo.

pemilik

No.
Putusan
Putusan

tanah

Hasil putusan yang melibatkan 3 (ti-

Indonesia No. 560 K/PID/2008, dinya-

ga)

takan bahwa transaksi yang dilakukan an-

sesungguhnya dan penjual sekaligus pem-

tara penjual dan pembeli tidak sah dikare-

alsu serta pembeli yang dikategorikan

nakan dokumen yang digunakan adalah

beritikad baik masing-masing pihak telah

pihak

yaitu

pemilik

tanah

□ 191

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

mendapat perlindungan dan hukuman

yang di Gunakan dalam Transaksi Jual

yang diwujudkan melalui putusan yang

Beli Dasarnya Palsu

bersifat adil, namun dalam putusan ini

Transaksi jual beli telah diatur di da-

sangatlah tidak logis dimana dokumen

lam KUHPerdata yaitu pada Pasal 1457

yang digunakan dalam transaksi jual beli

sampai Pasal 1540 KUHPerdata yang

tanah adalah dokumen palsu yang dalam

dikenal

Pasal 1320 KUHPerdata transaksi yang

mempunyai pengaturan secara khusus da-

dilakukan berdasarkan dokumen palsu di-

lam Undang-undang. Namun sebelum

anggap tidak sah.

melakukan peralihan hak atas tanah me-

dengan

nama

tertentu

dan

Selain itu berdasarkan hasil putusan

lalui jual beli yang dilalukan di hadapan

yang berhasil ditelusuri terdapat 49 pu-

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), per-

tusan yang memenangkan pihak pembeli

lu kiranya Pembeli tanah mengetahui serta

yang mendalilkan telah beiritikad baik dan

memperoleh kepastian mengenai letak

alasan yang paling banyak digunakan ada-

tanah, batas-batas tanah, luas tanah,

lah telah dilakukannya jual beli dihadapan

bangunan atau tanaman apa yang ada di

PPAT atau melalui pelelangan umum10.

atasnya serta siapa pemegang haknya,

Namaun pembeli yang melakukan jual

sebab peralihan hak atas tanah melalui

beli di hadapan PPAT atau pelelangan

jual beli haruslah dilakukan oleh orang

umum ternyata tidak selamanya dianggap

yang menguasai bendanya secara yuridis

sebagai pembeli beritikad baik hal ini ter-

dan lazimnya orang yang berwenang

jadi apabila terdapat pemalsuan data da-

menguasai benda itu adalah pemilik.

lam pembelian.11

Penyerahan benda tidak bergerak
dalam KUHPerdata diatur dalam Pasal
616 sampai dengan Pasal 620 Pasal ini

Perlindungan Hukum Terhadap Pem-

menyebutkan bahwa peralihan hak keben-

beli yang di Kategorikan Sebagai Pem-

daan atas barang tidak bergerak harus dil-

beli Beritikad Baik Apabila Rincik

akukan dengan akta otentik dengan alas
hak yang sah sebagaimana yang diatur

10

https://putusan.mahkamahagung.go.id/pengad
ilan/mahkamahagung/direktori/perdata/tanah
diakses pada tanggal 3 Januari pada pukul
13.00 Wita
11
Putusan MARI No. 98 PK/Pdt/1996, No
143/K/Pdt/2011. Diakses pada tanggal 4 Januari pada pukul 10.00 Wita

dalam pasal 584 KUHPerdata, sedangkan
pada Pasal 1320, KUHPerdata dijelaskan
bahwa suatu perjanjian jual beli dianggap
batal apabila barang yang dijual merupa-

□ 192

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

kan milik orang lain, dalam hal ini pem-

na

beli dapat menuntut pengembalian pem-

Agung

bayaran, ganti rugi dan bunga ke pada

482/PK/Pdt/2014, pembeli berhak atas

penjual sebagai bentuk perlindungannya.

penguasaan tanah tersebut berdasarkan

Perjanjian
artinya

dari

dikarenakan

Putusan

Republik

Mahkamah

Indonesia

No.

batal

demi

hukum,

asas itikad baik karena pembelian telah

semula

tidak

pernah

dilakukan secara terang di hadapan Pejab-

dilahirkan suatu perjanjian, dan dengan

at

Pembuat

demikian tidak pernah ada suatu peri-

(PPATS), meskipun sebelumnya penjual

katan. Sedangkan arti dari perjanjian yang

hanyalah sebagai orang yang menumpang

dapat dibatalkan dimaksudkan apabila

di atas tanah tersebut sedangkan pemilik

perjanjian tersebut tidak memenuhi unsur

tanah sesungguhnya berdasarkan Putusan

subjektif untuk sahnya perjanjian se-

Mahkamah Agung Republik Indonesia

bagaimana diatur dalam pasal 1320 KUH

No. 482/PK/Pdt/2014 hanya menuntut

Perdata, yaitu kesepakatan pada pihak dan

kepada penjual untuk meminta ganti rugi

kecakapan para pihak untuk melakukan

sebagai bentuk perlindungan hukumnya.

perbuatan hukum.12

Akta

Tanah

Sementara

Sedangkan jika dilihat dalam ke-

Namun hal ini tidaklah demikian

tentuan pasal 1977 KUHPerdata justru

adanya, dimana penjualan tanah yang dil-

makna yang terkandung dalam pasal ini

akukan oleh Zainuddin Bin Salatong se-

lebih

bagai orang yang tidak berhak dalam per-

mereka sebagai pemegang kedudukan.

alihan hak atas tanah kepada Halifah mes-

Bahwa bezit sebagai orang yang men-

kipun bertentangan dengan asas nemo

guasai barang bergerak dianggap sebagai

plus iuris (seseorang tidak dapat menga-

pemilik sepenuhnya. Yang mana justru ini

lihkan sesuatu melebihi dari apa yang ia

akan

miliki)

yang

mereka yang menguasai kebendaan tanpa

gunakan adalah alas hak yang tidak sah

memperoleh hak milik. Oleh karena itu

(palsu), dan diperkuat dengan Putusan

dapat dimisalkan antara lain: A adalah

Mahkamah

No.

pemilik dari sebuah jam tangan; B

560K/PID/2008, hal ini tidaklah terlaksa-

menjual; dan menyerahkan jam tangan A

dikarenakan

Republik

alas

hak

Indonesia

memberikan

memberikan

perlindungan

perlindungan

bagi

bagi

kepada pembeli C. Jika dilihat berdasar12

Budi Sunanda, Amiruddin A. Wahab, Muzakkir Abubakar. 2013. Pembatalan Perjanjian
Jual Beli Tanah Meskipun Telah Memiliki Akta Jual Beli Tanah Dari PPAT OLeh Pengadilan Negeri. Hlm. 107.

kan contoh tersebut, menurut hukum yang
berlaku di

Indonesia

siapakah

yang

□ 193

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

mempunyai hak milik atas jam tangan ter-

rus puas dengan hanya suatu perlindungan

sebut?. Secara teori eigendom tentulah A

hukum untuk menggugat terhadap pihak

yang mempunyai hak milik atas jam tan-

B, karena B telah melakukan wanprestasi

gan tersebut. Tetapi sesuai ketentuan ber-

kepada C.

dasarkan pasal 1977 KUHPerdata C harus

Meskipun sebelumnya telah ada

dianggap sebagai pemilik sepenuhnya.

kesepakatan atau perjanjian yang dibuat

Dan dalam kaitannya dengan penerapan

diantara mereka berdua. Dan dalam pasal

itikad

1977

1977 KUHPerdata juga telah dijelaskan

KUHPerdata, sering itikad baik tersebut

bahwa bezit haruslah dianggap pemilik

diartikan “tidak tahu atau tidak harus ta-

sepenuhnya, akan tetapi dalam ketentuan

hu”. Maksudnya adalah ketidaktahuan

ini pihak C tidak mendapatkan hak milik

pihak

cacad

(eigendom) dengan sempurna, karena cara

kepemilikan dapat dimaafkan menurut

memperolehnya berdasarkan pada orang

kepatutan dan kelayakan.

yang tidak memiliki kewenangan berhak13

baik

menurut

pembeli

pasal

mengenai

Sehingga akan cenderung men-

Terkait dengan hal jual beli tanah,

imbulkan berbagai multitafsir dalam pen-

oleh penjual wajib menyatakan dengan

erapan pasal tersebut, dikarenakan tidak

jelas tanpa adanya niat untuk menutupi

adanya kejelasan yang diterangkan oleh

atau menyembunyikan cacat yang ada pa-

maksud dari adanya penerapan pasal 1977

da obyek tanah tersebut, janji yang tidak

KUHPerdata tersebut. Dalam penjelasan

jelas dan dapat diartikan dalam berbagai

pasal 584 KUHPerdata mengenai pemin-

pengertian, harus ditafsirkan untuk keru-

dahan hak milik, undang-undang lebih

giannya. (Pasal 1473 KUH Perdata) Pasal

memilih bahwa A adalah pihak yang

ini dengan tegas membebankan kewajiban

lebih berhak atas barang tersebut. Untuk

kepada penjual untuk memberikan ket-

memperoleh hak dengan cara pemindahan

erangan kepada pembeli tentang barang

kewenangan berhak pada orang yang

yang akan dibeli, keterangan yang tidak

memindahkan telah disyaratkan, bahwa

jujur dapat mengakibatkan kerugian bagi

yang dilakukan tersebut tidak dari orang

pembeli, tetapi pembeli mendapat perlin-

yang tidak memiliki kewenangan berhak.
Sehingga dengan demikian orang yang
memiliki kewenangan berhak tersebut
dilindungi. Untuk itu pihak ketiga (C) ha-

13

Hanifudin Sujana, Mardi Handono, Firman
Floranta Adonara. 2013.Kajian HUkum Asas
Itikad Baik Dalam Perjanjian Jual-Beli Benda
Bergerak. Hlm. 6.

□ 194

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

dungan hukum dari penjual yang tidak

dengan penuh kepercayaan bahwa si

jujur.14

penjual benar-benar pemilik dari ba-

Ada beberapa cara yang digunakan

rang yang dijualnya itu;17

oleh pembeli sebelum melakukan perali-

c. Pembeli yang beritikad baik adalah

han hak atas tanah agar di golongkan se-

orang yang jujur dan tidak mengetahui

bagai pembeli yang beritikad yaitu dengan

cacat yang melekat pada barang yang

mencari tahu keaktifan pembeli, di mana

dibelinya itu;18

pembeli berkewajiban meneliti fakta ma-

Selain itu kriteria pembeli beri-

terial dan fakta yuridis dari obyek

tikad baik juga dapat dilihat pada surat

transaksi. Apabila pembeli sudah aktif

edaran Mahkamah Agung Republik Indo-

meneliti terkait dengan fakta material dari

nesia Nomor 7/2012 di dalam butir ke-ix

obyek transaksi tersebut, maka ia dapat

dan surat edaran Mahkamah Agung No-

dianggap sebagai pembeli beritikad baik

mor 5 /2014, kedua syarat ini di jadikan

selain itu15 pembeli yang beritikad baik

sebagai suatu syarat kumulatif kriteria ob-

adalah pembeli yang tidak mengetahui

jektif yang diterapkan oleh pengadilan

adanya cacat cela dalam proses peralihan

ditingkat bawah.

hak atas tanah yang dibelinya sehingga

Secara umum praktek di pengadi-

dapat ditafsirkan sebagai: “pembeli yang

lan telah menunjukkan kuatnya perlin-

jujur” sebagaimana disebutkan sebagai

dungan bagi posisi pembeli beritikad baik,

berikut:

dengan penekanan jika pembeli memenuhi

a. Pembeli yang beritikad baik diartikan

syarat-syarat formal peralihan hak atas

pembeli yang sama sekali tidak menge-

tanah misalnya, dalam hal pembelian me-

tahui bahwa ia berhadapan dengan

lalui Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

orang yang sebenarnya bukan pem-

atau lelang, sementara itu sebagain besar

ilik;16

pembeli kemudian harus menyerahkan

b. Pembeli yang beritikad baik adalah
seseorang

yang

membeli

barang

tanah yang dibelinya, terjadi ketika hakim
menilai pembeli tidak mencermati keabsahan proses jual belinya atau justru

14

H.F.A Vollmar, 1982, Pengantar Studi
Hukum Perdata, Rajawali, Jakarta, Jilid II,
Hlm. 289.
15
Gunawan Widjaja dan Kartini Muljadi, 2003,
Jual Beli, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hlm.
27.
16
R.Subekti. (2014). Aneka Perjanjian, PT Aditya Bakti. Bandung. Hlm. 15.

dianggap telah memanfaatka keadaan.

17

Ridwan Khairandy. 2004. Iktikad Baik Dalam
Kebebasan Berkontrak. UI Press. Jakarta. Hlm.
25.
18
Ibid,

□ 195

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

baik

karena menempatkan dua belah pihak

pembeli terdapat semacam terobosan pu-

yang pada dasarnya tidak bersalah untuk

tusan-putusan pengadilan yang tidak han-

saling berhadapan di pengadilan dan

ya menggantungkan pada ketidaktahuan

meminta untuk dimenangkan, akibat ulah

pembeli sendiri akan adanya cacat yuridis

pihak penjual yang beritikad buruk telah

dalam peralihan haknya, melainkan juga

menerbitkan rincik palsu sebagai alas hak

menekankan kewajiban pembeli untuk

dalam jual beli tanah. Jika dalil pembeli

secara patut memeriksa dan meneliti ke-

dikabulkan, maka dia akan dianggap se-

absahan tanah yang dibelinya sebelum dan

bagai pemilik baru, meskipun penjualan

saat jual beli dilakukan. Pelajaran yang

dilakukan oleh pihak yang semestinya tid-

bisa dipetik dari putusan-putusan di atas

ak berwenang karena alas hak yang dimil-

adalah perlindungan hukum diberikan

iki oleh penjual cacat administrasi, namun

kepada pembeli, (seharusnya) tidak hanya

peralihan tetap di anggap sah dan pemilik

digantungkan pada tidak tahunya pembeli

sesungguhnya tidak lagi menjadi pemilik

atas cacat cela peralihan hak atas tanah

dari tanah yang disengketakan tersebut,

yang dibelinya, melainkan juga memper-

karena

timbangkan upaya pembeli secara patut

dungan hukum atas penguasaan hak atas

mencari tahu dan mencermati data fisik

tanah, yang dikategorikan sebagai pembeli

dan data yuridis sebelum dan saat jual beli

yang beritikad baik.

Dalam

menentukan

itikad

pembeli

mendapatkan

perlin-

dilakukan.
Secara teoritis sengketa jual beli
tanah antara pemilik sesungguhnya melawan pembeli beritikad baik, dapat diasumsikan sebagai perselisihan antara doktrin
‘nemo plus iuris transferre (ad alium)
potest quam ipse habet’ (seseorang tak
dapat mengalihkan sesuatu melebihi dari
apa yang dimilikinya) yang membela
gugatan pemilik asal, berhadapan dengan
asas ‘bona fides’ (itikad baik) yang
melindungi pembeli beritikad baik. Posisi
hukumnya memang sepertinya dilematis,

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bagian
pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap pemilik hak atas tanah yang
sesungguhnya dengan penguasaan berupa
rincik yang kini telah diubah menjadi
IPEDA

setelah

berlakunya

Undang-

undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar PokokPokok

Agraria

belum

sepenuhnya

mendapat perlindungan hukum dikare□ 196

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

nakan putusan Mahkamah Agung Repub-

1. Pihak

pemilik

hak

atas

melakukan

tanah

lik Indonesia No. 560K/PID/2008, hanya

sesungguhnya

gugatan

menghukum penjual sebagai pengguna

kepada penjual untuk meminta ganti

rincik palsu dalam jual beli tanah se-

rugi karena telah menjual tanah yang

dangkan pemilik tanah sesungguhnya te-

bukan haknya.

kepemilikannya

2. Pembeli yang beritikad baik sebaiknya

kepada pembeli dengan adanya putusan

melakukan balik nama dengan mem-

Mahkamah Agung Republik Indonesia

buat pengsertipikatan atas tanah untuk

No. 482/PK/Pdt/2014 yang memenangkan

memberi kepastian dan perlindungan

pihak pembeli karena pembeli dikategori-

hukum sesuai dengan UUPA setelah

kan sebagai pembeli yang beritikad baik

pelaksanaan eksekusi.

lah

melepaskan

sedangkan

hak

pemilik

hak

atas

tanah

sesungguhnya hanya diarahkan untuk
menuntut penjual dan meminta ganti rugi
sebagai bentuk perlindungan hukumnya.

BIBLIOGRAFI
Buku
Bambang Eko Supriyadi. (2014). Hukum
Agraria Kehutanan Aspek Hukum

Selanjutnya, perlindungan terhadap pem-

Pertanahan Dalam Pengelolaan Hu-

beli yang beritikad baik berdasarkan

tan Negara. PT. RajaGrafindo Per-

rincik palsu dalam transaksi jual beli tanah

sada. Jakarta.

sepenuhnya telah terlindungi dan berhak
untuk menguasai hak atas tanah berdasar-

H.F.A Vollmar. (1982). Pengantar Studi
Hukum Perdata. Rajawali. Jakarta.

kan dengan adanya putusan Mahkamah
Agung No. 482/PK/Pdt/2014 karena di-

Gunawan Widjaja dan Kartini Muljadi.
(2003). Jual Beli. Raja Grafindo

anggap sebagai pembeli yang beritikad
baik karena telah membeli secara “terang”
yaitu dihadapan Pejabat Pembuat Akta

Persada. Jakarta
Mukti.

Dualisme

Penelitian

Hukum Normatif & Empiris. Yog-

Tanah Sementara (PPATS) meskipun

yakarta. PustakaPelajar.

secara materil dokumen yang digunakan
secara hukum telah cacat administrasi.

(2015).

Peter

Mahmud
Penelitian

Marzuki.

(2005).

Hukum.

Jakarta:

Kencana.
Saran

R.Subekti. (2014). Aneka Perjanjian, PT
Aditya Bakti. Bandung.

□ 197

Tadulako Law Review | Vol. 2 Issue 2, December 2017

Jurnal.

Ridwan Khairandy. (2004). Iktikad Baik

Universitas

Warmadewa

Denpasar.

Dalam Kebebasan Berkontrak. UI

Banyara Sangadji, Aminuddin Salle dan

Press. Jakarta.
S.R Nur. (1986). Beberapa Permasalahan

Abrar Saleng. Pelaksanaan Jual Beli

Hukum Agraria. Lembaga Penerbit

Tanah Menurut Hukum Adat dan

Unhas. Ujung Pandang.

Undang-Undang Pokok Agraria di
Kecamatan Siriamau Kota Ambon

Jurnal
Hanifudin Sujana, Mardi Handono, Fir-

Sumber Lainnya

man Floranta Adonara. 2013. Kajian

https//www.google.com 20 tahun men-

Hukum asas Itikad Baik Dalam Per-

guasai otamatis menjadi pemilik

janjian Jual Beli Benda Bergerak.

https://putusan.mahkamahagung.go.id/pen
gadi-

Jurnal. Universitas Jember.
Budi Sunanda, Amiruddin A. Wahab,

lan/mahkamahagung/direktori/perda

Muzakkir Abubakar. 2013. Pembat-

ta/tanah diakses pada tanggal 3 Jan-

alan Perjanjian Jual Beli Tanah

uari pada pukul 13.00 Wita

Meskipun Telah Memiliki Akta Jual

Putusan MARI No. 98 PK/Pdt/1996, No

Beli Tanah Dari PPAT OLeh Pen-

143/K/Pdt/2011. Diakses pada tang-

gadilan Negeri. Jurnal. Universitas

gal 4 Januari pada pukul 10.00 Wita

Syiah Kuala.
I Made Suwitra. 2014. Penguasaan HAk
Atas Tanah Dan Permasalahannya.
***

□ 198