PERENCANAAN DAN PEMBUATAN BENGKEL PADA S

Final Paper

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN BENGKEL PADA SMK
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen PTK
Dosen Pengampu : Prof Soenarto

Disusun Oleh
Linda Setiawati
NIM. 13702251048
PTK Vokasi B

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah menengah kejuruan adalah bentuk pendidikan lanjutan yang

mengintegrasikan pembelajaran teori dan praktik. Mengingat hal tersebut, keberadaan
bengkel dan laboratorium praktik untuk Sekolah Menengah Kejuruan merupakan suatu
keharusan dan tidak dapat ditawar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun
1990 tentang Pendidikian Menengah BAB I pasal 1 ayat 3 mnyatakan bahwa
“Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu”. Dalam peraturan tersebut tersirat keharusan peguasaan keterampilan tertentu
bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan pada suatu bidang pekerjaan setelah mereka
menyelesaikan pendidikannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sekolah Menengah
Kejuruan harus memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran penguasaan keterampilan,
dalam hal ini bengkel dan laboratorium.
Pengadaan suatu bengkel dan laboratorium, lebih dari pada sekedar mendirikan
bangunan sebagaimana membangun sebuah ruangan pembelajaran teori. Perancangan
yang matang dengan memperhatikan kemungkinan restrukturisasi ruangan merupakan
hal yang cukup memerlukan pemikiran, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bergerak dengan cepat, sehingga ruangan bengkel dan laboratorium
dapat dengan mudah diatur kembali jika mendapat peralatan baru.
Bengkel dan laboratorium berbeda dengan ruang belajar teori, yang sudah cukup
dengan tersedianya papan tulis, meja dan kursi guru dan siswa, lemari penyimpanan
ATK dan bahan pembelajaran, dan ventilasi udara dan pencahayaan alami dan buatan.

Lebih dari itu diperlukan beberapa sarana pendukung antara lain, tempat demonstrasi
guru, tempat praktik siswa, alat – alat dan bahan praktikum, ruang penyimpanan alat dan
bahan, sarana air bersih, ruang toolman, ruang administrasi, proyektor, sarana K3, dan
pada pekerjaan tertentu akan memerlukan sistem pengaturan sirkulasi udara yang
memadai.
Bentuk dan ukuran ruangan dari bengkel dan laboratorium juga akan berbeda
dari pada ruangan teori, mengingat didalamnya mungkin terdapat beberapa mesin yang
besar, yang memerlukan ruang kosong antara, sesuai dengan yang dipersyaratkan pada
standar keamanan penggunaan peralatan tersebut. Kemungkinan munculnya polusi udara

dan suara pada bengkel dan laboratorium, menyebabkan ruangan tersebut diharuskan
memiliki sistem pengalir udara paksa, dan peredam suara. Perlu pula pemasangan tanda
peringatan untuk menggunakan peralatan kesalamatan kerja, mengingat kemungkinan
adanya aktifitas praktikum yang menimbulkan resiko bahaya tertentu, seperti radiasi dan
polusi pada pekerjaan pengelasan. Ukuran ruangan yang cukup besar, menyebabkan
pencahayaan alami pada suatu bengkel atau laboratorium menjadi tidak memadai,
sehingga diharuskan tersedia penerangan buatan. Pada pekerjaan tertentu, yang
memerlukan ketelitian, akan diperlukan penerangan langsung pada objek pekerjaannya.
Tabung pemadam kebakaran, juga harus disediakan dan ditempat yang mudah
dijangkau. Jenis bahan pemadam harus dipilih dan disesuaikan dengan jenis bahan yang

terbakar, sehingga tujuan dari pemadaman dapat tercapai. Selain dari itu, Guru praktik
dan toolman, harus mahir menggunakan sarana pemadam kebakaran tersebut.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka diperlukan perencanaan yang
sangat baik dan matang untuk mendirikan sebuah bengkel dan laboratorium, sehingga
penggunaan sumber daya dan biaya dapat dioptimalkan dengan hasil yang memuaskan.

BAB II
PEMBAHASAN

Pembangunan sebuah bengkel dan laboratorium memerlukan biaya yang besar
dengan perencanaan yang matang, meliputi pengadaan ruangan/gedung dan pengadaan
peralatan pembelajaran, baik teori maupun praktik.
Menurut

Depdikbud (1981) bengkel kerja praktik yang baik harus memenuhi

ketentuan:
1.

Kesempurnaan dari semua faktor yang berpengaruh terhadap tata letak bengkel;


2.

Pemanfaatan mesin, tenaga kerja (personel) dan ruang bengkel;

3.

Pengaturan tata letak yang memudahkan pelayanan (fleksibel);

4.

Dapat berlaku bagi rencana perubahan produk;

5.

Jarak yang paling pendek untuk gerak penyediaan dan pekerjaan;

6.

Keteraturan, kebersihan bengkel; dan


7.

Keselamatan kerja dan lingkungan
Pengelolaan bengkel kerja/laboratorium terdiri beberapa kegiatan yaitu :

1.

Perencanaan fasilitas laboratorium/bengkel;

2.

Pengelolaan maupun pengendalian bahan/material dan peralatan praktek.

3.

Pelaksanaan dan pengendalian perawatan / perbaikan alat/mesin (maintenance)

4.


Pengelolaan keselamatan kerja (safety) yang meliputi keselamatan orang,
alat/mesin.

5.

Organisasi staff /siswa.

6.

Persiapan, program dan perencanaan anggaran.

7.

Orientasi siswa terhadap aktifitas laboratorium
Garis besar perencanaan Lab/Bengkel, terdapat beberapa hal penting yang harus

diperhatikan adalah:
1.

Jenis mesin/perlatan yang akan dipakai praktek


2.

Jumlah siswa

3.

Hal-hal lain yang berkaitan dengan desai bengkel kerja/lab :
a. Pintu utama harus besar
b. Letak mesin/peralatan yang sifatnya besar

c. Sarana untuk alat angkut dan alat angkat
d. Perlu ada alat angkut
e. Jarak mesin/peralatan
f. Kondisi lingkungan ruang praktek
g. Posisi gudang
h. Masalah safety
i. Ruang control kualitas
j. Ruang/lokasi untuk kegiatan penunjang praktek
k. Ruang keperluan guru

l. Bahan/material baku untuk bangunan
m. Perlu ada taman
Permasalahan pokok dalam perencanaan bengkel/lab:
1.

Lokasi bengkel kerja/lab

2.

Ukuran utama dari bengkel kerja/lab

3.

Proporsi area kerja kegiatan di bengkel kerja / lab

4.

Area ruang kegiatan lain

5.


Jenis dan tipe konstruksi dinding penyekat, atap

6.

Jenis dan konstruksi lantai

7.

Penggunaan warna untuk pengecatan

8.

Sistem cahaya ruangan kerja dan ruangan lain

9.

Sistem akustik dari ruangan

10. Sistem sirkulasi udara

11. Sistem utilitas (air, listrik)
PETUNJUK UNTUK PERENCANAAN BENGKEL TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
Berikut ini merupakan beberapa point penting yang harus diingat ketika merancang
sebuah bengkel baru untuk pengajaran listrik:
 Setidaknya terdapat empat saklar induk yang harus dipasang, yang satunya harus
terpasang di ruang alat dan yang lainnya dekat dengan meja instruktur
 Sejumlah meja kerja dengan sela yang cukup, harus disediakan
 Ruang kerja khusus akan diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan berikut:

1. Perbaikan motor listrik.
2. Motor starter controls.
3. Perbaikan mekanis peralatan listrik
4. Perbaikan peralatan listrik rumah
 Setiap ruang kerja harus disediakan dengan kotak stop-kontak, meliputi:
1. stop-kontak 220V 50Hz
2. lampu uji 220V 10w
3. Sumber tegangan variable dari sebuah panel power supply atau distribusi .
 Harus tersedia kotak-kotak alat yang cocok, dan ruang penyimpanan material yang
memadai untuk proyek-proyek sedang dikerjakan oleh siswa

 Lemari harus disediakan untuk menyimpan papan proyek kabel, serta untuk
instrumen ukur listrik, dan bahan instruksional
 Sebuah meja demonstrasi yang besar, dengan laci dan dengan stop-kontak,
diperlukan untuk digunakan ketika melakukan demonstrasi atau contoh percobaan.
Jika memungkinkan, meja ini harus memiliki saluran air panas dan dingin, juga gas
dan kran udara bertekanan.
 Meja kerja yang dapat bergerak ke lokasi dimana pekerjaan harus dilakukan, harus
tersedia untuk pemasangan motor, generator, dll
 Harus tersedia sebuah panel power supply panel distribusi yang menyediakan:
1. Rangkaian yang disekringkan pada semua ruang kerja untuk tegangan 220V
2. Tegangan ac variable yang ddistribuasikan ke semua ruang kerja (2-4-6-8-10-1214-25-50-75 v)
3. Stop-kontak untuk tegangan dc 12v atau 24-v dari baterei (tegangan variable,
dengan step 2v, dari 2v sampai 24 v).
4. Power supplay variable tegangan tinggi 330v dc dan 500v dc untuk pekerjaan
elektronik.
5. Stop-kontak fasa tunggal, tiga kawat 110v dan 220 v, ac,
6. Stop-kontak dua fasa, tiga atau empat kawat dengan tegangan 110-220 v, ac,
7. Stop-kontak tiga fasa, tiga atau empat kawat dengan tegangan 110-220 v, a-c
8. Pengunci saklar, untuk mengunci semua rangkaian pada semua panel distribusi
9. Set motor generator untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan.

10. Sebuah generator frekuensi tinggi seperti yang digunakan pada power tools di
industri,
 Baskom cuci, dengan pengontrolan air menggunakan kaki, harus disediakan dan
loker untuk siswa
 Harus tersedia perpustakaan dari buku referensi dan ruangan yang sesuai untuk
belajar
 Sebuah antena televisi dengan mekanisme berputar. harus dipasang untuk
pembelajaran televisi
 Harus ada antena radio 80 meter setengah gelombang doublet, untuk digunakan pada
frekuensi amatir dan penyiaran
 Harus ada sistem alamat publik dari kantor utama.
 Sebuah oven pengering akan dibutuhkan untuk pengeringan motor listrik dan
sirlaknya
 Sebuah ruangan rumah yang kasar harus dibangun untuk pengajaran instalasi rumah
 Peralatan kontrol elektrinik Electronic dapat ditambahkan sebagai berikut:
1. Peralatan starting motor.
2. Pembuka pintu garasi (elektronik dan atau magnetik).
3. Electric eye1
4. Penyerah ac ke dc.
Dalam perencanaan sebuah bengkel listrik dan elektronika, perlu diperhatikan halhal penting sebagai berikut:
1. Harus ada definisi yang sejelas mungkin tentang apa yang akan diajarkan di
bengkel tersebut. Ini adalah pendekatan "Bentuk Mengikuti Fungsi" dan akan,
pada akhirnya, menghasilkan fasilitas bengel yang sebaik mungkin untuk tujuan
tertentu dengan biaya serendah mungkin.
1

Electric eye adalah photodetektor yang digunakan untuk mendeteksi obstruksi
dari sinar. Contohnya adalah pada sistem keamanan yang digunakan pada pembuka
pintu garasi yang menggunakan pemancar cahaya dan penerima di bagian bawah
pintu untuk mencegah penutupan jika ada halangan di jalan yang memecah berkas
cahaya. Cahaya tampak dapat digunakan, tetapi radiasi inframerah dapat
menyembunyikan pengoperasian perangkat dan biasanya digunakan dalam sistem
modern. Awalnya sistem menggunakan lampu yang didukung oleh arus searah atau
saluran listrik ac. Tetapi sistem photodetektor modern, sudah menggunakan sebuah
dioda pemancar cahaya inframerah termodulasi pada beberapa kilohertz, yang
memungkinkan detektor untuk menolak cahaya liar dan meningkatkan rentang,
sensitivitas dan keamanan perangkat.

2. Terdapat enam aspek dari skema bengkel yang perlu menjadi pertimbangan
sehingga dapat membantu membimbing perencanaan yaitu:
a. Meja kerja dengan dua macam permukaan kerja;
b. Sumber daya listrik yang memadai dan pendistribusiannya;
c. Alat-alat pokok dan instrumen;
d. Peralatan demonstrasi dan peralatan praktik siswa,
e. Wilayah fabrikasi, dan
f. Daerah khusus.

Meja dan perlengkapannya
Pertama-tama, perlu difahami bahwa ada dua jenis permukaan kerja yang
diperlukan untuk perencanaan meja bengkel listrik dan elektronik. Meja jenis pertama
harus memiliki permukaan yang dapat menahan pukulan, pembentukan, pergeseran,
penekukan, dan operasi perakitan dan pembongkaran yang berat. Meja untuk tujuan
pekerjaan ini tidak cocok untuk menyimpan perangkat pengujian halus atau hal lain
yang sensitif terhadap sentakan tiba-tiba dan goncangan dari bagian atas atau sekitarnya.
Tipe meja kerja yang kedua adalah untuk kegiatan pengujian, pengaturan,
pelurusan, trouble-shooting, pekerjaan perakitan dan pembongkaran yang halus. Meja
kerja jenis ini, dapat digunakan untuk menyimpan peralatan yang peka. Meja ini harus
disediakan untuk pekerjaan yang halus atau yang lebih halus didalam bengkel tesebut.
Detail dari kedua meja ini melekat pada fungsinya. Meja untuk pekerjaan berat
hanya perlu memiliki satu atau dua stop-kontak daya (220Vac) untuk alat-alat berdaya
kecil. Didalam sebuah bengkel yang luas, meja-meja bengkel umum akan cukup baik
untuk pekerjaan berat dengan dua reservasi. Pekerjan kelistrikan, harus disimpan
ditempat lain selain meja ini, dan meja ini harus cukup tinggi untuk digunakan pada
pekerjaan dengan posisi berdiri.
Meja untuk pekerjaan halus, harus memiliki kaki-kaki yang cukup stabil, dan
ruang gerak yang memadai untuk mengakomodasikan posisi pekerjaan baik dalam posisi
dukuk maupun berdiri. Permukaan meja yang terbuat dari kayu lebih disukai, namun
dapat digantikan dengan logam. Meja ini memerlukan sumber tenaga dengan bermacam
tegangan, baik ac maupun dc yang dialirkan melalui beberapa stop-kontak. Harus ada
pembatasan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan pada meja jenis ini, selain hanya

untuk menggambar dan perencanaan, tidak boleh terjadi hentakan atau pekerjaan berat.
Pekerjaan dan perlatan uji dapat disimpan didalam meja kerja jenis ini.
Secara umum, bengkel listrik memiliki sejumlah besar pekerjaan yang halus,
sementara di bengkel umum yang luas berlaku hal yang sebaliknya. Terdapat

tiga

persyaratan yang luas yang harus dipenuhi.
1. Ruang gerak yang memadai untuk kaki jika bagian bawah meja untuk
pekerjaan halus digunakan untuk penyimpanan;
2. Keberadaan sumber tenaga listrik yang banyak di meja, tidak boleh
mengganggu atau mempersempit bidang kerja.
3. Dan ketika meja dibuat untuk memenuhi kebutuhan khusus semacam unit
pengajaran/modul seperti radio, televisi, kode praktik, peg-board2-wiring
problems, menggambar listrik, dan perencanaan.
Standar Minimal Sarana dan Prasarana Bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Untuk dapat dikatakan bengkel dapat digunakan dengan layak, maka harus memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan Permen 40 tahun 2008 Standar
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik adalah sebagai berikut
1.

Ruang praktik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: penerapan konsep dasar kelistrikan
dan pengukuran pada Instalasi tenaga listrik, instalasi penerangan dan instalasi daya,
sistem jaringan Instalasi dan gardu induk yang meliputi: konstruksi, cara kerja,
pemasangan, inspeksi, pengoperasian dan perawatan/perbaikan komponen utama,
serta pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja listrik (K3 Listrik).

2.

Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
adalah 208 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: laboratorium
dasar teknik elektro 64 m², ruang kerja Instalasi tenaga listrik 96 m², ruang
penyimpanan dan instruktur 48 m².

2

Peg-board merupakan papan ukuran kecil dibuat dari bahan kayu atau resin,
permukaan papan berlubang dan tersambung secara elekrik pada sisi
memanjangnya. Papan ini digunakan oleh siswa untuk membuat rangkaian
elektronika dengan menancapkan kaki-kaki komponen pada lubang tersebut dan
menancapkan kabel-kabel kecil pada lubang yang lain untung menghubungkan kaki
komponen yang satu dengan yang lainnya. Kelebihan dari penggunaan peg-board
adalah, siswa dapat dengan mudah mengubah rute rangkaian jika proyeknya tidak
bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

3.

Ruang praktik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.1. Berikut :

Tabel Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
No
1

Jenis
Bengkel Dasar Teknik

Rasio
4 m²/peserta didik

Elektro

Deskripsi
Kapasitas untuk 16 peserta
didik
Luas minimum adalah 64
m².

2

Ruang kerja Instalasi

6 m²/peserta didik

tenaga listrik

Lebar minimum adalah 8 m
Kapasitas untuk 16 peserta
didik.
Luas minimum adalah 96
m².

3

Ruang penyimpanan

4 m²/instruktur

dan instruktur

Lebar minimum adalah 8 m
Luas minimum adalah 48
m².
Lebar minimum adalah 6 m

4. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dilengkapi
sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.2 sampai dengan Tabel 2.4.
Tabel Standar Sarana pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro
No
I
1.1

Jenis
Perabot
Meja Kerja

Rasio
1 set/lab

Deskripsi
Untuk minimum 8 peserta

.
1.2

Kursi kerja/stool

.
1.3

Lemari Simpan alat dan

Instalasi

bahan

instalasi

didik

pada

penerapan

pekerjaan

konsep

dasar

kelistrikan dan pengukuran
tenaga
penerangan

listrik,
dan

instalasi daya
II
2.1

Peralatan
Peralatan

.

pekerjaan

untuk 1 set/lab

Untuk minimum 8 peserta

penerapan

didik

pada

pekerjaan

konsep dasar

penerapan

konsep

teknik elektro

kelistrikan dan pengukuran
Instalasi

dasar

tenaga

instalasi

listrik,

penerangan

dan

instalasi daya.
III
3.1

Media Pendidikan
Papan tulis

1 set/lab

Untuk mendukung minimum

.

8

peserta

didik

pada

pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar

yang

bersifat

teoritis
IV
4.1

Perlengkapan lain
Kotak kontak

.

Minimum

4 Untuk

buah/lab

mendukung

operasionalisasi
yang

peralatan

memerlukan

daya

listrik
4.2

Tempat Sampah

.

Minimum

1

buah/lab

Tabel Standar Sarana pada Ruang Kerja Teknik instalasi Tenaga Listrik
No
I
1.1

Jenis

Rasio
1 set/lab

Deskripsi
Untuk minimum 16 peserta

Perabot
Meja Kerja

.
1.2

Kursi kerja/stool

.
1.3

Lemari Simpan alat dan

pengoperasian dan

bahan

perawatan/perbaikan

didik

pada

konstruksi,

pekerjaan
cara

pemasangan,

komponen
pembelajaran

kerja,
inspeksi,

utama,

serta

keselamatan

dan kesehatan kerja listrik
(K3 Listrik), instalasi sistem

jaringan Instalasi dan
gardu induk
II
2.1

Peralatan
Peralatan

.

pekerjaan

didik

Instalasi tenaga listrik

konstruksi,

untuk 1 set/lab

Untuk minimum 16 peserta
pada

pekerjaan
cara

pemasangan,

kerja,
inspeksi,

pengoperasian dan
perawatan/perbaikan
komponen

utama,

pembelajaran

serta

keselamatan

dan kesehatan kerja listrik
(K3 Listrik), instalasi sistem
jaringan Instalasi dan
gardu induk.
III
3.1

Media Pendidikan
Papan tulis

1 set/lab

Untuk mendukung minimum

.

8

peserta

didik

pada

pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar

yang

bersifat

teoritis
IV
4.1

Perlengkapan lain
Kotak kontak

.

Minimum

4 Untuk

buah/lab

mendukung

operasionalisasi

peralatan

yang memerlukan daya listrik
4.2

Tempat Sampah

.

Minimum

1

buah/lab

.

Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No
I
1.1

Jenis
Perabot
Meja Kerja

Rasio
1 set/ruangan

Untuk

Deskripsi
minimum

12

.
1.2

Kursi kerja/stool

instruktur

.
1.3

Rak Simpan alat dan

.
1.4

bahan
Lemari Simpan alat dan

.
II
2.1

bahan
Peralatan
Peralatan untuk ruang 1 set/ruangan

Untuk

.

penyimpanan

instruktur

dan

minimum

12

instruktur
III
3.1

Media Pendidikan
Papan data

1buah/ruangan

.

Untuk pendataan kemajuan
siswa
dan ruang praktik

IV
4.1

Perlengkapan lain
Kotak kontak

.

Minimum 2 buah/ Untuk
ruang

mendukung

operasionalisasi
yang

peralatan

memerlukan

listrik
4.2
.

Tempat Sampah

Minimum 1 buah/
ruang

A. DENAH RUANGAN BENGKEL LISTRIK/ELEKTRONIKA
Denah ruangan bengkel Listrik/Elektronika dapat digambarkan sebagai berikut:

daya

Sumber: Modern School Shop Planning halaman 182
Sedangkan pengaturan dan jarak antara meja kerja digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Modern School Shop Planning halaman 184
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh para ahli, diperlukan ruang kosong
sebesar 36" (88.2 cm) sekitar masing-masing empat buah peralatan di bengkelbengkel yang ditujukan untuk jenis pekerjaan. Selain ruang yang diperlukan, seperti
yang ditunjukkan oleh keempat diagram, penyangga yang sesuai harus pasang untuk

sebuah kotak alat dan ruang penyimpanan bahan yang memadai untuk proyekproyek yang sedang dikerjakan siswa, serta ruang kabinet untuk penyimpanan papan
proyek, alat ukur listrik, dan materi pengajaran.
Garis putus pada diagram menyatakan area yang harus bebas dari ion yang
menghalangi setiap saat. Dimana sebuah jalan akan bersinggungan dengan ruang
kerja, garis putus tersebut akan mewakili batas jalan. Adalah selalu bijaksana untuk
diingat bahwa perubahan konstan yang dibuat dalam industri radio dan listrik dan
rencana untuk masa depan dalam mencari kebutuhan ruang.
Salah satu pertimbangan yang paling penting tentang aksesibilitas dan distribusi
daya. Kotak Stop-kontak harus ditempatkan dengan nyaman pada setiap stasiun
kerja, baik di lantai atau di atas meja, dan harus tersambung dengan tegangan
variabel. Panel kontrol harus ditempatkan dekat dengan instruktur.
Tidak ditampilkan di sini adalah meja demonstrasi vital dengan laci dan stopkontak, dibutuhkan ketika melakukan demonstrasi atau percobaan praktik. Jika
memungkinkan, pada meja ini harus disediakan keran gas dan keran udara
terkompresi.
Meskipun kebutuhan fisik bengkel listrik dan radio cenderung agak lebih
kompleks daripada yang lain, perencanaan cerdas penggunaan ruang akan
memberikan sebuah bengkel, yang efisien lengkap dengan ruang yang cukup di
sekitar setiap stasiun kerja.

B. FURNITURE BENGKEL LISTRIK/ELEKTRONIKA
Menurut Permendiknas no 40 tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana,
kebutuhan furniture yang harus tersedia dalam bengkel elktronika/listrik adalah
sebagai berikut :
No

Jenis

Ukuran

Jumlah

Harga Satuan

C. ALAT, TOOLS DAN BAHAN
1. Peralatan Penguji
Alat uji yang baik dalam kuantitas yang memadai merupakan 10 kunci sukses
pengajaran yang sangat penting dalam bidang elektronik. Selanjutnya, di antara
sekian banyak barang-barang peralatan yang berbeda di pasaran saat ini, peralatan
tes dapat dipilih yang memiliki fitur desain dan konstruksi yang akan mendukung
efisiensi pengajaran jika perawatan dan pemikiran itu dilakukan dalam memilih
peralatan untuk tingkat pengajaran, jumlah siswa menggunakan peralatan tersebut,
dan setiap fitur khusus dari program atau fasilitas dalam lingkungan pembelajaran
tertentu
Jenis dan jumlah peralatan uji yang diperlukan untuk mengajar elektronik akan
berbeda jauh antara level dasar dan lanjutan. Karena itu, tampaknya penting untuk
membuat jelas apa yang dimaksud dengan "dasar" dan "lanjutan," istilah tersebut
didefinisikan sebagai berikut.
1. Kursus dasar dalam bengkel elektronik harus setidaknya selama satu semester,
termasuk antara 80 dan 90 jam jam pengajaran. Akan ada penekanan pada
eksplorasi, hanya menemukan pemandangan, suara, bau, dan jatuh dari dunia
listrik / elektronik. Namun, elemen-dasar tambahan keterampilan dan
pengetahuan benar dapat dianggap sebagai bagian dari tujuan saja. Metode
"Proyek" mungkin merupakan pendekatan yang paling umum digunakan untuk

belajar. Kursus dasar sering berfungsi sebagai pengantar pelajaran bengkel, pada
dua semester di kelas sepuluh atau sebelas.
2. Kursus Elektronik Lanjutan harus tidak kurang dari dua semester, denagan total
antara 160 dan 180 jam jam pengajaran di samping jam yang dihabiskan dalam
Kursus Tingkat Dasar. Sebuah tuntutan yang beralasan bahwa dasar keterampilan
dan pengetahuan harus dikuasai dari program satu tahun ini. Satuan waktu
pengajaran harus dialokasikan untuk pengajaran teori, sementara penerapan
pengetahuan disediakan oleh eksperimen praktis dan proyek-proyek di mana
sebagian besar teknologi dasar elektronika harus disajikan, dengan menggunakan
persediaan, perlengkapan, dan peralatan industry
Kursus lanjutan seperti yang dijelaskan di atas secara logis dapat mengarah pada
sebuah program teknik elektronika kejuruan durasi minimal satu tahun, dan
menekankan pengetahuan dan teknik pelayanan lanjutan, termasuk pemecahan
masalah praktis. Atau program tahun kedua ini mungkin menekankan pada aplikasi
teknologi elektronik untuk segudang operasi industri.
Di semua wilayah setelah sebuah Kursus Tingkat Dasar, suatu alat dan peralatan
tes seharusnya merupakan peralatan standar industri saat ini atau, setidaknya, item
mana siswa dapat memperoleh pengetahuan untuk dirinya sendiri untuk bekerja atau
belajar lebih lanjut di lapangan.

Peralatan uji siswa
Dengan asumsi 24 siswa per kelas, dibagi menjadi tim terdiri atas dua orang,
harus tersedia sejumlah minimum instrumen meliputi 12 amperemeter dc, 12
voltmeter dc, dan 6 ohmmeter. Setidaknya tiga milliammeter dc merupakan jumlah
minimum untuk instrumen ini, demikian pula halnya dengan voltmeter ac.
Menjadi tujuan dasar instrumen-tunggal3 yang dijelaskan di atas yang dipilih
adalah bahwa siswa dapat diperkenalkan dengan jenis instrument masing-masing
secara terpisah. Ketika siswa menjadi akrab dengan karakteristik dan aplikasi dari
satu jenis, proyek dengan menggunakan meteran jenis lain dapat diperkenalkan.
3

Instrument tunggal adalah instrument yang hanya dapat digunakan untuk mengkur
satu jenis besaran listrik, misalnya voltmeter, hanya untuk mengukur tegangan
listrik.

Metode ini memiliki keuntungan, yaitu memastikan bahwa hanya satu konsep
tegangan, arus, atau hambatan akan disajikan pada suatu waktu. Namun kelemahan
dari metode ini adalah memerlukan biaya mahal karena harus menyediakan masingmasing peralatan untk mengukur masing-masing besaran listrik.
Seberapa mahal suatu peralatan akan tergantung pada spesifikasi dari instrumen.
Spesifikasi minimum tertentu harus didapatkan dalam peralatan ini untuk
mendapatkan hasil maksimal dari setiap proyek laboratorium. Namun, ketentuan
biaya dan anggaran sering memainkan peranan besar dalam pengambilan keputusan
apapun untuk memilih spesifikasi peralatan yang akan dibeli. Dalam hal ini,
voltmeter ac dan dc merupakan contoh yang khas. Idealnya, voltmeter dc harus
memiliki sensitivitas tinggi (rating ohm per volt) untuk meminimalkan pembebanan
rangkaian oleh alat ukur. Suatu alat ukur kualitas industri akan memiliki rating
sensitivitas 20.000 ohm per volt, namun sebuah voltmeter dc multi range dengan
sensitivitas ini berharga sekitar Rp 700.000. Sebuah dc voltmeter dengan sensitivitas
1.000 ohm per volt dapat diperoleh dengan hanya sekitar Rp. 300.000, tapi akan
memberikan pengaruh yang lebih besar berpengaruh terhadap operasi rangkaian.
Faktor yang sama juga bagi volt-meter ac, Alat ukur kelas industry memiliki
sensitivitas 5.000 ohm per volt, tetapi instrumen kelas ini harus dibeli dengan harga
Rp. 800.000, sedangkan alat ukur dengan 1.000 ohm per volt meter dapat diperoleh
dengan harga sekitar Rp. 300.000. Harga untuk instrumen-tunggal lainnya yang
disebutkan di atas termasuk, ammeter dc, sekitar Rp. 250.000; untuk ohmmeter,
sekitar Rp. 350.000 dan untuk milliammeter dc, sekitar Rp. 250.000.
Ada beberapa produsen sistem bahan pengajaran lengkap yang telah
mengembangkan instrument-tunggal sebagai bagian integral dari sistem mereka.
Sistem ini memungkinkan pengajaran menggunakan instrument-tunggal.
Pemilihan

jenis

instrument

apapun

untuk

bengkel

atau

laboratorium,

penggunaannya harus dilindungi terhadap kebakaran. Hal ini dapat dilakukan
dengan menghubungkan sekering secara seri dengan instrumen, atau dengan
menghubungkan dioda khusus secara langsung antara terminal meter. Dioda varistor
Schauer SV-1 telah terbukti berguna untuk tujuan ini.
Pendekatan lain untuk istrumen ukur yang digunakan siswa adalah bahwa
disarankan oleh beberapa produsen instrumen ukur yang besar. Ada beberapa
produk unggulan dalam hal ini. Beberapa instrumen ini memenuhi semua

spesifikasi yang disebutkan sebelumnya, dan mengandung rangkaian perlindungan
beban lebih elektronik. Dalam cenderung awalnya sebagai peralatan tes sekolah,
beberapa instrumen ini juga telah cukup menyerupai peralatan di industri karena
rangkaian perlindungan beban lebih yang terpasang padanya.
Dua keuntungan yang pasti pada penggunaan kombinasi volt-ohm-milliam meter
(multimeter) yaitu (1) harga dari instrumen tunggal adalah sekitar Rp. 800.000, jauh
lebih murah dari satu instrumen-tunggal, dan (2) permasalahan penentuan jumlah
yang benar dari setiap instrument uji tertentu dapt dihilangkan. Namun, penggunaan
dari satu multimeter memang cenderung untuk mengurangi ide konsep dan akan
memunculkan tuntutan yang lebih besar dari instruktur, untuk menanamkan kosep
tersebut. Setelah seorang siswa telah belajar untuk membaca berbagai skala pada
volt-ohm- milliam meter, kerja instruktur sangat berkurang. Dengan demikian,
pilihan jenis alat ukur adalah salah satu yang instruktur (dan administrator nya)
harus pertimbangkan dengan hati-hati, terutama ketika diingat bahwa alat ukur
adalah item utama yang digunakan siswa selama pelatihan awal.

Peralatan Uji/Demonstrasi

Kelas utama kedua alat uji dipertimbangkan dalam program listrik / elektronik
tingkat dasar terdiri dari item-item yang digunakan oleh instruktur untuk
demonstrasi di kelas atau laboratorium. Item tertentu yang cukup baik untuk
dilengkapi pada laboratorium/bengkel sebagai berikut:
Sebuah CRO 5”
 Sebuah pembangkit sinyal frekuensi suara yang memiliki rentang sekitar 20 Hz
sampai sekitar 200 kHz.
 Sebauh pembangkit sinyal frekuensi radio dengan output frekuensi meliputi
rentang 455 kilocycles hingga sekitar 50 megacycles dan termasuk alat modulasi
sinyal output RF.

Amplitude sinyal output harus merupakan power supplay tegangan dc variabel.
Tidak mesti harus tegangan dc variable kontinyu; tetapi minimum harus dapat diatur
menjadi menjadi 8 hingga 10 step dari 0 sampai 150 volts dc. Sebuah sumber ac
6,3volt harus disertakan. Power supply ini harus berjenis sama dengan yang
digunakan siswa.
Wujud special dari demonstrasi peralatan tes sangat berharga dalama memberikan
penguasaan pengalaman belajar siswa dalam pengaturan dan rangkaian sederhana
dalam berbagai tahap program listrik/elektronika dasar.
Peralatan yang digunakan siswa dalam program lanjutan akan jauh lebih canggih

daripada yang digunakan dalam program dasar Dalam semester kedua dan ketiga
dari program bengkel elektronika, siswa akan mungkin menggunakan alat ukur dc,
pembangkit sinyal RF dan AF, dan sebuah CRO. Peralatan ini akan digunakan
untuk studi secara mendalam tentang karakteristik dari tabung vakum dan transistor,
dalam mempelajari rangkaian penguat prekuensi audio sederhana, dan kemudian
dalam mempelajari rangkaian frekuensi radio.

Didalam sebuah kursus tingkat lanjut, seperti yang dilaksanakan pada semester
kedua dan ketiga, demonstrasi adalah cara yang luar biasa, melengkapi pemahaman
siswa tentang suatu operasi melalui rangkaian yang disederhanakan. Tetapi
demonstrasi

tidak

cukup,

didalam

program

tingkat

lanjut,

siswa

harus

mempraktikkannya, ini berarti pada kegiatan ini akan semakin banyak memerlukan
alat ukur. Secara rinci, untuk kelas dengan 24 siswa yang bekerja pada program
yang diakhiri dengan mempelajari radio AM standar, peralatan yang mungkin
diperlukan adalah:
Volt-ohm- miliameter (VOM), 20,000 ohms-per-volt sensitivity
Pembangkit frekuansi Audio gelombang sinus/kotak, 20 Hz hingga

12 buah
8 buah

sekitar
1 megacycle
Pembangkit sinya frekuensi radio, meliputi rentang sekitar 455

8 buah

kilocycle hingga sekitar 50 megacycles
Oscilloscope, direct-coupled (dc) jika memungkinkan, layar 5”, dan

12 buah

lebih disukai dengan respon frekuensi dari sekitar 5 Hz hingga sekitar

4.5 MHz, ± 3db
Vacuum Tube Voltmeter (VTVM), ini merupakan jenis khsus dari

6 buah

voltmeter yang memberikan hambatan input sebesar 11 megaohm dan
akibatnya memberikan efek pembebanan yang sangat kecil
Beberapa ulasan tambahan terhadap oscilloscope akan berguna pada mereka yang
hanya memiliki sedikit pengenalan dengan instrument ini. Sebuah oscilloscope dapat
dianggap sebagai sebuah bentuk voltmeter, karena setelah dikalibrasi, ia dapat
digunakan untuk mengukur tegangan dc (dalam lingkup dc saja). Tapi ia dapat
melakukan lebih banyak dari ini. Ia dapat digunakan untuk mengukur nilai puncak dari
gelombang complex, untuk memeriksa bentuk sinyal yang bervariasi terhadap waktu,
dan memverifikasi ada atau tidak adanya berbagai jenis sinyal, ini hanya beberapa
penggunaannya. Dalam studi rangkaian dasar, amplifier, osilator, dan rangkaian tujuan
khusus, oscilloscope sangat berguna sebagai alat pengajaran dan pembelajaran. Dalam
pengajaran dan/atau pembelajaran konsep sistem yang lebih maju, osiloskop adalah
sebuah alat diagnostic/obsevasi yang tak tergantikan.
Voltmeter tabung vacuum memiliki karakteristiknya berbeda dengan VOM terutama
dalam rentang tegangan berapapun dipilih, input resistansinya tetap 11 megaohm,
dengan demikian, beban rangkaiannya menjadi sangat rendah. Meter tipe ini sangat
berguna untuk membuat resistansi pengukuran didalam rangkaian beresistansi tinggi,
dan tegangan pengukuran didalam rangkaian osilator dan amplifier yang mana
pembebanan meter menjadi hal yang sangat dipertimbangkan. Di dalam sebagian besar
pengukuran arus tegangan dan hambatan yang dilakukan dalam rangkaian elektronik,
VOM dengan 20.000 ohm per volt adalah lebih dari cukup, tetapi untuk aplikasi kritis,
harus menggunakan VTVM.

Ingat, bahwa VTVM tidak dapat digunakan untuk

mengukur arus, dan hanya untuk mengukur tagangan dan hambatan.
Instrument tes yang diperlukan untuk pengajaran dalam pembelajaran semester

keempat dan kelima dalam rangkaian radio FM, hi-fi stereo, dan TV (monochrome dan
berwarna) sangat berbeda dari peralatan yang disebutkan sebelumnya. Beberapa dari
instrument, meskipun demikian, sama. Sebagai contoh VTVM, VOM 20.000 ohm per
volt, dan oscilloscope layar lebar adalah seluruhyna berguna dalam daerah pengajaran
Mungkin cara terbaik untuk menentukan kebutuhan peralatan adalah dengan
mempertimbangkan daerah pengajaran yang mana peralatan akan digunakan. Dengan

demikian, didalam mempelajari rangkaian radio FM, seorang instruktur akan
menginginkan ketersediaan sebuah VTVM, sebuah oscilloscope, dan sebuah RF sweep
generator. Ringkasnya, sebuah RF sweep generator akan menyediakan sinyal yang
bervariasi dalam frekuensi, atau menyapu pada sebuah band tertentu. Band frekuensi ini
mungkin antara 88 sampai 108 megecycle FM band, atau sebuah chanel TV, atau
bahkan (dapat dibayangkan) band siaran AM, apapun yang akan dipilih instruktur dari
keluaran peralatan yang tersedia. Biasanya bandwidth sapuan frekuensi adalah vaiabel,
sehingga pemakai dapat menjangkau sebanyak band frekuensi sesuai keinginannya. Juga
terkandung didalam sebagian besar sweep generator berkualitas bagus adalah
ketersediaan untuk penanda frekuensi. Penanda ini digunakan untuk menyediakan titik
index frekuensi dengan tujuan peralatan pengguna dapat merujuk selama perbaikan atau
operasi penyelarasan. Banyak sweep generator memiliki osilator penanda, dan hanpir
semua akan mengijinkan penggunaan sinyal generator RF yang disebutkan sebelumnya
sebagai sebuah penanda eksternal sumber sinyal .

Instrument test - Aplikasi pengajaran
Berikut ini beberapa peralatan yang digunakan dari semester pertama sampai dengan
semester kelima dengan kode “S” yang menunjukkan bahwa alat tersebut digunakan
oleh siswa dan “G” yang menunjukkan bahwa peralatan tersebut digunakan oleh guru
SEM 5. Color TV

SEM 4, Monochrome

TV, FM stereo

SEM 3 Study of basic

To

components, circuits,

AM radio
SEM. 2 intro.

20.000 ohm/V
Voltmeter tabung hampa (VTVM)
RF generator
AF generator
Oscilloscope (CRO)
Sumber tanaga

asic

(VOM),

of

1000ohm/V
Volt-Ohm-Miliammeter

study

instrument-tunggal,

To

ukur

component
SEM 1, intro.

electricity/electronic

Alat

SG
SG

SG

SG

SG

SG

SG
SG
SG
SG

SG
SG

SG

G
G
G
SG

SG
SG
SG
SG
SG

SG

SG

Sweep and marker generator
Color bar generator
Pesawat televisi hitam-putih
Pesawat televisi berwarna
Radio Penerima gelombang AM
Radio Penerima gelombang
multiplex
Degaussing coil
Distortion analyzer
Wattmeter
Filed strength meter
Transformator
tenaga,

SG

SG
SG

SG
SG
SG
FM,

SG
SG

tegangan

Variable
Bias source
Probe, oscilloscope, low-capacitance
Probe, oscilloscope, demodulation
Probe, VTVM, high voltage
Probe, VTVM, RF
Probe VOM, high voltage

SG

SG
SG
SG

SG
SG

SG

SG

SG

SG
SG
SG
SG
SG
SG

SG
SG
SG
SG
SG
SG

RF sweep generator biasanya digunakan bersamaan dengan oscilloscope, karena
RF sweep generator berada pada layar oscilloscope yang respon rangkaian terhadap
sweep signal ditampilkan untuk study dan analisis. Jika stereo amplifier dan FM
multiplex disertakan kedalam program, sebuah generator FM multiplex akan menjadi
alat yang sangat berguna. Meskipun dimungkinkan untuk melayani penerima multipleks
FM menggunakan sinyal on-the-air, generator sinyal multipleks adalah bantuan berharga
dalam mengajar kursus servis tingkat lanjut, peralatan ini juga harus tersedia untuk
siswa.
Ketiga instrument yang disebutkan diatas, untuk penggunaan dalam pengajaran
rangkaian FM, VTVM, oscilloscope, dan RF sweep generator, adalah juga alat yang
dibutuhkan untuk digunakan dalam pengajaran teknik menservis TV monochrome.
Photo tersebut menunjukkan demonstrasi set-up penyelarasan TV; disini, sebagaimana
pada keseluruhan demonstrasi, sebuah pra-demonstrasi pengantar yang hati-hati harus
dilakukan oleh instruktur. Jika TV berwarna disertakan dalam program training tersebut,
peralatan uji tambahan akan diperlukan. Ini akan mengikutsertakan crosshatch sinyal
generator atau sebuah dot dan bar generator, color bar generator, degaussing coil, dan
tentunya color TV receiver. Sebuah color bar generator hamper selalu dikombinasikan

dengan dot and bar dan crosshatch generator, sehingga bahwa pembelian peralatan
tersebut secara terpisah adalah jarang dilakukan.
Bergantung pada sifat pelatihan, jumlah kebutuhan peralatan test akan bervariasi.
Jika kursus adalah untuk program pre-vocational-intensive, daftar berikut (column A)
akan mungkin menjadi cukup untuk kelas dengan 24 orang siswa, yang dibagi ke dalam
12 tim kerja. Kolom B akan menjadi cukup untuk program bengkel dimana pengenalan
yang wajar dengan prosedur pelayanan dan pemecahan masalah adalah tujuan utama
kursus.
A
12
12
12
14
6

B
12
12
12
14
3

6

6

6
6
2
2
12

6
4
1
1
6

Sweep and marker generator.
Color bar generator
Pesawat televisi, 6 berwarna and 6 hitam-putih .
Penerima FM, termasuk FM multiplex
Pembangkit sinyal multiplex FM
Distortion analyzer, digunakan bersama hi-fi
amplifier
Degaussing coil4
Wattmeter
Field-strength-meter5
Transformator tenaga, tegangan Variable
Bias source

Aksesoris peralatan tes yang akan sangat bermanfaat sebagai berikut:
A
12
12
12
12
12

B
4
4
4
4
4

Probe, oscilloscope, low-capacitance,
Probe, oscilloscope, demodulation.
Probe, VTVM, high-voltage,
Probe, VTVM, RF
Probe, VOM, high-voltage,

Daftar Peralatan Bengkel Elektronik
Kepala Sekolah Teknologi Kejuruan dan guru elektronik memiliki kesulitan
pada saar memilih alat untuk digunakan dalam laboratorium dan bengkel elektronik.
4

Sejenis kumparan yang digunakan untuk menghilangkan medan magnit yang tidak
diinginkan
5
Filed-strenght-meter adalah alat ukur yang mengukur medan listrik yang
disebabkan oleh pemancar.

Banyak daftar telah diterbitkan dan masih tersedia, dalam menentukan peralatan yang
akan diadakan pada sebuah bengkel, perlu melibatkan Pengajar yang secara langsung
bekerja didalam bengkel dan laboratorium elektronik tersebut.
Oleh karena itu, untuk kemudahan penyusunan daftar peralatan bengkel
listrik/elektronika, perlu dibuat dengan kuesioner dan dikirimkan ke sekolah-sekolah
yang menyelenggarakan program listrik/elektronika. Format kuisioner dibuat dengan
sangat sederhana, dan terdiri atas delapan puluh dua item dari peralatan standard dan
Sembilan item untuk alat berat.
Selain kolom item, terdapat dua kolom di sebelahnya sebagai tempat isian bagi
guru. Dimana pada kolom tersebut diberi tanda "Tingkat Penggunaan" dan "tingkat
Kebutuhan"
No
.
1
1.
dst

Item Peralatan
2

Tingkat

Tingkat

Penggunaan
3

Kebutuhan
4

Alat 1
Alat 2

Kolom kedua berisi daftar nama peralatan yang disarankan, kolom kedua berisi tingkat
penggunaan dari peralatan tersebut dengan tiga pilihan jawaban, yaitu “T”, “M”, “B”.
Sedangkan pada kolom keempat berisikan tingkat kebutuhan dari peralatn tersebut
dengan pilihn jawaban 1, 2, 3, atau 4. Rincian cara pengisiannya adalah sebagai berikut:
Pada kolom bertanda “Tingkat Penggunaan” tuliskan “T”, “M”, “B” berdasarkan
maksud berikut:
1. “T” Peralatan Tangan; satu untuk setiap penggunaan siswa secara individual
dimana saja dilingkungan bengkel atau lab. Jenis dari alat tersebut biasanya
dibawa dalam sebuah tool box untuk penggunaan lapangan
2. “M”, Peralatan Meja; tersedia pada setiap meja lab atau pada sebuah papan
alat di lab. Dapat digunakan baik di meja atau didalam area bengkel
3. “B”, Peralatan Bengkel; hanya untuk penggunaan di area bengkel.
Adapun untuk kolom tingkat kebutuhan diisikan dengan menulis 1, 2, 3, atau 4
berdasarkan maksud sebagai berikut:
“1”

diperlukan

“2”

sering digunakan

“3”

jarang digunakan

“4”

tidak dibutuhkan

Selanjutnya disediakan ruang kosong untuk baris ke 83 sampai 100 untuk memberikan
kesempatan bagi guru memasukkan peralatan yang tidak disebutkan dalam daftar, dan
dianggap bermanfaat oleh mereka.
Meskipun daftar tesebut tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan semua proses
pengadaan alat, namun sudah cukup bermanfaat sebagai panduan dalam penyusunan
kebutuhan peralatan bengkel listrik/elektronika

3. PERALATAN UNTUK BENGKEL LISTRIK/ELEKTRONIK
T-1, Alat-alat tangan yang diperlukan
No.
Item Peralatan
1
Obeng, mata ¼”. Batang 4".
bulat
2

Obeng, mata 3/16”, Batang 6",

3

bulat
Obeng, mata 3/32”, Batang 2",
bulat

4

Obeng, Philips no. 1 , Batang

5

6"
Obeng, Philips no. 2, Batang
4"

6

Tang, slip joint 6" dengan
pemotong samping

Harga
Rp. 100.000,-

Gambar

7

Tang, hidung panjang 4", 6"
(tang cucut)

8

Tang, pemotong diagonal , 4",
6" dengan pegas

9

Tang, needle nose 6"

10

Set Obeng Mur, 3/16”, ¼”,
9/32”, 3/16”, 11/32”, 3/8”, ½”
dan 9/16”
(Nut Driver)

11

Pisau saku

12

Probe, 8” batang fiber, double
end (one flat, one pointed)

13

Solder, model tembak, dual
watt

14

Solder model pensil

15

Timah Solder

16

Solder tool, double end

17

Isolasi kabel, PVC hitam ½”

18

Tool box, metal 8 x 8 x 15
(approx, dimensions)

19

Gunting, 5”

Rp. 365.000,-

20

Set kikir kecil (needle files)

M-1, Peralatan pada meja, kategori diperlukan
No
Item Peralatan
21 Obeng jenis, penahan, mata
3/16", batang 8" (Screwdriver,
retaining type)

22

Konci

inggris

(adjustable

Wrench) 6", ¾” capacity

23

Konci L

Harga

Gambar

24

Tang kupas

25

Alignment tools basic kit of RF
trim tools

26
27

Solder 100w dengan penopang
Penggaris baja, 12”,

28

Penitik (Punch)

29

Bor tangan ¼”

30

Set mata bor

31

Pin straigh tener,

B-1, peralatan bengkel, kategori diperlukan
No
32

Item Peralatan
Lampu senter

Harga

Gambar

33

Gergaji tangan, jenis gagang
yang dapat diatur, dengan pisau
halus dan stanrdar

34

Mesin bor duduk, dengan alas
yang dapat dipasang diatas meja

35

mesin potong plat (Shear press)

M-2 Peralatan pada meja, kategori sering digunakan
No
Item Peralatan
36 Set of jeweler's screw drivers

Harga

Gambar

37

Tang, slip-joint 8”

38

Konci inggris 4", ½"

39

Kikir 6”, segitiga, fine-cut

40

Kikir 6” rat-tail, medium-cut

41

Kikir Flat, 8” fine-cut dan
medium-cut

42

Crimp tool

43

Penggaris saku 6”, dengan
pengukur kedalama

44

Square,

12"

square with level

combination

45

Penggores/penoreh/pelukis
(Scribe), double end

46

Palu, double ned plastic dan
karet 16oz

47

Penitik, 3/4 S, ½ R, 5/4R, 1R,
1 1/8 R, 1 5/32R , 1 1/4 R, 1
3/4R, ½ D, ¾ R

48

hand

reamer,

dengan

pemegang T, atau gagang
plastik

49

Set Tap dan Snei, 4 - 40 , 6 32, 8 - 32, 10-32, 10 - 24,
1/4-20

50

Pengukur kawat

51

pembuang panas (Heat sink
tongs)

52

Tweezers, set of 3 service
tweezers

53

Kuas

cat,

2"

untuk

pembersihan chassis

54

Retainer ring mounting tool

B-2, Alat Bengkel kategori Sering Digunakan
No

Item Peralatan

Harga

Gambar

55

Palu, ball peen, 6 oz, 16 oz

56

Bor

tangan

listrik,

3/8”

Jacobs chuck

57

kerangka penjepit, pemotong
plat logam

58

Gunting plat, mata lurus

59

Ragum meja, removable

60

Ragum meja 4”

61

Set Pahat dingin, ½”

62

Grinda listrik, dual end, mata
halus dan medium

M-3 Paralatan Meja, kategori jarang Digunakan
No
63
64
65
66
67

Item Peralatan
Konci inggris 8", ukuran 15/16”
Obeng offset 3/16” plat
Obeng offset Philips no. 1
Tang potong hidung tumpul
Pelubang. 4" dengan handle

68

Roll meter 6ft

69

busur

derajat,

saku

jenis

kombinasi penggaris dan busur
derajat

70

Jangak sorong 5" pengukur
diameter luar dan dalam

Harga

Gambar

71

Dividers, 6"

72

Palu dua mata ( plastic dan
karet) 4 0z;

73

Pelepas bohlam,

74

Obeng bundar ½” – 8”

B-3 Pearalatan Bengkel, kategori jarang digunakan
No
75

Item Peralatan
Tang 8” duckbill

76

Gergaji tangan, keyhole type,
pistol grip with fine and coarse
blades

Harga

Gambar

77

Label kabel, strip dan perekat

78

Mesin Potong

79

Las titik

80

Mesin Amplas 6", ½ HP 3
phase, 220 v,

81

Mesin

gergaji

82

variable speed, 1/3 hp
Mesin Bor duduk (Drill press)

83

15”, ½ key chuck, ½ hp
Mesin bor tangan

(Drill,

84

portable power), ¼”
Mesin bor tangan

(Drill,

85

portable power), 3/8”
Transformator, variable 0-140
v, rating 7,5

bundar,

24",

85

Antenna UHV dan VHF yang

87
88

terpasang di atap
Mesin bubut metal 10”
Ragum mekanis

89

Clamp C, 4” 4 buah
"C" clamps, 2 1/2"

90

6

Gagang Gergaji, yang dapat
diatur

10"-12"

2 buah
91
92

Mata gergaji, 1 Set
Back saw 12" 1 buah

93

Cross cut saw, 22” 1 buah

94

Ketam tangan/pengikis kayu, 1
buah

95

pelubang kepala baut, 4 buah

96

Pahat, ukuran saku, ¼ ½ ¾”,
masing-masing 1 buah

97

Sloyd knives. 1 7/8" blade, 2
lusin

98

Obeng Philips point 1, 2, 3

99
10

masing-masing 3
Obeng , 6" minus
Obeng elektrik minus

0
10

Obeng pendek minus 1 3/8"

1
10

obeng elektrik 6”

2
10

obeng saku minus 2” 12

3

10

obeng set panjang 4”

4
10

Obeng Philips point 1, 2, 3

5
10

masing-masing 3
Pengukur sudut (T bevel )

6

buah

10

Framing square, 1buah

1

7

10

Meteran

penanda

8

gauge), 1buah

(Marking

10

Penggaris besi 12”, 12 buah

9
11

Jangka pengukur diameter luar

0

(Caliper, outside,) 6", 1 buah

11

Jangka

1

dalam (Caliper, inside,) 6", 1

pengukur

diameter

buah

Peralatan bengkel, tambahan
No

Item Peralatan

Gambar

11

Batu asah (Oil stone) 1

2

buah

11

Ragum mesin bor (Drill

3

press vise),

11

Sikat besi/kawat (File card

4

and

brush

1 buah

combination),

4 buah
11
5

Set Kikir jarum 5 ½” 3

11

Kikir setengah bulat 6”

6

potongan kasar (Bastardcut), 6 buah

11

Kikir bulat 6” potongan

7

kasar, 6 buah

11

Kikir datar 6” fine cut, 6

8

buah

11

Kikir segiempat 6”, 6 buah

9
12

Kikir segitiga 6”, 6 buah

0

12

Hydrometer, 2 buah

1

12

Pelepas

sekrup

2

extractor 1 – 5, set), untuk
melepaskan
baut

yang

(Screw

sekrup

atau

kepalanya

patah/rusak
12

Tespen

Elektronik

50V-

3

500V

12

Voltmeter tabung vacuum

4

13 buah

12

Tespen 50v – 500v

5

12

kompor Las minyak tanah

6

(Blowtorch

gasoline)

1

buah

12

Pembengkok

7

(bending) ½” – 2 ½”

pipa

12

Drill stand, 1 – 60, 1/16 –

8

½”

12

Mesin las LPG dengan

9

tabung yang dapat diganti

13

Kompresor

0

portable

udara

tipe

Peralatan bengkel untuk praktik mesin listrik
No
13

Item Peralatan
Alternator fasa tunggal,

1

yang digerakkan oleh motor
dc compound

13

Alternator tiga fasa yang

2

digerakkan oleh motor dc

13

compound
Rangkaian pengaman tipe

3

13

udara
Rangkaian pengaman tipe
oli
Buzzer

4

13
5

Kaleng minyak tanah

Gambar

13

Cam switch dc

6

13

Rumah lampu fluorescent

7
13

Fitting lampu pijar

8
13

Fitting tabung neon

9
14

Motor DC compound

0
14

Motor DC shunt

1
14

Motor

2

tupai

induksi
tiga

fasa

sangkar
dengan

generator compound DC

14

Motor Selsyn

3
14

Motor

induksi

sangkar

4

tupai

dengan

papan

terminal

khusus

untuk

14

sambungan external
Motor fasa tunggal fasa

5
14

belah
Motor fasa tunggal tipe

6
14

kapasitor start
Motor fasa tunggal tipe

7
14

repulsion start
Universal motor

8

14

Motor saint luois

9

15

Tombol

0

pengoperasian motor

15

Penyearah

1
15

Relay

2

tekan

untuk

15

Resistor start

3

15

Rheostat field

4

(Resistor pengatur medan
magnit motor dc)

15

Panel

Beban

5
15

karbon 4kw
Panel Beban rheostat kawat

6

4kw

15

Kotak panel tenaga dan

7
15

penerangan
Panel Starter motor DOL

8
15

Panel Starter motor DOL 2

9
16

arah putaran
Panel Beban rheostat kawat

0
16

4kw
Panel Saklar SPDT (Single

1
16

Pole Double Throw)
Panel
Saklar
DPDT

2

(Double

16

Throw)
Panel Saklar TPDT (Three

3
16

Pole Double Throw)
Panel Saklar TPST (Two

4

Pole Single Throw)

Pole

rheostat

Double

16

Thermostat

5

16

Autotransformator

6
D. KEBUTUHAN FISIK BENGKEL LISTRIK-ELEKTRONIK
1. Daftar Ruangan yang diperlukan
Terdapat beberapa standar ukuran dalam merencanakan bengkel, antara lain sebagai
berikut:
Standar area bengkel:
No.

Fasilitas

Standart

1

Minimum tinggi langit-langit

4 meter

2

Minimum lebar bengkel

10 meter

3

Minimum perbandingan lebar dan panjang

1 : 1½

4

Maximum perbandingan lebar dan panjang bengkel

1:2

5

Minimum luas area lantai untuk tiap siswa

5 meter2

Standar ukuran pintu:
No.

Fasilitas

Standart

1

Lebar pintu keluar ke ruang lain / kantor

1,5 meter

2

Lebar pintu utama

2,4 meter

3

Jenis pintu utama

Overhead/
rolingdoor

4

Bahan pintu utama

matal

Standar kenyamanan pemandangan dan pencahayaan
No.

Fasilitas

Standart

1

Luas jendela bengkel

25% luas bengkel

2

Susunan jendela bengkel

Berjajar pada dinding

3

Tinggi bagian atas jendela

Sampai langit-langit

4

Kaca jendela

Tembus pandang

5

Pengaturan cahaya

Dengan panghalang cahaya ruangan

6

System penerangan umum

Cahya tidak langsung 25% arah keatas,
75% arah ke bawah

7

Nilai pemantulan cahaya dari langitlangit

Minimum 80%, maximum 90%

2. Sumber Tenaga Listrik
Dalam pendistribusian tenaga listrik, baik melalui supplay portabel maupun
distribusi terpusat, keselamatan haruslah menjadi pertimbangan yang penting. Perancang
harus mengutamakan keselamatan siswa dan kemudian keselamatan peralatan. Panel
distribusi tenaga yang rumit, dengan tenaga ac dan dc variabel yang dikendalikan oleh
instruktur ke pusat kerja melalui sambungan stop-kontak, merupakan sumber tenaga
utama di kebanyaan ben

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25