Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Pendekatan Science, Environment, Technology, and Society (SETS) dalam Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Semester I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi PraSiklus/Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi PraSiklus membahas mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pembelajaran IPA sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Sama halnya dengan yang dijelaskan pada sub judul deskripsi siklus I, pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.1 Deskripsi PraSiklus

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga pada Semester

I Tahun Pelajaran 2016/2017. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 13 orang diantaranya 1 Kepala Sekolah,

6 Guru Kelas, 1 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen, 1 Guru Mata Pelajaran PenjasOrkes, dan 3 Guru Wiyata Bhakti. Kepala Sekolah berlatar belakang pendidikan S1 dan seluruh guru yang mengampu di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga mempunyai latar belakang pendidikan S1. Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 18 siswa pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 1.3. mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Mata Pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga diampu oleh guru kelas 5 yaitu Bapak Jarwanto, S.Pd. Beliau mengampu seluruh mata pelajaran yang diajarkan di kelas 5 kecuali untuk mata pelajaran yang telah diampu oleh guru mata pelajaran masing-masing yaitu PAI, Bahasa Inggris,

SBdP, dan PenjasOrkes. Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan pada hari rabu

7 September 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas V di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor teknologi dan siswa itu sendiri. Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA dan antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPA, kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Terbatasnya teknologi dalam kegiatan pembelajaran ini juga merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Pada pembelajaran IPA harus mengutamakan proses pembelajaran karena IPA merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap siswa seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu melalui proses pembelajaran IPA tersebut dapat mengubah konsep dasar sains yang dimiliki siswa berdasarkan fenomena-fenomena alam yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari menjadi konsep IPA yang ilmiah. Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga, hambatan-hambatan yang muncul tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi 7 September 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas V di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor teknologi dan siswa itu sendiri. Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA dan antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPA, kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Terbatasnya teknologi dalam kegiatan pembelajaran ini juga merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Pada pembelajaran IPA harus mengutamakan proses pembelajaran karena IPA merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap siswa seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu melalui proses pembelajaran IPA tersebut dapat mengubah konsep dasar sains yang dimiliki siswa berdasarkan fenomena-fenomena alam yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari menjadi konsep IPA yang ilmiah. Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga, hambatan-hambatan yang muncul tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi

Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan tengah semester mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga semester I tahun 2016/2017. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal atau sebelum dilakukannya tindakan dapat disajika dalam bentuk tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Jumlah Siswa No

Ketuntasan Belajar

Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas

Nilai

6 33,33 2 Belum Tuntas

18 100 Nilai Rata-rata

Jumlah

66,89 Nilai Tertnggi

92 Nilai Terendah

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum diberikan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70) sejumlah 12 atau dengan persentase 66,67% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang telah mencapai KKM sebanyak 6 siswa dengan persentase 33,33% dari total keseluruhan siswa dari daftar nilai pada kondisi awal (Pra Siklus) nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 92 dan nilai yang terendah adalah 48 (untuk daftar nilai ulangan harian IPA semester I dapat dilihat pada lampiran 6 nilai kondisi awal). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum diberikan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70) sejumlah 12 atau dengan persentase 66,67% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang telah mencapai KKM sebanyak 6 siswa dengan persentase 33,33% dari total keseluruhan siswa dari daftar nilai pada kondisi awal (Pra Siklus) nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 92 dan nilai yang terendah adalah 48 (untuk daftar nilai ulangan harian IPA semester I dapat dilihat pada lampiran 6 nilai kondisi awal). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase

Berdasarkan hasil belajar yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan mata pelajaran IPA semester I siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga maka peneliti merasa perlu adanya perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang lain. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society (SETS) , sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada sub unit deskripsi siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali 35 menit.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Pada sub unit ini akan menjelaskan mengenai perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society meliputi penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menujang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali, dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan November. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus I pertemuan pertama peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society dengan Kompetensi Dasar 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Bapak Jarwanto selaku guru kelas 5. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator, tujuan pembelajaran dan materi. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) menyebutkan alat pencernaan makanan pada manusia, (2) menjelaskan urutan proses pencernaan makanan pada manusia, (3) mengidentifikasi setiap alat pencernaan makanan pada manusia (4) mengidentifikasi fungsi setiap alat pencernaan pada manusia. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) Dengan menggunakan media gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menyebutkan 6 alat pencernaan pada manusia dengan tepat, (2) Dengan menggunakan media gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan urutan proses makanan pada manusia dengan benar, (3) Dengan mengisi keterangan pada gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan fungsi setiap alat pencernaan dengan benar (4) Dengan mengisi keterangan pada gambar alat pencernaan dan penjelasan guru tentang fungsi alat pencernaan, siswa dapat menjelaskan zat yang dihasilkan oleh setiap alat pencernaan dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah gambar-gambar alat pencernaan yang dicetak pada kertas HVS lalu ditempelkan dengan urut pada kertas karton, nama-nama alat pencernaan dan fungsi alat pencernaan yang telah dicetak pada kertas HVS lalu digunting dan lingkungan sekolah yaitu ruang kelas 5. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja pengamatan, dan handout materi pembelajaran tentang alat pencernaan pada manusia. Selanjutnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society dengan Kompetensi Dasar 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Bapak Jarwanto selaku guru kelas 5. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator, tujuan pembelajaran dan materi. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) menyebutkan alat pencernaan makanan pada manusia, (2) menjelaskan urutan proses pencernaan makanan pada manusia, (3) mengidentifikasi setiap alat pencernaan makanan pada manusia (4) mengidentifikasi fungsi setiap alat pencernaan pada manusia. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) Dengan menggunakan media gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menyebutkan 6 alat pencernaan pada manusia dengan tepat, (2) Dengan menggunakan media gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan urutan proses makanan pada manusia dengan benar, (3) Dengan mengisi keterangan pada gambar alat pencernaan manusia, siswa dapat menjelaskan fungsi setiap alat pencernaan dengan benar (4) Dengan mengisi keterangan pada gambar alat pencernaan dan penjelasan guru tentang fungsi alat pencernaan, siswa dapat menjelaskan zat yang dihasilkan oleh setiap alat pencernaan dengan benar. Dilanjutkan dengan menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah gambar-gambar alat pencernaan yang dicetak pada kertas HVS lalu ditempelkan dengan urut pada kertas karton, nama-nama alat pencernaan dan fungsi alat pencernaan yang telah dicetak pada kertas HVS lalu digunting dan lingkungan sekolah yaitu ruang kelas 5. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar kerja pengamatan, dan handout materi pembelajaran tentang alat pencernaan pada manusia. Selanjutnya peneliti

2) Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari mengenai macam-macam penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan manusia. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society . Penyusunan RPP masih didiskusikan dengan Bapak Jarwanto selaku guru kelas 5. Hal-hal yang didiskusikan diantaranya mengenai indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi macam-macam penyakit yang berhubungan dengan alat pencernaan, (2) mengidentifikasi penyebab penyakit yang berhubungan dengan alat pencernaan manusia, (3) mengidentifikasi cara merawat alat pencernaan pada manusia. Berdasarkan indikator yang telah disusun peneliti menyusun tujuan yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) dengan berdiskusi bersama siswa dapat menyebutkan macam- macam penyakit yang ada pada alat pencernaan manusia dengan baik, (2) dengan berdiskusi bersama siswa dapat menjelaskan penyebab dari penyakit alat pencernaan dengan benar, (3) Dengan membuat poster himbauan siswa dapat mengidentifikasi cara merawat kesehatan alat pencernaan dengan baik. Setelah indikator dan tujuan pembelajaran tersusun kemudian peneliti menyiapkan media yang akan digunakan. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua ini media yang digunakan berupa kertas A3, spidol, selotip, contoh gambar (mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, pohon, membersihkan lngkungan). Peneliti menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa yang akan diujikan di akhir 2) Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari mengenai macam-macam penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan manusia. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society . Penyusunan RPP masih didiskusikan dengan Bapak Jarwanto selaku guru kelas 5. Hal-hal yang didiskusikan diantaranya mengenai indikator dan tujuan pembelajaran serta media yang akan digunakan di dalam proses pembelajaran. Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi macam-macam penyakit yang berhubungan dengan alat pencernaan, (2) mengidentifikasi penyebab penyakit yang berhubungan dengan alat pencernaan manusia, (3) mengidentifikasi cara merawat alat pencernaan pada manusia. Berdasarkan indikator yang telah disusun peneliti menyusun tujuan yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan kedua. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) dengan berdiskusi bersama siswa dapat menyebutkan macam- macam penyakit yang ada pada alat pencernaan manusia dengan baik, (2) dengan berdiskusi bersama siswa dapat menjelaskan penyebab dari penyakit alat pencernaan dengan benar, (3) Dengan membuat poster himbauan siswa dapat mengidentifikasi cara merawat kesehatan alat pencernaan dengan baik. Setelah indikator dan tujuan pembelajaran tersusun kemudian peneliti menyiapkan media yang akan digunakan. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua ini media yang digunakan berupa kertas A3, spidol, selotip, contoh gambar (mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, pohon, membersihkan lngkungan). Peneliti menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa yang akan diujikan di akhir

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tindakan

Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan penelitian meliputi proses pembelajaran dan hasil tindakan siklus I. Rincian pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut :

1) Proses Tindakan

Proses tindakan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, masing- masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali 35 menit. Rincian proses pelaksanaan tindakan sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 November 2016 pukul 11.00-12.10 WIB dengan peneliti sebagai guru pengajar serta guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Angga rekan sejawat peneliti. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Kemudian guru memberikan pertanyaan “tadi pagi anak-anak sudah sarapan?” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “jika anak-anak makan alat penceraan apa yang digunakan?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu pada hari ini bersama-sama akan belajar mengenai alat-alat pencernaan pada manusia, urutan jalannya pencernaan pada manusia, fungsi dari setiap alat

pencernaan manusia, serta apa saja zat-zat yang dapat dihasilkan oleh masing- masing alat pencernaan dan kegunaannya dengan Kompetensi Dasar (KD) 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan menggali pengetahuan siswa tentang materi dan menyusun gagasan-gagasan siswa serta mengkaitkan gagasan tentang materi yang telah disusun kedalam kehidupan sehari-hari. Setelah meminta siswa menyusun gagasan mereka masing-masing, guru menampilkan gambar-gambar organ alat pencernaan pada manusia yang telah ditempelkan pada karton di depan kelas. Siswa diberikan guntingan kertas yang berisi nama-nama organ pencernaan beserta fungsinya secara acak. Setiap siswa yang membawa kertas diminta menempelkan kertas yang telah dibawa kedalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan gambar alat pencernaan, nama alat pencernaan dan fungsinya. Setelah selesai menempel guru membahas dan membenarkan satu per satu pekerjaan siswa.

Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok ada tiga kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 orang, guru memberikan lembar kerja kelompok dan materi, siswa diminta membaca materi dan mengidentifikasi alat pencernaan yang ada dalam materi dan zat-zat yang dihasilkan dari setiap alat pencernaan dan menuliskannya dalam lembar kerja kelompok, setiap perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Pada kegiatan selanjutnya guru meluruskan konsep jika terjadi miskonsepsi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama, lalu guru melakukan refleksi dan melakukan penilaian berupa pertanyaan-pertanyaan lisan dengan materi yang telah disampaikan.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu macam-macam penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Selama pembelajaran berlangsung, guru pengajar atau peneliti diobservasi oleh teman sejawat. Observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan SETS. Observasi Selama pembelajaran berlangsung, guru pengajar atau peneliti diobservasi oleh teman sejawat. Observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan SETS. Observasi

b. pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 November 2016 pukul 11.00-12.45 WIB dengan peneliti sebagai guru pengajar serta guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Angga rekan sejawat peneliti. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Kemudian guru memberikan pertanyaan “tadi pagi anak-anak sudah sarapan?” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “anak-anak silahkan lihat disekitar tempat duduk kalian apakah masih terdapat sampah?” siswa menjawab dengan berbagai jawaban, lalu guru melanjutkan pertanyaan “jika masih ada sampah baiknya kita apakan?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu pada hari ini bersama-sama akan belajar mengenai penyakit yang bisa menyerang setiap alat pencernaan, penyebab penyakit alat pencernaan, dan cara menjaga alat pencernaan dengan Kompetensi Dasar (KD) 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan menggali pengetahuan siswa tentang materi dan menyusun gagasan-gagasan siswa serta mengkaitkan gagasan tentang materi yang telah disusun kedalam kehidupan sehari-hari. Setelah meminta siswa menyusun gagasan mereka masing-masing, guru memberikan penjelasan tentang salah satu penyakit yang menyerang alat pencernaan mulut dan penyebabnya. Siswa diberikan materi berisi tentang macam- macam penyakit yang ada didalam alat pencernaan dan meminta siswa menganalisis penyebab dan cara mencegahnya. Setiap siswa dapat menyebutkan b. pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 November 2016 pukul 11.00-12.45 WIB dengan peneliti sebagai guru pengajar serta guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Angga rekan sejawat peneliti. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Kemudian guru memberikan pertanyaan “tadi pagi anak-anak sudah sarapan?” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “anak-anak silahkan lihat disekitar tempat duduk kalian apakah masih terdapat sampah?” siswa menjawab dengan berbagai jawaban, lalu guru melanjutkan pertanyaan “jika masih ada sampah baiknya kita apakan?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu pada hari ini bersama-sama akan belajar mengenai penyakit yang bisa menyerang setiap alat pencernaan, penyebab penyakit alat pencernaan, dan cara menjaga alat pencernaan dengan Kompetensi Dasar (KD) 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan menggali pengetahuan siswa tentang materi dan menyusun gagasan-gagasan siswa serta mengkaitkan gagasan tentang materi yang telah disusun kedalam kehidupan sehari-hari. Setelah meminta siswa menyusun gagasan mereka masing-masing, guru memberikan penjelasan tentang salah satu penyakit yang menyerang alat pencernaan mulut dan penyebabnya. Siswa diberikan materi berisi tentang macam- macam penyakit yang ada didalam alat pencernaan dan meminta siswa menganalisis penyebab dan cara mencegahnya. Setiap siswa dapat menyebutkan

Selanjutnya guru menampilkan dan menjelaskan contoh poster himbauan yang telah dibuat sebelumnya kedepan kelas, setelah itu guru meminta siswa berkumpul dengan kelompok yang telah dibagi pada pertemuan sebelumnya, guru memberikan setiap kelompok satu lembar kertas A3, spidol, lem, dan satu contoh gambar, siswa diminta berdiskusi dengan kelompok masing-masing tentang poster apa yang dapat mereka buat dengan gambar yang telah diberikan dan membuat poster himbauan, setiap perwakilan kelompok mendemonstrasikan poster himbauan yang telah mereka buat didepan kelas dan pemanfaatannya dala kehidupan sehari-hari, selanjutnya siswa diminta menempel poster himbauan yang telah mereka buat diarea sekolah dan kelas. Pada kegiatan selanjutnya guru meluruskan konsep jika terjadi miskonsepsi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama, lalu guru melakukan refleksi.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan pada siklus I dan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu macam-macam penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Selama pembelajaran berlangsung, guru pengajar atau peneliti diobservasi oleh teman sejawat. Observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan SETS. Observasi dilakukan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan sintak SETS dan mengukur peningkatan aktivitas pembelajaran.

2) Hasil Belajar Siklus I

Hasil tindakan penelitian berupa nilai IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga setelah pelaksanaan tindakan siklus I melalui pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society, hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan kedua siklus I. Berikut disajikan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dengan

Kompetensi Dasar (KD) 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan disajikan pada tabel daftar nilai IPA. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar IPA Siklus I

Jumlah Siswa No

Ketuntasan Belajar

Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas

Nilai

16 88,89 2 Belum Tuntas

18 100 Nilaia Rata-rata

Jumlah

77,78 Nilai Tertinggi

92 Nilai Terendah

64 Dari tabel 4.2 ketuntasan belajar kognitif siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 70) sebanyak 2 siswa atau 11,11% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) sebanyak 16 siswa dengan persentase 88,89% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA, namun hasil yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 90%. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society yaitu 92, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 64 yang semula pada kondisi awal hanya 48 (daftar nilai siswa terlampir).

Hasil Belajar Afektif

Melalui rubrik penilaian sikap didapat hasil belajar afektif berdasarkan kriteria ketuntasan minimal pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Afektif IPA Siklus I

Jumlah Siswa No

Ketuntasan Belajar

Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas

Nilai

7 38,88 2 Belum Tuntas

18 100 Nilaia Rata-rata

Jumlah

61,8 Nilai Tertinggi

83,3 Nilai Terendah

41,56 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas hasil belajar afektif

sebanyak 7 siswa sedangkan yang masih dibawah KKM ada 11 siswa dengan nilai rata-rata 61,8 dan nilai terendah 41,56.

Hasil Belajar Psikomotor

Melalui rubrik penilaian ketrampilan didapat hasil belajar psikomotor berdasarkan kriteria ketuntasan minimal pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Psikomotor IPA Siklus I

Jumlah Siswa No

Ketuntasan Belajar

Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas

Nilai

6 33,33 2 Belum Tuntas

18 100 Nilaia Rata-rata

Jumlah

66,67 Nilai Tertinggi

75 Nilai Terendah

56,25 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas hasil belajar

psikomotor sebanyak 6 siswa sedangkan yang masih dibawah KKM ada 12 siswa dengan nilai rata-rata 66,67 dan nilai terendah 56,25

3) Hasil Observasi

Pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 telah dilakukan observasi terhadap aktivitas pembalajaran guru dan aktivitas pembelajaran siswa dengam menerapkan pendekatan Science, Environment, Technology, and Society (SETS). Observasi dilakukan untuk mengukur proses keterlaksanaan pembelajaran dan mengukur peningkatan aktivitas pembelajaran. Lembar observasi aktivitas guru siklus 1 dengan pendekatam SETS dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Keterangan No Kegiatan

Pertemuan I Pertemuan II Item Ya Tidak

Aspek yang diamati

Ya Tidak

Mempersiapkan perlengkapan dan

media pembelajaran. Membuka pembelajaran: dengan

√ Pra

salam, doa, dan ucapan terimaasih.

Pembelajaran

Menanyakan presensi dan keadaan

siswa.

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melakukan inisiasi berupa apersepsi dan pertanyaan - pertanyaan yang

memunculkan gagasan atau ide tentang materi. (Science)

Memberikan pertanyaan terbuka

Inisiasi

6 tentang materi yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. (Science) Melakukan tanya jawab untuk

menggali gagasan awal dan

mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari. (Science) Memberikan simulasi dan pertanyaan dengan

gambar untuk

siswa

melengkapi keterangan pada gambar yang telah disediakan. (Science) Meminta siswa membentuk sebuah

kelompok. (Society)

Pembentukan

Meminta siswa berdiskusi untuk

√ Konsep

memahami materi. (Society) Meminta

siswa menyampaikan

gagasan mengenai materi. (Society) Meminta

siswa

mendiskusikan

teknologi apa yang dapat dibuat dan

dimanfaatkan berdasarkan materi. (Society) Meminta setiap kelompok membuat

teknologi. (Technology) Meminta

mendemonstrasikan produk yang

pemanfaatannya. (Society) Menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari. (Environment) sehari-hari. (Environment)

Membimbing siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari. (Science)

18 Melakukan refleksi.

19 kepada siswa guna mengetahui

keberhasilan dalam belajar

Penilaian

Memberikan angket guna mengetahui

20 keaktivan dan antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran

√ Penutup

21 Memberikan tindak lanjut

Menutup pelajaran dengan salam dan

doa. Total Aspek Keterlaksanaan

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan pada pertemuan pertama terdapat 16 aspek yang telah terlaksana dan ada 6 aspek yang belum terlaksana. Pada pertemuan kedua aspek yang diamati telah terlaksana yaitu 22 aspek. Secara keseluruhan jika pada siklus I semua aspek dirata-rata akan mendapati persentase 86,36%. Sedangkan untuk observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan

2 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Keterangan No Kegiatan

Pertemuan I Pertemuan II Item Ya Tidak

Aspek yang diamati

Ya Tidak

Mempersiapkan perlengkapan dan

media pembelajaran. Membuka pembelajaran: dengan

Pra 2 √ √

salam, doa, dan ucapan terimaasih.

Pembelajaran

Menanyakan presensi dan keadaan

siswa.

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melakukan inisiasi berupa apersepsi dan pertanyaan - pertanyaan yang

memunculkan gagasan atau ide tentang materi. (Science) Memberikan pertanyaan terbuka

Inisiasi

6 tentang materi yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. (Science) Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan awal dan

mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari. (Science) Memberikan simulasi dan pertanyaan dengan

gambar untuk

siswa

melengkapi keterangan pada gambar yang telah disediakan. (Science) Meminta siswa membentuk sebuah

kelompok. (Society)

Pembentukan

√ Konsep

Meminta siswa berdiskusi untuk

memahami materi. (Society) Meminta

gagasan mengenai materi. (Society) Meminta

siswa

mendiskusikan

teknologi apa yang dapat dibuat dan

dimanfaatkan berdasarkan materi. (Society) Meminta setiap kelompok membuat

teknologi. (Technology)

mendemonstrasikan produk yang

pemanfaatannya. (Society)

Menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari. (Environment) Meminta

siswa

menganalisis

fenomena lingkungan sekitar yang

Membimbing siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari. (Science)

18 Melakukan refleksi.

19 kepada siswa guna mengetahui

keberhasilan dalam belajar

Penilaian

Memberikan angket guna mengetahui

20 keaktivan dan antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran

√ Penutup

21 Memberikan tindak lanjut

Menutup pelajaran dengan salam dan

doa. Total Aspek Keterlaksanaan

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan pada pertemuan pertama hasil observasi aktivitas siswa terdapat 16 aspek yang telah terlaksana dan ada 6 aspek yang belum terlaksana. Pada pertemuan kedua aspek yang diamati telah terlaksana yaitu 22 aspek. Secara keseluruhan jika pada siklus I semua aspek dirata-rata akan mendapati persentase 86,36%.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2 diperoleh data berupa hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Science, Environment, Technology, and Society (SETS). Kegiatan refleksi dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran dipertemuan selanjutnya. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat untuk melakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun kelemahan dan kelebihan pembelajaran siklus I sebagai berikut:

Kelemahan:

Dari segi guru masih kurang memerhatikan siswa yang sedang berbicara sendiri, guru masih terfokus pada materi sehingga tidak memerhatikan siswa yang gaduh. Guru juga masih hanya berdiri di tempat guru pada awal pembelajaran, sehingga kurang terfokus pada siswa yang berada dibelakang. Dari segi siswa, masih terdapat beberapa siswa yang berbicara dan sibuk sendiri, sehingga ketika guru memberi pertanyaan secara lisan siswa belum bisa menjawab karena tidak memerhatikan materi yang disampaikan guru.

Kelebihan:

Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan sintak SETS dengan baik, terlihat pada aspek yang terdapat pada lembar observasi meningkat. Kegiatan pembelajaran lebih menarik sehingga siswa lebih antusias dalam menyampaikan gagasan-gagasan mereka. Siswa juga dapat membuat teknologi sederhana yang diaplikasikan didalam lingkungan sekolah.

Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan yang telah dipaparkan adalah dengan guru lebih menguasai kelas dan lebih memerhatikan siswa ataupun menegur siswa yang berbicara sendiri agar siswa dapat terfokus pada materi yang disampaikan.guru lebih banyak memberi pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan menggunakan media yang menarik agar siswa lebih antusias lagi dalam mengikuti pembelajaran.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pada sub unit deskripsi siklus II ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali 35 menit.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap akan membahas mengenai perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society meliputi penyusunan

RPP dan segala sesuatu yang menujang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada pertemuan terakhir disetiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali, dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November. Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama siklus II ini mengenai zat gizi yang diperlukan dalam tubuh. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama dengan siklus I yaitu KD 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Bapak Jarwanto S.Pd selaku guru kelas 5. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian dan materi yang akan disampaikan pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) mangidentifikasi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (2) mengidentifikasi fungsi dari zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (3) menyebutkan macam dan fungsi mineral dan (4) menjelaskan macam dan fungsi vitamin. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) melalui peta konsep tentang zat gizi, siswa dapat mengidentifikasi zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut dengan benar , (2) Melalui menjodohkan zat gizi dan fungsinya, siswa dapat menjelaskan fungsi zat gizi dengan benar (3) melalui penjelasan guru tentang zat gizi mineral, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis mineral dengan benar (4) melalui penjelasan guru tentang macam-macam vitamin, siswa dapat menjelaskan 1) Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November. Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama siklus II ini mengenai zat gizi yang diperlukan dalam tubuh. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama dengan siklus I yaitu KD 1.3 mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Bapak Jarwanto S.Pd selaku guru kelas 5. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian dan materi yang akan disampaikan pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) mangidentifikasi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (2) mengidentifikasi fungsi dari zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (3) menyebutkan macam dan fungsi mineral dan (4) menjelaskan macam dan fungsi vitamin. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan Science, Environment, Technology, and Society ialah: (1) melalui peta konsep tentang zat gizi, siswa dapat mengidentifikasi zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut dengan benar , (2) Melalui menjodohkan zat gizi dan fungsinya, siswa dapat menjelaskan fungsi zat gizi dengan benar (3) melalui penjelasan guru tentang zat gizi mineral, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis mineral dengan benar (4) melalui penjelasan guru tentang macam-macam vitamin, siswa dapat menjelaskan

2) Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, yang membedakannya ialah pada pokok bahasan yang dipelajari. Pada pertemuan kedua ini pokok bahasan yang dipelajari ialah cara mengolah makanan dengan benar dan gangguann yang disebabkan karena kekurangan ataupun kelebihan zat gizi. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi cara pengolahan makanan dan gangguan atau penyakit yang disebabkan kekurangan atau kelebihan zat gizi. Sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II pertemuan kedua terlebih dahulu peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai waktu pelaksanaan dan materi pembelajaran serta indikikator dan tujuan yang akan digunakan untuk mengajar. Indikator pada pertemuan kedua antara lain (1) mengidentifikasi cara mengolah makanan dengan memertahankan gizinya (2) mengidentifikasi jenis-jenis gangguan atau penyakit yang disebabkan kekurangan atau kelebihan zat gizi. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Science, Environment, Technology, and Society yaitu : (1) melalui tanya jawab tentang cara

memasak sayuran, siswa dapat menjelaskan cara memasak sayuran dengan benar, (2) melalui analisis materi secara mandiri guru tentang jenis-jenis penyakit, siswa dapat menyebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Setelah penyusunan tujuan kemudian dilanjutkan dengan peneliti menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat yaitu tentang makanan bergizi seimbang. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan adalah kartu kosong yang telah dibentuk menjadi bentuk buah-buahan yang nantinya akan digunakan siswa untuk menuliskan motivasi, pohon buatan, pita, dan alat tulis. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan soal evaluasi. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. (Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran)

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tindakan

Sub tahap ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan penelitian meliputi proses tindakan dan hasil tindakan siklus II. Rincian pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut :

1) Proses Tindakan

Proses tindakan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit dan tiga kali 35 menit. Rincian proses tindakan adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 November 2016 pukul 11.00-12.10 WIB dengan peneliti sebagai guru pengajar serta guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Novia rekan sejawat peneliti. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24