KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL BA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA
Ketua
Kepala Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Sekretaris
Dra. Hj. Nunung Siti Sofiah, M.Pd
Anggota
Drs. Casmadi, M.M.Pd Drs. Amin Hermawan, MM.
Nara Sumber
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI) Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI) Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI) Dr. Hj. Ai Sofianti, M.Pd. (P4TK-TKSLB Bandung)
Kontributor
1. Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda Provinsi
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA UNTUK SMA/SMK/MA/MAK
S AMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan kemampuan kepada Tim Penyusun Kurikulum Daerah khususnya Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di Jawa Barat. Kurikulum
Daerah disyaratkan untuk disusun berdasarkan pada Permendikbud Nomor 67. 68. 69, 70 dan 81A Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
Dan Struktur Kurikulum SD/MI, SMP/MTs., SMA/MA, SMK/MAK dan Implementasi Kurikulum.
Komponen-komponen yang harus disusun dalam Kurikulum Daerah Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah meliputi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD), Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Buku Pegangan Guru/Siswa, Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Inti dan Guru Kelas/Mata Pelajaran dan Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013. Sebagai landasan hukum di tingkat daerah disyaratkan pula dibuat Peraturan Gubernur tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Daerah pada Jenjang
Kurikulum 2013, benar-benar menjadi suatu kenyataan, sehingga Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 betul-betul akan terwujud.
Bandung, November 2013 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA
Pembina Utama Madya NIP. 19570807 198601 1 001
K ATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAERAH DAN KESENIAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 secara nasional pada setiap satuan pendidikan untuk semua mata pelajaran, maka mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai muatan lokal di Jawa Barat sangat perlu mengadopsi dan mengadaptasi elemen-elemen prubahan
yang menjadi karakteristik Kurikulum 2013. Elemen-elemen perubahan muatan lokal Bahasa dan Sastra Daerah
sesuai dengan elemen perubahan Kurikulum 2013 mencakup: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Bahasa Daerah di Jawa Barat yang meliputi Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon dan Bahasa Melayu Betawi disepakati untuk dijadi sebagai
Muatan Lokal Mata Pelajaran secara mandiri. Hal ini sejalan dengan Perda Jawa Barat Nomor 5 tahun 2003 tentang Pembinaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah serta Pergub Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang
Pengembangan kurikulum daerah merujuk pada Permendikbud Nomor 67, 68, 69, 70 dan 81A tahun 2013. Selain dari itu, buku kurikulum
ini disusun untuk dijadikan sebagai rujukan bagi Kepala Sekolah dan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajran Bahasa dan Sastra Daerah di Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal
26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/ MTs, SMA/SMK/MA/MAK.
Komponen-komponen kurikulum yang telah dikembangkan sangat perlu untuk dipahami dan diimplementasikan oleh guru-guru Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA/MAK. Oleh karena itu, Buku Kurikulum Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah perlu disusun dan segera disosialisasikan.
Kepada Tim Pengembang Kurikulum Daerah Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Provinsi Jawa Barat, kami menghaturkan terima
kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja kerasnya selama ini yang memungkinkan buku ini bisa terwujud.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
Bandung, November 2013
2. SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA UNTUK KELAS XI SMA/SMK/MA/MAK .......................................... 72
3. SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA UNTUK KELAS XII SMA/SMK/MA/MAK ......................................... 103 BAGIAN TIGA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BAB 4: PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) ...................................................... 131
BAB 5: CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAGIAN EMPAT PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH BERBASIS KURIKULUM 2013 (MODEL PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR)
A. Definisi dan Makna Aresmen Autentik .......................................... 158
B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 ......................... 158
C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik ........................................ 160
D . Jenis-jenis Asesmen Autentik ...................................................... 162
BAGIAN SATU KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
BAB PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 69 TAHUN 2013
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 69 TAHUN 2013 TENTANG PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA DAN SASTRA DAERAH PADA JENJANG SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya melindungi, memberdayakan, memantapkan keberadaan, kedudukan, dan fungsi bahasa, dan sastra daerah, telah ditetapkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah aliyah
12. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor
69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
13. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor
70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Kejuruan /Madrasah
Aliyah Kejuruan
14. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 Nomor 5 Seri E);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 7 Seri E,
BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu: Pengertian Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat.
4. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Jawa Barat.
5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
7. Satuan Pendidikan adalah Kelompok Layanan Pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Jalur Formal dan Non Formal pada setiap
Jenjang dan Jenis Pendidikan.
8. Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah adalah materi pelajaran yang memuat Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah yang ada di Jawa Barat, meliputi Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi.
Bagian Kedua: Tujuan Pasal 2
Tujuan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan
BAB II PENYELENGGARAAN Pasal 3
Bahasa dan Sastra Daerah wajib diajarkan pada semua jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai muatan lokal.
Pasal 4
(1) Gubernur dan BupatilWalikota menyelenggarakan pelestarian dan pengembangan bahasa dan sastra daerah sebagai unsur kekayaan dan budaya daerah.
(2) Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat menyelenggarakan pembinaan
bahasa dan sastra daerah yang dilaksanakan oleh Bupati/Walikota.
Pasal 5
(1) Satuan Pendidikan di Daerah melaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra daerah paling sedikit 2 (dua) jam pelajaran setiap 1 (satu) minggu.
(2) Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Jenjang Pendidikan Dasar terdiri dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah /Sekolah Dasar Luar Biasa/Paket A dan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah /Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Paket B; dan
BAB III KOORDINASI Pasal 6
Kepala Dinas melaksanakan koordinasi dengan Dinas yang membidangi pendidikan di Kabupaten/Kota serta instansi terkait, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa da sastra daerah pada jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah di Daerah.
BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 7
(1) Gubernur membentuk Tim dalam rangka evaluasi pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra daerah pada jenjang Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah di Daerah. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Keputusan Gubernur. (3) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling sedikit 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun. (4) Ketua Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra daerah pada
BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 9
Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah, bersumber dari :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja pada Satuan Pendididkan Dasar dan
Menengah yang bersangkutan, dan
d. sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.
BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 10
Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di Bandung pada tanggal 5 Desemeber 2013 GUBERNUR JAWA BARAT,
AHMAD HERYAWAN
Diundangkan di Bandung pada tanggal 5 Desember 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT,
Ir. WAWAN RIDWAN, MMA
Pembina Utama Madya NIP. 19561224 198203 1 002
BAB STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
A. RASIONAL
Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional.Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
(KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda. Selain disesuaikan dan didasarkan pada struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasarkan pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/ MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, diajarkan
pada pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang
kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi
berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Barat. Bahasa Daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran bahasa Daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu khasanah dalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara
akan menjadi landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu, bahasa daerah harus diperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudhatul Athfal (RA) dan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk kepentingan itu, perlu disusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya daerah, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya daerah, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum
2013, diharapkan peserta didik memiliki
1. Kemampuan berkomunikasi;
2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;
3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;
4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;
5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda;
6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal;
7. Minat yang luas dalam kehidupan;
8. Kesiapan untuk bekerja;
9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada.Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat
(2) berbunyi sebagai berikut. Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi
bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan
lokal maka untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan
Kedudukan muatan lokal dalam struktur kurikulum satuan pendidikan SMP/MTs tampak pada tabel berikut.
Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI
Jumlah Jam Pelajaran No.
Komponen
Tiap Kelas
IV V VI Kelompok A
I II III
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan
9. Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs.
Kelompok B
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
10. Prakarya
11. Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Tabel 3: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Pendidikan Menengah
Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Jumlah Jam No.
Komponen
Pelajaran Tiap Kelas
X XI XII Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila &
2 2 E Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
Tabel 4: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMA/MA KELAS MATA PELAJARAN
X XI XII Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan
I Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Antropologi
3 4 4 III
4. Ekonomi
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Daerah
3. Bahasa dan Sastra Inggris
Tabel 5: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMK/MAK ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 2 2 3. Bahasa Indonesia
4 4 4 4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
2 2 2 6. Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2 8. Bahasa dan Sastra Daerah
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
26 26 26 minggu
BAB KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMP/MTs
A. PENGERTIAN
Kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
B. FUNGSI
Kompetensi intidan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru- guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu. Kompetensi inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat, (2) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa
Sunda untuk berbagai keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, serta (6) sarana pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
4. Murid mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan kemam- puan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
5. Murid memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda (berbicara, menulis, dan berpikir).
6. Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
7. Murid menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Sunda.
D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
KIKD Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan
Kelas X KOMPETENSI INTI (KI)
KOMPETENSI DASAR (KD)
10.1 Menghayati dan
10.1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan mengamalkan
keberadaan bahasa Sunda dan ajaran agama yang
menggunakannnya sesuai dengan dianutnya
kaidah dan konteks sosial budaya sebagai sarana komunikasi melalui
10.2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan proaktif dan
santun, responsif
dan peduli dalam berbahasa Sunda menunjukkan
untuk memahami DONGENG, CARITA sikap sebagai
WAYANG,CARPON, GUGURITAN, dan bagian dari solusi
SISINDIRAN
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
10.3 Memahami,
dan menganalisis menerapkan,
10.3.1 Mengidentifikasi
teks BIANTARA sesuai dengan kaidah- menganalisis
kaidahnya.
pengetahuan
10.3.2 Mengidentifikasi dan menganalisis teks faktual,
PAGUNEMAN sesuai dengan kaidah- konseptual,
kaidahnya.
prosedural
10.3.3 Mengidentifikasi dan menganalisisteks berdasarkan rasa
BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuai ingintahunya
dengan kaidah-kaidahnya. tentang ilmu
10.3.4 Mengidentifikasi dan menganalisisteks pengetahuan,
AKSARA SUNDA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
10.4 Mengolah,
10.4.1 Menyusun, menanggapi, dan menalar, dan
memperagakan teks BIANTARAsesuai menyaji dalam
dengan kaidah-kaidahnya. ranah konkret dan
10.4.2 Menyusun,menanggapi, dan ranah abstrak
memperagakan teks PAGUNEMAN terkait dengan
sesuai dengan kaidah-kaidahnya. pengembangan
10.4.3 Menyusun, menanggapi, dan dari yang
membandingkan teks BIOGRAFI dan dipelajarinya
OTOBIOGRAFI sesuai dengan kaidah- di sekolah
kaidahnya.
secara mandiri,
10.4.4 Menyusun dan menyunting teks pendek dan mampu
yang menggunakan AKSARA SUNDA menggunakan
sesuai dengan kaidah-kaidahnya. metoda sesuai
10.4.5 Menanggapi dan mengekspresikan kaidah keilmuan
DONGENG dan CARITA WAYANG sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.4.6 Menanggapi dan mengekspresikan CARPON sesuai dengan kaidah- kaidahnya.
10.4.7 Menanggapi dan mengekspresikan GUGURITAN sesuai dengan kaidah- kaidahnya secara lisan dan tulisan.
10.4.8 Menanggapi dan mengekspresikan SISINDIRAN sesuai dengan kaidah-
11.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
11.2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam berbahasa Sunda untuk memahami RUMPAKA
KAWIH, SAJAK, MANTRA, dan NOVEL.
11.2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam berbahasa Sunda untuk memahami teks BAHASAN BUDAYASUNDA dan DESKRIPSI YANG MENGANDUNG PAKEMAN BASA.
11.2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan proaktif dalam berbahasa Sunda untuk memahami
teks WAWANCARA serta WARTA dan/ atau IKLAN
11.3 Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan
11.3.1 Mengidentifikasi danmenganalisis RUMPAKA KAWIH sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.
11.3.2 Mengidentifikasi dan
11.3.7 Mengidentifikasi dan menganalisisteks kejadian, serta
fenomena dan
WAWANCARA sesuai dengan kaidah- menerapkan
kaidahnya secara lisan dan tulisan. pengetahuan
11.3.8 Mengidentifikasi dan menganalisisteks prosedural pada
WARTA dan/atau IKLAN sesuai dengan bidang kajian yang
kaidah-kaidahnya secara lisan dan spesifik sesuai
tulisan.
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
11.4 Mengolah,
11.4.1 Menanggapi dan
menalar, dan mengekspresikanRUMPAKA KAWIH menyaji dalam
sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara ranah konkret dan
lisan dan tulisan.
ranah abstrak
11.4.2 Menanggapi dan
terkait dengan mengekspresikanSAJAK sesuai dengan pengembangan
kaidah-kaidahnya secara lisan dan dari yang
tulisan.
dipelajarinya
11.4.3 Menanggapi danmembahasMANTRA di sekolah
secara lisan dan tulisan. secara mandiri,
11.4.4 Menanggapidan meringkas NOVEL dan mampu
sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara menggunakan
lisan dan tulisan.
metoda sesuai
11.4.5 Menyusun dan menanggapi DESKRIPSI kaidah keilmuan
yang mengandungPAKEMAN BASA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
Kelas XII KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)
12.1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan YME akan keberadaan bahasa Sunda dan
menggunakannnya sesuai dengan
12.1 Menghayati dan kaidah dan konteks sosial budaya mengamalkan sebagai sarana komunikasi melalui ajaran agama
yang dianutnya WAWACAN, CARITA PANTUN,ARTIKEL,
MEMANDU ACARA, TERJEMAHAN, DRAMA (teater, gending karesmen dan/
atau longser)
12.2 Menghayati dan
12.2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, mengamalkan
peduli, dan santun, dan proaktif dalam perilaku
menggunakan bahasa Sunda untuk jujur, disiplin,
mengapresiasi WAWACAN dan CARITA tanggungjawab,
PANTUN
peduli (gotong
12.2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, royong,
peduli, santun, dan proaktif dalam kerjasama,
menggunakan bahasa Sunda untuk toleran, damai),
memahami dan menyampaikan ARTIKEL santun, responsif
dan TERJEMAHAN.
dan proaktif dan
12.2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, menunjukkan
peduli, santun, dan proaktif dalam sikap sebagai
berbahasa Sunda melalui MEMANDU bagian dari solusi
ACARA dan DRAMA (teater, gending
12.3 Memahami, menerap-kan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
12.3.1 Mengidentifikasi, dan menganalisis prosedural
teks WAWACAN berdasarkan kaidah- berdasarkan rasa
kaidahnya secara lisan dan tulisan ingintahunya
12.3.2 Mengidentifikasi dan menganalisis teks tentang ilmu
CARITA PANTUN berdasarkan kaidah- pengetahuan,
kaidahnya secara lisan dan tulisan teknologi, seni,
12.3.3 Mengidentifikasi dan menganalisis teks budaya, dan
ARTIKEL berdasarkan kaidah-kaidahnya humaniora
secara lisan dan tulisan. dengan wawasan
12.3.4 Mengidentifikasi dan menganalisis teks kemanusiaan,
TERJEMAHAN berdasarkan kaidah- kaidahnya.
kebangsaan,
12.3.5 Mengidentifikasi dan menganalisis teks kene-garaan, dan
peradaban terkait PANDUAN ACARA berdasarkan kaidah-
fenomena dan kaidahnya secara lisan dan tulisan.
12.3.6 Mengidentifikasi dan menganalisisteks DRAMA berdasarkan kaidah-kaidahnya
kejadian, serta
mene-rapkan pengetahuan
secara lisan dan tulisan. prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan
BAGIAN DUA SILABUS MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
November 2013
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
Kelas X
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan
dan Madrasah Aliyah
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013
SILABUS 1
M KURIKULUM TINGKA
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA/MAK
A Kelas/Semester
: X/1
T A Kompetensi Inti
10.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
10.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
R T DAERAH
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
A cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
N B 10.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
H A dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada A bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
S A 10.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokasi Sumber E Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Waktu Belajar
10.1.1 Mensyukuri anugerah
Tuhan akan keberadaan
A bahasa Sunda dan
/SMK/MA/MAK
menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks sosial budaya sebagai sarana komunikasi melalui teks biantara, paguneman, biografi dan otobiografi, aksara sunda, dongeng, carita wayang, carpon, guguritan, dan sisindiran.
10.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan proaktif dalam berbahasa Sunda untuk memahami biantara (pidato) dan paguneman (percakapan).
10.3.1 Mengidentifikasi dan
Biantara (Pidato)
Mengamati:
menganalisis teks • Bentuk-bentuk teks • Membaca dan mengamati biantara sesuai dengan
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
beberapa contoh teks kaidah-kaidahnya.
biantara.
• Struktur biantara.
biantara.
• Aspek-aspek
• Mengamati dan memahami
kebahasan dalam
struktur teks biantara.
biantara (gaya
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
Mempertanyakan:
bahasa, babasan, paribasa, pilihan
• Bertanya jawab tentang struktur teks biantara.
kata).
• Bertanya jawab tentang topik biantara. • Bertanya jawab tentang
DAERAH DAN KESENIAN
aspek-aspek kebahasaan yang terkandung dalam teks biantara.
Mengeksplorasi:
• Mencari informasi/ referensi
A BARA
tentang kaidah biantara dari berbagai sumber.
• Mencari kata-kata sulit dan menemukan artinya dalam
kamus.
Mengasosiasikan:
Tugas
2 JP (1 x • Buku
M KURIKULUM TINGKA U
• Membandingkan berbagai
Secara berkelompok
pertemuan) Pelajaran
contoh teks biantara.
siswa menganalisis
Basa Sunda
• Mengevaluasi dan
struktur teks biantara dan
pegangan
mendiskusikan kaidah teks
ciri-ciri kebahasaan yang
siswa untuk
P terkandung di dalamnya
biantara.
SMA/SMK/
Kelas X
R T DAERAH
• Mempresentasikan hasil
Mengamati kegiatan
• Buku
pengamatan dan diskusi
siswa dalam
referensi
BA
mengenai struktur teks
menganalisis naskah
lain yang
• Menyampaikan pendapat
materi
UN
berkaitan dengan kaidah-
Unjuk kerja
keterampilan
kaidah biantara.
Mempresentasikan
berpidato
hasil analisis secara
A Penyusunan teks
• Mengamati contoh teks
/SMK/MA/MAK
biantara dan cara
• Buku
biantara dalam rangka
Tugas Individu
menyampaikannya.
referensi
• Penyusunan teks menemukan pola yang
- Menyusun teks
lain yang
tepat untuk menyusun teks
biantara sesuai
10.4.1 Menyusun, menanggapi,
biantara sesuai
menunjang
biantara karangan sendiri.
dengan kaidah-
dan memperagakan
kaidah yang
• Memahami teknik
materi
6 JP (3 x teks biantara sesuai
pertemuan) dengan kaidah-
• Teknik
pembacaan/ penyampaian
biantara dengan
teknik yang baik dan
biantara.
bahasa
• Penyampaian benar.
Menanya
• Bertanya jawab tentang
Sunda.
biantara.
teknik penyampaian
Observasi,:
Mengeksplorasi
Mengamati kegiatan
• Mendiskusikan topik atau
siswa dalam memilih
bahan untuk materi biantara. topik, mengumpulkan • Menggunakan berbagai
bahan/ referensi,
aspek kebahasaan (gaya
mengeksplorasi aspek-
• Rekaman biantara
bahasa, babasan, paribasa,
aspek kebahasaan,
dsb.) dalam menyusun teks
dan menyusun naskah
• Buku pelajaran
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
Mengasosiasikan
Unjuk kerja
• Membandingkan dan Sunda
Menilai penampilan
pegangan
mendiskusikan teks biantara siswa dalam
siswa untuk
karangan sendiri dengan
membacakan/
SMA.
karangan teman.
menyampaikan biantara.
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
Mengkomunikasikan
Portofolio :
• Mempraktikan pembacaan
Menilai laporan siswa
atau menyampaikan
dalam menerapkan
biantara hasil karya sendiri.
kaidah-kaidah biantara berupa teks.
DAERAH DAN KESENIAN
W A BARA
SILABUS 2
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
M KURIKULUM TINGKA
Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA/MAK M
Kelas/Semester
: X/1
T A Kompetensi Inti
A 10.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
10.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
R A T DAERAH
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
AN
10.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, B dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada H A bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
10.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunaka n metoda sesuai kaidah keilmuan
UN
Alokasi Sumber A D Kompetensi Dasar
Waktu Belajar E N J
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
10.1.1 Mensyukuri J A anugerah Tuhan
N G akan keberadaan
SM
bahasa Sunda dan A menggunakannnya
/SMK/MA/MAK
sesuai dengan kaidah dan konteks sosial budaya sebagai sarana komunikasi melalui teks biantara, paguneman, biografi dan otobiografi, aksara sunda, dongeng, carita wayang, carpon, guritan, dan sisindiran..
10.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli, santun, dan proaktif dalam berbahasa Sunda untuk memahami biantara (pidato) dan paguneman (percakapan)
Tugas:
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
Mengamati:
• Mengamati beberapa contoh Berdiskusi dalam
kelompok untuk
teks paguneman serta mencermati kaidah-kaidahnya.
memahami kaidah-
• Buku
• Mengamati aspek-aspek Pelajaran
kaidah paguneman dan
aspek kebahasaan yang
Basa Sunda
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
Paguneman
kebahasaan dan tatakrama
pegangan • Conto teks siswa untuk
(percakapan)
dalam paguneman.
terkandung di dalamnya.
SMA/SMK/ 10.3.2 Mengidentifikasi dan
menganalisis teks
• Aspek kebahasaan
• Bertanya jawab tentang
Mengamati kegiatan
diskusi siswa dalam
4 JP (2 x Kelas X
paguneman sesuai
yang terkandung
berbagai bentuk teks
Pertemuan) dengan kaidah-
proses menganalisis
• Buku
referensi kaidahnya.
dalam teks
paguneman.
DAERAH DAN KESENIAN
• Bertanya jawab tentang aspek
kaidah dan aspek
paguneman (ragam
bahasa, etika,
kebahasaan yang terkandung
kebahasaan
lain yang
paguneman.
menunjang
bentuk teks, dsb.).
dalam teks paguneman.
materi
Mengeksplorasi:
Tes tertulis :
paguneman
• Berdiskusi dengan
Menilai kemampuan
dalam bahasa
BARA
siswa dalam memahami
Sunda.
memanfaatkan berbagai sumber informasi tentang kaidah dan
dan menerapkan
aspek kebahasaan paguneman
kaidah-kaidah paguneman
• secara individual
M KURIKULUM TINGKA
Mengasosiasikan:
siswa diminta
• Membandingkan berbagai
menyunting naskan
bentuk teks paguneman.
paguneman sesuai
• menyimpulkan dan menanggapi
dengan kaidah-
kaidah-kaidah teks paguneman
kaidahnya.
Mengomunikasikan:
Tes Praktik:
J R A T DAERAH
• Mempresentasikan hasil
• secara berkelompok
pengamatan berkaitan dengan
siswa diminta
kaidah-kaidah dan aspek
memperagakan
kebahasaan teks paguneman.
naskan paguneman
AS
sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.
UN
• Buku 10.4.2 Menyusun,
A D Menyusun dan
• Mengamati cara-cara
Berdiskusi dalam
Pertemuan) Pelajaran
menanggapi, dan
memperagakan teks
penyusunan teks paguneman.
kelompok untuk
Basa Sunda
paguneman
A memperagakan teks
pegangan N G paguneman sesuai
• Mengamati contoh peragaan
memahami kaidah-
- Teknik menyusun
paguneman.
kaidah paguneman dan
siswa untuk
dengan kaidah-
SMA/SMK/ A kaidahnya.
teks paguneman.
aspek kebahasaan yang
- Teknik
Menanya
terkandung di dalamnya.
MA/ MAK
/SMK/MA/MAK
memperagakan
• Bertanya jawab tentang teknik
Kelas X
paguneman
penyusunan teks paguneman.
Observasi,:
• Buku
• Bertanya jawab tentang teknik
Mengamati kegiatan
referensi
peragaan paguneman.
diskusi siswa dalam
lain yang
proses mengumpulkan
menunjang
Megeksplorasi
bahan, analisis bahan,
materi
• Mendiskusikan kaidah dan
pembuatan naskah
paguneman
bahan paguneman.
paguneman.
dalam bahasa
• Mendiskusikan teknik peragaan
• Mencari kata-kata yang
paguneman.
tepat dalaam menyusun teks
Mengomunikasikan: • Mempraktikan/ membacakan Portofolio :
menilai laporan berupa
teks paguneman.
teks paguneman yang disusun oleh siswa secara berkelompok, berikut proses penyuntingannya.
Unjuk kerja: Secara berkelompok
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
siswa diminta memperagakan naskan paguneman yang disusunnya.
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
DAERAH DAN KESENIAN
W A BARA
SILABUS 3
M KURIKULUM TINGKA
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
Satuan Pendidikan
: SMA/SMK/MA/MAK
Kelas/Semester
: X/1
A Kompetensi Inti
10.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. L A 10.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan J A sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
R T DAERAH
A cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
N 10.3 B Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, A H dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
A bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah S A 10.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mam pu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Waktu Belajar
10.1.1 Mensyukuri anu-
GS
gerah Tuhan
A akan keberadaan
/SMK/MA/MAK
bahasa Sunda dan menggunakannnya sesuai dengan kai- dah dan konteks so- sial budaya sebagai
sarana komunikasi melalui teks biantara,
paguneman, biografi dan otobiografi, aksa-
ra sunda, dongeng, carita wayang, carpon, guguritan, dan sisindiran..
10.2.2 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam berbahasa Sunda untuk
memahami biografi dan otobiografi serta
aksara sunda. 10.3.3 Mengidentifikasi
4 JP (2 x • Buku dan menganalisis
Biografi dan
• Mengamati ragam teks
Secara berkelompok
pertemuan) Bahasa
teks biografi dan
• Ragam teks biografi
biografi dan otobiografi serta
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
Sunda otobiografi sesuai
siswa diminta berdiskusi
untuk siswa dengan kaidah-
dan otobiografi.
mencermati kaidah-kaidahnya.
untuk memahami
SMA/SMK kaidahnya
• Perbandingan teks
• Mengamati kata ganti persona
kaidah-kaidah teks
biografi dan teks
dalam penulisan geografi dan
biografi dan otobiografi,
/MA/MAK
otobiografi.
otobiografi.
unsur-unsurnya, serta
Kelas X
• Unsur-unsur teks
perbedaanya.
• Buku
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
• Bertanya jawab tentang ragam Observasi,:
lain yang
teks biografi dan otobiografi
Mengamati kegiatan
menunjang
dan prosedur penulisannya.
siswa dalam proses
materi
• Bertanya jawab tentang
berdiskusi dalam
biografi dan
perbedaan antara biografi dan rangka memahami
otobiografi
otobiografi.
DAERAH DAN KESENIAN
kaidah-kaidah teks
berbahasa
• Bertanya jawab tentang unsur- biografi dan otobiografi,
Sunda.
unsur yang terkandung dalam
unsur-unsurnya, serta
teks biografi.
perbedaanya.
Mengeksplorasi:
Tes tertulis
WA
• Mencari dari berbagai sumber
Menilai kemampuan
BARA
informasi tentang definisi dan
siswa dalam memahami
kaidah biografi dan otobiografi. dan menerapkan
kaidah-kaidah biografi dan otobiografi
• Mendiskusikan unsur-unsur
M KURIKULUM TINGKA
teks biografi dan otobiografi.
• Menemukan kata-kata sulit
dalam teks biografi dan
otobiografi dan mencari
artinya dalam kamus.
AP L E
Mengasosiasikan:
• Menyimpulkan ciri-ciri umum
A J R T DAERAH
penulisan tzks biografi dan
AN
otobiografi.
• Memperbandingkan prosedur
penulisan biografi dan
• Mempresentasikan hasil
pengamatan dan analisis
mengenai ragam teks biografi
dan otobiografi, unsur-
unsurnya, dan perbedaanya.
4 JP (2 x • Buku Siswa
Teks Biografi dan
• Mengamati prosedur penulisan Secara individual
A menanggapi, dan
pertemuan) Bahasa
/SMK/MA/MAK
Otobiografi
teks biografi dan otobiorafi
siswa ditugaskan untuk
Sunda
teks biografi dan singkat.
SMA/SMK otobiografi sesuai penyusunan
membandingkan
- Prosedur
menyusun teks biografi
/MA/MAK dengan kaidah-
• Mengamati cara penggunaan
dan otobiografi dengan
Kelas X kaidahnya.
teks biografi dan
kata ganti orang (persona)
kaidah dan prosedur
autobiografi.
dalam penulisan biografi dan
yang benar.
kata ganti orang
Observasi
lain yang
(persona) dalam
Mempertanyakan:
Mengamati proses
menunjang
penulisan teks
• Bertanya jawab tentang
kegiatan siswa dalam
materi
biografi dan
prosedur penulisan biografi
menyusun teks biografi
biografi dan
otobiografi.
dan otobiografi singkat.
dan otobiografi dari
otobiografi
- Penyajian teks
• Bertanya jawab tentang
berbagai aspek dalam
berbahasa
biografi dan
perbedaan prosedur penulisan bentuk skala sikap.
Sunda.
otobiografi
antara biografi dan otobiografi.
• Koran dan
• Bertanya jawab tentang unsur- Potofolio
unsur biografi yang harus
Menilai hasil karya
terkandung dalam menyusun
siswa berupa
te ks biografi dan otobiografi
teks biografi dan
singkat.
otobiografi serta proses
• Mempertanyakan kata gannti
penyuntingannya.
orang (persona) dalam penyusunan teks biografi dan
otobiografi.. Mengeksplorasi:
• Mengumpulkan data-data
untuk bahan penulisan biografi dan otobiografi.
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
• Memilih dan mencoba prosedur penulisan biografi dan otobiografi yang dianggap
paling menarik.
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
Mengasosiasikan: • Memperbandingkan hasil
penulisan teks biografi dan otobiografi dengan teks-teks
sejenis pada buku atau media massa.
• Saling menanggapi teks
DAERAH DAN KESENIAN
biografi dan otobiografi karangan sendiri dan teman.
. Mengomunikasikan:
• Menempelkan hasil penulisan
biografi/ otobiografi pada
A BARA
majalah dinding atau di ruang kelas.
• Menyusun hasil karya
penulisan biografi dan otobiografi menjadi
dokumentasi tertulis.
SILABUS 4
M KURIKULUM TINGKA
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA/MAK
A Kelas/Semester
: X/1
Kompetensi Inti
10.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. L E 10.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan J A sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
R A T DAERAH
A cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
N B 10.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
A bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
10.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Waktu Belajar
J A 10.1.1 Mensyukuri anu-
gerah Tuhan
akan keberadaan
A bahasa Sunda dan
/SMK/MA/MAK
menggunakannnya sesuai dengan kai- dah dan konteks so- sial budaya sebagai sarana komunikasi melalui teks biantara,
paguneman, biografi dan otobiografi,
ak-sara sunda, dongeng, carita wayang, carpon, guguritan, dan
10.2.2 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam berbahasa Sunda untuk
memahami biografi dan otobiografi serta
aksara sunda. 10.3.4 Mengidentifikasi
4 JP (2x • Buku Bahasa dan menganalisis
Mengidentifikasi tata Mengamati:
Tes tulis
tulis Aksara Sunda
• Siswa mengamati teks
Menjawab soal-soal
Pertemuan) Sunda untuk
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA
siswa SMA/ sesuai dengan
teks aksara sunda
- Aksara dasar.
SMK/MA/MAK kaidah-kaidahnya.
aksara Sunda serta
latihan penulisan
- Rarangken
mencermati kaidah-
aksara Sunda.
- Angka
Kelas X
kaidahnya
- Tata tulis aksara
Observasi:
• Buku referensi
Sunda.
Mempertanyakan:
mengamati kegiatan
lain yang
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JA
• Siswa bertanya jawab menunjang
siswa dalam proses
tentang teks aksara Sunda mempelajari serta
materi penulisan
dan kaidah-kaidahnya
menganalisis
aksara Sunda
penggunaan aksara
Mengeksplorasi:
Sunda, terutama
• Siswa mencari dari berkaitan dengan
DAERAH DAN KESENIAN
berbagai sumber informasi
kecermatan atau
tentang kaidah aksara
ketelitian.
Sunda • Siswa mendiskusikan tentang kaidah-kaidah
aksara Sunda dan
Mengasosiasikan:
M KURIKULUM TINGKA
• Siswa menyimpulkan
tentang kaidah-kaidah dan
OK
penerapan aksara Sunda.
• Siswa mengevaluasi
kaidah-kaidah dan
AP
penerapan aksara Sunda.
Mengomunikasikan:
R A T DAERAH
• Siswa menyusun,
menyunting, dan
memperbaiki teks
beraksara Sunda yang
ditulisnya
• Siswa membacakan teks
beraksara Sunda yang
ditulisnya
10.4.4 Menyusun dan
Penggunaan aksara
Mengamati:
Observasi
4 JP (2x • Buku Bahasa
menyunting teks
Sunda untuk berbagai
• Mengamati prosedur
Mengamati proses