ANALISIS TANAMAN GANJA DALAM BIDANG INDU

ANALISIS TANAMAN GANJA DALAM BIDANG
INDUSTRI

disusun oleh :
HENDRALOKA BUDI PRADANA
NRP

: 3115100119

JURUSAN

: S1-TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Campus ITS Sukolilo, Jalan Raya ITS, Surabaya, Jawa Timur 60111,

2015

Surabaya

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis Tanaman Ganja dalam Bidang
Industri” karya Hendraloka Budi Pradana telah diperiksa dan disetujui oleh:

Menyetujui,
Pembimbing Teknik,

Pembimbing Materi,

Elsa Insan Hanifa S.Pd.

Eko Agus Susilo S.Ag. M.M.

Mengetahui,
Kepala SMA Islam Al-Azhar 4

Tun Abdul Razak S.Pd.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur hadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW dan sahabat beserta pengikut hingga akhir zaman, dan karena berkat
kerosullannya kita masih bisa berpegang teguh dalam agama islam. Karya tulis Ilmiah
yang berjudul “ANALISIS TANAMAN GANJA DALAM BIDANG INDUSTRI” yang
akan menjelaskan manfaat tanaman Cannabis stavia dalam bidang perindustrian.
Terima kasih kepada pihak yang membantu kami untuk menyelesaikan karya
tulis ini. Dan tidak lupa kami sampaikan kepada:
1. Elsa Insan Hanifa S.Pd., Selaku Pembimbing materi
2. Dra. Diah Wiyarsari, M.Biomed., Selaku wali kelas
3. Eko Agus Susilo S.Ag. M.M., Selaku Pembimbing teknik
4. Tun Abdul Razak S.Pd., Selaku Kepala SMA Islam Al-Azhar 4
5. Para dewan guru yang senantiasa membimbing penulis.
6. Kedua orang tua kami yang senantiasa mendukung dan turut mendoakan
kesuksesan penulis
7. Serta teman-teman yang selalu memberi saran dan dukungan kepada penulis
untuk menyelesaikan karya penulis
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga karya

tulis ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca.

ii

Bekasi, 23 januari 2015

Penulis

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR...........................4
2.1.Landasan Teori...............................................................................................4
2.1.1 Pengertian Tanaman Ganja....................................................................4
2.1.2 Sejarah Tanaman Ganja di Dunia..........................................................4
2.1.3 Manfaat Tanaman Ganja di Bidang Industri..........................................5
2.1.4 Kebijakan Tentang Tanaman Ganja di Berbagai Negara......................5
2.1.4.1 Indonesia................................................................................5
2.1.4.2 Amerika..................................................................................6
2.2.Kerangka Berpikir..........................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................8
3.1 Tujuan Penilitian............................................................................................8
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................8
3.3 Metode Penilitian...........................................................................................8
3.4 Objek dan Fokus Penelitian...........................................................................8

iv

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................9
4.1 Aplikasi Tanaman Ganja Dibidang Industri..................................................9
4.1.1 Bahan Bangunan Organik...............................................................9

4.1.2 Ganja sebagai Minyak Industri dan Minyak Esensial.....................10
4.1.3 Bahan komposit dan plastic dari serat ganja...................................10
BAB V PENUTUP ..................................................................................................13
5.1.Simpulan........................................................................................................13
5.2.Saran ..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
RIWAYAT HIDUP....................................................................................................15

v

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Ganja atau cannabis sativa adalah tanama budidaya penghasil serat, namun

lebih dikenal karena kandungan psikoaktif dalam tanaman ini, yang disebut (THC,
tetra-hydro-cannabinol). Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter.
Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman yang berbeda.

Mayoritas pandangan masyarakat Indonesia terhadap tanaman ganja selama Ini
dianggap sebagai hal yang seluruhnya negatif, tanpa dapat diambil manfaatnya
sedikitpun.
Apalagi diliahat dari sisi agama yang mengharamkan tanaman ganja untuk
dikonsumsi karena ganja merupakan tanaman yang menggandung zat psikoaktif dan
berbagai macam zat lainnya yang dapat memabukan sehingga dapat disalahgunakan,
dan membuat para ulama menyimpulkan bahwa menyalahgunakan dan mengkonsumsi
ganja menyebabkan efek memabukan sehingga dapat menjauhkan diri pada Allah SWT.
Dari sisi hukum di Indonesia tanaman ganja dimasukan dalam narkotika
golongan 1 yang diatur dalam UU No. 35 tahun 2009 pasal 111 yang menjelaskan
bahwa mengkonsumsi, memiliki, dan memperjualbelikan tanaman ganja merupakan
suatu tindakan kriminal dan dapat dijatuhkan sanksi paling singkat 4 tahun kurungan
penjara sampai hukuman penjara seumur hidup. Ganja dimasukan ke dalam narkotika
golongan 1 karena mengandung zat psikotropika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf yang menyebabkan perubahan pada aktivitas
mental prilaku yang diatur dalam UU No. 5 tahun 1997.
Narkotika golongan 1 ini dianggap sebagai kelompok narkotika paling
berbahaya dan dilarang pemamfaatannya secara umum di Indonesia. Sehingga tanaman
ganja di Indonesia seperti bencana dan sesuatu tanaman yang harus dimusnahkan dari


1

tanah Indonesia dan sama sekali tidak dapat dimanfaatkan sama sekali, padahal banyak
manfaat positif dari satu tanaman ganja.
Berdasarka uraian diatas penulis mengangkat judul “Analisis Tanaman Ganja
dalam Bidang Industri”. Serta aplikasinya dalam perkembangan industri di Indonesia.
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan menjabarkan mafaat tanaman ganja dalam
bidang industri yang selama ini dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan dan peredaran tanaman ganja di dunia?
2. Apa kandungan tanaman ganja yang dapat dimaanfaatkan dalam bidang
perindustrian?
3. Bagaimana pemanfaatan ganja di bidang perindustrian

1.3


Tujuan Penelitian
Penulis mencari resensi tentang “Analisis Tanaman Ganja dalam

Bidang Industri” untuk menyampaikan pentingnya tanaman ganja dalam bidang medis
dan industri. Kita ketahui tanaman ganja dipandang negatif dalam pandangan
masyarakat, namun banyak sisi positif dalam tanaman tersebut untuk kita ambil
terutama dalam industri. Dan untuk merubah pandangan masyarakat yang menganggap
buruk tanaman ganja menjadi berguna dalam sisi medis dan industri. Berdasarkan latar
belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini diharapkan
dapat membuka wawasan baru bagi seluruh pembaca karya tulis ilmiah ini. Adapun
kegunaan dalam penelitian ini sebagai berikut:

2

1.3.1

Manfaat Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca secara umum untuk

menambah wawasan pemanfaatan tanaman ganja khususnya dalam bidang industri.

1.3.2

Manfaat Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan agar dapat memperluas wawasan penulis
mengenai pemanfaatan tanaman ganja dalam bidang industri.

1.4

Kegunaan Penelitian
Sesuai latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka manfaat dari

penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui secara benar karakteristik tanaman ganja.
2. Dapat mengetahui manfaat tanaman ganja dalam bidang industri.
3. Dapat bermanfaat bagi pembaca secara umum untuk menambah wawasan
tentang tanaman ganja.

3

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1

Landasan Teori
2.1.1

Pengertian

Ganja (Cannabis sativa) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euphoria (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi
rokok mariyuana.
Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter. Berdaun menjari dengan
bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda (berumah dua). Bunganya kecil-kecil
dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan
ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan
opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang

dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu
yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan
ritual penyembahan dengan cara menghisap hashish melalui pipa chilam/chillum, dan
dengan meminum bhang.
2.1.2

Sejarah

Ganja baru resmi dicatat dalam kerajaan tanaman dengan nama ilmiah
“cannabis sativa” oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753. Catatan tertulis pertama
tentang tanaman ganja berasal dari lempengan tanah liat yang di tulis dalam huruf paku

4

(cuneiform) oleh bangsa Sumeria pada masa 3.000 tahun sebelum masehi. Pada masa
itu, kata-kata dalam bahasa Sumeria seperti, “A-Zal-La” (tanaman yang memintal),

5

“Sa-mi-ni-is-sa-ti”, “Har-Mu-Um”, “Har-Gud”, “Gur-Gur-Rum” (tali tambang) dan
“Gan-Zin-Gun-Na” (pencuri jiwa yang terpintal) merujuk pada satu jenis tanaman, yaitu
ganja.
Beberapa ahli bahasa memperkirakan bahwa “Gan-Zi” dan “Gun-Na” adalah bahasa
Sumeria yang jika disatukan menjadi “Ganja”.
Berdasarakan tinjauan historis, tanaman ganja pertama kali ditemukan di daratan
Cina pada tahun 2737 SM. Masyarakat Cina kuno telah mengenal dan memanfaatkan
ganja dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu. Masyarakat Cina menggunakan
mariyuana untuk bahan tenun pakaian, obat-obatan, dan terapi penyembuhan seperti
penyakit rematik, sakit perut, beri-beri hingga malaria.
2.1.3

Manfaat dalam bidang industri

Tanaman ganja dapat dimanfaatkan dalam bidang industri. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa ganja tanaman penghasil serat yang kualitasnya jika
diolah dengan tepat adalah serat paling berkualitas di dunia .Serat yang dihasilkan
tanaman ganja bisa digunakan dalam berbagai jenis perindustrian contohnya adalah
sebagai bahan pondasi rumah yang tahan gempa. Sebagai bahan dasar kertas dan bahan
dasar interior mobil, potensi tersebut yang seharusnya kita manfaatkan semaksimal
mungkin agar dunia perindustrian khususnya perindustrian dalam negeri.Potensi inilah
yang selama ini seakanakan hilang seakan ada konspirasi yang menghalang
pemanfaatan ganja khususnya di bidang industrian.
2.1.4

Kebijakan Tentang Tanaman Ganja Di Berbagai Negara
2.1.4.1 Indonesia

Di Indonesia, Undang-Undang yang mengatur tentang tanaman ganja adalah
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 yang berbunyi sebagai berikut,
“(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam

6

bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon,
pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).”
Sumber: http://hukumpidana.bphn.go.id/kuhpoutuu/undang-undang-nomor-35-tahun2009-tentang-narkotika/
2.1.4.2 Amerika
Di Amerika, penggunaan, kepemilikan dan penjualan tanaman ganja secara
umum di Amerika adalah illegal. Tetapi di beberapa Negara bagian telah di legalkan
untuk kepentingan medical dan industri. Di Negara bagian Washington, penjualan
tanaman ganja dilegalkan untuk kepentingan medical dan industri yang diatur oleh
undang-undang Negara bagian Washington RCW 69.50.101
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cannabis_in_the_United_States
2.2

Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori-teori yang kami cantumkan diatas, kami menarik beberapa

teori bahwa:
1. Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat yang dapat di gunakan
dalam bidang industri.

7

2. Ganja memiliki banyak manfaat dalam bidang industri diantara dapat
dijadikan komposit, minyak industri, badan mobil, bahan tekstil, dan lain
sebagainya.
3. Ganja merupakan suatu tanaman yang sudah digunakan sebagai bahan dasar
industri sejak dulu, tetapi terdapat banyak penyalahgunaan dalam
pemakaian.
4. Di Indonesia di ilegalkan sepenuhnya, sedangkan di Amerika ada beberapa
Negara bagian yang me legalkan tanaman ganja untuk kepentingan
kesehatan dan industri.

8

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Tujuan Penelitian
Mengetahui manfaat tanaman Ganja dalam bidang industri.

3.2

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat tinggal penulis di daerah Kemang Pratama,

Bekasi dan waktu penelitian pada tanggal 25 Januari 2014 sampai dengan selesai.
3.3

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dan studi pustaka dengan

cara mencari dan mengumpulkan referensi dari berbagai buku, internet, dan media
lainnya.
3.4

Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan yang kami gunakan adalah Berupa data sekunder yaitu

pengumpulan referensi dan semua data sekunder yang telah kami kumpulkan dalam
penelitian kami olah secara komputerisasi.

9

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1

Aplikasi tanaman ganja dibidang industri
4.1.1

Bahan Bangunan Organik

Tidak banyak yang tahu kalau beton adalah material yang paling banyak
diproduksi oleh manusia setiap tahun dibandingkan material yang lain. Beton
menempati peringkat kedua sebagai material paling banyak dikonsumsi manusia setelah
air. Setiap tahun lebih dari 7,5 kubik kilometer beton diproduksi di seluruh dunia.
Hempcrete adalah istilah baru dalam dunia konstruksi untuk menyebut produk
alternative dari serat ganja yang dapat menggantikan beton. Hemcrete adalah merek
dagang beton berbahan hempcrete yang diproduksi Limetechnology di Inggris. Beton
alternative ini 7 kali lebih kuat dan 2 kali lebih ringan dibanding beton biasa. Kelebihan
lainnya adalah lebih elastic dan lebih tahan retak dibanding beton biasa. Di Prancis pada
tahun 1973, ada sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada produksi dan
pengolahan industri di bidang konstruksi alternative berbahan baku serat ganja bernama
La Chanvriere de L’Aube atau LCDA. Produk material konstruksi LCDA adalah
cannobiote dan cannosmose. Cannobiote terdiri atas serat batang ganja yang dilapisi
dengan garam mineral, dan berfungsi bagi insulator bagi rangka kayu dan lantai.
Sedangkan cannosmose adalah beton ringan yang dibuat dari serat ganja dan kapur.
France Perrier menemukan produk bernama Isochanvre yang dibuat dari serat batang
ganja dan memiliki komposisi 77% selulosa yang dicampur kapur. Secara literal, serat
kapur dan serat batang ganja pada Isochanvre mengeras menjadi batu, hal ini persis
seperti jembatan-jembatan di era Merofinian. Isochanvre merupakan produk material
anti api, anti air, tidak beracun, tahan serangan tikus, rayap, serangga, bakteri, dan
jamur. Isochanvre juga lentur namun kuat, tidak membutuhkan semen, dapat diberi cat,
mampu mencegah kelembaban berlebihan, memiliki nilai unggul di daerah rawan
gempa dan angin topan, dan juga ramah lingkungan.

10

4.1.2

Ganja sebagai Minyak Industri dan Minyak Esensial

Dalam perkembangan dan revolusi industri, minyak nabati memiliki peranan
vital selain untuk konsumsi manusia. Aplikasi minyak sayur dalam industri ditentukan
oleh ukuran “Nilai Iodin” untuk kisaran 80-100 masuk dalam kategori minyak tidak
kering, angka 100-120 termasuk dalam minyak semi kering dan angka 120-200
termasuk minyak kering. Minyak kering adalah kategori yang cocok dipakai untuk
industri. Sifat dan jumlah ikatan ganda pada asam lemak menjadi penentu kualitas
minyak nabati dalam industri. Sementara minyak ganja dan kedelai masuk dalam
kategori semi kering yang lebih cocok dikonsumsi dibanding aplikasi industri. Namun,
di masa lalu minyak ganja adalah bahan baku utama bagi produksi cat, vernis, sealant,
minyak pelumas untuk mesin dan tinta cetak maupun tulis. Ilmu ekonomi dan
pengetahuan saat ini bisa mengambil pengalaman masa lalu ganja. Produksi minyak biji
ganja dalam volume besar, harga yang murah dan tidak adanya undang-undang
narkotika yang melarang membuatnya pilihan utama dalam industri masa lalu. Seiring
varietas ganja yang sangat beragam dan pemanfaatannya oleh manusia sehingga dari
satu spesies tanaman bisa memiliki bagian-bagian yang bermanfaat tinggi bagi setiap
jenis industri seperti serat, biji, zat psikoaktif bahkan minyak esensial. Minyak esensial
adalah produk lain yang juga dapat dikembangkan dari tanaman ganja. Namun, minyak
esensial dari ganja produksinya sangat kecil sekitar 10 liter per hectare. Karena itu
minyak esensial ini sangat mahal dan merupakan barang mewah. Minyak esensial dalam
ganja dapat dipakai dalam berbasgai produk seperti kosmetik, sampo, sabun, krim,
minyak, dan parfum.
4.1.3

Bahan komposit dan plastic dari serat ganja

Kata “plastic” berasal dari bahasa Yunani, Plasticos, yang berarti “yang dapat
dibentuk”. Lebih dari 100 juta ton plastik di produksin setiap tahunnya di seluruh dunia.
Konsumsi plastic ditambah perilaku negative manusia juga menghasilkan masalah lain.
Dari seluruh sampah yang terdapat di pantai, 40-60% diantaranya adalah sampah
plastik. Sampah plastic sangat berbahaya karena tidak dapat terurai dalam ratusan tahun
bahkan ribuan tahun. Kebanyakan plastik yang dibuat saat ini, berbahan polimer sintetis
11

yang bersumber dari sisa-sisa pengolahan minyak bumi. Namun polimer juga dihasilkan
oleh alam.
Komposit adalah sebuah benda padat yang tersusun dari dua atau lebih fase zat,
termasuk material pengikatnya dan material berserat atau partikulat. Dalam komposit
plastik, serat organik sebagai partikulat ditambahkan untuk meningkatkan karakter
kekakuan.
Serat buatan manusia seperti fiberglass, keplar, dan serat karbon adalah bahanbahan yang umum dipakai saat ini. Bahkan plastik komposit sebagai bahan pembuat
mobil telah menjadi pasar terbesar kedua pengolahan serat ganja di Uni Eropa. Serat
alami kebanyakan dipakai untuk komponen-komponen mobil yang dicetak tekan.
Di Eropa, industri manufaktur mobil sudah memakai serat alami untuk
memperkuaat panel pintu, dek blakang penumpang, rangka bagasi, dan pilar-pilar. Pada
tahun 1999 sekitar 20 ton serat alami dipakai di Eropa, untuk keperluan ini sebanyak
2000 ton diantaranya adalah serat tanaman ganja. Serat alami memiliki berbagai
kelebihan dalam aplikasi kendaraan transportasi. Serat organik dianggap lebih unggul
karena ringan, memiliki sifat mekanik dan sifat akustik yang lebih baik dari sifat
material konvensional, pemprosessannya lebih mudah, dan lebih ramah lingkungan.
Semua keunggulan ini dapat dimanfaatkan oleh industri transportasi, mulai dari sepeda,
kapal laut, sampai pesawat terbang, Atau industri baranng-barang keperluan sehari-hari.
Intinya, serat organik khususnya serat ganja memiliki keunggulan teknologi dari plastik
komposit.
German Aerospace Institute serta beberapa pabrik mobil Jerman dan Amerika
Serikat, telah menggunakan serat ganja dalam manufaktur komponen-komponen mobil
mereka. Bahkan juru bicara dari salah satu produsen otomotif terkenal bernama DaimerBenz, menyebutkan: “Serat ganja memiliki beberapa kelebihan dari pada serat rami
(flax), serat ganja lebih kaya dari serat rami dan dapat ditanam tanpa memakai
insektisida. Beberapa penilitian awal menenjukan bahwa serat ganja menyamai bahkan
mengungguli rami dalam konteks performa dan memberikan keunggulan ekonomis
yang lebih”.
12

Bagian hurds (serat-serat pendek dalam batang ganja) dapat diproses menjadi
bahan alternatif produksi polystyrene. Beberapa perusahaan Jerman sedang
mengembangkan plastik yang dibuat 100% dari komposit serat selulosa ganja untuk
produk-produk papan seluncur. Sementara di Austria telah berhasil membuat jajaran
produk resin plastik dari serat ganja dengan nama “Hempstone” yang menjadi bahan
baku instrument musik dan furnitur. Plastik dari bahan ini dapat 100% oleh alam.
Material dari serat ganja memiliki performa insulasi (menahan suhu) yang sangat baik
dan anti api. Bahan ini juga terbukti lebih tahan dari serangan serangga. Tetapi, bukti
paling mengejutkan bahwa ganja memiliki nilai teknologi yang tinggi justru datang dari
penilitian masa lalu.
Pada tahun 1941, Ford Motor Company memamerkan mobil yang 70% bodinya
dibuat dari serat selulosa berbagai jenis tanaman, seperti serat ganja, serat rami, dan
jerami gandum. Bahan-bahan itu ditambah dengan 30% resin perekat yang dipres
dengan tekanan 1500 psi. Dalam sebuah demonstrasi, mobil ini dipukul menggunakan
kapak dan tidak rusak sedikit pun. Mobil Ford ini dilaporkan memiliki kekuatan
benturan sepuluh kali lipat dibandingkan baja, dan memiliki berat 1000 lbs lebih ringan
dari mobil biasa. Henry Ford memiliki impian bahwa suatu hari nanti dia dapat
“menumbuhkan mobil dari tanah” selain memberinya bahan bakar yang juga berasal
dari tanah yang sudah dilakukannya selama bertahun-tahun.

13

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman ganja (cannabis sativa) merupakan tanaman budi daya yang tumbuh
subur di Negara yang memiliki iklim tropis. Dalam pemanfaatannya tanaman ganja
memiliki banyak fungsi di bidang industry jika diolah secara benar. Di Indonesia yang
memiliki iklim tropis tanaman ganja merupakan tanaman yang dilarang peredarannya
secara umum, sedangkan di beberapa Negara contohnya amerika serikat di Negara
bagian Washington tanaman ganja merupakan tanaman yang dilegalkan peredarannya
bila dipakai untuk kepentingan industry dan medical. Pemanfaatan tanaman ganja bila
diolah dengan benar khususnya di bidang industri dapat mendapatkan keuntungan yang
cukup signifikan, karena dengan pemanfaatan serat tanaman ganja dapat diolah menjadi
komposit yang berkualitas tinggi, pakaian, bahkan sebagai bahan dasar bodi mobil.
Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa tanaman ganja harus dimanfaatkan dan
diatur peredarannya khususnya di Indonesia dengan benar.
5.2 Saran
Dari pembahasan yang kami paparkan di karya ilmiah ini, penulis menyarankan
kepada pemerintah agar dapat memanfaatkan potensi pengolahan tanaman ganja
khususnya dibidang industri agar dapat memanfaatkannya dan mengatur peredarannya
dengan baik. Kemudian kepada masyarakat agar dapat mempelajari tentang potensi dari
tanaman ganja agar tidak memandang tanaman ganja hanya sebelah mata, dan hanya
melihat tanaman ganja dari penyalahgunaannya saja.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0273230083710354
http://link.springer.com/article/10.1007/s10681-004-4749-8
http://amp.aom.org/content/9/1/55.short
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=qjCEAxHxseMC&oi=fnd&pg=PA1&dq=marijuana+advantage+for+ind
ustrial+aspect&ots=bKGUMsoa1C&sig=5xMZwGbcaDxYqh930In_aAlfBMI#v=onepa
ge&q&f=false
https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com
%2F-9iSvn1ulWis%2FVFekUPTB2YI%2FAAAAAAAAAFk%2FIqjLagvMK-c
%2Fs1600%2FEverything-you-ever-needed-to-know-about-cannabis-leaves-3-Thedifferences-between-sativa-indica-and-ruderalis-leaves.jpg&imgrefurl=http%3A%2F
%2F14foxtrot.blogspot.com%2F2014%2F11%2Fadvantage-and-disadvantage-ofmarijuana.html&docid=x2qM7LXQygE1VM&tbnid=_lA-518p5Lp6JM
%3A&w=1024&h=1088&ved=0ahUKEwi6l5Lcp7HKAhVLbT4KHWlBA38QxiAIAg
&iact=c&ictx=1
https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F
%2Fimage.slidesharecdn.com%2Frhsyear2week4presentation-101001035152phpapp02%2F95%2Frhs-year-2-week-4-presentation-8-728.jpg%3Fcb
%3D1289025087&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2Fvikkis%2Frhsyear-2-week-4-presentation&docid=QlvHvALTAU-HeM&tbnid=MOc5YUSjnOnQzM
%3A&w=728&h=546&ved=0ahUKEwi6l5Lcp7HKAhVLbT4KHWlBA38QxiAIBTA
D&iact=c&ictx=1

15

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Hendraloka Budi Pradana

Tempat dan Tanggal Lahir

: Bekasi, 14 Juni 1997

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Kebangsaan

: Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: Siswa

Alamat

: Jalan Lumbu Barat 2 Blok 3 No.62, Bekasi Timur
Bekasi, 21 febuari 2015
Yang Membuat

Hendraloka Budi
Pradana
15

16