MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP STELLA MATUTINA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY ARTIKEL TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Komunikasi In
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP STELLA MATUTINA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 MELALUI TEKNIK
TOKEN ECONOMY
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Oleh
Anton Fauzi
132013014
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP STELLA MATUTINA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 MELALUI TEKNIK
TOKEN ECONOMY
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Oleh
Anton Fauzi
132013014
Disetujui oleh :
Drs. Sumardjono Pm., M.Pd. Drs. Umbu Tagela, M.Si.
Pembimbing I Pembimbing II
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP STELLA MATUTINA
SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 MELALUI TEKNIK
Oleh : Anton Fau zi
Pembimbing :
Drs. Sumardjono Pm., M.Pd dan Drs. Umbu Tagela, M.Si
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi peningkatan Komunikasi Interpersonal melalui teknik Token Economy pada peserta didik kelas
VIII A SMP Stella Matutina Salatiga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII A SMP Stella Matutina Salatiga tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 9 peserta didik yang memiliki Komunikasi Interpersonal rendah yang ditentukan secara purposive
sampling .Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan instrumen skala
Komunikasi Interpersonal berdasarkan DeVito (2011) yang diadopsi dari Damayanti (2014) . Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pretest dari kedua kelompok eksperimen dan kontrol yang menghasilkan p = 0,755. > 0,050, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian eksperimen dapat dilanjutkan. Hasil analisis data hasil Pretest dan Postest kelompok ekperimen dengan menggunakan teknik analisis Mann-Whitney Test maka diperoleh hasil Asymp. Sig, 2-Tailed 0.002 < 0.050 dengan Mean Rank
Pretest kelompok ekperimen adalah 5,61 dan Mean Rank Postest kelompok
ekperimen adalah 13,39. Jadi, terdapat peningkatan Komunikasi Interpersonal yang signifikan setelah kelompok ekperimen menerima Token Economy.. Artinya hipotesis yang diajukan berbunyi teknik Token Economy dapat meningkatkan secara signifikan Komunikasi Interpersonal peserta didik kelas VIII A SMP Stella Matutina, dapat diterima.
Kata kunci: Token Economy , Komunikasi Interpersonal, Peserta didik
Kelas VIII A SMP Stella Matutina
PENDAHULUAN
Menurut Ali (2012) Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak. Di sekolah peserta didik akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru yang nantinya akan di gunakan baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun di tempat pekerjaan. Dalam proses pembelajaran peserta didik sering berhadapan dengan berbagai masalah, tidak hanya masalah mata pelajaran, namun peserta didik sering kali dihadapkan dengan masalah yang menyangkut hubungan sosial.
Peserta didik di Sekolah pasti memiliki hubungan sosial dengan teman sebayanya karena pada hakekatnya peserta didik juga makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Salah satu cara berhubungan dengan peserta didik lain yaitu dengan cara berkomunikasi. Tanpa hubungan sosial yang baik dengan individu yang lain dapat mempengaruhi kesehatan mental peserta didik. Jika hubungan dengan peserta didik lain buruk, maka peserta didik dapat mengalami stres dan hal ini dapat mengganggu kesehatan peserta didik.
Hal tersebut didukung penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 % siswa kelas VIII A SMP 1 Kunjang Kediri yang mengalami keterisoliran. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perilaku suka menyendiri ketika jam istirahat berlangsung, dijauhi teman-teman sekelasnya, saat pembagian kelompok tidak mendapatkan kelompok, dan tidak berani mengungkapkan pendapatnya di depan kelas. Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan, permasalahan mengenai anak yang terisolir mengindikasikan bahwa komunikasi interpersonal harus terjalin secara positif dan perlu adanya upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan komunikasi interpersonal. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan komunikasi interpersonal peserta didik. Salah satu cara yang dapat meningkatkan komunikasi interpersonal peserta didik yaitu menggunakan Token Economy. Penulis akan melakukan penelitian ya ng berjudul “ Meningkatkan
Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas VIII A SMP Stella Melalui Teknik Token Economy ”.
LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal menurut DeVito (2011) adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Menurut DeVito (2011), aspek-aspek komunikasi interpersonal antara lain : a.
Keterbukaan (Opennes) Kesediaan untuk terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi, dimana tidak ada yang disembunyikan, dan mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secra jujur terhadap stimulus yang dating dimana komunikator disini mesti tanggap dan kritis dalam menerima stimulus tersebut serta bertanggung jawab atas informasi yang disampaikan kepada orang lain.
b.
Empati (Empathy) Ikut merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama, dimana rasa empati akan membuat seseorang komunikasinya. Empati yang terjadi selama komunikasi berlangsung, menjadikan para pelakunya memiliki pemahaman yang sama mengenai perasaan masing-masing karena masing-masing pihak berusaha untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
c.
Sikap mendukung (Supportive-ness)
Sikap mendukung adalah suatu yang mendorong terjalinnya hubungan baik atau berkomunikasi yang emapatik dan menciptakan suasana yang baik.
d.
Sikap positif (Positiveness) Kepositifan dalam berkomunikasi menjadikan seseorang dapat menghargai dirinya secara positif. Dorongan secara positif menjadikan seseorang dapat menghargai orang lain secara positif. Sikap positif dapat diwujudkan melalui dua acara yaitu menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri dan dorongan secara positif untuk lawan interaksi.
Membuat dan Men-display aturan
e.
b.
Erford mengusulkan untuk menyebutkan secara spesifik perilaku-perilaku itu dan mendiskripsikan standar untuk kerja yang memuaskan.
Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang ingin dirubah.
Menurut Reid ( dalam Erford, 2016 ) menyediakan langkah-langkah untuk melaksanakan Token Economy, yaitu : a.
g. Sistem token dapat memungkinkan untuk mengukur penguatan sosial.
mengarahkan ke peningkatan moral konseli dan staf.
economy dapat
Token
f.
Individu memiliki kesempatan untuk menentukan bagaimana menggunakan token yang didapat.
Token adalah bentuk dari penguatan positif.
e.
d.
Token dapat digunakan sebagai motivator konkrit ( concrete motivator) untuk mengubah tingkah laku tertentu.
Token dapat mengurangi penundaan antara tingkah laku yang c.
b.
Token tidak mengurangi nilai insentif, terutama ketika kekuatan pemerolehan (earning power) dan nilainya meningkat seiring dengan peningkatan peringkat.
Menurut Corey (dalam Komalasari : 2011) penggunaan token sebagai reinforcer untuk membentuk tingkah laku memiliki beberapa keuntungan
menerima suatu token ketika mereka memperlihatkan perilaku yang diinginkan. Token Economy menurut Loekmono (2003) adalah salah satu teknik yang biasanya digunakan untuk menghapuskan suatu perilaku yang tidak diinginkan.
Token Economy adalah bentuk reinforcement positif di mana klien
Menurut Bradley T. Erford (2016)
Ekonomi – Token (Token Economy )
Kesetaraan (Equility) Kesetaraan antar pelaku merupakan suatu keharusan agar proses komunikasi dapat berjalan menerima dan mengakui bahwa kedua pihak dalam komunikasi adalah sama-sama bernilai dan berharga atau memberi orang lain orang lain penerimaan (penghargaan) yang positif tanpa syarat 2.
- – keuntungan, diantaranya : a.
c.
Menetapkan “harga” dengan memilih berapa banyak token yang harus dimiliki partisipan sebelum menukarkannya untuk backup
Economy dengan Teknik Pembanjiran
Penelitian yang dilakukan Dilyan (2013) yang berjudul Pengaruh Model Konseling Behavioral Teknik Token
yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana kelompok eksperimen menghasilkan nilai posttest yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
significant (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000
Penelitian yang dilakukan oleh Murfidah (2013) yang berjudul“ Efektivitas pemberian reward melalui metode token ekonomi untuk meningkatan kedisiplinan anak usia dini” menujukkan bahwa nilai
Sebelum menerapkan sistemnya, penanggung jawabnya seharusnya sistemnya, memastikan harganya akurat : jika seorang partisipan tidak mampu mengumpulkan cukup token untuk melakukan pembelian, mereka akan kehilangan motivasi untuk terlibat dalam perilaku yang diinginkan.
reinforcer.
f.
Menentukan kapan klien dapat
memiliki daya tarik bagi klien. Untuk menekan matrealistis dan mendorong interksi sosial, menu reward-nya seharusnya memasukkan sejumlah kegiatan di mana klien dapat terlibat dengan orang lain (misalnya, makan siang dengan guru, 15 menit bermain bersama sahabat, 15 menit bermain permainan papan bersama ayah dan ibu).
Menentukan backup reinforcer Back up reinforcer haruslah
e.
Token haruslah aman, kuat, mudah diberikan, dan sulit direplikasikan seperti lembar check, stiker, stik kayu atau cip game plastik.
Memilih apa yang digunakan sebagai token.
d.
menukarkan token untuk mendapatkan reward.
untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Singaraja menunjukkan bahwa hasil analisis kelompok eksperimen I menghasilkan t/hitung > t/tabel (130,5> 2,365), t/hitung > t/tabel (167,6> 2,365). Konseling behavioral teknik Token
Economy dan Teknik Pembanjiran
memiliki perbedaan yaitu R1>R2 atau 163>103. Hasil hipotesis menunjukkan H > X2kw (α) (k-1) ( 671 > 5,59) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berbunyi 1) terdapat pengaruh konseling behavioral teknik Token
Economy terhadap keterampilan
Komunikasi Antar Pribadi siswa, 2) terdapat pengaruh konseling behavioral teknik pembanjiran terhadap keterampilan komunikasi antar pribadi siswa, 3) terdapat perbedaan pengaruh antara konseling behavioral teknik Token Economy dengan konseling behavioral Teknik Pembanjiran terhadap keterampilan Komunkasi Antar Pribadi siswa kelas
X MIA SMA Negeri 1 Singaraja, yang berarti teknik Token Economy lebih berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan Komunikasi Antar Pribadi siswa.
Hipotesisnya adalah Terdapat peningkatan yang signifikan Komunikasi Interpersonal peserta didik kelas VIII A SMP Stella 2016/2017 melalui teknik Token Economy.
METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian ekperimen. Penelitian eksperimen yang digunakan adalah
desain pretest-posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok ekperimen (kelompok yang diberikan treatment) dan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A SMP Stella Matutina, dibagi menjadi 2 kelompok berjumlah 9 peserta didik masuk dalam kelompok ekperimen (KE) dan 9 peserta didik masuk dalam kelompok kontrol (KK).
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Variabel bebas (X) :Teknik Token Economy
b.
Pre-test dilaksanakan pada tanggal
89.00 Total
9.89
9
82.00 Kontrol
9.11
9
Nilai Ekperime n
Tabel 1. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol Hasil Uji Mann-Whitney Test Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Tabel 1. di bawah ini merupakan hasil uji homogenitas antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.
VIII A SMP Stella Matutina Salatiga, maka diperoleh 18 peserta didik dan dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 9 peserta didik menjadi kelompok ekperimen dan 9 peserta didik menjadi kelompok kontrol.
20 Maret 2017 dengan menyebar skala Komunikasi Interpersonal yang terdiri dari 50 item pernyataan. Skala tersebut diberikan kepada 31 peserta didik kelas
Test Awal (Pre-test)
Variabel terikat (Y) : Komunikasi
HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitian
Test , karena data yang diperoleh berskala data ordinal.
Teknik analisis data yang digunakan untik menguji hipotesis dari penelitian ini adalah Mann-Whitney
6. Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dalam rangka mengetahui Komunikasi Interpersonal peserta didik kelas VIII A SMP Stella Matutina Salatiga dengan skala Komunikasi Interpersonal yang diadopsi dari penelitian Damayanti (2014) berdasarkan teori DeVito (2011).
5. Metode Pengumpulan Data
b. Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera..
menerima suatu token ketika mereka memperlihatkan perilaku yang diinginkan
reinforcement positif di mana klien
Komunikasi Interpersonal
Definisi Operasional Variabel a.
Interpersonal 4.
18
Test Statistics a Nilai Mann-Whitney U 37.000
Tabel 2. Uji Mann-Whitney Postest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Ranks Kelompok N Mean Rank
Whitney Test , sehingga diperoleh hasil
Berdasarkan hasil posttest pada tabel 2. antara kelompok kontrol dan kelompok ekperimen dengan menggunakan teknik analisis Mann-
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
18 Test Statistics a Posttest Mann-Whitney U 16.500 Wilcoxon W 61.500 Z -2.121 Asymp. Sig. (2-tailed) .034 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .031 b
61.50 Total
6.83
9
9 12.17 109.50 kontrol
Sum of Ranks Post test eksperimen
Penulis memberikan skala Komunikasi Interpersonal kepada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan setelah diberikan treatment, maka hasil dari post-test diolah menggunakan teknik analisis Mann- Whitney.
Wilcoxon W 82.000 Z -.312 Asymp. Sig. (2-tailed) .755 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .796 b
sesi pertemuan dengan menggunakan 5 topik yang berbeda sesuai aspek Komunikasi Interpersonal berdasarkan teori DeVito (2011).
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
Economy dilaksanakan delapan kali
9 peserta didik, waktu ditentukan dari kesepakatan bersama oleh peserta didik. Pelaksanaan Token
b. Layanan (Treatment) Dalam pemberian treatment kepada
Dari hasil Test Statistic di atas dapat dilihat bahwa P = 0,755. Jadi P > 0,05, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ekperimendengan kelompok kontrol sebelum dilakukan treatment , sehingga penelitian dapat dilanjutkan.
sebesar 9,89 jadi terdapat selisih angka sebesar 0,78.
Mean Rank kelompok kontrol adalah
bahwa Mean Rank kelompok eksperimen adalah 9,11 sedangkan
Test ini, dapat dilihat dari tabel di atas
Dari uji beda yang dilakukan dengan menggunakan Mann-Whitney
Asymp. Sig, 2-Tailed sebesar 0,034 < menggunakan teknik analisis
0,050 dengan Mean Rank Postest Mann-Whitney Test maka diperoleh kelompok ekperimen adalah 12,17 dan hasil Asymp. Sig, 2-Tailed 0.002 <
Mean Rank Posttest kelompok kontrol 0.050 dengan Mean Rank Pretest
kelompok ekperimen dan kelompok Mean Rank Postest kelompok kontrol sebesar 5,34. Dengan ekperimen adalah 13,39. Jadi, terdapat demikian, terdapat perbedaan yang peningkatan Komunikasi Interpersonal signifikan Komunikasi Interpersonal yang signifikan setelah kelompok pada kelompok ekperimen dan ekperimen menerima Token Economy. kelompok kontrol.
2. Hipotesis Tabel 3. Pada penelitian ini adalah hi
Uji Mann-Whitney Pretest dan Postest
diterima yaitu “ Terdapat peningkatan
Kelompok Ekperimen
yang signifikan Komunikasi
Ranks
Interpersonal peserta didik kelas VIII
Sum of Kelompok N Mean Rank Ranks
A SMP Stella Matutina Salatiga Tahun
Nilai eks pretest
9
5.61 50.50 ajaran 2016/2017 melalui teknik Token eks postest Economy.”
9 13.39 120.50 PEMBAHASAN
Total
18 Berdasarkan analisis yang telah
b dilaksanakan, terlihat tidak ada
Test Statistics
perbedaan Komuniksi Interpersonal
Nilai Mann-Whitney U 5.500 antara kelompok eksperimen dan Wilcoxon W 50.500
kelompok kontrol (saat pretest dengan
Z -3.099 nilai Asymp. Sig 0,755 > 0,050. Asymp. Sig. (2-tailed) .002 a Setelah kelompok eksperimen diberi
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001
perlakuan dengan Token Economy a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
selama 8 sesi, terjadi perbedaan yang
Hasil uji Statistik pada tabel 4.7
signifikan antara kelompok terhadap hasil Pretest dan Postest eksperimen dan kelompok kontrol. kelompok ekperimen dengan
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil posttest dengan nilai Asymp. Sig 0,034 < 0,050. Serta dapat dilihat dari rata-rata mean kelompok eksperimen mengalami perbedaan yang signifikan 9,11 pada saat sebelum eksperimen dan 12,17 setelah selesai eksperimen.
Menurut Bradley T. Erford (2016)
Token Economy adalah bentuk reinforcement positif di mana klien
menerima suatu token ketika mereka memperlihatkan perilaku yang diinginkan. Selama pelaksanaan
Token Economy yang dilakukan 8
pertemuan, peserta didik mendapatkan
reinforcment positif yang nantinya
dapat ditukar dengan hadiah ketika memperlihatkan perilaku yang diinginkan. Saat mengikuti Token
economy cukup antusias, terbukti
selama pelaksanaan Token Economy, peserta didik mendapatkan token di atas rata-rata walau tidak ada satupun yang mendapatkan token penuh. Peserta didik selain mendapatkan
reward juga dilatih untuk terbuka
dengan kelompok, berempati dengan kelompok, memberikan dukungan dengan kelompok, bersikap positif kepada diri sendiri maupun kelompok, serta kesetaraan dengan kelompok. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
DeVito (2011) bahwa dari kelima aspek diantaranya yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dalam Komunikasi sehingga Komunikasi Interpersonalnya meningkat secara signifikan berdasarkan hasil analisis yang sudah dikemukakan penulis di atas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dilyan (2013) yang berjudul Pengaruh Model Konseling Behavioral Teknik Token Economy dengan Teknik Pembanjiran untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri
1 Singaraja. Hasilnya menunjukan adanya peningkatan skor Komunikasi Interpersonal melalui teknik Token Economy .
PENUTUP 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa ada peningkatan yang signifikan Komunikasi Interpersonal peserta didik kelas VIII A SMP Stella Matutina Salatiga ajaran tahun
2016/2017 melalui teknik Token
2. Saran
DeVito, Joseph A. 2011.Komunikasi
Cetekan Kelima.Yogyakarta : Kanisius
Intrapersonal & Interpersonal.
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi
Edisi Kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Yang Harus Diketahui Setiap Konselor.
Pendidikan Ganesha. Jurnal Erford, Bradley T. 2016. 40 Teknik
Model Konseling Behavioral Teknik Token Economy dengan Teknik Pembanjiran untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Singaraja. Universitas
Dilyan, Ni Putu Febry 2013. Pengaruh
Kelima. Tangerang Selatan : KARISMA Publishing Group (Bahasa Indonesia).
Antar Manusia. Edisi
Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW. Skripsi
Economy , dengan nilai Asymp p =
antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik Antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh. Program Studi
Pustaka Pelajar 2014. Hubungan
Relibialitas. Yogyakarta :
Jakarta : PT.Rineka Cipta Azwar, S. 2012. Validitas dan
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik .
Kedelapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Remaja Perkemabngan Peserta Didik. Cetakan
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2012. Psikologi
2. Bagi Peneliti lebih lanjut Peneliti selanjutnya dapat mengambil penelitian ini sebagai dasar atau pembanding dari penelitian lain dengan judul yang sama. Hasil yang didapat bisa dijadikan bahan pembanding dengan penelitian yang lainnya.
1. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru BK dalam meningkatkan Komunikasi Interpersonal melalui teknik Token Economy.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran sebagai berikut :
0,034 < 0,050 dengan mean rank kelompok eksperimen pada saat pretest pada saat posttest.
DAFTAR PUSTAKA
Komalasari, Gantina. 2011. Teori dan Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian
Teknik Konseling . Cetakan kuantitatif kualitatif dan
ke-2 Jakarta : Indeks R&D. Bandung :Alfabeta Loekmono, J.T. Lobby. Model-Model
Konseling. 2003. Salatiga :
Widya Sari Press Lunardi, A.G. 2003. Komunikasi
Mengenai : Meningkatkan Efektivitas Komunikasi antar Pribadi . Yogyakarta :
Andi Murfidah, Umri. 2013. Efektivitas
pemberian reward melalui metode token ekonomi untuk meningkatan kedisiplinan anak usia dini. Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini . Universitas
Negeri Semarang. Skripsi Nastiti, Elsa Dyad dan Naqiyah, Najlatun. 2013.
Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Untuk Mengatasi Siswa Terisolir di Kelas VIII A SMP Negeri
1 Kujang Kediri . Jurnal BK
Unesa. Vol 04/No.01 Purwanta, Edi. 2012. Modifikasi
Perilaku . Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Suherlan, Heri. 2005. Perbedaan Sosial dan Konsep Diri Antara
Siswa Terisolir dengan Siswa Populer di Sekolah. Skripsi : PBB UPI