BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting dan Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe M
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas III SD Negeri Purworejo Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD Negeri Purworejo Suruh yang berjumlah 29 siswa yang berjumlah 20 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai Maret semester II tahun ajaran 2014/2015. Pada bulan Februari sampai Maret peneliti melakukan persiapan. Bulan April peneliti mulai merencanakan Penelitian Tindakan Kelas dalam format siklus.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah hasil belajar IPA dan model pembelajaran tipe Make A Match. Menurut Sugiono (2008:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.terdapat dua variabel dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut antara lain:
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Jonathan Sarwono, 2006: 38).
Variabel bebas menurut Sugiono (2008) merupakan variabel yang
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa variabel bebas variabel yang kedudukannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran tipe Make A Match.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/ respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar IPA kelas III di SD Negeri Purworejo Suruh. Variabel yang digunakan, mengandung arti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas III SD
Negeri Purworejo Suruh.
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bertujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik melalui kualitas pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik baik akademik maupun non akademik. Menurut Mills (2000) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh pendidik (guru dan dosen) dan kepala sekolah atau pejabat sruktural di lingkungan perguruan tinggi, karena guru dan kepala sekolah wajib membelajarkan peserta didik.
Menurut David Hopskins (1993), Kemmis (1982), dan Mc Taggart (1991), penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu
2) tahap pelaksanaan pembelajaran, 3) tahap pengamatan/ observasi, dan 4) tahap refleksi.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya (Daryanto, 2011:183). Setiap siklus meliputi planning (rencana),
action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah
pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Pelaksanaan Perencanaan
Permasalaha Tindakan 1
Tindakan 1 Siklus 1
Refleksi Pengamatan/ Pengumpulan
Data 1 Perbaikan
Perencanaan Hasil
Pelaksanaan Tindak II
Refleksi Tindak II
Siklus II Refleksi II
Pengamatan/ Pengumpulan Data II
3.4.2 Pelaksanaan Tindakan A. Pelaksanaan Siklus 1 1. Perencanaan a.
Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah.
Dalam hal ini peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengugkapkan dan menjelaskan masalah yang timbul untuk mencari jalan pemecahan yang tepat, sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
b.
Merancang rencana pembelajaran siklus I, menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih bahan pelajaran yang sesuai yaitu (kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia), menyusun Rencana Peleksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan yaitu berupa media gambar, kartu soal dan kartu jawaban.
c.
Menyusun lembar soal tes formatif.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dengan mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolabolator, kemudian melakukan apersepsi dan motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, penyajian materi dengan menggunakan gambar berbagai macam keadaan cuaca, kegiatan tanya jawab dengan model pembelajaran Make A Match yaitu mencari pasangan menggunakan kartu, setiap siswa mendapatkan kartu soal atau jawaban yang harus dicocokkan, siswa yang dapat mencocokkan pasangan kartunya paling cepat akan mendapatkan poin/ penghargaan. Kegiatan akhir untuk menarik kesimpulan, pemberian tes formatif. Hasil tes formatif selanjutnya dikoreksi dan dianalisis hasilnya untuk menentukan tindak lanjut.
3. Pengamatan/ observasi
Dalam kegiatan pengumpulan data kegiatan guru mengajar dan kegiatan siswa belajar. Di samping hasil observasi, data juga dikumpulkan dari nilai tes formatif.
Untuk mendapatkan data yang akurat, maka materi pengamatan terbagi menjadi 3 masalah pokok yaitu: a.
Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran make a match dengan media gambar.
b.
Respon siswa terhadap pembelajaran yang menerapkan model make a match dengan media gambar.
c.
Suasana pembelajaran.
4. Refleksi
Merefleksi hasil evaluasi analisis data penelitian siklus I tentang aspek/ indikator berikut: a) Penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas.
b) Motivasi belajar siswa.
c) Hasil belajar secara individu.
Setelah pelaksanaan pembelajaran berakhir peneliti dan teman sejawat berdiskusi dan menganalisis perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran. Dari hasil refleksi siklus I ini akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran siklus II.
B. Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan a.
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus I.
b.
Menyusun kembali perbaikan pembelajaran dengan menggunakan langkah- langkah pembelajaran yang sistematis, penggunaan waktu yang lebih efektif, mengaktifkan siswa melalui kegiatan tanya jawab menggunakan model pembelajaran make a match dengan media gambar agar lebih optimal.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dengan apersepsi dan motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran, penyajian materi yang belum dipahami siswa, mengadakan kegiatan tanya jawab menggunakan kartu soal dan jawaban (mencari kartu pasangan) tentang hubungan antara keadaan awan dan cuaca, serta hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Pada siklus II pembagian kartu tidak secara acak namun siswa terlebih dahulu dibagi dalam kelompok. Tipa kelompok hanya mendapat kartu soal atau kartu jawaban saja. Sehingga setiap anak harus mencari pasangannya dari kelompok lain. demikian setelah satu babak selesai tiap kelompok bergantian mendapatkan kartu soal atau jawaban. Siswa yang berhasil mencocokkan kartu paling cepat maka akan mendapatkan penghargaan. Kegiatan ini diakhiri dengan tes formatif akan analisis hasilnya baik atau tidak untuk menentukan tindak lanjut.
3. Pengamatan/Observasi
Peneliti mengadakan observas terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran, aktivitas guru saat pembelajaran, dan memantau kerja sama/ kegiatan diskusi siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Melalui evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan analisis data yang dikumpulkan meliputi: daftar nilai tes formatif, lembar observasi, hasil refleksi dan dengan diskusi teman sejawat.
3.5. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian
3.5.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan jenis data berupa data dan melalui hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung dan jenis data yang diperoleh dari hasil tes formatif.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Tes merupakan instrumen untuk mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan (Mulyasa, 2010:69).
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan tes tertulis yang dilaksanakan sesudah pelaksanaan tindakan. Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model Make A Match dengan media gambar.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Soal Siklus I Kompetensi Dasar Indikator Instrumen Soal6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
1) Menjelaskan hubungan antara keadaan langit dan keadaan cuaca.
2) Menjelaskan bagaimana proses terjadinya hujan.
3) Mengidentifikasi kondisi cuaca, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, dan hujan.
4) Menjelaskan berbagai macam kondisi cuaca.
Nomor 1, 3, 8, 9, 22, 23,28,29 Nomor 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 24, 25 Nomor 2, 11, 16, 17, 18, 20, Nomor 19,
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Soal Siklus II Kompetensi Dasar Indikator Instrumen Soal6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
1) Memahami arti simbol-simbol kondisi cuaca.
2) Menjelaskan tujuan dari ramalan cuaca yang akan terjadi berdasarkan keadaan langit .
3) Menjelaskan pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia.
4) Menyebutkan pakaian yang dikenakan sesuai dengan cuaca yang terjadi.
Nomor 3, 4, 11, 13, 16, 21, 22, 25, Nomor 2, 7, 8, 9, 10, 14, 15, 17, 18, 19, 29, Nomor 1, 5, 6, 20, 24, 27, 28, Nomor 12, 23, 26, 30 2.
Data Dokumen Sumber data dokumen berasal dari ata awal hasi tes, hasil pengamatan, catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
3. Observasi
Observasi merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran di dalam kelas (Mulyasa, 2010:69).
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru, siswa dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas III SD Negeri Purworejo yang dilaksanakan dengan model make a match dengan media gambar. pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk centang atau ceklis pada instrumen yang sama.
b.
Melakukan pengisian angket tentang motivasi belajar oleh siswa setelah pembelajaran selesai.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ObservasiNo Variabel Indikator Sumber Alat/ Data Instrumen
1. Aktivitas guru dalam a.
Memotivasi siswa. Guru Lembar pembelajaran hubungan b. observasi
Menyampaikan tujuan Foto antara keadaan awan pembelajaran.
Catatan dan cuaca dengan model c.
Menggunakan media lapangan Make A Match dengan secara efektif dan efisien. media gambar.
d.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa.
f. siswa Membimbing dalam diskusi.
g.
Membimbing siswa dalam melaporkan hasil mencocokkan kartu.
h. waktu Mengelola secara efisien. i.
Melaksanakan refleksi.
2. Aktivitas siswa dalam a.
Siswa Kesiapan siswa dalam Lembar media gambar. dalam mencocokkan kartu.
d.
Kerjasama dalam mencocokkan kartu.
e.
Mengemukakan pendapat dalam diskusi.
3. Pelaksanaan
a. materi Kesesuaian Guru Lembar pembelajaran hubungan dengan indikator. observasi
Siswa keadaan awan dan cuaca b. materi
Keruntunan Catatan
Foto dengan model Make A yang disampaikan. lapangan
Match dengan media c.
Hubungan timbal balik gambar. guru dengan siswa.
d. materi Kesesuaian dengan evaluasi.
e.
Suasana kelas aktif dan kondusif.
3.5.3 Instrumen Penelitian
3.5.3.1 Validitas
Menurut Supranata (2009:50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat digunakan atau tidak. Tes ini hanya digunakan oleh kalangan orang yang berkebutuhan saja. Jadi bagi orang yang tidak memiliki kepentingan tes ini tidak diperlukan. Pada penelitian ini, untuk menguji validitas soal menggunakan SPSS 20.
Untuk melihat suatu soal atau instrumen dikatakan valid atau tidak, dapat langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan batas minimal 0,3 (Priyatno, 2010:90).
Setelah dilakukan uji validitas terhadap 30 soal pilihan ganda, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Kompetensi Dasar Indikator Instrumen Soal6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
1) Menjelaskan hubungan antara keadaan langit dan keadaan cuaca.
2) Menjelaskan bagaimana proses terjadinya hujan.
3) Mengidentifikasi kondisi cuaca, misalnya berawan, cerah, panas, dingin, dan hujan.
4) Menjelaskan berbagai macam kondisi cuaca.
2. Nomor 1, 3, 8, 9, 22, 23, Nomor 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 24, 25 Nomor 2, 11, 16, 17, 18, 20, Nomor 19, 21
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator Instrumen Soal
6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.
1) Memahami arti simbol-simbol kondisi cuaca.
2) Menjelaskan tujuan dari ramalan cuaca yang akan terjadi berdasarkan keadaan langit .
3) Menjelaskan pengaruh cuaca terhadap kegiatan manusia.
Nomor 3, 4, 10, 12, 14, 18 Nomor 2, 6, 7, 8, 9, 13, 15, 16, 17, 24, Nomor 1, 5, 20,
6.2.1.1 Reabilitas
Antara validitas dan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu (Daryanto, 2011:187). Instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya bila digunakan untuk penelitian akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya (Sugiyono, 2010:173). Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal menggunakan SPSS 20. Menurut Kaplan, 1982:106 (dalam Wijayoko, 2011:155) suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang- kurangnya 0,6.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Soal Siklus I Reliability StatisticsCronbach's N of Items Alpha
,748
31 Untuk reabilitas diperoleh angka koefisien Alpha ,748 yang artinya instrumen dapat diterima. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian siklus I.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas Soal Siklus II Reliability StatisticsCronbach's N of Items Alpha
,900
30
6.3 Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas diasumsikan berhasil bila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan pada penelitian pembelajaran IPA dengan penggunaan model pembelajaran Make A Match dengan media gambar pada siswa kelas III SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, adalah sebagai berikut: 90% dari keseluruhan siswa kelas III SD Negeri Purworejo mengalami ketuntasan individu sebesar >70 dalam pembelajaran IPA . hal tersebut dapat dikatakan bahwa 90% dari siswa kelas III SD Negeri Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengalami peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA.
6.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah data berupa hasil belajar IPA dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus dalam kegiatan pembelajaran. Rumusan presentase tersebut sebagai berikut:
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor ideal
Kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria ketuntasan Kualifikasi