PERANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM M

PERANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN KALIDONI
KECAMATAN KALIDONI KOTA PALEMBANG
Oleh : Puji Rahman, S. Sos., M. Si.
( Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Satya Negara Palembang )
Program Studi Administrasi Negara, STIA Satya Negara
fujyr@ymail.com

ABSTRAK
Tujuan Administrasi dipergunakan dalam suatu kegiatan atau proses, kegiatan
tata usaha dan pemerintah arti dari perkantoran yaitu orang yang melakukan kegiatan
dalam bidang administrasi untuk melakukan penuntasan masalah, tujuan dari pada
perkantoran yaitu untuk membantu penyelesaian dalam kegiatan administrasi pegawai
atau pekerjaan. Kegiatan dan kemajuan administrasi yang di capai oleh suatu Lembaga
Pemerintah, salah satunya dapat dilihat pada bagian Administrasi Perkantoran. Hal ini
sangat penting dan perlu dapat perhatian khusus sehingga dapat menunjang kinerja
pegawai pada suatu instansi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Administrasi
Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai dan untuk mengetahui apa saja
faktor yang mempengaruhi Peranan Administrasi Perkantoran Dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni Kota

Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik
pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan
kepustakaan.
Hasil dari penelitian dan pembahasan dapat dilihat bahwa Peranan
Administrasi Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor
Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni Kota Palembang masih belum terlaksana
dengan optimal, karena hal ini dapat dilihat dari kepemimpinan yang diterapkan oleh
Kepala Lurah mengenai kepengawasan langsung dengan pegawai belum berjalan
dengan baik. Sebaiknya Kepala Kelurahan Kalidoni memantau langsung para pegawai
agar tujuan dari kegiatan yang dibuat oleh Kelurahan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Kata Kunci: Administrasi Perkantoran, Kinerja Pegawai.

LATAR BELAKANG
Pelaksanaan otonomi daerah akan
membawa efektivitas dalam perkantoran,
sebab wilayah Negara Indonesia terdiri dari
berbagai satuan daerah yang masing-masing
memiliki sifat-sifat khusus tersendiri yang di
sebabkan oleh faktor-faktor geografi, adat

istiadat, kehidupan ekonomi, bahasa, tingkat
pendidikan dan sebagainya. Suatu harapan
kita semua, bahwa otonomi daerah segara
terwujud dan berjalan baik.
Otonomi daerah merupakan suatu
tantangan dan kesempatan yang baik bagi
penyelenggara perkantoran daerah dalam
menampilkan kinerja pelayanan masyarakat.
Otonomi daerah merupakan kekuasaan yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah untuk mengatur rumah
tangganya sendiri dalam meningkatkan
perekonomian daerahnya sendiri. Supaya
tercapai tujuan yang telah ditetapkan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penyelenggaraan Pemerintah dan
pembangunan di daerah diharapkan lebih
adil,
demokratis,
memberdayakan

masyarakat di segala aspek dan tingkatan.
Pemerintah sebagai pemegang utama dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sangat penting
perannya dalam mengembangkan sumber
daya manusia (SDM) yang ada guna
mencapai tujuan Nasional yang telah di
rumuskan oleh pendiri bangsa dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Alinea IV. Oleh karena itu, tugas pemerintah
tidak hanya terbatas pada pelayanan
masyarakat tetapi juga menanamkan nilainilai dasar yang pada pelayanan masyarakat
tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar
yang
mendukung
pembentukan
dan
pengembangan kepribadian para aparatur
nya. Perlu diciptakan kondisi yang kondusif
bagi pengembangan para aparatur Negara

yang memiliki tanggung jawab, professional,
dan berbudi luhur. Pemenuhan harapanharapan seperti menuntut instansi Pemerintah
menyusun suatu administrasi perkantoran
kedalam
kegiatan
yang
bersifat
pengembangan dan pembinaan kinerja para
pegawainya.
Pemenuhan harapan ini sangat
tergantung pada beberapa faktor yang
mempengaruhi, baik faktor yang berasal dari
dalam maupun faktor dari luar, adapun faktor

yang berasal dari dalam yaitu mengenai
disiplinnya pegawai dalam mentaati aturan
yang ditetapkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku khususnya di Kantor Kelurahan
Kalidoni
Kecamatan

Kalidoni
Kota
Palembang. Hal ini dikarenakan Kepala
Bagian Perkantoran merupakan unsur yang
paling penting untuk menentukan, serta
terlibat
langsung
dalam
proses
pengembangan dan pembinaan kinerja
pegawainya. Bagian umum merupakan suatu
Bagian yang membidangi atau mempunyai
tugas pokok dan fungsi sebagai Pelayanan
Administrasi dalam penyelenggaraan tugastugas Pemerintah Daerah khususnya pada
Kantor Kelurahan Kalidoni Kecamatan
Kalidoni Kota Palembang.
Faktor penyebab dari luar yaitu
mengikut
sertakan
pelatihan-pelatihan

pegawai untuk pembentukan kepribadian dan
menanamkan
nilai-nilai
dasar
yang
mendukung pengembangan kepribadian para
aparaturnya. Faktor dari dalam bagian umum
yang sangat mendukung dalam rangka
pemenuhan
harapan.
Pelaksanaan
Administrasi yang terdapat pada bagian
umum pada umumnya meliputi kegiatan,
menyusun tata usaha, misalnya : kegiatan
surat-menyurat,
catat-mencatat
segala
kegiatan, menyusun dan menyimpan bahan
laporan atau informasi yang berguna untuk
kelancaran kegiatan. Sedangkan disisi lain,

mempunyai tugas pengelolahan administrasi
perkantoran
yang
diharapkan
untuk
menghasilkan Aparatur Negara yang
memiliki kinerja baik.
Pegawai Negeri Sipil yang merupakan
unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat yang penuh dengan kesetiaan dan
ketaatan kepada Pacasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara dan pemerintah,
menyelenggarakan tugas umum perkantoran
dan pembangunan.
Kinerja
mengandung
pengertian
melaksanakan atau menyelenggarakan suatu
tugas dan kewajiban. Setiap pegawai
memiliki tugas dan kewajiban sesuai dengan

bidangnya masing-masing. Maka terdapat
hubungan yang erat antara kinerja dan
pegawai.
Rumusan kedudukan Pegawai Negeri
Sipil diatas bertolak dari pokok pikiran
bahwa pemerintah tidak hanya menjalankan
fungsi umum perkantoran, tetapi juga harus

2
mampu melaksanakan tugas pembangunan.
Pemerintah bukan hanya menjalankan tertib
pemerintah tetapi juga harus mampu
menyelenggarakan
dan
memperlancar
pembangunan untuk kepentingan rakyat
banyak. Kesetiaan dan ketaatan mengandung
pengertian, bahwa Pegawai Negeri Sipil
berada sepenuhnya di bawah Pimpinan
Pemerintah. Hal ini ditegaskan untuk

menjamin
terwujudnya
Administrasi
Perkantoran Negara yang baik.
Max Webber dalam Kumorotomo
(2005:82), menyatakan bahwa “Administrasi
berarti penyelenggaraan wewenang dan
otoritas. Otoritas disini dapat dimiliki oleh
para aparat birokrasi karena mereka telah
mendapatkan legitimasi dari rakyat melalui
Negara”
Tujuan Administrasi dipergunakan
dalam suatu kegiatan atau proses, kegiatan
tata usaha dan pemerintah arti dari
perkantoran yaitu orang yang melakukan
kegiatan dalam bidang administrasi untuk
melakukan penuntasan masalah, tujuan dari
pada perkantoran yaitu untuk membantu
penyelesaian dalam kegiatan administrasi
pegawai atau pekerjaan. Kegiatan dan

kemajuan administrasi yang di capai oleh
suatu Lembaga Pemerintah, salah satunya
dapat dilihat pada bagian Administrasi
Perkantoran. Hal ini sangat penting dan perlu
dapat perhatian khusus sehingga dapat
menunjang kinerja pegawai pada suatu
instansi, lembaga pemerintah khususnya pada
Kantor Kelurahan Kalidoni Kecamatan
Kalidoni Kota Palembang. Peningkatan dan
kemampuan
prestasi
kerja
bawahan
merupakan usaha yang tepat untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi
yang menjadi tujuan organisasi perkantoran
tersebut.
Berdasarkan pengamatan sementara
penulis di lapangan, menunjukkan adanya
indikasi kurangnya pemahaman tentang

pentingnya
pelaksanaan
administrasi
perkantoran yang baik di Kantor Kelurahan
Kalidoni
Kecamatan
Kalidoni
Kota
Palembang, dikarenakan sebagian pegawai
pada kantor kelurahan tersebut belum
memahami tentang administrasi yang sangat
berperan penting dalam suatu pekerjaan di
dalam kantor, dan tidak ada pelatihan khusus
yang dilakukan untuk melakukan pelayanan
dalam administrasi yang baik dan benar.

Kinerja pegawai dalam penyelenggaraan
perkantoran sampai saat ini masih dirasakan
kurang efektif, dikarenakan oleh masih
kurangnya pemahaman pegawai akan uraian
pekerjaan masing-masing, lingkungan kerja,
serta masih kurangnya pengawasan serta
evaluasi kerja oleh pimpinan sehingga dapat
mempengaruhi kelancaran pegawai dalam
penyelenggaraan kegiatan.
Oleh karena itu mengingat begitu
pentingnya peranan administrasi perkantoran
dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Khususnya pada Kantor Kelurahan Kalidoni
Kecamatan Kalidoni Kota Palembang,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Peranan Administrasi
Perkantoran
Dalam
Meningkatkan
Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan
Kalidoni Kecamatan Kalidoni Kota
Palembang”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dijelaskan diatas adapun pokok
dari permasalahan yang diangkat yaitu adalah
:
1. Bagaimana peranan administrasi
perkantoran dalam meningkatkan
kinerja pegawai pada Kantor
Kelurahan Kalidoni Kecamatan
Kalidoni Kota Palembang?
2. Apa
saja
faktor
yang
mempengaruhi
peranan
administrasi perkantoran dalam
meningkatkan kinerja pegawai
pada Kantor Kelurahan Kalidoni
Kecamatan
Kalidoni
Kota
Palembang?
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Peranan
Peranan (role) merupakan proses
dinamis
kedudukan (status). Apabila
seseorang
melaksanakan
hak
dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan
antara kedudukan dengan peranan adalah
untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan
karena yang satu tergantung pada yang lain
dan sebaliknya. (Soekanto, 2009:212-213).
Levnson dalam Soekanto (2009:213)
mengatakan peranan mencakup tiga hal,
antara lain:
1. Peranan meliputi norma-norma yang
dihubungkan dengan posisi atau tempat

3
seseorang dalam masyarakat. Peranan
dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
2. Peranan merupakan suatu konsep
tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai
organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai
perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan
adalah suatu peraturan yang dilaksanakan
oleh
individu
untuk
kehidupan
bermasyarakat.
b. Pengertian Administrasi
Administrasi adalah usaha dan
kegiatan
yang
berkenaan
dengan
penyelenggaraan
kebijaksanaan
untuk
mencapai tujuan. Pengertian administrasi
juga dibedakan menjadi dua yaitu pengertian
administrasi dalam arti sempit dan pengertian
administrasi dalam arti luas. Administrasi
dalam arti sempit adalah kegiatan yang
meliputi dari catat-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda,
dan sebagainya yang memiliki sifat teknis
ketatausahaan.
Sedangkan
pengertian
administrasi bersifat luas adalah seluruh
proses kerja sama dari dua orang atau lebih
dalam mencapai tujuan dengan pemanfaatan
sarana dan prasarana tertentu secara berdaya
guna dan berhasil guna.
Max Webber dalam Kumorotomo
(2005:82)
“Administrasi
berarti
penyelenggaraan wewenang dan otoritas.
Otoritas disini dapat dimiliki oleh para aparat
birokrasi karena mereka telah mendapatkan
legitimasi dari rakyat melalui Negara”
Administrasi dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dalam arti yang sempit bahkan
pengertian
sehari-hari,
maka
Administrasi artinya adalah tata
usaha. Tata usaha ialah suatu
pekerjaan yang sifatnya mengatur
segala sesuatu pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan tulismenulis,
surat-menyurat
dan
mencatat / membukukan setiap
perubahan atau kejadian yang terjadi
di dalam organisasi”. (The Liang
Gie,1972)

2. Administration
mempunyai
pengertian yang lebih luas dari pada
administratie dilihat dari aspek tata
usaha
saja.
Jadi,
pengertian
administrasi yang dimaksudkan di
sini adalah pengertian yang lebih luas
yang sekaligus mencakup tata usaha.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis
dapat
menyimpulkan
bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
c. Pengertian Perkantoran
Secara harfiah perkantoran berasal dari
kata pegawai yang berimbuhan arti dari
pegawai itu sendiri menurut Doni & Agus
Garnida (2015:12), adalah “Orang yang
menjual tenaga atau memberikan jasanya
kepada orang lain dengan harapan
mendapatkan imbalan atau jasa yang
memadai dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di dalam
organisasi”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis
dapat
menyimpulkan
bahwa
perkantoran adalah suatu wadah, tempat atau
ruangan untuk melaksanakan kegiatankegiatan agar telaksana sesuai yang
diinginkan.
d. Administrasi Perkantoran
Menurut The Liang Gie (2007: 3)
“Manajemen perkantoran dapat didefenisikan
sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran,
serta
penggerakkan
mereka
yang
melaksanakannya agar mencapai tujuantujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini
bersangkut paut dengan peredaran hidup data
dan keterangan perusahaan dari sejak
penciptaannya
melalui
pemeliharaan,
penyebaran dan penyimpanannya kalau
memiliki nilai tetap atau pemusnahannya”.
Administrasi perkantoran adalah suatu
kegiatan perencanaan keuangan, penagihan
dan pencatatan, personalia, dan distribusi
barang serta logistik di sebuah organisasi.
Biasanya seorang karyawan yang bertugas
dalam hal ini disebut dengan administrator
kantor atau manajer kantor.
Pengertian administrasi perkantoran
terbagi atas dua yaitu pengertian administrasi
perkantoran secara luas dan administrasi

4
perkantoran secara sempit. Pengertian
administrasi perkantoran secara luas adalah
suatu kerja sama secara sistematis dan
teroordinasi menurut pembagian tugas sesuai
dengan struktur organisasi dalam mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan
pengertian administrasi perkantoran dalam
arti sempit adalah semua kegiatan yang
bersifat
teknis
ketatausahaan
dalam
pelaksanaan pekerjaan operatif, penyediaan
keterangan bagi pimpinan, dan membantu
kelancaran perkembangan organisasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
manajemen
perkantoran
merupakan
rangkaian
aktivitas
merencanakan,
mengorganisasikan,
mengarahkan,
mengawasi dan mengendalikan hingga
menyelenggarakan secara tertib pekerjaan
administrasi perkantoran untuk menunjang
pencapaian tujuan organisasi.
Tugas administrasi perkantoran dapat
dikatakan
tugas
pelayanan
disekitar
keterangan-keterangan yang berwujud 6
(enam) pola perbuatan (Gie, 2007 :16),
yakni :
a. Menghimpun
Kegiatan-kegiatan
mencari
dan
mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada
atau berserakan dimana-mana sehingga
siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan.
b. Mencatat
Kegiatan yang mebubuhkan dengan
berbagai peralatan tulis keteranganketerangan yang diperlukan sehingga
berwujud tulisan yang dapat dibaca,
dikirim
dan
disimpan.
Dalam
perkembangan
teknologi
modern
sekarang ini termasuk pula memateri
keterangan-keterangan itu dengan alatalat perekam suara sehingga dapat
didengar, pencatatan dengan pita
rekaman.
c. Mengelola
Bermacam-macam
kegiatan
mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikannya dalam
bentuk yang berguna.
d. Mengganda
Kegiatan
memperbanyak
dengan
berbagai cara dan alat sebanyak jumlah
yang diperlukan.
e. Mengirim

Kegiatan
menyampaikan
dengan
berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepihak lain.
f. Menyimpan
Kegitan menaruh dengan berbagai cara
dan alat ditempat tertentu yang aman.
Hal atau sasaran yang terkena oleh 6
(enam) pola perbuatan menghimpun,
mencatat, mengolah, mengganda, mengirim
dan menyimpan itu ialah keterangan
(informasi).
Yang
dimaksud
dengan
keterangan atau informasi ialah pengetahuan
tentang suatu hal atau peristiwa yang
diperoleh terutama melalui pembacaan atau
pengamatan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis
dapat
menyimpulkan
bahwa
manajemen
perkantoran
merupakan
rangkaian
aktivitas
merencanakan,
mengorganisasikan,
mengarahkan,
mengawasi dan mengendalikan hingga
menyelenggarakan secara tertib pekerjaan
administrasi perkantoran untuk menunjang
pencapaian tujuan organisasi.
e. Indikator Peranan Administrasi
Perkantoran
Indikator
peranan
administrasi
perkantoran adalah untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional,
karena kegiatan-kegiatan yang bersifat
operasional dilaksanakan oleh kelompok
pelaksana. Adapun
indikator
peranan
administrasi perkantoran menurut George R.
Terry dalam Priansa & Agus Garnida
(2015:57)
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan
berarti
penentuan
sasaran sebagai pedoman kinerja
organisasi di masa depan dan
penetapan tugas-tugas serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai sasaran organisasi.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
melibatkan
penetapan tugas, pengelompokan
tugas-tugas kedalam departemen dan
alokasi bermacam-macam sumber
daya ke dalam berbagai departemen.
3. Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan fungsi
manajemen
yang
melibatkan
penggunaan pengaruh
untuk
memotivasi karyawan meraih sasaran
organisasi.

5
4. Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi keempat
yang mempunyai arti memantau
aktivitas
karyawan,
menjaga
organisasi agar tetap berjalan ke arah
pencapaian sasaran, dan membuat
koreksi bila diperlukan.
f. Fungsi Administrasi Perkantoran
Fungsi
administrasi
perkantoran
menurut Quible dalam Sukoco (2006:4),
yang menulis ada 5 jenis office support
functions dalam administrasi perkantoran,
fungsi tersebut yaitu:
1.
Fungsi Rutin
Yakni fungsi administrasi perkantoran
yang membutuhkan pemikiran minimal
mencakup pengarsipan, pengggandaan
dan lainnya. Biasanya fungsi ini
dilaksanakan oleh staf administrasi yang
bertanggung jawab atas kegiatan seharihari.
2.
Fungsi teknis
Yakni
fungsi
yang
membutuhkan
pendapat, keputusan dan ketrampilan
perkantoran yang memadai, seperti
familieritas dengan sofware. Fungsi ini
biasanya dilakukan oleh staf admnistrasi
yang tergabung dalam departemen
Teknologi Informasi (TI) suatu organisasi.
3.
Fungsi Analisis
Yakni
fungsi
yang
membutuhkan
pemikiran yang kritis dan kreatif disertai
kemampuan untuk mengambil keputusan,
seperti membuat dan menganalisis
laporan maupun membuat keputusan
pembelian. Fungsi ini biasanya dilakukan
oleh seorang asisten manajer yang
bertanggung jawab mensupport keputusan
yang akan dibuat oleh atasan.
4.
Fungsi Interpersonal
Yakni
fungsi
yang
membutuhkan
penilaian dan analisais sebagai dasar
pengambilan keputusan serta ketrampilan
berhubungan dengan orang lain, seperti
mengoordinasikan tim proyek. Fungsi ini
biasanya dilakukan oleh staf administrasi
sebagai jenjang karir sebelum naik
menjadi manajer pada suatu organisasi.
5.
Fungsi Manajerial
Yakni
fungsi
yang
membutuhkan
perencanaan,
pengorganisasian,
pengukuran dan pemotivasian seperti
pembuatan anggaran, staffing dan
mengevaluasi karyawan. Biasanya fungsi

ini dilakukan oleh staf setingkat manajer
yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan
sistem
dan
prosedur
administrasi dalam suatu organisas
g. Pengertian Kinerja
Menurut
Lembaga
Administrasi
Negara Republik Indonesia disingkat LANRI (1997:3) merumuskan kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan, program,
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi.
Konsep kinerja pada dasarnya dapat
dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai
(perindividu) dan kenerja organisasi. Kinerja
pegawai adalah hasil kerja perseorangan
dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja
organisasi adalah totalitas hasil kerja yang
dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan
kinerja organisasi memliliki keterkaitan yang
sangat erat . tercapainya tujuan organisasi
tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang
dimilkiki oleh organisasi yang digerakkan
atau dijalankan pegawai yang berperan aktif
sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis
dapat
menyimpulkan
bahwa
pengertian kinerja kerja adalah hasil kerja
yang di capai seseorang dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
beban kerja yang di berikan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan serta waktu.
h. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang dimaksud oleh
LAN-RI (1997:7) adalah ukuran kuantitatif
dan kualitatif yang mengambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan dengan mempertimbangkan
indikator masukan (inputs), keluaran
(outputs), hasil (outcomes).
Lebih lanjut LAN-RI mendifinisikan
indikator masukan (inputs) adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan
keluaran. Indikator ini dapat berupa dana,
sumber daya manusia, informasi, kebijakan,
atau peraturan perundang-undangan dan
sebagainya. Indikator keluaran (outputs)
sesuatu yang dicapai dari suatu kegiatan yang
dapat berupa fisik dan non fisik. Indikator
hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang

6
mencermikan berfungsi keluaran kegiatankegiatan pada jangka menengah (efek
langsung).
Penerapan indikator kerja menurut
LAN-RI yaitu merupakan proses identifikasi
dan klasifikasi indikator kerja melalui sistem
pengumpulan data atau informasi untuk
menentukan kinerja kegiatan, program, dan
kebijakan. Dengan demikian indikator
kinerja
dapat
digunakan
untuk
mengevaluasi :
1. Tahapan perencanaan
Perencanaan
adalah
suatu
proses
pembuatan keputusan terhadap usahausaha dari seorang manager dalam
mencapai tujuan. Pengambilan keputusan
dari beberapa alternatif harus sedemikian
rupa sehingga rencana yang telah
ditetapkan akan menjadi pedoman yang
harus diikuti taraf-taraf berikutnya.
2. Pelaksanaan
Bahwa pemimpin organisasi berada di
tengah-tengah para pegawai dengan
memberikan
bimbingan
dalam
pelaksanaan kegiatan organisasinya.
3. Tahap setelah kegiatan selesai dan
berfungsi
Maksudnya dalam hal ini dalam kegiatan
yang
telah diselesaikan pimpinan
mengamati dan memperbaiki tindakantindakan yang salah dari pegawainya agar
dapat dicapai dengan baik dengan kata
lain, proses perbandingan hasil-hasil kerja
yang seharusnya dicapai. Sehingga dapat
berjalan dengan baik sesuai fungsi yang
ada.
Menurut Holloway dalam Nasacha
(2007:104), menyebutkan bahwa indikator
kerja dapat berupa akuntabilitas, efisiensi,
efektifitas, dan keadilan. Dijelaskan lebih
jauh bahwa ada juga indikator konvensional
kinerja yang berupa tingkat profitabilitas,
kepuasan
stakeholder,
dan
kepuasan
pelanggan.
i. Pengertian Pegawai
Pegawai
adalah
orang
yang
melaksanakan pekerjaan dengan mendapat
imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari
pemerintah atau perusahaan. Pegawai Negeri
Sipil, di dalam pasal 1 ayat 2 undang-undang
No. 5 tahun 2014, tentang aparatur sipil
negara dikemukakan bahwa pegawai adalah
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Selanjutnya
di
dalam
buku
Ensiklopedia administrasi dikatakan bahwa
pegawai adalah terdiri dari pegawai negeri
sipil dan anggota angkatan bersenjata
Republik Indonesia. Pegawai negeri sipil
terdiri dari :
1. Pegawai negeri sipil pusat
a. Pegawai negeri sipil pusat yang
gajinya dibebankan pada anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan
bekerja
pada
departemen,
kesekretariatan
lembaga
tertinggi/tinggi
negara,
instansi
vertikal di daerah-daerah dan
kepaniteraan pengadilan.
b. Pegawai negeri sipil pusat yang
bekerja pada perusahaan jawatan.
c. Pegawai negeri sipil pusat yang
bekerja yang diperbantukan atau
dipekerjaan pada daerah otonom.
d. Pegawai negeri sipil pusat yang
menyelenggarakan tugas negara
lainnya
seperti
hakim
pada
pengadilan negeri dan pengadilan
tinggi dan lain-lain.
2. Pegawai negeri sipil daerah
Pegawai negeri sipil daerah adalah
pegawai yang gajinya dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja. Daerah
dan bekerja pada dinas atau isntansi daerah
otonom. Pegawai negeri sipil lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan
oleh sebab itu harus disesuaikan dengan
perkembangan tugas pokok dalam mencapai
tujuan berhubungan dengan itu ada
kemungkinan bahwa arti dari pegawai negeri
sipil akan berkembang dikemudian hari.
Kemampuan pegawai sangat berperan
penting dalam hal ikut menentukan
kualitas pelayanan publik. Berikut indicator indikator dalam meningkatkan kepuasan
masyarakat :
1. Ramah dalam melayani
2. Kemampuan penyelesaian pekerjaan
sesuai jadwal
3. Kemampuan melakukan kerja sama yang
baik

7
4. Kemampuan dalam menyusun rencana
kegiatan
5. Kecepatan dalam melaksanakan tugas
6. Tingkat keikut sertaan dalam pelatihan
yang
berhubungan
dengan bidang
tugasnya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
penulis dapat menyimpulkan bahwa
pegawai adalah orang yang melaksanakan
pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa
berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah
atau perusahaan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang
digunakan peneliti dalam menyimpulkan data
penelitiannya, menurut Arikunto (2006:160).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif yaitu
suatu metode untuk membuat gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai objek yang diteliti. Dari metode
yang digunakan akan diperoleh gambaran
yang jelas tentang Peranan Administrasi
Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kalidoni
Kecamatan Kalidoni Kota Palembang.
Penelitian ini, data yang penulis gunakan
diperoleh melalui Observasi (Observation),
Wawancara
(Interview),
Dokumentasi,
Kepustakaan (Library Research
Penulisan ini digunakan metode
deskriptif kualitatif terdiri dari atas tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:
reduksi, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Reduksi data yaitu proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan,
pengabstrakan
dan
transfortasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis yang diperoleh
dilapangan.Penyajian
data
adalah
sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penarikan kesimpulan yang merupakan
pemahaman atas informasi kemudian
mencari makna dari catatan, penyelesaian
konfigurasi-konfigurasi, alur sebab-akibat
serta proposisi.
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas tentang hasil
penelitian mengenai Peranan Administrasi
Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kalidoni
Kecamatan Kalidoni Kota Palembang.

Setelah melakukan penelitian selama kurang
lebih satu bulan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data melalui observasi secara
langsung dan wawancara mendalam dengan
beberapa informan yang berkaitan dengan
penelitian ini, akhirnya penelitian ini berhasil
memperoleh data yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Pada
bab
sebelumnya
telah
dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
pertimbangan bahwa dalam penelitian ini
peneliti bermaksud untuk memperoleh
gambaran
dari
Peranan Administrasi
Perkantoran Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kalidoni
Kecamatan Kalidoni Kota Palembang.
Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi, wawancara, dan observasi
secara langsung terhadap informan yang
bersangkutan dan informan dalam penelitian
ini antara lain : Lurah Kalidoni, Sekretaris
Lurah
Kalidoni,
Kasi
Pemerintahan
Kelurahan Kalidoni, Kasi Pembangunan
Kelurahan Kalidoni, Kasi Tramtib dan 2
orang Staf Kelurahan Kalidoni.
PEMBAHASAN
A. Peranan Administrasi Perkantoran
Berikut ini adalah hasil penelitian
yang berkaitan dengan indikator peranan
administrasi perkantoran sebagai berikut:
1. Perencanaan
Planning adalah suatu kegiatan yang
direncanakan sebelum menjalankan tugas
atau pekerjaan agar pekerjaan berjalan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi. Di dalam suatu perencanaan
tentunya akan ada perencanaan lagi untuk
menyesuaikan kemampuan dari setiap
anggota organisasi dalam hal ini adalah
pegawai agar dalam penyelesaian pekerjaan
berjalan dengan efektif dan efisien.
Sumber Daya Manusia atau pegawai
merupakan syarat utama dalam proses
kegiatan organisasi dimana pegawai sebagai
penggerak, pemikir, dan melaksanakan
proses organisasi untuk tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian diatas
dapat dilihat bahwa Sumber Daya Manusia
(SDM) sudah baik, hal ini ditunjukan para
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan petunjuk dan arahan yang telah
diberikan dan para pegawainya sudah

8
mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk
melakukan
pekerjaannya
dibagiannya
masing-masing, sedangkan fasilitas di kantor
kelurahan kalidoni masih belum memadai,
hal ini ditunjukan dengan fasilitas perangkat
computer hanya memiliki satu unit yang
setiap harinya harus bekerja secara
makasimal dalam penyimpanan data-data
yang masuk ke kantor dan dalam proses
pembuatan surat-menyurat, pada kelurahan
kalidoni adanya kelengkapan berkas yang
harus dipenuhi sesuai dengan syarat yang
telah ditentukan agar tidak terjadi kekeliruan
dalam pendataan kependudukan dikemudian
hari.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber,
dan lingkungannya, hal-hal yang berkaitan
dengan pengorganisasian adalah sturktur
organisasi, dan pembagian tugas.
Struktur organisasi merupakan suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi
atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan diinginkan.
Berdasakan hasil penelitian diatas
dapat dilihat bahwa pembagian tugas yang
dilakukan di kantor kelurhan kalidoni sudah
baik, hal ini ditunjukan dengan adanya garis
komando yang jelas yang ada di struktur
organisasi dan pembagian tugas yang
dilakukan oleh masing-masing pegawai
sudah jelas berdasarkan surat keputusan yang
telah diterimanya masing-masing.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang
lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana
demi tercapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dengan
demikian
kepemimpinan memegang peranan yang
sangat penting dalam manajemen, bahkan
dapat dinyatakan kepemimpinan adalah inti
dari manajemen.
Berdasarkan hasil penelitian di atas
dapat dilihat bahwa kepemimpinan yang
diterapkan oleh kepala Kelurahan Kalidoni
belum berjalan dengan maksimal, hal ini
ditunjukan dengan kurangnya pengawasan
yang dilakukan oleh Bapak Lurah secara
langsung terhadap pegawai yang ada.

4. Pengendalian
Pengendalian
adalah
proses
memantau kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang
telah direncanakan dan proses mengkoreksi
setiap penyimpangan yang berarti.
Berdasarkan hasil penelitian diatas
dapat dilihat bahwa pengendalian yang ada di
Kantor Kelurahan Kalidoni masih belum
maksimal hal ini di tunjukan dengan masih
belum mengertinya para pegawai mengenai
pembagian tugas yang diberikan.
B. Kinerja Pegawai
Berikut ini adalah hasil penelitian
yang berkaitan dengan indikator kinerja
pegawai sebagai berikut :
1. Masukan
Masukan merupakan hal yang harus
diperhatikan dalam kegiatan di organisasi
misalnya Sumber Daya Manusia atau
pegawai, fasilitas atau material yang
dibutuhkan, dan anggaran Dana untuk
melaksanakan kegiatan organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian diatas
dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya
Manusia (SDM) sudah baik, hal ini
ditunjukan
para
pegawai
dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
petunjuk dan arahan yang telah diberikan dan
para pegawainya sudah mengikuti pendidikan
dan pelatihan untuk melakukan pekerjaannya
dibagiannya masing-masing, sedangkan
fasilitas di kantor kelurahan kalidoni masih
belum memadai, dan untuk kepengurusan
administrasi kependudukan di Kelurahan
Kalidoni tidak dikenakan biaya hanya saja
warga yang memberikan secara sukarela
sebagai tanda terima kasih warga.
2. Keluaran
Merupakan suatu proses yang
dijadikan landasan untuk menilai kemajuan
suatu kegiatan yang sesuai dengan lingkup
dan sifat kegiatan instansi, dalam hal ini yaitu
manfaat dari kepengurusan administrasi
kependudukan di Kelurahan Kalidoni.
Berdasarkan hasil penelitian diatas
dapat disimpulkan bahwa untuk manfaat dari
proses kepengurusan berkas atau administrasi
kependudukan di Kelurahan Kalidoni banyak
manfaatnya contohnya E-KTP yaitu sebagai
identitas diri Warga Negara Indonesia, dan
untuk mempermudah segala urusan suratmenyurat contohnya pembuatan passport,

9
melamar pekerjaan, dan sebagai data diri
syarat menikah dan lain sebagainya.
3. Hasil
Hasil merupakan hasil kerja dari
seluruh proses kegiatan organisasi dalam hal
pencapaian tujuan, hasil menggambarkan
tingkat pencapaian atas kinerja dari pegawai
yang menyangkut kepentingan banyak pihak,
dalam hal ini ialah mutu yang dihasilkan dan
ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan hasil penelitian diatas
dapat disimpulkan bahwa mutu kinerja
pegawai di Kelurahan Kalidoni ini secara
kualitas dan kuantitas telah terlaksana dengan
baik sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing, dan untuk
ketepatan
waktu
pegawai
dalam
menyelesaikan
tugas
administrasi
kependudukan di Kelurahan Kalidoni
membutuhkan waktu selama 3 hari, jika tidak
terjadi kendala pada system server computer
atau sinyal di Kecamatan Kalidoni.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Peranan administrasi perkantoran dalam
meningkatkan kinerja
pegawai
di
Kelurahan Kalidoni secara kualitas dan
kuantitas belum terlaksana dengan
optimal,
hal
ini
terlihat
dari
kepemimpinan yang diterapkan oleh
Kepala Lurah mengenai kepengawasan
langsung dengan pegawai belum berjalan
dengan baik.
2. Faktor yang mempengaruhi peranan
administrasi
perkantoran
dalam
meningkatkan kinerja
pegawai
di
Kelurahan Kalidoni yaitu fasilitas kantor
yang kurang memadai, dapat dilihat pada
Kantor Kelurahan Kalidoni hanya
memiliki satu unit komputer sehingga
dalam menyelesaikan tugas kurang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek
(edisi revisi). Jakarta: PT. Renika Cipta
Gie, The Liang. Administrasi Perkantoran.
Yogyakarta:Liberty
Holloway, Nasacha. 2007. Teori Administrasi
Publik. Jakarta

Kumorotomo. 2005. Etika Administrasi
Negara. Jakarta: PT. Renika Cipta
Priansa, Donni Juni &Agus Garnida. 2015.
Manajemen Administrasi Perkantoran
Efektif, Efisien, dan Profesional.
Bandung:Alfabeta
Soekanto, Soejono. 2009. Peranan Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Renika
Cipta
Sukoco, Munir Badri. 2006. Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern.
Surabaya: Erlangga
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
Tentang Aparatur Sipil Negara
Lembaga Administrasi Negara Indonesia