PEMIRA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MAHASISWA (Studi Pada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga) - Test Repository

  

PEMIRA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

MAHASISWA

(Studi Pada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memenuhi Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

  

Oleh

  

INTAN NUR VADZILA

117-14-021

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

201

  8

  (Instagram, Motto Kehidupan)

  Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak

  • -Albert Einstein

Sebuah karya ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Kedua orang tua, Bapak H. Dimyati, Ibu Aminatun tercinta yang selalu medoakan disetiap sujudnya,membimbing, merawat, membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang dari sejak kecil sampai sekarang. Semoga Allah SWT selalu melindungi beliau dimana pun dan kapanpun dengan dilengkapi kesehatan, umur panjang dan rezeki yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.

  2. Untuk calon suamiku tercinta, Prada Ipung Asrofi yang senantiasa mensuport, mendapingi, dan selalu memberikan motivasi serta d o’a semoga selalu berada dalam lidungan-Nya dalam bertugas mengemban amanah Negara.

  3. Kakak-kakak ku Badarodin sekeluarga, Heniyatul Kiptiyah sekeluarga, Ani Susilo sekeluarga, Indah Purwitasari sekeluarga, keponakanku Aida Nur Azizah beserta suami yang selalu mendampingi dan menasehati di setiap proses kehidupanku.

  4. Keluarga baruku dan mertua yang berada di Klaten yang selalu mendoakan dari jauh untuk kesuksesan ku. Semoga selalu diberi kelancaran dalam memperoleh rezeki.

  5. Sahabat-sahabat ku Dira, Desy, dan Rima yang telah membantu kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini

  6. Teman-teman KPI angkatan 2014 yang sama-sama sedang berjuang meraih toga symbol keberhasilan untuk lanjut ke impian masa depan.

  7. Teman-teman KKN angkatan 2014 yang telah mendoakan dan menyemangati.

  8. Sahabat karib saya Muctar Salim yang selalu ada di setiap saat sejak 6 tahun yang lalu.

  9. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan doronga yang juga sangat berjasa dala penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

  مىحرلا نمح رلا الله مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang selalu meberikan rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan target yang di inginkan. Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya menuju jalan kebaikan dan kebenaran.

  Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari semua pihak yang telah memberikan dukungan moril ataupun meteril. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum, selaku dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Maryatin, M. Pd, selaku ketua jurusan Komunikas dan Penyiaran Islam serta dosen pembimbing akademik.

  4. Bapak Rasimin. S.Pd. I.,M.Pd selaku pembimbing skripsi.

  5. Seluruh bapak dan ibu Dosen beserta jajaran karyawan yang telah bersedia memberikan ilmu, membimbing, terus memotivasi dan membantu menyelesaikan segala urusan administrasi.

  6. Seluruh tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menilai hasil skripsi penulis dalam rangka menyelesaikan studi pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  7. Seluruh Mahasiswa Fakultas Dakwah yang telah membantu dan mau berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga amal dari buah kebaikan mereka di terima oleh Allah SWT dan dapat menjadi lading mereka dalam beribadah serta semoga mendapatkan balasan yang lebih baik dan pantas. Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga Skripsi ini

  robbal ‘alamin.

  Salatiga, 27 Maret 2018 Penulis

  Intan Nur Vadzila 117-14-021 Vadzila, Intan Nur 2018. Pemira sebagai media komunikasi mahasiswa.

  Skripsi. Fakultas Dakwah. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd. I.,M. Pd

  Kata Kunci: Pemira, Media Komunikasi, Mahasiswa Fakultas Dakwah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang terpenting untuk semua manusia dalam berinteraksi di lingkungan manapun yang dikehendaki. Seseorang yang tidak mampu berkomunikasi dengan sesama maka dapat dipastikan dia bukan makhluk sosial yang baik. Karena ia tidak sempat menata dirinya sendiri dalam lingkunganya. Komunikasi menjadikan jalan dan panduan untuk menafsirkan segala sesuatu yang terjadi diberbagai situasi apapun yang dihadapinya. Karena pada dasarnya komunikasi dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga merupakan salah satu Institut yang menjujung tinggi adanya demokrasi sebagai wadah berkomunikasi mahasiswa. Seperti halnya Fakultas dakwah yang berada di IAIN Salatiga, merupakan salah satu fakultas yang menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan umum raya yang disingkat (Pemira) yang di selenggarakan oleh

  IAIN Salatiga. Perlu disadari bahwasanya pemira merupakan salah satu alat dari media komunikasi yang dibutuhkan oleh para mahasiswa untuk belajar birokrasi kampus, termasuk mahasiswadi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Komunikasi yang baik dan lugas perlu di bangun di tingkatan mahasiswa sebagai seorang pelajar sebagai penerus generasi bangsa.

  Penelitian ini menggunakan strategi deskriptif kualitatif pendekatan fenomenologis, jenis penelitian expost facto dengan teori Model Lasswell dengan mencari info. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara yang dilakukan di dalam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga setelah itu dilakukan analisis data dan akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

  Hubungan penelitian ini dengan teori Model Lassweel adalah penemuan informasi mengenai komunikasi yang lebih ditujukan kepada siapa, apa yang disampaikan dalam berkomunikasi, melalui media yang mana, siapa dan pengaruhnya bagaimana dari semua kegiatan pemira tersebut yang bisa digunakan sebagai tempat interaksi sosial para mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa KPI IAIN Salatiga menerapkan Pemira sebagai media komunikasi mahasiswa melalui kamapanye, propaganda dan loby politik. Dampak yang ditimbulkan dalam kegiatan tersebut sejauh ini yang paling riskan hanya mengenai dampak negative yang berupa adanya komunikasi mahasiswa yang berkelanjutan, timbulnya kesalah pahaman yang terus berlanjut, dan munculnya mahasiswa pergolongan. Selain itu pemira sebagai media komunikasi juga member dengan baik, mengetahui cara berkomunikasi dengan baik dalam pemira, sebagai tempat belajar mahasiswa sebelum masuk kedalam kehidupan bermasyarakat.

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN ....................................... v MOTTO..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................ xii DAFTAR ISI ........ ................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah .........................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ..........................................................

  D.

  5 Manfaat Penelitian ........................................................

  E.

  6 Penegasan Istilah ...........................................................

  F.

  8 Penelitian yang Relevan ................................................

  G.

  11 Sistematika penulisan ....................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  13 Pemilu Raya ...................................................................

  1. Pengertian Pemira ................................................... 13 2.

  Pelaksanaan Pemira……………………………. 14 3. Hak Pilih dalam Pemira ……………...…………. 16 4.

  17 Kampanye dalam Pemira………………………....

  Media Komunikasi…………………….. ....................... .. 18 1.

  Pengertian Media Komunikasi……………………… 18 2.

  20 Fungsi Media Komunikasi…………………………..

  3.

  20 Jenis-Jenis Media Komunikasi……………………… 4.

  21 Bentuk-Bentuk Media Komunikasi.......................... ..

  C.

  Pemira sebagai Media Komunikasi………………….. . .. 22 D.

  Kerangka Berfikir…........................................................ 23

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………..................................................... 25 B. Kehadiran Penelitian…………………………………… 27 C. Lokasi penelitian……………………………………….. 28 D.

  28 Sumber Data…………………………………………… E. Prosedur pengumpulan data………………………………...29 F.

  35 Pengecekan Keabsahan Data…………………………...

  G.

  Tahap-Tahap Penelitian………………………………… 35

  BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  38 Temuan Penelitian .......................................................

  1. Gambaran Umum Fakultas Dakwah……….…... .. 38 2.

  Pelaksanaan Pemira Mahasiswa Fakultas Dakwah

  42 IAIN Salatiga…………………………………… B.

  48 Pembahasan…………………………………………..

  1. Analisis Jenis-Jenis Media Komunikasi Mahasiswa dalam Pemira Fakultas Dakwah IAIN Salatiga……… 48

  2. Analisis kelebihan dan kekurangan dari Pemira Sebagai media Komunikasi Mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga……………………………………………….. 55

  A.

  Kesimpulan......................................................................... 58 B. Saran................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  Manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang di lengkapi akal yang jauh lebih sempurna dari Makhluk lainya. Pada dasarnya manusia dilahirkan seorang diri yang kemudian tumbuh di suatu tempat yang bernama lingkungan hidup. Di dalam lingkungan hidup tentunya terdapat kelompok atau masyarakat. Pada hakekatnya manusia tidak dapat berdiri sendiri atau hidup tanpa bantuan dari orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk bersama dan berinteraksi dengan sesama. Adanya interaksi maka tumbuhlah masyarakat sosial.

  Dengan begitu, maka manusia merupakan suatu bagian dari organisasi sosial. Hampir semua kehidupan manusia dilakukan dengan orang lain.

  Karena kesadaran dari manusia itu sendiri untuk saling bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder.

  Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. (Ali, 206:2016) saling berkomunikasi dengan menggunakan akal pikiran dan kemampuan dalam berbahasa. Menurut Judy C Pearson dan Paul E.

  Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

  (Mulyana, 2013:15).

  Seseorang yang tidak mampu berkomunikasi dengan sesama maka dapat dipastikan dia bukan makhluk sosial yang baik. Karena ia tidak sempat menata dirinya sendiri dalam lingkunganya. Komunikasi menjadikan sebagai jalan dan panduan untuk menafsirkan segala sesuatu yang terjadi diberbagai situasi apapun yang dihadapinya. Komunikasi juga yang memungkinkan manusia untuk belajar mengamati dan mengatasi problematika masalahnya agar menemui jalan keluar. Tanpa komunikasi maka manusia tidak bisa belajar dengan baik seperti halnya pengetahuan dan pergaulan di suatu lingkungan. Dan pada dasarnya komunikasi dalam konteks apa pun adalah suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan.

  Berbicara lingkungan alam, Indonesia mempunyai berbagai lingkungan alam dari mulai perkotaan, pedesaan, dan pesisir. Dengan berbeda-beda, baik itu masyarakat kota, desa, dan pesisir mempunyai karakteristik dan kebudayaan yang berbeda pula. (Fajrie, 54: 2017) Dengan adanya berbagai masyarakat tentunya mereka memiliki jenis kelompok yang berbeda sesuai dengan keinginanya. Misalnya, seseorang yang hidup dilingkungan seniman maka sudah dapat dipastikan bagaimana tingkah lakunya, ia akan lebih suka sesuatu yang unik dan berimajinatif sesuai jiwa seninya. Dan kita juga dapat memperkirakan bagaimana kelompok-kelompok yang lain meskipun perkiraan kita belum tentu benar, seperti tindakan para politikus, ilmuwan, pemusik, pemasak, preman dan sebaginya.

  Dalam berbagai kelompok tentunya mereka memiliki suatu organisasi sosial yang disitu mereka memiliki aturan-aturan norma tersendiri. Di dalam setiap norma tentunya juga memiliki kebijakan tersendiri. Organisasi sosial dalam suatu kelompok terbentuk dengan tujuan agar dapat menjadikan negeri ini menjadi lebih baik. Meskipun dengan berbagai bentuk ras, budaya, agama dan golongan politik tertentu. Dalam berbagai warna tersebut diharapkan mampu menjaga persatuan negeri ini dengan menjaga kotak sosial dengan berkomunikasi dengan baik dan layak. Karena pada dasarnya komunikasi dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita.

  Dengan membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan orang- orang sekitar. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka disitu akan lainya.

  Untuk menjaga komunikasi dari suatu konflik yang merugikan pada sistem sosial pada sekelompok masyarakat, maka disitu perlu adanya pemahaman tentang Pancasila dan pemahaman simbol negara Bhineka Tunggal Ika (walaupun berbeda-beda tetap satu jua), yang menjelaskan tentang penerimaaan atas segala sesuatu yang berbeda, saling memahami satu sama lain, dan tidak saling menjatuhkan sehingga terwujudkan kedamaian dalam masyarakat.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga merupakan salah satu Institut yang menjujung tinggi adanya demokrasi sebagai wadah untuk berkomunikasi antar mahasiswa. Fakultas dakwah merupakan salah satu fakultas yang menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan umum raya yang disingkat (Pemira) yang di selenggarakan oleh IAIN Salatiga.

  Perlu disadari bahwasanya pemira merupakan salah satu alat dari media komunikasi yang dibutuhkan oleh para mahasiswa untuk belajar birokrasi kampus, termasuk mahasiswa di Fakultas Dakwah

  IAIN Salatiga. Komunikasi yang baik dan lugas perlu di bangun di tingkatan mahasiswa sebagai seorang pelajar sebagai penerus generasi bangsa .

  Pemira (Pemilihan Umum Raya) sebagai salah satu wadah berkomunikasi mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana jenis-jenis media komunikasi mahasiswa dalam Pemira

  Fakultas Dakwah IAIN Salatiga ? 2. Bagaimana kekurangan dan kelebihan pemira sebagai media komunikasi bagi Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian a.

  Mendiskripsikan jenis-jenis media komunikasi dalam pemira pada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  b.

  Untuk Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemira sebagai media komunikasi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  D. Manfaat Penelitian

  Adapun penelitian ini, dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Manfaat teoritis Menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan sehingga mampu memberikan kontribusi pengembangan ilmu berpolitik khususnya di dalam pelaksanaan pemira sebagai media komunikasi mahasiswa, serta menambah pengetahuan tentang sistem politik yang baik dan benar untuk di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Manfaat praktis

  Dapat dijadikan sebagai bahan penilaian yang tentunya lebih baik dalam penerapan media komunikasi bagi peneliti dan mahasiswa terutama Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memperoleh kejelasan dari judul di atas, penulis memberikan uraian dan penegasan terhadap istilah-istilah yang ada, istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pemilu Raya

  Pemira adalah pemilihan umum raya. Pemira merupakan wujud dari partisipasi politik. Pelaksanaan pemira tidak jauh beda dengan pelaksanaan pemilu di Indonesia. Menurut (ramlan, 1992:181) pemilu adalah mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayainya. Termasuk juga dengan Pemira yang mengimplementasikan partisipasi politik mereka di tingkat kampus. Pemira dapat menjadi alat untuk mahasiswa dalam memupuk rasa partisipasi politik sejak dini dan meningkatkan kesadaran pentingnya berpartisipasi di dalam kampus, karena itu akan menjadi penentu kedepa nya tentang bagaimana roda pemerintahan dalam kampus terus berputar.

2. Media Komunikasi

  Media komunikasi merupakan alat komunikasi atau sarana komunikasi untuk menunjang keberlangsungan proses Pemira.

  Tanpa adanya suatu media komunikasi maka akan timbuk berbagai hambatan yang lebih rumit dalam berkomunikasi.

  Media komunikasi ialah sarana yang digunakan untuk memperoduksi, mereproduksi, mendistribusi atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat diperlukan dalam operasional kerja suatu kantor karena media komunikasi dapat mempermudah penyampaian pesan, mengatasi hambatan-hambatan komunikasi baik bagi ruang maupun waktu.

  (Suronto, 2005: 121) Dalam pengertian tersebut bahwasannya penyampaian pesan penting menggunakan media komunikasi, karena media komunikasi berperan terhadap keberlangsungan penyampaian pesan seperti mengolah atau membuat sampai berperan dalam penyampaian pesan dalam proses penyampaian ini pertanyaan (message) dari komunikator kepada komunikasi atau penyampaian umpan balik

  (feedback) dari komunikasi kepada komunikator (media komunikasi disini adalah social networking). (Soehoet, 2003: 1).

F. Penelitian yang Relevan

  Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian yang berjudul “Partisipasi Politik Mahasiswa dalam Pemilihan Umum Raya Jurusan Tahun 2013 Sebagai Upaya Pembentukan Kehidupan Demokratis di Lingkungan PMPKN FIS UNESA” yang diteliti oleh Dyah Ayu Herlyne Luvitasari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan bentuknya menggunakan deskriptif.

  Tingkat partisipasi politik PEMIRA HIMAPRO jurusan PMP- KN tahun 2013 mengalami perbedaan tingkat keefektivannya. Karena banyak faktor yang mempengaruhi meliputi sosialisasi, peserta kandidatnya sendiri yang menurut beberapa mahasiswa jurusan PMP- KN UNESA kurang begitu mengenal kepribadian dari para calon ketua dan wakil ketua HIMAPRO prodi mereka.

  Selanjutnya penelitian yang ke dua juga hampir relevan dengan penelitian penulis dengan judul “Mahasiswa dan Politik Kampus

  Studi Kasus Partisipasi Mahasiswa FISIP Dalam Pemilihan Raya Universitas Riau Tahun

  2015” yang diteliti oleh Susi Susanti mahasiswa S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau.

  Pendekatan yang digunakan oleh penulis menggunakan metode kuantitatif dalam penyajian angka melalui program SPSS.

  Penulis mengamati bahwa beberapa faktor yang semestinya di perhatikan dalam kesuksesan penyelenggaraan PEMIRA seperti sosialisasi, kinerja tim sukses, popularitas calon kandidat, keterlibatan mahasiswa dalam kelembagaan dan juga harus memperhatikan kalender akademis.

  Dengan adanya faktor diatas melatar belakangi keinginan dari para mahasiswa untuk bisa memilih para calon yang bertanggung jawab atas kinerjanya. Selain itu butuh di tingkatkanya kesadaran mahasiswa dalam kegiatan PEMIRA untuk mewujudkan kepentingan bersama dengan lebih baik dan maksimal.

  Penelitian yang berjudul “Peran Komisi Peilihan Umum Raya

  

Melalui Media Sosial dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik

  2017

  ” karya Altran Amaseta Riciani dan Agus Satmoko Adi mahasiswa Universita Negeri Surabaya. Dalam penelitian ini peniliti menggunakan metode kualitatif dalam menemukan data-data peneliti. Dalam penelitian tersebut lebih menjelaskan mengenai peran dari media massa dalam kesuksesan pelaksanaan pemira. Seperti halnya melalui sosialisasi pemilu raya yang meliputi peraturan dari pemilu raya. Peraturan tersebut dengan menaati peraturan pemilu raya, agenda, persyaratan dan ketentuan. Serta tata cara dalam sosialisai ini dilakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti halnya melalui whatshapp, BBM, line, dan media lainya. Dan dalam penelitian ini juga lebih menjelaskan mengenai KPUR (Komisi Pemilihan Umum Raya) dalam melaksanakan tugasnya sebagai komisi pemilihan umum raya yaitu dengan bersosialisasi secara maksimal dalam tugasnya.

  Berdasarkan penelitian tersebut memaparkan mengenai adanya interaksi sosial yang di timbulkan dari adanya sosialisasi melalui media massa yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) dan menjelaskan adanya tingkat kesadaran dari mahasiswa.

  Perbedaan dari peneliti sebelumnya adalah bahwa peneliti di dalam penulisan “Pemira sebagai Media Komunikasi Mahasiswa” lebih mengedepankan cara-cara yang terdapat didalam Pemira untuk digunakan sebagai media komunikasi mahasiswa dan menjelaskan memberikan dampak yang positif yang lebih baik G.

   Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pemahaman isi penelitian ini, maka sistematika pembahasannya dibagi menjadi lima bab, yang berisi hal- hal pokok yang dapat dijadikan pijakan dalam memahami pembahasan ini. Adapaun penjelasanya sebagai berikut :

  BAB I pendahuluan, meliputi latar belakang masalah yang

  menyebabkan penulis melakukan penelitian terhadap pemira sebagai media komunikasi bagi mahasiswa Fakultas dakwah IAIN Salatiga, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, Tinjauan penelitian Terdahulu dan sistematika Penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Berfikir yang digunakan

  untuk mengetahui lebih dalam mengenai sumber data dalam pemira sebagai media komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  BAB III Pembahasan mengenai metode penelitian yang

  digunakan untuk menemukan data-data dalam pemira sebagai media komunikasi politik mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  BAB IV Pembahasan yang berisi tentang analisis mengenai

  segala sesuatu bentuk-bentuk yang melatar belakangi pemira sebagai media komunikasi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. penelitian, rekomendasi atau saran mengenai pemira sebagai media komunikasi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  KAJIAN PUSTAKA A. Pemilu Raya (Pemira) 1.

  Pengertian Pemira Masyarakat Indonesia dikatakan multikultural karena konsep ini mengedepankan budaya. Pemilu merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia di bagian politik khususnya di bagian mahasiswa atau pemira. (Astuti, 2017: 29)

  Pemira adalah Pemilihan Umum Raya yang biasanya diselenggarakan oleh berbagai Universitas atau Institus di Indonesia. Pemira diselenggarakan guna untuk melatih mahasiswa dalam memahami dan mengerti dunia politik sebelum masuk dalam dunia masyarakat Indonesia yang demokratis. Terwujudnya kemahasiswaan yang demokratis tidaklah lepas dari peran partisipasi politik. Seseorang atau sekelompok orang yang terlibat dalam kehidupan berpolitik secara aktif maka disebut sebagai wujud dari partisipasi politik. (Maran, 2001: 147) mendefinisikan partisipasi politik sebagai usaha terorganisir oleh para warga Negara untuk memilih pemimpin-pemimpin mereka dan mempengaruhi bentuk jalanya kebijaksanaan umum.

  Pemira (Pemilihan Umum Raya) diselenggarakan untuk memilih wakil mahasiswa sebagai kepengurusan dalam roda raya dilaksanakan layaknya pemilu yang digelar di Indonesia, hanya saja pemira ruang lingkupnya berada diranah atau lingkungan kampus setempat.

  Mahasiswa dapat belajar dan memahami urgensi sebenarnya mengenai pentingnya belajar berpartisipasi politik di kampus melalui kegiatan Pemira.

2. Pelaksanaan Pemira

  Pemira merupakan program kerja tahunan yang selalu diselenggarakan oleh IAIN Salatiga dalam pemilihan dan penetapan perwakilan mahasiswa IAIN Salatiga. Salah satunya dalam pelaksanaan pemira Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  Pelaksanaan pemira dalam hal ini melalui beberapa tahap seperti Penetapan daftar jadwal , pendaftaran dan penetapan calon kandidat, proses kampanye, pemungutan suara, perhitungan suara dan penetapan pasangan kandiat yang terpilih kemudian kepada tahap pengesahan dan pelantikan.

  a) Pembentukan KPUM, BAWASLU dan PANWASLU

  Tahap pertama yang harus dilakukan dalam pemira meliputi penetapan panitia KPUM, BANWASLU dan PANWASLU terlebih dahulu. Agar pelaksanaan pemira dapat berjalan secara sistematis.

  b) Penetapan jadwal kegiatan mengumumkan melalui media tentang pemira yang akan segera diselenggarakan.

  c) Pendaftaran dan penetapan calon kandidat

  KPUM mulai membuka pendaftaran bagi para calon yang hendak mencalonkan dirinya melalui partai politik.

  Terdapat beberapa Partai politik dalam kampus yang digunakan untuk mendaftar. Latar belakang partai politik itu sendiri dari beberapa organisasi extra kampus seperti Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

  d) Proses kampanye

  Seperti uraian diatas, nahwa kampanye merupakan salah satu pokok terpenting dalam menunjang kesuksesan pemira untuk para calon kandidat khususnya. Kampanye disini dapat dilakukan melalui berbagai cara dan media dengan tidak melanggar undang-undang yang berlaku dan tidak menyalahi kode etik dalam pemira.

  e) Pemungutan suara

  Proses pemungutan suara dilaksanakan melalui beberapa proses. Seperti halnya registrasi ulang oleh mahasiswa yang hendak melakukan pencoblosan, setelah itu keyakinan dari mereka tanpa adanya keterpaksaan dan interfensi dari pihak-pihak tertentu.

  f) Perhitungan suara

  Perhitungan dilaksanakan setelah semua prosesi pemira sudah berjalan. Dalam tingkat KPUM beserta jajaranya mulai melakukan voting terhadap suara dari mahasiswa yang memiliki hak pilih.

  g) Penetapan kandidat terpilih

  Setelah perhitungan suara selesai. Panitia KPUM mulai menghitung dengan transparan dan jujur terhadap hasil dari pemira. Setelah perhitungan selesai, pihak KPUM mengumumkan pasangan calon kandidat terpilih dalam pemira tersebut.

3. Hak Pilih dalam Pemira

  Pada dasarnya setiap warganegara harus terlibat dalam Pemilihan Umum. Termasuk juga dengan mahasiswa, bahwasanya mereka juga berhak untuk ikut serta dalam Pemilihan Umum Raya (PEMIRA). Seorang warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak memilih, baru bisa menggunakan haknya, apabila telah terdaftar sebagai pemilih. (Rozali Abdullah, 2009:168) hak pilih. Di dalam hak pilih itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu hak pilih aktif (hak memilih) dan hak pilih pasif (yang dipilih).

  a) Hak pilih aktif (hak memilih)

  Disini seluruh mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang masih memiliki keterangan sebagai mahasiswa aktif harus mengikuti proses pemira untuk menyampaikan segala sesuatu yang diinginkan tanpa adanya tekanan dari berbagai pihak yang memicu pengaruh besar dalam pemira.

  b) Hak pilih pasif (yang dipilih)

  Merupakan kandidat atau calon yang diajukan kemudian dipilih. Namun mereka tetep memiliki hak suaranya untuk berpartisiasi secara penuh di dalam pemira.

4. Kampanye dalam Pemira

  Kampaye dilakukan dari partai politik dan calon untuk mengenalkan diri kepada target mahasiswa yang memiliki hak suara aktif. Kampanye pemilu dilakukan dengan prinsip pembelajaran bersama dan bertanggungjawab. (Rozali Abdullah, 2009: 198) Pelaksanaan kampanye harus didaftarakan kepada Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) terlebih dahulu dan menindak lanjuti dan segera merekomendasikan kepada pihak Kepengawasan Pemilu (BAWASLU).

  Dalam pelaksanaan kampanye tentunya harus memiliki metode yang tepat agar tidak salah kepada sasaran dan penyampain pesan kampanye tersebut. Metode kampanye tersebut dalam bentuk pertemuan terbatas, tatap muka, penyiaran melalui media elektronik dan media cetak, rapat umum, dan menggelar kegiatan yang tidak menggandung isu sara atau melanggar undang-undang yang berlaku.

B. Media Komunikasi 1.

  Pengertian Media Komunikasi Media meruapakan suatu perantaran dari setiap individu untuk berinteraksi. Komunikasi tidak bisa lepas dari peran media itu sendiri, karena media sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan komunikasi. Media merupakan proses penyampaian dengan segala bentuk untuk menyampaian informasi dari informan kepada khalayak. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. (Cangara, 2006: 119).

  Media selain sebagai alat komunikasi, media masih terbagi dalam beberapa macam. Di dalam media terdapat media interpesonal dan media massa. Media interpesonal terjalin antar memunculkan feedback yang dapat diterima dari keduanya antara informan dan penerima informasi. Berbeda dengan media massa, dapat dikatakan media massa apabila terjadi komunikasi anatar informan dengan ditunjukan kepada khalayak yang lebih banyak.

  Sebagai makhluk sosial manusia menjadikan komunikasi sebagai aktivitas dasar mereka untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita. Dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. (Mulyana, 2016: 4)

  Dapat ditarik kesimpulan bahwa media komunikasi memiliki peranan penting dalam proses interaksi dalam sehari-hari.

  Media komunikasi merupakan alat yang mempermudah untuk berkomunikasi dalam penyampaian pesan. Selain itu juga sebagai sarana untuk membuat, mengolah, hingga penyampaian pesan atau informan. Fungsi Media Komunikasi

  a) Efektifitas

  Media komunikasi akan mempermudah kelancaran dalam penyampaian informasi.

  b) Efeisiensi

  Media komunikasi akan mempercepat penyampaian dalam sebuah informasi.media. Sehingga dapat menghemat penggunaan dari segi tenaga, biaya, pemikiran dan waktu.

  c) Konkrit komunikasi akan membantu mempercepat isi pesan yang memiliki sifat abstrak.

  d) Motivatif

  Media komunikasi akan lebih atraktif dan memberikan sebuah informasi yang dapat di pertanggung jawabkan. (Effendy, 1997: 56) 3. Jenis-Jenis Media Komunikasi

  a) Media komunikasi Intra Personal

  Komunikasi yang terjadi hanya satu arah, atau penerimaan disetiap individu dan hanya memutar dalam diri sendiri. Yang berpengaruh kepada sikap dan perilaku yang ditimbulkan karena terjadinya persepsi yang memusat.

  b) Media Komunikasi Inter Personal atau infromasi yang disampaikan, serta adanya arus informasi dua arah dari yang memberi pesan dan penerima pesan.

  c) Media Massa

  Media komunikasi yang bersifat melembaga, satu arah, meluas dan bersamaan dan juga memakai peralatan teknis atau mekanis dan sifatnya terbuka.

  d) Media Publik

  Proses komunikasi yang didapatkan oleh seluruh alat indera baik lisan ataupun isyarat arus pesan yang disampaikan dapat satu atau dua arah banyak dan terbatas dan juga mempunyai efek tinggi kepada prilaku, namun demikian rendah kepada kognitif. (Rainer, 2017) 4. Bentuk-bentuk Media Komunikasi

  Dalam penyampain pesan perlunya suatu alat untuk mendukung adanya proses interaksi agar pesan dapat tersampaikan sesuai dengan target keinginan, berikut berupaka bentuk-bentuk media komunikasi yang dapat digunakan dalam proses interaksi : a)

  Media cetak Segala bentuk media komunikasi yang dilakukan melalui proses percetakan yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan atau informasi, seperti surat kabar, baliho, pamphlet, dll.

  Media Visual atau Media pandang Proses interaksi yang menyampaikan pesan yang dapat dilihat atau melalui panca indra, seperti foto dan gambar.

  c) Media Audio

  Proses interaksi yang menyampaikan pesan melalui panca indera pendengaran.

  d) Media Audio Visual Aid (AVA)

  Penyampain pesan melalui panca indera penglihatan dan pendengaran, seperti media televisi.

C. Pemira sebagai Media Komunikasi

  Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pemira merupakan pemilihan umum raya. Keberlangsungan pemira tentunya tidak jauh dengan peran dari media komunikasi. Maksud dari pemira sebagai media komunikasi adalah proses berlangsungnya birokrasi kampus yang menggunakan berbagai serangkaian media komunikasi untuk mendorong keberhasilan dari suatu maksud tertentu.

  Biasanya dalam birokrasi politik seperti itu lebih sering menggunakan media sosial untuk menjangkau sasaran tertentu. Karena menurut (Rasimin, 2017: 176) mengatakan pesatnya perkembangan media sosial saat ini dikarenakan semua orang bisa memiliki akun pribadi. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan dengan jaringan internet. Sebagai pengguna sosial media dengan bebas video, grafis dan berbagai model content lainnya.

  Dari penjelasan diatas dapat dikatan bahwa penggunaan media sosial sebagai media komunikasi dalam pemira jauh lebih cepat dan efisien dalam penyampaianya.

  Selain media sosial, tentunya komunikasi intra personal dan interpersonal juga sering digunakan sebagai media komunikasi politik layaknya Pemira. Dengan mengadakan propaganda dan layaknya kampanye secara langsung maupun tidak langsung, maka disitu terjadi proses komunikasi penyampaian suatu pesan dari mahasiswa ke mahasiswa yang lain.

D. Kerangka Berfikir

  Pentingnya kerangka teori sebagai pedoman dan landasan dalam penilitian guna menyusun skripsi. Dalam hal ini, peniliti memaparkan beberapa teori yang relevan dengan kajian pada penelitian “Pemira sebagai Media Komunikasi (Studi pada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga) untuk suatu batasan dan gambaran yang lebih jelas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori yang relevan, yaitu Teori Model Lasswell salah satu teori yang paling terkenal dalam komunikasi massa. Teori menggunakan model komunikasi yang sederhana yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait, seperti: siapa (who), berbicara apa (says what), dan pengaruhnya seperti apa (what the effect).

  Dari teori di atas peneliti mengkaji antara hubungan pemira dengan media komunikasi mahasiswa yang saling berkaitan kemudian menemukan titik temu yang relevan dari Pemira sebagai Media Komunikasi Mahasiswa di dalam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  Penerapan penelitian dalam teori tersebut dapat menggunakan teknik wawancara dengan bertemu langsung dengan objek yang berkaitan untuk menjelaskan pandangan tentang pemira itu sendiri dalam peran di media komunikasi.

  METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan untuk penulis menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode kualitatif deskriptif. Dimana sebuah pendekatan yang menjelaskan secara detail mengenai pemira sebagai ilmu komunikasi. Jenis penelitian menggunakan expost facto yaitu dimana peneliti melakukan penelitian sesudah terjadinya suatu kejadian. Jenis pendekatan ini digunakan atas dasar peneliti ingin mengetahui sejauh mana penggunaan media komunikasi dan bagaimana dampaknya yang di timbulkan dalam PEMIRA. Penelitian

  expost facto merupakan penelitin dimana variabel-variabel bebas telah

  terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian (Sukardi, 2013: 165). Penelitian expost facto bertujuan untuk menemukan penyebab terjadinya perubahan perilaku, fenomena-fenomena atau gejala yang disebabkan oleh suatu peristiwa dan perilaku yang menyebabkan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Dengan didukung menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan dari berbagai kondisi realitas sosial dalam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang menjadi objek penelitian. penelitian taksonomik (tasonomic research) adalah penelitian untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti akan tetapi tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian, mislanya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. (Moleong, 2008: 6).

  Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 2011: 54). Penelitian deskriptif ditekankan pada observasi dan suasana alamiah (naturalistic setting), peneliti bertindak sebagai pengamat. Penelitian membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi. ( Rakhmat, 2006: 25)

  Dalam penelitian ini menggunakan Jenis penelitian menggunakan Field research yaitu dimana peneliti melakukan penelitian dengan langsung di dalam lapangan. Menurut Kanneth dalam Natia menjelaskan istilah studi lapangan merupakan istilah yang sering digunakan bersamaan dengan istilah studi etnografi

  

(ethnographic study) . Jenis penelitian ini sering digunakan dalam akhirnya. Dalam Penelitian ini peneliti mencoba masuk dalam lingkungan tersebut dengan terlibat langsung dalam penelitian skala sosial tertentu dan mengamati budaya setempat.

  Ciri khas dalam penelitian ini tidak ada unsur matematika atau statistik yang rumit, tidak terdapat hipotesis penelitian yang abstrak.

  Metode pengamatan penelitian lapangan secara sederhana yaitu suatu cara dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam penyusunan suatu laporan degan mengadakan pengamatan secara langsung.

B. Kehadiran Peneliti

  Peneliti di sini sebagai instrumen dan pengumpul data, di mana peneliti hanya meneliti fenomena-fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat penting. Karena peneliti bisa berkomunikasi secara langsung dengan para Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  Peneliti di sini berperan sebagai pengamat partisipasi di mana peneliti melakukan pengamatan dan penelitian terhadap segala sesuatu seperti halnya fenomena-fenomena yang terjadi di lokasi penelitian yang merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Karena pentingnya kehadiran peneliti dalam lokasi penelitian maka perlunya peneliti meberitahukan identitas diri kepada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dan selalu membawa identitas tersebut saat mengurangi timbulnya prasangka negatif. Hubungan peneliti dengan objek yang menjadi penelitian agar terjalin secara baik dan harmonis untuk menunjang salah satu kesuksesan dalam pengumpulan data.

  C. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian ini adalah Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, yang mana di fakultas tersebut sering mengadakan proker tahunan dalam pemilihan kepengurusan ORMAWA yang di sebut PEMIRA Fakultas. Fakultas Dakwah IAIN Salatiga memiliki beberapa jurusan diantaranya Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Psikologi Islam (PI). Gedung Dakwah terletak bersebrangan dengan gedung tarbiyah. Gedung dakwah memiliki identitas dengan nama gedung K.H Hasyim Asy’ari yang terletak di jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Salatiga.

  D. Sumber Data

  Asal diperolehnya data dari penelitian berupa informasi dan keterangan yang mendukung suatu penelitian sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Terdapat dua sumber data pendukung, yaitu: 1.

  Data Primer Data yang diperoleh melalui teknik wawancara, observasi langsung dari sumbernya maupun mendapatkan laporan dalam peneliti. dalam data primer penelitian ini di dapatkan dari Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Data yang diperoleh melalui wawacara antara lain mengenai (1) jenis-jenis media komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa dala kegiatan pemira di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga;(2) dampak pemira sebagai media komunikasi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

2. Data Sekunder

  Data diperoleh dari berbagai buku-buku dan dari dokumen yang berhubungan atau relevan dengan penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

14 80 25

KOMUNIKASI PERSUASI MELALUI JILBAB SEBAGAI MEDIA DAKWAH (Studi Pada Komunitas Hijabers Malang)

5 24 36

BUNYI GENIKNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT DAYAK RENTENUUKNG - Institutional Repository ISI Surakarta

0 0 98

Menumbuhkan Karakter Optimis Melalui Konseling Bagi Mahasiswa (Refleksi Bimbingan dan Konseling di Biro Tazkia IAIN Salatiga) - Test Repository

0 4 20

PEMBERIAN NAFKAH ANAK OLEH AYAH KANDUNG SETELAH PERCERAIAN (Studi Kasus Keluarga Broken Home Pada Siswa di MAN Salatiga) - Test Repository

0 1 95

PERAN FORUM KEMITRAAN POLISI MASYARAKAT (FKPM) SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN PERKARA-PERKARA HUKUM DI MASYARAKAT (Studi Kasus di Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga) - Test Repository

0 0 149

ANALISIS ATAS PEMAHAMAN, PRODUK, DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MENJADI NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga) - Test Repository

0 0 140

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga) SKRIPSI

0 0 114

KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT MUALLAF DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Keluarga Muallaf di Salatiga) - Test Repository

0 0 139

HALAMAN JUDUL - PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus di BPRS Suriyah Salatiga) - Test Repository

0 0 136