J U R U S A N TARBIYAH PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLA M S E K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I SALATIGA

  

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISW A KELAS IV

MELALUI METODE DEMONSTRASI DI S D NEGERI KALIMANGGIS

KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

  S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

B A M B A N G IM A M S U I0 N 0

  

NIM: 11408295

J U R U S A N TARBIYAH

PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLA M

  

ABSTRAK

  B AMBANG IMAM SUDJONO “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat

  

Siswa Kelas IVM elalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis Kaloran

Temanggung Tahun 2009/2010

  Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan siswa, metode demonstrasi Kata Kunci : Sholat siswa, metode deemonstrasi, keija kelompok

  Belajar adalah proses untuk menjadikan peserta didik mendapatkan pengalaman. Untuk itu setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu juga sudah terkandung tentang : tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan eivaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memaahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memiliki dan menentukan dan menggunakan alat peraga, cara mmbuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.

  Permasalahan yang ingin dikaji dalam penilitian ini adalah : Apakah metode demonstrasi ini berpengaruh terhadap kemampuan sholat siswa kelas, Bagaimana pengaruh metode demonstrsi terhadap kemampuan sholat siswa, Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : a) untuk mengugkap pengaruh metode demonstrasi ini berpengaruh terhadap kemampuan shalat siswa, b) untuk mengungkap metode demonstrasi ini terhadap kemampuan shalat siswa.Penelitian ini menggunakan penilitian tindakan (action reesearch) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan , refleksi, dan Revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar Obserivasi kegiatan belajar mengajar.

  Dari hasil analisis didapatkan bahwa kemampuan sholat siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III, yaitu siklus I (56%), dan siklus II (68%), siklus III (92%). Simpulan dari penelitian ini adalah, melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan sholat siswa kelas IV yang notabenya pembelajaran ini dapat dipergunakan sebagai salah satu altemativ pembelajaran ftqh khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan sholat lima waktu dalam pengamalan sehari-hari.

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JI. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara BAMBANG IMAM SUDJONO dengan Nomor Induk

  Mahasiswa 11408295 yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat

  Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalin anggis Kaloran Temanggung Tahun 2009 /2010 telah dimunakosahkan dalam siding panitia ujian

  jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

  Salatiga, 16 Syawal 1431 H

  25 September 2010 M Panitia Penguji

  Penguji I NIP. 19720814 2003121001 D ra. H i. LILI K SRIYANTT. M.Si.

  NIP. 196608141991032003 Pembimbing

  r * W

  Dr. ADANG KUSWAYA. M.Ag. Dosen STAIN Salatiga

  NOTA PEMBIMBING Salatiga, Juli 2010 Lampiran : 3 Eksemplar Perihal : Naskah Skripsi Sdr BAMBANG IMAM SUDJONO

  Kepada Yth Ketua STAIN Salatiga di

  SALATIGA Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari:

  Nama : BAMBANG IMAM SUDJONO NIM :11408295 Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa

  Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis Kaloran Temanggung Tahun 2009/2010

  Dengan ini kami mohon agar skripsi Saudara tersebut segera di munaqosahkan. Demikian surat ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalam u ’alaikum Wr. Wb.

  rtin g MOTTO

  i jl — >' 3 o L j Jj— I j l > j g 'i if _ p

  • I 9

  ' ^ ? 1 jU V c

  > ^ >-

..janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang,

dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain...."

  (Y usuf 67) (Dep. Ag. R I 1992: 244)

  

PERSEMBAHKAN

Alhamdulillah. ...... dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT ku

  persembahkan karya yang sederhana ini untuk:

  1. Almamater tercinta STAIN SALATIGA

  2. Program Studi Pendidikan Agama Islam

  3. Agama, Nusa dan Bangsa Dan secara khusus penulis persembahkan:

  1. Istri tercinta (Khoirul Bariyah) dan anakku tercinta anakku ( Anita Nur Hayati, Febri Nasyrodin Latif, Muh Ihsan Ibrahim), yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam hidupku dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.

  2. Sahabat-sahabatku (Bu Fatmawaroh, Bu Karisah, Pak Pak Sarwi dan bapak Muhammad Sholih) yang telah menunjukkan arti persahabatan, perjuangan dan kebersamaan.

  3. Keluarga Besar SD Negeri Kalimanggis Kaloran Temanggung.

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03, telp. (0293) 323706,323443, Fax 323433 Salatiga 50721

W ebsite: E-mail: P E R N Y A T A A N K E A S L IA N T U L ISA N

  J&t -------3 ^

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penelitian menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga isi skripsi ini yang isinya diperoleh dari informasi- informasi dalam referensi yang dijadikan sebagai rujukan penulis.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau isi skripsi di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali dihadapan siding munaqosah skripsi.

  Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.

  Salatiga, 20 Juli 2010 Bambang Imam SUDJONO

  NIM: 11408295

  

K A T A P E N G A N T A R

  Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmar dan hidayah-Nya dalam kehidupan kita. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju cahaya pencerdasan dan pembebasan.

  Penulis mengakui, selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, di sini penulis bermaksud meluaskan ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag., sebagai ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Joko Sutopo, Selaku Ketua Prodi PAI STAIN Salatiga.

  3. Dr. Adang Kuswaya. M.Ag, selaku dosen pembimbing, atas saran, bimbingan dan kemudahanyya.

  4. Keluarga besar SD I Kalimanggis Kec. Kaloran Kabupaten Temanggung 2009/2010.

  5. Istriku tercinta (Khoirul Bariyah) dan ( Anita Nur Hayati, Febri Nasyrodin Latif, Muh Ihsan Ibrahim),anakku tersayang, yang dengan sabar senantiasa memberikan motilVasi untuk menyelesaikan skripsi ini., kalian bergitu berarti menjadikan bapak besar hati.

  6. Terimakasih yang amat dalam kuucap untuk kedua orang tuaku

  Akhirnya, semoga Allah ST memberikan balasan kebaikan yang berlipat dan mudah-mudahan dengan skripsi ini akan menambah semangat untuk meneruskan langkah dalam mempeijuangkan cita-cita pendidikan, terlebih sebagai bekal bagi guru dalam proses pembelajaran. Penulis bertiarap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin

  Temanggung, 25 Juli 2010 Penulis

  

DAFTAR PUSTAKA

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IT KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  

   13. Meningkatkan Kemampuan Sholat dengan

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  7. Selama demonstrasi berlangsung perlu diperhatikan apakah 26

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Alur Pelaksanaan PTK

  

DAFTAR TABEL

  Tabel. 1. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.

  Lampiran 2.

  Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8.

  Riwayat Hidup Penulis Data Responden Instrumen Penelitian Lembar Pengamatan Siklus I Lembar Pengamatan Siklus II

  Lembar Pengamatan Siklus III Surat Keterangan Riset/Penelitian

  Daftar Guru Dan Karyawan

  B A B I PENDAHULUAN

  A. L atar Belakang M asalah Agama memiliki peranan yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat, menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap peribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

  Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatann potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagia perwujudan dari pendidikan agama. Pendidikan adalah proses penguatan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan latihan. (Kamus Besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka : 1989:232) dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan adalah salah satu cara bagaimana untuk membentuk kepribadian dan kemampuan seseorang untuk bisa lebih dewasa dan maju.

  Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilaksanakan di setiap lembaga

  I

  agama itu berlangsung pada diri seseorang minimal selama 20 tahun yaitu sejak kecilnya sampai ia masuk usia kedewasaannya atau masa perkawinannya. Kenyataan ini akan berlaku terutama bagi orang yang mengalami pendidikan formal. Mengeijakan Sholat wajib lima waktu sehari semalam. Dengan ibadah Sholat dapat menjadikan seseorang (umat islam)

  «angat

  dekat dengan Allah, karena selama pelaksanaan ibadah yang dilakukan Allah SWT akan selalu memberikan pahala dan mengabulkan apa yang dharapkannya.

  Sholat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya, dimana ia tidak dapat berdiri kokoh melainkan dengannya. Sholat adalah ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah secara langsung tanpa perantara, yaitu melalui dialog dengan rosuINya dimalam mi’raj. Sholat juga merupakan amal hamba yang pertama kali akan dihisab (Imam Hasan Al-Banna, 2006:125)

  Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, guru besar IAIN Jakarta di dalam bukunya Pengantar ilmu agama Islam, bahwa melalui ibadah Sholat seseorang melakukan berbagai kegiatan secara berhadap-hadapan dengan Allah. KepadaNya memohon supaya dilindungi dari godaan syetan, mohon diberi ampun dan dibersihkan dari segala dosa, mohon supaya diberi petunjuk kejalan yang benar, dijauhkan dari kesesatan dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Dialognya langsung dengan Tuhan ini dilakukan oleh setiap muslim lima kali dalam sehari. Karena melalui ibadah Sholat ini seseorang

  3 dapat terhindar dari segala perbuatan yang larangNya. (Drs. H. Fuad Ihsan, 1995: 139)

  Penegasan Allah ini dinyatakan dalam surat Al-Ankabut ayat 45 :

  ! ~ u -j-ti lp) U jVlwj <iilj «UI j-5"",jJ j *LLkUI

  'j - c -

  Artinya: Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah Sholat. Sesungguhnya Sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan Sesungguhnya mengingat Allah (Sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu keijakan. (Al Qur’an dan teijemahannya, 1989)

  Maka ditingkat Sekolah Dasar, ibadah Sholat ini perlu mendapat perhatian utama dari setiap guru agama. Bila sejak Sekolah Dasar peserta didik telah mulai malas melakukannya, maka pada masa perkembangan selanjutnya rasa malas ini akan besar.

  Berdasarkan kondisi di masyarakat Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran Temanggung, penduduk agama Islam sangat sedikit Hal ini apabila anak dalam mata pelajaran agama Islam tidak di

  sam paikan

  secara menyeluruh dan jelas kepada anak, sangat dikhawatirkan anak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang mayoritas memiliki agama selain Islam. Dari hasil temuan ternyata setelah guru melakukan pengamatan dalam kegiatan sehari-hari ternyata masih banyak siswa yang belum bisa mempraktekkan Sholat dengan benar, belum bisa menghafal bacaan-bacaan dalam Sholat. Oleh sebab itu, guru sebagai pengajar melakukan penelitian

  4 tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan siswa agar dapat mengeijakan Sholat dengan baik.

  Pada dasarnya ibadah sholat adalah salah satu ibadah bertujuan untuk menyembah Allah SWT sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan terhadapNya, selain itu sholat juga sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar. Seperti firman Allah dalam Surat Al Haj 41 sebagai berikut : Artinya : yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-Iah kembali segala urusan.

  Dari ayat tersebut, jelas bahwa hamba Allah SWT yang memiliki keteguhan iman adalah orang yang mampu mendirikan atau melaksanakan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Sholat dalam hal ini sebagai tiang agama, apabila orang mampu melaksanakan sholat lima waktu dan dilaksanakan dengan baik dan ikhlas, maka orang akan memiliki keteguhan iman seperti yang diharapkan setelah proses belajar materi ibadah. Begitu juga sebaliknya, apbila anak tidak mampu melaksanakan sholat maka akan muncul permasalahan-permasalahan atau perbuatan keji dan mungkar.

  Sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi ibadah sholat, pendidik akan melaksanakan penelitian tindakan kelas yang teijadi di kelas. Masalah yang diteliti adalah sebuah masalah yang nyata teijadi di kelas IV SD Negeri Kalimanggis, yaitu tentang kemampuan siswa dalam melakukan Sholat dan munculnya perilaku anak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Selain itu terdapat anak yang sulit untuk diajak sholat berjamaah di sekolah, hal ini dikarenakan ketidak bisaan dalam melaksanakan sholat dengan baik.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penting sekali dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Sholat Siswa Kelas

  IV

  melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis

  K ecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dituliskan perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana kemampuan Sholat siswa sebelum demonstrasi dilaksanakan ?

  2. Apakah setelah diterapkannya metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan sholat siswa ?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang diharapkan setelah pelaksanaan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui kemampuan Sholat siswa sebelum demonstrasi dilaksanakan.

  2. Untuk mengetahui kemampuan sholat siswa setelah diterapkannya metode

D. Keguanaan Penelitian

  1. Secara Teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan agama, khususnya tentang pendekatan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan Sholat siswa kelas

  IV SD Negeri Kalimanggirs Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010.

  2. Secara Praktis Dengan memperoleh penelitian ini diharapka dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan dan juga bermanfaat b agi: a. Guru.

  Dapat mengetahui kemampuan siswa satu persatu sehingga dapat diketahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa dalam melaksanakan Sholat.

  b. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kemampuan Sholat siswa malaui metode demonstrasi sehingga Sholatnya sempurna.

  c. Bagi Siswa Siswa dapat memahami tentang tata cara Sholat yang baik dan benar sehingga siswa mampu melaksanakan Sholat dengan sempurna.

  7 I

  E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teori di atas, maka hipotesis tindakan dalam penalitian ini adalah jika metode demonstrasi diterapkan dengan baik akan meningkatkan kemampuan Sholat siswa kelas IV SD Negeri Kalimanggirs.

F. Definisi Operasional

  L Sholat Pengertian Sholat menurut bahasa berarti doa yang dimaksud yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, menurut beberapa syarat tertentu. (Sulaiman Kasjid, 1954: 64)

  Pengertian lain tentang definisi Sholat adalah ibadah dengan menghadapkan hati kepada Allah SWT dilakukan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta syarat dan rukun yang ditentukan oleh syara’ (hukum islam).

  Sholat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, dibandingkan dengan ibadah yang lainnya. Oleh karena itu Sholat di ibaratkan sebagai tiang agama Islam. (Modul Pengamalan Ibadah, 1997: 55)

  2. Metode Demonstrasi Metode adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran.

  8 sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh kelas. (Mansyur, 1995:113)

  Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini adalah metode yang paling pertama digunakan oleh manusia yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirunya.

  Metode demonstrasi ini barangkali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan gerakan-gerakan,suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin.

  Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar, meskipun murid-murid perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi terutama dalam rangka mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hatidan ia memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motilVasi dan berfikir siswa. Dalam hal ini ada dua macam demonstrasi yaitu Demonstrasi Formal dan Demonstrasi non Formal.

  9 G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian PTK Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri

  Kalimanggis yang berada di Kecamatan Kaloran Kabupaten TemanggungJawa Tengah.

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD

  Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2010/201 lyang berjumlah 20 siswa.

  3. Intrumen Penelitian

  a. Obserivasi

  b. Rencana Pembelajaran (RP)

  c. Tes Formatif

  4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  a. Tes yang dilakukan sebelum dan setelah dilakukan tindakan kelasuntuk mengetahui sejauh mana penerapan Sholat sebelum dan sesudah tindakan yang dilaksanakan.

  b. Observasi yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  10

  5. Analisa Data Hasil tes awal dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: a. Tahap diskripsi yaitu suatu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh.

  b. Tahap kualifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan.

  c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori- teori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut d. Tahap interpretasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian.

  e. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai/mengelValuasi terhadap hasil interpretasi.

H. Sistematika Penulisan

  Isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas juga dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing- masing bagian dapat di rinci sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Cakupan bagian awal ini m eliputi: bagian sampul, bagian logo, halaman

  11 pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran, daftar lainnya

  2. Bagian Inti

  BAB I Pendahuluan, dalam bab ini akan disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah/operasional, metode penelitian meliputi : rencana penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah / siklus penelitian, instrumen penelitian, analisis data, Sistematika Penulisan

  BAB II Kajian Pustaka, dalam bab ini akan disajikan Sholat, metode demonstrasi dan upaya peningkatan kemampuan sholat siswa melalui metode demonstrasi.

  BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini akan disajikan deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus 111 dan seterusnya

  BAB IIV Hasil Penelitian dan Pembahasan akan disajikan deskripsi persiklusan (data hasil pengamatan / wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), pembahasan (tiap siklus) BAB IV PENUTUP akan disajikan kesimpulan dan saran.

  3. Bagian Akhir Pada bagian akhir meliputi : daftar pustaka, lampiran-lampiran dan Riwayat Hidup Penulis

  BAB n

KAJIAN PUSTAKA

A. KemarapuanSholat

  1. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Depdikbud, 1995:623).

  2. Pengertian Sholat.

  Sholat dalam pengertian bahasa arab adalah doa memohon kebajikan dan pujian. Adapun pengertian Sholat menurut syariat islam yang dirumuskan oleh para fuqaha adalah beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan maksud beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. (Mudjahid, 1997:113) Rosulullah bersabda

  (Ji**- (3 O J J artinya: pokok urusan adalah islam, tiangnya adalah Sholat, dan puncaknya adalah beijuang di jalan allah, (modul pendidikan pengamalan ibadah, 1997: 55)

  Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kemampuan sholat adalah kemampuan atau kecakapan seseorang dalam bentuk ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri

  13 3. Syarat-syarat wajib Sholat lima waktu.

  a. Islam

  b. Suci dari hadats besar dan kecil

  c. Berakal

  d. Baligh

  e. Telah sampai dakwah (perintah Rosulullah kepadanya)

  f. Melihat atau mendengar

  g. Teijaga (tidak tidur)

  4. Syarat Sholat Yaitu hal yang harus dilakukan menjelang dan sewaktu m e lakukan

  Sholat adalah sebagai berikut:

  a. Bersih badan dari hadats besar dan kecil

  b. Bersih pakaian, pakaian dan tempat Sholat dari najis

  c. Menghadap qiblat

  d. Masuk waktunya

  e. Menutup aurat

  5. Waktu-waktu Sholat

  a. Waktu Sholat Zhuhur Bermula dari tergelincirnya matahari ketika berada ditengah- tengah langit dan berlangsung sampai bayangan sesuatu itu sama panjang dengan selain bayangan sewaktu tergelincir.

  14 Bermula apabila bayangan suatu benda telah sama panjang dengan benda itu sendiri, yaitu setelah bayangan waktu tergelincir dan berlangsung sampai terbenamnya matahari,

  c. Waktu Sholat Maghrib Mulai dari terbenamnya matahari dan bersembunyi disebelah ufuk barat dan berlansung sampai terbenamnya syafa’ atau awan merah.

  d. Waktu Sholat Isya’ Bermula pada waktu lenyapnya syafak (awan merah) dan berlangsung hingga seperdua malam.

  e. Waktu Sholat Shubuh Bermula dari saat terbitnya fajar shodiq dan berlangsung sampai terbitnya matahari. (Yusuf Mukhtar, 1996:135)

  6. Hal-hal yang membatalkan Sholat a. Meninggalkan salah satu rukun Sholat.

  b. Meninggalkan salah satu syarat Sholat.

  c. Dengan sengaja berkata-kata.

  d. Banyak bergerak.

  e. Makan atau minum. (Yusuf Mukhtar, 1996:408)

  15 Disamping Sholat fardu yang lima terdapat beberapa bentuk Sholat yang pelaksanaannya dalam bentuk tertentu yang terkadang berbeda dengan Sholat fardu yang bisaa. Bentuk-bentuk Sholat antara lain:

  a. Sholat beijamaah yaitu Sholat yang dilakukan bersama-sama dengan dituntun oleh seseorang yang disebut imam.

  b. Sholat jum ’at yaitu Sholat fardu yang dilakukan pada waktu dhuhur di harijum ’at secara beijamaah.

  c. Sholat hari raya yaitu Sholat yang dilakukan pada hari raya secara berjamaah.

  d. Sholat jenazah yaitu Sholat yang dilakukan atas jenazah secara langsung. (Amir Syamsudin, 2003: 31)

  8. Rukun dan sunat Sholat

  a. Rukun Sholat Rukum Sholat ialah hal yang harus dikeijakan, kalau tertinggal, maka batal perbuatan itu. Adapun rukun Sholat yaitu beberapa perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Jika salah satu perbuatan atau perkataan itu tertinggal, maka Sholatnya tidak sah. Rukun Sholat meliputi:

  1) Niat 2) Berdiri

  5) Rukuk dengan tuma’ninah 6) I’tidal dengan tuma’ninah 7) Sujud dengan tuma’ninah 8) Duduk antara 2 sujud dengan tuma’ninah 9) Duduk tahiyat akhir dan membaca tasyahud akhir

  10) Membaca shalawat nabi 11) Salam 12) Tertib.

  b. Sunah-sunah Sholat yaitu: 1) Mengangkat kedua tangan setinggi bahu ketika mengucap takbiratul ikhram.

  2) Mengangkat tangan ketika akan rukuk, I’tidal dan ketika berdiri dari tasyahud awal.

  3) Meletakkan telapak tangan kanan diatas belakang tangan kiri dan keduanya diletakkan di antara perut dan dada.

  4) memandang tempat sujud. 5) Membaca doa iftitah antara takbiratul ikhrom dan fatihah 6) Membaca ta’awudz

  7) Membaca amin dengan suara dikerskan setelah selesai membaca surut fatihah.

  8) Membaca surat-surat Al Qur’an setelah fatihah pada 2 rakaat pertama.

  9) Mengeraskan bacaan pada Sholat subuh, maghrib dan isya pada 2 rakaat pertama 10) Mengucapkan takbir setiap pergantian gerakan Sholat selain Ftidal.

  11) Meletakkan kedua tangan diatas lutut pada saat rukuk. 12) Membaca tasbih pada waktu ruku’.

  13) Mengucapkan SamiAllahuliman Hamidah pada waktu hendak I’tidal.

  14) Membaca do’a I’tidal (robbana lakai hamdu) 15) Membaca tasbih pada waktu sujud.

  16) Berdoa saat duduk antara 2 sujud. 17) Duduk iftirosy pada setiap sikap duduk, kecuali duduk terakhir yaitu duduk diatas telapak kaki kiri dengan ibu jari kaki kanan dilipat menghadap qiblaL

  18) Duduk tawarruk pada duduk terakhir, yaitu seperti iftirasy dengan telapak kaki kiri ditarik menilang sebelah kanan.

  19) Duduk istirahat sebentar setelah sujud kedua sebelum berdiri. 20) Bertekan dengan telapak tangan kanan ketika bangkit hendak berdiri.

  21) Memberi salam yang kedua bacaannya seperti salam pertama. 22) Menoleh ke kanan pada salam pertama dan menoleh ke kiri pada salam kedua hingga pipi terlihat dari belakang.

  18 23) Membaca zikir dan doa setelah selesai Sholat. (Amir

  Syarifiiddin, 2003: 58)

  9. Hikmah dari Sholat yaitu: a. Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar.

  b. Memperoleh ketenangan jiw a. (Amir Syarifiiddin, 2003:23)

  10. Keringanan dalam pelaksanaan Sholat Keringanan dalam Sholat meliputi:

  a. Mengurangi jumlah rakaat Sholat yang empat, dengan arti menjadikan dua rakaat pada Sholat empat rakaat. Keringanan dalam bentuk ini disebut qasar. Keringanan untuk melaksanakan Sholat itu diberikan kepada orang yang sedang melakukan perjalanan yang merasa kesulitan dalam perjalananny.

  b. Mengumpulkan Sholat dalam satu waktu secara berketrusan, yaitu Sholat zuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya. Cara ini disebut dengan jam a’. Bila Sholat zuhur dan ashar dikerjakan waktu zuhur disebut jam a’ takdim, dan bila dikerjakan waktu ashar disebut jam a’ ta’khir.

  c. Mengubah bentuk Sholat bagi orang yang sakit, dari berdiri menjadi duduk bahkan sambil berbaring, sehingga kaifiat Sholat yang ditentukan tidak dapat dilaksanakan. (Amir Syarifiiddin, 2003:35) 11. Gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan Sholat.

  19

  a. Berdiri tegak menghadap qiblat dan sambil berniat mengerjakan Sholat. Niat Sholat disesuaikan dengan Sholat yang akan dikerjakan.

  b. Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram, kedua ibu jari diletakkan pada daun telinga, telapak tangan dihadapkan kearah qiblat sambil membaca Allahu Akbar.

  c. Kemudian kedua tangan diletakkan diantara perut dan dada san membaca doa iftitah.

  d. Membaca surat fatihah.

  e. Membaca surat panjang atau pendek dalam Al Qur’an yang dihafal.

  f. Mengucapkan kalimat takbir seraya mengangkat kedua tangan lalu membungkuk rukuk g. Bangkit dari rukuk seraya mengucapkan Sami’Allahuliman hamidah, kemudian berdiri sempurna.

  h. Mengucapkan takbir sambil menuju sujud. i. Mengucapkan takbir seraya bangkit dari sujud menuju duduk antara dua sujud.

  

j . Sujud kedua seperti sujud pertama. Kemudian disambung m e lakukan

gerakan rakaat selanjutnya.

  k. Duduk tasyahud awal / tahiyat awal yang dilakukan pada rakaat kedua dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca doa tasyahud awal. l. Duduk tasyahud akhir dengan membaca doa tasyahud akhir.

  20 m. Mengucapkan lafal salam yang dibarengi menoleh ke kanan dan kekiri sampai pipi terlihat dari belakang. (Amir Syarifiiddin, 2003: 71)

  12. Keutamaan Sholat Keutamaan Sholat antara lain adalah sebagai berikut:

  a. Bagi yang mengeijakan Sholat akan mendapatkan keberuntungan dan mendapatkan syurga firdaus.

  b. Sholat dapat menghilangkan keluh kesah dan kikir.

  c. Sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.

  d. Sholat dan sabar dapat menhasilkan maksud yang baik dan mewujudkan kebajikan yang diinginkan.

  e. Sholat adalah merupakan tiang agama.

  f. Merupakan perintah Allah yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW tanpa perantara Jibril melalui isra’ mi’raj.

  g. Sholat merupakan wasiat Nabi Muhammad sebelum w afat

  h. Sholat merupakan amal yang dihisab pertama kali pada hari kiam at i. Sholat merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai syiar islam yang kuat. j. Sholat merupakan amal ibadah yang paling dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT (Amir Syarifiiddin, 2003:112)

  13. Meningkatkan Kemampuan Sholat Siswa melalui Metode Demonstrasi.

  Pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti

  21 dan etos sosial anak. Mengingat pendidik adalah seorang figur terbaik dalam pandangan anak, yang tidak-tanduk dan sopan santunnya, disadari atau tidak disadari akan ditiru oleh anak. Bahkan bentuk perkataan, perbuatan dan perilaku akan senantiasa tertanam dalam kepribadian anak.

  Oleh karena itu, pendidik menjadi faktor penting dalam menentukan kebehasilan anak dalam belajar. Jika pendidik mampu memberikan contoh dan menyampaikan ilmu dengan baik, maka akan terbentuklah anak yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

  Seorang anak bagaimanapun besarnya usaha yang dipersiapkan untuk kebaikannya, bagimanapun sucinya fitroh, ia tidak mampu memenuhi prinsip-prinsip kebaikan dengan sendirinya selama dia tidak melihat pendidik sebagai teladan, pemberi contoh, penyampai ilmu dan pembimbing. Sesuatu yang sangat mudah bagi pendidik yaitu mengajari anak dengan berbagai materi pendidikan, akan tetapi suatu teramat sulit bagi anak untuk melasanakannya ketika ia melihat orang yang memberikan pengarahan dan bimbingan kepadanya tidak mengamalkannya.

  Atas darsar itu, peneliti beranggapan bahwa anak melaksanakan sholat dengan baik, apabila guru mampu memberikan contoh dengan baik, anak akan dapat memperagakan tata cara sholat dengan baik apabila melihat pendidik memberikan bagaimana tatacara sholat yang baik.

  22 pembelajaran materi ibadah sholat sangatlah berarti dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan anak akan lebih mengingat dengan apa yang dilihat.

B. Metode Demonstrasi

  Metode artinya cara atau system mengerjakan sesuatu. (Imam Bawani,1985: 141). Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat dan sekaligus sebagai strategi untuk mencapai tujuan instruksional. Makin baiknya metode, makin efektif pencapaian tujuan. Dengan demikian, tujuan merupakan factor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode. Dalam hal metode mengajar, selain factor tujuan juga factor siswa, situasi, fasilitas, guru dan bahan pengajaran turut menentukan afaktifitas penggunaan suatu metode. Karenanya, agak sulit menentukan metode mana yang paling memiliki efektifitas tinggi, sebab metode yang kurang baik, ditangan seorang guru dapat menjadi metode yang baik sekali ditangan guru yang lain.

  Setiap metode memiliki sifat-sifat umum yang tidak dimiliki oleh metode yang lain. Dengan mengenali cirri-ciri umum itu dapat mengenali berbagai metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Mengidentifikasi metode berarti mengenali cirri-ciri umum antara lain dengan mempertimbangkan berbagai factor menetapkan suatu metode yang akan dipakai sebagai strategi belajar mengajar (Udin Saripudin

  23 1. Pengertian Metode Demonstrasi.

  Metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan- gerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan- keterangan kepada seluruh kelas. Murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi.

  2. Kebaikan-kebaikan.

  Metode demonstrasi mempunyai kebaikan-kebakan antara lain sebagai berikut: a. Perhatian murid dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

  Selain itu perhatian siswapun lebih dipusatkan pada proses mengajar dan belajar dan tidak kepada orang lain.

  b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapat gambaran yang jelas dari pengamatannya.

  c. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

  d. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat dipeijelas waktu proses demonstrasi.

  24

  3. Kelemahan-kelemahannya Metode demonstrasi memiliki kelemahan antara lain:

  a. Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat khusus, kadang- kadang alat itu sulit didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.

  b. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh murid-murid.

  c. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan didalam kelas.

  d. Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minim.

  e. Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan didalam kelas akan berbeda jika prose situ didemonstrasikan dalam situasi nyata/sebenamya.

  f. Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

  g. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Sebaiknya sebelum dimulai demonstrasi, guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam melakukannya tepat dan secara otomatis (Udin Saripudin Winataputra, 1995: 114)

  25 Demonstrasi merupakan metide interaksi edukatif yang sangat efektif dalam menolong para pelajar mencari jawaban atas suatu pertanyaan. Demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa seorang pengajar memperlihatkan sebuah proses pada seluruh kelompok anak didiknya.

  4. Keuntungan sebuah metode demonstrasi

  a. Perhatian siswa diarahkan kepada hal-hal yang penting dan lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain.

  b. Mengurangi kesalahan-kesalahan penafsiran karena memperoleh gambaran jelas.

  c. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghaigaan di lingkungan sosialnya.

  d. Beberapa maslah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi.

  5. Batas-batas kemungkinannya:

  a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama.

  b. Demonstrasi kurang efektif jika tidak diikuti sebuah aktil Vitas siswa ikut bereksperimen dan menjadikan pengalaman pribadi.

  c. Tidak semu hal dapat didemonstrasikan dalam kelompok.

  26

  d. Kadang terdapat perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan apa yang didemonstrasikan.

  6. Bagaimanakah merencanakan demonstrasi yang efektif

  a. Menurut tujuan yang jelas dari sudut kecakapan yang diharapkan dapat dicapai atau kegiatan yang akan dapat dilaksanakan oleh para siswa itu sendiri bila demonstrasi itu berakhir.

  1) . Apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang direncanakan? 2) . Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu agar demonstrasi tidak gagal ?

  3) . Apakah jumlah siswa memungkinkan diadakan demonstrasi dengan jelas? b. Menentukan langkah yang akan ditempuh dalam penerapan metode demonstrasi

  1. Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.

  2. Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan .

  3. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan anak didik.

  7. Selama demonstrasi berlangsung perlu diperhatikan apakah:

  a. Keterangan-keterangan dapat dilihat dan didengar dengan jelas dan

  27

  b. Alat demonstrasi telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga dapat terlihat dengan jelas.

  c. Apakah waktu yang tersedia dapat dipergunakan secara efektif dan efisien ? d. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan (Winarto

  Surakhman: 110) Agar demonstrasi dapat dilakukan sesuai rencana, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru baik sebelum selama atau sesudah proses demonstrasi dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : a. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam

  p elaksanaan demonstrasi.

  b. Tujuan demonstrasi hendaknya dijelaskan kepada siswa agar jelas maksud diadakan demonstrasi.

  c. Sebaiknya memperhatikan kondisi-kondisi lain yang dapat mempengaruhi jalannya demonstrasi seperti tempat, pencahayaan, bentuk ruangan, dll.

  d. Jika demonstrasi telah selesai hendaknya diikuti dengan tindak lanjut seperti diskusi atau melakukan kegiatan sebagaimana yang telah didemonstrasikan oleh guru.

  e. Mengadakan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam belajar.

  

BAB HI

PELAKSANAAN PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan laction research, karena penelitian tindakan diakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.

  Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif sebab menggambarkan bagaiman suatu tehnik/ metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

A. Rencana Penelitian

  1. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

  a. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempatyang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoeh data yang diinginkan.

  Penelitian ini bertempet di SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

  b. Waktu Penelitian Waktupenelitian adalah watuberlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli

  c. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswi-siswi kelas IV pada pokok

  29

  2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Peneltian Tindakan Kelas (PTK).

  Menurut Suharsimi Ari Kunto, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculan dan terjadi dia sebuah kelas secara bersama.

  Tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (dala Suharsim i Arikunto, 2007:3).

  Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2007:4) yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru.

Dokumen yang terkait

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (ST A IN ) S A L A T IG A

0 0 95

JU R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLA M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I (ST A IN ) SA L A T IG A 2 6

0 1 123

JU R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G ER I SA L A T IG A

0 0 91

J U R U S A N TARBIYAH PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I SALATIGA

0 0 69

J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

0 0 94

D IN A M IK A P E N G U A S A A N M A T E R I P E L A J A R A N IB A D A H S H A L A T F A R D L U P A D A S IS W A K E L A S IV D E N G A N S T R A T E G I M E M B E N T U K K E L O M P O K B E L A J A R DI SD N E G E R I D E R S A N S A R I 02 T A H U N

0 1 103

J U R U S A N TARBIYAH PR O G RA M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G AM A ISLAM N E G E R I

0 1 80